BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

dokumen-dokumen yang mirip
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. Berakhirnya Perang Dunia II ditandai dengan menyerahnya Jerman kepada

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

PERISTIWA YANG TERJADI PADA TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. yang ingin menguasai Indonesia. Setelah Indonesia. disebabkan karena sulitnya komunikasi dan adanya sensor dari Jepang.

I. PENDAHULUAN. Terbentuknya Badan Keamanan Rakyat (BKR) yang dinyatakan dalam pidato

PERANAN PEMOEDA ANGKATAN SAMOEDERA OEMBARAN (PAS O) DALAM PERISTIWA AGRESI MILITER BELANDA II TAHUN 1948 DI YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. keberadaannya di mata dunia. Perjuangan untuk mempertahankan Indonesia yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

AKHIR PENDUDUKAN JEPANG DI INDONESIA DAN PEMERINTAHAN BARU BANGSA INDONESIA ENCEP SUPRIATNA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perjuangan kemerdekaan melawan penjajahan telah terjadi sejak kedatangan penjajah

BAB I PENDAHULUAN. berat bagi rakyat Indonesia. Sebagai negara yang baru merdeka belum lepas

PERISTIWA YANG TERJADI PADA TAHUN A ZIZATUL MAR ATI ( )

I. PENDAHULUAN. Setelah Indonesia memproklamasikan kemerdekaan pada tanggal 17 Agustus

BAB V KESIMPULAN. Proklamasi Kemerdekaan Indonesia yang dibacakan oleh Ir. Soekarno dan

BAB I PENDAHULUAN. berasal dari dalam negeri maupun luar negeri. Selain itu, Kota Sibolga juga memiliki kapalkapal

BAB I. PENDAHULUAN. bangsa Indonesia setelah lama berada di bawah penjajahan bangsa asing.

BAB V KESIMPULAN. Malaka membuat jalur perdagangan beralih ke pesisir barat Sumatra.

I. PENDAHULUAN. telah menjadi bangsa yang merdeka dan terbebas dari penjajahan. Namun pada. khususnya Belanda yang ingin menguasai kembali Indonesia.

2015 KUNINGAN PADA MASA REVOLUSI : CIWARU SEBAGAI PUSAT KERESIDENAN CIREBON TAHUN

Usaha pendudukan yang dilakukan Pemerintahan Militer Jepang untuk menguasai

B A B III KEADAAN AWAL MERDEKA

PERANAN TNI-AD DALAM MEMPERTAHANKAN KEMERDEKAAN REPUBLIK INDONESIA TAHUN SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Soekarno-Hatta memproklamasikan kemerdekaan Indonesia pada

BAB I PENDAHULUAN. pendudukan Jepang di tahun Proses pembentukan tersebut terjadi

Multimedia Pembelajaran IPS. Sekolah Dasar Kelas V B. Skip >> Perang Kemerdekaan (Pertempuran Sepuluh Nopember & Bandung Lautan Api) Di Buat Oleh :

BAB I PENDAHULUAN. yaitu masa lampau, masa kini, dan masa yang akan datang dalam satu kesatuan yang bulat dan

1. PENDAHULUAN. Nagasaki, Jepang akhirnya menyerah tanpa syarat pada sekutu pada tanggal 15

PETA KONSEP LATAR BELAKANG TERJADINYA BANDUNG LAUTAN API BANDUNG LAUTAN API ULTIMATUM SEKUTU 21 NOVEMBER 1945 ULTIMATUM TANGGAL 23 MARET 1946

BAB 7: SEJARAH PENDUDUKAN JEPANG DI INDONESIA. PROGRAM PERSIAPAN SBMPTN BIMBINGAN ALUMNI UI

penjajahan sudah dirasakan bangsa Indonesia, ketika kemerdekaan telah diraih, maka akan tetap dipertahankan meskipun nyawa menjadi taruhannya.

Penyebarluasan Proklamasi yang cukup efektif dilakukan juga melalui media siaran radio.

