BAB I PENDAHULUAN. yang lebih kompetitif, efisien, dan memenuhi prinsip kehati-hatian serta

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. penting dalam perekonomian dunia. Bank juga merupakan salah satu produk jasa

BAB I PENDAHULUAN. kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam

BAB III METODE PENELITIAN

PERBANDINGAN PERHITUNGAN BAGI HASIL TABUNGAN MUDHARABAH PADA PT. BANK SYARIAH MANDIRI DENGAN PADA PT. BANK MANDIRI

BAB I PENDAHULUAN. (funding) dalam bentuk Giro, Tabungan dan Deposito yang dana tersebut. disalurkan kembali kepada masyarakat dalam bentuk kredit.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Perkembangan sektor perbankan telah tumbuh dengan pesat dan

BAB I PENDAHULUAN. melalui peranan bank sebagai perantara keuangan (financial intermediary). meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.

I. PENDAHULUAN. di dunia, kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi berperan penting dalam. memengaruhi pembangunan nasional demi kemajuan suatu bangsa.

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan setiap bank dalam menghimpun dana masyarakat, baik berskala

BAB I PENDAHULUAN. 1 Mei 1992, ditandai dengan berdirinya Bank Muamalat Indonesia (BMI). beberapa bank yang bersaing ketat (Infobank, No. 28).

BAB I PENDAHULUAN. bergerak di bidang keuangan. Pengertian bank menurut Undang-Undang Nomor

BAB I PENDAHULUAN. mempertahankan bisnis dan profit mereka (Arlan Rully, 2006)

BAB I PENDAHULUAN. yang kian dinamis, maka timbul tujuan-tujuan lain orang menggunakan jasa bank.

BAB I PENDAHULUAN. sangat menentukan jumlah dana yang dapat dikembangkan oleh bank. penanaman dana yang menghasilkan pendapatan bagi bank tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. memunculkan persaingan antar bank yang semakin ketat. Menurut Undang-

BAB I PENDAHULUAN. Perbankan Nomor 10 Tahun 1998 pasal 1 ayat 2). deposito yang sebagaimana dapat menjadi alternatif untuk berinvestasi.

BAB I PENDAHULUAN. Bank dikenal sebagai lembaga keuangan yang kegiatan utamanya

BAB I PENDAHULUAN. Sektor perbankan menjadi salah satu sektor penting dalam proses

BAB I PENDAHULUAN. Perbankan syariah sebagai salah satu bagian dari industri perbankan

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia perbankan saat ini sangat pesat dengan disertai adanya

BAB I PENDAHULUAN. pensiun, penyediaan sistem pembayaran dan mekanisme transfer dana.

BAB IV PENUTUP. mengenai strategi pemasaran produk Tabungan Investa Batara ib di Bank. Tabungan Negara (BTN) Syariah Kantor Cabang Semarang dapat

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian. Perkembangan ekonomi yang berubah cepat serta kompetitif dengan permasalahan

BAB I PENDAHULUAN. Dunia perbankan berkembang semakin kompleks dengan segala bentuk

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. pada dua alasan utama yaitu adanya pandangan bahwa bunga (interest) pada bank

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. dimana perkembangan jumlah bank termasuk Bank Pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. tentang perbankan, yang dimaksud dengan bank adalah badan usaha yang

BAB 1 PENDAHULUAN. Perbankan syariah adalah salah satu representasi aplikasi dari ekonomi

BAB I PENDAHULUAN. Besar Haluan Negara (GBHN), dipaparkan secara tegas bahwa pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. Pengambilan keputusan strategis sangat bergantung pada hasil analisis yang

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan tersebut tidak lepas dari peran bank sebagai lembaga keuangan

BAB I PENDAHULUAN. kecenderungan pelarian nasabah oleh masyarakat telah jauh berkurang jika

BAB I PENDAHULUAN. maka berpengaruh pada pertumbuhan ekonomi Negara tersebut. Bank merupakan

BAB I PENDAHULUAN. upaya penyelesaian pembayaran atau transaksi keuangan, maupun kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. yang dinamis. Dengan dasar hal inilah maka dapat dikatakan bahwa kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. berkembang sesuai dengan yang diminati oleh masyarakat. trend saat ini. syariah dalam melakukan kegiatannya.

