Peranan Graf/Tree dalam sejarah perkembangan DNS Internet

dokumen-dokumen yang mirip
LAPISAN APLIKASI DNS DAN TELNET. Budhi Irawan, S.Si, M.T

MAKALAH DOMAIN NAME SERVICE (DNS)

Dhynamic Host Configuration Protocol Dan Domain Name System

LAPORAN JARINGAN KOMPUTER DOMAIN NAME SERVER

Proses Pencarian Informasi Pada Jaringan Data Base di Internet

Management Server. Aditya Mahendra Saputra KA34

A I S Y A T U L K A R I M A

DNS Server Administrator

MODUL 4. DNS (Domain Name System)

DOMAIN NAME SYSTEM (DNS)

Domain Name System (DNS)

DOMAIN NAME SYSTEM (DNS)

Domain Name System. Febby muhammad ilham. Abstrak

SMK-TI TRAINING AND CERTIFICATION. Modul 6 DNS. (Domain Name Service) Team Training SMK TI 48

Pertemuan IX Client-Server Computing

Internet Protocol (IP) address

MODUL 6 PRAKTIKUM JARINGAN KOMPUTER DNS SERVER. Oleh:

JARINGAN KOMPUTER DNS. Zaid Romegar Mair, S.T., M.Cs

System) dan LDAP (Lightweight Directory Access Protocol).

JOOBSHEET ADMINISTRASI SERVER

Laporan Praktikum. Anggota kelompok : Dayanni Vera Versanika Ichtiar Testament Gea Rizal Putra Ramadhan

Pengenalan Linux Konfigurasi TCP/IP

Kelompok 1. Anggota : BOBBY KURNIAWAN NIA FITRIANA ARI FEBRYANSYAH DIAN ULUMIA ORIN HARITSA YASSER

JENIS-JENIS APLIKASI UNTUK SERVER MENGADMINISTRASI SERVER DALAM JARINGAN. Pembahasan: Habib Ahmad Purba. 0 P a g e

NAMING SYSTEM. Sistem terdistribusi week 4

Pengaplikasian Pohon dalam Sistem Repository Ubuntu Linux

Komputer Perkantoran. Internet. Salhazan Nasution, S.Kom

APPLICATION LAYER. Pengertian Application layer Service application layer (HTTP, DNS, SMTP)

MUHAMMAD ZEN SAMSONO HADI, ST. MSc.

PENGANTAR INTERNET & DESAIN WEB

Domain & Web Hosting. Wisnu Hera

Pengenalan Internet dan Protokol HTTP

PENDIDIKAN TEKNIK INFORMATIKA TEKNIK ELEKTRONIKA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI PADANG

Pengenalan Internet dan Protokol HTTP

Pokok Bahasan 2 Teknologi Dasar Internet dan Web. L. Erawan

FTP Server. Konfigurasi Server Konfigurasi FTP. 1. Klik Menu Start All Programs Control Panel Add/Remove Program

DNS (in)security : DK * 's DNS Vulnerability

Bab 3 Setting DNS Server

Network-based Applications

Modul 3 Server Web dan DNS

Komputer Perkantoran. Salhazan Nasution, S.Kom

Aplikasi Dasar Internet

Makalah Administrasi Jaringan Komputer

JURUSAN SISTEM KOMPUTER FAKULTAS ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS SRIWIJAYA

Application Layer Protocol and Services DNS Service and Protocol WWW dan HTTP

2. Klik add/remove programs - add/remove windows component

NAMA : SUSILO KELAS : 22 NIM : TANGGAL : 10 JUNI 2015

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Jaringan Komputer Dasar

Distributed System. Number four Naming (Sistem Penamaan) Genap 2011/2012

Konfigurasi Dns Server

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

HTTP Protocol Ketika sebuah alamat web (atau URL) yang diketik ke dalam web browser, web browser melakukan koneksi ke web service yang berjalan pada

LAPORAN RESMI PRAKTIKUM ADMINISTRASI MANAJEMEN JARINGAN DNS SERVER

Administrsi Server. Pengertian Definisi Administrasi

Pengertian [1] naming context.

