PEMERINTAH KABUPATEN PACITAN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Jl. Jend. A. Yani No. 51 (0357) 881410 Fax. 883818 Pacitan 63511 Website : http://rsud.pacitankab.go.id, Email : rsud@pacitankab.go.id KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN PACITAN NOMOR 188/ /KEP/408.49/2015 TENTANG PENUGASAN KLINIS DAN RINCIAN KEWENANGAN KLINIS dr. SULAIMAN HAMID, Sp.A, M.Sc DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN PACITAN Menimbang Mengingat : Dalam upaya memberikan pelayanan dan pengobatan baik dari aspek manajerial, medik, psikologis maupun sosial dan untuk mewujudkan pelayanan yang optimal, maka perlu menetapkan Penugasan Klinis dan Rincian Kewenangan Klinis dr. Sulaiman Hamid, Sp.A, M.Sc., dalam suatu keputusan. : 1. Undang-undang Nomor 29 Tahun 2009 tentang Praktik Kedokteran; 2. Undang-undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan; 3. Undang-undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit; 4. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 755/MENKES/PER/IV/2011 tentang Penyelenggaraan Komite Medik di Rumah Sakit; 5. Peraturan Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Pacitan Nomor 3 Tahun 2013 tentang Peraturan Internal Rumah Sakit (Hospital By Laws) Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Pacitan; 6. Peraturan Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Pacitan Nomor 2 Tahun 2015 tentang Peraturan Internal Staf Medis (Medical Staf By Laws) Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Pacitan. MEMUTUSKAN, Menetapkan, KESATU : Penugasan Klinis dan Rincian Kewenangan Klinis dr. Sulaiman Hamid, Sp.A, M.Sc. KEDUA : Penugasan Klinis dan Rincian Kewenangan Klinis sebagaimana dimaksud dalam diktum KESATU Keputusan ini sebagaimana tercantum dalam Lampiran Keputusan ini. KETIGA : Rincian Kewenangan Klinis dapat dikurangi atau ditambah atas rekomendasi Komite Medis cq Sub Komite Kredensial.
KEEMPAT : Penugasan Klinis Staf Medis berlaku untuk jangka waktu 1 tahun, dan tidak akan melebihi masa berlaku STR (Surat Tanda Registrasi) yang bersangkutan. KELIMA : Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan. Ditetapkan di Pacitan Pada tanggal 2015 DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN PACITAN dr. IMAN DARMAWAN, M.Kes P e m b i n a NIP. 1971112 200212 1 007 TEMBUSAN, Keputusan ini disampaikan kepada : Yth. 1. Sdr. Pejabat Lingkup Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Pacitan; 2. Sdr. Yang bersangkutan untuk diketahui dan dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab.
LAMPIRAN : KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN PACITAN NOMOR :188/ /KEP/408.49/2015 TANGGAL: - - 2015 RINCIAN KEWENANGAN KLINIS dr. SULAIMAN HAMID, Sp.A, M.Sc NO KEMAMPUAN KLINIS TINGKAT KEMAMPUAN 1 2 3 4 1 2 3 4 5 6 1. Tata laksana spesialistik pemantauan pertumbuhan dan perkembangan anak 2. Tata laksana spesialistik pemantauan peningkatan kualitas hidup anak 3. Tata laksana spesialistik pemantauan dan penerapan pediatric social 4. Tata laksana spesislistik pemantauan nutrisi klinis pediatric 5. Tata laksana spesialistik asuhan ketrampilan makan bayi (infant feeding practice) 6. Tata laksana spesialistik asuhan nutrisi pada anak dan remaja 7. Asuhan tindakan imunisasi 8. Asuhan diet pada berbagai penyakit pada kelainan neurologis 9. Asuhan medis genetika klinis 10. Asuhan medis anak sakit gawat 11. Penerapan farmakologi klinis di bidang pediatric 12. Penerapan radioloi dan pencitraan dibidang pediatric 13. Tata laksana spesialistik gawat darurat susunan saraf pusat (SSP) 14. Tata laksana spesialistik gawat darurat respirasi 15. Tata laksana spesialistik gawat darurat kardiovaskuler 16. Tata laksana spesialistik gawat darurat metabolic-gastro-renal-endokrin-alergi 17. Tata laksana spesialistik 18. Tata laksana spesialistik gawat darurat 19. Tata laksana spesialistik gawat darurat hampir tenggelam 20. Tata laksana spesialistik gawat darurat trauma non SSP 21. Tata laksana spesialistik gawat darurat luka bakar 22. Tata laksana spesialistik gawat darurat hipotermi dan hipertermi 23. Tata laksana spesialistik asfiksia neonatorum
