FASE A YANG YANG DIBERI SURAKARTA HERMAWATI. S1 Keperawatan

dokumen-dokumen yang mirip
2 Nyeri persalinan dapat menimbulkan stres yang menyebabkan pelepasan hormon yang berlebihan seperti katekolamin dan steroid, hormon ini dapat menyeba

BAB I PENDAHULUAN. lahir sejak lama telah menjadi masalah, khususnya di negara-negara

BAB 1 PENDAHULUAN. dunia lebih dari ibu meninggal setiap tahun saat hamil atau bersalin. Di

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Persalinan merupakan kejadian fisiologi yang normal dialami oleh

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat, bangsa, dan negara yang ditandai oleh penduduknya hidup dalam

BAB I PENDAHULUAN. Menurut World Health Organization (WHO), Angka Kematian. jiwa setiap tahun (Ayude, 2009). Tingginya AKI di Indonesia yaitu

BAB I PENDAHULUAN. paling umum untuk mencari pertolongan kesehatan. Seseorang yang nyeri

BAB I PENDAHULUAN. berlangsung dalam 18 jam, tanpa komplikasi baik pada ibu maupun pada janin.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang. Meningkatkan derajat kesehatan yang adil dan merata seperti

GAMBARAN TINGKAT NYERI PASIEN DI INSTALASI GAWAT DARURAT RS PKU MUHAMMADIYAH BANTUL. Karya Tulis Ilmiah

PENGARUH TEKNIK BIRTHBALL TERHADAP LAMANYA PERSALINAN KALA I DI BPS HERANOVITA KABUPATEN ACEH UTARA

kelahiran hidup. Di Yogyakarta pada

BAB I PENDAHULUAN. kurang dari 24 jam tanpa komplikasi baik bagi ibu maupun bagi janin (Prawirohardjo,

TINGKAT KECEMASAN MENGHADAPI PERSALINAN PADA WANITA PRIMIGRAVIDA DIBANDING MULTIGRAVIDA DI RUMAH BERSALIN DAN KLINIK MITRA IBU TEGAL SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. dan kapan saja, yang dapat menimbulkan kerugian materiel dan imateriel bagi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. lahir. Ini didefinisikan sebagai pembukaan serviks yang progresif, dilatasi atau

BAB I PENDAHULUAN. Tindakan operasi seksio sesaria menurut Sarwono (2008) dalam buku Ilmu

BAB I PENDAHULUAN. dan kelahiran normal adalah proses pengeluaran janin yang terjadi pada

BAB I PENDAHULUAN. Persalinan adalah proses alamiah dimana terjadi dilatasi serviks, persalinan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kebutuhan dasar manusia merupakan unsur-unsur yang dibutuhkan

BAB I PENDAHULUAN. anak-anak yang berkualitas agar dapat melanjutkan cita-cita bangsa dan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

HUBUNGAN PERSALINAN KALA I MEMANJANG DENGAN KESEJAHTERAAN JANIN DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Dr. MOEWARDI SURAKARTA

Kata Kunci: Pengetahuan Mahasiswi, Persalinan, Hypnobirthing

BAB I PENDAHULUAN. progresif. Perubahan serviks ini memungkinkan keluarnya janin dan produk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Persalinan adalah proses pengeluaran janin yang terjadi pada

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. transisi lain dalam fase kehidupan, peristiwa itu dapat pula menimbulkan stres

HUBUNGAN PENGGUNAAN TEKHNIK BIRTHBALL DENGAN TINGKAT NYERI PADA IBU BERSALIN KALA I DI BPM UMU HANI YOGYAKARTA TAHUN 2015

BAB V PEMBAHASAN. Penelitian yang berjudul Pengaruh Terapi Murottal Al-Qur an. terhadap Nyeri Persalinan Kala I Fase Aktif telah dilakukan pada bulan

BAB I PENDAHULUAN. di negara berkembang. Di negara miskin sekitar 25-50% kematian wanita usia subur

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. seorang ibu mengalami perubahan-perubahan yang terjadi baik fisik maupun

BAB I PENDAHULUAN. dengan Sectio Caesaria (SC) adalah sekitar 10 % sampai 15 %, dari semua

BAB I PENDAHULUAN. tingkatannya, dan hanya orang tersebutlah yang dapat menjelaskan atau mengevaluasi

BAB I PENDAHULUAN. Pengaruh Teknik Relaksasi...,Bayu Purnomo Aji,Fakultas Ilmu Kesehatan UMP,2017

BAB I PENDAHULUAN. Persalinan dan kelahiran merupakan kejadian fisiologis yang normal.

