BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PELAKSANAAN SEWA BELI SEPEDA MOTOR DI PT. HARPINDO JAYA SEMARANG
|
|
- Bambang Lesmono
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PELAKSANAAN SEWA BELI SEPEDA MOTOR DI PT. HARPINDO JAYA SEMARANG A. Tinjauan Hukum Islam Terhadap Dasar Hukum Perjanjian Sewa Beli yang Dipakai di PT. Harpindo Jaya Semarang Pada bab III telah dipaparkan PT. Harpindo Jaya Semarang dalam mengadakan perjanjian sewa beli mengacu pada pasal 1338 ayat (1) KUH Perdata, KUH Dagang, Yuresprudensi Mahkamah Agung dan Surat Keputusan Menteri Perdagangan dan Koperasi No. 34/KP/II/1980 yang hanya menyebutkan azas kebebasan berkontrak. Jadi dalam setiap melakukan perjanjian sifatnya terbuka, atau sering juga disebut kebebasan berkontrak. Artinya, bahwa setiap orang diperbolehkan membuat perjanjian apa saja, baik perjanjian yang sudah diatur dalam Undang-undang atau perjanjian yang sama sekali belum diatur dalam Undang-undang. Asas kebebasan berkontrak, secara umum (in abstracto) memang asas yang baik dalam bertransaksi bisnis. Akan tetapi memungkinkan para pihak mengikatkan diri kedudukannya, sehingga tidak seimbang, dan hanya menguntungkan salah satu pihak saja. Adanya kelebihan ekonomis pada salah satu pihak secara psychologis akan mendominasi dalam menentukan syaratsyarat perjanjian, sehingga pihak yang lain hanya ada kesempatan untuk menerima atau menolak perjanjian yang disodorkan kepadanya. Akan tetapi perlu diperhatikan, bahwa semua itu dapat dimungkinkan oleh asas kebebasan 53
2 54 berkontrak itu sendiri. Di samping itu, hendaknya diingat bahwa KUH Perdata sendiri tidak mensyaratkan adanya keseimbangan antara prestasi dan kontraprestasi kedua belah pihak dalam perjanjian. Prinsipnya perjanjian tetap sah, sekalipun prestasi dan kontraprestasi kedua belah pihak tidak seimbang. 1 Jika dilihat dari perspektif hukum Islam, maka kebebasan berkontrak berarti kebebasan dalam berakad, yaitu perikatan antara ijab dan qabul sesuai yang dibenarkan oleh syara yang menetapkan keridhaan kedua belah pihak. Akad sering didefinisikan sebagai sebab yang karenanya timbulah beberapa hukum. 2 Dapat dikatakan bahwa akad itu suatu perbuatan yang sengaja dibuat oleh dua orang, berdasarkan keridhaan masing-masing. Akad-akad yang lazim digunakan dalam muamalah di bidang ekonomi di antaranya adalah akad tijarah/muawadah, yaitu akad yang bertujuan mencari keuntungan karena bersifat komersil, misalnya akad investasi, jual-beli dan sewa-menyewa. 3 Sedangkan dalam membentuk akadakad yang belum diatur oleh syara, dapat dibenarkan sepanjang tidak ada larangan nash sharih (dasar yang jelas) terhadap jenis akad tersebut. Dengan demikian Islam membenarkan akad-akad baru dalam bermuamalah, karena Islam tidak membatasi bentuk-bentuk akad dan macam-macamnya. Prinsip ini dapat dikembangkan dalam bermuamalah di dunia modern seperti sekarang. Kaidah fiqh menyebutkan hukum yang terkuat segala 1 J. Satrio, Hukum Perikatan, Perikatan yang Lahir dari Perjanjian, Jilid II, Bandung: PT. Aditya Bakti, 1995, hlm M. Hasbi Ash Shiddieqy, Pengantar Fiqh Muamalah, Jakarta: Bulan Bintang, 1974, hlm Adiwarman Karim, Bank Islam Analisis Fiqih dan Keuangan, Jakarta: Universitas Indonesia, 2003, hlm. 68.
