BAB I PEMBUKAAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan globalisasi memberi pengaruh pada masyarakat Indonesia, salah satu

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. adalah kebutuhan primer, sekunder dan tersier, kebutuhan yang pertama yang harus dipenuhi

BAB I PENDAHULUAN. diakses dalam hitungan detik, tidak terkecuali dengan perkembangan dunia fashion yang

BAB I PENDAHULUAN. tersebut tentu saja membawa dampak dalam kehidupan manusia, baik dampak

BAB I PENDAHULUAN. masa remaja pun kehidupan untuk berkumpul bersama teman-teman tidak lepas

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. up, dan lainnya. Selain model dan warna yang menarik, harga produk fashion

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. perubahan dalam gaya hidup. Kehidupan yang semakin modern menjadikan

TESIS PENGARUH GAYA HIDUP HEDONIS, KECANDUAN BERBELANJA, KETERLIBATAN FASHION TERHADAP PEMBELIAN TIDAK TERENCANA PRODUK FASHION GLOBAL

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan zaman saat ini telah banyak mempengaruhi seseorang dalam

HUBUNGAN ANTARA HARGA DIRI DAN KONFORMITAS DENGAN PERILAKU KONSUMTIF PADA REMAJA PUTRI DI SMAN 2 NGAWI BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. ini sangat mudah sekali mencari barang-barang yang diinginkan.

BAB II LANDASAN TEORI. (1994) sebagai orang yang memiliki uang untuk dibelanjakan dan tinggal di kota

BAB I PENDAHULUAN. Modernisasi merupakan pola kehidupan masyarakat yang mulai berkembang sejak

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. ini. Globalisasi adalah ketergantungan dan keterkaitan antar manusia dan antar bangsa

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. masa peralihan perkembangan dari masa anak-anak menuju masa dewasa

BAB I PENDAHULUAN. Setiap orang memiliki suatu kebutuhan yang berbeda-beda. Tiap orang juga

BAB I PENDAHULUAN. Remaja adalah seseorang yang berada pada rentang usia tahun dengan

1.1 Latar Belakang Masalah

BAB II TINJAUAN TEORITIS. A. Perilaku KonsumtifBarang Bermerek Terkenal

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Seiring dengan berkembangnya era globalisasi saat ini, negara-negara di dunia

BAB I. A. Latar Belakang Masalah. akademis dengan belajar, yang berguna bagi nusa dan bangsa di masa depan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. sebagai calon-calon intelektual yang bersemangat, penuh dedikasi, enerjik, kritis,

BAB I PENDAHULUAN. maupun elektronik, maka telah menciptakan suatu gaya hidup bagi masyarakat. Menurut

BAB I PENDAHULUAN. 2016). Belakangan ini, fenomena perkembangan fashion yang sedang menjadi

BAB I PENDAHULUAN. hidup mereka. Masa remaja merupakan masa untuk mencari identitas/ jati diri.

BAB I PENDAHULUAN. perilaku membeli pada masyarakat termasuk remaja putri. Saat ini,

BAB I PENDAHULUAN. berbagai macam alat teknologi seperti televisi, koran, majalah, dan telepon.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Menurut Sarlito (2013) batasan umum usia remaja adalah tahun

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Konsumtif adalah pemakaian atau pengonsumsian barang-barang yang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. Perubahan sosial merupakan bagian dari perubahan kebudayaan, perubahan dalam

BAB I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. tersebut tidak lepas dari kelebihan dan kekurangan. Masyarakat dituntut untuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. pengganti barang tersebut. Akan tetapi, pada saat ini konsep belanja itu sebagai

BAB I PENDAHULUAN. dapat dicermati dengan semakin banyaknya tempat-tempat per-belanjaan.

