Arsitektur Sistem Informasi Tantri Hidayati Sinaga, M.Kom.
Detail Arsitektur Sistem Informasi System Architecture dapat diartikan gabungan dari proses dan praktek untuk menghasilkan sebuah sistem informasi yang efektif. Disebut proses karena menangani/merancang langkah-langkah yang dibutuhkan. Disebut praktek karena setiap langkahnya melibatkan best practices untuk mencapai efektivitas. System Architecture memiliki layer dalam skala besar: Business Information Operational Organizational Architectural Infrastructural.
Detail Arsitektur Sistem Informasi Kabel UTP itu infrastruktur, Pilihan software adalah architectural, Departemen adalah organizational, Strategi implementasi adalah operational, Business intelligence adalah Information, dan Competitive advantage atau better decision making process adalah business.
Detail Arsitektur Sistem Informasi Arsitektur sistem Informasi menggunakan arsitektur teknologi yang dapat dibedakan menjadi 3 macam yaitu : Arsitektur tersentralisasi Arsitektur terdistribusi Arsitektur Client/Server
Arsitektur Tersentralisasi Arsitektur tersentralisasi sudah dikenal semenjak tahun 1960 an dengan mainframe sebagai aktor utama. Mainframe adalah komputer yang berukuran relatif besar yang ditunjukan untuk menangani data yang berukuran besar, dengan ribuan terminal untuk mengakses data dengan tanggapan yang sangat cepat dan melibatkan jutaan transaksi.
Arsitektur Tersentralisasi Dominasi main frame pada lingkungan dengan komputasi terpusat menjadi berkurang karena kehadiran minikomputer dan mikrokomputer (PC) yang berkemampuan lebih kecil tetapi dengan harga yang jauh lebih murah. Implementasi dari arsitektur terpusat adalah pemprosesan data yang terpusat (Biasa disebut komputansi terpusat). Semua pemrosesan data dilakukan oleh komputer yang ditempatkan di dalam suatu lokasi yang ditunjukan untuk melayani semua pemakai dalam organisasi. Kebanyakan perusahaan yang tidak memiliki cabang menggunakan model seperti ini.
Poin-poin Penting Arsitektur Tersentralisasi Dikenal semenjak tahun 1960 Mainframe sebagai aktor utama Pemrosesan data yang terpusat (komputasi terpusat)
Contoh Arsitektur Tersentralisasi
Arsitektur Desentralisasi Arsitektur desntralisasi merupakan konsep dari pemprosesan data tersebar atau terdistribusi. Sistem pemprosesan data terdistribusi atau biasa disebut juga dengan komputansi tersebar sebagai sistem yang terdiri atas sejumlah komputer yang tersebar pada berbagai lokasi yang dihubungkan dengan sarana telekomunikasi dengan masingmasing komputer mampu melakukan pemprosesan yang serupa secara mandiri, tetapi tetap bisa saling berinteraksi dalam pertukaran data. Dengan kata lain, system pemprosesan data terdistribusi membagi sistem pemprosesan data terpusat ke dalam subsistem-subsistem yang lebih kecil, yang pada hakikatnya masing-masing subsistem tetap berlaku sebagai sistem pemprosesan data terpusat.
Arsitektur Desentralisasi Model sederhana sistem pemprosesan terdistribusi terdapat pada sejumlah komputer yang terhubung dalam jaringan yang menggunakan arsitektur peer-to-peer Pada model ini komputer memiliki kontrol terhadap resource misalnya data, printer atau cdrom, tetap memungkinkan komputer lain menggunakan sumber tersebut. Sistem seperti ini menjadi pemandangan umum semenjak kehadiran PC yang mendominasi perkantoran.
Arsitektur Desentralisasi Sistem pemrosesan terdistribusi bisa diterapkan dalam sebuah organisasi. Setiap area fungsional atau setiap departemen yang mempunyai unit pemprosesan informasi tersendiri.
Arsitektur Desentralisasi Contoh sistem pemprosesan terdistribusi berdasarkan area fungsional: Perusahaan X Personalia Pemasaran Produksi Akunting Unit Pemrosesan Informasi Unit Pemrosesan Informasi Unit Pemrosesan Informasi Unit Pemrosesan Informasi
Arsitektur Desentralisasi Penerapan sistem terdistribusi biasa dilakukan pada dunia perbankan setiap kantor cabang memiliki pemrosesan data tersendiri. Namun, jika dilihat pada operasional seluruh bank bersangkutan, sistem pemrosesannya berupa sistem pemrosesan data yang terdistribusi.