HAMBATAN PERKEMBANGAN TERHADAP PEMBELAJARAN

dokumen-dokumen yang mirip
TINJAUAN PUSTAKA Perkembangan Kognitif

BAB I PENDAHULUAN. diinginkan karena adanya keterbatasan-keterbatasan, baik fisik maupun mental.

BAB I PENDAHULUAN. kemungkinan, menghasilkan strategi dan berfantasi. 1

Karakteristik Anak Usia Sekolah

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU - PAUD JURUSAN PEDAGOGIK FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2009

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan berbagai potensi yang dimiliki anak-anak. Upaya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. anak memiliki masa emas untuk mengembangkan potensi yang dimilikinya. lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat.

2.1 Perkembangan anak sekolah dasar. Perkembangan anak usia sekolah disebut juga perkembangan masa

PANDUAN PELAKSANAAN KURIKULUM PENDIDIKAN KHUSUS

KONSEP DASAR BIMBINGAN JASMANI ADAPTIF BAGI TUNANETRA. Irham Hosni PLB FIP UPI

STRATEGI PEMBELAJARAN ABK Ishartiwi, PLB-FIP- UNY

IDENTIFIKASI ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS DAN STRATEGI PEMBELAJARANNYA. Oleh Mardhiyah, Siti Dawiyah, dan Jasminto 1

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Kata media berasal dari bahasa latin yaitu medium yang secara harfiah berarti

APLIKASI PERKEMBANGAN KOGNISI PIAGET TERHADAP PENDIDIKAN ANAK TUNAGRAHITA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

II. Deskripsi Kondisi Anak

BAB I PENDAHULUAN. kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui

HAMBATAN BELAJAR ANAK TUNARUNGU

Rita Eka Izzaty Staf Pengajar FIP-BK-UNY

Pertemuan Ke-4. Oleh: M. Jainuri, S.Pd., M.Pd. Pendidikan Matematika. STKIP YPM Bangko. Teori Belajar Kognitif_M. Jainuri, S.Pd., M.

MANFAAT GERAK FISIK OLAHRAGA BAGI KEMANDIRIAN INTELEKTUAL DISABILITAS

Anak Autistik dan Anak Kesulitan Belajar. Mohamad Sugiarmin Pos Indonesia Bandung, Senin 27 April 2009

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang mandiri. Begitu pentingnya pendidikan bagi diri sendiri, dan teknologi agar bangsa semakin maju dan berkembang.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Anak tunagrahita kategori ringan membutuhkan pendidikan sebagaimana anak

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

2015 MENINGKATKAN KEMAMPUAN OPERASI BILANGAN ANAK USIA D INI MELALUI GAME ED UKASI SEBRAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan di Indonesia merupakan suatu hal yang wajib ditempuh oleh semua warga negara.

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PENERAPAN TEORI JEAN PIAGET DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA

Jean Piaget salah seorang ahli psikologi perkembangan. Skema (struktur), asimilasi, akomodasi, ekuilibrium, organisasi,adaptasi

BAB 1 PENDAHULUAN. Pendidikan di Indonesia tidak hanya diperuntukkan bagi anak- anak yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I. A. Latar Belakang Masalah

BAB II LANDASAN TEORI. rendah atau tinggi. Penilaian tersebut terlihat dari penghargaan mereka terhadap

INSTRUMEN PENJARINGAN ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS. Nama Lengkap. Kecamatan.. Kab/Kota. : Belum Sekolah/Pernah Sekolah (DO) / Sekolah.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Destalya Anggrainy M.P, 2013

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. sempurna, ada sebagian orang yang secara fisik mengalami kecacatan. Diperkirakan

BAB I PENDAHULUAN. Anak tunarungu ialah Anak yang mengalami kekurangan atau kehilangan

Ilmu Perkembangan Anak Universitas Negeri Yogyakarta. Oleh : Yulia Ayriza

Perkembangan Kognitif. Psikologi Anak Usia Dini Unita Werdi Rahajeng

2016 PENGEMBANGAN PROGRAM LATIHAN ORIENTASI DAN MOBILITAS TEKNIK PENDAMPING AWAS BAGI KELUARGA SISWA TUNANETRA

BAB II KAJIAN PUSTAKA. dan proses-proses sosial di dalam masyarakat (Bungin 2006: 48). Dalam lembaga

