Seminar Nasional Pendidikan Matematika Matematika dan Pembelajarannya, Menyongsong Kurikulum 2013 Surabaya, 01 Juni 2013

dokumen-dokumen yang mirip
Oleh : R.Hobro Pranasmoro Hadi Guru SMA Negeri 1 Jogorogo. Kata Kunci : matematika, belajar aktif, kerja kelompok

Oleh : Darsih Windarwanti Guru SMP Negeri 1 Paron ABSTRAK

PENINGKATKAN HASIL BELAJAR PENGHEMATAN AIR MELALUI METODE PEMBELAJARAN STRUKTURAL SISWA KELAS V SD. Sunarti

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MELAPORKAN ISI BACAAN MELALUI METODE DISKUSI. Karyadi

Jurnal Ilmiah d ComPutarE Volume 2 Juni 2012

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN MOTIVASI CETEMAT DASAHIL PADA SISWA KELAS V TAHUN PELAJARAN 2016/2017 SDN 1 KENDALREJO

MODEL PEMBELAJARAN LEARNING TOGETHER DALAM MENGENAL IBADAH DI BULAN RAMADAN. Nurohmah

PROSIDING ISBN :

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. alat-alat pengajaran yang mendukung. b. Tahap Kegiatan dan Pelaksanaan

SRI WINARNI SDN Kandat 2 Kab. Kediri

Volume 6 Nomor 2-Juli 2015 ISSN:

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 6 ISSN X

BELAJAR AKTIF MODEL MEMBERIKAN PERTANYAAN DAN MENDAPATKAN JAWABAN DAPAT MENGINGAT KEMBALI MATERI PELAJARAN MATEMATIKA

Jus Sulastri SDN 009 Tanjung Palas

Meningkatkan Motivasi Belajar Pendidikan Agama Islam Melalui Pemberian Tugas Pada Siswa Kelas IV SD N 23 Sabang

Minarlin Listiani 12. Guru SDN 2 Tamansari Situbondo

Naomi Edy Kantor Kemenag Kota Kupang, Jl. SK Lerik, Kota Baru Kupang

Ahmad Yasin 5. Kata Kunci: metode kooperatif model group investigation, hasil belajar. Guru SDN 03 Tlogosari

Jarianto SMP Negeri 01 Ranuyoso No. Telp.(0334)

UPAYA PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR PKN MELALUI METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF MODEL STAD PADA SISWA SD

Setyagung Budi Cahyono 4

RAHYANTI YUDIATI, S.Pd.

UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DENGAN MENERAPKAN MODEL PEMBELAJARAN PAKEM PADA SISWA KELAS VI SD NGAMPAL 1

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan (action research), karena

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan (action research), karena

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Data penelitian yang diperoleh berupa hasil uji coba item butir soal, data

UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR PKn MELALUI METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF MODEL STAD (STUDENT TEAMS

RICO RASMARA NIM : A54 A100158

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Hubungan Metode Demonstrasi dengan Ketuntasan Belajar

BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Data penelitianyang diperoleh berupa hasil uji coba item butir soal, data

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Data penelitian yang diperoleh berupa hasil uji coba item butir soal, data

Oleh: Unik Maryani SD Negeri 3 Ngantru, Trenggalek

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN IPS

Mutiah GuruSDN Tlogohaji IKec.SumberrejoKab. Bojonegoro

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 1 Panjang Selatan Kecamatan Panjang

BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Data penelitian yang diperoleh berupa hasil uji coba item butir soal, data

UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR IPA DENGAN METODE PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY) Imam Rosyidi SDN Paciran I, Kecamatan Paciran, Kab.

BAB III METODE PENELITIAN. Subyek dalam penelitian ini adalah siswa kelas IV SD Negeri 1 Talang Jawa Kecamatan

SITI ROPI AH, S.Pd. *) NIP *) Guru SDN 01 Podorejo Kecamatan Sumbergempol Kabupaten Tulungagung

UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR IPA DENGAN METODE PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY)

Peningkatan Prestasi Belajar Matematika melalui Metode Kooperatif Model TAPPS

BAB III METODE PENELITIAN TINDAKAN KELAS. A. Metode Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian tindakan (action research), karena

UPAYA MENINGGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PELAJARAN KOOPERATIF

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF JIGSAW DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BIOLOGI DI KELAS XII IPA 1 SMA NEGERI 5 PALEMBANG TAHUN PELAJARAN 2014/2015

METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF MODEL STAD (STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION) PADA SISWA KELAS V SDN 3 TLOGOSARI SEMESTER II TAHUN

Suminem dan Siti Khaeriyah MAN 2 Kota Pontianak, Dinas Pendidikan Kota Pontianak

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan (action research), karena

Minarsih 1) TK DWP DUWET TULUNGAUNG/ Bertina Septialvita 2) PG PAUD IKIP PGRI MAIDUN/

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS DENGAN METODE CERAMAH KELAS V. Nurul Hamsi SD Negeri Sumber V Kecamatan Sumber Kabupaten Probolinggo

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR IPA MENERAPKAN MODEL BELAJAR INQUIRI PADA SISWA KELAS IV SDN I JATI TRENGGALEK SEMESTER I TAHUN PELAJARAN 2011/2012

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan (action research), karena

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PENDEKATAN KONSTEKTUAL PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI SEKOLAH DASAR. Ratna Juita

Volume 07, Nomor 02, desember 2016

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian 3.1.1Tempat Penelitian

WAHANA INOVASI VOLUME 4 No.2 JULI-DES 2015 ISSN :

MANAJEMEN PEMBELAJARAN PADA PELAJARAN PRODUKTIF LISTRIK DI SMK MELALUI GABUNGAN METODE CERAMAH DENGAN METODE KOOPERATIF MODEL TPS (THINK PAIR SHARE)

Oleh: Sumarji SD Negeri Semarum, Durenan, Trenggalek

BAB III METODE PENELITIAN. sebagai upaya untuk memperbaiki kegiatan belajar mengajar berdasarkan

BAB III METODE PENELITIAN

MODEL PEMBELAJARAN TUGAS TERSTRUKTUR UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR DALAM MENGENAL MAKNA PENINGGALAN SEJARAH.

Meningkatkan Prestasi Belajar Ilmu Pengetahuan Alam Melalui Pembelajaran Kooperatif

Firman P., I Made Tangkas, dan Ratman. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako

BAB III METODOLOGI PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Penelitian ini berupa penelitian tindakan kelas (class action research),

Asmawaty Guru PJOK SD negeri Surel:

BAB III METODE PENELITIAN

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF MODEL JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR IPA

Suyono 20. Kata kunci : Media Pembelajaran, Media Gambar, IPA, Hasil Belajar. Guru SDN 3 Tlogosari Situbondo

Meningkatkan Kemampuan Menulis Permulaan Siswa Kelas II SDN Lalong Melalui Media Gambar Seri

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan (action research), karena

BAB III METODELOGI PENELITIAN. penelitian dilakukan untuk memecahkan masalah pembelajaran di kelas.

DIDAKTIKA PGRI, 1, (2), 2015, 218

Jurnal Florea Volume 2 No. 1, April 2015 (13-17)

Lince Sibuea Guru SDN Bojong Rawalumbu VIII, Kecamatan Rawalumbu Kota Bekasi ABSTRAK

STRATEGI BELAJAR MENGAJAR DENGAN MENERAPKAN METODE EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR IPA DI SDN BANYUAJUH 2 TAHUN PELAJARAN 2014/2015

PENERAPKAN MODEL PEMBELAJARAN PAIKEM UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SISWA SEKOLAH MENEGAH PERTAMA

STRATEGI PEMBELAJARAN GABUNGAN CERAMAH DAN SIMULASI PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 2 TAMPO KECAMATAN CLURING KABUPATEN BANYUWANGI

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (classroom action

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan (action research), karena

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR IPA MELALUI METODE PENEMUAN PADA SISWA KELAS VI SD NEGERI 1 KAUR SELATAN KABUPATEN KAUR

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Selanjutnya data yang terkumpul diuraikan melalui analisa deskriptif. Yaitu analisa

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. research), karena penelitian dilakukan untuk memecahkan masalah

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA DENGAN MENERAPKAN MODEL STAD DAN ROLE PLAYING

BAB III METODE PENELITIAN TINDAKAN KELAS. menawarkan cara dan prosedur baru untuk memperbaiki dan meningkatkan

MENINGKATKAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR IPA DENGAN MENERAPKAN METODE PEMBERIAN BALIKAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang

Syafwan SMPN 2 Poso Pesisir Kab. Poso ABSTRAK

Oleh: Sri Isminah SDN 2 Watulimo Kecamatan Watulimo Kabupaten Trenggalek

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI MATERI GEOGRAFI POLITIK MELALUI MEDIA AUDIO VISUAL DAN SMALL GROUP DISCUSSION DI KELAS A/B STKIP PGRI PADANG

Meningkatkan Motivasi dan Prestasi Belajar IPA dengan Menerapkan Metode Pemberian Balikan pada Siswa Kelas III.a SDN 02 Kota Bima

BAB III METODE PENELITIAN

MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR ILMU PENGETAHUAN SOSIAL MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF MODEL THINK-PAIR-SHARE PADA SISWA SD

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas dengan pendekatan

ISSN No Media Bina Ilmiah 71

Kata kunci: Model kooperatif tipe STAD, Hasil Belajar.

