dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Identifikasi Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. mendukung kegiatannya sehari-hari. Berbagai macam cara dilakukan untuk

UKDW BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Perancangan

BAB I PENDAHULUAN. menjadi negara yang kaya dengan keunikan dari masing-masing suku tersebut.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang.

BAB III SURVEY LAPANGAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.3 Rumusan Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Masyarakat Indonesia mengenal adanya keramik sudah sejak dahulu.

BAB I PENDAHULUAN. aspek kehidupan manusia dan memiliki peran yang besar didalam kegiatan bisnis,

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai negara kepulauan, Indonesia kaya dengan aset kebaharian. Terutama bagi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB III PROSES PERANCANGAN. A. Bagan Pemecahan Masalah. Batik Kreasi Baru. Permasalahan : 1. Bagaimana merancang motif batik dengan sumber ide makanan

EKSPLORASI TEKSTUR PADA KAIN CHIFFON SINTETIK

BAB1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Penjelasan Judul Perancangan


BAB I PENDAHULUAN. buangan yang disebut sampah atau limbah. Laju produksi limbah akan terus

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

ANALISIS VISUAL MOTIF BATIK KARAWANG

Seiring dengan perkembangan zaman, desain kebaya

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Contoh Limbah Kayu Potongan (Sumber: Dokumentasi Penulis, 2016)

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha

BAB 1. PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha. Gambar 1.1

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

1

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB III DATA DAN ANALISA PERANCANGAN

BAB I PENDAHULUAN. Kriya merupakan suatu proses dalam berkesenian dengan berkegiatan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha 1

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

Bab I Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang

BAB III DATA DAN ANALISA PERANCANGAN

BAB I PENDAHULUAN. diharapkan menghasilkan lulusan yang memiliki kompetensi sesuai dengan

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

A. Bagan Pemecahan Masalah

UKDW BAB 1. PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. keberadaan industri fashion Indonesia dalam jangka panjang serta melahirkan

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA-1

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB IV PERANCANGAN KARYA

BAB I PENDAHULUAN. Tingkat persaingan dunia usaha saat ini khususnya di Indonesia sangat

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. Batik merupakan karya seni budaya bangsa Indonesia yang dikagumi dunia.

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

PUSAT INFORMASI BATIK di BANDUNG BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan busana yang terus meningkat pesat membuat para desainer. 1 Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Keywords: Songket, Limasan, cutting, ready-to-wear. Universitas Kristen Maranatha

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. eksplorasi estetis atas kain seser, diperoleh kesimpulan bahwa: sebagai jaring nelayan untuk menangkap ikan.

BAB IV KONSEP DAN PENERAPAN PADA PRODUK TEKSTIL

BAB II METODE PERANCANGAN. A. Analisis Permasalahan. Berdasarkan fokus permasalahan di atas ada tiga permasalahan yang


BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. Benda keramik sering kita jumpai dalam kehidupan kita sehari hari, seperti

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

TEKNIK BATIK ETCHING SEBAGAI MEDIA PERANCANGAN MOTIF TEKSTIL PADA T-SHIRT REMAJA PRIA TUGAS AKHIR. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

Penerapan Ragam Hias pada Bahan Tekstil

BAB I PENDAHULUAN. rakyat Indonesia dan khususnya suku Jawa ialah setelah akhir abad XVIII atau awal

I. PENDAHULUAN. Pakaian merupakan kebutuhan dasar yang memiliki beragam. makna bagi manusia. Pakaian tidak hanya berfungsi sebagai pelindung

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perancangan/Penciptaan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

VHANY AGUSTINI WITARSA, 2015 EKSPLORASI APLIKASI ALAS KAKI YANG TERINSPIRASI DARI KELOM GEULIS

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

Kreativitas Busana Pengantin Agung Ningrat Buleleng Modifikasi

BAB I PENDAHULUAN. seperti pakaian dan alat-alat rumah tangga. Namun seiring dengan perkembangan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Fina Lestari, 2013

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kerajinan merupakan suatu benda hasil karya seni manusia yang berkaitan

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha 1

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

1.2 Asumsi Dasar 1.3 Ruang Lingkup dan Batasan Masalah

PENCIPTAAN SERAGAM BATIK UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

DAFTAR ISI...i TUJUAN PROGRAM KEAHLIAN...1 STANDAR KOMPETENSI KEAHLIAN...2 PROFIL KOMPETENSI LULUSAN Kompetensi Umum...5

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Kata kunci: busana siap pakai, arsitektur Mamluk, masjid Sultan Hassan, urban

juga sangat mendukung sekali untuk terciptanya sebuah produk alas kaki yang indah dan menarik (wawancara dengan H. Otang Suherman, 10 Oktober 2012).

Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Masalah

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perancangan Meningkatnya kebutuhan pokok manusia akan pakaian, sangat berpengaruh pada perkembangan industri tekstil. Tidak sedikit dri industry berskala basar maupun kecil yang berkembang di Indonesia memproduksi pakaian yang berjenis kaos (T-shirt), dari produksi kaos berbahan katun tersebut terdapat majun. Majun adalah limbah yang terkumpul dari sisa-sisa potongan kaos pada saat proses produksi. Semakin banyaknya tuntutan masyarakat dalam hal berpakaian mka secara tidak lansung berdampak pula pada penggunaan tekstil untuk pakaian jadi, disamping seiring majunya perkembangan industry tekstil dan kemajuan teknologi yang dicapai mengakibatkan bnayaknya masalah yang timbul. Salah satunya adalah limbah industri dalam industri tekstil berupa sisa-sisa kaos, hal ini pulalah yang akhirnya menimbulkan makin bertumpuknya limbah kaos yang biasa disebut majun. Terdapat beberapa kemungkinana yang dapat dilakukan terhadap sisa-sisa kaos tersebut, diantaranya adalah: 1. Membuang sisa-sisa potongan kaos dengan begitu saja. 2. Menjualnya dengan harga yang relatife murah. 3. Mengolahnya kembali untuk dijadikan suatu produk rumah tangga yang fungsional dan memiliki daya jual yang relative murah berupa lap pel dan alas kaki(keset) oleh para pengrajin. Dengan pengolahan teknik yang baik dan mampu mewujudkan kedalam busana, khususnya busaa tradisional Indonesia yaitu kebaya.limbah kaos tersebut diolah sehingga dapat memenuhi karya yang bernilai estetis dan lebih berharga. Memiliki daya jual yang tinggi dan berbandig lurus dengan nilai estetikanya.

