BAB V ANIMASI ILLEGAL LOGGING A. Proses Perancangan Perancangan animasi dimulai dengansketsa dasar yang dibuat dengan sederhana untuk menentukan objek yang akan di buat melalui proses modelling, ide yang terlampir semua mengacu kepada sketsa awal dan disesuaikan dangan cerita dan storyboard yang sudah dibuat sebelumnya hingga menjadi sebuah animasi. Pada perancangan animasi yang akan dibuat melalui beberapa tahapan seperti; Pra produksi, Produksi dan, Pasca produksi. Penjelasan keseluruhan karya dibagi dan dijabarkan mulai dari sketsa awal hinggal menjadi animasi. 1. Pra Produksi Tahap pra produksi merupakan tahapan dimana kita mempersiapkan segala hal yang kita butuhkan untuk memproduksi sebuah seperti pembentukan objek degan gambar seketsa hingga pembuatan cerita dan di visualisasikan melalui storyboard sebagai acuan dalam tahap produksi nanti. a. Pembentukan sketsa objek dengan teknik manual Pada penggambaran sketsa dengan teknik manual bertujuan untuk mentukan bentuk dengan berbagai alternatifsebelumdivisualisasikan dalam bentuk 3 dimensi. Gambar 29. Sketsa Objek 37
Pada sketsa objek diatas ada tiga alternatif sketsa dengan bentuk yang berbeda dengan penempatan motif yang berbeda pula, dan natinya akan di pilih salah satunya dan memasuki tahap pembentukan objek 3 dimensi yaitu tahap modelling. b. Menentukan jalan cerita (storyboard) Penggambaran storyboard bertujuan agar menghasilkan persepsi yang sama pada ide cerita dan animasi,kemudian sketsa gambar yang disusun berurutan sesuai dengan naskah / sinopsis, storyboard nantinya akan menjadi acuan dalam produksi animasi. Bumi berputar dan terfokus kepada negara kepulauan Indonesia, tepatnya pulau kalimantan.(...00.00-00.07) Hutan kalimantan yang masih terjaga keasriannya dengan pepohonan yang masih terjaga kelestariannya. (...00.07-00.12) Didalam hutan kalimantandengan pepohonan yang rimbun dan suara burung.(...00.12-00.15) Hutan dengan pepohonan yang lebat dan masih terjaga keasriannya.(...00.15-00.18) 38
Truk yang sedang berada di perjalanan menuju hutan.(...00.18-00.23) Truk melewati jembatan dan semakin dekan menuju hutan untuk menebang pohon.(...00.23-00.33) Pohon pun ditebang dan banyak sekali pohon yang tumbang akibat penebangan tersebut.(...00.33-00.50) Truk pun kembali dan pembawa potongan pohon yang ditebangnya tadi.(...00.50-01.00) Hutan tersebut pun menjadi gersang karena banyak pohon yang di tebang, seketika langit pun menjadi gelap.(...01.00-01.02) Seketika terdengar suara petir, hutan tersebut di guyur hujan yang lebat. (...01.02-01.08) 39
Saluran air dari hutan menuju kota terlihat deras karena tidak ada penyerapan yang sempurna dihutan tersebut akibat banyak pohon yang di tebang.(...01.08-01.24) Air yang mengalir tersebut tidak dapat tertampung dan akhirnya menerjang kota.(...01.24-01.26) Bencana pun terjadi banjir manerjan kota dan merendam gedug-gedung tersebut.(...01.26-01.31) Tabel 5. Tabel Storyboard Pada tabel storyboard di atas berisikan gambar yang berurutan sesuai dengan ide cerita yang dibuat, pada storyboard tersebut juga di cantumkan durasi lamanya berpindahan scene satu dengan scene berikutnya. 2. Produksi Tahap produksi adalah proses pengerjaan semua hal yang sudah dibuat saat pra produksi, mulai dari modelling, texturing, animation, lighting, dan rendering hingga menjadi sebuah animasi. 40
a) Pembuatan modelling objek dalam bentuk 3 dimensi secara digital. Gambar 30. Proses Modelling Objek Gambar diatas adalah hasil dari modellingobjek yang dilakukan yang masih menggunakan warna dasar belum melalui proses texturing. Pada animasi yang dibuat ada beberapa set latar/backgroundyang di gunakan guna melangkapi tampilan pada animasi dan juga mentukan penempatan pohon pada proses modelling tersebut. 41
Gambar 31. Proses ModellingBackground Bumi Pada peroses modelling bumi latar belakang pada awal animasi dimulai bersetkan luar angkasa yang terfokus ada negara Indonesia tepatnya pulau Kalimantan. Gambar 32. Proses ModellingBackground Hutan dan Kota Proses modelling pada set hutan dan kota berfungsi sebagai penggambaran hutan yang masih terjaga kelestariannya yang masih ditumbuhi pepohonan yang masih lebat, dan natinya set perkotaan yang terdapat gedung-gedung tersebut di gunakan sebagai set terjadinya banjir. 42