PRAKTIKUM 12 APPLICATION LAYER (DNS)

BAB II LANDASAN TEORI

TRANSPORT LAYER. Aplikasi dan Operasi pada TCP dan UDP

JARINGAN KOMPUTER Layanan Dari TCP dan UDP Protocol

BAB III DESAIN DAN PERANCANGAN

DHCP SERVER. Pendahuluan

Pengantar E-Business dan E-Commerce

PenTest::DNS Spoofing. Beginner Tutorial v.1

WWW (World Wide Web) Adalah salah satu bentuk layanan yang dapat diakses melalui internet. Biasa disingkat sebagai Web. Merupakan sekumpulan

Melakukan Perbaikan dan atau Setting Ulang Koneksi Jaringan MENJELASKAN LANGKAH PERSIAPAN SETTING ULANG KONEKSI JARINGAN

SERVER MANAGEMENT DAN KLASIFIKASI IP

PRAKTIKUM 3 Dynamic Host Configuration protocol pada Linux (Ubuntu) dan Windows 1. Praktikum 4. Dynamic Host Configuration Protocol

Perbandingan Algoritma Pencarian Kunci di dalam Himpunan Terurut Melalui Linear Search dan Binary Search

Deskripsi Layanan Protokol TCP dan UDP. (Tugas Mata Kuliah Jaringan Komputer) Nama: Azwar Hidayat NIM: Kelas: SK 4 C

REMOTE ACCESS DNS SERVER

Aplikasi Algoritma Traversal Dalam Binary Space Partitioning

Application Layer. Electronic Engineering Polytechnic Institut of Surabaya ITS Kampus ITS Sukolilo Surabaya 60111

Bagian 7 Name Service

Penerapan Teknik Binary Search Tree Sebagai Alternatif Penyimpanan Data

Resume. Pelatihan Membuat PC Router Menggunakan ClearOS. Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah. Lab. Hardware

Didalam Ruang Lingkup Local Area Network Disusun oleh : Caesario Pujiatma

MEMBANGUN DNS MENGGUNAKAN IPv6

TUGAS JARINGAN KOMPUTER

3. 3 Application Layer Protocols and Services Examples

Application Layer Protocols and Services Examples

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi data. router dengan kabel Unshielded Twisted Pair sebagai (UTP) Topologi jaringan

A I S Y A T U L K A R I M A

Internet dan Aplikasi WEB. Program Studi Manajemen Informatika

STRUCTURED NAMING Name Spaces

TUGAS KOMUNIKASI DATA Simple Mail Transfer Protocol (SMTP) Disusun oleh: Lusia Pusvita Dewi Feti Fuji Astuti Andi Rofik Adi Wijaya Kusuma Yayan Jaya

MEMBUAT MAIL SERVER DENGAN WINDOWS SERVER 2003

Pemrograman Jaringan

DNS SERVER. Jaringan Komputer

Pemanfaatan Directed Acyclic Graph untuk Merepresentasikan Hubungan Antar Data dalam Basis Data

APPLICATION LAYER. Oleh : Reza Chandra

BAB II LANDASAN TEORI

Application Layer. Electronic Engineering Polytechnic Institut of Surabaya ITS Kampus ITS Sukolilo Surabaya 60111

Perbandingan Algoritma Depth-First Search dan Algoritma Hunt-and-Kill dalam Pembuatan Labirin

MODUL II. (Konfigurasi TCP/IP & Remote System) Tim Penyusun Modul Praktikum Jaringan Komputer. Computer Science Udayana University

BAB III METODE PENELITIAN. Router Berbasis Web, Penulis menerapkan konsep pengembangan Software

Routing IP adalah proses pengiriman data dari satu host dalam satu network ke host

