HUBUNGAN STATUS EKONOMI ORANGTUA DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA BAYI USIA 0-6 BULAN DI BAKI SUKOHARJO NASKAH PUBLIKASI

dokumen-dokumen yang mirip
HUBUNGAN STATUS EKONOMI ORANGTUA DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA BAYI USIA 0-6 BULAN DI BAKI SUKOHARJO SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. kandungan gizinya sesuai untuk kebutuhan bayi. Zat-zat gizi yang berkualitas

Volume 3 / Nomor 2 / November 2016 ISSN : HUBUNGAN PEKERJAAN IBU MENYUSUI DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI PUSKESMAS MOJOLABAN SUKOHARJO

HUBUNGAN PENGETAHUAN, SIKAP, DAN PERAN PETUGAS DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA IBU PEKERJA YANG MEMPUNYAI BAYI DI WILAYAH PUSKESMAS RAWASARI TAHUN

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG PEMBERIAN ASI DENGAN CAKUPAN PEMBERIAN ASI EKSLUSIF DI

Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Pola Pemberian ASI Eksklusif di Wilayah Kerja Puskesmas Bungus Tahun 2014

SKRIPSI. Disusun Guna Memenuhi Salah Satu Syarat. Memperoleh Ijazah S1 Gizi. Disusun Oleh : RATNA MALITASARI J PROGRAM STUDI S1 GIZI

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU BEKERJA TENTANG ASI PERAH TERHADAP PEMBERIAN ASI DI PUSKESMAS SIMPANG BARU

FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI KELURAHAN TAMAMAUNG KOTA MAKASSAR

Pengetahuan Ibu Menyusui Tentang Asi Ekslusif Di Desa Rambah Samo Kecamatan Rambah Samo I Kabupaten Rokan Hulu

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN IBU DAN FAKTOR SOSIAL EKONOMI DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS WOLAANG KECAMATAN LANGOWAN TIMUR

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG ASI EKSKLUSIF DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI DESA HARJOBINANGUN PURWOREJO GITA APRILIA ABSTRAK

Nisa khoiriah INTISARI

GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS UNGARAN KABUPATEN SEMARANG ARTIKEL

Oleh : Suharno, S.Kep.,Ners ABSTRAK

Selvina Ismalia Assegaf 2, Fitria Siswi Utami 3 INTISARI

I. PENDAHULUAN. Masalah kesehatan anak merupakan salah satu masalah utama dalam bidang

PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF BERDASARKAN STATUS BEKERJA IBU YANG MEMILIKI BAYI USIA 6-11 BULAN DI WILAYAH KERJAPUSKESMAS KARANGAWEN 1 KABUPATEN DEMAK

HUBUNGAN PERAN BIDAN DAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS COLOMADU 1

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi. Kata Kunci : Pengetahuan,Pekerjaan,Pendidikan,Pemberian ASI Eksklusif

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING ARTIKEL

HUBUNGAN FAKTOR BUDAYA DENGAN KEBERHASILAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA ANAK USIA 7-36 BULAN DI POSYANDU BINA PUTRA TIRTO TRIHARJO PANDAK BANTUL

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI TERHADAP PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF 6-11 BULAN DIKELURAHAN KARUWISI UTARA KOTA MAKASSAR

HUBUNGAN MINAT IBU MENYUSUI DENGAN PERAWATAN PAYUDARA DI RS PKU MUHAMMADIYAH KOTAGEDE

Kata Kunci: Pendidikan, Pekerjaan, Dukungan Suami dan Keluarga, ASI Eksklusif.

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA BAYI UMUR 0-6 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KASIHAN I BANTUL YOGYAKARTA

Disusun Oleh : NOVIC ISMAN J PROGRAM FAKULTAS

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEGAGALAN IBU DALAM MEMBERIKAN ASI EKSKLUSIF PADA BAYI USIA 0-6 BULAN DI PUSKESMAS BANGETAYU SEMARANG

Hubungan Pengetahuan Dan Pendidikan Ibu Dengan Pertumbuhan Balita DI Puskesmas Plaju Palembang Tahun 2014

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU DENGAN CARA MENYUSUI YANG BENAR PADA BAYI USIA 0-6 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MUARA BUNGO I KABUPATEN BUNGO TAHUN 2017

HUBUNGAN PERSEPSI DENGAN PEMBERIAN ASI EKSLUSIF PADA IBU BEKERJA DI KELURAHAN WIROGUNAN KOTA YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN KUNJUNGAN KEHAMILAN DAN KUNJUNGAN NIFAS DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA BAYI USIA 0-6 BULAN DI KOTA PADANG

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU DENGAN PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING AIR SUSU IBU (MP-ASI) PADA BAYI DI PUSKESMAS BITUNG BARAT KOTA BITUNG.

