Karakterisasi Bakteri Termofilik Penghasil Enzim Protease Netral. Characterization of Thermophilic Bacteria in Producing Neutral Protease Enzymes

dokumen-dokumen yang mirip
Karakterisasi Bakteri Amilo-Termofilik Obligat dari Sumber Air Panas Semurup, Sungai Penuh

Isolasi Dan Karakterisasi Bakteri Termo-Proteolitik Sumber Air Panas Sungai Medang, Sungai Penuh, Jambi

Isolasi dan Karakterisasi Bakteri Alkali-Proteolitik Sumber Air Panas Semurup Kerinci Jambi

Penapisan dan Karakterisasi Bakteri Selulolitik Termofilik Sumber Air Panas Sungai Medang, Kerinci, Jambi

Isolasi, Karakterisasi dan Uji Potensi Bakteri Penghasil Enzim Termostabil Air Panas Kerinci

Penapisan dan Karakterisasi Bakteri Amilo-Termofilik dari Sumber Air Panas Semurup, Kerinci, Jambi

Penapisan Bakteri Termo-Amilolitik Dari Sumber Air Panas Sungai Medang, Kerinci, Jambi

BAKTERI TERMO-AMILOLITIK YANG BERASAL DARI SUMBER AIR PANAS PARIANGAN KABUPATEN TANAH DATAR E-JURNAL

ISOLASI BAKTERI PENGHASIL PROTEASE DARI LIMBAH CAIR TAHU DI KOTA PADANG ABSTRACT

ISOLASI DAN OPTIMASI EKSTRINSIK BAKTERI TERMO-PROTEOLITIK ISOLAT SUMBER AIR PANAS SEMURUP, KAB. KERINCI, JAMBI

BAB I PENDAHULUAN. teknologi aplikasi enzim menyebabkan penggunaan enzim dalam industri semakin

BAKTERI ALKALIFILIK PENGHASIL PROTEASE PADA SUMBER AIR PANAS NAGARI PARIANGAN KABUPATEN TANAH DATAR

Potensi Bacillus sp. PA-05 Termofilik Obligat Untuk Produksi Amilase

BAKTERI TERMO-ALKALIFILIK PENGHASIL SELULASE PADA SUMBER AIR PANAS PARIANGAN KABUPATEN TANAH DATAR SUMATERA BARAT JURNAL

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. pemotongan hewan Pacar Keling, Surabaya. dengan waktu pengamatan setiap 4 jam

PENGARUH KONSENTRASI SUMBER KARBON DAN NITROGEN TERHADAP PRODUKSI PROTEASE ALKALI DARI Bacillus sp. M TERMOFILIK

ISOLASI DAN IDENTIFIKASI BAKTERI TERMOFILIK PENGHASIL PROTEASE DARI SUMBER AIR PANAS TANJUNG SAKTI LAHAT SUMATERA SELATAN

BAB 5. HASIL DAN PEMBAHASAN. Percobaan 1 : Isolasi dan identifikasi bakteri penambat nitrogen nonsimbiotik

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan yang semakin tinggi serta adanya tekanan dari para ahli dan pecinta

I. PENDAHULUAN. meningkat dari tahun ke tahun, peningkatan diperkirakan mencapai 10 15% per

BAB I PENDAHULUAN. terdapat beragam mikroorganisme yang dapat tumbuh pada kondisi ekstrim, seperti

LAMPIRAN. Lampiran 1. Foto Lokasi Pengambilan Sampel Air Panas Pacet Mojokerto

Pengaruh Faktor Abiotik terhadap Produksi Protease dari Isolat Bakteri M1-23

Isolasi Bakteri Pendegradasi Hidrokarbon di Tanah Tercemar Lokasi Perbengkelan Otomotif

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu pengekspor buah nanas yang menempati posisi

ISOLASI DAN KARAKTERISASI BAKTERI TERMO-PROTEOLITIK SUMBER AIR PANAS SUNGAI MEDANG, SUNGAI PENUH, JAMBI SKRIPSI SARJANA BIOLOGI OLEH DINA WAHYUNA

BAB III METODE PENELITIAN. Biologi dan Laboratorium Biokimia, Departemen Kimia Fakultas Sains dan

Isolasi Bakteri Pendegradasi Limbah Cair Industri Minyak Sawit. Isolation of Degrading Bacteria of Palm Oil Mill Effluent (POME)

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari sampai bulan April 2014.