Perancangan Website Ujian. Teknik Elektro UNDIP Berbasis HTML

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Search Engine. Adri Priadana ilkomadri.com

Transkripsi:

Peranan Graf/Tree dalam sejarah perkembangan DNS Internet Habibie Faried (13511069) Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung, Jl. Ganesha 10 Bandung 40132, Indonesia 1 13511069@std.stei.itb.ac.id Abstract Makalah ini membahas tentang sejarah perkembangan DNS dengan teorema graf/tree memiliki peranan penting di dalam sejarah tersebut. DNS adalah domain name system yang digunakan untuk mengkonversi nama sebuah mesin kedalam IP Address. DNS ini digunakan untuk mempermudah pemetaan dari nama mesin. Index Terms DNS, IPAddress, Cara Kerja, Aplikasi. I. PENDAHULUAN Pada tahun 1962, departemen pertahanan Amerika (DARPA) memutuskan untuk mengadakan riset tentang bagaimana caranya menghubungkan beberapa computer dari berbagai wilayah. Hal ini digunakan untuk menghindari pemusatan Informasi di satu titik(computer) karena jika satu computer hancur akibat peperangan, maka hilang sudah infomasi yang berharga tersebut. Untuk itu, diperlukan beberapa computer dari berbagai wilayah untuk menyimpan informasi tersebut dan mengupdate informasi secara langsung jika salah satu informasi di computer wilayah lain ditambahkan/diubah. Untuk itu, perlu adanya koneksi antara computerkomputer tersbut. Pada tahun 1970, DARPA berhasil membuat jaringan computer antara 10 komputer dengan wilayah berbeda. Lalu, sampai pada tahun 1984, jumlah pemakai computer yang tergabung dalam jaringan sekitar 10.000 user. Pada tahun ini juga sudah ada fitur bernama e-mail, dan TCP/IP Protocol dan IP Address. Semakin berkembang dan banyaknya computer yang tergabung dalam jaringan, maka muncul satu masalah bahwa tidak mungkin seorang user dapat menghafalkan IP Address user lain yang sangat banyak. Untuk itu, diperlukan sebuah mekanisme untuk membuat penyingkatan dan pemudahan alamat IP Address tersebut. Lalu, dibuat dan dikenalkan sebuah system yang bernama DNS (Domain name system). DNS digunakan untuk memetakan semua nama komputer ke dalam IP Address. Sehingga, pada saat itu nama-nama computer yang tergabung dalam jaringan tersebut diinput secara manual oleh operator disimpan secara persisten di dalam /etc/hosts. Berikut adalah format file tersebut yang ada di windows. Misalkan waktu itu saya memiliki computer dengan IP Address 192.168.1.10. Maka, agar seorang user lain dapat mengingat computer milik saya, maka saya merequest kepada operator DNS dengan nama habibieoke. Sehingga, user tentu lebih mudah mengingat habibieoke dibandingkan mengingat 192.168.1.10 dengan syarat user tersebut sudah mendownload file hosts dari operator DNS. Namun, system DNS seperti ini tentu hal yang sangat merepotkan bagi user dan operator karena user harus mendownload file hosts setiap ada penambahan komputer. Di sisi operator, dia juga harus menambahkan secara manual setiap ada penambahan computer. Untuk itu, perlu adanya sebuah system DNS baru untuk mengatasi masalah ini. Lalu, lahirlah konsep