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Masyarakat adalah sekumpulan manusia yang saling bergaul, atau dengan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

I. PENDAHULUAN. Pola hidup mengacu pada cara-cara bagaimana menjalani hidup dengan cara yang baik dan

Hubungan Antara Perilaku Konsumtif Pada Produk X Dengan Citra Diri Remaja Putri

BAB I PENDAHULUAN. merasa dibawah tingkat orang-orang yang lebih tua melainkan berada dalam tingkat

I. PENDAHULUAN. adil atau tidak adil, mengungkap perasaan dan sentimen-sentimen kolektif

BAB I PENDAHULUAN. A. Permasalahan. dilakukan oleh masyarakat. Belanja yang awalnya merupakan real need atau

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB 5 SIMPULAN, DISKUSI, DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisis diatas, diperoleh hasil yang menyatakan

BAB I PENDAHULUAN. mengubah pola perilaku konsumsi masyarakat. Globalisasi merupakan

LAPORAN KEMAJUAN PENELITIAN HIBAH UNGGULAN PROGRAM STUDI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. teknologi menyebabkan meningkatnya jumlah barang atau produk yang

BAB I PENDAHULUAN. Di kota Bandung akhir-akhir ini banyak bermunculan pusat-pusat

NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA KONFORMITAS PADA PRODUK DAN PERILAKU KONSUMTIF PADA MAHASISWA BARU

BAB I PENDAHULUAN. Masa remaja adalah yang merupakan periode peralihan antara masa kanakkanak

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Perilaku Konsumtif

PERILAKU KONSUMTIF DALAM MEMBELI BARANG ONLINE SHOP PADA MAHASISWA DI KOTA SURAKARTA NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dengan rencana. Pembelanja sekarang lebih impulsif dengan 21% mengatakan, mereka tidak

BAB I PENDAHULUAN. bisnis dibidang fashion semakin meningkat. Gaya hidup berbelanja. hanya bagi perempuan saja, laki-laki bahkan tidak

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Mahasiswa merupakan sebutan untuk seseorang yang sedang

BAB I PENDAHULUAN. modern. Masyarakat dengan teknologi maju, tingkat pertumbuhan ekonomi

BAB I PENDAHULUAN. pakaian tidak hanya berguna sebagai alat yang digunakan manusia untuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Perilaku konsumen yang terjadi pada era globalisasi saat ini sangat

BABI PENDAHULUAN. Seperti yang telah diketahui bahwa rnenjelang abad ke 20, negara

BAB 1 PENDAHULUAN. kelas dunia, kosmetik, aksesoris dan pernak-pernik lainnya.

BAB I PENDAHULUAN. sekelompok orang melakukan dan menjalankan proses pemakaian barang

BAB 1 PENDAHULUAN. penyalahan terhadap hak legal dari suatu organisasi yang memiliki

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. mengakses informasi melalui media cetak, TV, internet, gadget dan lainnya.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Gaya Hidup Hedonis. Gaya hidup adalah pola tingkah laku sehari-hari segolongan manusia

BAB 1 PENDAHULUAN. Jakarta. Sebagai ibukota dari provinsi Jawa Timur, kota Surabaya juga

BAB I PENDAHULUAN. dalam kegiatan ekonomi melibatkan produksi, distribusi, pertukaran dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. informasi dan gaya hidup. Globalisasi ditandai dengan pesatnya perkembangan

PENDAHULUAN STUDI KASUS

I. PENDAHULUAN. proses interaksi sosial. Soekanto (2009:55) menyatakan bahwa, Interaksi sosial

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Teknologi komunikasi yang semakin maju dan berkembang pesat

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dalam era-modernisasi negara Indonesia pada saat ini sudah

BAB I PENDAHULUAN ROSE MILLIA LESTARI

BAB I PENDAHULUAN. bukan hanya produk lokal tetapi juga masuknya merek merek yang telah

V. HASIL DAN PEMBAHASAN. Sebelum membahas lebih lanjut mengenai Hubungan Interaksi Kelompok Teman

BAB I PENDAHULUAN. selektif dalam melakukan proses pembelian atas suatu produk. Pada sisi yang lain

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Masa remaja adalah masa yang membutuhkan dorongan atau koneksi

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. maka dari itu manusia satu sama lain saling membutuhkan.

BAB I PENDAHULUAN. elektronik, seperti televisi, internet dan alat-alat komunikasi yang

BAB I PENDAHULUAN. Masyarakat sekarang ini sudah menjadikan belanja atau shopping bukan hanya

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH. Belanja merupakan salah satu kegiatan membeli barang atau jasa yang

I. PENDAHULUAN. itu dibagi menjadi dua macam. Pertama, kebutuhan primer, yaitu kebutuhan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. kebutuhan dan keperluannya masing-masing. Tidak terkecuali juga para

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual,

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan sehari-hari, yang bisa disebut dengan kegiatan konsumtif. Konsumtif

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. harapkan. Bangsa Indonesia mengharapkan kehidupan yang lebih baik dengan