Gambar 33. Proses ModellingBackground jalan Modellinglatar belakang jalan tersebut berguna sebagai jalanan yangdilalui truk untuk sampai di hutan untuk menebang pohon. Gambar 34. Proses ModellingBackground jembatan 43
Gambar 35. Proses ModellingBackground Hutan Latar belang pada bagian pohon tumbang ini di buat berbeda pada bagian set hutan dan kota sebelumnya bertujuan agar memudah proses menganimasikan pohon tumbang tersebut. Gambar 36. Proses ModellingBackground Hutan Gersang Pada set ini latar belakang menggambarkan hutan yang telah gundul akibat penebangkan pohon yang terjadi, set yang di gunakan sama degan set hutan dan kota hanya saja pengurangan objek pohon dan menggantinya dengan objek sisa potongan pohon sehabis ditebang. 44
a) Pemberian texture pada objek 3 dimensi Pada tahaptexturingyaitu proses pewarnaan mengunakan texture/texture mappingyang berguna untuk menaruh gambar pada geometric primitiveobjek dan sekaligus mengikuti transformasi yang diterapkan kepada modelling objek yang sudah di buat sekaligus menambahkan kesan detail atau nyata pada objek. Gambar 37. ProsesTexturing Pohon dan Truk Pada latar/background proses pewarnaannya juga mengunakan texture sama seperti objek utama pohon dan truk pada animasi yang dibuat. Gambar 38. Proses Texturing Latar/Background Pada pemberian warna pada objek dan background 3 dimensi pada animasi yang dibuat mengunakan texture sedangkan untuk beberapa objek menggunakanbeberapa material, seperti Bitmap, Diffuse Color, Bump, Reflection, noise, dan Refraction 1.Material tersebut tampak pada jendela Material Editor, seperti berikut 1 Bitmap, Diffuse Color, Bump, Reflection, noise, dan Refraction : Fitur pada sofware 3Ds MAX untuk pegaturan warna/material 45
Gambar 39. ProsesTexturing Pada Material Editor 46
Gambar 40.Textureyang digunakan Textur yang digunakan pada objek adalah textur rumput, pasir, kayu, daun dan peta dunia. Textur tersebut dipilih karena dapat mewakili pengambaran pada pohon, bumi, gunung dan pebukitan pada animasi yang dibuat. c) prosesanimation berdasarkan storyboard Pada proses animation mengacu pada storyboad yang sudah dibuat, proses animationpada animasi ini mengerakan objek yang sudah dibuat melalui proses modelling sebelumnya, tidak hanya objek yang digerakan pada animasi ini tetapi pada bebera scene menggunakan pegerakan kamera agar terkesan dinamis. 47
Gambar 41. Proses Animation 1 Pada proses animation diatas menampilakan planet bumi yang sedang berbutar, proses animation yang dilakutan adalah mengerakan camera degan cara menggunakan teknik Move atau Rotate secara manual. menggerakkan dan menggeser secara manual dengan melakukan perhitungan pada keyframe. 48
Gambar 42.Proses Animation 2 Pada proses animation pada latar hutan dengan view kamera dari atas seakan jatuh dari langit hampir sama teknik yang digunakan megunakan Move atau Rotatesecara manual, tetapi hanya melakukan pergerakan kedepan saja. 49
Gambar 43. Proses Animation 3 Pada proses animation latar didalam hutan degan view camera menghadap kedepan teknik yang digunakan megunakan Move atau Rotate secara manual, dan kamera di gerakan dari bawah ke atas dan diatur waktunya mengunakan frame. 50
Gambar 44.Proses Animation 4 Pada pergerakan jalan truk megaturan pergerakannya hanya pada latar, gunung dan pohon saja, truk dan camera posisinya tetap diam jadi seakan-akan truk yang berjalan. 51
Gambar 45. Proses Animation 5 Animation yang di lakukan pada scene truk melewati jembatan mengunakan dua pergerakan yaitu pada truk dan kamera, pergeran truk menggunakan teknik Move atau Rotate manual, menggerakkan dan menggeser secara manual dengan melakukan perhitungan pada keyframe. di ikuti dengan pegerakan kamera yang fokus terhadap truk. 52
Gambar 46. Proses Animation 6 Animation yang di lakukan pada scene pohon yang tumbang juga mengunakan dua pergerakan yaitu pada pohon dan camera, pergeran pohon yang tumbang menggunakan teknik Bend 2 lalu mangaturnya dengan Move atau Rotate pada bagian Biped secara manual sehingga mohon melengkung, menggerakkan dan menggeser secara manual dengan melakukan perhitungan pada keyframe. diikuti dengan pegerakan kamera yang fokus terhadap pohon yang tumbang satu-persatu. 2 Bend : Fitur pada sofware 3Ds MAX untuk melengkungkan objek 53