otomatisasi dalam system DNS ini. Jadi, user tidak perlu mendownload file hosts tersebut, user hanya perlu mengarahkan komputernya ke IP Address computer yang menangani DNS Server secara otomatis ini. Sehingga, user tidak perlu mengakses file hosts karena hal ini sudah ditangani oleh Server. Sampai saat ini, DNS yang sekarang dipakai adalah DNS dengan metode otomatisasi ini. II. KOSAKATA DAN ISTILAH Struktur Data ialah salah satu cabang ilmu informatika yang berguna untuk menyusun data-data sedemikian rupa agar readable dan scalable. IP Address adalah suatu mekanisme yang digunakan untuk pengalamatan suatu mesin/computer dalam jaringan. Hal ini berfungsi persis seperti alamat rumah kita. Array Traversal adalah mekanisme pencarian data di dalam array of tuple dengan cara traversal, yaitu memeriksa satu per satu sampai ketemu atau akhir dari array of tuple. Sangat tidak efektif jika datanya berjumlah banyak. Authoritative DNS adalah DNS primer yang diwajibkan menjawab sebuah request computer yang ada dalam zona authoritative DNS tersebut. DNS Zone adalah zona-zona wilayah yang memiliki Authoritative DNS masing-masing di setiap zona. Berikut adalah contoh zona-zona DNS. Top level domain adalah sebuah zona DNS yang berada langsung dibawah/anak dari root level domain. Contohnya domain.com,.id,.uk,.net, dll. Secondary level domain adalah zona domain yang berada dibawah/anak dari top-level domain. Contohnya ialah facebook.com, google.com, etc. Sub-domain adalah seluruh domain yang berada dibawah/anak dari secondary level domain. Anak dari sub-domain adalah sub-domain. Sebagai contoh cs.princeton.edu, mail.cs.princeton.edu. Name Resolution adalah suatu proses untuk mengkonversi dari Nama domain menjadi IP Address dengan bantuan DNS Server. III. KELEBIHAN DNS SAAT INI Kelebihan DNS saat ini adalah dikenalkannya istilah Authoritative DNS. Maksudnya ialah DNS Server terbagi di beberapa wilayah/zona, sehingga apabila ada computer yang ingin mengakses sebuah hostname, maka hanya perlu mengontak Authoritative DNS pada zona si user. Sehingga proses translasi ke IP Address berjalan lebih cepat. Kelebihan lain ialah hierarchical. Maksudnya ialah DNS saat ini memiliki susunan untuk beberapa DNS dan Domain yang tergabung. Susunan ini berbentuk n-ary tree. Berikut adalah gambar susunan seluruh domain pada internet. Domain adalah sebuah nama unik yang berfungsi untuk menyingkatkan IP Address. Sehingga user tidak perlu menghafalkan IP Address suatu computer, akan tetapi cukup menghafalkan nama domain computer tersebut. Root level domain adalah sebuah server pusat DNS yang merupakan bapak/root dari semua Authoritative DNS yang berada di zonanya masing-masing. Server ini menampung semua pemetaan dari domain ke IP Address seluruh dunia. Sehingga apabila Authoritative DNS suatu zona tidak bias menjawab request user, maka user akan diarahkan ke root level domain.

