BAB I PENDAHULUAN. Di tengah suasana kehidupan sekarang ini, manusia mengalami kemajuan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Seorang mualaf sebagai Muslim baru, mereka membutuhkan teman,

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat.kepercayaan ini menimbulkan perilaku tertentu seperti berdo a,

BAB I PENDAHULUAN. Remaja merupakan satu unsur generasi muda yang menjadi titik tumpu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Individu masuk islam karena pilihan, tentunya mengalami pergulatan batin

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. pengetahuan, kemampuan akhlak, juga seluruh pribadinya. 1

BAB I PENDAHULUAN. dan Satu Pemerintahan (Depag RI, 1980 :5). agama. Dalam skripsi ini akan membahas tentang kerukunan antar umat

BAB I PENDAHULUAN. membina kepribadiannya sesuai dengan nilai-nilai di dalam masyarakat dan kebudayaannya.

BAB I PENDAHULUAN. mereka yang belum beragama. Dakwah yang dimaksud adalah ajakan kepada

BAB I PENDAHULUAN. Komunikasi adalah salah satu kegiatan dasar manusia dan proses sosial

BAB I PENDAHULUAN. perencanaan yang matang, baik yang menyangkut materinya, tenaga pelaksananya, ataupun

BAB I PENDAHULUAN. Kalimantan, sebagaimana dengan wilayah Indonesia lainnya yang kaya akan

BAB I PENDAHULUAN. Islam adalah agama samawi terakhir. Berdasarkan tinjauan historis, ia

BAB I PENDAHULUAN. macam suku, ras, agama, dan budaya. Keberagaman tersebut tersebar hampir

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Penelitian dan Penegasan Judul

BAB I PENDAHULUAN. berdakwah ajaran agama dapat dilestarikan dan tidak akan hilang. Karena

BAB I PENDAHULUAN. mengajar dengan materi-materi kajian yang terdiri dari ilmu-ilmu agama dan ilmu-ilmu

NOVIYANTI NINGSIH F

BAB I PENDAHULUAN. kepribadian, dan sosial sesuai Undang-undang Guru dan Dosen No. 14 Tahun

BAB I PENDAHULUAN. sebagai makhluk-nya bersyukur atas karunia yang diberikan Allah SWT.

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan dan mengelola bumi dengan baik. Bekal terakhir inilah yang

BAB I PENDAHULUAN. Agama seperti yang kita ketahui bahwa dalam perspektif umat merupakan

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Tanpa pendidikan akan sulit

BAB I PENDAHULUAN. Maha Esa dan berbudi pekerti luhur. Sebagaimana yang diamanatkan Undang-

BAB I PENDAHULUAN. melalui proses pendidikan yang baik akan sangat berpengaruh dari generasi ke generasi

LEMBARAN DAERAH KOTA SUKABUMI PERATURAN DAERAH KOTA SUKABUMI

Bab I Pendahuluan. Dorongan beragama bagi manusia merupakan tuntutan yang tidak dapat dihindari.

BAB I PENDAHULUAN. Allah swt Berfirman. dalam surat Al-Mujadallah ayat 11.

BAB I PENDAHULUAN. sebab pendidikan merupakan proses perubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok

BAB I PENDAHULUAN. terbentuknya kepribadian yang bulat dan utuh sebagai manusia individual dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan agama Islam yang dilaksanakan di sekolah merupakan

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan dan keterampilan yang berguna dalam menjalani hidup. terbentuknya kepribadian utama menurut ukuran-ukuran Islam.

BAB I PENDAHULUAN. paling dasar. Di tingkat ini, dasar-dasar ilmu pengetahuan, watak, kepribadian,

BAB I PENDAHULUAN. akan mendorong individu untuk melakukan hal-hal yang lebih baik. Minat

BAB I PENDAHULUAN. sebagainya. Tidak hanya menyebarkan di daerah-daerah yang menjadi

BAB I PENDAHULUAN. ajaran agama Islam yang dibawa oleh Nabi Muhammad SAW, terkandung

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. beragama itu dimungkinkan karena setiap agama-agama memiliki dasar. damai dan rukun dalam kehidupan sehari-hari.

BAB I PENDAHULUAN. Islam sebagai agama dakwah yang dibawa oleh Nabi Muhammad saw.

