BAB 1 PENDAHULUAN. berkembang, demikian pula aspek sosial maupun psikologisnya. Pada masa

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1 PENDAHULUAN. Kanker merupakan salah satu penyakit tidak menular yang menjadi

BAB I PENDAHULUAN. suatu tahap perkembangan sudah dimulai, namun yang pasti setiap remaja

BAB I PENDAHULUAN. kondisi fisik yang tidak normal dan pola hidup yang tidak sehat. Kanker dapat

BAB I PENDAHULUAN. banyak terjadi pada wanita (Kemenkes, 2010). Tingginya angka kematian

BAB I PENDAHULUAN. menduduki peringkat teratas dan sebagai penyebab kematian tertinggi

BAB I PENDAHULUAN. diketahui dan diobati. Hasil penelitian di Rumah Sakit Cipto. menunjukkan bahwa 80% penderita kanker payudara datang

BAB I PENDAHULUAN. wanita untuk menemukan benjolan atau kelainan pada payudaranya (NCI, 2010). Tujuan utama dari pemeriksaan SADARI adalah membantu

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. pengobatan yang diperlukan (Maryanti, 2009). SADARI (Pemeriksaan

BAB 1 PENDAHULUAN. tidak menular. Menurut Depkes RI, 2003 (dalam Tanjung 2012) Pada akhir abad 20

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. menekan jaringan tubuh normal sehingga dapat mempengaruhi fungsi tubuh.

BAB I PENDAHULUAN. Data WHO (World Health Organization) menunjukkan bahwa 78%

BAB I PENDAHULUAN. Tubuh terdiri dari sel-sel yang selalu tumbuh. Kadang-kadang. pertumbuhan tersebut tidak terkontrol dan membentuk suatu gumpalan.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. sel-sel jaringan tubuh pada payudara dan tumbuh di luar kendali, yang bila tidak

HUBUNGAN PENGETAHUAN, PERSEPSI REMAJA PUTRI, DAN PERAN KELUARGA DENGAN PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI (SADARI) DI SMA NEGERI 8 KOTA JAMBI TAHUN 2014

BAB I PENDAHULUAN. wilayah ke wilayah yang lain. Sampai saat ini penyakit 7menular seperti

BAB I PENDAHULUAN. wanita. Penyakit ini didominasi oleh wanita (99% kanker payudara terjadi pada

BAB 1 : PENDAHULUAN. Kanker payudara dapat tumbuh di dalam kelenjer susu, saluran susu dan jaringan ikat

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Kanker merupakan salah satu penyebab utama morbiditas dan mortalitas di seluruh dunia.

BAB I PENDAHULUAN. Kanker merupakan penyakit dengan prevalensi cukup tinggi di dunia. Kanker

BAB 1 PENDAHULUAN. perempuan. Artinya bahwa laki-laki mempunyai risiko PJK 2-3x lebih besar

BAB I PENDAHULUAN. disebabkan kanker melonjak dari menjadi dan lebih dari

BAB I PENDAHULUAN. menyerang perempuan. Di Indonesia, data Global Burden Of Center pada tahun

BAB I PENDAHULUAN. terhadap kanker payudara seperti dapat melakukan sadari (periksa payudara

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN PERILAKU PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI (SADARI) PADA MAHASISWA AKBID TINGKAT I STIKes YPIB MAJALENGKA TAHUN 2014

BAB I PENDAHULUAN. menyerang kaum wanita. Selain itu kecenderungan peningkatan. payudara masih tinggi, terutama pada negara-negara sedang berkembang,

BAB 1 PENDAHULUAN. yang merupakan penyakit akibat tumor ganas pada daerah servik (leher rahim)

BAB I PENDAHULUAN. payudara mengalami rudimeter dan tidak penting, sedang milik wanita menjadi

BAB I PENDAHULUAN. ganas dan berasal dari kelompok parenkim ( parenchima) (Smart, 2010).