Jadi, sudah ada susunan tersendiri tentang penamaan DNS dengan mengimplementasikan n-ary tree. Sehingga pencarian sebuah domain akan lebih terstruktur dan lebih cepat. Penjelasan tentang cara kerja DNS akan dibahas nanti. Kelebihan lainnya adalah pengelolaan terdistribusi. Maksudnya ialah DNS Server tidak terpusat pada root level domain, akan tetapi tersebar di beberapa zona. Bahkan, kita sendiri pun bisa membuat DNS Server Zone yang baru dengan mudahnya. Kelebihan lainnya ialah apabila suatu domain mengubah IP Addressnya, maka nama domain tersebut tetap bisa diakses, misalkan itb.ac.id memiliki IP Address 167.205.3.3 berganti menjadi 167.205.1.3, maka hal yang perlu dilakukan hanyalah mengontak Authoritative DNS Server (Zona ITB) untuk mengganti record databasenya dan menghubungi root level domain untuk melakukan hal yang sama. memberikan IP Address host yang dimaksud. 3) Jika tidak, maka name server akan mengembalikan IP Address root level domain, agar Client tersebut mengakses DNS Server di root level domain. Tadi sudah dijelaskan bagaimana antara resolver dan name server bekerja, sekarang akan dijelaskan bagaimana pencarian domain pada struktur n-ary tree DNS yang telah terbentuk. Misalkan ada seorang user dari zona wilayah lain (misalkan dari koneksi hotspot UI) ingin mengakses arc.itb.ac.id dengan struktur pohon n-ary DNSnya sebagai berikut : Jadi, dengan system baru seperti ini, tentu DNS sekarang memiliki kinerja yang lebih baik daripada DNS yang lama. IV. OPERASI DAN CARA KERJA DNS SERVER IV.I Name Resolution Berikut adalah cara kerja seorang user merequest sebuah pemetaan dari domain ke IP Address. Asumsikan IP Address user tersebut adalah 202.0.1.1 (bukan di dalam zona ITB (167.205.x.x)). Maka, langkah-langkah yang dilakukan computer tersebut ialah sebagai berikut : 1) Mengecek apakah domain tersebut ada didalam cache local computer nya. Apabila ada, maka langsung dapat diketahui IP Addressnya dan bisa diakses. 2) Apabila tidak ada, maka computer akan menghubungi Authoritative DNS Server pada zona dia berada (zona UI). Jadi, didalam DNS itu sendiri ada yang bernama Client yang biasa disebut resolver dan DNS Server yang bernama name server. Jadi, cara kerjanya sebagai berikut: 1) Pada computer Client, sebuah program aplikasi misalnya http, meminta pemetaan IP Address (forward lookup query) kepada DNS Server. 2) Name server mengecek apakah ada record tentang domain yang direquest oleh Client, jika ada record tentang domain tersebut, maka DNS Server akan 3) Jika tidak ditemukan record database domain arc.itb.ac.id, maka si Authoritative DNS akan menghubungkan computer tersebut ke root level domain. 4) Pada root level domain, tidak ditermukan record arc.itb.ac.id, akan tetapi ditemukan alamat top level domain DNS id. Sehingga, computer user akan diarahkan ke computer DNS id. 5) Pada DNS id, tidak ditemukan adanya record subdomain arc.itb.ac.id, akan tetapi ditemukan alamat secondary level domain ac.id. Sehingga, computer user