AKTIVITAS PROTEASE ALKALIN OLEH BAKTERI TERMOFILIK ALKALITOLERAN DARI SUMBER AIR PANAS DESA SUNGAI PINANG KABUPATEN KUANTAN SINGINGI, RIAU

PENGARUH PENAMBAHAN SORBITOL TERHADAP STABILITAS ph ENZIM PROTEASE DARI Bacillus subtilis ITBCCB148

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

UJI AKTIVITAS AMILASE DARI BAKTERI THERMO-AMILOLITIK PADA SUMBER AIR PANAS PARIANGAN KABUPATEN TANAH DATAR ARTIKEL ILMIAH

SKRINING DAN ISOLASI BAKTERI PENGHASIL ENZIM PROTEASE DARI LIMBAH TEBU SINTA LINGEWATI

PENGARUH SUHU TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI LAPORAN PRAKTIKUM

ENUMERASI DAN ANALISIS BAKTERI TANAH DI HUTAN LARANGAN ADAT RUMBIO

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

ISOLASI DAN SCREENING BAKTERI PROTEOLITIK TERMOFILIK DARI SUMBER AIR PANAS DANAU SEGARA ANAK, TAMAN NASIONAL GUNUNG RINJANI

SELEKSI, KARAKTERISASI, DAN IDENTIFIKASI ISOLAT BAKTERI TERMOFILIK PASCA ERUPSI MERAPI SEBAGAI PENGHASIL ENZIM PROTEASE SKRIPSI

ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga BAB I PENDAHULUAN. aplikasi enzim menyebabkan penggunaan enzim dalam industri semakin luas.

BAB I PENDAHULUAN. senyawa yang lebih sederhana seperti peptida dan asam amino. Enzim protease

BAB I PENDAHULUAN. enzim bersifat tahan lingkungan yang mampu melakukan aktifitas pada

PENAPISAN BAKTERI TERMOFILIK PENGHASIL ENZIM AMILASE DARI SUMBER AIR PANAS SAPAN SUNGAI ARO KABUPATEN SOLOK SELATAN

Isolasi dan Karakterisasi Parsial Bakteri Indigenous Pemfermentasi dari Buah Durian (Durio zibethinus Murr.)

PENGARUH SUMBER KARBON DAN NITROGEN TERHADAP PRODUKSI PROTEASE ALKALI DARI Bacillus sp. M1.2.3 TERMOFILIK

PENAPISAN DAN KARAKTERISASI PROTEASE BAKTERI TERMOFILIK ASAL MATA AIR LAUT PANAS POSO SULAWESI TENGAH ABSTRAK

SKRINING DAN ISOLASI BAKTERI PENGHASIL ENZIM AMILASE DARI LIMBAH TEBU YONATHAN MEIKY SEPTIAN

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) MIKROBIOLOGI. BIO 4501 (3 SKS) Semester II

ISOLASI BAKTERI PROTEOLITIK TERMOFILIK DARI SUMBER AIR PANAS PACET MOJOKERTO DAN PENGUJIAN AKTIVITAS ENZIM PROTEASE SKRIPSI

EKSPLORASI BAKTERI TANAH KAWASAN KAWAH GUNUNG DARAJAT SEBAGAI PENGHASIL ENZIM PROTEASE DAN AMILASE

KARAKTERISASI FISIOLOGI DAN PERTUMBUHAN ISOLAT BAKTERI Bacillus thuringiensis DARI TANAH NAUNGAN DI LINGKUNGAN UNIVERSITAS LAMPUNG

3. HASIL PENELITIAN Acar Kubis Putih (Brassica oleracea)

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2012) 1-5 1

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. AKTIVITAS KUALITATIF ENZIM KITINOLITIK (INDEKS KITINOLITIK)

OLEH : ARDIAN PRASETYA ( ) Dosen Pembimbing Nengah Dwianita Kuswytasari, S.Si., M.Si Kristanti Indah Purwani, S.Si., M.