BAB 1 PENDAHULUAN. virus, bakteri, dan berbagai penyebab penyakit lainnya yang dapat

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Kesehatan reproduksi merupakan keadaan sejahtera fisik, mental dan sosial

BAB 1 PENDAHULUAN. tekanan darah diatas normal yang mengakibatkan peningkatan angka morbiditas

BAB I PENDAHULUAN. kesengsaraan dan kematian pada manusia. Saat ini kanker menempati. Data World Health Organization (WHO) yang diterbitkan pada 2010

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan biologis seorang perempuan menjelang dewasa di mulai dari

BAB I PENDAHULUAN. dan merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat yang banyak

BAB I PENDAHULUAN. sebagai salah satu penyakit mematikan di dunia. Sampai saat ini, kanker

BAB I PENDAHULUAN. (Kementrian Kesehatan RI, 2010). Kanker payudara bisa terjadi pada perempuan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Penyakit kanker merupakan salah satu penyebab kematian utama di

BAB I PENDAHULUAN. neoplasmagana yang berasal parenchyma. Kankerpayudara adalah penyakit

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan, seseorang paling tepat dan murah apabila tidak menunggu

PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN jiwa dan Asia Tenggara sebanyak jiwa. AKI di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Kanker payudara merupakan jenis kanker yang paling banyak ditemui

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kanker payudara (Carcinoma mammae) adalah keganasan yang

BAB I PENDAHULUAN. tidak menular atau NCD (Non-Communicable Disease) yang ditakuti karena

BAB 1 PENDAHULUAN. Kanker adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh pertumbuhan sel-sel

BAB 1 PENDAHULUAN. sebagai penyakit kanker yang menyerang kaum perempuan (Manuaba, 2008).

BAB I PENDAHULUAN. Kanker serviks (leher rahim) adalah salah satu kanker ganas yang

I. PENDAHULUAN. Kanker payudara merupakan tumor ganas pada sel-sel yang terdapat pada

BAB I PENDAHULUAN. Tenggara sekitar dari jumlah penduduk setiap tahunnya.gastritis

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. jawab terhadap pertumbuhan sel ikut termutasi (Saydam, 2012).

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. mempengaruhi kualitas hidup serta produktivitas seseorang. Penyakit penyakit

HUBUNGAN ANTARA MENSTRUASI DINI DAN SOSIAL EKONOMI DENGAN KEJADIAN KANKER PAYUDARA DI RUANG EDELWIS RSUD ULIN BANJARMASIN

BAB 1 PENDAHULUAN. yang mengandung risiko dan berdampak negatif bagi dirinya seperti terjadinya

BAB I PENDAHULUAN. yang disebut sebagai masa pubertas. Pubertas berasal dari kata pubercere yang

BAB I PENDAHULUAN. Antropologi secara harfiah dapat dikatakan sebagai suatu ilmu yang

BAB 1 PENDAHULUAN. kelemahan dan kematian sel-sel jantung (Yahya, 2010). Fenomena yang terjadi

BAB 1 PENDAHULUAN. yang dalam perkembangan selanjutnya berada di bawah control hormone-hormon

BAB 1 PENDAHULUAN. hormone yang dikendalikan oleh kelenjar hipofisis anterior yang

BAB I PENDAHULUAN. yang memberi beban kesehatan masyarakat karena keberadaannya tersebar di

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kanker merupakan istilah umum untuk pertumbuhan sel tidak normal,

PENGARUH PENYULUHAN TERHADAP PENGETAHUAN REMAJA TENTANG SADARI KELAS X DI SMAN 1 SEDAYU BANTUL

BAB I PENDAHULUAN. Penyakit tekanan darah tinggi menduduki peringkat pertama diikuti oleh

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN PRILAKU REMAJA PUTRI DENGAN KEJADIAN KEPUTIHAN DI KELAS XII SMA NEGERI I SEUNUDDON KABUPATEN ACEH UTARA TAHUN 2012

STUDI DESKRIPTIF TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA PUTRI TENTANG PERIKSA PAYUDARA SENDIRI (SADARI) DI MADRASAH ALIYAH PUTRI PUI TALAGA TAHUN 2014

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. jumlah remaja dan kaum muda berkembang sangat cepat. Menurut World

BAB I PENDAHULUAN. selaput dinding perut atau peritonitis ( Manuaba, 2009). salah satunya adalah Keputihan Leukorea (Manuaba, 2009).