BAB I PENDAHULUAN. potensi tumbuh dan berkembang serta kecenderungan bersifat ingin tahu

BAB I PENDAHULUAN. potensi kreatif dan tanggung jawab kehidupan, termasuk tujuan pribadinya. 1

BAB I PENDAHULUAN. rangka mewujudkan dinamika peradaban yang dinamis.

BAB I PENDAHULUAN. orang, dengan agama manusia dapat membedakan dan memilih mana yang baik dan

BAB I PENDAHULUAN. anak menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa. Dalam konteks Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan potensi anak didik sehingga menjadi orang yang dewasa fisik,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang masalah. Di antara berbagai program dan kegiatan pembangunan Nasional, salah

BAB 1 PENDAHULUAN. Masa sekarang Bangsa Indonesia hidup di zaman global yang menuntut

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. Bangsa Indonesia adalah bangsa yang sedang berkembang, maka pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan Umum (Perum). Perusahaan tersebut milik pemerintah (BUMN), berada

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. Maju tidaknya peradaban manusia, tidak terlepas dari eksistensi pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. minallah atau dimensi vertikal dan hablum minannas atau dimensi horizontal.

BAB I PENDAHULUAN. tertentu yang berupa ajakan, seruan dan sebagai pemberi peringatan dengan

BAB I PENDAHULUAN. Harus diakui, memang sulit mencapai keselarasan dalam. iklan yang berhasil memadukan dampak komersial dan sosial budaya, akan

BAB I PENDAHULUAN. kebaikan. Salah satunya nilai-nilai normatif yang berisi tentang petunjukpetunjuk. dalam menghadapi perkembangan zaman.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

MATERI 6 BENTUK DAN FUNGSI LEMBAGA SOSIAL

BAB I PENDAHULUAN. diri dari masing-masing individu masyarakat Islam itu sendiri.

TUGAS AGAMA KLIPING KERUKUNAN ANTAR UMAT BERAGAMA, ANTAR SUKU, RAS DAN BUDAYA

BAB I PENDAHULUAN. serta berbeda kepentingan. Akan tetapi perbedaan-perbedaan itu disatukan dalam

BAB I PENDAHULUAN. Dakwah Islamiyah merupakan suatu kegiatan yang bersifat menyeru,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah.

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah salah satu negara yang dilihat dari letak geografis

BAB I PENDAHULUAN. umum dikenal dengan masyarakat yang multikultural. Ini merupakan salah satu

Lembaran Informasi untuk Pernikahan di Indonesia/Pernikahan di Jerman

BAB I PENDAHULUAN. bersifat fisik maupun rohani (Ahid, 2010: 99). Beberapa orang juga

BAB I PENDAHULUAN. pengembangan kemampuan peserta didik untuk menolong diri sendiri dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. metode. Metode digunakan untuk merealisasikan strategi yang telah ditetapkan.

BAB I PENDAHULUAN. kepribadian dan kemampuan menuju kedewasaan serta pembentukan manusia

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latarbelakang Latarbelakang Pengadaan Proyek

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Masalah. perkembangan zaman yang berdasarkan Undang-undang pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. terkait dengan daging babi dan lemak babi yang dicampur dalam produk

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan mempunyai peranan penting dalam meningkatkan sumber daya, termasuk sumber daya manusia Indonesia,

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan nasional pada hakikatnya bertujuan untuk membangun

BAB I PENDAHULUAN. Masyarakat Tionghoa adalah kelompok masyarakat yang sudah. berbudaya lebih lama dari rata-rata bangsa yang ada di dunia.

BAB I PENDAHULUAN. yang semakin mengglobal dan kompetitif memunculkan tantangan-tantangan

BAB I PENDAHULUAN. Allah swt menganugerahi akal. Dan hal tersebut tidak dimiliki oleh makhluk lain.

BAB I PENDAHULUAN. Firman Allah dalam surah al-alaq ayat 1-5 sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN. pengalaman belajar dan merupakan tujuan pertumbuhan. Dengan demikian, tujuan

BAB I PENDAHULUAN. merupakan wahana dalam menerjemahkan pesan-pesan konstitusi serta sarana

BAB I PENDAHULUAN. tertentu termasuk pendidikan yang ada di Indonesia. Tujuan pendidikan di

BAB I PENDAHULUAN. menghimpit, menindih atau berkumpul, sedangkan arti kiasanya ialah watha

BAB I PENDAHULUAN. sangat dianjurkan pelaksanaannya oleh Allah SWT. Islam juga memerintah