3 55 sesuatu itu adalah boleh sampai ada dalil yang menunjukkan atas keharamannya. 4 Kaidah ini cukup populer di kalangan madzhab Syafi i. Akan tetapi madzhab Hanafi masih memperselisihkan kaidah ini, bahkan mereka mengemukakan kaidah hukum yang terkuat segala sesuatu itu adalah haram. 5 Kedua kaidah yang bertentangan tersebut dapat ditafshil (dirinci); misalnya hukum yang terkuat adalah boleh, berlaku dalam lapangan muamalah. Sedangkan kaidah hukum yang terkuat adalah haram, diberlakukan dalam lapangan ibadah mahdhah, karena ibadah mahdhah pada hakikatnya harus menunggu adanya perintah. Jadi, praktek sewa beli sepeda motor di PT. Harpindo Jaya Semarang yang mengacu pada azas kebebasan berkontrak dengan prinsip tidak mengganggu ketertiban umum dan saling menguntungkan dengan para konsumennya dapat dibenarkan menurut perspektif hukum Islam, karena tidak ada larangan nash yang sharih terhadap terhadap akad sewa beli tersebut. Di dalam praktek muamalah dikenal dengan istilah bai al-takhjiri (al-ijarah almuntahia bi al-tamlik/ijarah wa iqtina). B. Tinjauan Hukum Islam terhadap Pelaksanaan Sewa Beli Sepeda Motor di PT. Harpindo Jaya Semarang Sebagaimana disebutkan dalam bab terdahulu bahwa penjualan sepeda motor di PT. Harpindo Jaya Semarang Cabang Ngaliyan dilakukan 4 Asjmuni A. Rahman, Kaidah-kaidah Fiqh, Jakarta: Bulan Bintang, 1976, hlm Ibid., hlm. 42..
4 56 dengan dua cara; tunai dan kredit (sewa beli). Harga jual dengan cara tunai berbeda dengan yang kredit. Jual beli atau penjualan tunai tidak perlu dibahas lagi karena status hukumnya sudah jelas diperbolehkan dan sudah diatur secara detail baik dalam fiqh muamalah, KUH Perdata, KUH Dagang, maupun peraturan-peraturan lainnya. Sedangkan penjualan kredit inilah yang perlu dianalisa lebih lanjut, karena terkait dengan perselisihan harga dengan penjualan tunai. Penjualan sepeda motor secara kredit di PT. Harpindo Jaya pada prakteknya, telah dialihkan kepada PT. Adira Finance, yaitu sebuah perusahaan pembiayaan. Mekanismenya, PT. Adira Finance sebagai penalang dana, sedangkan PT. Harpindo Jaya sebagai penyedia stok barang (sepeda motor), sehingga hak milik sepeda motor barada di pihak PT. Adira Finance, kemudian PT. Adira Finance menyewabelikan kepada pembeli dengan pembayaran diangsur dengan uang muka dan besarnya angsuran sesuai yang mereka sepakati. Inilah yang disebut dengan perjanjian sewa-beli, di mana selama harga barang belum dibayar lunas maka pembeli dianggap sebagai penyewa, dan yang menjadi harga sewa adalah harga barang yang bersangkutan. Di akhir masa sewa, pembeli langsung menjadi pemilik barang tersebut. Dilihat dari harganya, antara penjualan tunai dengan sewa-beli, terdapat selisih harga, misalnya jika sebuah sepeda motor Merk Yamaha Type Jupiter-Z dijual secara tunai seharga Rp ,00 maka jika dijual secara kredit (disewabelikan) seharga Rp ,00 untuk angsuran 23 bulan