BAB I PENDAHULUAN. selalu mengalami perubahan, penyempurnaan, dan kemajuan. Hal ini diikuti

pengiriman uang. Piter dan Suseno (2003) menyatakan bahwa

BAB I PENDAHULUAN. Banyaknya jumlah bank menjadikan masyarakat semakin leluasa di dalam

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

I. PENDAHULUAN. Unit Usaha Syariah (UUS)

BAB I PENDAHULUAN. bank terdiri atas bank konvensional dan bank syariah. Perbedaan yang paling

BAB I PENDAHULUAN. dan perbankan mengalami kesulitan dalam hal keuangan, tingkat suku bunga

BAB I PENDAHULUAN. kualitas yang beragam. Kondisi tersebut membuat pelanggan dihadapkan pada

BAB II KAJIAN PUSTAKA. menghimpun dana dari masyarakat, menyalurkan dana kepada masyarakat, dan juga

BAB I PENDAHULUAN. perbankan sangat mempengaruhi kegiatan ekonomi suatu negara (Kasmir, 2004).

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Era perdagangan bebas dewasa ini, menuntut perusahaan untuk

BAB I PENDAHULUAN. yang dilarang oleh agama. (Sahara, 2007) dalam Ariyanti (2011)

BAB I PENDAHULUAN. kepercayaan sehingga masalah kualitas layanan menjadi faktor yang sangat

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MINAT NASABAH BERTRANSAKSI DI BANK SYARI AH. (Studi Kasus di Bank Muamalat cabang Surakarta)

BAB I PENDAHULUAN. penting dalam perekonomian dunia. Bank memberikan jasa pelayanan produk

BAB I PENDAHULUAN. Bank syariah di Indonesia telah hadir sejak lebih dari lima belas tahun, yakni

BAB I PENDAHULUAN. Kebutuhan masyarakat terhadap produk pembiayaan seperti pembiayaan

BAB I PENDAHULUAN. tersisa sepertiga dari modal awal. IDB kemudian memberikan suntikan dana

BAB I PENDAHULUAN. dalam negeri diikuti oleh kenaikan harga barang-barang dan jasa yang lain di

PT. : : : ABSTRAK

I. PENDAHULUAN. Lembaga keuangan perbankan adalah instrumen penting dalam memperlancar

BAB I PENDAHULUAN. membutuhkan bank sebagai mitra dalam mengembangkan usahanya.

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan beserta hasil-hasilnya, dan pertumbuhan stabilitas ekonomi nasional

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada dekade terakhir ini, peningkatan kualitas akan jasa yang ditawarkan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. sebelumnya, maka peneliti dapat mengambil kesimpulan bahwa hasil penelitian yang

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANK INDONESIA,

BAB 1 PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan jaman, persaingan di dalam industri semakin ketat.

BAB I PENDAHULUAN. Hal ini juga terjadi di Indonesia. Pesatnya kemajuan didunia perbankan membuat

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. kemajuan perekonomian mencakup semua sektor, baik sektor industri

BAB I PENDAHULUAN. semakin ketat dalam merebut nasabah serta mempertahankan pangsa pasar

BAB I PENDAHULUAN. simpanan dan menyalurkannya dalam bentuk kredit dan/atau bentuk-bentuk lainya. dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan hubungan antar perusahaan dan pelanggan secara permanen. Untuk

dari Bank adalah sebagai lembaga perantara dalam arus dana, baik dalam pasar uang

BAB I PENDAHULUAN. Bank merupakan lembaga perantara keuangan (financial intermediary) yang

BAB I PENDAHULUAN. memberikan kepuasan kepada konsumen. Untuk memenuhi kepuasaan konsumen

BAB I PENDAHULUAN. Krisis keuangan yang terjadi pada tahun 1997 mempunyai dampak yang

BAB I PENDAHULUAN. dipisahkan dari perkembangan perbankan di negara yang bersangkutan sebab

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI, KETERBATASAN PENELITIAN DAN SARAN. 1. Variabel product secara langsung tidak berpengaruh terhadap loyalitas

BAB I PENDAHULUAN. tabungan, dan deposito, serta menyalurkan kembali dana masyarakat tersebut

BAB I PENDAHULUAN. untuk lebih cepat tumbuh dan berkembang meramaikan industri perbankan nasional

BAB I PENDAHULUAN. lintas pembayaran, menyimpan, dan meminjam dana. disahkannya Undang-Undang Nomor 7 Tahun Selama kurun waktu 20

BAB 1 PENDAHULUAN. mendominasi kegiatan perekonomian Indonesia. Kegiatan sektor perbankan

BAB I PENDAHULUAN. bentuk simpanan giro, tabungan, dan deposito. Biasanya sambil diberikan balas