BAB I PENDAHULUAN. berlomba untuk merebut dan mempertahankan pangsa pasarnya. Berbagai jenis

HUBUNGAN ANTARA KONFORMITAS DAN PERILAKU KONSUMTIF PADA REMAJA DI SMA NEGERI I SEMARANG TAHUN AJARAN 2005/2006

BAB I PENDAHULUAN. informasi, ekonomi-industri, sosial budaya dan bidang lainnya. Perkembangan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Proses globalisasi yang terjadi di Indonesia saat ini berpengaruh pada

BAB I PENDAHULUAN. penting dalam memprediksikan perilaku pembelian konsumen terhadap suatu

BAB VI PENUTUP. namun memiliki keuangan yang terbatas. Saat berbelanja di Boutique

BAB I PENDAHULUAN. cepat serta menghasilkan sumber pendapatan yang cukup besar bagi negara. Hal

BAB 1 PENDAHULUAN. Pulau Jawa merupakan kepulauan yang berkembang dengan pesat, khususnya kota Jakarta. Berdasarkan Undang-Undang no.

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan cara pandang dan persepsi konsumen Indonesia tentang

BAB I PENDAHULUAN. bahasa aslinya disebut adolescene, berasal dari bahasa Latin adolescene

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pasar, produsen semakin lebih kreatif terhadap jasa dan produk yang ditawarkan

Transkripsi:

BAB I PEMBUKAAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan globalisasi memberi pengaruh pada masyarakat Indonesia, salah satu pengaruh terlihat dari perubahan perilaku membeli pada masyarakat.parma (2007) mengemukakan bahwa masyarakat mendapatkan produk yang menunjang penampilan dan kebutuhan yang diinginkan, merekamudah memperolehnya karena telah tersedianya di mall, supermarket, distro dan toko lainnya yang serba ada.pusat perbelajaan tersebut, akanmenyediakan banyak berbagai macam penawaran produk yang beredar, baik secara langsung maupun secara media masa, sehingga masyarakat dapat berbelanja untuk memenuhi kebutuhan dan keinginannya. Berbagai macam penawaran produk dipusat perbelanjaan tersebut menyebabkan meningkatkan konsumsi serta daya beli masyarakat. Kebiasaan dan gaya hidup masyarakat mulai mengalami perubahan dalam membeli suatu produk, masyarakat cenderung mengeluarkan biaya yang tinggi bukan karena untuk memenuhi kebutuhannya namun hanya untuk pemenuhan tuntutan keinginan saja, sehingga mendorong masyarakat untuk melakukan pembelian untuk kepuasaan semata secara berlebihan yang menyebabkan seseorang menjadi perilaku konsumtif (Ningrum, 2011). Perilaku konsumtif adalah membeli atau mengkonsumsi suatu produk yang tidak lagi karena kebutuhan, namun membeli dilakukan karena alasan-alasan lain seperti sekedar mengikuti mode, hanya ingin mencoba produk yang baru, ingin memperoleh pengakuan sosial

dan sebagainya (Aryani, 2006).Konsumtif disini menjelaskan keinginan mengkonsumsi barang yang berlebihan hanya untuk mencapai kepuasan maksimal (Rijal, 2007). Konsumtif terjadi terhadap semua lapisan masyarakat. Remaja merupakan salah satu contoh yang banyak terkena pengaruh gaya hidup konsumtif. Tambunan (2001) juga mengatakan bahwa pola perilaku membeli pada remaja diperkuat dengan menjamurnya majalah remaja, iklan, dan media lain yang langsung atau tidak langsung mengekploitasi gaya hidup mewah secara mencolok, kegemaran remaja dalam berbelanja inilah membuat mereka berperilaku konsumtif. Fenomena ini menarik untuk diteliti mengingat perilaku konsumtif banyak melanda kehidupan remaja kota-kota besar yang sebenarnya belum memiliki kemampuan finansial untuk memenuhi kebutuhannya. Namunbagi produsen, kelompok usia remaja dijadikan salah satu potensial pasar suatu produk. Alasannya antara lain karena pola konsumsi seseorang terbentuk pada usia remaja. Seorang remaja melalui penampilannya menggambarkan citra diri dan status sosialnya di tengah-tengah masyarakat.disamping itu, remaja cenderung berpenampilan seperti yang dikehendaki kelompoknya dengan meniru sikap atau tingkah laku kelompoknya. Gaya hidup remaja meniru temannya, tidak realistis, dan condong boros dalam menggunakan uangnya, misalnya remaja suka ikut trend memakai pakaian model pakaian yang sama dengan pakaian anggota kelompok yang ia kagumi dan membeli produk-produk bermerek terkenal yang sama dengan anggota kelompok yang ia sukai. Hal ini dilakukan untuk mencari identitas dirinya (Wagner, 2009). Remaja berusaha membentuk citra atau image tentang dirinya dan upaya ini terlihat dalam suatu gambaran tentang cara setiap remaja mempersepsikan dirinya. Termasuk didalamnya cara remaja menampilkan diri secara fisik sehingga mendorong remaja melakukan

