BAB IV. PERSAMAAN DAN PERBEDAAN ANTARA HUKUM ISLAM dan UU NO.7 TAHUN 2011 TERHADAP PENUKARAN MATA UANG RUSAK

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PENUKARAN MATA UANG LOGAM DI PASAR SIMO SURABAYA

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG PENUKARAN UANG. (sesuatu dengan sesuatu yang lain). Kata (البیع) dalam bahasa Arab

BAB IV ANALISIS DATA. A. Proses Akad yang Terjadi Dalam Praktik Penukaran Uang Baru Menjelang Hari Raya Idul Fitri

prabarter ini, manusia belum mengenal transaksi perdagangan atau kegiatan

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PATOKAN HARGA BERAS DALAM ARISAN DARMIN DI DESA BETON KECAMATAN MENGANTI KABUPATEN GRESIK

Macam - macam Riba. Tukar-menukar barang tersebut harus sama. Timbangan atau takarannya harus sama. Serah terima pada saat itu juga.

BAB IV ANALISIS METODE ISTINBA<T} HUKUM FATWA MUI TENTANG JUAL BELI EMAS SECARA TIDAK TUNAI

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP HUTANG PIUTANG PUPUK DALAM KELOMPOK TANI DI DESA KALIGAMBIR KECAMATAN PANGGUNGREJO KABUPATEN BLITAR

BAB II LANDASAN TEORI. Secara etimologi, al mal berasal dari kata mala yang berarti condong atau

BAB II KONSEPSI DASAR TENTANG JUAL BELI DALAM ISLAM.. yang berarti jual atau menjual. 1. Sedangkan kata beli berasal dari terjemahan Bahasa Arab

BAB I PEDAHULUAN. peluang terjadinya jual-beli dengan sistem kredit atau tidak tunai dalam

BAB IV ANALISIS JUAL BELI MESIN RUSAK DENGAN SISTEM BORONGAN DI PASAR LOAK DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM

BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS DATA. wawancara kepada para responden dan informan, maka diperoleh 4 (empat) kasus

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK PEMBIAYAAN MURA<BAH{AH DI BMT MADANI TAMAN SEPANJANG SIDOARJO

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTEK PENGGUNAAN AKAD BMT AMANAH MADINA WARU SIDOARJO. Pembiayaan di BMT Amanah Madina Waru Sidoarajo.

ANALISIS FATWA DEWAN SYARI AH NASIONAL TENTANG PEMBOLEHAN JUAL BELI EMAS SECARA TIDAK TUNAI

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP UTANG PIUTANG SISTEM IJO (NGIJO) DI DESA SEBAYI KECAMATAN GEMARANG KABUPATEN MADIUN

Rikza Maulan Lc., M.Ag.

KONSEP RIBA SESI III ACHMAD ZAKY

??????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????

BAB II JUAL BELI, KREDIT DAN RIBA. dahulu perlu diperjelas pengertian jual beli. Secara etimologi berarti menjual

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN

BAB IV SUMUR DENGAN SISTEM BORONGAN DI DESA KEMANTREN KECAMATAN PACIRAN KABUPATEN LAMONGAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan di Indonesia telah berkembang pesat dan banyak kota-kota

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PERSEPSI NASABAH TENTANG APLIKASI MURA<BAH}AH DI BMS FAKULTAS SYARIAH

BAB I PENDAHULUAN. Uang merupakan bagian integral dari kehidupan kita sehari hari. Dan

ma>l mitsli> untuk kemudian dibayar atau

BAB I PENDAHULUAN. melengkapi, tidak mungkin bagi siapapun untuk memenuhi seluruh kebutuhannya

Efti Larasati Ita Husnatin Opissen Yudisyus Wahyu Abdullah Kurniawan Yudha Fida Lukman

BAB IV UPAH (IJARAH) MENURUT HUKUM ISLAM

BAB IV ANALISIS SADD AL-DH>ARI< AH TERHADAP JUAL BELI PESANAN MAKANAN DENGAN SISTEM NGEBON OLEH PARA NELAYAN DI DESA BRONDONG GANG 6 LAMONGAN