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada era globalisasi ini perusahaan-perusahaan berlomba-lomba untuk memenangkan

BAB I PENDAHULUAN. dan tumbuh pesat. Pertumbuhan tersebut selain diakibatkan oleh adanya jenis jasa

1. PENDAHULUAN. dimana kegiatan utamanya adalah menerima simpanan giro, tabungan, dan

BAB 1 PENDAHULUAN. untuk penyimpanan dana, pembiayaan kegiatan usaha atau kegiatan lainnya yang sesuai dengan

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. perbankan di Indonesia secara umum. Sistem perbankan syariah juga diatur dalam Undang-

BAB I PENDAHULUAN. menggunakan akad-akad yang sesuai dengan syari at Islam. Dengan. apakah sudah seperti yang mereka inginkan.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. hidupnya. Untuk melakukan kegiatan bisnis tersebut para pelaku usaha

BAB 1 PENDAHULUAN. Kita telah menghadapi suatu era dimana keberhasilan strategi pemasaran suatu

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan bangsa melalui berbagai produknya. Banyaknya bank yang berdiri,

PELAKSANAAN TABUNGAN BATARA PRIMA DI BANK BTN CABANG SURABAYA BUKIT DARMO RANGKUMAN TUGAS AKHIR

BAB I PENDAHULUAN. lembaga keuangan yang aman untuk melakukan berbagai transaksi keuangan.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bank syariah dalam perbankan nasional mulai dikembangkan sejak tahun

BAB I PENDAHULUAN. sebagian besar Masyarakat Muslimmaupun non Muslim lebih tertarik. Syariah yang murni seperti Bank Muamalat. Namun Masyarakat kurang

BAB I PENDAHULUAN. Perbankan syariah merupakan salah satu representasi aplikasi dari

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Analisis data dari penelitian ini adalah analisis deskriptif yang bertujuan

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Fenomena bank syariah di Indonesia memberikan pemahaman pada umat Islam Indonesia adanya kelembagaan ekonomi dalam perspektif Islam. Berdirinya bank syariah merupakan salah satu usaha untuk menerapkan prinsip syariah Islam secara bertahap dengan maksud mengatasi kelemahan umat saat ini dalam bidang ekonomi dan kesejahteraannya. Keberadaan bank syariah diharapkan mampu mewujudkan sitem perbankan yang lebih kompetitif, efisien, dan memenuhi prinsip kehati-hatian serta diharapkan mampu mendukung sector riil melalui kegiatan pembiayaan yang bebasis bagi hasil dan bebasa dari unsur riba untuk mewujudkan keadilan dalam kegiatan ekonomi,dan mencapai kemaslahatan masyarakat. (Heniffa:2008) Bisnis perbankan merupakan salah satu bisnis dibidang jasa yang didasari dengan azas kepercayaan sehingga masalah kualitas layanan menjadi faktor yang sangat menentukan dalam keberhasilan usaha. Kualitas layanan suatu bisnis perbankan merupakan suatu bentuk penilaian konsumen terhadap tingkat layanan yang diterima (perceived service) dengan tingkat layanan yang diharapkan. Bank juga memegang peranan penting bagi perekonomian dunia. Bank menjadi salah satu salah satu produk jasa yang banyak digunakan 1

2 banyak orang dengan tujuan utamanya adalah menghimpun dan menyalurkan dana. Di Indonesia, perbankan syariah telah muncul sejak diterbitkan Undang-Undang No.7 Tahun 1992 tentang Perbankan,yang selanjutkan akan membuka peluang kegiatan usaha perbankan yang memiliki landasan syariah (bagi hasil). Dengan rata-rata penduduk Indonesia yang mayoritas beragama Islam,peluang pangsa pasar bank syariah sangat besar dan mempunyai kesempatan yang besar untuk berkembang yang tentunya akan membuat iklim persaingan di dunia perbankan syariah semakin kompetitif dan ketat. Dengan kata lain bank syariah akan dituntut untuk mampu menarik minat masyarakat. Tingkat persaingan yang tinggi,serta konsumen yang makin selektif,mengharuskan perusahaan untuk memiliki suatu strategi untuk menarik minat konsumennya. Bank syariah harus mampu meningkatkan daya saing dan memberikan kepuasaan kepada nasabah untuk menjaga loyalitas nasabahnya. Bisnis perbankan syariah tidak saja dilakukan oleh bank yang murni berbasis syariah, tetapi hampir seluruh bank konvensional juga membuka bisnis perbankan syariah, sehingga memberikan banyak alternatif pilihan bagi masyarakat.baik bank syariah maupun bank konvensional menawarkan begitu banyak produk, fasilitas pelayanan dan promosi bagi para nasabahnya (Amelia, 2014). Kondisi persaingan bisnis perbankan ini tentunya mendorong setiap bank untuk mencari berbagai strategi bisnis agar dapat menarik nasabah baru dan mempertahankan nasabah yang telah ada.