BAB V PEMBAHASAN DAN SIMPULAN. Bab ini penulis membahas mengenai permasalahan tentang respon nyeri

BAB I PENDAHULUAN. dari kerusakan jaringan yang aktual atau potensial (Brunner & Suddarth, 2002).

BAB I PENDAHULUAN. serangkaian perubahan yang besar pada ibu untuk dapat melahirkan

BAB I PENDAHULUAN. bagaimana agar penduduk Indonesia hidup dalam lingkungan yang sehat dengan

BAB I PENDAHULUAN. Menurut World Health Organization (WHO), ada sebanyak 234,2 juta

FIRMAN FARADISI J

BAB V PEMBAHASAN. A. Pengaruh Pemberian Aromaterapi Lavender terhadap Nyeri Persalinan Kala I

NASKAH PUBLIKASI. Disusun oleh : NURUL PUTRI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembedahan atau operasi adalah semua tindakan pengobatan yang

SKRIPSI Disusun Guna Memenuhi Sebagian Persyaratan Meraih Derajat Sarjana S-1 Keperawatan. Diajukan Oleh: ANIK ENIKMAWATI J

BAB I PENDAHULUAN. Persalinan merupakan proses pergerakan keluar janin, plasenta, dan membran dari

BAB I PENDAHULUAN. Sedangkan menurut Wahyuningsih (2005), terapi Intravena adalah suatu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. menimbulkan rasa nyeri (Prawirohardjo, 2008). Nyeri persalinan dapat

BAB I PENDAHULUAN. plasenta) yang telah cukup bulan atau dapat hidup di luar kandungan melalui

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Persalinan adalah proses pengeluaran hasil konsepsi (janin dan

BAB I PENDAHULUAN. karena disertai nyeri berat, bahkan terkadang menimbulkan kondisi fisik dan mental yang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Kehamilan merupakan suatu hal yang paling menyenangkan

mempelajari berbagai hal. Dalam bidang ilmu kesehatan, bisa mempelajari salah satu peristiwa tersebut adalah kehamilan. Kehamilan dan persalinan

BAB I PENDAHULUAN.

Aplikasi Tekhnik Effleurage Sebagai Penatalaksanaan Nyeri Persalinan Ibu Bersalin Di Bidan Praktik Mandiri Kecamatan Tembalang

BAB 1 PENDAHULUAN. memenuhi kebutuhan hidup. Sebagian aktivitas dan pekerjaan tersebut

BAB I PENDAHULUAN. penuh dengan rasa nyeri, rasa takut, penderitaan bahkan kematian (WHO, 2003).

BAB I PENDAHULUAN. Menurut data statistik yang dikeluarkan World Health Organization. (WHO) sebagai badan Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB) yang menangani

SKRIPSI SULASTRI J

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. atau adolescence. Menurut WHO (2007) masa remaja terjadi pada usia antara 10 24

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN IBU HAMIL DENGAN SIKAP IBU TENTANG SENAM HAMIL DI RSU ISLAM KUSTATI SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Masa ini merupakan masa peralihan manusia dari anak-anak menuju

PENELITIAN PENGARUH TERAPI MUSIK RELIGI TERHADAP TINGKAT KECEMASAN PASIEN PRE OPERASI DI RUANG BEDAH RSUP. DR. M. DJAMIL PADANG TAHUN 2012

BAB I PENDAHULUAN. peningkatan kesejahteraan masyarakat (Darmodjo, 2000) Hal ini juga diikuti dengan perubahan emosi secara psikologis dan

BAB I PENDAHULUAN. pasien yang dirawat di rumah sakit, pasien lebih sering merasa cemas

BAB I PENDAHULUAN. menyelamatkan ibu maupun bayinya. kejadian SC di Cina, Mexico, Brazil lebih dari 35%. Angka kejadian terus

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Operasi atau pembedahan merupakan semua tindak pengobatan yang. akan ditangani. Pembukaan bagian tubuh ini umumnya dilakukan dengan

BAB 1 PENDAHULUAN. Kecemasan merupakan unsur kejiwaan yang menggambarkan perasaan,

PENGARUH TEKNIK RELAKSASI GUIDED IMAGERY TERHADAP PENURUNAN NYERI PADA PASIEN PASCA OPERASI FRAKTUR DI RSUD DR. MOEWARDI SURAKARTA SKRIPSI