Minarsih 1) TK DHARMA WANITA DUWET TULUNGAGUNG Isna Alfi 2) IKIP PGRI MADIUN

Keterangan: rxy : Koefisien Korelasi item soal N : Banyaknya peserta tes X : Jumlah skor item Y : Jumlah skor total

Transkripsi:

UPAYA MEMBANTU SISWA MENGINGAT KEMBALI MATERI PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN LINIER SATU VARIABEL SERTA PEMECAHAN MASALAH LEWAT METODE BELAJAR AKTIF MODEL AIR PADA SISWA KELAS 7-1 SMP NEGERI 4 WARU TAHUN PELAJARAN 2011/2012 Widyawati Utami Widyawati.utami1@gmail.com SMP Negeri 4 Waru Abstrak Bagaimanakah agar siswa tidak melupakan materi pelajaran yang telah diterimanya agar siswa nantinya siap menghadapi ulangan harian yang siap atau tidak siap harus mereka hadapi. Bagaimanakah membuat suatu materi ajar agar tidak terlupakan oleh anak didik. Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan penguasaan materi pelajaran yang telah diterima oleh peserta didik. Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan (action research) sebanyak dua putaran. Setiap putaran terdiri dari empat tahap yaitu: rancangan, kegiatan dan pengamatan, refleksi, dan refisi. Sasaran penelitian ini adalah siswa kelas 7-1. Data yang diperoleh berupa hasil tes formatif, lembar observasi kegiatan belajar mengajar. Dari hasil analis didapatkan bahwa aktifitas guru dalam menyampaikan materi dan langkah siklus 1 (7,6 %) menjadi (13,3%),membimbing dan mengamati siswa siklus 1 (21,7%) menjadi (22,6%),memberi umpan balik (8,3%) menjadi(11,7) demikian juga aktifitas siswa dalam kegiatan membaca siklus I (11,5) menjadi (13,1%), bekerja dengan kelompok siklus I (18,7%) menjadi (22,1%), memberi tanggapan siklus I (6,9%) menjadi( 7,3%) sehingga ketuntasan belajar mengalami peningkatan dari siklus I (63,8%) menjadi (91,66 ) Simpulan dari penelitian ini adalah gabungan metode ceramah dan metode pengajaran autentik dapat berpengaruh positif terhadap motivasi belajar Siswa kelas 7-1 serta model pembelajaran ini dapat digunakan sebagai salah satu alternatif pembelajaran Matematika. Kata Kunci: belajar aktif, model AIR (Auditory, Intellectualy,Repetition) 489

A. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Akhir dari rangkaian proses belajar mengajar adalah tes akhir suatu mata pelajaran yang dilakukan melalui ulangan harian, ulangan akhir semester atau ulangan kenaikan kelas bagi siswa. Di dalam menghadapi ulangan harian bagi siswa sekolah SMP perlu adanya refreshing terhadap materi ajar yang telah diterima oleh siswa selama mengikuti proses belajar mengajar. Sering guru merasa kecewa setelah melaksanakan ulangan harian karena hasilnya tidak sesuai yang diharapkan. Guru harus bisa membangkitkan kembali memori itu. Salah satu metode pengajaran yang bisa membuat anak bisa dan harus mengingat kembali materi pelajaran yang telah mereka terima adalah cara belajar aktif model pengulangan yang bermakna pendalaman, perluasan,pemantapan denga cara siswa dilatih melalui tugas atau kuis Agar belajar manjadi aktif, siswa harus mengerjakan banyak soal sehingga banyak menggunakan otak, mengkaji gagasan, memecahkan masalah, dan menerapkan apa yang mereka pelajari. 2. Rumusan masalah Berdasarkan pada latar belakang tersebut, maka masalah yang timbul dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: a. Bagaimanakah tingkat penguasaan materi pelajaran Matematika yang telah dipelajari? b. Bagaimanakah pengaruh metode belajar aktif model AIR dalam mengingatkan kembali materi Persamaan Dan pertidaksamaan Linier Satu Variabel Serta Pemecahan Masalah yang telah dipelajari? 3. Tujuan Penelitian Sesuai dengan permasalahan di atas, penelitian ini bertujuan untuk: a. Mengetahui tingkat pengusasaan materi pelajaran Matematika yang telah dipelajari 490