BERMAIN SEBAGAI SARANA PENGEMBANGAN KREATIVITAS ANAK USIA DINI

BAB I PENDAHULUAN. Undang-undang tentang Sistem Pendidikan Nasional menyatakan bahwa

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Iding Tarsidi, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

FORMAT DAFTAR PERTANYAAN ANALISIS JABATAN

BAB I PENDAHULUAN. seseorang kepada suatu organisasi tingkah laku yang lebih tinggi berarti

11 tahun sampai dewasa

I. PENDAHULUAN. Anak usia dini berada pada rentang usia 0-8 tahun (NAEYC, 1992). Anak usia

BAB I PENDAHULUAN. satunya ialah PAUD yang membahas pendidikan untuk anak usia 0-6 tahun.

Selamat Membaca dan Memahami Materi Tentang Perkembangan Kognisi pada Masa Bayi Psikologi Perkembangan I Dosen :

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

PENDAHULUAN. Masing-masing anak memiliki bakat dan potensi yang telah dibawanya dari

BAB I PENDAHULUAN. dalam kehidupan seseorang baik dalam keluarga ataupun dalam masyarakat. Pendidikan anak

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu

BAB I PENDAHULUAN. Anak berkebutuhan khusus adalah anak yang memiliki perbedaan

BAB I PENDAHULUAN. Departemen Kesehatan RI pada tahun 2010 jumlah anak usia dini (0-4 tahun) di

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. secara fisik. Anak Berkebutuhan Khusus dibagi ke dalam dua kelompok yaitu

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian Inne Yuliani Husen, 2013

PEMBELAJARAN ORANG DEWASA. Oleh Sugito

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. SMP/MTs/SMPLB/Paket B, SMA/MA/SMALB/Paket C, SMK/MAK, atau

BAB I PENDAHULUAN. mencapai hal tersebut, salah satu usaha yang dilakukan adalah mendidik anak

Rentang perhatian pada anak pra-sekolah sangat dipengaruhi oleh banyak faktor, misalnya

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang Masalah

Seri Pendidikan Orang Tua: PENGASUHAN POSITIF

BAB I PENDAHULUAN. bahasa, motorik dan sosio emosional. Berdasarkan Pemerdiknas No. 58. Standar Pencapaian perkembangan berisi kaidah pertumbuhan dan

BAB I PENDAHULUAN Desi Nurdianti, 2013

PENDEKATAN PENGEMBANGAN KURIKULUM 1. Arah atau Sasaran Kurikulum PAUD Kurikulum diarahkan pada pencapaian perkembangan sesuai dengan tingkatan

II. KAJIAN PUSTAKA. perkembangan fisik dan syaraf-syaraf yang berda di pusat susunan syaraf.

BAB I PENDAHULUAN. Anak autis merupakan salah satu anak luar biasa atau anak berkebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah hal yang penting dan tidak dapat dipisahkan dari

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam bab ini disajikan uraian mengenai hal-hal yang berkaitan dengan

PENJAS ADAPTIF. Yuyun Ari Wibowo

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Anak Usia dini adalah sosok individu yang sedang menjalani suatu

PANDUAN PELASANAAN KURIKULUM PENDIDIKAN KHUSUS

PENDIDIKAN KHUSUS LANDASAN YURIDIS

BAB 1 PENDAHULUAN. (Narendra, 2004). Pembelajaran pada masa golden age merupakan wahana

JASSI_anakku Volume 18 Nomor 1, Juni 2017

BAB I PENDAHULUAN. Kita tidak dapat memungkiri bahwa pendidikan anak usia dini (TK) perlu mendapat perhatian yang sangat serius dari semua pihak baik,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Manfaat Teori Belajar Bagi Guru

BAB I PENDAHULUAN. Anak-anak berkebutuhan khusus (ABK) membutuhkan fasilitas tumbuh kembang

BAB I PENDAHULUAN. hidupnya yang berlangsung sepanjang hayat. Oleh karena itu maka setiap manusia

Berbagai Macam Teknik yang dapat dilakukan Pendidik Untuk Menstimulasi Aspek Perkembangan Anak. Rita Eka Izzaty