Uji Potensi Bakteri dan Resistensi terhadap Antibiotik

DAFTAR ISI ABSTRAK... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN...

LAMPIRAN Lampiran 1: Komposisi dan Penyiapan Media Skim Milk Agar, Komposisi Media Feather Meal Agar, Komposisi Media Garam Cair.

TINJAUAN PUSTAKA. (a) (b) (c) (d) Gambar 1. Lactobacillus plantarum 1A5 (a), 1B1 (b), 2B2 (c), dan 2C12 (d) Sumber : Firmansyah (2009)

EKSPLORASI DAN ISOLASI BAKTERI Rhizobium DARI BINTIL AKAR TUMBUHAN LEGUMINOSA DI LAHAN GAMBUT KAMPUS UIN SUSKA RIAU PEKANBARU

BAKTERI TANAH SAMPAH PENDEGRADASI PLATIK DALAM KOLOM WINOGRADSKY

BAB I PENDAHULUAN. digunakan menjadi energi melalui tahapan metabolisme, dimana semua proses

BAB I PENDAHULUAN. Protease adalah enzim yang memiliki daya katalitik yang spesifik dan

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

III. METODE PERCOBAAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari sampai April 2014 di

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) MIKROBIOLOGI INDUSTRI. BIO 4503 (3 SKS) Semester V

Isolasi, Karakterisasi dan Potensi Bakteri Endofitik dari Tanaman Zodia (Evodia suaveolens Scheff) sebagai Penghasil Antibiotika

IDENTIFIKASI BAKTERI PENGHASIL AMILASE YANG BERASAL DARI TANAH TEMPAT PEMBUANGAN AKHIR (TPA) SAMPAH DI KOTA PADANG ARTIKEL GUSNAYETTY NIM.

Isolasi Bakteri Penghasil Enzim Protease Alkalin Termostabil

ISOLASI BAKTERI PENGHASIL EKSOENZIM. Wittri Djasmasari dan AriefFuad Akademi Kimia Analisis Bogor ABSTRACT

3. HASIL PENELITIAN Fermentasi Asinan Rebung

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rizki Indah Permata Sari,2014

Potensi dan Karakterisasi Bakteri Alami Pencernaan Ayam Broiler Pedaging (Gallus gallus domesticus L.) Sebagai Kandidat Probiotik Pakan Ayam Broiler

UJI METABOLISME PADA BAKTERI

DETEKSI KOLONI ENTEROBACTERICEAE PADA SUSU SAPI SEGAR TANPA MELALUI MEDIA SELEKTIF ENTEROBACTERIACEAE ENRICHMENT BROTH

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Isolasi Bakteri Selulolitik dari Tanah Mangrove

I PENDAHULUAN. Bab ini menguraikan mengenai: (1) Latar Belakang, (2) Identifikasi Masalah, (3)

BAB I PENDAHULUAN. bersifat sebagai katalisator yaitu zat-zat yang dapat mempercepat reaksi tetapi zat

ISOLASI DAN KARAKTERISASI BAKTERI PROTEOLITIK DARI FESES HEWAN LUWAK (Paradoxurus hermaphroditus)

BAB I PENDAHULUAN. Limbah cair tahu adalah air buangan dari proses produksi tahu. Menurut

DAFTAR ISI. ABSTRAK... i KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... v. DAFTAR TABEL... viii DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN... BAB I PENDAHULUAN...