b. Mengetahui pengaruh metode belajar aktif model peninjauan ulang topik mata pelajaran Matematika. 2. Batasan Masalah Karena keterbatasan waktu, maka diperlukan pembatasan masalah yang meliputi: a. Penelitian ini hanya dikenakan pada siswa kelas 7-1 tahun pelajaran 2011/2012. b. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September semester ganjil tahun palajaran 2011 /2012 c. Materi yang disampaikan adalah pokok bahasan Menggunakan bentuk aljabar, persamaan dan pertidaksamaan linear satu variabel, dan perbandingan dalam pemecahan masalah Lewat Metode Belajar Aktif Model AIR Pada Siswa Kelas 7 1 Tahun Pelajaran 2011 /2012 B. METODOLOGI PENELITIAN Penelitian ini merupakan penelitian tindakan (action research), penelitian deskriptif, sebab menggambarkan bagaimana suatu teknik pembelajaran diterapkan dan bagaimana hasil yang diinginkan dapat dicapai. 1. Tempat, Waktu dan Subyek Penelitian Penelitian ini bertempat di kelas 7-1 SMPN 4 Waru mulai tanggal 19 September 2011 sampai 19 Desember 2012 dengan 36 siswa 2. Rancangan Penelitian Penelitian ini menggunakan model penelitian tindakan kelas dari Kemmis dan Taggart (dalam Sugiarti, 1997: 6), yaitu berbentuk spiral dari sklus yang satu ke siklus yang berikutnya. Setiap siklus meliputi planning (rencana), action (tindakan), observation (pengamatan), dan reflection (refleksi). Observasi dibagi dalam dua putaran, yaitu putaran 1, 2 dimana masing putaran dikenai perlakuan yang sama (alur kegiatan yang sama) dan membahas dua sub pokok bahasan yang diakhiri dengan tes formatif di akhir putaran. 491

3. Instrumen Penelitian a. Silabus yaitu acuan pengembangan rencana pengembangan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang memuat mata pelajaran, SK,KD,Materi pelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator pencapaian kompetensi, penilaian, alokasi waktu,metode pembelajaran, sumber belajar. b. Rencana Pelaksanaan Pelajaran (RPP) yaitu merupakan perangkat pembelajaran yang digunakan sebagai pedoman guru dalam mengajar dan disusun untuk tiap putaran. Masing-masing RPP berisi kompetensi dasar, indikator pencapaian hasil belajar, tujuan pembelajaran khusus, dan kegiatan belajar mengajar. c. Lembar Kegiatan Siswa. Lembar kegaian ini yang dipergunakan siswa untuk membantu proses pengumpulan data hasil eksperimen. d. Tes formatif. Tes ini disusun berdasarkan tujuan pembelajaran yang akan dicapai, Tes formatif ini diberikan setiap akhir putaran dengan bentuk pilihan ganda 4. Metode Pengumpulan Data Data-data yang diperlukan dalam penelitian ini diperoleh melalui observasi pengolahan metode pembelajaran aktif model AIR, meninjau kesulitan pada materi pelajaran, dan tes formatif. 5. Teknik Analisis Data Pada penelitian ini menggunakan teknik analisis deskriptif kualitatif, yaitu suatu metode penelitian yang bersifat menggambarkan kenyataan atau fakta sesuai dengan data yang diperoleh dengan tujuan untuk mengetahui prestasi belajar yang dicapai siswa juga untuk memperoleh respon siswa terhadap kegiatan pembelajaran serta aktivitas siswa selama proses pembelajaran. Untuk menilai ulangan atau tes X X X = Nilai rata-rata N Σ X = Jumlah semua nilai siswa 492