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Istilah kognitif sering kali dikenal dengan istilah intelek. Intelek

BAB I PENDAHULUAN. Undang-Undang dasar 1945 mengamanatkan upaya untuk mencerdaskan

BAB I PENDAHULUAN. sehingga kebutuhan anak usia dini terlayani sesuai dengan masa. perkembangannya. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem

TEORI BELAJAR KOGNITIF

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN. Guruan (Association for Education and Communication technology) AECT dalam

BAB I PENDAHULUAN. dibutuhkan untuk penguasaan konsep sepanjang kehidupan mereka. Semua indera yang

BAB I PENDAHULUAN. memadukan secara sistematis dan berkesinambungan suatu kegiatan.

I. Sekolah Yang Ramah

Transkripsi:

HAMBATAN PERKEMBANGAN TERHADAP PEMBELAJARAN

DAMPAK ABK TERHADAP PEMBELAJARAN Keterbatasan Anak Tunanetra 1. Keterbatasan dalam konsep dan pengalaman baru 2. Keterbatasan dalam berinteraksi dengan lingkungan 3. Keterbatasan dalam mobilitas

Pembelajaran Bagi Anak Tunanetra 1. Kebutuhan akan pengalaman kongkrit 2. Kebutuhan akan pengalaman memadukan 3. Kebutuhan akan berbuat dan bekerja dalam belajar

Tempat Belajar Untuk Anak Tunanetra 1. Sekolah berasrama atau sekolah khusus 2. Di kelas reguler oleh guru khusus 3. Di kelas reguler dengan konsultasi

Perbedaan Kebutuhan Pendidikan (Lowenveld; 1975) 1. Pengalaman kongkrit; siswa dapat mengenali suatu obyek melalui benda yang dapat disentuh atau digerakkan. 2. Kesatuan pengalaman; agar siswamendapatkan pandangan yang menyeluruh maka berikan eksplorasi dan pengalaman yang sistematis melalui indera orang lain. 3. Belajar dengan bertindak libatkan siswa dalam proses pembelajaran secara aktif.

Kebutuhan Pembelajaran 1. Keyboarding 2. Alat bantu berhitung (calculations aids) atau sempoa. 3. Optacon (optical-to-tactile conventer); kamera baca. 4. Mesin baca (Kkurzweil reading machine) 5. Buku bersuara (Talking books) 6. Teknologi komputer

7. Latihan orientasi dan mobilitas a. Menggunakan pemandu b. Anjing pemandu c. Tongkat pemandu d. Alat bantu gerak elektronik e. Kemampuan menolong diri sendiri

Tips Untuk Guru Kelas 1. Ajak anak berkeliling kelas, kenalkan susunan peralatan kelas, beritahu jika ada pemindahan tempat. 2. Kenalkan jenis alat bantu yang dipakai 3. Buatlah sekhusus mungkin dengan arah verbal, periksa sesering mungkin apakah siswa sudah mengerti 4. Kenalkan siswa lain pada sifat-sifat ketidakmampuan siswa lainnya

5. Dorong anak semandiri mungkin dalam seluruh aktivitas 6. Jangan terlalu melindungi 7. Pakai sistem teman baik dalam aktivitas yang diperlukan 8. Jangan memuji terlalu berlebihan 9. Minta pertolongan dari pihak lain jika diperlukan.

Kebutuhan Belajar Anak Tunarungu 1. Kemampuan intelektual 2. Daya ingat 3. Perkembangan emosi dan sosial a. Sifat ego-sentris b. Memiliki sifat impulsif c. Sifat kaku d. Lekas marah/tersinggung e. Perasaan ragu-ragu dan khawatir f. Sikap ketergantungan pada orang lain g. Sikap polos h. Kemiskinan dalam bidang fantasi

4. Bahasa dan perkembangannya 0,0 th.. >..1,6 th. > 4,0 th > Pra-bahasa Antar bahasa Purna- bahasa 0,0 th.. >.. 3,0 th.>.. 12,0 th. > Pra-bahasa Antar-bahasa Purna-bahasa 5. Perkembangan Motorik a. Koordinasi lokomotor b. Kecepatan motorik c. Simultaneous Movement (gerak serempak)