HUBUNGAN KARAKTERISTIK DAN PENGETAHUAN IBU TERHADAP PEMBERIAN ASI PADA IBU MENYUSUI DI DESA LOLONG KECAMATAN KARANGANYAR KABUPATEN PEKALONGAN

BEBERAPA FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI DESA CATURTUNGGAL DEPOK, SLEMAN, YOGYAKARTA

Putri, et al, Hubungan Antara Faktor Ibu dan Inisiasi Menyusu Dini dengan Pemberian ASI... Bagian Gizi Kesehatan Masyarakat 2

LEMBAR PENGESAHAN ARTIKEL ILMIAH

HUBUNGAN ANTARA PEKERJAAN DAN PENDIDIKAN IBU DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA BAYI

HUBUNGAN ANTARA FREKUENSI MENYUSUI DENGAN KENAIKAN BERAT BADAN BAYI USIA 0-6 BULAN DI KELURAHAN JOYOSURAN SURAKARTA

HUBUNGAN SOSIAL BUDAYA DENGAN PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING ASI PADA BAYI 0-6 BULAN DI DUSUN IX DESA BANDAR SETIA

TINGKAT PENDIDIKAN DAN PENGETAHUAN IBU DALAM PEMBERIAN SUSU FORMULA BAYI USIA DIBAWAH 6 BULAN DI PUSKESMAS BANGETAYU KOTA SEMARANG ABSTRACT

Liva Maita, Na imatu Shalihah : Faktor-Faktor Yang Menyebabkan Pemberian Kolostrum Pada Ibu Nifas Di Ruang Camar I Rsud Arifin Achmad Provinsi Riau

Gusti Kumala Dewi*, Eneng Yuli Santika**

HUBUNGAN PERILAKU IBU TENTANG PEMBERIAN MAKANAN SEIMBANG DENGAN PERUBAHAN BERAT BADAN BALITA DI POSYANDU LOTUS YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN STATUS PEKERJAAN DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI KELURAHAN PALEBON KECAMATAN PEDURUNGAN KOTA SEMARANG

Sri Janatri* STIKES Kota Sukabumi ABSTRAK

HUBUNGAN PERILAKU IBU DALAM PEMBERIAN MP-ASI DENGAN STATUS GIZI ANAK USIA BULAN DI DESA TAMANMARTANI KALASAN SLEMAN YOGYAKARTA

Muhammadiyah Semarang ABSTRAK ABSTRACT

ARTIKEL ILMIAH. Disusun Oleh : TERANG AYUDANI J

Yelli Yani Rusyani 1 INTISARI

STUDI BEBERAPA KARAKTERISTIK KELUARGA DALAM PENGGUNAAN SUSU FORMULA UNTUK BALITA DI KOTA TASIKMALAYA Oleh : Jumli 1, Lilik Hidayanti 2, Nur Lina 3

ANALISIS PENGETAHUAN DENGAN POLA ASUH PADA IBU BALITA UMUR 4-5 TAHUN DI TK DHARMA WANITA DESA SAMBIROBYONG KECAMATAN KAYEN KIDUL KABUPATEN KEDIRI

The Correlation of Knowledge Level About Exclusive Mother s Milk with Mother s Milk Deliverance To The Baby

KARYA ILMIAH HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI DESA BARATAN KECAMATAN BINAKAL KABUPATEN BONDOWOSO TAHUN 2014

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA KARYAWAN DI YAYASAN NGUDI WALUYO UNGARAN ARTIKEL

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN FREKUENSI KUNJUNGAN ULANG NIFAS DI WILAYAH PUSKESMAS PURWOYOSO KOTA SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. mengandung zat gizi yang paling sesuai dengan kebutuhan bayi dan

Kata Kunci : Pengetahuan, sikap,dukungan petugas kesehatan,asi eksklusif

HUBUNGAN PENDIDIKAN DAN PENGHASILAN IBU MENYUSUI DENGAN KETEPATAN WAKTU PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING ASI (MP ASI)

PERBEDAAN. NASKAH an. Diajukan oleh : J FAKULTAS

HUBUNGAN PERSEPSI IBU TERHADAP DUKUNGAN BIDAN DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI KERJA PUSKESMAS DANUREJAN I YOGYAKARTA

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI TERHADAP KEBERHASILAN MENYUSUI SECARA EKSKLUSIF DI PUSKESMAS NGUTER KABUPATEN SUKOHARJO SKRIPSI

Prosiding Pendidikan Dokter ISSN: X

Diajukan Oleh : PUTRI RAHMITASARI J

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU BERSALIN DENGAN INISIASI MENYUSU DINI DI BIDAN PRAKTEK SWASTA BENIS JAYANTO NGENTAK KUJON CEPER KLATEN. Wahyuningsih ABSTRAK

HUBUNGAN KELOMPOK PENDUKUNG DENGAN TINGKAT PENGETAHUAN ANGGOTA TENTANG ASI EKSKLUSIF DI DESA DUKUHTURI KABUPATEN BREBES NASKAH PUBLIKASI

PERBEDAAN PERTUMBUHAN BAYI USIA 0-6 BULAN YANG DIBERI ASI EKSKLUSIF DENGAN YANG DIBERI SUSU FORMULA DI KECAMATAN NGAWI SKRIPSI

HUBUNGAN PERILAKU IBU DALAM PEMBERIAN ASI DAN MP-ASI DENGAN PERTUMBUHAN BADUTA USIA 6-24 BULAN (Studi di Kelurahan Kestalan Kota Surakarta)