1 2 3 4 5 6 24. Tata laksana spesialistik hiperbilirubinemia pada neonatus 25. Tata laksana spesialistik prematuritas dan intra uterin growth retardation 26. Tata laksana spesialistik trauma lahir 27. Tata laksana spesialistik kelainan gastrointestinal neonatus 28. Tata laksana spesialistik perdarahan pada neonatus ( + vitamin K deficiency bleeding ) 29. Tata laksana spesialistik kejang dan jittery pada neonatus 30. Tata laksana spesialistik syok pada neonates 31. Tata laksana spesialistik sepsis neonatorum 32. Tata laksana spesialistik kelainan respirasi pada neonatus 33. Tata laksana spesialistik 34. Tata laksana spesialistik termoregulasi pada neonatus 35. Tata laksana spesialistik infeksi TORCH pada neonatus 36. Tata laksana spesialistik cacat lahir 37. Tata laksana spesialistik tuberculosis paru 38. Tata laksana spesialistik tuberculosis ekstra paru 39. Tata laksana spesialistik tuberculosis diseminata 40. Tata laksana spesialistik tuberculosis perinatal 41. Tata laksana spesialistik tuberkuloma 42. Tata laksana spesialistik mikobakteriosis atipik 43. Tata laksana spesialistik pneumotorak 44. Tata laksana spesialistik pneumomediastinum 45. Tata laksana spesialistikendokarditis infektif 46. Tata laksana spesialistik miokarditis 47. Tata laksana spesialistik penyakit Kawasaki 48. Tata laksana spesialistik kandidiasis 49. Tata laksana spesialistik leptospirosis 50. Tata laksana spesialistik soilm helmintiasis 51. Tata laksana spesialistik amubiasis hati 52. Tata laksana spesialistik kolestasis akut 53. Tata laksana spesialistik pancreatitis akut 54. Tata laksana spesialistik infeksi saluran kemih 55. Tata laksana spesialistik penyakit menular seksual 56. Tata laksana spesialistik fver of unknown sources 57. Tata laksana spesialistik sepsis
1 2 3 4 5 6 58. Tata laksana spesialistik demam neutropenia 59. Tata laksana spesialistik demam tifoid 60. Tata laksana spesialistik infeksi arboviruses 61. Tata laksana spesialistik infeksi virus HIV 62. Tata laksana spesialistik eksantema akut / demam dengan ruam 63. Tata laksana spesialistik malaria 64. Tata laksana spesialistik antrax 65. Tata laksana spesialistiklepra 66. Tata laksana spesialistikfilariasis 67. Tata laksana spesialistikartritis septik 68. Tata laksana spesialistikosteomielitis 69. Tata laksana spesialistik infeksi kulit 70. Tata laksana spesialistik infected bite / sting (serangga, ular, hewan lain) 71. Tata laksana spesialistik infeksi konjungtiva akut 72. Tata laksana spesialistik infeksi nosocomial 73. Tata laksana spesialistik urtikaria 74. Tata laksana spesialistik dermatitis atopic 75. Tata laksana spesialistik rinitis alergika 76. Tata laksana spesialistik konjungtivitis vernalis 77. Tata laksana spesialistik alergi 78. Tata laksana spesialistik penyakit defisiensi imun 79. Tata laksana spesialistik arthritis rheumatoid juvenilis 80. Tata laksana spesialistik lupus eritematosis sitemik 81. Tata laksana spesialistik purpura Henoch- Sconlein 82. Tata laksana spesialistik sindrom Steven Johnson 83. Tata laksana spesialistik necrolisis epidermal toksi 84. Tata laksana spesialistik asma 85. Tata laksana spesialistik gigitan serangan / sengatan serangga, ular, hewan lain 86. Tata laksana spesialistik demam reumatik 87. Tata laksana spesialistik penyakit jantung rematik 88. Tata laksana spesialistik gangguan tiroid 89. Tata laksana spesialistik hipotiroid congenital 90. Tata laksana spesialistik hyperplasia adrenal kongenital 91. Tata laksana spesialistik diabetes mellitus 92. Tata laksana spesialistik disorders of sexual development 93. Tata laksana spesialistik gangguan motilitas saluran cerna