berbagai upaya agar tampilan fisiknya sesuai dengan tuntutan komunitas sosial mereka (Sihotang, 2009). Hal ini terlihat dari perhatian para remaja pada penampilan fisik dalam meningkatkan harga diri dan menambah kepercayaan dirinya dengan membeli produk fashion dengan merek tertentu saja dengan merek terkenal yang bersifat ekslusif dengan citra yang mahal dan mewah. Produk penunjang penampilan fisik yang sering diburu adalah fashion dalam berpenampilan mulai dari tas, baju, sepatu, jam tangan, dan aksesoris lainnya dengan merek terkenal (Megasari, 2007). Menurut Yurisprudensi Makamah Agung RI nomor 1486 K/pdt/1991 (Fahrudin, 2010) mengatakan bahwa merek terkenal yaitu suatu merek yang telah beredar keluar dari batas-batas regional sampai batas-batas internasional, dimana telah beredar keluar dari negeri asalnya dan dibuktikan dengan adanya pendaftaran merek yang bersangkutan di berbagai negara. Contoh beberapa merek terkenal di dunia yang populer di kalangan orang yang mengikuti mode adalah merek Armani Exchange, Gucci, Versace, Burberry, Chanel, Calvin Klein, Hugo Boss, Ralph Lauren,Dior, Hermes, Chloe, Prada, Zara, Levi s, Yves Saint Lauren (YSL), dll (Satria, 2014). Secara umum barang yang bermerek terkenal diartikan sebagai produk yang memiliki tanda atau simbol dengan merek-merek lain yang ada dipasaran dan berharga relatif mahal dengan merek lainnya.merek terkenal dianggap jauh lebih berkualitas dan mampu meningkatkan rasa percaya diri saat bergaul.hal ini didasarkan atas pandangan masyarakat akan menilai seseorang dari apa yang dipakai. Membeli barang bermerek terkenal yang lebih mengutamakan pandangan orang lain saat memakainya dari pada fungsinya, semakin lama akan membuat remaja menjadi konsumtif (Megasari, 2007). Salah satu faktor yang dapat mempengaruhi perilaku membeli adalahfaktor sosial seperti pengaruh teman sebaya.teman sebaya dapat mempengaruhi pertimbangan dan keputusan

seorang remaja berperilaku (Jahja, 2011).Penampilan remaja dalam kesehariannya menyadari bahwa fashion sangat penting kerena mereka memiliki keinginan untuk selalu tampil menarik ditengah tengah kelompok sosialnya.tidak sedikit remaja yang membeli tas, sepatu, ataupun baju merek terkenal karena ikut-ikutan saja (Rijal, 2007).Mereka mengusahakan berbagai cara untuk terlihat konformitas pada kelompoknya(mahardayani, 2010). Keinginan mengubah keyakinan atau perilaku agar terlihat sama dengan temannya ini yang disebutkonformitas teman sebaya. Sikap konformitas yaitu kecenderungan untuk menyerah atau mengikuti opini pendapat, nilai, kebiasaan, kegemaran, atau keinginan teman sebayanya atau orang lain (Rijal, 2007). Hal ini juga dikuatkan oleh Santrok (2003), mengatakan bahwa konformitas dapat muncul ketika individu meniru sikap atau tingkah laku orang lain dikarenakan tekanan yang nyata maupun bayangan oleh mereka.tekanan untuk mengikuti teman sebaya sangat kuat pada masa remaja. Mahasiswa yang masih digolongkan dalam umur remaja, penyesuaian pribadi dan sosial mahasiswa pada rentang umur remaja banyak ditekan dalam lingkungan teman sebaya, karena lingkungan teman ini merupakan suatu kelompok yang memiliki ciri, norma, dan kebiasaan yang jauh berbeda dengan apa yang ada dalam lingkungan keluarganya (Rijal, 2007). Mahasiswaakan menciptakan suasana yang mendukung perkembangan dalam proses kehidupan dengan menampilkan dan mengembangkan gaya hidup tertentu sebagai proses memperkuat identitas individual. Salah satunya mengkonsumsi merek yang bergengsi dan mahal.barang bermerek terkenal tersebut digunakan untuk melihat dan menilai rekan-rekannya (Hasibuan, 2009). Mahasiswa akan dianggap mengikuti perkembangan zaman dan mendapat statusyang mengangkat harga dirinya apabila telah membeli dan memakai barang-barang dengan merekterkenal. Mahasiswa yang berada dalam tingkat ekonomi menengah ke bawah juga mengikuti perilaku konsumtif akibat tuntutan pergaulan. Kondisi tersebut pada akhirnya juga