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang Pengadaan Proyek

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. diciptakan dalam bentuk yang paling sempurna. Disamping manusia. terjadi karena manusia dianugerahi akal oleh Allah Swt, sebagai

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai kecenderungan rasa ingin tahu terhadap sesuatu. Semua itu terjadi

BAB I PENDAHULUAN. tidaknya peradaban manusia, tidak terlepas dari eksistensi pendidikan. Untuk itu

BAB I PENDAHULUAN. untuk membina kepribadiannya sesuai dengan nilai-nilai di dalam masyarakat dan

BAB II DESKRIPSI KOTA SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. Negara tercinta Indonesia mempunyai berbagai macam agama yakni Islam,

BAB II GAMBARAN UMUM KANTOR DEPARTEMEN AGAMA KABUPATEN BREBES. A. Visi dan Misi Kantor Departemen Agama Kabupaten Brebes

BAB I PENDAHULUAN. didik memperoleh ilmu pengetahuan, keterampilan, budi pekerti, bekal hidup di masyarakat. Sekolah Menengah Atas merupakan lembaga

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia hidup juga berbeda. Kemajemukan suku bangsa yang berjumlah. 300 suku hidup di wilayah Indonesia membawa konsekuensi pada

BAB I PENDAHULUAN. potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spritual keagamaan, pengendalian diri,

BAB I PENDAHULUAN. tauhid, mengubah semua jenis kehidupan yang timpang kearah kehidupan yang

BAB I PENDAHULUAN. globalisasi seperti sekarang ini akan membawa dampak diberbagai bidang

BUPATI LUWU PROPINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN LUWU NOMOR : TENTANG PENDALAMAN MATERI PENDIDIKAN AGAMA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Setiap negara di dunia telah memasuki awal era globalisasi, dimana

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. sehari-hari. Demikian juga dalam kehidupan sehari-hari, agama adalah

BAB I PENDAHULUAN. sekali. Selain membawa kemudahan dan kenyamanan hidup umat manusia.

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Di tengah suasana kehidupan sekarang ini, manusia mengalami kemajuan yang sangat pesat dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi, sehingga sumber daya manusia perlu ditingkatkan kualitasnya dalam segala bidang kehidupan, baik dalam bidang rohani maupun dalam bidang jasmani agar mampu memecahkan segala problem kehidupan terutama dalam menghadapi dampak negatif dari proses globalisasi yang diakibatkan oleh kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Kenyataan menunjukkan bahwa setiap manusia dalam hidupnya tidak terlepas dari kesulitan atau persoalan, baik persoalan dalam bidang ekonomi, bidang sosial, bidang psikologi maupun bidang keagamaan. Persoalan yang satu dapat diatasi kemudian muncul persoalan yang lainnya, karena manusia yang satu sama lainnya tidak sama, baik sifat-sifatnya, kecerdasannya, bakatnya maupun dalam kemampuan-kemampuannya, maka ada yang dapat mengatasi persoalannya tanpa bantuan orang lain, tetapi tidak sedikit yang tidak dapat mengatasi sendiri persoalannya, oleh karena itu, diperlukan suatu bimbingan. Bimbingan sangat diperlukan dalam mengatasi masalah manusia modern yang tidak terlepas dari berbagai hambatan, ancaman dan tantangan yang memerlukan pertolongan dari orang lain yang dipandang lebih mampu dalam 1

2 bidangnya, seperti bimbingan keagamaan, bimbingan perkawinan, bimbingan karier, dan sebagainya. Bimbingan agama adalah bantuan yang diberikan kepada orang lain yang mengalami kesulitan-kesulitan rohani dalam lingkungan hidupnya, orang tersebut tidak mampu mengatasi masalahnya sendiri. Bimbingan agama Islam diarahkan bukan sekedar bimbingan keagamaan untuk masyarakat yang sudah lama masuk Islam, tetapi terhadap masyarakat yang baru masuk Islam yang sering disebut mualaf. Keberagaman seorang mualaf pada umumnya masih rendah, untuk itu ia dituntut untuk mempelajari dan mendalami serta melaksanakan kewajiban selaku seorang muslim dengan cara sedikit demi sedikit. Berdasarkan hasil observasi awal yang penulis lakukan di Kota Banjarmasin cukup banyak terdapat mualaf, mereka sangat memerlukan bimbingan keagamaan karena mereka umumnya masih kurang memiliki pengetahuan agama Islam sebagai agama yang baru bagi mereka. Untuk menyelesaikan permasalahan yang dihadapi mualaf itu, maka dari itu terbentuklah lembaga-lembaga dan organisasi yang bergerak di bidang bimbingan keagamaan salah satunya adalah organisasi PITI (Pembinaan Iman dan Tauhid Islam). Organisasi PITI ini bergerak membantu mualaf dalam mempelajari pengetahuan agama Islam seperti aqidah dan ritual keagamaan seperti shalat, puasa, zakat. Menurut catatan yang ada di Kantor Departemen Agama Banjarmasin, para mualaf berasal dari penganut agama Kristen (Katolik dan Protestan), Hindu, Budha, Kounghocu dan kepercayaan tradisional (Dayak). Tentu saja mereka ini