Pengolahan tekhnik yang menggunakan tangan diantaranya seperti aplikasi bahan, origami modern(geometri), dan korsase. Teknik tersebut apabila ditunjang oleh penempatan bentuk dan wara yang baik dan menarik, dapat menjadi sebuah rancangan yang tidak saja bernilai estetis tetapi juga berdaya jual yang tinggi. Sebagian besar penggunaan tekhnik ini, digunakan untuk kerajinan tangan atau lebih dikenal denagan HandyCraft. Dalam hal ini, jarang sekali pengolahan teknik limbah kaos yang terinspirasi dari teknik aplikasi bahan, origami modern(geometris), dan korsase digunakan sebagai media rancang suatu busana yang menghasilkan karya original. Salah satunya penerapan di siluet kebaya, biasanya memakai bahan seperti lace,brukat, satin dan berbagai macam bahan lainnya dengan penerapan finishingnya dengan memakai payet, mote dan bordiran. Sedangkan dalam kebaya ini, dengan memakai berbagai macam teknik sebagai modul untuk diterapkan pada busana kebaya tersebut. Disini mencoba inovasi baru untuk dunia fashion, khususnya busana tradisional Indonesia yaitu kebaya. 1.2 Masalah Perancangan 1.2.1 Identifikasi Masalah Keberadaan bahan kaos seringkali di manfaatkan menjadi sebagian busana kasual dan sebatas T-shirt saja ataupun dress yang bersifat fungsional. Dapatkah berbagai jenis potongan bahan kaos dimanfaatklan sebagai media rancang suatu busana tradisional yaitu kebaya yang bernilai estetis dan memiliki nilai jual yang berbanding lurus dengan nilai estetika. 1.2.2 Pembatasan Masalah Pembatasan masalah titik beratkan pada proses pengolahan bahan kaos sebagai media rancang kebaya yang didukung teknik aplikasi bahan, origami modern(geometris), dan korsase. 1.2.3 Perumusan Masalah

Dari permasalahan yang telah diuraikan diatas dapat dirumuskan sebagai berikut: 1. Bagaimanakah konsep pemanfaatan kaos yang di eksplorasi menjadi bentuk yang beragam dengan teknik aplikasi bahan, origami modern(geometris), dan korsase? 2. Aspek-aspek estetis apa saja yag di pertimbangakan dalam merancang busana dengan pemanfaatan bahan kaos? 3. Bagaimana visualisasi perancangan busana dengan pemanfaatan bahan kaos tersebut? 1.3 Tujuan Perancangan 1.3.1 Tujuan Umum Secara umum perancangan ini bertujuan untuk memanfaatkan kaos yang diolah menjadi media rancang suatu busana. 1.3.2 Tujuan Khusus 1. Membuat konsep eksplorasi dari pemanfaatan bahan kaos ke rancangan kebaya modern. 2. Mempertimbangkan aspek-aspek estetis dalam proses media rancang busana tradisional kebaya dari pemanfaatan bahan kaos. 3. Mengetahui visualisasi rancangan kebaya dengan beraneka ragam bentuk yang didukung tekhnik aplikasi bahan, origami modern (geometris), dan korsase. 1.4 Manfaat Perancangan Manfaat dari proses penciptaan adalah: 1. Bagi keilmuan, dapat dijadikan sebagai bahan pelengkap kepustakaan dan dokumentasi tekstil dan mode, yang berguna bagi semua.

2. Bagi masyarakat, khususnya yang berkecimpung di bidang fashion dapat memberikan informasi tentang pemanfaatan limbah kaos pada media rancang suatu busana. 3. Bagi mahasiswa, dapat menambah pengetahuan tekstil dan motifasi dalam mengasah kreatifitas dalam pemecahan suatu masalah yang berkembang di masyarakat. 1.5 Metodologi Perancangan 1. Metode perancangan dilakukan melalui metode eksperimen visual yaitu memanfaatkan limbah kaos dengan menggunakan aplikasi bahan, origami modern(geometris), dan korsase sebagai modul dekoratif yang disusun secara konstruktif menjadi media /bahan untuk busana tradisional Indonesia yaitu kebaya modern. 2. Perancangan desain kebaya modern sendiri yang ditujukan untuk menerapkan kreatifitas penulis di dalam ilmu desain yang dimiliki. Dari berbagai teknik yang dipelajari dan di terapkan. 3. Analisa data, ditekankan pada tahapan proses perancangan hingga karya visual: a. Mempertimbangkan perpaduan warna, bentuk dan teknik aplikasi bahan, origami modern (geometris), dan korsase. b. Membuat beberapa visual perancangan yaitu moodboard antara lain sumber gagas: inspirasi, bentuk, style, dn sebagainya. c. Membuat produk jadi (rancangan kebaya). 3. Langkah-langkah eksperimen yang dilakukan, meliputi: a. Pemilihan warna b. Membuat berbagai macam bentuk eksperimen dari teknik aplikasi bahan, origami modern (geometris), dan korsase.