Gambar 47. Proses Animation 7 Animation yang di lakukan pada scene truk melewati jembatan sama seperti scene truk melewati jembatan sebelumnya, mengunakan dua pergerakan yaitu pada truk dan kamera, pergeran truk menggunakan teknik Move atau Rotate secara manual, dan diikuti dengan pegerakan camera yang fokus terhadap truk. 54
Gambar 48. Proses Animation 8 Pada proses animation latar di atas mnggunakan teknik partikel sytem 3 untuk efek hujan dan juga pergerakan kamera degan mangatur Move atau Rotate secara manual dan melakukan perhitungan pada keyframelama pergerakannya. 3 paritcle sytem : Fitur pada sofware 3Ds MAX untuk menimbulkan efek partikel/serpihan. 55
Gambar 49.Proses Animation 9 proses pegerakan air pada scene terakhir dalam animasi ini megunakan teknik Noise dan Gizmo 4, pada pengaturan Gizmo efek riak air digeser sehingga air dapat megalir. d) Proses lighting pada animasi Proses lighting pada animasi bertujuan agar animasi terlihat lebih nyata degan adanya bayangan,dari pencahayaan tersebut akan terlihat Value yang lebih jelas. 4 Noise dan Gizmo : Fitur pada sofware 3Ds MAX untuk menimbulkan efek air megalir 56
Gambar 50. Proses lighting lighting atau pencahayaan yang di gunakan pada animasi yaitu Daylight, Daylight 5 di gunaka karena pencahayaannya yang pengaturannya yang di sesuaikan dengan matahari dan dapat diatur sesuai sdegan arah jarum jam sehinga memudahkan kebutuhan gelap terangnya suatu area pada animasi. e) Proses rendering pada animasi Dalam proses rendering, semua data-data yang sudah dimasukkan dalam proses Modelling, Animation, Texturing, pencahayaan dengan parameter tertentu akan diterjemahkan dalam sebuah bentuk output (tampilan akhir pada model dan animasi). Render juga sebagai proses menangkap segala sesuatu yang ada di dalam scene termasuk geometri, material, cahaya, lingkungan serta efek-efek yang terdapat didalamnya dan menjadibagian terakhir dalam pembuatan animasi untuk menjadikan file video. 5 Daylight: Fitur pada sofware 3Ds MAX untuk pengaturan cahaya. 57
Gambar 51. Proses Rendering Pada proses rendering ada beberapascene dilakukan 2 kali pada setiap scenenya, di karnakan ada beberapa objek yang tidak terlihat karena penggunaan daylight. Output dari proses rendering ini bukan berupa video melainkan berupa gambar dengan format PNG dan JPEG di karenakan jika terjadi kesalahan pada proses render tidak harus mengulang dari awal, jadi hanya mengulang render dari satu frame yang rusak tersebut jadi tidak memakan waktu yang lamajika ter jadi kesalahan pada proses rendering. Proses rendering ini menggunakan Mental Ray pada software 3ds Max agar warna dan pencahayaan yang diberikan terlihat bagus. 3. Pasca produksi Tahapan Pasca Produksi Merupakan proses penggabungan berbagai macam scene yang dihasilkan saat proses produksi. padatahap pasca produksi juga dilakukan pengisian suara dan melakukan proses rendering akhir untuk menhasilkan animasi yang lengkap secara audio dan visual. 58
a) Proses compositing Proses compositing 6 adalah proses pengabugan gambar-gambar dari hasil render pertama dan disatukan menjadi sebuah video. Gambar 52.Proses compositing Hasil dari rendering di software 3ds Max yang berbentuk PNG dan JPEG dimasukkan ke dalam software Adobe After Effect hingga berbentuk video. Disusun berdasarkan urutan scene yang telah dibuat. Setelah itu di-render ke dalam bentuk video dengan ukuran HD 720 (1280 x 720) dengan format AVI. b) Proses final rendering Pada proses rendering terakhir ini lilakukan penggabungan antar audio dan visual agar menjadi sebuah animasi yang lengkap. 6 compositing : Proses menggabungkan beberapa video klip, still image, atau audio klip menjadi satu kesatuan untuk menjadi tampilan yang utuh menjadi sebuah Video 59
Gambar 53. Proses final rendering Proses final rendering dilakukan pada software Adobe Premiere dengan memasukkan video-video yang sudah dirender sebelumnya serta menambahkan efek suara. Final rendering dilakukan dengan ukuran HD 720 (1280 x720) dengan format AVI. 60