3 perlu diberikan bimbingan agama agar kelak mereka menjadi muslim yang baik dan taat kepada ajaran agama Islam. Jika tidak maka kemungkinan mereka itu jauh dari ajaran Islam atau mereka kembali keajaran semula, apalagi lingkungan mereka sendiri dari berbagai pemeluk-pemeluk agama lain, sehingga sedikit banyaknya akan mewarnai kehidupan mereka. Melihat kenyataan yang ada serta mengingat pentingnya bimbingan keagamaan oleh masyarakat Islam, baik yang lama maupun yang baru memeluk Islam (mualaf). Maka penulis merasa tertarik untuk mengadakan penelitian yang selanjutnya dituangkan dalam bentuk skripsi dengan judul : BIMBINGAN KEAGAMAAN OLEH PEMBINAAN IMAN TAUHID ISLAM (PITI) TERHADAP MUALAF DI KOTA BANJARMASIN. B. Rumusan Masalah Memperhatikan latar belakang masalah diatas, maka yang menjadi permasalahan dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut: 1. Apa saja kegiatan bimbingan keagamaan yang dilakukan oleh PITI dalam membantu mualaf mempelajari agama Islam? 2. Bagaimana hasil yang dicapai dalam kegiatan bimbingan keagamaan dalam aspek: a. Pengetahuan agama Islam yaitu aqidah b. Ritual keagamaan yaitu shalat, puasa dan zakat.

4 C. Operasional Permasalahan Bimbingan keagamaan yang dimaksud dalam penelitian ini adalah bantuan yang diberikan kepada seseorang atau kelompok, dimana bantuan itu berupa arahan dan pengajaran yang menyangkut masalah agama Islam terutama kepada mualaf sedangkan kegiatan bimbingan ini adalah bentuk usaha yang dilakukan berupa pembelajaran agama, tanya jawab dan ceramah agama. Mualaf yang dimaksud dalam penelitian ini adalah orang-orang yang berpindah agama dari agama mereka yang terdahulu ke agama Islam dan tergabung dalam organisasi Pembinaan Iman Tauhid Islam (PITI), yang mana pengetahuan dan pemahaman mereka tentang ajaran agama Islam masih kurang sehingga diperlukannya suatu bimbingan keagamaan. Maksud hasil yang dicapai dalam penelitian ini adalah setelah mereka mengikuti bimbingan keagamaan dan sejauh mana mereka melaksanakan ajaran agama Islam tersebut. D. Tujuan Penelitian Penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan untuk mengetahui 1. Kegiatan bimbingan keagamaan yang dilakukan PITI dalam membantu mualaf dalam mempelajari ajaran agama Islam 2. Hasil yang dicapai dalam kegiatan bimbingan keagamaan dalam aspek : a. Pengetahuan agama Islam yaitu aqidah b. Pelaksanaan ritual keagamaan seperti shalat, puasa dan zakat

5 E. Signifikansi Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan berguna untuk: 1. Sebagai sumbangan pemikiran dan informasi mengenai bimbingan keagamaan terhadap mualaf bagi pihak-pihak terkait dalam bimbingan mualaf dan masyarakat mempelajari agama Islam. 2. Bahan bacaan dan memperkaya khazanah perpustakaan IAIN Antasari umumnya dan perpustakaan Fakultas Dakwah khususnya. 3. Menambah khazanah pengetahuan bagi orang-orang yang berkeinginan lebih dalam untuk mengetahui tentang masalah ini dan selanjutnya dijadikan bahan pertimbangan bagi penelitian berikutnya yang lebih luas dan terperinci.

6