akan menyulitkan mereka karena keuangannya tidak terorganisasi dengan baik. Mahasiswa membeli barang barang dan jasa yang sifatnya kurang diperlukan dan hanya mementingkan faktor keinginan serta untuk mengikuti mode, mencoba produk baru, bahkan hanya mengharapkan pengakuan sosial dibandingkan faktor kebutuhannya maka akan terjerat perilaku konsumtifbarang bermerek terkenal (Risnawati,2012). Bila mahasiswa terjerat dalam hidup konsumtif, maka individu cenderung membelanjakan sebagian besar uangnya hanya untuk menjaga gengsi semata. Orangtua pun akan merasa keberatan jika sebagian besar uangnya digunakan anaknya untuk hal-hal yang kurang bermanfaat (Risnawati, 2012). Ditambahkan lagi ketika menuntut diluar kemampuan orangtuanya sebagai sumber dana, sehingga perilaku konsumtif barang bermerek terkenal menimbulkan masalah ekonomi yang baru dalam keluarganya. Sedangkan apabila mahasiswa benar-benar tidak mampu untuk membeliproduk yang diinginkan, hal ini bisa menimbulkan rasa frustasi bagi dirinya (Rijal, 2007).Oleh karena itu, agama Islam melarang bersikap berlebih - lebihan atau perilaku konsumtif, Allah SWT berfirman dalam surah Al-Israaq : 26 yang artinya: Dan berikanlah kepada keluarga-keluarga yang dekat akan haknya, kepada orang miskin dan orang dalam perjalanan dan janganlah kamu menghambur-hamburkan (hartamu) secara boros (QS. Al-Israaq : 26). Dari ayat tersebut dijelaskan Allah SWT melarang manusia menghamburkan hartanya secara berlebih-lebihan yang maknanya Allah tidak suka dengan umatnya yang hidup boros atau perilaku konsumtif.fenomena perilaku konsumtifbarang bermerek terkenalterjadi pada mahasiswa UNRI.Perilaku konsumtifbarang bermerek terkenaldisebabkan mengikuti teman sekampus yang masih sebaya dengannya. Pembelian produk-produk bermerek disebabkan ingin

mendapatkan penilaian derajat status sosial high class didepan teman-teman sekampusnya, suka terpengaruh ikutan-ikutan model yang ngetrend dikalangan teman-teman, dan suka membeli karena penawaran temannya sehingga cenderung boros dalam menggunakan uang dalam membeli produk bermerek terkenal yang memiliki harga mahal. Hal ini berdasarkan dari hasil wawancara awal peneliti dengan salah satu mahasiswa UNRI pada tanggal 22 Maret 2014 pada mahasiswa berinisial IN ia mengatakan bahwa : Saya suka menggunakan barang bermerek.merek yang dipakai adalah merek Gucci, Burberry, Chanel, Calvin Klein, Valentin, Dior, Hermes, Lanvin Paris, Prada, Bonia.Harga yang pernah IN beli mulai dari Rp. 400.000 sampai Rp.1800.000. Dipandangan IN produk bermerek akan memberi kepuasan tersendiri dan harga diri serta status sosial high class didepan teman-teman. Kemudian peneliti melakukan wawancara kedua pada tanggal 26 maret 2014 dengan salah satu mahasiswa UNRI yaitu NR.Berikut hasil wawancaranya : Saya suka membeli barang bermerek terkenal yang lagi ngetrend yang dipakai temanteman sekampus.kalau saya lihat teman saya sudah membeli barang-barang yang trend maka saya merasa iri melihatnya, dan saya kalau ada uang saya juga akan membelinya barang bermerek tersebut. Mahasiswa di UNRI dipilih sebagai subjek penelitian karena dengan pertimbangan universitas yang terletak di kota Pekanbaruyang dikelilingi oleh pusat-pusat perbelanjaan, mall, distro ataupun supermarket, sehingga memungkinkan mahasiswa cepat terpengaruh dengan informasi yang ditawarkan oleh produsen dengan itu memberi peluang bagi mahasiswa untuk mengkonsumsi barang yang mereka inginkan.