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia yang diproklamirkan pada

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia telah selesai, tetapi proklamasi itu harus mendapatkan

2016 PERANAN UMAR WIRAHADIKUSUMAH DALAM MEMBANGUN INDONESIA TAHUN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang. Dengan berakhirnya Perang Dunia kedua, maka Indonesia yang

PERISTIWA SETELAH PROKLAMASI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Maya Nurhasni, 2013

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tinjauan pustaka dilakukan untuk menyeleksi masalah-masalah yang akan dijadikan

tanggal 19 Januari Perjanjian Renville antara lain mengenai garis demarkasi dan TNI yang masih berada dalam daerah pendudukan Belanda.

I. PENDAHULUAN. Setelah pasukan Sekutu membom atom dua kota di Jepang yakni Hirosima dan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Pada bab ini penulis mencoba menarik kesimpulan dari pembahasan yang

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tinjauan Pustaka dilakukan untuk menyeleksi masalah-masalah yang akan

I. PENDAHULUAN. dalamnya. Untuk dapat mewujudkan cita-cita itu maka seluruh komponen yang

Dari kedua pengertian di atas maka yang dimaksud dengan Proses adalah suatu

STUDI TENTANG TENTARA REPUBLIK INDONESIA PELAJAR KOMPI 3200/PARE SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna

I. PENDAHULUAN. Perjuangan rakyat Indonesia terjadi dimana-mana, mereka berjuang tanpa

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Mula-mula kedatangan tentara Jepang disambut gembira dan diterima

BAB V KESIMPULAN. beradaptasi dengan situasi yang baru sebagai sebuah wilayah yang merdeka. Citacita

PASUKAN IMAM *) Oleh: Ir. Sunardi, MT. **)

BAB I PENDAHULUAN. Periode perjuangan tahun sering disebut dengan masa

PERTEMPURAN SIDOBUNDER DI KEBUMEN TAHUN 1947 SKRIPSI

I. PENDAHULUAN. pemerintah RI yang terjadi di daerah Sulawesi tepatnya Sulawesi Selatan. Para pelaku

BAB I PENDAHULUAN. Surabaya dikenal sebagai Kota Pahlawan karena terjadinya peristiwa

1. Menjelaskaan kekuasaan dalam pelaksanaan konsitusi.

PERANAN TOKOH KUNINGAN dari Masa Pergerakan hingga Revolusi Kemerdekaan. Mumuh Muhsin Z.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

PENDAHULUAN. Jepang dan Italia melawan Sekutu membawa pengaruh terhadap perubahan situasi negara-negara

PANCASILA DALAM KAJIAN SEJARAH PERJUANGAN BANGSA INDONESIA

I. PENDAHULUAN. memberikan kesempatan lebih luas bagi kaum wanita untuk lebih berkiprah maju

BAB I PENDAHULUAN. upaya mempertahankan kemerdekaan dari ancaman Sekutu yang ingin

BAB I PENDAHULUAN. rakyat Indonesia. Rakyat harus tetap berjuang untuk mempertahankan kemerdekaan

BAB I PENDAHULUAN. paham kebangsaan di Indonesia, Islam menjadi salah satu katalisator dan

BAB I PENDAHULUAN. Cikal bakal lahirnya TNI (Tentara Nasional Indonesia) pada awal

BAB I PENDAHULUAN. Sejarah sebagai suatu narasi besar diperlihatkan melalui peristiwa dan

BAB I MASA AWAL KEMERDEKAAN INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Tentara Nasional Indonesia (TNI) pada dasarnya lahir dalam kancah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia tanggal 17 Agustus 1945

V. KESIMPULAN DAN SARAN. Indonesia di Desa Panggungrejo sebagai berikut: 1. Perlawanan Terhadap Belanda Di Lampung ( )

BAB V KESIMPULAN. dinobatkan sebagai sultan kemudian menjadi Sampeyan Dalem Ingkang Sinuwun

Program Studi Pendidikan Sejarah Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan STKIP PGRI Sumatera Barat ABSTRACT