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN GANGGUAN PERTUMBUHAN BALITA DI KABUPATEN PADANG PARIAMAN

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DALAM PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS GODEAN II SLEMAN YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU MENYUSUI DENGAN PEMBERIAN ASI PERTAMA (KOLOSTRUM) Dl RUMAH BERSALIN AN-NISSA SURAKARTA

Ika Sedya Pertiwi*)., Vivi Yosafianti**), Purnomo**)

STUDI DESKRIPTIF TINGKAT PENGETAHUAN IBU MENYUSUI TENTANG ASI EKSKLUSIF DI PUSKESMAS CILACAP UTARA

JUMAKiA Vol 3. No 1 Agustus 2106 ISSN

DINA WAHYU ROSYADI J


*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi **Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi

PUBLIKASI ILMIAH. Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan Kesehatan Masyarakat Fakultas Ilmu Kesehatan

Suryo Pratikwo 1, Millatin Puspaningtyas 2, Dyah Retno Sukmaningrum 3 Poltekkes Prodi Keperawatan Pekalongan ABSTRACT

Kata Kunci: Pengetahuan, Keaktifan, Perilaku Sehat.

GAMBARAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF BAYI BARU LAHIR PADA IBU POST SECTIO CAESAREA DI RUMAH SAKIT NUR HIDAYAH BANTUL

Widi Apriani Putri 1) Ai Sri Kosnayani, dan Lilik Hidayanti 2)

ANALISIS PERILAKU IBU MENYUSUI DI KELURAHAN PAROPO KECAMATAN PANAKUKKANG KOTA MAKASSAR. * Ignata Apolonia B * Dosen tetap Prodi Kebidanan Sandi Karsa

NASKAH PUBLIKASI. Disusun oleh : Anita Puspitaningrum NIM :

PERAN SERTA SUAMI DALAM PROSES MENYUSUI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS JOGONALAN KLATEN. Sugita Dosen Poltekkes Surakarta Jurusan Kebidanan ABSTRAK

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMBERIAN KOLOSTRUM PADA BAYI BARU LAHIR

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU DENGAN TINDAKAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BAHU KOTA MANADO TAHUN

Hubungan Pemberian Asi Eksklusif dengan Perkembangan Motorik Halus Anak Usia 7-24 Bulan di Desa Jembungan

BAB I PENDAHULUAN. terbaik yang bersifat alamiah. Menurut World Health Organization (WHO),

Rina Harwati Wahyuningsih Akademi Kebidanan Giri Satria Husada Wonogiri ABSTRAK

Anestesia Wulandari 1), Wulandari Meikawati 2), Novita Kumalasari 3)

HUBUNGAN KETERTARIKAN IKLAN SUSU FORMULA DENGAN PEMBERIAN ASI EKKSLUSIF DI POSYANDU DESA KEMUDO PRAMBANAN KLATEN

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU POST PARTUM DENGAN PEMBERIAN KOLOSTRUM PADA BAYI BARU LAHIR DI BIDAN PRAKTEK SWASTA (BPS) KECAMATAN TURI LAMONGAN

PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA BAYI USIA 0-6 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS TAMBU KABUPATEN DONGGALA

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN DAN STATUS PEKERJAAN IBU DENGAN PEMBERIAN ASI ESKLUSIF DI PUSKESMAS 7 ULU PALEMBANG TAHUN 2013

Hubungan Pengetahuan Ibu Dan Status Gizi pada Anak Usia Bawah Dua Tahun yang Diberi Susu Formula Di Daerah Tanjung Raja, Kabupaten Ogan Ilir 2015

BAB I PENDAHULUAN. obstetrik dan ginekologi di suatu wilayah adalah dengan melihat Angka

Daniel 1, Murniati Manik 2. Pengetahuan Wanita tentang ASI Eksklusif

Adequacy Levels of Energy and Protein with Nutritional Status in Infants of Poor Households in The Subdistrict of Blambangan Umpu District of Waykanan

HUBUNGAN PERAN BIDAN DAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS COLOMADU 1

Transkripsi:

HUBUNGAN STATUS EKONOMI ORANGTUA DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA BAYI USIA 0-6 BULAN DI BAKI SUKOHARJO NASKAH PUBLIKASI Oleh: ANITA PUTRI FATMAWATI J210.090.125 FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2013

HUBUNGAN STATUS EKONOMI ORANGTUA DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF Anita Putri Fatmawati* Irdawati, S. Kep., M. Si. Med** Agustaria, S.Kep., Ns** Abstrak Makanan terbaik bagi bayi yang baru lahir adalah Air Susu Ibu (ASI). Pemberian ASI eksklusif dipengaruhi oleh beberapa faktor salah satunya adalah status ekonomi orangtua. Status ekonomi adalah kedudukan seseorang atau keluarga di masyarakat berdasarkan pendapatan per bulan. Status sosial ekonomi juga mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui hubungan status ekonomi orangtua dengan pemberian ASI Eksklusif pada Bayi Usia 0-6 Bulan di Kecamatan Baki Sukoharjo. Jenis Penelitian adalah penelitian kuantitatif yang bersifat deskriptif korelatif dengan menggunakan pendekatan cross sectional. Sampel penelitian adalah ibu yang memiliki bayi usia 0-2 tahun sebanyak 95 orang dengan teknik pengambilan sampel menggunakan proportionate random sampling. Instrument penelitian berupa kuesioner yaitu kuesioner status ekonomi orangtua dan kuesioner pemberian ASI Eksklusif. Analisa deskriptif dilakukan dengan menggunakan distribusi frekuensi dan prosentase, sedangkan analitik dilakukan menggunakan uji statistic chi-square. Hasil penelitian diketahui non pemberian ASI Eksklusif pada ibu dengan status ekonomi rendah lebih banyak dibandingkan ibu dengan status ekonomi tinggi (p<0,05). Kesimpulan dari penelitian ini adalah Terdapat hubungan yang signifikan antara status ekonomi orangtua dengan pemberian ASI Eksklusif pada Bayi Usia 0-6 Bulan di Kecamatan Baki Sukoharjo. Kata kunci: bayi, ASI, status ekonomi, orangtua 1