BAB I PANDAHULUAN. Adanya cahaya, akan mempengaruhi suhu di bumi. Suhu banyak diaplikasikan

2014 KINETIKA PERTUMBUHAN DAN ISOLASI GENOMIK KONSORSIUM BAKTERI HYDROTHERMAL VENT KAWIO MENGGUNAKAN MEDIUM MODIFIKASI LB

Pengambilan sampel tanah yang terkontaminasi minyak burni diambil dari

DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL

BAB I PENDAHULUAN. Tanah mengandung fosfat (P) sebagai salah satu unsur hara makro yang

II. METODELOGI PENELITIAN

Isolasi Bakteri Proteolitik Termofilik dari Sumber Air Panas Pacet Mojokerto dan Pengujian Aktivitas Enzim Protease

I. PENDAHULUAN. Bacillus thuringiensis merupakan salah satu bakteri patogen serangga yang

1. PENDAHULUAN Latar Belakang

SCREENING BAKTERI PROTEOLITIK TERMOFILIK DARI SUMBER AIR PANAS SINGGAHAN TUBAN

ISOLASI DAN SKRINING BAKTERI INDIGENOUS DARI AIR RENDAMAN PELEPAH TANAMAN SALAK (Zalacca edulis, Reinw.) YANG BERPOTENSI SEBAGAI BAKTERI SELULOLITIK

Seminar Nasional : Menggagas Kebangkitan Komoditas Unggulan Lokal Pertanian dan Kelautan Fakultas Pertanian Universitas Trunojoyo Madura

LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI DASAR. Pengecatan Gram dan Pengujian KOH Pada Bakteri OLEH :

ISOLASI DAN KARAKTERISASI BAKTERI PROTEOLITIK DARI FESES HEWAN LUWAK (Paradoxurus hermaphroditus)

I. PENDAHULUAN. Industri pertanian seperti PT.GGP (Green Giant Pinaeple) Lampung. menggunakan nanas sebagai komoditas utama dalam produksi.

Isolasi Bakteri Pendegradasi Limbah Industri Karet dan Uji Kemampuannya dalam Perbaikan Kualitas Limbah Industri Karet

BAB III METODE PENELITIAN. deskriptif. Data yang diperoleh disajikan secara deskriptif kualitatif meliputi

PENGARUH KONSENTRASI INOKULUM DAN INDUSER TERHADAP PRODUKSI PROTEASE ALKALI Bacillus sp. ISOLAT MI.2.3 TERMOFILIK

POTENSI BAKTERI SELULOLITIK DALAM DEKOMPOSISI JERAMI PADI

Transkripsi:

9 Karakterisasi Bakteri Termofilik Penghasil Enzim Protease Netral Characterization of Thermophilic Bacteria in Producing Neutral Protease Enzymes Widia Firliani * ), Anthoni Agustien, dan Fuji Astuti Febria Laboratorium Mikrobiologi, Jurusan Biologi, FMIPA Universitas Andalas, Padang 25163 * ) Koresponden : firlianiwidia@yahoo.co.id Abstract A study on the characterization of thermophilic bacteria in producing neutral protease enzyme has been conducted in the Laboratory of Microbiology, Biology Department, Andalas University from October 2013 to March 2014. The bacteria were isolated from a hot spring at Sungai Medang, Kerinci. Water samples were collected purposively based on gradient temperature at the hot spring which ranged from 45 0 C to 88 0 C. Colony of the bacteria were inoculated using nutrient agar (NA). We obtained 10 isolates of neutral protease enzyme from the thermophilic bacteria with proteolytic index ranged from 0.27 to 3.89. The MIV-14 isolate has the highest proteolytic index which collected from 83 0 C of the hot spring. Characterization of macroscopic, microscopic and biochemical tests were reported. Generally, the colonies have round shape, wavy edge, white, producing endospores and motile. Keywords: characterization, neutral protease, thermophilic bacteria. Pendahuluan Mikroorganisme termofilik merupakan mikroorganisme yang dapat hidup pada temperatur suhu 45 0 C - 88 0 C. Mikroorganisme termofilik mengandung protein tahan panas dan tahan denaturasi sehingga mampu beradaptasi dengan kondisi lingkungan bersuhu ekstrim (Kumar dan Nussinov, 2001). Pengisolasian bakteri termofilik dari berbagai habitat dengan tujuan penggunaan bakteri dan enzim termostabil yang dihasilkan dari bakteri untuk diterapkan dalam dunia industri semakin intensif. Beberapa enzim termostabil mempunyai susunan asam amino yang sedikit berbeda dengan enzim yang sama dari bakteri mesofilik, yaitu banyak mengandung asam amino yang bersifat hidrofobik, salah satunya yaitu enzim protease (Madigan, Martinko dan Parker, 2000). Protease adalah enzim yang mempunyai daya katalitik terhadap ikatan peptida dari suatu molekul polipeptida atau protein yang menghasilkan asam amino dan peptida dengan bantuan molekul air (Rao, Tanksale, Gahtge, dan Deshpande, 1998). Berdasarkan dari lingkungan daya kerjanya, protease dapat dikelompokan menjadi protease netral, asam, dan alkali (Suhartono, 1991). Enzim protease netral merupakan enzim yang aktif pada ph netral (Ward, 1983). Enzim protease merupakan salah satu enzim komersial yang mempunyai nilai ekonomis tinggi karena mampu menguasai 59% dari total penjualan enzim dengan nilai mencapai 200 juta US$ pertahun, dan memiliki peranan penting dalam industri pangan maupun non pangan. Contohnya dalam industri pangan seperti industri bir, daging, dan keju sedangkan dalam industri non pangan seperti detergen, kulit, farmasi, dan lain-lain (Suhartono, 1991). Beberapa enzim protease komersial yang banyak dikenal adalah papain dari papaya dan bromelin dari nanas yang biasanya digunakan untuk pengempuk daging (Rahayu, 2007). Indonesia memiliki sumber daya alam yang mendukung dengan keanekaragaman jenis bakteri yang berasal dari sumber air panas. Salah satu sumber air panas yang terkenal berada di pulau Sumatera yang berlokasi di kolam air panas Sungai Medang. Sumber air panas ini Accepted: 13 Oktober 2014

