BAB II KAJIAN TEORETIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. anak-anak, remaja, dan orang dewasa. Tiap orang mempunyai tujuan yang

Permainan Bola Voli. 1. Sejarah Permainan Bola Voli. 2. Pengertian Bola Voli. 3. Lapangan Bola Voli

BAB I PENDAHULUAN. badan sesuai dengan fungsinya masing-masing. Manusia sadar dengan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

TENIS MODUL 3. Pendahuluan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilaksanakan untuk mengetahui seberapa besar Hubungan

1 Asimetri Kemampuan usia 4 bulan. selalu meletakkan pipi ke alas secara. kedua lengan dan kepala tegak, dan dapat

MODEL PERMAINAN LATIHAN JASMANI UNTUK ANAK USIA TAHUN PERMAINAN NET (NET GAME)

PEMBELAJARAN TEHNIK DASAR PERMAINAN BOLA VOLLI OLEH SUARDI. B

Tak Cuma Spiker. Written by Administrator Friday, 10 December :43

BAB III METODE PENELITIAN

MODEL PERMAINAN UNTUK ANAK USIA 11 TAHUN (13 Model Permainan)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS TINDAKAN. yaitu Athlon yang berarti memiliki makna bertanding atau berlomba (Yudha

Sepak Bola. 1. Lapangan dan Peralatan Sepak Bola

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS. teknik-teknik dasar dan teknik-teknik lanjutan untuk bermain bola voli secara

BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS TINDAKAN. pemberi bola kepada si pemukul. Namun pada permaianan kippers si pemukul

PENDIDIKAN KEPELATIHAN OLAHRAGA FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2015

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring dengan perkembangan dan kemajuan zaman, manusia kurang menyadari bahwa pentingya aktivitas

PERBEDAAN PUKULAN TOP SPIN DAN FLAT TERHADAP AKURASI BACKHAND GROUNDSTROKE TENIS LAPANGAN JAWA TENGAH

BAB II KAJIAN TEORETIS DAN PENGAJUAN HIPOTESIS

III. METODOLOGI PENELITAN. tertentu yang sesuai dengan persedur penelitian. Penelitan tindakan bertujuan untuk mengembangkan keterampilan baru atau

TEKNIK LANJUT BOLAVOLI

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat yang menggeluti olahraga tenis lapangan atau menjadi sumber mata

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di lapangan Fakultas Ilmu-Ilmu Kesehatan dan

BENTUK-BENTUK LATIHAN MULTILATERAL

TEKNIK PASING BAWAH. Oleh : Sb Pranatahadi

A. Daya Tahan dan Kekuatan Otot

BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS. 2.1 Kajian Teori Hakikat Servis Panjang Servis merupakan pukulan dengan raket yang menerbangkan shuttlecock

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Teori

BAB I PENDAHULUAN. pada saat ini yaitu olahraga Tenis lapangan. Tenis lapangan merupakan salah satu

I. Pilihlah salah satu jawaban dibawah ini yang kalian anggap paling benar!!!

BAB I PENDAHULUAN. siswa dalam hal melakukan gerak, contoh dalam olahraga tenis meja. Permainan

BAB II KAJIAN TEORI KERANGKA BERPIKIR DAN HIPOTESIS. sesungguhnya akandigunakan sebagai teknik pemberian atau penyajian

Untuk dapat bermain sepaktakraw dengan baik, seseorang dituntut untuk mempunyai

BAB I PENDAHULUAN. hobby dan kesenangan sehingga bisa menghilangkan stress.

Latihan Kekuatan Otot Tubuh Bagian Atas

II. TINJAUAN PUSTAKA. Hampir para ahli telah mencoba merumuskan dan membuat tafsirannya tentang

BAB II KAJIAN TEORETIS DAN HIPOTESIS PENELITIAN

OLAHRAGA PILIHAN SEPAKTAKRAW

BAB I PENDAHULUAN. diakui bahwa peminat olahraga ini sebagian besar adalah orang-orang dari tingkat

Rangkuman Materi Penjasorkes UTS Semester

BAB 1. KISI-KISI PENJASKES Smtr 1 Kls XI SMK INFORMATIKA PUGER 1

BAB II KAJIAN TEORETIS DAN HIPOTESIS. Istilah kata ping pong merupakan nama resmi dari tenis meja untuk Republik Rakyat

BAB I PENDAHULUAN. lapangan mulai dari anak - anak, remaja, dan orang dewasa. Tiap orang