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. kemerdekaan Indonesia. Berhubung dengan masih buruk dan minimnya sarana dan prasarana

BAB I PENDAHULUAN. rekaman kaset, televise, electronic games. Radio telah beradaptasi dengan perubahan dunia,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Proses Jalannya Diplomasi. pernyataan berdirinya negara Republik Indonesia. Negara yang bebas dari

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

SOAL UH PROSES PERSIAPAN KEMERDEKAAN INDONESIA A

BAB III ORGANISASI MILITER DAN SIASAT GERILYA TII. Pada tanggal 15 Januari 1950, pihak NII telah berhasil mengubah dan

BAB V PENUTUP. Belanda meneruskan serangan ke daerah-daerah yang belum berhasil dikuasai

BAB I PENDAHULUAN. Gerakan Revolusi merupakan perlawanan penjajah terhadap Indonesia.

II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR, PARADIGMA

LEBAKSIUH SEBAGAI IBU KOTA PROVINSI JAWA BARAT SERTA PEMBENTUKAN WEHRKREISE III SEBAGAI SUSUNAN WILAYAH PERTAHANAN PRIANGAN TIMUR PADA TAHUN

I. PENDAHULUAN. Selama periode perang kemerdekaan ( ) banyak peraturan-peraturan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kabupaten Langkat merupakan salah satu Kabupaten yang terdapat di

BAB V KESIMPULAN. Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan pada bab sebelumnya,

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Monumen Palagan Dan Museum Isdiman Di Ambarawa

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Dinamika hubungan sipil dan militer pada masa Demokrasi Liberal (1950-

I. PENDAHULUAN. dan peri-keadilan (MPR RI, 2012: 2).

Kondisi Jepang semakin melemah ketika pada bulan februari 1944, pasukan-pasukan

BAB I PENDAHULUAN. Dengan berdirinya negara Republik Indonesia dan TNI serta diakui kedaulatannya

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Sejarah Indonesia penuh dengan perjuangan menentang penjajahan.

TES FORMATIF SEBELUM UJI VALIDITAS (PRETEST) : SD Mangunsari 05 Salatiga. Hari/Tanggal : Kamis, 31 Maret Nama/No :

DAFTAR ISI DAFTAR PUSTAKA

TUGAS KELOMPOK REPUBLIK INDONESIA SERIKAT ( )

Semua informasi tentang buku ini, silahkan scan QR Code di cover belakang buku ini

Indikator. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar. Materi Pokok dan Uraian Materi. Bentuk-bentukInteraksi Indonesia-Jepang.

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kota Bandung merupakan sebuah kota yang terletak di Propinsi Jawa Barat yang merupakan salah satu bagian wilayah di Negara Indonesia. Kota ini dalam sejarahnya pernah di kenal sebagai Parijs of Java oleh Raffles. Dalam pembagian wilayahnya, Kota Bandung pada awalnya terbagi ke dalam tiga wilayah yaitu Di bagian selatan jalan utama adalah kota yang lebih tua, terpusat pada alun-alun dimana kantor dan kediaman Bupati. Berikutnya, diantara jalan utama dan jalur kereta api serta di sisi utara jalur kereta api adalah wilayah perdagangan utama. Di sebelah barat alun-alun terletak pasar utama kota (Pasar Baru) dan di sebelah timur alun-alun terletak kawasan perkotaan tempat orang Eropa, lengkap dengan toko-toko, hotel dan kantor. Terakhir kawasan sebelah utara dan timur wilayah perdagangan tersebut adalah wilayah pinggiran tempat orang Eropa yang sebagian besar di bangun pada periode 1920an dan 1930an. Di wilayah ini terdapat sebagian besar sekolah, Sekolah Tinggi Teknik dan beberapa bangunan kantor yang penting (Smail, 2011: 3-4). Pada konteks saat ini Kota Bandung telah menjadi kota pariwisata semenjak dibukanya jalan tol Cipularang, menjadi salah satu daerah yang dikunjunginya adalah kawasan Bandung Utara, karena selain terdapat F.O, ada juga tempat bersejarah seperti Gedung Sate yang menjadi tempat pemerintahan Propinsi Jawa Barat dan juga ada tugu Monumen Perjuangan Rakyat Jawa Barat. Nampaknya Bandung Utara ini mempunyai sebuah sejarah yang mungkin banyak orang Bandung sendiri tidak mengetahui persis peristiwa apa saja yang terjadi di Bandung Utara. Peristiwa ini dimulai dari sekitar tahun 1945 di Jakarta mulai adanya pergantian kekuasaan dari Jepang ke Indonesia. Ir. Soekarno dan Drs. Moh Hatta mulai membacakan naskah Proklamasi pada tanggal 17 Agustus 1945 yang menandakan Indonesia telah merdeka dan lepas dari penjajahan Negara asing termasuk daerah di sekitarnya dalam hal ini Kota Bandung.