STATUS OF ECONOMIC RELATIONS WITH PARENTS IN EXCLUSIVE BREASTFEEDING BABY AGE 0-6 MONTHS IN BAKI SUKOHARJO Abstract Best food for newborns is breast milk. Exclusive breastfeeding is influenced by several factors, one of which is the economic status of the parents. Economic status is the status of a person or family in the community based on earnings per month. Socioeconomic status also affects the growth and development of children. The purpose of this study was to determine the economic status of the parents' relationship with exclusive breastfeeding in Infants Age 0-6 Months in District Baki Sukoharjo. Type of research is descriptive quantitative research correlative with cross sectional approach. The samples were mothers with babies aged 0-2 years as many as 95 people with the sampling technique using proportionate random sampling. Research instrument in the form of questionnaires that parental economic status questionnaires and questionnaires exclusive breastfeeding. Descriptive analysis using frequency and percentage distributions, while the analytical tests performed using the chi-square statistic. The survey results revealed non exclusive breastfeeding in mothers with low socioeconomic status more than women with higher socioeconomic status (p <0,05).CONCLUSIONS: There is a significant relationship between parental economic status with exclusive breastfeeding in Infants Age 0-6 Months in District Baki Sukoharjo. Keywords: baby, breast milk, socio economic status, parents 2

PENDAHULUAN Latar Belakang Air Susu Ibu (ASI) merupakan makanan yang paling sempurna, yang kandungan gizinya sesuai untuk kebutuhan bayi. Zat-zat gizi yang berkualitas tinggi pada ASI banyak sekali terdapat dalam kolostrum. Kolostrum mengandung protein, vitamin A, karbohidrat dan lemak rendah. ASI juga mengandung asam amino essensial yang sangat penting untuk meningkatkan jumlah sel otak bayi yang berkaitan dengan kecerdasan bayi (Depkes RI, 2005). ASI diketahui mengandung zat gizi yang paling sesuai untuk pertumbuhan dan perkembangan bayi, baik kualitas maupun kuantitasnya (Dewi, 2010). Banyak faktor yang menyebabkan angka kematian bayi, antara lain disebabkan sepsis, kelainan bawaan, infeksi saluran pernafasan atas serta lingkungan seperti keadaan geografis, dan faktor nutrisi. Angka Kematian bayi yang cukup tinggi dapat dihindari dengan pemberian ASI, banyak penelitian dilakukan, teknologi canggih digunakan, namun tindakan preventif yang paling ampuh dilakukan untuk menyelamatkan bayibayi Indonesia adalah melakukan Inisiasi Menyusui Dini (IMD) dan memberikan ASI eksklusif. Menteri negara pemberdayaan perempuan di News Antara pada Peringatan Pekan Asi Sedunia tahun 2007, mengatakan: meskipun usaha meningkatkan pemberian ASI sangat gencar dilakukan, namun kesadaran masyarakat untuk pemberian ASI Eksklusif di Indonesia masih memprihatinkan, berdasarkan data yang ada pada tahun 2002 2003 bayi dibawah usia 4 bulan yang diberikan ASI eksklusif hanya 55 %, pada bayi usia 2 bulan hanya 64%, pada bayi berumur 2-3 bulan hanya 46 % dan pada bayi berumur 4-5 bulan haya 14 %. Dan berdasarkan hasil penelitian Ridwan Amirudin (2007), proporsi pemberian ASI Eksklusif pada bayi kelompok usia 0 bulan sebesar 73,1 %, usia 1 bulan sebesar 55,5 %, usia 2 bulan sebesar 43 %, usia 3 bulan sebesar 36%, dan usia 4 bulan 16,7% (Amiruddin, 2007). Dari hasil studi pendahuluan yang dilakukan oleh peneliti didapatkan data tentang ibu yang mempunyai status ekonomi yang rendah di daerah Baki mempunyai peluang lebih besar untuk memberikan ASI Eksklusif dibanding ibu dengan ekonomi yang tinggi bertambahnya pendapatan keluarga atau status sosial ekonomi yang tinggi serta lapangan pekerjaan bagi perempuan. Data dari puskesmas Baki, dari angka kelahiran bayi yang mencapai lebih dari 900 bayi pertahunnya, ternyata baru 50,9% bayi yang diberi ASI ekslusif oleh ibunya. Padahal target semestinya dari jumlah bayi yang lahir, 80% nya bisa mendapat ASI eksklusif dari ibunya. Tujuan Penelitian Diketahuinya hubungan antara satus ekonomi orangtua dengan pemberian ASI Eksklusif pada bayi usia 0-6 bulan di Kecamatan Baki Sukoharjo. LANDASAN TEORI Status Ekonomi Status ekonomi adalah kedudukan seseorang atau keluarga di masyarakat berdasarkan pendapatan 3