BAB I PENDAHULUAN. dan banyak digemari di semua lapisan masyarakat. Permainan tenis

terdiri dari Langkah Berirama terdiri dari Latihan Gerak Berirama Senam Kesegaran Jasmani

BAB II KAJIAN PUSTAKA. dua kelompok yang akan saling bertanding, dimana setiap kelompok

LAMPIRAN 1. INSTRUMEN PENELITIAN Test of Gross Motor Development 2 (TGMD-2)

BAB I PENDAHULUAN. tenis lapangan jarang digemari oleh masyarakat di pelosok-pelosok daerah.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB II KAJIAN TEORI, KERANGKA BERFIKIR DAN HIPOTESIS. atau ke sisi (Depdikbud, 1995). Sedangkan Takraw berarti bola atau barang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

PENGARUH LATIHAN SERVICE BERTAHAP DENGAN METODE LANGSUNG DAN METODE TIDAK LANGSUNG TERHADAP KEMAMPUAN HASIL SERVICE SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

Teknik Dasar Permainan Bola Basket Beserta Gambarnya

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH. Hampir semua negara menaruh perhatiannya terhadap olahraga. Hal ini

BAB I PERMAINAN BOLA BESAR. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan 1

Bentuk-bentuk latihan kebugaran bagi atlet Oleh : Teguh Santoso

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS. Menurut Sujarwadi dan Dwi Sarjiyanto(2010:7) smash adalah pukulan keras menukik

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

HUBUNGAN KOORDINAS MATA TANGAN TERHADAP KETERAMPILAN PASSING ATAS SISWA SMP NEGERI 1 LEBONG UTARA KABUPATEN LEBONG. Feby Elra Perdima, M.

MODEL PERMAINAN UNTUK ANAK USIA 12 TAHUN ( 15 Model Permainan)

I. PENDAHULUAN. Sikap lilin merupakan bagian dari keterampilan gerak dasar dalam senam

BAB 1 PENDAHULUAN. disamping itu masih ada bermacam-macam tujuan lain. Ada orang yang

BAB I PENDAHULUAN. melakukan teknik- teknik gerakan yang sesuai dengan peraturan permainan. ekstrakurikuler maupun diluar kegiatan tersebut.

BAB II LANDASAN TEORI, KERANGKA BERPIKIR DAN HIPOTESIS. Permainan bola voli merupakan suatu permainan yang kompleks yang tidak

MODEL PENDEKATAN MINI TENIS DALAM PEMBELAJARAN PUKULAN FOREHAND DRIVE UNTUK PERKULIAHAN TENIS LAPANGAN

BAB I PENDAHULUAN. Secara umum pembinaan olahraga di Indonesia diarahkan untuk

Alat permainan. 1. Lapangan permainan

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat Indonesia dewasa ini. Dalam era modernisasi tenis lapangan

Bab I Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN. permainan yang cukup digemari di dunia, disamping olahraga lainnya seperti

BAB II KAJIAN PUSTAKA

Journal of Physical Education, Health and Sport

BAB II KAJIAN PUSTAKA. permainan tenis meja dikenal bangsa Indonesia kira-kira pada tahun 1930.

MODUL 8 BADMINTON Pendahuluan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

MENERIMA SERVIS (RECEIVE SERVE) DALAM PERMAINAN BOLA VOLI. Oleh: Danang Wicaksono Dosen Jurusan Pendidikan Kepelatihan FIK UNY

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Sepaktakraw merupakan olahraga permainan asli dari Indonesia. Awal

BAB I PENDAHULUAN. populer juga permainan yang menyenangkan dan menggairahkan, Tidak adanya

PERBEDAAN HASIL LATIHAN FOREHAND DRIVE

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

PENGARUH LATIHAN FOREHAND DRIVE DENGAN METODE BALL SENSE APLLICATION

Makalah Pendidikan Jasmani Olahraga Softball

BULU TANGKIS Guru Pendamping : Bapak Hendra

BAB I PENDAHULUAN. internasional dan membangkitkan rasa kebangaan nasional. Pendidikan

bab 1 gerak dasar kata kunci berjalan memutar melempar berlari mengayun menangkap melompat menekuk menendang

Usia : Test Lokomotor Skill Kriteria Penilaian Percobaan 1 Percobaan 2 Skor

PENERAPAN MEDIA BOLA GANTUNG UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS SMASH DALAM PERMAINAN BOLA VOLI PADA SISWAKELAS X B SMA NEGERI 1 NANGA PINOH