BAB II PENUKARAN UANG DALAM KAJIAN TEORI HUKUM ISLAM

BAB I PENDAHULUAN. Manusia pada umumnya dilahirkan seorang diri, namun demikian

KONSEP QIYAS DALAM TRANSAKSI EKONOMI MONEY CHANGER

BAB I PENDAHULUAN. tidak mau seorang manusia haruslah berinteraksi dengan yang lain. Agar kebutuhan

BAB IV ANALISIS DATA

BAB IV ANALISIS TENTANG AKAD QIRAD}{ DI GERAI DINAR SURABAYA

QARD DAN MURA>BAH}AH

BAB II LANDASAN TEORITIS. " artinya menggadaikan atau merungguhkan. 1 Gadai juga diartikan

FIQH, RIBA, GHARAR. - riba ( ال رب ا ) berarti ziyadah ( ال زي ادة ) yaitu tambahan, bisa juga diartikansebagaikelebihan, atau pertumbuhan

BAB IV. A. Mekanisme Penundaan Waktu Penyerahan Barang Dengan Akad Jual Beli. beli pesanan di beberapa toko di DTC Wonokromo Surabaya dikarenakan

BAB I PENDAHULUAN. sehari-hari mempunyai keperluan yang bermacam-macam untuk mempertahankan

FATWA DEWAN SYARIAH NASIONAL Nomor: 77/DSN-MUI/V/2010 Tentang JUAL-BELI EMAS SECARA TIDAK TUNAI

BAB II MUD}A<RABAH DALAM HUKUM ISLAM. pihak sesuai dengan kesepakatan. Didalam pembiayaan mud{a>rabah pemilik

RIBA DAN BUNGA BANK Oleh _Leyla Fajri Hal. 1

HUKUM JUAL BELI DENGAN BARANG-BARANG TERLARANG. Djamila Usup ABSTRAK

ija>rah merupakan salah satu kegiatan muamalah dalam memenuhi

BAB V PENUTUP. 1. Akad utang sapi untuk penanaman tembakau berdasarkan ketentuan kreditur

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTEK JUAL BELI EMAS DI TOKO EMAS ARJUNA SEMARANG

BAB IV ANALISIS PELAKSANAAN PEMBIAYAAN TALANGAN HAJI DI BANK SYARIAH MANDIRI SEMARANG

Sukuk Ijarah. 1 Al Ma'ayir as Syar'iyyah, hal Dr. Hamid Mirah, Sukuk al Ijarah, hal

BAB 5. Prinsip Dasar Bank Syariah. AKUNTANSI PERBANKAN SYARIAH: Teori dan Praktik Kontemporer

waka>lah. Mereka bahkan ada yang cenderung mensunnahkannya dengan

BAB IV ANALISIS PENGGUNAAN DUA AKAD DALAM SATU TRANSAKSI KARANGCANGKRING JAWA TIMUR CABANG PASAR KRANJI PACIRAN LAMONGAN MENURUT HUKUM ISLAM

Ji a>lah menurut masyarakat Desa Ngrandulor Kecamatan Peterongan

BAB IV BINDUNG KECAMAATAN LENTENG KABUPATEN SUMENEP. yang sifatnya menguntungkan. Jual beli yang sifatnya menguntungkan dalam Islam

Leni Rusilawati ( ) Alvionita ( ) Jamal Zulkifli ( ) Intan C Tyas

BAB I PENDAHULUAN. melepaskan dirinya dari kesempitan dan dapat memenuhi hajat hidupnya. menujukkan jalan dengan bermu amalat.