per bulan. Status ekonomi dapat dilihat dari pendapatan yang disesuaikan dengan harga barang pokok (Kartono, 2006). ASI Eksklusif Menurut World Health Organization(WHO), ASI Eksklusif adalah pemberian ASI saja pada bayi sampai usia 6 bulan tanpa tambahan cairan ataupun makanan lain. Pemberian ASI eksklusif selama 6 bulan dianjurkan oleh pedoman internasional yang didasarkan pada bukti ilmiah tentang manfaat ASI baik bagi bayi, ibu, maupun negara (Dewi, 2012). Manfaat ASI untuk bayi Menurut Roesli (2000), manfaat ASI yaitu: a. ASI mengandung nutrisi yang optimal, baik kuantitas dan kualitasnya b. ASI meningkatkan kesehatan bayi. c. ASI meningkatkan kecerdasan bayi. d. ASI meningkatkan jalinan kasih ibu-anak (bonding). Faktor-faktor yang mempengaruhi pemberian ASI eksklusif Menurut Lawrence Green dalam Notoatmodjo (2007), pemberian ASI dipengaruhi oleh: pengetahuan dan sikap masyarakat terhadap kesehatan, tradisi dan kepercayaan masyarakat terhadap hal-hal yang berkaitan dengan kesehatan, sistem nilai yang dianut masyarakat, tingkat pendidikan, tingkat sosial ekonomi, pekerjaan, status kesehatan ibu, status kesehatan anak, dukungan suami dan sebagainya. Pengaruh status ekonomi orangtua dengan pemberian ASI Pada kelompok yang mempunyai ekonomi yang rendah mempunyai peluang lebih besar untuk memberikan ASI Eksklusif karena susu formula yang mahal menyebabkan hampir sebagian besar pendapatan keluarga hanya untuk membeli susu sehingga tidak mencukupi kebutuhan yang lain dibanding ibu dengan ekonomi yang tinggi. Bertambahnya pendapatan keluarga atau status sosial ekonomi yang tinggi serta lapangan pekerjaan bagi perempuan, membuat orangtua berpikir untuk mengganti ASI mereka dengan susu formula. JENIS DAN RANCANGAN PENELITIAN Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif yang bersifat deskriptif korelasi dengan tujuan untuk mengetahui hubungan status ekonomi orangtua dengan pemberian ASI Eksklusif. Penelitian ini menggunakan pendekatan cross sectional, yaitu suatu penelitian yang dilakukan dengan cara pendekatan, observasi atau pengumpulan data sekaligus pada saat yang sama (Notoatmodjo, 2010). Dalam penelitian ini pengukuran variabel dilakukan dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah adalah ibu-ibu di Baki yang memiliki anak usia 0-2 tahun dengan populasi 1796 orang. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah adalah ibu-ibu di Baki yang memiliki anak usia 0-2 tahun. Jumlah sampel penelitian ini adalah 95 ibu-ibu di Baki yang memiliki anak usia 0-2 tahun. Pengambilan sampel menggunakan 4

proportionate stratified random sampling (Notoatmodjo, 2005). Metode Pengumpulan Data Bahan dan alat Metode pengumpulan data penelitian yang digunakan adalah kuesioner yaitu kuesioner tentang kelompok pendukung dan kuesioner tingkat pengetahuan anggota tentang ASI Eksklusif. Jenis dan sumber data 1. Jenis data a. Data primer : yaitu data yang diperoleh peneliti melalui pengamatan dan wawancara langsung dengan responden yang meliputi pengamatan hasil pengisisan kuesioner oleh responden, wawancara yang meliputi data nama, umur, tempat tinggal dan alamat responden/sampel. b. Data sekunder: yaitu data yang diperoleh peneliti tidak secara langsung, mengenai data demografi yang diperoleh dari kantor desa, puskesmas atau kecamatan. 2. Sumber data Sumber data berasal dari hasil pengisian kuesioner status ekonomi orangtua dan kuesioner pemberian ASI Eksklusif oleh responden. Teknik Analisa Data Analisis data menggunakan uji Chi- Square PENELITIAN Karakteristik responden 1. Umur Responden Distribusi responden menurut kelompok umur ibu-ibu yang mempunyai bayi usia 0-2 tahun di kecamatan Baki Sukoharjo Umur Frekuensi Presentase (%) < 25 tahun 23 24,2 % 25-35 tahun 61 64,2 % > 35 tahun 11 11,6 % Total 95 100 % Distribusi responden menurut umur menunjukan proporsi terbesar responden adalah berusia antara 25-35 tahun yaitu sebanyak 61 responden (64,2%) dan distribusi terendah adalah berusia >35 tahun yaitu sebanyak 11 responden (11,6 %). 2. Pendidikan Responden Distribusi responden menurut tingkat pendidikan ibu-ibu yang mempunyai bayi usia 0-2 tahun di kecamatan Baki Sukoharjo Pendidikan Frekuensi Presentase (%) SD 13 13,7 % SMP 25 26,3 % SMA 43 45,3% D3 7 7,4% S1 7 7,4% Total 95 100 % 5