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Selama masa perkembangan tubuh, payudara juga mengalami

TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA PUTERI TENTANG SADARI DALAM UPAYA DETEKSI DINI KANKER PAYUDARA DI PONDOK PESANTREN ADDAINURRIYAH II SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. serviks dan rata-rata meninggal tiap tahunnya (Depkes RI, 2008).

BAB l PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kesehatan Reproduksi Remaja adalah suatu kondisi sehat yang

BAB 1 PENDAHULUAN. kanker payudara dan 5 juta orang meninggal karena kanker payudara. Kanker

BAB 1 PENDAHULAN. kanker serviks (Cervical cancer) atau kanker leher rahim sudah tidak asing lagi

BAB I PENDAHULUAN. kematian nomor dua di dunia setelah penyakit jantung. Di tahun 2008, stroke dan

UKDW BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Penyakit kanker merupakan salah satu penyebab kematian utama di

BAB 1 PENDAHULUAN. Hepatitis akut. Terdapat 6 jenis virus penyebab utama infeksi akut, yaitu virus. yang di akibatkan oleh virus (Arief, 2012).

BAB I PENDAHULUAN. serviks. Setiap 1 menit muncul 1 kasus baru dan setiap 2 menit meninggal 1 orang

BAB I PENDAHULUAN. Tuberkulosis (TB) paru yaitu salah satu penyakit menular yang

BAB 1 PENDAHULUAN. berbagai hal yang menyusahkan, bahkan membahayakan jiwa. Namun di era

Muhammadiyah Semarang Kedung Mundu 50727, Semarang, Indonesia. 2. Fakultas Ilmu Keperawatan dan Kesehatan, Universitas Muhammadiyah

BAB I PENDAHULUAN. Penyakit tidak menular yang paling menakutkan bukan hanya pada. wanita, tetapi pada laki-laki dan anak-anak yakni kanker.

BAB 1 : PENDAHULUAN. perubahan. Masalah kesehatan utama masyarakat telah bergeser dari penyakit infeksi ke

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kanker adalah istilah umum untuk pertumbuhan sel tidak normal, yaitu tumbuh sangat cepat, tidak terkontrol, dan

BAB I PENDAHULUAN. Kanker adalah penyakit tidak menular yang ditandai dengan pertumbuhan sel

PENDAHULUAN. Kesehatan reproduksi adalah suatu keadaan sejahtera fisik, mental dan

BAB I PENDAHULUAN. kanker payudara terjadi karena perubahan sel-sel kelenjar dan saluran air susu

BAB I PENDAHULUAN. rahim yang terletak antara rahim uterus dengan liang senggama vagina.

HUBUNGAN UMUR DAN OBESITAS DENGAN KEJADIAN KANKER PAYUDARA DI RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK KOTA BANDA ACEH. Ermila Eviana

BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. sekitar 8,2 juta orang. Berdasarkan Data GLOBOCAN, International Agency

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

GAMBARAN PENGETAHUAN WANITA USIA TAHUN TENTANG DETEKSI DINI KANKER PAYUDARA DENGAN TEKNIK SADARI

BAB I PENDAHULUAN. disikapi dengan baik. Perubahan gaya hidup, terutama di perkotaan telah

Transkripsi:

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Masa remaja merupakan suatu periode rentan kehidupan manusia yang sangat kritis karena merupakan tahap peralihan dari masa kanak-kanak ke masa dewasa (Dianawati, 2003). Pada usia remaja fisik seseorang terus berkembang, demikian pula aspek sosial maupun psikologisnya. Pada masa ini seharusnya remaja putri mulai memperhatikan perubahan pada dirinya, khususnya payudara. Saat ini kanker payudara semakin tinggi di usia remaja di karenakan kurangnya kesadaran untuk melakukan deteksi dini kanker payudara di kalangaan remaja, di sertai dengan kurangnya informasi tentang cara melakukan deteksi dini tersebut, serta dipicu dengan banyaknya perubahan gaya hidup, dan perilaku pada remaja seperti konsumsi makanan cepat saji serta kurang konsumsi sayur dan buah (Widyastuti, 2009). Sehingga pengetahuan remaja dalam mendeteksi kanker payudara sangatlah penting dimiliki oleh setiap remaja agar bisa di tangani dengan cepat dan tepat. Kanker payudara merupakan salah satu jenis penyakit yang ditakuti oleh wanita karena penyakit tersebut dapat menyebabkan hilangnya organ vital wanita. Kanker ini memang tidak tumbuh dengan cepat namun berbahaya dan dapat berujung kematian (Suryaningsih dan Sukaca, 2009). Menurut WHO 2005, di dunia tiap tahunnya sekitar 12 juta orang menderita kanker dan 7,6 juta diantaranya meninggal, jika tidak dikendalikan diperkirakan 26 juta orang akan menderita kanker dan 17 juta meninggal 1

2 karena pada tahun 2030. Kejadian ini akan terjadi cepat di Negara berkembang (Yoga, 2010 dalam Wahyuni, 2012 ). Data WHO menunjukkan bahwa 78% kanker payudara terjadi pada wanita usia 50 tahun keatas. Sedangkan 6% diantaranya terjadi pada usia kurang dari 40 tahun, banyak juga para wanita yang berusia sekitar 30 tahun terkena kanker payudara yang mematikan (Suryaningsih dan Sukaca, 2009 dalam wahyuni, 2012). Di Negara berkembang setiap tahunnya lebih dari 580.000 kasus kanker payudara ditemukan, kurang lebih 372.000 pasien meninggal karena penyakit ini. Saat ini banyak penderita kanker payudara berusia muda, bahkan tidak sedikit yang berusia 14 tahun (Sutjipto, 2008). Di Indonesia prevalensi kanker payudara adalah 109 per 100.000 penduduk (WHO, 2008). Menurut Sistem Informasi Rumah Sakit (SIRS) jenis kanker tertinggi di Rumah Sakit di Indonesia pasien rawat inap pada tahun 2008 adalah jenis kanker payudara yaitu sebanyak 18,4%. Kanker payudara lebih sering menyerang wanita yang sudah berusia diatas 30 tahun, dan sekarang banyak wanita usia remaja menderita kanker payudara. Hal ini didukung berdasarkan laporan WHO pada tahun 2005 jumlah wanita khususnya remaja penderita kanker payudara mencapai 1.150.000 orang, 700.000 diantaranya tinggal di Negara berkembang. Sedangkan di RSUD Prof.Dr.H.Aloei Saboe kota Gorontalo pada tahun 2010-2012 terdapat 269 kasus kanker payudara rawat inap yaitu tahun 2010 terdapat 43 kasus, tahun 2011 terdapat 89 kasus, dan tahun 2012 terdapat 137 kasus. Di mana dari data tahun 2012 tersebut di temukan 7 kasus kanker payudara pada remaja usia 16 tahun dan 18 tahun. Sedangkan data dari RSUD dr. Pirngadi jumlah penderita