Tahap Perkembangan Kognitif (Piaget: 1955) 1. Tahap sensorimotor (usia 0-2 tahun); ditandai oleh pemahaman terhadap dunia konkrit yaitu bendabenda, kejadian, dan orang yang dijumpai. 2. Tahap Pra-operasional (usia 2-7 tahun); anak belum mampu berfikir logis. Piaget menyusun konservasi jumlah, panjang, berat dan isi. 3. Tahap Operasional Kongkrit (usia 7-11 tahun); anak sudah mampu melakukan tugas konservasi. 4. Tahap Operasional Formal (usia 11 tahun/lebih); anak mampu melakukan operasi terhadap obyek dan kejadian yang tidak hadir secara konkrit.

Implikasi Terhadap Pembelajaran 1. Memberikan alat bantu dengar 2. Merangsang pikiran siswa (Kemampuan analogi, deduksi, dan sebab akibat). 3. Memberikan variasi dalam kehidupan anak (latihan, olah raga, dll). 4. Memberikan kata-kata baru. 5. Latihan kemampuan berbahasa.

Verbal Biacara/oral Komunikasi (Kode Bahasa) Metode Manual (Isyarat) - Abjad jari - Bahasa Isyarat - Sistem Isyarat Pembelajaran Bahasa. Formal (Gramatikal/struktural / konstruktif). Informal Vokasional imitatif / natural. Maternal reflektif (MMR)

KEBUTUHAN BELAJAR ANAK TUNAGRAHITA Association on Mental Retardation (AAMR) mengelompokkan: 1. Intermitten needs; sifatnya efisodik (berkala) tidak selalu membutuhkan bantuan 2. Limited needs; konsisten dari segi waktu namun intensitasnya terbatas. 3. Extensive needs; yaitu serius dan jangka panjang. 4. Pervasive needs; yaitu konstans dan intens.

Kemampuan Kognitif 1. The pace of learning; anak membutuhkan lebih banyak waktu dalam mempelajari mata pelajaran 2. Level of learning; anak tidak dapat memahami sejauh pemahaman anak normal dalam beberapa kemampuan. 3. Anak mengalami kesulitan dalam mempelajari mata pelajaran yang abstrak.

Espin dan Deno (1988) 1. Kesulitan memfokuskan perhatian pada sebuah tugas dalam waktu yang lama. 2. Kesulitan mengenal dan berfokus pada aspek-aspek tugas yang sangat penting. 3. Kesulitan memindahkan dan menyamaratakan kemampuan dari satu konteks ke konteks lainnya. 4. Anak sulit memahamii arti bacaan atau pembelajaran 5. Anak dapat cepat melupakan informasi penting.

Turner(1992) kebutuhan anak: 1. Kebutuhan untuk merasa menjadi bagian dari yang lain. 2. Kebutuhan untuk menemukan perlindungan dari sikap dan label negatif. 3. Kebutuhan akan dukungan dan kenyamanan sosial. 4. Kebutuhan untuk menghilangkan kebosanan dan menemukan stimulasi sosial.

Kebutuhan Anak Yang Mengalami Gangguan Fisik Kebutuhan Kelas: 1. Keleluasaan gerak dan memposisikan diri 2. Komunikasi 3. Keterampilan menolong diri 4. Kebutuhan psikososial.

Kebutuhan anak Yang Mengalami Gangguan Emosi dan Sosial 1. Prilaku agresif 2. Prilaku anti sosial 3. Kecemasan / menarik diri. 4. Gangguan pemusatan perhatian 5. Gangguan gerak. 6. Gangguan psikotik.

Pendekatan: 1. Biomedis (Biomedical approach) 2. Psikodinamik (Psychodinamic approach) 3. Prilaku (Behavioral approach) 4. Pendidikan (Educational approach) 5. Ekologi (Ecological approach)

Mengatasi Masalah Emosi dan Perilaku: 1. Keterampilan manajemen diri 2. Pemantauan diri 3. Intervensi diri 4. Pengarahan diri 5. Penerapan analisis prilaku 6. Latihan keterampilan sosial 7. Partisipasi keluarga 8. Latihan perilaku kognisi 9. Kolaborasi teman sebaya.