Distribusi responden menurut tingkat pendidikan menunjukan sebagian besar responden berpendidikan SMA yaitu sebanyak 43 responden (45,3%) dan distribusi rendah adalah pendidikan D3 dan S1 yaitu masing-masing sebanyak 7 responden (7,4%). Karakterisik tingkat pengetahuan responden sebagian besar adalah SMA yaitu sebanyak 13 responden. Letak geogarfis kecamatan Baki yang sudah termasuk dalam kawasan pedesaan dengan pertumbuhan penduduk dan ekonomi yang pesat, membuat penduduk mampu berfikir lebih maju dan mampu membiayai anaknya untuk pendidikan yang lebih baik. Dibuktikan dengan banyaknya anggota kelompok pendukung ibu yang mayoritas telah menyelesaikan studi SMA-nya. 3. Pekerjaan Responden Distribusi responden menurut pekerjaan Pekerjaan Frekuensi Presentase (%) Ibu Rumah Tangga (IRT) 57 60,0 % Swasta 23 24,2% Buruh 6 6,3% Guru 4 4,2% Wiraswasta 5 5,3% Total 95 100 % Distribusi responden menurut pekerjaan menunjukan sebagian besar adalah ibu rumah tangga sebanyak 57 responden (60%) dan distribusi terendah adalah guru yaitu sebanyak 4 responden (4,2%). Karakterisik pekerjaan responden menunjukan sebagian besar responden adalah ibu rumah tangga yaitu sebanyak 57 responden. Dimana Ibu rumah tangga memiliki banyak waktu luang di rumahnya. Kondisi tersebut menyebabkan responden memiliki waktu yang cukup untuk memberikan perhatian kepada kesehatan anaknya. ANALISA DATA 1. Analisa Univariat Status Ekonomi Hasil jawaban responden terdiri dari 3 item jawaban yaitu: rendah untuk < 1 juta, sedang untuk 1-1.999.000 dan tinggi untuk 2 juta ke atas. Hasil penelitian status ekonomi ditampilkan dalam Tabel 5. Tabel 5. Distribusi responden berdasarkan status ekonomi Status Ekonomi Frekuensi Presentase (%) Rendah 41 43,2% Sedang 33 34,7% Tinggi 21 22,1% Total 95 100 % Tabel 5 menunjukan bahwa dari 95 responden (100%), 41 responden (43,2%) memiliki status ekonomi rendah, 33 responden (34,7%) memiliki status ekonomi sedang, sedangkan 21 responden (22,1%) memiliki status ekonomi tinggi. Status ekonomi terendah terletak di Desa Kudu dan Siwal dengan prosentase sebesar 75%; status ekonomi sedang 6

adalah Desa Bentakan dengan Pemberian ASI Eksklusif prosentase 75% sedangkan status Hasil penelitian mengenai pemberian ekonomi tertinggi di Desa Gentan ASI Eksklusif diperoleh setelah dengan prosentase 71,42%. responden menjawab kuesioner Faktor yang menyebabkan status ekonomi di kecamatan Baki rendah sebanyak 3 pertanyaan. Hasil jawaban responden kemudian dikelompokan adalah pendidikan ibu yang mayoritas dalam 2 kategori yaitu ya jika SMA ke bawah, letak geografis daerah Baki, daerahnya agraris, pekerjaan ibu yang mayoritas adalah ibu rumah tangga. memberikan ASI eksklusif pada bayi usia 0-6 bulan dan tidak jika tidak memberikan ASI eksklusifsampai anak usia 6 bulan. Hasil penelitian tingkat pengetahuan responden ditampilkan dalam Tabel 6. Tabel 6. Distribusi responden berdasarkan pemberian ASI Eksklusif Pemberian ASI Frekuensi Presentase (%) Tidak 62 65,3 % Ya 33 34,7% Total 95 100 % Tabel 6 menunjukan bahwa dari 2. Analisis Bivariat 95 responden (100%), 62 responden Analisis bivariat bertujuan untuk (65,3%) tidak memberikan ASI secara mengetahui hubungan status ekonomi eksklusif, 33 responden (34,7%) orangtua dengan pemberian ASI memberikan ASI secara eksklusif. Untuk pemberian ASI eksklusif eksklusif. Untuk mengetahui analisis tersebut dilakukan dengan uji statistik tertinggi terdapat di Desa Gedongan Chi-Square dengan SPSS For dengan prosentase 57,14%, sedangkan untuk non ASI eksklusif tertinggi Windows 16.0. Selengkapnya hasil analisis bivariat hubungan kelompok terdapat di Desa Gentan dan Duwet pendukung dengan tingkat yaitu 85,71%. pengetahuan anggota tentang ASI eksklusif adalah sebagai berikut: Tabel 7.Tabel silang status ekonomi orangtua dengan pemberian ASI eksklusif Status Pemberian ASI Eksklusif Jumlah Ekonomi Tidak Ya Rendah 31 (32,7%) 10 (10,5%) 41 (43,2%) Sedang 16 (16,8%) 17 (17,9%) 33 (34,7%) Tinggi 15 (15,8%) 6 (6,3%) 21 (22,1%) 62 (65,3%) 33 (34,7%) 95 (100%) 2 hitung = 6,386 Ho ditolak p-value = 0,041 Tabel 7 diatas terlihat bahwa ekonomi rendah memberikan ASI responden yang memiliki status secara eksklusif yaitu 10 responden 7