1 2 3 4 5 6 94. Tata laksana spesialistik kelainan hepatobilier 95. Tata laksana spesialistik anemia 96. Tata laksana spesialistik kelainan trombosit 97. Tata laksana spesialistik gangguan pembekuan 98. Tata laksana spesialistik leukemia 99. Tata laksana spesialistik tumor padat 100. Tata laksana spesialistik penyakit jantung bawaan 101. Tata laksana spesialistik hematuria 102. Tata laksana spesialistik proteinuria 103. Tata laksana spesialistik enuresis 104. Tata laksana spesialistik inkontinensia urin 105. Tata laksana spesialistik glomerulonephritis 106. Tata laksana spesialistik kelainan ginjal akibat penyakit sistemik 107. Tata laksana spesialistik sindrom nefrotik 108. Tata laksana spesialistik hipertensi 109. Tata laksana spesialistik uropati obstruktif 110. Tata laksana spesialistik tubulopati 111. Tata laksana spesialistik nefritis intersisialis 112. Tata laksana spesialistik floppy infant 113. Tata laksana spesialistik gangguan gerak di luar kemauan 114. Tata laksana spesialistik epilepsy pada neonatus, bayi dan anak 115. Tata laksana spesialistik kejang demam 116. Tata laksana spesialistik keadaan yang menyerupai epilepsi 117. Tata laksana spesialistik penyakit metabolic dan degeneratif 118. Tata laksana spesialistik penyakit neurokutan 119. Tata laksana spesialistik penyakit neuromuscular 120. Tata laksana spesialistik penyakit nyeri kepala 121. Tata laksana spesialistik ensefalopati 122. Tata laksana spesialistik trauma kepala 123. Tata laksana spesialistik penyakit serebrovaskuler 124. Tata laksana spesialistik gangguan perkembangan khusus 125. Tata laksana spesialistik gangguan otonom 126. Tata laksana spesialistik malnutrisi energi protein 127. Tata laksana spesialistik failure to thrive
1 2 3 4 5 6 128. Tata laksana spesialistik obesitas pada anak dan remaja 129. Tata laksana spesialistik obstrucyive sleep apnea syndrome (OSAS) 130. Tata laksana spesialistik kelainan metabolisme bawaan 131. Tata laksana spesialistik kelainan kulit pada anak 132. Tata laksana spesialistik kelainan mata pada anak 133. Tata laksana spesialistik kelainan / gangguan psikologis-psikiatris 134. Tata laksana spesialistik pemantauan pertumbuhan dan perkembangan anak 135. Tata laksana spesialistik pemantauan peningkatan kualitas hidup anak 136. Tata laksana spesialistik pemantauan dan penerapan pediatric sosial 137. Tata laksana spesislistik pemantauan nutrisi klinis pediatrik 138. Tata laksana spesialistik asuhan ketrampilan makan bayi (infant feeding practice) 139. Tata laksana spesialistik asuhan nutrisi pada anak dan remaja 140. Asuhan tindakan imunisasi 141. Asuhan diet pada berbagai penyakit pada kelainan neurologis 142. Asuhan medis genetika klinis 143. Asuhan medis anak sakit gawat 144. Penerapan farmakologi klinis di bidang pediatric 145. Penerapan radiologi dan pencitraan dibidang pediatric 146. Tata laksana spesialistik gawat darurat susunan saraf pusat (SSP) 147. Tata laksana spesialistik gawat darurat respirasi 148. Tata laksana spesialistik gawat darurat kardiovaskuler 149. Tata laksana spesialistik gawat darurat metabolic-gastro-renal-endokrin-alergi 150. Tata laksana spesialistik 151. Tata laksana spesialistik gawat darurat 152. Tata laksana spesialistik gawat darurat hampir tenggelam 153. Tata laksana spesialistik gawat darurat trauma non SSP 154. Tata laksana spesialistik gawat darurat luka bakar
NO KETRAMPILAN KLINIS TINGKAT KEMAMPUAN 1 2 3 4 1 2 3 4 5 6 1. Resusitasi Neonatus 2. Analisis gas darah 3. Resusitasi Jantung Paru 4. Uji kulit alergi 5. Lumbal Pungsi 6. Uji tuberculin + sesitin 7. Fungsi pleura 8. Intubasi Endotracheal 9. Fungsi aspirasi paru 10. Bone Marrow Punction 11. FNAB 12. Bilasan lambung 13. CPAP 14. Usap (swab) nasofaring 15. ph metri LAMPIRAN KEWENANGAN KLINIS : a. Keterangan Kemampuan Klinis Dokter Spesialis : Tingkat kemampuan 1 : Mampu mendiagnosa klinik, memutuskan dan mampu mengelola paripurna secara mandiri Tingkat kemampuan 2 : Mampu mendiagnosa klinik, memberi terapi pendahuluan Tingkat kemampuan 3 : Mampu membuat diagnosa klinik Tingkat kemampuan 4 : Mengenali gambaran-gambaran klinik sesuai penyakit b. Keterangan Ketrampilan Klinis Dokter Spesialis : Tingkat kemampuan 1 : Mampu mengelola paripurna secara mandiri Tingkat kemampuan 2 : Menerapkan dibawah supervisi Tingkat kemampuan 3 : Pernah melihat atau mendemonstrasikan ketrampilan ini Tingkat kemampuan 4 : Memiliki pengetahuan teoritis DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN PACITAN dr. IMAN DARMAWAN, M.Kes Pembina NIP. 19711112 200212 1 007