Σ N = Jumlah siswa Untuk ketuntasan belajar ada dua kategori ketuntasan belajar yaitu secara perorangan dan secara klasikal. Berdasarkan petunjuk pelaksanaan belajar mengajar kurikulum 1994 (Depdikbud, 1994), yaitu seorang siswa telah tuntas belajar bila telah mencapai skor 65% atau nilai 65, dan kelas disebut tuntas belajar bila di kelas tersebut terdapat 85%. Untuk menghitung persentase ketuntasan belajar digunakan rumus sebagai berikut: P Siswa. yang. tuntas. belajar Siswa Untuk lembar observasi x100% Lembar observasi pengelola metode pembelajarn koooperatif model AIR Pengamat 2 X = P1 P2 2 Lembar observasi aktifitas guru dan siswa Dimana P1 = Pengamat 1 dan P2 = Untuk menghitung lembar observasi aktifitas guru dan siswa digunakan rumus sebagai berikut : % = x x x 100 % dengan X = tan Jumah. hasil. pengama tan = Jumlah. pengama Dimana : % = Presentase pengamatan X = Rata-rata P1 = pengamat 1 x = Jumlah rata-rata P2 = pengamat P1 P2 2 C. PEMBAHASAN Data observasi berupa pengamatan pengelolaan metode belajar aktif model AIR dan pengamatan aktivitas siswa dan guru pada akhir pembelajaran, dan data tes formatif siswa pada setiap siklus. Butir soal digunakan untuk mendapatkan hasil tes yang betul-betul mewakili apa yang diinginkan. 493

1. Analisis Data Penelitian a. Siklus I Pada siklus I membimbing dan mengamati siswa dalam menemukan konsep, yaitu 21,7 %. Aktivitas lain yang presentasinya cukup besar adalah memberi umpan balik/ evaluasi, tanya jawab dan menjelaskan materi yang sulit yaitu masing-masing sebesar 13,3 %. Sedangkan aktivitas siswa yang paling dominan adalah mengerjakan/ memperhatikan penjelasan guru yaitu 22,5 %. Aktivitas lain yang presentasinya cukup besar adalah bekerja dengan sesama anggota kelompok, diskusi antara siswa/ antara siswa dengan guru, dan membaca buku yaitu masing-masing 18,7 %, 14,4 % dan 11,5%. Pada siklus I, metode pembelajaran kooperatif model AIR sudah dilaksanakan dengan baik, walaupun peran guru masih cukup dominan untuk memberikan penjelasan dan arahan, karena model tersebut masih dirasakan baru oleh siswa. Dengan menerapkan metode belajar aktif model AIR belajar siswa adalah 65,7 dan ketuntasan belajar mencapai 63,8 % atau ada 23 siswa dari 36 siswa sudah tuntas belajar. Hasil tersebut menunjukkan bahwa pada siklus pertama secara klasikal siswa belum tuntas belajar, karena siswa yang memperoleh nilai 65 hanya sebesar 65,6% lebih kecil dari persentase ketuntasan yang dikehendaki yaitu sebesar 85%. Hal ini disebabkan karena siswa banyak yang lupa dengan materi pelajaran yang telah diterima dalam satu KD b. Siklus II Proses belajar mengajar mengacu pada rencana pelajaran dari revisi pada siklus I, sehingga kesalahan atau kekurangan tidak terulang lagi, pembelajaran dilaksanakan oleh guru dengan menerapkan metode pembelajaran kooperatif model AIR cukup baik dari pengamat adalah memotivasi siswa, membimbing siswa merumuskan kesimpulan/menemukan konsep, dan pengelolaan waktu. 494

Pada siklus II tampak bahwa aktivitas guru yang paling dominan adalah membimbing dan mengamati siswa dalam menemukan konsep yaitu 22,6%, sedangkan aktivitas menjelaskan materi yang sulit dan memberi umpan balik/evaluasi/tanya jawab menurun masing-masing sebesar (10%), dan (11,7%). Aktivitas lain yang mengalami peningkatan adalah mengkaitkan dengan pelajaran sebelumnya (10%), menyampaikan materi/strategi /langkah-langkah (13,3%), meminta siswa menyajikan dan mendiskusikan hasil kegiatan (10%), dan membimbing siswa merangkum pelajaran (10%). Adapun aktivitas ynag tidak mengalami perubahan adalah menyampaikan tujuan (6,7%) dan memotivasi siswa (6,7%). Sedangkan untuk aktivitas siswa yang paling dominan pada siklus II adalah bekerja dengan sesama anggota kelompok yaitu (22,1%) dan mendengarkan/memperhatikan penjelasan guru (20,8%), aktivitas yang mengalami peningkatan adalah membaca buku siswa (13,1%) nilai rata-rata tes formatif sebesar 88,8 dan dari 36 siswa yang telah tuntas sebanyak 33 siswa dan 3 siswa belum mencapai ketuntasan belajar. Ketuntasan belajar 91,66%. Adanya peningkatan hasil belajar pada siklus II ini dipengaruhi oleh adanya usaha siswa untuk mempelajari kembali materi ajar yang telah disampaikan oleh guru. Disamping itu siswa juga merasa belajar mengulang ini adalah juga sebagai persiapan untuk menghadapi ulang Ketuntasan Hasil belajar masing-masing 63,8%, 91,6 %. ketuntasan belajar siswa secara klasikal telah tercapai Kemampuan Guru dalam Mengelola Pembelajaran Berdasarkan analisis data, diperoleh aktivitas siswa dalam proses metode belajar aktif model AIR dalam setiap siklus mengalami peningkatan. Hal ini berdampak positif terhadap prestasi belajar siswa yaitu dapat ditunjukkan dengan meningkatnya nilai rata-rata siswa pada setiap siklus yang terus mengalami peningkatan. Aktivitas Guru dan Siswa Dalam Pembelajaran 495