MURA>BAH}AH DAN FATWA DSN-MUI

A. Analisis Praktik Sistem Kwintalan dalam Akad Utang Piutang di Desa Tanjung Kecamatan Kedamean Kabupaten Gresik

TEORI UANG dan PERMINTAAN UANG Uang, Fungsi Uang dan Nilai Waktu dalam Islam

BAB I PENDAHULUAN. melalui Rasulullah saw yang bersifat Rahmatan lil alamin dan berlaku

JUAL BELI DALAM ISLAM

BAB II AL-SHARF DALAM HUKUM ISLAM. dengan kata al-sharf. Dalam kamus al-munjid fi al-lughah disebutkan bahwa alsharf

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP INSTRUMEN HEDGING PADA TRANSAKSI SWAP

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP UTANG PIUTANG DALAM BENTUK UANG DAN PUPUK DI DESA BRUMBUN KECAMATAN WUNGU KABUPATEN MADIUN

BAB IV. A. Analisis Aplikasi Akad Mura>bah}ah di BMT Mandiri Sejahtera Jl. Raya Sekapuk Kecamatan Ujung Pangkah Kabupaten Gresik.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Jawa Timur, Indonesia. Desa Pakisaji berada 11 km arah selatan dari Kota

Halal Guide.INFO - Guide to Halal and Islamic Lifestyle

BAB IV PRAKTIK TRANSAKSI PENUKARAN MATA UANG ASING DI PT VALASINDO SURABAYA DALAM TINJAUAN HUKUM ISLAM

BAB IV ANALISIS DATA

FATWA MUI TENTANG TRADING FOREX

PENGANTAR BISNIS SYARIAH

MADRASAH ALIYAH ASSHIDDIQIYAH

Pembiayaan Multi Jasa

1 Hadits Riwayat Muslim, didukung oleh Hadits-hadits Riwayat Bukhori dan Nasa i.

fiqih muamalah "MusaQoh"

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRODUK KEPEMILIKAN LOGAM MULIA (KLM) DI PT. BRI SYARIAH KCP SIDOARJO

AL-S}ARF DALAM HUKUM ISLAM

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP TRADISI PELAKSANAAN UTANG PIUTANG BENIH PADI DENGAN SISTEM BAYAR GABAH DI

PEMBIAYAAN MULTI JASA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Nadhifatul Kholifah, Topowijono & Devi Farah Azizah (2013) Bank BNI Syariah. Hasil Penelitian dari penelitian ini, yaitu:

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP OPERASIONALISASI DANA DEPOSITO DI BNI SYARI AH CAB. SURABAYA

BAB IV ANALISIS TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PENUKARAN UANG DENGAN JUMLAH YANG TIDAK SAMA JIKA DIKAITKAN DENGAN PEMAHAMAN PARA PELAKU

BAB I PENDAHULUAN. sesuatu. Menurut madzhab Maliki, Syafi i, dan Hanbali, jual beli sendiri

RAHN, DAN KETENTUAN FATWA DEWAN SYARIAH

TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTEK AKAD JUAL BELI IKAN NELAYAN (STUDI KASUS DI DESA PANGKALAN KECAMATAN SLUKE KABUPATEN REMBANG)

Ji a>lah (ا لج ع ال ة) artinya janji hadiah atau upah. 1

BAB III PERSAMAAN, PERBEDAAN, DAN IMPLIKASI YURIDIS ANTARA KONSEP KHIYÂR AIB DALAM HUKUM ISLAM DAN KONSEP GARANSI DALAM HUKUM PERDATA

BAB I PENDAHULUAN. tidak bisa hidup sendiri. Baik itu dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP UPAH CATONAN DI DESA CIEURIH KEC. MAJA KAB. MAJALENGKA

KETERLIBATAN BANK SHARI AH DALAM APLIKASI PERDAGANGAN FOREIGN. Abdul Wahab Universitas Muhammadiyah Surabaya. Abstrak

BAB I PENDAHULUAN. utama hukum Islam. Selaku dalil/sumber utama hukum Islam, al-qur an telah

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupan manusia, kebutuhan yang diperlukan tidak cukup hanya

KONSEP UTANG DAN MODAL DALAM ISLAM. Elis Mediawati, S.Pd.,S.E.,M.Si.