terletak di Kecamatan Air Hangat Timur Kabupaten Kerinci Jambi. Berdasarkan hasil survey diketahui bahwa suhu kolam air panas berkisar antara 45-88 o C dengan kisaran ph 8-8,7 termasuk air panas bersifat basa. Vegetasi sekitar sumber air panas berupa semak, rumput-rumputan, dan lumut. Mikroorganisme termofil merupakan kelompok mikroorganisme yang paling banyak diteliti diantara mikroorganisme ekstrimofil lainnya. Identifikasi bakteri merupakan langkah awal dari rangkaian studi eksplorasi dan pemanfaatan bakteri indigenous suatu daerah. Identifikasi dapat dilakukan secara konvensional melalui karakterisitik sifat biokimia dan mikroskopis sel bakteri, hingga berbasis molekuler. Saat ini informasi yang didapatkan mengenai karakterisasi bakteri termofilik yang berpotensi menghasilkan enzim protease netral dari sumber air panas Sungai Medang, Kerinci, Jambi masih sedikit. Oleh sebab itu maka dilakukan penelitian mengenai karakterisasi bakteri penghasil enzim protease netral yang terdapat di sumber Air Panas Sungai Medang, Kerinci, Jambi. Metodologi Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode survey lapangan dan dianalisa secara deskriptif dengan beberapa tahap prosedur kerja. Isolasi Bakteri Pengisolasian bakteri dilakukan pada sumber air panas Sungai Medang, dengan suhu kolam 45-88º C. Sampel kemudian diinokulasi ke medium Nutrient Agar dan di inkubasi pada suhu 50º C selama 24 jam. Pemurnian Bakteri Termofilik Biakan bakteri termofilik digoreskan pada medium NA. Biakan di inkubasikan pada suhu 50 0 C selama 48 jam. Koloni tunggal diinokulasikan pada biakan miring NA dan di inkubasikan pada suhu 50 0 C dalam inkubator selama 24 jam, kemudian disimpan sebagai stok bakteri (Atlas dan Ronald, 1997). 10 Penapisan Bakteri Termofilik Penghasil protease Penapisan bakteri termofilik ini dilakukan menurut modifikasi dan metode (Benerjee et al,. 1999). Biakan miring bakteri termofilik ini diinokulasikan dengan menggunakan tusuk gigi steril pada medium susu skim. Kemudian di inkubasi pada suhu 50 0 C selama 24 48 jam. Koloni bakteri dan zona bening yang terbentuk di sekitar koloni bakteri diukur diameternya dan selanjutnya ditentukan Indeks Proteolitik (IP): IP = Diameter zona bening Diameter koloni Diameter koloni Dicatat isolat yang mempunyai IP yang paling tinggi (Agustien, 2010). Karakterisasi dan Uji Biokimia Bakteri Termofilik Karakterisasi bakteri termofilik dilakukan pada semua isolat yang didapatkan yang menghasilkan enzim protease netral. Pengamatan makroskopis dapat dilakukan dengan melihat bentuk koloni, elevasi koloni, tepian koloni, dan warna koloni. Pengamatan mikroskopis dilakukan pewarnaan gram, pewarnaan spora, uji motilitas. Karakterisasi sifat biokimia mencakup uji sitrat, gelatin, dan uji katalase. Hasil dan Pembahasan Isolasi Bakteri Termofilik Hasil isolasi bakteri termofilik yang telah dilakukan pada 5 kolam sumber air panas Sungai Medang, Kerinci, Jambi diperoleh 28 isolat bakteri. Tabel 1 menunjukkan bahwa jumlah bakteri yang di inkubasi pada suhu 50 0 C ditemukan berbeda pada tiap-tiap kolam. Keberadaan bakteri termofilik pada sumber air panas ini disebabkan oleh kondisi lingkungan yang didukung oleh faktor biotik dan abiotik. Kondisi biotik di lingkungan sumber air panas yang mana terdapat rumput-rumputan, lumut dan sumber organik lainnya yang ditemukan di sekeliling sumber air panas tersebut sehingga dapat dimanfaatkan sebagai sumber energi. Faktor abiotik juga berpengaruh terhadap keberadaan bakteri termofilik seperti ph basa yang disebabkan

oleh kandungan mineral tinggi sehingga menyebabkan tingginya keanekaragaman mikroorganisme (Madigan et al., 2000 cit Agustien, 2010). Menurut Dirnawan, Suwanto, Purwadaria (2000) bahwa kondisi biotik seperti dedaunan yang gugur, ranting 11 dahan, rerumputan, serta bangkai serangga yang terdapat dalam sumber air panas merupakan bahan organik yang dapat dimanfaatkan sebagai sumber energi bagi mikroorganisme tersebut. Tabel 1. Hasil isolasi bakteri termofilik dari sumber Air panas Sungai Medang yang diinkubasi pada suhu 50 0 C. No Lokasi sampel air panas Jumlah isolat bakteri 1 MI (Medang Kolam I) Suhu 88 o C; ph 8,45 * 7 2 MII (Medang Kolam II) Suhu 77 o C; ph 8.57 * 3 3 MIII (Medang Kolam III) Suhu 45 o C; ph8.54 * 5 4 MIV (Medang Kolam IV) Suhu 83 o C; ph8.62 * 10 5 MV (Medang Kolam V) Suhu 86 o C; ph 8,71 3 Jumlah Total Isolat 28 Keterangan : (*) : Sumber Wahyuna (2012). Penapisan dan Karakterisasi Bakteri Penghasil Protease Netral. Isolat - isolat bakteri yang diperoleh pada tahap isolasi, selanjutnya ditapis untuk menghasilkan enzim protease netral, dari 28 isolat bakteri termofilik (Tabel 1), 10 isolat yang berpotensi menghasilkan protease netral (Tabel 2). Nilai indeks proteolitik yang dihasilkan dari isolat bakteri berkisar antara 0,27-3,89. Hal ini ditandai dengan adanya zona bening disekitar koloni yang tumbuh pada medium skim agar. Bentuk koloni bakteri dapat dilihat pada (Gambar 1). Medium Skim Zona Bening Koloni Bakteri Gambar 1. Koloni isolat bakteri MIV-14 dengan zona bening. Menurut Sastramihardja (1998) cit Kurniawan (2011) apabila di sekitar koloni terdapat daerah zona bening 2 cm, maka dapat dikatakan bakteri tersebut termasuk galur yang baik untuk menghasilkan enzim protease. Terbentuknya zona bening disebabkan oleh bakteri mensekresikan protease netral ke lingkungannya sehingga protein susu akan terhidrolisis dan menyebabkan di sekitar koloni menjadi bening. Karakterisasi dilakukan pada bakteri yang berpotensi menghasilkan enzim protease netral dengan mengamati bentuk makroskopis, mikroskopis dan uji biokimia sel bakteri. Karakterisasi makroskopis, mikroskopis dan uji biokimia yang diperoleh untuk semua isolat pada umumnya memiliki bentuk bundar, tepian berombak, berlekuk, dan licin, warna koloni putih, mikroskopis berbentuk basil, gram positif yang ditunjukkan pada (Gambar 2), menghasilkan endospora dan bersifat motil. Positif