PUSAT PERBUKUAN Kementerian Pendidikan Nasional

BAB I PENDAHULUAN. dimainkan oleh berbagai kelompok umur, dari anak-anak, pemula, remaja, dewasa

BAB I PENDAHULUAN. Prinsip dasar permainan bola voli adalah untuk memenangkan. bola voli adalah memasukan bola ke daerah lawan untuk memperoleh

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia, setelah sepak bola.( Http//guruolahragaku.blogspot.com.materi

PERMAINAN MENUJU CABANG OLAHRAGA SOFTBALL

MENINGKATKAN KEMAMPUAN PUKULAN BACKHAND DALAM PERMAINAN TENIS MEJA MELALUI METODE BERPASANGAN PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 2 LIMBOTO JUNAIDI

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN. karet) dan bola sebesar jeruk nipis. Ditengah-tengah meja terbentang tegak lurus

BAB I PENDAHULUAN. dimana terdiri dari dua tim beranggotakan masing-masing tim terdiri dari enam

BAB I PENDAHULUAN. Pada hakikatnya maksud permainan tenis adalah untuk berolahraga. Tapi

Transkripsi:

1 BAB II KAJIAN TEORETIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN 2.1 Ketepatan Service 2.1.1 Pengertian Servis adalah pukulan pembuka suatu poin yang dilakukan pemain di sisi deuce court dan penerima adalah pemain yang menerima pukulan serve di sisi diagonal dari pemain serve atau sama-sama pada sisi deuce court. Pemain yang melakukan service diharuskan memukul bola ke arah deuce court pemain lawan pada daerah service line. Service adalah gerakan melempar, pukulan kepala raket pada bola yang dilambungkan pada posisi yang sebenarnya dengan tangan kiri. Istilahnya adalah letakan pada posisi ( CM. Jones 2006 : 29). Pemain mendapatkan dua kali kesempatan untuk melakukan servis. Namun bila servis terkena net dan jatuh pada daerah di dalam daerah servis lawan, maka servis diulang menurut jatah servisnya (contohnya apabila saat servis kedua bola menyentuh net, maka servis diulang sebagai servis kedua dan mendapat kesempatan 1 kali servis lagi).

2 Untuk double, pemain yang pertama melakukan servis ditentukan sebelum game dimainkan dan begitupun penerimanya. Setelah game selesai, maka penerima bergantian menjadi pemegang servis kemudian berotasi kembali untuk pemain kedua dari tim yang servis pertama memegang kendali servis. Servis dilakukan di belakang garis baseline, di sisi kanan lapangan (deuce court) menuju digonal ke arah daerah servis lawan. Pemain yang menginjak garis baseline atau masuk ke daerah permainan tenis pada saat tangan mengayun raket untuk melakukan servis dianggap melakukan kesalahan (foot fault) dan poin untuk pihak penerima. Pertama kali yang harus dilatih adalah koordinasi tangan ketika akan melemparkan bola untuk memulai service. Latihannya adalah melempar bola (toss) secara konsisten pada satu tempat yang sama. Toss yang baik untuk servis adalah agak di depan kepala anda dan lemparkan bola lurus ke atas. Anda dapat melatihnya dengan menggambarkan lingkaran di lantai dan melakukan toss hingga tempat jatuhnya bola selalu berada pada tempat yang sama. Menurut : http://maulaasman.blogspot.com/diunduh 15/03/2012.

3 Sedangkan menurut zhonie melakukan service terbagi menjadi : a. Tahap Melakukan Service Berdirilah di belakang garis baseline dan pusatkan pikiran anda untuk mengarahkan bola pada daerah servis lawan. Posisi kaki kiri di depan dan kaki kanan di belakang dengan arah kaki paralel dengan garis baseline. Grip yang dipakai untuk melakukan servis dalam hal ini adalah grip continental. b. Lemparkan bola ke atas kira-kira agak di depan kepala anda setinggi kurang lebih 20-30 cm. Kunci toss yang baik adalah tangan anda yang melempar bola harus lurus ke atas sehingga trayek bola pun lurus. Pada saat ini transfer berat badan anda ke kaki belakang. c. Setelah bola melambung mulai mengayunkan raket ke belakang. Selalu fokuskan mata anda pada bola dan gunakanlah tangan yang melempar sebagai patokan dalam memukul bola. d. Pada saat bola sudah sampai pada titik kontaknya, raket diayunkan ke depan. Pada saat ini buang berat badan anda dari kaki belakang ke kaki depan untuk memberikan tenaga pada pukulan servis anda. e. Setelah kontak dengan bola lakukan followthrough dan bersiap kembali pada posisi untuk melakukan pukulan berikutnya. Menurut : http://zhonie17.wordpress.com/diunduh tgl 15/03/2012.