3 kanker payudara pada tahun 2006-2010 sebanyak 350 orang dan terjadi peningkatan jumlah penderita setiap tahunnya. Dimana dari data tahun 2011 tersebut, ditemukan 2 kasus kanker payudara pada remaja usia 17 tahun dan 18 tahun. Di kota Semarang penderita kanker payudara pada tahun 2007 berjumlah 879, terdiri dari kreteria remaja berumur 11-24 tahun ada 28 remaja, sedangkan pada usia 25-44 tahun berjumlah 400 orang. Di Jawa Timur dalam waktu 5 tahun terakhir, penanganan penyakit kanker payudara belum dapat dilaksanakan secara maksimal karena hampir sebanyak 70% kasus kanker baru ditemukan dalam stadium yang sudah lanjut, hal ini dikarenakan penanganan penyakit tidak menular masih belum sepenuhnya mendapat perhatian dari pemerintah, termasuk kanker payudara dalam waktu 5 tahun terakhir terus meningkat, pada tahun 2005 terdapat 1.600 penderita, tahun 2008 meningkat menjadi 3.821 penderita, dan tahun 2010 mencapai 4.736 penderita namun prevalensi kanker payudara pada remaja belum di ketahui. Di Ponorogo, data yang didapat dari RSUD dr. Harjono Ponorogo tahun 2014 penderita kanker payudara berjumlah 236 pasien, 49 rawat inap, 113 rawat jalan, dan 74 pasien rawat jalan pasca operasi, dan masyarakat yang berisiko terkena kanker payudara sekitar 75% dan diperkirakan jumlah penderita kanker payudara tiap tahunnya meningkat (Nina Soekarwo, 2011). Dari data di atas terlihat jelas bahwa kejadian kanker payudara terjadi peningkatan setiap tahunnya dengan tidak sedikit pula kasus terjadi pada remaja.

4 Penyebab langsung kanker payudara hingga saat ini belum diketahui, namun banyak faktor risiko yang menyebabkan terjadinya kanker payudara diantaranya yaitu faktor reproduksi, pengaruh hormon, radiasi, riwayat keluarga, adapun faktor penyebab lainya diantaranya yaitu tidak pernah menyusui, wanita yang sering menghadapi kondisi stres dan masih banyak faktor risiko lainya yang dapat menyebabkan terjadinya kanker payudara. Angka kejadian kanker payudara yang cukup tinggi tersebut disebabkan masih kurangnya kesadaran perempuan untuk segera memeriksakian diri jika terjadi kelainan pada payudara. Kesadaran akan pentingnya memahami apa dan bagaimana penyakit kanker payudara menjadi sangat penting, sebab penanganan dan pemahaman sejak dini akan mampu mendeteksi dini kanker payudara, sehingga bisa di tangani sejak dini dan tidak terlalu membahayakan serta bisa di tangani secara tuntas (Diananda, 2007). Menurut Suryaningsih dan Sukaca (2009) deteksi dini kanker payudara dapat dilakukan dengan berbagai cara, mulai dari yang bisa di lakukan sendiri yaitu periksa payudara sendiri (SADARI) sampai yang dilakukan dengan bantuan tenaga medis yaitu Mamografi, Themografi dan USG (Ultrasonography). Dari berbagai deteksi dini tersebut yang paling sesuai untuk remaja putri yaitu SADARI karena cara ini yang paling efektif dan efisien untuk menemukan kanker payudara pada stadium dini. SADARI tersebut dapat dilakukan setiap sebulan sekali yaitu 7 hari sesudah haid. Pemeriksaan sesuai deteksi dini kanker payudara dengan SADARI ini sangatlah penting bagi remaja putri sehingga tidak ada keterlambatan dalam pengobatan. (Mangan, 2005 dalam Wahyuni 2012).

5 Berdasarkan latar belakang di atas maka peneliti tertarik untuk mengadakan penelitian mengenai Pengetahuan Remaja Putri tentang Deteksi Dini Kanker Payudara dengan SADARI. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang diatas maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut Bagaimanakah Pengetahuan Remaja Putri tentang Deteksi Dini Kanker Payudara dengan SADARI? 1.3 Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Pengetahuan Remaja Putri tentang Deteksi Dini Kanker Payudara dengan SADARI 1.4 Manfaat 1.4.1 Manfaat Teoritis 1. Bagi peneliti Menambah pengetahuan dan pengalaman tentang kanker payudara, khususnya pengetahuan tentang deteksi dini kanker payudara dengan SADARI yang dimiliki oleh Remaja Putri. 2. Bagi Institusi Fakultas Ilmu Kesehatan Sebagai acuan dan pertimbangan dalam usaha peningkatan kualitas dan mutu pendidikan serta referensi untuk meningkatkan proses belajar mengajar dalam kaitannya dengan kanker. 3. Bagi Profesi Keperawatan Untuk menambah pengetahuan tentang penelitian dan peningkatan mutu pelayanan kesehatan khususnya yang berkaitan dengan penyuluhan deteksi dini kanker payudara.