PERBEDAAN INTENSITAS NYERI PADA IBU BERSALIN PRIMIGRAVIDA SEBELUM DAN SESUDAH DIBERIKAN MASASE PUNGGUNG DENGAN TEKNIK EFFLUERAGE

Kebutuhan Dasar Ibu Bersalin. By. Ulfatul Latifah, SKM

PENGARUH PEMBERIAN KOMPRES PANAS TERHADAP PENGURANGAN RASA NYERI PERSALINAN PADAIBUINPARTU KALA I

BAB I. tahun dari Badan Pusat Statistik (BPS) pada tahun 2000, jumlah

BAB I PENDAHULUAN. (21,8%) diantaranya persalinan dengan Sectio Caesarea (Hutapea, H, 1976).

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Masalah kesehatan reproduksi wanita menjadi perhatian yang perlu

BAB 1 PENDAHULUAN. Persalinan atau melahirkan bayi adalah suatu proses normal pada wanita usia

BAB I PENDAHULUAN. kehidupannya menjalani proses kehamilan dan persalinan (Muhimah & 10). Sesuai dengan firman Allah yang berbunyi:

PENGARUH TEKNIK RELAKSASI NAFAS DALAM TERHADAP RESPON ADAPTASI NYERI PADA IBU INPARTU KALA I FASE AKTIF DI BPM BIDAN P KOTA YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. membuka dinding perut dan dinding uterus (Sarwono, 2005). Sectio caesarea

PENGARUH RELAKSASI PROGRESIF TERHADAP TINGKAT KECEMASAN PADA PASIEN SKIZOFRENIA DI RUMAH SAKIT JIWA DAERAH SURAKARTA SKRIPSI

BAB 1 PENDAHULUAN. Menurut hasil SDKI 2007 yang dikutip Wahdi (2007) Indonesia yaitu 307 per kelahiran hidup, menempatkan upaya

BAB 1 PENDAHULUAN. Kehamilan adalah suatu krisis maturitas yang dapat menimbulkan stres,

BAB I PENDAHULUAN. meninggal karena melahirkan bayinya (Nolan, 2010, hal. 135).

BAB I PENDAHULUAN. macam aspek, diantaranya pertolongan persalinan yang salah satunya adalah

BAB 1. yang telah ditentukan dalam Millenium Development Goals (MDGs), Target yang akan dicapai sampai tahun 2015 adalah mengurangi

PENGARUH DEEP BACK MASSAGE TERHADAP PENURUNAN NYERI PERSALINAN. Liva Maita STIKes Hangtuah Pekanbaru, Indonesia

PENGARUH PIJAT TERHADAP LAMA TIDUR BAYI USIA 0-3 BULAN DI KLINIK FISIOTERAPI SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. anestesi untuk pengelolaan nyeri, tanda vital, juga dalam pengelolaan

BAB I PENDAHULUAN. menyangga tubuh. Bisa dibayangkan apabila tidak jeli untuk menjaga kesehatan

BAB I PENDAHULUAN. untuk perkembangan sectio caesaria (SC) adalah peningkatan prevalen

BAB I PENDAHULUAN. Semenjak tahun 2000, angka kejadian penyakit tidak menular semakin

BAB 1 PENDAHULUAN. pengalaman yang membahagiakan. Kehamilan merupakan pengalaman yang

BAB I PENDAHULUAN. Indikator keberhasilan pembangunan suatu negara dapat dilihat dari Angka Kematian

BAB I PENDAHULUAN. patologis kadang membutuhkan tindakan pembedahan (sectio caesarea).

BAB 1 PENDAHULUAN. Kesehatan ibu dan anak merupakan salah satu perhatian dari World Health

PENGARUH BINA KELUARGA MANDIRI TERHADAP KEMANDIRIAN KELUARGA DALAM MELAKUKAN PENDAMPINGAN SELAMA PROSES PERSALINAN KALA I SAMPAI KALA III

Transkripsi:

KARAKTERISTIK NYERI PADAA IBU INPARTU KALA I FASE AKTIF ANTARA A YANG DIBERII DISTRAKSI MUSIK KLASIKK & MASSASE DENGAN YANG DIBERI MASSASE SAJA DI RUMAH BERSALIN GRATIS KEPATIHAN KULON JEBRES SURAKARTAA Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Mencapai Derajat Sarjanaa S1 Keperawatan DISUSUN OLEH : HERMAWATI NIM. J210070094 FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITASS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2009

BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Salah satu faktor yang mempengaruhi jalannya persalinan adalah nyeri persalinan, di mana dengan meningkatnya perasaan nyeri, para ibu selalu meminta agar persalinannya dipercepat serta ingin diberikan obat penghilang rasa sakit, sedangkan sebagian lagi ingin agar dilakukan operasi. Sebagian penolong persalinan beranggapan bahwa rasa nyeri timbul karena ketakutan menghadapi persalinan, sehingga sudah banyak usaha dilakukan untuk menghilangkan rasa nyeri dan rasa takutnya. Berdasarkan penelitian di Amerika Serikat 70% sampai 80% wanita yang melahirkan mengharapkan persalinan berlangsung tanpa rasa nyeri. Berbagai cara dilakukan agar ibu melahirkan tidak selalu merasa sakit dan akan merasakan nyaman. Saat ini 20% hingga 50% persalinan di rumah sakit swasta dilakukan dengan sectio caesaria, tingginya operasi sectio caesaria disebabkan para ibu yang hendak bersalin lebih memilih operasi yang relatif tidak nyeri. Di Brazil angka ini mencapai lebih dari 50% dari angka kelahiran di suatu rumah sakit yang merupakan persentase tertinggi di seluruh dunia (Satrioaji, 2006). Ryding (1993) cit. Hutajulu P., (2003), pada penelitiannya terhadap 33 wanita yang ingin bersalin dengan sectio caesaria mendapatkan bahwa 95% (28 pasien) dari wanita tersebut memberikan alasan karena pengalaman 1

nyeri persalinan, sisanya dengan alasan takut terjadi ruptur pada daerah vaginam. Nyeri persalinan merupakan suatu kondisi yang fisiologis. Secara fisiologi nyeri persalinan mulai timbul pada persalinan kala I fase laten dan fase aktif, pada fase laten terjadi pembukaan sampai 3 cm, bisa berlangsung selama 8 jam. Nyeri berasal dari kontraksi uterus dan dilatasi serviks. Dengan makin bertambahnya baik volume maupun frekuensi kontraksi uterus, nyeri yang dirasakan akan bertambah kuat, puncak nyeri terjadi pada fase aktif, di mana pembukaan lengkap sampai 10 cm dan berlangsung selama 6 jam. Nyeri yang terjadi dapat mempengaruhi kondisi ibu berupa kelelahan, rasa takut, khawatir dan menimbulkan stress. Stress dapat menyebabkan melemahnya kontraksi rahim dan berakibat pada persalinan yang lama. Apabila hal ini tidak cepat teratasi maka dapat menyebabkan kematian pada ibu dan bayi. Penanganan dan pengawasan nyeri persalinan terutama pada kala I fase aktif sangat penting, karena ini sebagai titik penentu apakah seorang ibu bersalin dapat menjalani persalinan normal atau diakhiri dengan suatu tindakan dikarenakan adanya penyulit yang diakibatkan nyeri yang sangat hebat. Berdasarkan Survei Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) 2001, penyebab langsung kematian ibu diantaranya adalah perdarahan (28%), eklampsia (24%), infeksi (11%), persalinan lama (5%), dan abortus (5%). Berbagai usaha untuk menurunkan AKI telah dilakukan, diantaranya;

dengan program safe motherhood pada tahun 1988, dengan Gerakan Sayang Ibu pada tahun 1996, dengan Gerakan Nasional Kehamilan yang Aman atau Making Pregnancy Saver (MPS) dan melalui Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi (P4K) secara nasional, yang baru dicanangkan pemerintah pada tanggal 18 Juli 2007 (Warta Demografi, 2007). Angka Kematian Ibu (AKI) merupakan salah satu indikator spesifik status kesehatan suatu masyarakat, saat ini di Indonesia angka tersebut masih tergolong tinggi yaitu 390 per 100.000 Kelahiran Hidup. Bahkan tertinggi di Asia Tenggara. Diharapkan untuk Indonesia sehat 2010, AKI menurun menjadi rata-rata 150 per 100.000 KH. Data di Dinas Kesehatan Kota (DKK) Surakarta menunjukkan AKI bersalin di Surakarta masih mengkhawatirkan, pada tahun 2000 mencapai 123 per 100.000 KH, pada 2001 mencapai 57 per 100.000 KH, pada 2002 mencapai 40 per 100.000 KH, dan pada 2003 40 per 100.000 KH. Sampai akhir tahun 2007, jumlah ibu hamil diperkirakan mencapai 4.620.400 orang atau sekitar 3% dari jumlah penduduk Indonesia. Saat ini sudah banyak dilakukan metode untuk menanggulangi nyeri pada persalinan. Penanggulangan nyeri juga merupakan salah satu usaha untuk menurunkan AKI. Salah satu metode tersebut adalah manajemen nyeri dengan cara nonfarmakologi yang dapat dilakukan dengan metode distraksi dan masase. Metode distraksi menggunakan musik berupa radio tape, tape recorder atau record player (Wong s dan Whaley, 1999) sedangkan metode