3 Tabel 1.1 Perkembangan Perbankan Syariah di Indonesia Tahun 2012-2015 Indikator Tahun 2012 2013 2014 2015 Bank Umum Syariah 11 11 12 12 Unit Usaha Syariah 24 23 22 22 Jumlah Kantor 2.262 2.588 2.471 2.468 Dana Pihak Ketiga 147.512 183.538 217.858 212.838 Sumber : Statistik Bank Syariah 2015 Semakin banyaknya lembaga perbankan syariah dan semakin banyak pula produk yang ditawarkan oleh bank syariah tersebut. hal tersebut akan menaikkan kompleksitas tersendiri bagi calon nasabah untuk memilih tempat menabung. Keberagaman produk dan jasa di perbankan syariah tidak hanya akan memberikan kesempatan bagi nasabah untuk memiliki pilihan yang lebih luas dalam memilih produk jasa perbankan syariah,terutama produk tabungan, tetapi juga akan memunculkan keraguan ketika akan memilih sebuah produk perbankan. Kemajuan bank syariah saat ini secara kuantitatif meningkat,maka diperlukan sebuah analisis mengenai pemilihan bank syariah oleh nasabah sebagai tempat menabung,selain itu diharapkan nasabah dapat mengambil keputusan yang logis dan efektif mengenai pemilihan tempat menabung yang sesuai dengan kebutuhan prioritas. Karena setiap inividu atau nasabah

4 memiliki preferensi yang berbeda-beda dalam memilih bank syariah,terutama dalam pemilihan bank syariah sebagai tempat menabung. Tetapi,di sisi lain itu,hingga pada tahun 2015 pangsa bank syariah masih sebesar 5% dan target 2016 pangsa pasar bank syariah bisa mencapai angka 12-13%. Pertumbuhan bank syariah masih terkendala masalah modal,sdm,dan Teknologi sedangkan persaingan dalam dunia perbankan semakin sengit. Terlihat dari total dana pihak ketiga sebesar 212.838.000.000 masih jauh jika dibandingkan dengan total dana pihak ketiga dari perbankan konvensional yang mencapai 4.414.056.000.000. Dengan hampir 34 jumlah bank syariah masih belum memenuhi target pangsa pasar bank syariah di Indonesia yang mayoritas warganya beragama Islam. Bank syariah masih belum diminati karena adanya beberapa faktor yang membuat bank syariah masih kurang diminati,salah faktor adalahnya masih rendahnya standar SDM pada perbankan syariah dengan kata lain masi banyak mengambil SDM dari perbankan konvesional yang mengakibatkan layanan menjadi kurang maksimal. Selain itu sumber pendanaan bank-bank syariah berbeda dengan perbankan konvensional. Dana bank syariah,kurang lebih 60% bersumber dari deposito, dan 40 persen dalam bentuk tabungan. Dalam data Statistik Perbankan Indonesia 2015,di perbankan syariah persentase untuk tabungan dan giro sebesar 35% dan deposito sebesar 65%. Suku bunga deposito yang tinggi sehingga berdampak pada bagi hasil yang tinggi. Tidak mungkin bagi hasil di bawah suku bunga deposito. Sementara tabungan yang bagi hasilnya