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan sehari-hari, dan dalam hukum Islam jual beli ini sangat dianjurkan

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PELAKSANAAN SEWA BELI SEPEDA MOTOR DI PT. HARPINDO JAYA SEMARANG

BAB IV ANALISIS. A. Persamaan dan Perbedaan Pendapat Mazhab Syafi i dan Mazhab Hanbali Tentang Hukum Menjual Reruntuhan Bangunan Masjid

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP MEKANISME PEMBAYARAN IMBALAN. A. Analisis Terhadap Mekanisme Pembayaran Imbalan

AKUNTANSI DAN KEUANGAN SYARIAH

Transkripsi:

55 BAB IV PERSAMAAN DAN PERBEDAAN ANTARA HUKUM ISLAM dan UU NO.7 TAHUN 2011 TERHADAP PENUKARAN MATA UANG RUSAK A. Urgensi Penukaran Uang dalam Hukum Islam dan UU No.7 Tahun 2011. Tukar menukar secara istilah adalah kegiatan saling memberikan sesuatu dengan menyerahkan barang. Pengertian ini sama dengan pengertian yang ada dalam jual beli dalam Islam, yaitu saling memindahkan milik dengan ganti yang dapat dibenarkan. 1 Istilah lain yang digunakan tukar menukar uang (jual beli uang) dalam Islam adalah Al-S}arf (money changer). Pengertian Al-S}arf secara bahasa adalah memindah dan mengembalikan, sedangkan secara istilah fuqaha adalah, jual beli alat bayar (emas dengan emas, perak dengan perak, dan mata uang ) dengan alat bayar sejenis atau beda jenis. Adapun menurut ulama fiqih Al-S}arf adalah sebagai memperjualbelikan uang dengan uang yang sejenis maupun tidak sejenis. 2 Dalam hukum positif tukar menukar ialah suatu perjanjian, dengan mana kedua belah pihak mengikatkan dirinya untuk saling memberikan suatu barang secara timbal balik, sebagai gantinya suatu barang lain. 3 1 H. Chairuman Pasaribu dan Suhrawardi, Hukum Perjanjian Dalam Islam, (Jakarta: Sinar Grafika, 2004), 34. 2 Gemala Dewi, et.al, Hukum Perikatan Islam di Indonesia, (Jakarta: Kencana, 2005), 98. 3 R. Subekti, Kitab Undang-Undang Hukum Perdata, (Jakarta: PT. Pradnya Paramita, 2004), 380. 55

56 Ada beberapa hal yang perlu mendapat perhatian dalam pertukaran uang, dalam kasus pertukaran uang (Al-S}arf), hukum yang berlaku antara lain: 1. Harus sama nilai nominalnya, jika uangnya sama, misalnya rupiah dengan rupiah. 2. Harus kontan / cash, jika uangnya berbeda, seperti dolar Amerika dengan rupiah, dan sebagainya. Dan hal-hal yang dapat menimbulkan riba> adalah jika seseorang menjual benda yang mungkin mendatangkan riba< menurut jenisnya seperti seseorang menjual salah satu dari dua macam mata uang, emas dan perak dengan yang sejenis atau bahan makanan seperti beras dengan beras, gabah dengan gabah dan lainnya maka disyaratkan : 4 1. Sama nilainya (tamasul) 2. Sama ukurannnya menurut syara, baik timbangannya, takarannya maupun ukurannya, 3. Sama-sama tunai (taqabut) di majlis akad. Berikut ini termasuk riba> pertukaran. a. Seseorang menukar langsung uang kertas Rp. 10.000,00 dengan uang Rp. 9.950,00 uang Rp. 50,00 tidak ada imbangannya atau tidak tamasul, maka uang Rp.50,00 adalah riba>. 4 Hendi Suhendi, Fiqih Mua>malah,...63.