terhadap uji katalase, gelatin dan uji sitrat (Tabel 3). 12 Berdasarkan ciri-ciri makroskopis, mikroskopis, serta uji biokimia yang telah dilakukan terhadap keseluruhan isolat bakteri.penghasil enzim protease netral tersebut mengarah pada genus Bacillus. Gambar 2. Mikroskopis isolat MIV-14 setelah diwarnai dengan pewarnaan gram. Tabel 2. Indeks proteolitik masing-masing isolat bakteri sumber air panas Sungai Medang, Kerinci, Jambi. Kode isolat Hasil Indeks Jumlah Isolat No Kolam penghasil D. Zona D. Koloni Proteolitik penghasil protease proteolitik Bening (IP) netral 1 MI-1 9,94 3,54 1,81 2 MI-2 - - - 3 MI-3 - - - 4 I MI-4 - - - 1 5 MI-5 - - - 6 MI-6 - - - 7 MI-25 - - - 8 MII-26 19,40 9,58 1,03 9 II MII-27 - - - 1 10 MII-28 - - - 11 MIII-20 27,04 10,62 1,55 12 MIII-21 8,45 3,05 1,77 13 III MIII-22 - - - 2 14 MIII-23 - - - 15 MIII-24 - - - 16 MIV-12 3,79 2,99 0,27 17 MIV-14 23,50 4,81 3,89 18 MIV-15 20,92 12,89 0,62 19 MIV-16 15,62 5,38 1,9 20 MIV-7 - - - IV 21 MIV-8 - - - 4 22 MIV-9 - - - 23 MIV-10 - - - 24 MIV-11 - - - 25 MIV-13 - - - 26 MV-17 17,18 5,84 1,94 27 V MV-18 15,13 6,12 1,47 2 28 MV-19 - - - Jumlah isolat penghasil enzim protease netral 10 Keterangan: MI-1: Kode Isolat, M (Medang), I (Kolam Pertama), 1 (Nomor isolat), (-) isolat yang tidak menghasilkan enzim protease netral.