Berdasarkan penjelasan yang telah dipaparkan, timbul sebuah pertanyaan mendasar, penulis bermaksud melakukan suatu penelitian yang berjudul Hubungan antara konformitas teman sebaya dengan perilaku konsumtif barang bermerek terkenal pada mahasiswa UNRI. B. Rumus Masalah Berdasarkan uraian diatas maka peneliti membuat rumusan masalah. Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah Apakah ada hubungan antara konformitas teman sebaya dengan perilaku konsumtif barang bermerek terkenal pada mahasiswa UNRI?. C. Tujuan Penelitian Berdasarkan latarbelakang dan rumusan masalah diatas, adapun tujuan penelitian ini adalah mengetahui hubungan antara konformitas teman sebaya dengan perilaku konsumtif barang bermerek terkenal pada mahasiswa UNRI. D. Keaslian Penelitian Penelitian yang pernah dilakukan sebelumnya sangat perlu untuk dikemukakan, karena dapat dipakai sebagai referensi, informasi danbahan acuan. Penelitian yang terdahulu yang hampir sama terkait dengan penelitian yang ingin dilakukan peneliti yaitu: 1. Hubungan antara konformitas teman sebaya dan harga diri terhadap perilaku konsumtif pada remaja putri dilakukan oleh Meida Devi Wardhani pada sebuah skripsi di Universitas Sebelas Maret Semarang tahun 2009. Hasil penelitianmenunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang positif dan signifikan hubungan antara konformitas teman sebaya terhadap perilaku konsumtif pada remaja

putri, kemudian hubungan antara harga diri terhadap perilaku konsumtif juga berhubungan negatif dan signifikan. 2. Hubungan antara perilaku konsumtif dengan konformitas pada remaja pada skripsi Hotpascaman Siregar di Universitas Sumatra Utara 2008. Hasil penelitianmenunjukkan bahwa terdapat hubungan perilaku konsumtif dengan konformitas teman sebaya yang berhubungan signifikan. 3. Penelitian Ulfah Yunita Ningrum yang berjudul perilaku konsumtif pakaian distro ditinjau dari konformitas,penelitian ini pada siswi SMK ABDI Negara Muntilan Yogyakarta. Hasil penelitian ini menunjukan adanya hubungan positif yang signifikan antara perilaku konsumtif dengan konformitas pada siswi SMK ABDI Negara Muntilan. 4. Penelitian Risnawati yang berjudul hubungan gaya hidup Brand Minded dengan perilaku konsumtif penelitian ini pada mahasiswa fakultas Psikologi Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau tahun 2012. Hasil penelitian ini menunjukan adanya hubungan positif gaya hidup Brand Minded dengan perilaku konsumtif penelitian ini pada mahasiswa fakultas Psikologi Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau. Adapun persamaan penelitian ini dengan penelitian terdahulu adalah pada penelitian ini masih menggunakan beberapa variabel yang sama dengan penelitian terdahulu. Perbedaannya adalahsubjek, tempat dan waktu penelitian. E. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Praktis Penelitian ini diharapkan mampu memberi informasi, masukan dan pemikiran bagi para mahasiswa dan bagi peneliti selanjutnya mengenai hubungan antara konformitas teman sebaya dengan perilaku konsumtif barang bermerek terkenal pada mahasiswa UNRI. 2. Manfaat Teoritis Penelitian yang dilakukan ini diharapkan dapat memberi sumbangan bagi ilmuwan psikologi sosial dan psikologi industri dan organisasi terutama mengenai perilaku konsumen mengenai hubungan antara konformitas teman sebaya dengan perilaku konsumtif barang bermerek terkenal pada mahasiswaunri.