4 Sedangkan menurut Kusworo (2011:55-57) pukulan service terdiri dari 3 jenis yaitu service flat, topspin, dan Slice. 1. Service Flat adalah jenis service yang tercepat hanya saja service ini jarang dapat dilakukan hanya orang yang dengan memiliki ketinggian cukup dapat melakukan service flat secara murni. Karakteristik service flat yang membedakan dengan service lainnya adalah permukaan kepala raket yang digunakan dalam keadaan flat/mendatar ketika terjadi kontak antara kepala raket denga bola, yang kedua adalah service flat tidak berputar atau bola dalam keadaan tidak berputar atau konstan. Hasil dari pukulan bola tersebut juga meluncur dengan tajam dan sulit diprediksi hanya saja dengan hasil pukulan bola tidak berputar akhirnya bola menjadi menerobos udara sehingga konsistensi persentase pmasuknya bola sangat sulit diandalakan. 2. Service Topspin/Twice adalah jenis pukulan service dengan teknik memutar bola dengan putaran keatas. Karakteristik service topspin adalah hasil pukulan yang memiliki pantulan bola yang tinggi hanya saja hasil service topspin atau twice ini tidak sekeras service flat namun dengan hasil service yang berputar maka konsistensi masuknya bola dapat siandalkan. 3. Service Slice adalah service dengan mengiris bola dari sisi miring, sehingga hasil pukulan bola menjadi perputar atau teriris dari samping. Karakteristik bola pun menjadi berputar secara horizontal dari kanan

5 ke kiri bagi yang tidak kidal dan sebalilknya bagi yang kidal, namun hingga saat ini service slice jarang digunakan. Service yang baik adalah terletak pada kontak poin antara bola dengan raket ketika berada diatas kepala. Kebiasaan atlet atau mahasiswa yang melakukan service menyangkut di net adalah ketika membuat raihan keatas ayunan yang dibuatrnya kurang membuat sebuah lingkaran besar diatas kepala, siku pada ayunan lengan terlalau cepat turun kebawah sehingga ayunan kurang sempurna akibat bola terlalu cepat meluncur kebawah. Terkadang service sangat ditentukan oleh ketenangan pemain didalam melakukan toss bola ke atas, toss yang baik adalah bola sangat tenang dan sedikit kurang putaranya di atas dan pas dengan ayunan lengan pemain membuat kesempatan atau pun peluang bola yang dibuat semakin besar pula. ketepatan service Flat, dengan menggunakan service placement test (hewitt 1996:89). a. Mahasiswa berdiri di sebelah kanan garis akhir atau baseline. b. Sepuluh bola di service ke dalam bidang terget service yang telah diberi garis atau yang ditandai. c. Selanjutnya bola yang di service harus melalui antara net dan tali. d. Bola yang mengenai tali atau bola net harus diulangi. e. Mengikuti contoh yang diberikan, mahasiswa diizinkan melakukan pemansan selama 10 menit dilapangan.

6 2.1.2 Kekuatan Otot Perut Kekuatan Otot Perut adalah mengangkat pundak dari sikap tidur terlentang, kedua lutut ditekuk dan kedua tangan disilang depan dada, mengangkat kedua kaki dari sikap duduk dan menahanya selama 8 hitungan, dan melakukan gerakan Sit-Up berpasangan yang dilakukan secara bertahap ( Roji 2004 : 102-103). Sedangkan menurut Sarjiyanto kekuatan otot perut adalah selain dengan Sit Up ( telentang lalu menyentuh dada dengan paha), latihan kekuatan otot perut dapat dilakukan dengan sikap telentang sambil mengengkat dua kaki ( 2010 : 53). Menurut Thomas R.Baechle Kekuatan berarti kemampuan untuk mengeluarkan tenaga secara maksimal dalam satu usaha. Hal ini dapat diukur dengan menentukan satu repitisi usaha maksimum, yang juga disebut 1RM, dalam Hijrah (2010:17). Kekuatan merupakan kemampuan dasar kondisi fisik. Tanpa kekuatan orang tidak dapat melompat, mendorong, menarik, menahan, mengangkat dan sebagainya. Begitu juga tanpa kekuatan orang tidak dapat berlari cepat, melempar, memukul, dan lain-lain. Jadi jelas bagi kita bahwa kekuatan dibutuhkan dalam kebanyakan aktifitas fisik. Setiap cabang olahraga merupakan kekuatan yang dibutuhkan serta jenis kekuatan yang mana yang diperlukan sangat tergantung kepada cabang olahraganya.