masase dapat dilakukan dengan menggunakan pijatan atau sentuhan pada area tertentu, seperti di area pinggul, punggung, dan lutut. Distraksi bekerja memberi pengaruh paling baik untuk jangka waktu yang singkat, salah satu distraksi yang efektif adalah musik, yang dapat menurunkan nyeri fisiologis, stres, dan kecemasan dengan mengalihkan perhatian seseorang dari nyeri. Musik terbukti menunjukkan efek yaitu menurunkan frekuensi denyut jantung, mengurangi kecemasan dan depresi, menghilangkan nyeri dan menurunkan tekanan darah. Perawat dapat menggunakan musik dengan kreatif di berbagai situasi klinik. Musik, yang sejak awal sesuai dengan suasana hati individu, biasanya merupakan pilihan yang paling baik, menikmati permainan instrumen solo atau mendengarkan salah satu karya orkestra klasik. Musik klasik, pop, moderen (musik tanpa vokal atau periode tenang) digunakan pada terapi musik. Musik pop biasanya tidak menciptakan tingkat relaksasi yang dalam karena musik pop biasanya singkat dan diiringi irama dan kata-kata yang tetap (Perry dan Potter, 2005). Berdasarkan penelitian Moeloek (2005) cit. A. Suci E., (2005) menjelaskan bahwa musik dapat meningkatkan dan menstimulasi endorfin (hormon yang berguna untuk menurunkan nyeri) serta mengatur hormon yang berkaitan dengan stres yaitu adrenalin dan kortisol. Musik memberikan stimulus sensori yang menyenangkan, sehingga menyebabkan pelepasan endorfin. Teknik distraksi merupakan salah satu upaya untuk melepaskan endorfin.

Penggunaan musik di rumah-rumah sakit masa kini mulai banyak, hal ini disebabkan efek musik yang menenangkan dan menyenangkan pasien, sehingga berakibat pada kondisi kesehatan khususnya jantung dan pembuluh darah. Informasi dalam bentuk musik diyakini dapat menguntungkan karena tidak mengganggu pekerjaan dibandingkan informasi verbal dan mengandung lebih banyak informasi dibandingkan peringatan verbal, dan pada klien yang mengalami kecemasan tingkat tinggi, pemberian informasi yang terlalu banyak akan memperburuk nyeri (Hakim, 2008). Salah satu jenis musik yang digunakan di sini adalah musik klasik, musik klasik dipromosikan sebagai sebuah produk seni yang tidak sekadar berefek menghibur (entertaining effect), tapi juga mempunyai efek menunjang belajar (learning-support effect) serta efek memperkaya pikiran (encriching-mind effect). Salah satu jenis musik klasik yang terkenal adalah Mozart, berbagai penelitian menemukan fakta bahwa musik ciptaan Mozart berefek sangat positif bagi kesehatan manusia, sebenarnya bukan hanya musik karya Mozart saja yang mempunyai efek mengagumkan tetapi semua musik yang berirama lembut serta mampu menenangkan suasana juga diidentifikasi memiliki efek Mozart (Alatas, 2007). Hal ini dapat diketahui pada penelitian A. Suci E., (2005) dengan menggunakan teknik distraksi musik untuk meredakan nyeri pada anak-anak, ternyata musik anak-anak memiliki efektifitas yang lebih tinggi dalam menurunkan nyeri pada saat pemasangan infus. Hal ini menunjukkan bahwa aliran musik apapun bisa