2 Setelah proklamasi kemerdekaan dengan melalui sidang PPKI 1 pada tanggal 18 Agustus 1945 mulai diangkatnya Ir. Soekarno dan Drs. Moh Hatta sebagai Presiden dan Wakil Presiden Indonesia. Guna mengantisipasi datangnya tentara sekutu yang ingin menjajah kembali Indonesia. Kemudian untuk memperkuat pertahanan dalam negeri karena khawatir akan timbul kembali serangan dari Negara asing maka mulai di bentuk badan pertahanan Badan Keamanan Rakyat yang Badan Keamanan Rakyat yang dibentuk dan disahkan oleh pemerintah ini pada tanggal 30 Agustus 1945. Badan Keamanan Rakyat ini disahkan oleh pemerintah pada tanggal 30 Agustus 1945. Badan ini bukan tentara akan tetapi adalah sebuah badan atau Korps Pejuang Bersenjata, dengan tujuan untuk menjamin kententraman umum. BKR ini merupakan bagian dari Badan Penolong Keluarga Korban Perang yang pusatnya didirikan pada tanggal 20 Agustus 1945 (DisjarahDAM VI/Siliwangi, 1979: 11) Selain dibentuknya Badan Keamanan Rakyat oleh pemerintah, terdapat juga beberapa badan perjuangan yang dibentuk oleh rakyat seperti Badan-Badan Kelasykaran Hizbullah, Fisabilillah, Pemuda Republik Indonesia dan sebagainya. Namun ketika BKR dengan badan Kelasykaran berjalan beriringan maka menimbulkan ketidak sepahaman. Maka pada tanggal 5 Oktober 1945 mulai dibentuk Tentara Keamanan Rakyat. Pembentukan Tentara Keamanan Rakyat ini berdasarkan Maklumat Pemerintah RI No 6 yaitu Tentara Keamanan Rakyat dibentuk untuk memperkuat perasaan Keamanan umum, maka diadakan satu Tentara Keamanan Rakyat oleh Ir. Soekarno (DisjarahDAM VI/ Siliwangi 1979:29). Sedangkan untuk keanggotaan dari Tentara Kemanan Rakyat menurut Ketua Komiter Nasional Pusat, Mr. Kasman Singodimejo diantara lain : Untuk menjaga keamanan rakyat pada dewasa ini, oleh Presiden Republik Indonesia telah diperintahkan pembentukan Tentara Keamanan Rakyat. Tentara ini terdiri atas rakyat Indonesia yang berperasaan penuh tanggung jawab atas keamanan masyarakat Indonesia dan guna menjaga kehormatan Negara Republik Indonesia. pemuda dan lain-lainnya yang tegap-sentosa badan dan jiwanya, bekas prajurit PETA, prajurit Hindia-