7 Kekuatan dibutuhkan dalam permainan Bola Voli akan berbeda dengan kekuatan yang dibutuhkan dalam permainan tenis lapangan, sepak takrau, tinju, sepak bola dan lain sebagainya. Dari perbedaan tersebut yang menunjukan kespesifikasian suatu cabang olahraga. Sedangkan tujuan lain dari kekuatan adalah apabila seorang pemain tenis lapangan memiliki otot yang kuat tidak menutup kemungkinan kekuatan yang dimiliki akan lebih baik. Kekuatan otot perut sama penting dengan otot-otot lain, dimana otot perut lebih berpengaruh terhadap seluruh anggota tubuh dalam Utami (2007 : 29).

8 2.1.3 Hubungan Kekuatan Otot Perut Dengan Ketepatan Service A. Kekuatan atau Strength Menurut Poerwor darminta W.J.S dalam Utami (2007 : 35), perut diartikan bagian tubuh di bawah atau rongga dada. Sehingga Kekuatan otot perut pada dasarnya adalah kemampuan otot atau kelompok otot perut untuk melakukan kerja tertentu. Dalam hal ini adalah mendukung kekuatan pukulan Service. Otot yang terlibat dalam service adalah otot bagian lengan dan otot perut. Dengan uraian diatas maka dapat diprediksi bahwa kekuatan otot perut mempunyai hubungan yang spesipik dengan hasil pukulan service artinya makin kuat otot perut seseorang akan makin kuat pula daya eksplosif yang dihasilkan sehingga akan menghasilkan pukulan service yang akurat sesuai dengan arah yang diinginkan Soejoko (2004 : 24). Sehingga dapat diasumsikan terdapat hubungan antara kekuatan otot perut terhadap kemampuan ketepatan seseorang petenis di dalam melakukan service dalam olahraga tenis lapangan.

9 2.1.4 Permainan Tenis Lapangan Menurut Olipe (dalam Istas Dian 2011: 8) bahwa Tenis adalah suatu permainan olahraga yang menggunakan raket dan bola dan dimainkan di sebuah lapangan yang dibagi menjadi dua oleh sebuah jarring. Sedangkan prinsip dasar bermain tenis lapangan adalah memukul bola melewati net dan masuk daerah permainan. Pada abad ke-11 sejenis permainan yang disebut jeu de paume, yang menyerupai permainan tenis kini. Penamaan tenis lapangan sendiri berasal dari Antonio da Scalo pada abad 15, seorang pastur berbangsa Italia. Ia menulis aturan umum bagi semua permainan yang menggunakan bola, termasuk tenis. Majalah Inggris Sporting Magazine menamakan permainan ini sebagai Tenis Lapangan (lawn tennis). Dalam buku Book of Games and Sports, yang diterbitkan dalam tahun 1801, disebut sebagai tenis panjang. Sedangkan menurut Lardner (2003: iv) tenis merupakan permainan yang memerlukan kecepatan kaki, ketepatan yang terkendali, stamina, antisipasi, ketetapan hati (determination), dan kecerdikan. Tujuan utama dalam tenis adalah memukul bola kedalam petak lawan dengan sedemikian rupa, sehingga lawan tidak dapat menyentuhnya sama sekali. Atau agar pengambilan bola lawan membawa bola keluar dari batas, atau agar bola lawan menyangkut net (Lardner, 2003 : 5).

10 2.1.5 HIPOTESIS Berdasarkan uraian diatas maka hipotesis dalam penelitian ini adalah Terdapat Hubungan Kekuatan Otot Perut Terhadap Ketepatan Service Pada Cabang Olahraga Tenis Lapangan Pada Mahasiswa Penjaskes Jurusan Pendidikan Keolahragaan Universitas Negeri Gorontalo.