5 tak terlalu tinggi, masih minimal. Sebaliknya, di bank-bank konvensional yang menganut suku bunga, sebesar 60% sumber pendanaan berasal dari tabungan, dan 40% dari deposito. Perbankan konvensional mendapat dana pihak ketiga dari giro dan tabungan sebesar 54% dan yang bersumber dari deposito sebesar 46%. Dengan kenyataan ini,suku bunga bank konvensional relatif terjangkau karena mayoritas sumber dana dari tabungan. Preferensi nasabah dalam memilih bank syariah dipengaruhi oleh beberapa faktor. Pada awal perkembangannya. Beberapa riset yang pernah dilakukan,ditemukan bahwa saat itu yang mempengaruhi konsumen untuk menjadi nasabah perbankan adalah reputasi bank terkait,fasilitas dan servis yang disediakan,penetapan harga dalam pembiayaan, dan pelayanan. Baru pada decade 2000-an faktor keagamaan menjadi faktor yang mempengaruhi keputusan seseorang konsumen untuk menyimpan dananya di perbankan syariah. Salah satu produk jasa yang terdapat di perbankan syariah adalah produk tabungan. Produk tabungan merupakan salah satu produk yang banyak diminati di perbankan syariah meskipun dalam komposisi sumber dana perbankan relative kecil dan tingkat fluktuasi dana tabungan kecil dan tidak selabil dana yang bersumber dari giro. Tabungan merupakan jenis produk bank yang menjadi komoditi yang paling penting. Dari data statistic Bank Indonesia dari tahun 2012 hingga 2015 terjadi peningkatan jumlah rekening pada Bank Unit Syariah ataupun dari Unit Usaha Syariah. Pada bulan Juni tahun 2015 jumlah rekening untuk tabungan mencapai

6 14.383.085,jumlah ini meningkat dari tahun sebelumnya dengan jumlah 14.024.264 pada tahun 2014. Menjadi salah satu yang banyak digunakan dan diminati oleh para nasabah perbankan,tabungan menjadi salah satu fokus pemasarannya pada perbankan tidak terkecuali perbankan syariah. Banyak perbankan syariah yang memberikan penawaran dan fasilitas untuk menarik nasabah agar menggunakan produk tabungan dari bank syariah tersebut. Penawaran mulai dari biaya administrasi yang rendah,besar bagi hasil yang didapat,jangkauan fasilitas ATM, dan penawaran yang lainnya. Bank syariah juga melakukan banyak promosi produk tabungan tersebut,mulai dari mengiklankan di media cetak atau media elektronik,hingga promosi dengan menjadi sponsor untuk berbagai kegiatan atau dengan ikut serta dalam event-event tertentu agar produk dan bank syariah tersebut dikenal masyarakat luas. Menurut Paul (1999) perilaku konsumen merupakan suatu yang dinamis. Ini berarti bahwa seorang konsumen,kelompok masyarakat,selalu berubah dan bergerak sepanjang waktu. Hal ini yang akan berimplikasi terhadap studi tentang perilaku konsumen demikian pula pada pengembangan stategi pemasarannya. Sifat dinamis ini menyiratkan bahwa seseorang memerlukan suatu stategi pemasaran yang baru. Salah satu daerah yang memiliki industri bank syariah adalah Daerah Istemewa Yogyakarta, DIY memiliki pangsa pasar bank syariah yang besar dari pangsa pasar bank syariah nasional,sekitar 7% melebihi pangsa pasar bank syariah ditingkat Nasional. Industri perbankan syariah di Provinsi DIY

7 mengalami peningkatan dalam rentang tahun 2011 sampai September 2014 dilihat dari sisi aset, DPK, pembiayaan, dan jumlah nasabah. Sehingga peneliti tertarik untuk memilih DIY sebagai objek penelitian ini. Tingginya tingkat persaingan dalam bisnis perbankan syariah menuntut pihak manajemen bank syariah untuk menguji perilaku nasabah dalam memilih bank syariah,seingga tercipta strategi pemasaran yang tepat. Perilaku konsumen akan mempengaruhi strategi pemasaran yang digunakan. Peneliti tertarik untuk menganalisa bagaimana cara nasabah memilih bank dengan mempertimbangkan beberapa faktor atau kriteria yaitu bagi hasil,biaya administrasi, pelayanan,dan fasilitas kantor cabang. Kriteria atau variabel yang digunakan merupakan fitur standar dari sebuah produk tabungan. Kriteria bagi hasil digunakan karena bagi hasil menjadi salah satu unsur yang membedakan antara bank syariah dan konvesional,beberapa nasabah memilih bank syariah karena beranggapan bagi hasil di bank syariah lebih besar dibandingkan dengan bank konvensional,selain itu bagi hasil bebas dari unsure riba. Biaya administrasi yang rendah dan jumlah saldo minimum di rekening tabungan menjadi kriteria penilaian dalam pemilihan tempat menabung,karena beberapa nasabah merasa biaya administrasi yang rendah akan memberi keuntungan tersendiri bagi nasabah. Selain itu jumlah saldo minimum pada tabungan menjadi pertimbangan nasabah agar bisa menarik seluruh dana yang dimiliki di rekening tersebut atau jumlah minimum lainnya. Pemilihan kriteria fasilitas kantor cabang yang memadai