3 Belanda dan Heiho, Kaigun-Heiho, Barisan Pemuda, Hisbullah, pelopor, dan lain-lainnya baik yang sudah maupun yang belum pernah memperoleh latihan militer, supaya selekas-lekasnya mendaftarkan diri pada kantor BKR di ibu kota kabupaten masing-masing, atau pada badan lain-lainnya yang ditunjuk oleh Presiden (Kepala Daerah) atau wakilnya Merdeka! (DisjarahDAM VI/ Siliwangi 1979: 30) Pembentukan-pembentukan Tentara Keamanan Rakyat ini terbagi dalam Komandemen-komandemen yang di dalamnya terdapat beberapa divisi. Komandemen Jawa Barat meliputi wilayah Jawa Barat dan Jakarta Raya. (DisjarahDAM VI/ Siliwangi 1979: 31). Komandemen ini membawahi sekitar 13 Resimen di seluruh wilayah Jawa Barat. Situasi politik di Indonesia pada awal kemerdekaan mengalami ketidakstabilan. Pada saat itu tepatnya tanggal 12 Oktober 1945 mulai masuknya tentara Sekutu yang di pimpin oleh Brigade Mc. Donald dari Divisi ke 23 ke Kota Bandung dengan menggunakan kereta api (DisjarahDAM VI/ Siliwangi 1979: 42). Pada awalnya tentara sekutu datang ke Bandung ini bertujuan untuk membebaskan tentara sekutu yang ditahan pada masa penjajahan Jepang. Namun ketika militer Indonesia mengetahui bahwa ada kepentingan Belanda untuk menjajah kembali maka timbul perlawanan dari Masyarakat dan Militer. Mulailah beberapa pertempuran yang terjadi di Kota Bandung Utara seperti penyerbuan kedudukan-kedudukan sekutu oleh Batalyon II Resimen 9 di kompleks kompleks UNPAD pada tanggal 1 Desember 1945, pada tanggal 6 Desember Bandung Utara mengalami penyerbuan oleh TKR (Tentara Keamanan Rakyat) Batalyon I Res. Kompi Slamet dan badan perjuangan (DisjarahDAM VI/ Siliwangi 1979: 46). Setelah tahun 1946 pun keadaan di Indonesia khususnya di Bandung sedang tidak stabil karena pendudukan Tentara Netherlands Indies Civil Administration (NICA) Belanda yang tetap bersikukuh untuk mengambil alih kekuasaan. Di Bandung pada tahun 1946 ini berlanjut penyerbuan oleh tentara dibawah Kolonel Nasution yang sedang bertugas hingga pada tanggal 24 Maret 1946 beliau menginstruksikan kepada penduduk Bandung untuk mengosongkan

4 rumahnya lalu kemudian di bakar hingga peristiwa tersebut disebut Bandung Lautan Api. Pasca peristiwa Bandung Lautan Api inilah perjuangan untuk mempertahankan kemerdekaan di Indonesia tidak berhenti sampai disitu. Keadaan keamanan di Indonesia khususnya di Jawa Barat sedang tidak stabil inilah para pejuang untuk ekstra keras berjuang mempertahankan kemerdekaan. Ketika perjuangan dengan cara diplomatis mengalami kegagalan yaitu pada perjanjian Linggarjati tanggal 27 Maret 1947 ini memunculkan Agresi Militer I oleh Belanda untuk menguasai kembali Indonesia. Agresi Militer Belanda I yang terjadi pada tanggal 21 Juli 1947 ini mencari sasaran tempat ekonomi yang subur salah satunya di daerah Jawa Barat pada umumnya dan Kota Bandung khususnya. Agresi Militer Belanda yang pertama atau sering pula disebut Perang Kemerdekaan I (21 Juli 1947) terutama ditujukkan ke basis-basis pertahanan TNI dikota-kota dan sasaran ekonominya ditujukkan ke daerah-daerah yang subur, dimana terdapat pusat-pusat perusahaan Belanda dan perusahaan asing lainnya. Dengan kekuatan angkatan perang yang lengkap, pihak Belanda telah menghancurkan pertahanan TNI yang terdapat dikota-kota Jawa Barat mulai dari Bogor, Sukabumi, Cianjur, Purwakarta, Subang, Bandung, Garut, Tasikmalaya, Sumedang dan Cirebon (Tim Penerangan Umum. 1972: 289). Setelah peristiwa Agresi Militer Belanda I terjadi, pertahanan TNI di Jawa Barat pun mengalami kehancuran, namun pasukan tentaranya sendiri belum dapat di binasakan (Tim Penerangan Umum. 1972: 290). Pada tanggal 8 Desember 1947 Indonesia dan Belanda melakukan perundingan di atas Kapal Renville milik Amerika yang kemudian perundingan tersebut dinamakan Perundingan Renville yang membahas mengenai batas wilayah Indonesia setelah terjadinya Agresi Militer Belanda I, ini yang merugikan pihak Indonesia karena hasil dari Perundingan Renville ini menyebabkan Indonesia memindahkan Ibukota dari Jakarta ke Yogyakarta dan Jawa Barat sendiri berubah menjadi Negara Pasundan di bawah kekuasan Van Mook. Hal ini yang menyebabkan kekecewaan Tentara

