BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perancangan Meningkatnya kebutuhan pokok manusia akan pakaian, sangat berpengaruh pada perkembangan industri tekstil. Tidak sedikit dri industry berskala basar maupun kecil yang berkembang di Indonesia memproduksi pakaian yang berjenis kaos (T-shirt), dari produksi kaos berbahan katun tersebut terdapat majun. Majun adalah limbah yang terkumpul dari sisa-sisa potongan kaos pada saat proses produksi. Semakin banyaknya tuntutan masyarakat dalam hal berpakaian mka secara tidak lansung berdampak pula pada penggunaan tekstil untuk pakaian jadi, disamping seiring majunya perkembangan industry tekstil dan kemajuan teknologi yang dicapai mengakibatkan bnayaknya masalah yang timbul. Salah satunya adalah limbah industri dalam industri tekstil berupa sisa-sisa kaos, hal ini pulalah yang akhirnya menimbulkan makin bertumpuknya limbah kaos yang biasa disebut majun. Terdapat beberapa kemungkinana yang dapat dilakukan terhadap sisa-sisa kaos tersebut, diantaranya adalah: 1. Membuang sisa-sisa potongan kaos dengan begitu saja. 2. Menjualnya dengan harga yang relatife murah. 3. Mengolahnya kembali untuk dijadikan suatu produk rumah tangga yang fungsional dan memiliki daya jual yang relative murah berupa lap pel dan alas kaki(keset) oleh para pengrajin. Dengan pengolahan teknik yang baik dan mampu mewujudkan kedalam busana, khususnya busaa tradisional Indonesia yaitu kebaya.limbah kaos tersebut diolah sehingga dapat memenuhi karya yang bernilai estetis dan lebih berharga. Memiliki daya jual yang tinggi dan berbandig lurus dengan nilai estetikanya.
Pengolahan tekhnik yang menggunakan tangan diantaranya seperti aplikasi bahan, origami modern(geometri), dan korsase. Teknik tersebut apabila ditunjang oleh penempatan bentuk dan wara yang baik dan menarik, dapat menjadi sebuah rancangan yang tidak saja bernilai estetis tetapi juga berdaya jual yang tinggi. Sebagian besar penggunaan tekhnik ini, digunakan untuk kerajinan tangan atau lebih dikenal denagan HandyCraft. Dalam hal ini, jarang sekali pengolahan teknik limbah kaos yang terinspirasi dari teknik aplikasi bahan, origami modern(geometris), dan korsase digunakan sebagai media rancang suatu busana yang menghasilkan karya original. Salah satunya penerapan di siluet kebaya, biasanya memakai bahan seperti lace,brukat, satin dan berbagai macam bahan lainnya dengan penerapan finishingnya dengan memakai payet, mote dan bordiran. Sedangkan dalam kebaya ini, dengan memakai berbagai macam teknik sebagai modul untuk diterapkan pada busana kebaya tersebut. Disini mencoba inovasi baru untuk dunia fashion, khususnya busana tradisional Indonesia yaitu kebaya. 1.2 Masalah Perancangan 1.2.1 Identifikasi Masalah Keberadaan bahan kaos seringkali di manfaatkan menjadi sebagian busana kasual dan sebatas T-shirt saja ataupun dress yang bersifat fungsional. Dapatkah berbagai jenis potongan bahan kaos dimanfaatklan sebagai media rancang suatu busana tradisional yaitu kebaya yang bernilai estetis dan memiliki nilai jual yang berbanding lurus dengan nilai estetika. 1.2.2 Pembatasan Masalah Pembatasan masalah titik beratkan pada proses pengolahan bahan kaos sebagai media rancang kebaya yang didukung teknik aplikasi bahan, origami modern(geometris), dan korsase. 1.2.3 Perumusan Masalah
Dari permasalahan yang telah diuraikan diatas dapat dirumuskan sebagai berikut: 1. Bagaimanakah konsep pemanfaatan kaos yang di eksplorasi menjadi bentuk yang beragam dengan teknik aplikasi bahan, origami modern(geometris), dan korsase? 2. Aspek-aspek estetis apa saja yag di pertimbangakan dalam merancang busana dengan pemanfaatan bahan kaos? 3. Bagaimana visualisasi perancangan busana dengan pemanfaatan bahan kaos tersebut? 1.3 Tujuan Perancangan 1.3.1 Tujuan Umum Secara umum perancangan ini bertujuan untuk memanfaatkan kaos yang diolah menjadi media rancang suatu busana. 1.3.2 Tujuan Khusus 1. Membuat konsep eksplorasi dari pemanfaatan bahan kaos ke rancangan kebaya modern. 2. Mempertimbangkan aspek-aspek estetis dalam proses media rancang busana tradisional kebaya dari pemanfaatan bahan kaos. 3. Mengetahui visualisasi rancangan kebaya dengan beraneka ragam bentuk yang didukung tekhnik aplikasi bahan, origami modern (geometris), dan korsase. 1.4 Manfaat Perancangan Manfaat dari proses penciptaan adalah: 1. Bagi keilmuan, dapat dijadikan sebagai bahan pelengkap kepustakaan dan dokumentasi tekstil dan mode, yang berguna bagi semua.
2. Bagi masyarakat, khususnya yang berkecimpung di bidang fashion dapat memberikan informasi tentang pemanfaatan limbah kaos pada media rancang suatu busana. 3. Bagi mahasiswa, dapat menambah pengetahuan tekstil dan motifasi dalam mengasah kreatifitas dalam pemecahan suatu masalah yang berkembang di masyarakat. 1.5 Metodologi Perancangan 1. Metode perancangan dilakukan melalui metode eksperimen visual yaitu memanfaatkan limbah kaos dengan menggunakan aplikasi bahan, origami modern(geometris), dan korsase sebagai modul dekoratif yang disusun secara konstruktif menjadi media /bahan untuk busana tradisional Indonesia yaitu kebaya modern. 2. Perancangan desain kebaya modern sendiri yang ditujukan untuk menerapkan kreatifitas penulis di dalam ilmu desain yang dimiliki. Dari berbagai teknik yang dipelajari dan di terapkan. 3. Analisa data, ditekankan pada tahapan proses perancangan hingga karya visual: a. Mempertimbangkan perpaduan warna, bentuk dan teknik aplikasi bahan, origami modern (geometris), dan korsase. b. Membuat beberapa visual perancangan yaitu moodboard antara lain sumber gagas: inspirasi, bentuk, style, dn sebagainya. c. Membuat produk jadi (rancangan kebaya). 3. Langkah-langkah eksperimen yang dilakukan, meliputi: a. Pemilihan warna b. Membuat berbagai macam bentuk eksperimen dari teknik aplikasi bahan, origami modern (geometris), dan korsase.