57 b. Seseorang meminjamkan uang sebesar Rp.100.000,00 dengan syarat dikembalikan ditambah 10 % dari pokok pinjaman, maka 10 % dari pokok pinjaman adalahn riba> sebab tidak ada imbangan. c. Seseorang menukarkan seliter beras ketan dengan dua liter beras dolog. Maka pertukaran tersebut adalah riba> sebab beras harus ditukar dengan beras sejenis dan tidak boleh dilebihkan salah satunya. Jalan keluarnya ialah beras ketan dijual terlebih dahulu dan uangnya digunakan untuk membeli beras dolog. d. Seseorang yang menukarkan 5 gram mas 22 karat dengan 5 gram mas 12 karat termasuk riba> walaupun sama ukurannya, tetapi berbeda nilai (harganya) atau menukarkan 5 gram mas 22 karat dengan 10 gram mas 12 karat yang harganya sama, juga termasuk riba> sebab walaupun harganya sama ukurannya tidak sama. 5 B. Analisis Persamaan dan Perbedaan Penukaran Uang Rusak dalam Hukum Islam (Al-S}arf) dan UU No. 7 Tahun 2011. 1. Nilai Nominalnya Dalam hukum Islam penjelasan tentang tata cara penukaran dalam enam komoditi yang disebut barang riba<wi, meliputi emas, perak, gandum, jagung, kurma, dan garam harus dilakukan secara seimbang jika sejenis dan harus dilakukan secara kontan. 5 Hendi Suhendi, Fiqih Muamalah..., 63-64.

58 Menurut Jumhurul (mayoritas Ulama ), riba< juga berlaku pada selain enam komoditi tadi. Komoditi lain berlaku hal yang sama jika memiliki kesamaan illah (alasan). Namun, para Ulama berselisih mengenai apa Illah dari masing-masing komoditi. Ada pendapat yang mengatakan bahwa alasan berlakunya riba< pada emas dan perak adalah karena keduanya ditimbang, sedangkan empat komoditi lainnya seperti gandum, jagung, kurma, dan garam adalah karena ditakar. Jadi setiap barang yang ditimbang dan ditakar, berlaku hukumnya riba< fadl. Inilah pendapat Hanafiyah dan Hambali. 6 Pendapat yang lain yaitu Malikiyah yang mengatakan bahwa alasan berlakunya riba< pada emas dan perak adalah karena keduanya merupakan alat tukar jual beli, sedangkan empat komoditi lainnya adalah karena sebagai makanan pokok yang dapat disimpan, jadi setiap barang yang memiliki kesamaan seperti makanan pokok yang dapat disimpan berlaku hukum riba< fadl semacam beras dan sagu. 7 Ulama Syafi iyah sependapat dengan ulama Malikiyah bahwa alasan berlakunya riba< pada emas dan perak karena keduanya merupakan alat tukar jual beli. Jika emas dan perak termasuk dalam kategori barang riba<wi karena termasuk alat tukar jual beli, maka uang juga termasuk barang riba<wi karena persamaan illatnya. Artinya, hukum yang sama akan diberlakukan pada emas, perak, dan uang. Hukum yang dimaksud 6 Lihat Al Mughni, 7. 495. 7 Ibnu Rusyd, Bidayatul Mujtahid, Jilid IV (Beirut: Darl Fikr, T.th), 182-183.

59 adalah apabila dari ketiga benda di atas ditukar dengan sejenisnya, maka jumlahnya harus sama, karena bila tidak seimbang maka hukumnya riba<. Alasan diberlakukannya riba< pada pertukaran barang riba<wi sejenis, karena dikhawatirkan akan merugikan salah satu pihak. berikut: Dalam hukum Islam berdasarkan hadits Nabi SAW sebagai Artinya: Emas dijual dengan emas, perak dijual dengan perak, gandum dijual dengan gandum, sya ir (salah satu jenis gandum) dijual dengan sya ir, korma dijual dengan korma. Dan garam dijual dengan garam, (takaran/ timbangannya) harus sama kontan. Barang siapa yang menambah atau meminta tambahan maka ia telah berbuat riba<. pemberi dan penerima dalam hal ini sama. (HR.Muslim) 8 Adapun pembayarannya untuk penukaran uang yang sejenis, maka tidak sah kecuali dengan ukuran dan berat yang sama, sehingga tidak boleh dilebihkan. Oleh karena itu, apabila emas dijual dengan emas, baik antara dua jenis dinar, atau cincin atau batangan, atau logam, harus sama timbangannya dan tidak boleh yang satu dilebihkan atas yang lain, begitu pula kalau perak dengan perak, baik berupa dirham, cincin atau niqar (perak yang disepuh dengan emas). Maka timbangannya harus sama, serta tidak boleh dilebihkan yang satu atas yang lain. 8 Abdul Ghofur, dalam http://www.gudangmlm.com/tanya-jawab-hukum-jual-beli-matauangforex-tanggapan-terhadap-fatwa-mui-html, diakses pada 15 juli 2014.