5 Divisi Siliwangi yang berjuang di Jawa Barat harus hijrah ke Jawa Tengah dengan melakukan Long March demi mempertahankan Kemerdekaan di Indonesia. Pada tahun 1948 pun Belanda kembali menyerang ke Yogyakarta dengan Agresi Militer Belanda II nya sehingga perjanjian Renville ini kembali dilanggar oleh pihak Belanda maka tentara Divisi Siliwangi bebas untuk kembali ke Jawa Barat (Tim Penerangan Umum. 1972: 293). Dari perjalanan sejarah Jawa Barat khususnya Bandung Utara pada kurun waktu 1945-1948 ini tak lepas dari adanya peranan berbagai kalangan baik dari kalangan militer dalam hal ini Tentara Keamanan Rakyat hingga Tentara Nasional Indonesia dan kalangan Sipil yaitu masyarakat yang ikut membantu jalannya revolusi untuk mempertahankan kemerdekaan di Indonesia khususnya di Bandung Utara. Penulis tertarik untuk mengkaji peranan dari militer dan sipil ini karena tanpa peranan mereka, mungkin hingga saat ini Indonesia tidak akan lepas dari kekuasaan Belanda. Tokoh Militer dan Sipil yang akan penulis angkat untuk menjadi kajian penelitian ini adalah Kolonel Sukanda Bratamanggala sebagai Tokoh Militer, dan Tokoh Sipilnya penulis tertarik untuk mengangkat tokoh Raden Mas Sewaka karena beliau sebagai Gubernur Jawa Barat mengetahui bagaimana peristiwa yang terjadi di Jawa Barat khususnya Bandung Utara pada kurun waktu tahun 1945-1948. Pada umumnya kajian sejarah lokal ini kurang diminati oleh para peneliti sejarah dengan alasan berdampak kecil bagi masyarakat sekitar maka banyak asumsi yang dikemukakan oleh para peneliti bila peristiwa yang lingkupnya kecil umumnya tidak menarik dan kurang penting, karena tidak mempunyai dampak secara skala nasional atau representatif bagi perkembangan nasional (Kartodirdjo, 1992 : 73-74). Maka dengan demikian, penulis tertarik untuk menulis judul Penelitian Peranan Sukanda Bratamanggala dan Sewaka Di Bandung Utara Dalam Mempertahankan.