akan diarahkan ke computer DNS ac.id 6) Begitu seterusnya sehingga ditemukan computer arc.itb.ac.id. 7) record disimpan didalam cache local komputernya, sehingga jika ingin mengakses arc.itb.ac.id kembali, maka computer hanya perlu membaca file cache milik kita untuk melakukan pemetaan IP Address arc.itb.ac.id. Pada kasus selanjutnya (menggunakan skema yang sama), misalkan ada mahasiswa ITB ingin mengakses arc.itb.ac.id dengan computer yang terhubung ke Wi-fi ITB, maka hal yang dilakukan ialah /etc/hosts, tentu operator akan merasa kesulitan. Untuk itu, pada system DNS yang baru, dikenalkan hal yang bernama zona DNS (dns zone). Jadi, misalkan saya ingin membuat domain baru bernama iseng.itb.ac.id dengan IP Address 167.205.3.16, maka saya tinggal mengontak Authoritative DNS Server ITB dan meminta agar domain dengan IP Address tersebut dimasukkan kedalam database DNS Server. Jika disetujui, maka struktur pohon DNSnya akan seperti ini : 1) Mengecek apakah domain tersebut ada di cache local computernya, apabila ada, maka dapat diketahui secara langsung IP Addressnya dan di akses langsung. 2) Jika tidak, maka computer mahasiswa ITB akan mengirimkan request untuk name resolution arc.itb.ac.id kepada Authoritative DNS Server ITB. 3) Authoritative DNS Server ITB mengenali arc.itb.ac.id karena masih dalam satu zona dan memang ditemukan adanya record yang memuat situs tersebut, sehingga IP Address dapat langsung diberikan dan diterima oleh computer mahasiswa. 4) Disimpan didalam cache local komputernya, sehingga jika ingin mengakses arc.itb.ac.id kembali, maka computer hanya perlu membaca file cache milik kita untuk melakukan pemetaan IP Address arc.itb.ac.id. Dengan melihat 2 kasus diatas, kita dapat melihat bahwa cara kerja DNS Server mencari domain di internet mirip dengan algoritma Binary Search. Jadi, dengan menelusuri tiap simpul yang sesuai dengan urutan domain tersebut. Jika domain yang dicari misalkan arc.itb.ac.id, maka urutan pencarian domainnya melalui simpul sebagai berikut : Sehingga, dengan mekanisme seperti ini, operator/admin pada root tidak perlu kerepotan setiap ada penambahan domain yang baru. Karena yang bertanggung jawab terhadap domain baru tersebut ialah Authoritative DNS Server pada suatu zona DNS tertentu. Analogi membuat domain baru mirip sekali dengan algoritma untuk menambah daun pada tree dari simpul yang telah ditentukan. Misalkan ada domain baru yang akan didaftarkan dengan nama tekno.com, maka hal yang dilakukan adalah mencari alamat simpul com, lalu tambahkan daun pada simpul tersebut, sehingga terbentuk pohon DNS yang baru. V. KESIMPULAN IV.II Penambahan Domain baru Pada zaman internet masih menggunakan system DNS yang lama, maka hal yang dilakukan adalah langsung mengontak operator agar menambahkan domain dan IP Addressnya/etc/hosts. Tentu ini merupakan hal yang cukup merepotkan bagi user maupun operator, bayangkan saja jika setiap hari operator menerima ratusan request untuk melakukan input record pada Sebelum adanya DNS, user internet diharuskan menghafal IP Address semua computer yang dianggap perlu olehnya. Hal ini tentu merupakan kesulitan sendiri bagi seorang netter. Lalu, dibuatlah penyingkatan IP Address dengan membuat nama-nama mesin untuk mengganti IP Address tersebut, sehingga user hanya perlu menuliskan nama mesin tersebut untuk mengaksesnya.

Sistem DNS ini menggunakan/etc/hosts. Operator DNS menginput secara manual di file ini. Lalu, setiap periode tertentu operator akan membagikan file /etc/hosts/ ini kepada user internet. User mendownload file tersebut lalu ditaruh di /etc/. Akan tetapi, lama kelamaan hal ini akan merepotkan user dan operator juga. Lalu dikembangkan lah system DNS baru. Ciri khas dari system ini adalah desentralisasi DNS Server, dan juga beberapa DNS Server ini memiliki bapak/parent bernama root DNS Server (pusat DNS) dan juga tadi juga membentuk n-ary tree. Dengan cara ini, maka pencarian domain akan menjadi lebih mudah dikarenakan kita mencari domain seperti mencari daun melewati beberapa simpul (DNS Server) yang berkaitan dengan domain tersebut. Jadi, model dan teorema dari graf/tree dapat meengubah system DNS agar menjadi lebih baik seperti saat ini. REFERENCES [1] Peterson and Davie, Computer Networks A System Approach, Dartmouth: University of Massachussets, 2007, pp. 634 642. [2] http://www.duasatu.web.id/2012/05/sejarah-perkembangan-internetdi.html, Sabtu 08 Desember 2012 07.30. [3] http://goopiet.blogspot.com/2008/07/cara-kerja-dns-server.html, Sabtu 08 Desember 2012 08.00. [4] http://ahmad-prayitno.com/2011/09/pengertian-top-level-domaindan-secondary-level-domain/, Sabtu 08 Desember 2012 08.20. PERNYATAAN Dengan ini saya menyatakan bahwa makalah yang saya tulis ini adalah tulisan saya sendiri, bukan saduran, atau terjemahan dari makalah orang lain, dan bukan plagiasi. Bandung, 09 Desember 2012 Habibie Faried dan 13511069