(24,2%), yang tidak memberikan ASI secara eksklusif sebesar 31 responden (75,6%). Yang memiliki status ekonomi sedang dan memberikan ASI secara eksklusif yaitu 17 responden (51,5), yang tidak memberikan ASI secara eksklusif sebesar 16 responden (48,5%). Sedangkan yang memiliki status ekonomi tinggi dan memberikan ASI secara eksklusif yaitu 6 responden (28,6%), yang tidak memberikan ASI secara eksklusif sebesar 15 responden (71,4%). Dari hasil penelitian terdapat 41 responden yang memiliki status ekonomi rendah dan dari 41 responden itu, sebanyak 31 responden tidak memberikan ASI secara eksklusif. Hal ini sangat beralasan karena tingkat pendidikan ibu yang rendah. Rendahnya tingkat pendidikan ibu mempengaruhi tingkah laku ibu dan mengakibatkan kurangnya pengetahuan ibu tentang pentingnya pemberian ASI secara eksklusif. Hal ini juga didukung oleh penelitian yang dilakukan sebelumnya oleh Novita (2008) berjudul Hubungan karakteristik ibu, faktor pelayanan kesehatan, immediate breastfeeding dan pemberian kolostrum dengan pemberian ASI Eksklusif di Wilayah Kerja Puskesmas Pancoran Mas Depok Tahun 2008 yang menyimpulkan bahwa tingkat pendidikan merupakan salah satu aspek yang berpengaruh pada tingkat pendapatan sebagai salah satu faktor ekonomi. Biasanya hal ini dapat mempengaruhi tingkah laku manusia. Semakin tinggi pendidikan ibu, maka ibu cenderung mempunyai banyak kesibukan di luar rumah. Sehingga cenderung meninggal-kan bayinya/ tidak memberikan ASI eksklusif. Sedangkan 15,8% responden dengan status ekonomi tinggi tidak memberikan ASI secara eksklusif dikarenakan sebagian besar ibu bekerja sehingga tidak memiliki waktu yang cukup untuk memberikan ASI serta gencarnya iklan susu formula di media massa, anak yang diasuh oleh pengasuh/nenek kakeknya. Hal ini sesuai dengan teori Notoatmojo (2007), pekerjaan juga berpengaruh terhadap status ekonomi orangtua. Dimana pekerjaan merupakan suatu kegiatan yang dilakukan untuk menafkahi diri sendiri dan keluarganya. Pekerjaan ibu dapat mempengaruhi status gizi anak. Ibu yang bekerja lingkungannya lebih luas dan informasi yang didapat juga lebih banyak sehingga dapat merubah perilaku yang positif. Ibu yang bekerja menyebabkan turunnya intensitas menyusui anaknya. Namun, ada 34,7% responden yang memberikan ASI secara eksklusif dengan rincian 10,5% responden dengan status ekonomi rendah, 17,9% responden dengan status ekonomi sedang dan 6,3% responden dengan status ekonomi tinggi. Sehingga dapat diketahui bahwa ibu-ibu yang mempunyai anak usia 0-2 tahun di Kecamatan Baki yang memberikan ASI secara eksklusif sebagian besar adalah responden yang memiliki status ekonomi sedang yaitu sebesar 17,9%. Pada status ekonomi sedang, sebanyak 17,9% responden memberikan ASI eksklusif pada anaknya karena sebagian besar ibu tidak bekerja sehingga memiliki cukup waktu untuk memberikan ASI secara eksklusif. Menurut Indrawati (2012), bekerja menuntut ibu untuk meninggalkan bayinya pada usia dini dalam jangka waktu yang cukup lama setiap harinya, lama waktu pisah 8