6 4. Bagi Tempat Penelitian Meningkatkan pengetahuan tentang deteksi dini kanker payudara dengan SADARI. 1.4.2 Manfaat Praktis 1. Remaja Putri Hasil penelitian ini dapat digunakan untuk seluruh remaja putri sebagai masukan agar lebih memiliki pengetahuan yang baik tentang mendeteksi dini kanker payudara. 2. Peneliti Selanjutnya Penelitian ini dapat digunakan peneliti selanjutnya sebagai referensi meneliti lebih lanjut tentang Pengetahuan Remaja Putri Tentang Deteksi Dini Kanker Payudara dengan SADARI. 1.5 Keaslian Penelitian 1. Dari hasil penelitian Dwi Wahyuni (2012) tentang Gambaran Pengetahuan Remaja Putri Tentang Kanker Payudara. Metode penelitai dengan jenis penelitian deskriptif kuantitatif, lokasi penelitian di ambil di Dusun Tugu Desa Jatiwarno Kecamatan Jatiwarno Kabupaten Karanganyar pada tanggal 26 Mei 2012. Jumlah sempel sebanyak 32 remaja putri, dengan teknik pengambilan sempel menggunakan sampling jenuh. Alat pengumpulan data yang digunakan adalah kuesioner dan mengunakan analisa data univariat. Berdasarkan hasil penelitian menunjukan tingkat pengjetahuan remaja putri tentang kanker payudara pada tingkat baik sebanyak 6 responden (18,75%), cukup sebanyak 22 responden (68,75%) dan kurang sebanyak 4 responden (12,5%).

7 Persamaan dengan penelitian ini adalah pada desain penelitian yaitu deskriptif, Variabel Kanker Payudara dan sama-sama meneliti tentang pengetahuan remaja putri. 2. Dari hasil Penelitian Yenni Milda (2012) tentang Hubungan Pengetahuan Dan Motivasi Remaja Putri Dengan Pencegahan Kanker Payudara di Desa Ladang Tuha Kecamatan Meukek Kabupaten Aceh Selatan. Data yang di dapatkan di Desa Ladang Tuha Kecamatan Meukek pada bulan September 2012 sampai Januari 2013 terdapat kasus kanker payudara 3 dan meninggal. Penelitiian bersifat analitik dengan desain crossectional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh remaja putri di Desa Ladang Tuha Meukek Kabupaten Aceh Selatan, pengambilan sampel berjumlah 56 orang. Pengumpulan data di lakukan dengan menyebarkan kuisoner, Berdasarkan hasil penelitian hubungan antara pengetahuan dengan pencegahan kanker payudara dengan Pvalue 0,058 (> α 0,05). Hubungan antara motivasi dengan pencegahan kanker payudar dengan Pvalue 0,000 (< α 0,05). Persamaan dengan penelitian ini adalah variabel kanker payudara, sama-sama meneliti tentang pengetahuan dan perbedaanya terletak pada variabel motivasi dan desain penelitian yang mengunakan desain korelasi. 3. Dari Hasil Penelitian Nurhayati Yunus (2013) tenteng Gambaran Tentang Pemeriksaan Payudara Sendiri (Sadari) di SMA Negeri 4 Gorontalo Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif. Populasi penelitian adalah siswi-siswi SMA Negeri 4 Gorontalo dan jumlah sampel sebanyak 146 siswi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa

8 tingkat pengetahuan remaja putri SMA Negeri 4 Gorontalo tentang Sadari dalam kategori baik sebanyak 32 orang (21.9%), kategori cukup sebanyak 107 orang (73.3%) dan untuk kategori kurang sebanyak 7 orang (4.8%). Persamaan dengan penelitian ini adalah pada desain penelitian yaitu deskriptif dan variabel deteksi dini kanker payudara, sama-sama meneliti tentang pengetahuan pada remaja putri.