digunakan asalkan kita senang dan dapat menikmati musik yang diputar tersebut. Dari survei yang telah dilakukan peneliti, di Rumah Bersalin Gratis (RBG) Kepatihan Kulon Jebres, diketahui bahwa 3 dari 5 persalinan termasuk kategori persalinan lama dan selama ini belum pernah dilakukan teknik distraksi terhadap ibu bersalin dengan menggunakan musik terutama klasik. Berdasarkan pada permasalahan-permasalahan di atas penulis tertarik untuk meneliti lebih lanjut tentang pengaruh penerapan metode distraksi menggunakan musik dan metode massase terhadap intensitas nyeri pada ibu inpartu kala I fase aktif untuk mengetahui keefektifannya bila diterapkan pada ibu inpartu kala I fase aktif, sehingga akan dapat dipelajari dan digunakan sebagai salah satu upaya untuk mengantisipasi tingkat nyeri yang terjadi pada ibu yang mengalami persalinan terutama pada kala I fase aktif. B. Perumusan Masalah Berdasarkan uraian dalam latar belakang, maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut : Bagaimana karakteristik nyeri persalinan pada ibu inpartu kala I fase aktif setelah diberi metode distraksi musik menggunakan musik klasik dan metode massase serta diberi metode massase saja. C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum

Untuk mengetahui karakteristik nyeri pada ibu inpartu kala I fase aktif antara yang diberi distraksi musik klasik dengan yang diberi massase saja. 2. Tujuan Khusus 1. Mengidentifikasi karakteristik nyeri pada ibu inpartu kala I fase aktif pada kelompok yang diberi distraksi musik klasik dan massase. 2. Mengidentifikasi karakteristik nyeri pada ibu inpartu kala I fase aktif pada kelompok yang hanya diberi massase saja. 3. Menganalisa karakteristik nyeri pada ibu inpartu kala I fase aktif antara yang diberi distraksi musik klasik dan massase dengan yang diberi massase saja. D. Manfaat Penelitian 1. Hasil penelitian diharapkan dapat meningkatkan pemahaman tentang distraksi menggunakan musik klasik dan massase terhadap karakteristik nyeri pada ibu inpartu kala I fase aktif. 2. Hasil penelitian dapat digunakan sebagai masukan bagi tempat pelayanan kesehatan guna meningkatkan pelayanan. 3. Hasil penelitian dapat digunakan sebagai data dasar untuk melaksanakan penelitian lebih lanjut yang berkaitan dengan nyeri pada ibu inpartu kala I fase aktif. E. Keaslian Penelitian Penelitian tentang pengaruh distraksi dengan menggunakan musik klasik terhadap tingkat nyeri sudah ada yang melakukan sebelumnya. Sejauh

penelusuran peneliti yang telah dilakukan, belum ada penelitian yang meneliti tentang pengaruh distraksi musik klasik dan massase terhadap tingkat nyeri pada ibu inpartu kala I fase aktif. Beberapa penelitian yang dilakukan sebelumnya adalah : 1. Erlina Suci A., dkk (2005), Efektifitas Distraksi Menggunakan Musik Anak-Anak dan Musik Klasik Terhadap Tingkat Nyeri Saat Pemasangan Infus di RS Daerah Mardi Waluyo Blitar, menggunakan metode penelitian pra eksperimen berbentuk static group comparison, dengan hasil bahwa musik anak - anak lebih efektif untuk menurunkan nyeri dibandingkan musik klasik. 2. Elok Yulidaningsih, (2006), Pengaruh Teknik Relaksasi Progresif Terhadap Kemajuan Persalinan Pada Ibu Inpartu Primigravida Kala I Fase Aktif di RB/BKIA Aisyiyah Bandung Tulung Agung, menggunakan metode penelitian eksperimental berbentuk post tes only design staticgroup comparison, dengan hasil bahwa relaksasi progresif pada ibu inpartu primigravida mempunyai efek pada frekuensi kontraksi uterus, durasi kontraksi uterus dan pembukaan serviks. 3. Wahyuni E. Dwi, (2006), Pengaruh Terapi Musik Langgam Jawa Terhadap Pemenuhan Kebutuhan Tidur Pada Lansia Di Panti Sosial Tresna Werdha Blitar, menggunakan metode penelitian pre eksperimental, dengan hasil bahwa terapi musik langgam Jawa mempunyai efek signifikan dalam pemenuhan kebutuhan tidur, dapat meningkatkan kualitas tidur dan durasi tidur.

4. L. Madyastuti R., (2006), Pengaruh Teknik Relaksasi Abdominal Breathing Terhadap Penurunan Nyeri Pada Ibu Inpartu Primigravida Kala I Fase Aktif Persalinan Fisiologis, dengan menggunakan metode quasy eksperiment berbentuk pre test post test design, dengan hasil bahwa teknik relaksasi abdominal breathing dapat menurunkan nyeri pada fase aktif, tekanan darah dan denyut nadi dengan perbandingan pada kelompok kontrol, ada beberapa perbedaan pada nyeri fase aktif, tekanan darah dan denyut nadi.