6 1.2 Rumusan dan Batasan Masalah Berdasarkan pokok-pokok pikiran di atas, terdapat beberapa permasalahan yang akan menjadi kajian dalam penulisan skripsi ini. Adapun permasalahan pokoknya adalah Bagaimana Peranan Sukanda Bratamanggala dan Sewaka Bandung Utara Dalam Mempertahankan Kemerdekaan di Kota Bandung Tahun 1945-1948? dengan Batasan Masalahnya adalah : 1. Bagaimana Situasi dan Kondisi Awal Kota Bandung pada tahun 1945-1948? 2. Bagaimana Jalannya Perlawanan Kolonel Sukanda dan Raden Mas Sewaka Dalam Mempertahankan Kemerdekaan terhadap pihak Sekutu di Bandung Utara Tahun 1945-1948? 3. Bagaimana dampak dari adanya Peranan Kolonel Sukanda dan Raden Mas Sewaka Dalam Mempertahankan Kemerdekaan di Bandung Utara Tahun 1945-1948? 1.3 Tujuan Penelitian Berdasarkan dari rumusan dan batasan masalah ini, tujuan penulisan skripsi ini adalah : 1. Menjelaskan Situasi dan Kondisi Awal Kota Bandung pada Tahun 1945-1948. 2. Menjelaskan Jalannya Perlawanan Kolonel Sukanda dan Raden Mas Sewaka Dalam Mempertahankan Kemerdekaan terhadap pihak Sekutu di Bandung Utara Tahun 1945-1948. 3. Menjelaskan dampak dari Peranan Kolonel Sukanda dan Raden Mas Sewaka Bandung utara dalam Mempertahankan Kemerdekaan Tahun 1945-1948. 1.4 Manfaat Penelitian

7 Manfaat dari penelitian yang akan dilakukan oleh penulis ini adalah sebagai berikut : 1. Memberikan gambaran umum mengenai keadaan sosial politik pasca kemerdekaan Republik Indonesia dan Perjuangan Fisik pada masa revolusi di Bandung. 2. Memaparkan jalannya pertempuran Palagan Bandung yang terjadi di Bandung Utara dari latar belakang, proses terjadinya, dan dampaknya. 3. Menambah kajian sejarah lokal di Kota Bandung selain dari Bandung Lautan Api. 4. Menambah pengetahuan Masyarakat Kota Bandung untuk mendalami peristiwa sejarah yang terjadi di Bandung 5. Menambah kajian materi Kelas XII IPS mengenai Revolusi Fisik yang terjadi di Indonesia sesuai dengan Standar Kompetensi 1. Menganalisis perjuangan bangsa Indonesia sejak proklamasi hingga lahirnya Orde Baru Kompetensi Dasar 1.1 Menganalisis peristiwa sekitar Proklamasi 17 Agustus 1945 dan Pembentukan pemerintahan Indonesia 1.5 Struktur Organisasi Skripsi Untuk memudahkan penulis dalam penelitian skripsi ini, maka disusunlah struktur organisasi skripsi sebagai berikut : Bab I Pendahuluan, dalam bab ini akan diuraikan secara terperinci mengenai latar belakang masalah, rumusan dan batasan masalah, tujuan penelitian, metode penulisan, serta struktur organisasi skripsi. Bab II Tinjauan Pustaka, dalam bab ini akan dipaparkan mengenai berbagai topik pembahasan yang berhubungan dengan penulisan skripsi ini. Tentunya berbagai sumber-sumber literatur ini akan lebih dijelaskan disini. Bab III Metode Penelitian, dalam bab ini penulis mulai melakukan penelitian mengenai rumusan dan batasan masalah yang telah di buat. Pada bab ini akan di paparkan bagaimana tahapan-tahapan dalam melakukan sebuah penelitian.

8 Semua prosedur serta tahapan-tahapan penelitian mulai dari tahap persiapan sampai penelitian berakhir akan diuraikan secara terperinci. Bab IV Pembahasan, Dalam bab ini penulis akan mendeskripsikan mengenai hasil penelitian yang dilakukan peneliti. Dalam pembahasan ini akan dibahas sesuai dengan judul penelitian mengenai Peranan Tokoh Militer dan Sipil Di Bandung Utara Dalam Mempertahankan Kemerdekaan di Indonesia Tahun 1945-1948. Bab V Kesimpulan, dalam tahap ini penulis menuangkan interpretasi setelah menganalisis hasil penelitian tersebut berisi sebuah kesimpulan secara menyeluruh dan menggambarkan Peranan Sukanda Bratamanggala dan Sewaka di Bandung Utara Dalam Mempertahankan. Daftar Pustaka, pada bagian ini dituliskan berbagai sumber tertulis, maupun sumber-sumber cetak berupa buku, arsip