dengan bayi memiliki pengaruh negatif terhadap kelangsungan pemberian ASI. Kenaikan tingkat partisipasi wanita dalam angkatan kerja serta cuti yang kurang memadai bagi para ibu yang bekerja menyebabkan turunnya kesediaan menyusui dan lamanya menyusui. Pada status ekonomi tinggi, sebanyak 6,3% reponden memberikan ASI eksklusif pada anaknya dikarenakan sebagian besar ibu lulusan SMA ke atas dan memiliki pengetahuan yang baik tentang ASI. Tingkat pendidikan yang diperoleh responden mempengaruhi tingkat pengetahuan yang dimiliki termasuk pengetahuan anggota tentang ASI eksklusif. Menurut Wawan dan Dewi (2011), pada umumnya makin tinggi pendidikan seseorang makin mudah menerima informasi. Dalam hal ini dikaitkan dengan mayoritas anggota kelompok pendukung yang berpendidikan SMA maka responden cenderung mempunyai tingkat pengetahuan tentang ASI eksklusif yang baik. Berdasarkan hasil uji Chi Square diperoleh nilai 2 hitung = 6,389 dengan p= 0,041. Oleh karena hasil perhitungan menunjukkan bahwa p < 0,05 maka H 0 ditolak, artinya terdapat hubungan yang signifikan antara status ekonomi orangtua dengan pemberian ASI eksklusif pada bayi usia 0-6 bulan di Baki. Sehingga dapat diketahui bahwa ibu-ibu yang mempunyai anak usia 0-2 tahun di Kecamatan Baki yang memberikan ASI secara eksklusif mayoritas mempunyai status ekonomi sedang. Hal ini karena adanya dukungan dari keluarga, pengetahuan ibu yang tinggi tentang pentingnya pemberian ASI secara eksklusif. Hasil penelitian menunjukan yang dapat mempengaruhi pemberian ASI secara eksklusif pada bayi usia 0-6 bulan, salah satunya status ekonomi atau penghasilan keluarga. Menurut Kartono (2006), status ekonomi adalah kedudukan seseorang atau keluarga di masyarakat berdasarkan pendapatan per bulan. Status ekonomi dapat dilihat dari pendapatan yang disesuaikan dengan harga barang pokok. Pendapat tersebut apabila dikaitkan dengan status ekonomi orangtua adalah bahwa status ekonomi orangtua yang rendah mendorong ibu untuk bekerja diluar rumah guna membantu memenuhi kebutuhan keluarga, sehingga ibu cenderung tidak mempunyai waktu yang cukup untuk memberikan ASI secara eksklusif kepada anaknya. Simpulan 1. Ibu-ibu yang mempunyai anak usia 0-2 tahun di Kecamatan Baki mayoritas mempunyai status ekonomi yang termasuk kategori rendah (43,2%). 2. Ibu-ibu yang mempunyai anak usia 0-2 tahun di Kecamatan Baki sebagian besar mempunyai tidak memberikan ASI secara eksklusif (65,3%). 3. Terdapat hubungan yang signifikan antara status ekonomi orangtua dengan pemberian ASI eksklusif pada bayi usia 0-6 bulan di Baki (p < 0,05). Saran 1. Bagi Pelayanan Kesehatan di Kecamatan Baki a. Pelayanan Kesehatan di Kecamatan Baki diharapkan untuk melakukan penyuluhan tentang pentingnya pemberian 9

ASI secara eksklusif pada anak usia 0-6 tahun, sehingga tingkat kekebalan tubuh Balita di Kecamatan Baki semakin kuat. b. Pelayanan kesehatan di Kecamatan Baki diharapkan membantu dan memberikan pelatihan tentang metode pemberian ASI secara eksklusif dengan cara yang benar, sehingga peningkatan gizi pada anak Balita lebih terjamin. 2. Bagi Orang Tua a. Bagi ibu diharapkan untuk mengupayakan semaksimal mungkin agar dapat memberikan ASI secara eksklusif, sehingga program pemberian ASI secara eksklusif dapat berjalan dengan baik. b. Pemberian ASI secara eksklusif diharapkan dapat diberikan oleh seluruh ibu dari berbagai kalangan, karena pemberian ASI eksklusif merupakan hak bagi setiap anak. Daftar Pustaka 1. Amruddin, R. 2007. Susu Formula Menghambat Pemberian Asi Eksklusif. http://ridwanamiruddin.wordpress. com. Diakses: 4 Desember 2012. 2. Depkes RI. 2005. Rencana Aksi Nasional Pencegahan dan Penanggulangan Gizi Buruk 2005-2009. Jakarta: Depkes RI. 3. Dewi, VNL. 2010. Asuhan Neonatus Bayi dan Anak Balita. Jakarta : Salemba Medika 4. Hidayat, AA. 2008. Pengantar Ilmu Kesehatan Anak untuk Pendidikan Kebidanan. Jakarta: Salemba. 5. Indrawati, Aenti. 2012. Hubungan Status Pekerjaan Ibu dengan Pemberian Air Susu Ibu (ASI) Eksklusif pada Bayi saat Usia 0-6 Bulan di Bidan Praktik Mandiri Kota Semarang. jurnal.abdihusada.com. diakses tanggal 25 Juli 2013. 6. Kartono. 2006. Perilaku Manusia. ISBN.Jakarta. 7. Notoatmodjo, S. 2007. Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Jakarta: Rineka Cipta. 8. Notoatmodjo, S. 2010. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta. 9. Notoatmojo. 2007. Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Jakarta:Rineka Cipta. 10. Novita, D. 2008. Hubungan karakteristik ibu, faktor pelayanan kesehatan, immediate breastfeeding dan pemberian kolostrum dengan pemberian ASI Eksklusif di Wilayah Kerja Puskesmas Pancoran Mas Depok Tahun 2008. http://garuda.kemdiknas.go.id/jurn al/detil/id/0:390708/q/novita,%20 D.%202008.%20Hubungan%20Kar akteristik%20ibu/offset/0/limit/15. Diakses tanggal 1 Juli 2013. 11. Roesli, U. 2000. Mengenal ASI Eksklusif. Jakarta: Tubulus Agriwidya. Anita Putri Fatmawati*: Mahasiswa S1 Keperawatan FIK UMS Irdawati, S. Kep., M. Si. Med**: Staff pengajar FIK UMS Agustaria, S.Kep., Ns,**: Staff pengajar FIK UMS 10

11