60 Hal ini sesuai dengan hadis Rasulullah saw. Artinya Janganlah engkau menjual satu dinar dengan dua dinar, dan satu dirham dengan dua dirham. 9 Adapun didalam UU No. 7 Tahun 2011 tentang mata uang pada BAB VI Pasal 22 ayat (1) bahwa: Untuk memenuhi kebutuhan Rupiah di masyarakat dalam jumlah nominal yang cukup, jenis pecahan yang sesuai, dan dalam kondisi yang layak edar, rupiah yang beredar di masyarakat dapat ditukarkan dengan ketentuan sebagai berikut a. Penukaran rupiah dapat dilakukan dalam pecahan yang sama atau pecahan yang lain; dan/atau. b. Penukaran rupiah yang lusuh dan/atau rusak sebagaian karena terbakar atau sebab lainnya dilakukan penggantian dengan nilai yang sama nominalnya. Dari keterangan di atas dapat disimpulkan bahwa antara hukum Islam dan UU No.7 Tahun 2011 terdapat kesamaan yakni dalam nilai nominal penukarannya sama jumlahnya tidak ada pengurangan maupun kelebihan dari salah satunya. 9 Imam Husein bin Hajaj, Jami ul Sahib Juz 5, (Beirut, Dar Al-Fikr), 43.

61 2. Dalam Serah Terima Pada dasarnya penukaran mata uang dalam Islam hukumnya mubah, baik penukaran mata uang yang berbeda jenis (misal penukaran uang dolar dengan uang rupiah) atau penukaran mata uang yang sejenis (misal penukaran rupiah dengan rupiah). Dalam akad s}arf disyaratkan adanya serah terima barang antara kedua belah pihak sebelum berpisah diri. Hal itu agar tidak terjatuh riba< nasiah. 10 Artinya kedua pihak yang melakukan transaksi penukaran uang tersebut tidak diperbolehkan meninggalkan tempat dimana keduanya melakukan transaksi hingga keduanya saling serah terima barang yang saling dikehendaki. Mengenai bentuk transaksi penyerahan uang penukaran dilakukan pada saat transaksi tersebut sedang berlangsung, serta sama-sama kontan tidak ditangguhkan. Jadi, pertukaran dalam satu jenis uang hukumnya boleh, namun syaratnya harus sama-sama kontan, dan barangnya sama-sama ada. Begitu pula pertukaran antara dua jenis uang hukumnya mubah. Bahkan, tidak ada syarat harus sama atau saling melebihkan, namun hanya disyaratkan kontan dan barangnya sama-sama ada. Hal ini sesuai dengan hadist Rasulullah saw. 10 Wahbah as Zuhayly, Fiqih Islam wa Adillatuhu, Jilid V, (Jakarta: Darul Fikr, 2011), 280.

62 Artinya: Emas dijual dengan emas, perak dijual dengan perak, gandum dijual dengan gandum, sya ir (salah satu jenis gandum) dijual dengan sya ir, korma dijual dengan korma. Dan garam dijual dengan garam, (takaran/ timbangannya) harus sama kontan. Masing-masing penukar syaratnya harus menyerahkan barangnya dalam satu majlis. Oleh karena itu, jika dua belah pihak berpisah sementara keduanya belum menyerahkan barangnya, maka transaksi penukaran tersebut hukumnya fasid. Sebab, penukaran tersebut hakikatnya menjual harga yang satu dengan harga yang lain, dimana penyerahannya dalam satu majlis merupakan syarat keabsahannya.