Berdasarkan analisis data, diperoleh aktivitas siswa dalam proses pembelajaran Matematika dengan metode belajar aktif AIR dominan adalah bekerja dengan menggunakan alat/media, mendengarkan/memperhatikan penjelasan guru, dan diskusi antar siswa/antara siswa dengan guru. Jadi dapat dikatakan bahwa aktivitas siswa dapat dikategorikan aktif. Sedangkan untuk aktivitas guru selama pembelajaran telah melaksanakan langkah-langkah metode AIR dengan baik. Hal ini terlihat dari aktivitas guru yang muncul di antaranya aktivitas membimbing dan mengamati siswa dalam mengerjakan kegiatan pembelajaran, menjelaskan/melatih menggunakan alat, memberi umpan balik/evaluasi/tanya jawab dimana prosentase untuk aktivitas di atas cukup besar D. Kesimpulan dan saran 1. Kesimpulan Dari hasil kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan selama dua siklus, dan berdasarkan seluruh pembahasan serta analisis yang telah dilakukan dapat disimpulkan sebagai berikut: a. Pembelajaran dengan metode belajar aktif model AIR memiliki dampak positif dalam meningkatkan prestasi belajar siswa yang ditandai dengan peningkatan ketuntasan belajar b. Penerapan metode belajar aktif model AIR yaitu dapat meningkatkan motivasi belajar siswa yang ditunjukan dengan rata-rata jawaban siswa yang menyatakan bahwa siswa tertarik dan berminat dengan metode belajar aktif model Air sehingga mereka menjadi termotivasi untuk belajar. c. Penerapan metode belajar aktif model AIR diterima siswa selama ini, sehingga mereka merasa siap untuk menghadapi ulangan harian yang akan dilaksanakan. 496

2. Saran Dari hasil penelitian yang diperoleh dari uraian sebelumnya agar proses belajar mengajar matematika lebih efektif dan lebih memberikan hasil yang optimal bagi siswa, maka disampaikan saran sebagai berikut: a. Untuk melaksanakan metode AIR memerlukan persiapan yang cukup matang, sehingga guru harus mempu menentukan atau memilih topik yang benar-benar bisa diterapkan dengan metode AIR proses belajar mengajar sehingga diperoleh hasil yang optimal. b. Dalam rangka meningkatkan prestasi belajar siswa, guru hendaknya lebih sering melatih siswa dengan kegiatan berbagai metode, walau dalam taraf yang sederhana, dimana siswa nantinya dapat menemukan pengetahuan baru, memperoleh konsep dan keterampilan, sehingga siswa berhasil atau mampu memecahkan masalah-masalah yang dihadapinya. c. Perlu adanya penelitian yang lebih lanjut, karena hasil penelitian ini hanya dilakukan di kelas 7-1 tahun pelajaran 2011/20012. E. DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineksa Cipta Ali, Muhammad. 1996. Guru Dalam Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru Algesindon. Menteri pendidikan RI.2007.Standart Proses Untuk satuan Pendidikan Dasar Dan menengah.bsnp Hadi, Sutrisno. 1982. Metodologi Research, Jilid 1. Yogyakarta: YP. Fak. Psikologi UGM. Lee, W.R. 1985. Language Teaching Games and Contests. London: Oxfortd University Press. Melvin, L. Siberman. 2004. Aktif Learning, 101 Cara Belajar Siswa Aktif. Bandung: Nusamedia dan Nuansa Weed, Gretchen, E. 1971. Using Games in Teaching Children. ELEC Bulletin No. 32. Winter. Tokyo. Japan. 497