13 Tabel 3. Karakterisasi makroskopis, mikroskopis, dan uji biokimia isolat bakteri termofilik penghasil protease netral. No Pengamatan Kode Isolat Makroskopis MI-1 MII-26 MII-20 MIII-21 MIV-12 MIV-14 MIV-15 MIV-16 MV-17 MV-18 1 Bentuk Bundar Bundar Bundar Bundar Bundar Bundar Bundar Bundar Bundar Bundar 2 Tepian Berombak Berombak Berlekuk Berlekuk Berombak Licin Berombak Licin Licin licin 3 Elevasi Cembung Datar Cembung Cembung Datar Datar Datar Timbul Datar Datar 5 Warna Putih Agakkekuningan Putih Putih Putih Putih Putih Putih Putih Putih Mikroskopis 6 Bentuk Basil Basil Basil Basil Basil Basil Basil Basil Basil Basil 7 Gram Positif Positif Positif Positif Positif Positif Positif Positif Positif Positif 8 Endospora Positif Positif Positif Positif Positif Positif Positif Positif Positif Positif 9 Motilitas Positif Positif Positif Positif Positif Positif Positif Positif Positif Positif Ujibiokimia 10 Ujikatalase Positif Positif Positif Positif Positif Positif Positif Positif Positif Positif 11 UjiSitrat Positif Positif Negatif Negatif Negatif Negatif Positif Positif Negatif Negatif 12 Uji gelatin Positif Positif Positif Positif Positif Positif Positif Positif Positif Positif Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dapat diambil kesimpulan : 1. Didapatkan 28 isolat bakteri termofilik dengan 10 isolat bakteri termofilik yang berpotensi menghasilkan enzim protease netral dengan indeks proteolitik berkisar antara 0,27-3,89. Isolat MIV-14 merupakan isolat yang memiliki nilai indeks proteolitik tertinggi yaitu 3,89. 2. Isolat pada umumnya memiliki bentuk bundar, tepian berombak, berlekuk, dan licin, warna koloni putih, mikroskopis berbentuk basil, mempunyai endospora dan bersifat motil, positif terhadap uji katalase, gelatin dan uji sitrat. Ucapan Terima kasih Terima kasih penulis ucapkan kepada Dr. Nasril Nasir, Dr. Phil. Nat. Periadnadi dan Dr Efrizal yang telah memberikan saran dan kritik. Daftar Pustaka Agustien, A. 2010. Protease Bakteri Termofilik. UNPAD PRESS. Bandung. Atlas, R.M and Ronald, 1997. Principles of Microbiology, The 2 nd Ed., WBC Mc Grow-Hill Book New York. Benerjee, U.C., R.K. Sani., W. Azmi, and R. Soni. 1999. Thermostable Alkaline Proteases from Bacillus brevis and its Characterization as a Laundry Detergent Additive. Prosess Biochemistry, 35: 213-219. Dirnawan, H., A. Suwanto, dan T. Purwadaria. 2000. Eksplorasi Bakteri Penghasil Enzim Hidrolitik Ekstraselluler dari Sumber Air

Panas Gunung Pancar. Hayati, 7: 52-55. Kumar, S. And R. Nussinov. 2001. How do Thermophilic Protein deals with heat? A review. Cell molecular life science, 58: 1216-1233. Kurniawan, H.M. 2011. Isolasi dan Optimasi Ekstrinsik Bakteri Termo-proteolitik Isolat Sumber Air Panas Semurup Kabupaten Kerinci, Jambi. Tidak dipublikasikan. Pasca Sarjana Universitas Andalas. Padang. Madigan, M.T.J., M. Martinko, and J. Parker. 2000. Biology of Microorganisms. The 9 th Ed. Prentice Hall International, Inc. New Jersey. Rahayu, U. 2007. Skrining Bakteri Termofilik Penghasil Protease, 14 Buletin Teknisi Litkayasa Akuakultur, 6, 2: 146. Rao, M.B., A.M. Tanksale, M.S. Gahtge, and V.V, Deshpande. 1998. Molecular and Biotechnological Aspects of Microbial Protease. Microbiology Biology Review, 62: 597-635. Suhartono, M.T. 1991. Protease, PAU Bioteknologi IPB. Bogor. Wahyuna, D. 2012. Isolasi dan Karakterisasi Bakteri Termo- Proteolitik dari Sumber Air panas Sungai Medang. Universitas Andalas. Skiripsi Sarjana Universitas Andalas. Padang. Ward, O. P and Fogarty W. M, 1983. Proteinase. Microbial Enzyme and Biotechnology. Applied Science Publisher. New York