8 dan jangkauan yang luas akan menjadi daya tarik tersendiri bagi nasabah sehingga akan memudahkan setiap transaksi perbankannya. Penelitian ini akan mengidentifikasi dan mengalisa faktor yang mempengaruhi keputusan nasabah dalam menabung di bank syariah. Penelitian dengan metode sebelumnya hanya menganalisa faktor dan mengalisa faktor-faktor apa saja yang akan berpengaruh positif dan beprengaruh negative. Sedangakan metode yang digunakan adalah metode Analytical Hierarchy Process (AHP). Metode ini dapat memecahkan masalah yang kompleks dimana ada kriteria yang diambil lebih dari satu. Selain itu metode ini mempunyai kemampuan untuk memecakan masalah yang multiobjektif dan multikriteria yang berdasakan perbandingan preferensi dari setiap hierarki. AHP ini juga banyak digunakan untuk menentukan keputusan dengan banyak kriteria,perencanaan,alokasi sumberdaya dan penentuan prioritas dari strategi yang dimiliki pemain dalam sebuah situasi konflik (Saaty,1993) Faktor faktor yang mempengaruhi suatu keputusan manajerial merupakan masalah sangat kompleks, sehingga dipandang perlu untuk mengidentifikasikan berbagai faktor yang penting dan menetapkan tingkat pengaruh satu faktor terhadap faktor lainnya sebelum dapat diambil keputusan yang jelas. Dengan pendekatan Analytical Hierarchy Process, maka bentuk permasalahan-permasalahan yang kompleks akan bisa dipecahkan dengan menstruktur suatu hierarki kriteria dengan menarik berbagai pertimbangan untuk mendapatkan tingkat prioritas.

9 Secara grafis, persoalan keputusan AHP dapat dikonstruksikan sebagai diagram bertingkat (hierarki). AHP dimulai dengan goal atau sasaran kemudian kriteria dan terakhir alternatif. Terdapat berbagai bentuk hierarki keputusan yang di sesuaikan dengan subtansi dan persoalan yang dapat diselesaikan dengan AHP.Tiga prinsip dalam memecahkan persoalan dengan analisis logis eksplisit, sebagai berikut : 1. Penyusunan Hierarki, 2. Penetapan Prioritas, 3. Konsistensi Logis. Berdasarkan latar belakang di atas maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul Analisis Preferensi Nasabah Dalam Pemilihan Bank Syariah Sebagai Tempat Menabung dengan Pendekatan Metode Analitycal Hierarcy Process B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang permasalahan diatas makan dapa diambil rumusan masalah yaitu: 1. Apakah faktor-faktor atau kriteria yang menjadi pertimbangan nasabah dalam memilih bank syariah sebagai tempat menabung? 2. Bagaimana bobot dari masing-masing faktor atau kriteria yang menjadi pertimbangan nasabah dalam memilih bank syariah?

10 C. Tujuan Penelitian Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui kriteria atau faktor yang mempengaruhi perimbangan nasabah dalam pemilihan bank syariah sebagai tempat menabung. 2. Untuk menganalisa dan mengetahui bobot dari masing-masing faktor atau kriteria yang menjadi pertimbangan nasabah dalam memilih bank syariah. D. KEGUNAAN PENELITIAN 1. Penelitian ini dapat dijadikan sebagai sarana informasi untuk meningkatkat wawasan dan pengetahuan tentang perilaku konsumen dan perkembangan strategi pemasaran dalam dunia perbankan syariah. 2. Dengan adanya penelitian ini diharapkan nantinya dapat bermanfaat bagi kalangan akademisi maupun lembaga perbankan dalam rangka menentukan cara peningkatan kualitas produk dan pelayanan untuk menarik nasabah berdasarkan informasi data kuantitatif dan kualitatif, serta bagi nasabah dalam rangka untuk mengetahui perbandingan dalam menentukan Bank untuk tempat menabung. Dari penelitian ini juga diharapkan metode Analytical Hierarchy Process dapat diterapkan untuk mempermudah dalam pengambilan keputusan di dunia perbankan.

11 E. Kerangka Pemikiran Gambar 1.1 Kerangka Pemikiran Penelitian Nasabah Preferensi Nasabah dalam Memilih Bank Syariah Bagi hasil Biaya Pelayanan Kantor administrasi Cabang Keputusan Menabung di Bank Syariah