5 57 dengan uang muka Rp ,00. Besarnya angsuran setiap bulannya Rp ,00 sudah termasuk asuransi. Menurut hukum Islam, pembebanan harga yang lebih tinggi untuk suatu barang jika pembayarannya dilakukan kemudian (ditangguhkan) atau bai mu ajjal, diperbolehkan. Pembebanan harga yang lebih tinggi tersebut bukan termasuk bunga, karena bukan transaksi peminjaman, melainkan transaksi perdagangan. 6 Karena perjanjian sewa beli termasuk model perjanjian baru sehingga dalam KUH Perdata ataupun KUH Dagang belum diatur secara detail. Begitu juga dalam rujukan utama fiqh muamalah yaitu al-qur an dan hadits belum ada bahasan khusus. Akan tetapi hukum Islam dalam memberikan aturanaturan bermuamalat bersifat amat longgar. Tujuannya memberi kesempatan kepada manusia untuk mengembangkan muamalah yang selalu dinamis. Jika dilihat prosesnya, perjanjian sewa-beli di PT. Harpindo Jaya Semarang, antara pihak kesatu (PT. Adira Finance) dan pihak kedua (penyewa beli) telah sepakat dan setuju untuk mengadakan perjanjian sewa beli kendaraan bermotor. Pihak kesatu merupakan pihak yang menyewabelikan dan pihak kedua penyewabeli. Kesapakatan inilah yang disebut sebagai salah satu syarat sahnya suatu perjanjian yang dalam Islam diistilahkan antaradhin (saling rela/suka). Saling rela atau suka ini terkait dengan harga dan manfaatnya. Dalam fiqh Islam, akad jual beli dan sewa-menyewa di antara syarat yang harus dipenuhi adalah diketahuinya harga dan manfaat suatu obyek yang disewakan 6 Mervyn K. Lewis dan Latifa M. Al-Gaoud, Perbankan Syari ah: Prinsip, Praktek dan Prospek, Jakarta: Serambi, 2003, hlm. 85.
6 58 atau dijualbelikan. 7 Mengetahui harga bisa dengan keterangan dari pihak penjual atau yang menyewakan. Kriteria dapat diketahui harga dan manfaatnya dalam sewa-beli sepeda motor di PT. Harpindo Jaya dapat terpenuhi, karena sebelum melakukan transaksi, pihak PT. Harpindo Jaya terlebih dahulu memberikan keterangan prosedur sewa-beli termasuk harganya. Kedua pihak pun telah mengetahui manfaat dari sepeda motor yang akan disewabelikan. Pihak penyewabeli di PT. Harpindo Jaya kemudian hanya diberi STNK selama mengangsur. Baru setelah pembayarannya lunas, pihak kedua diberi BPKB berikut faktur dan kwitansi. Sewa-menyewa dalam Islam, kewajiban yang menyewakan menyerahkan barangnya untuk dimanfaatkan oleh penyewa dengan membayar ongkos sewa. Jadi barang diserahkan tidak untuk dimiliki secara sempurna seperti halnya jual beli, tetapi hanya untuk dipakai kegunaannya. Penyerahan hanya kekuasaan atas barang untuk digunakan, bukan untuk dimiliki. Pada perjanjian sewa beli di PT. Harpindo Jaya, sebelum penyewabeli melunasi angsuran, maka hak milik sepeda motor tersebut ada pada PT. Adira Finance, sedangkan penyewabeli hanya berhak menggunakan sepeda motor itu. Setelah penyewabeli melunasi angsuran, baru dilakukan penyerahan hak milik kepada pihak penyewa beli. Penyerahan hak milik ini disebut penyerahan hak milik secara fiducia (selanjutnya) sebagaimana disebutkan dalam Akta Konfirmasi Persetujuan dan Akta 7 Ibn Rusyd, Bidayah al-mujtahid, Juz II, Semarang: Usaha Keluarga, t.th., hlm. 170.
7 59 Perjanjian Pembiayaan Bersama dengan Penyerahan Hak Milik Secara Fiducia oleh PT. Adira Finance. 8 Walaupun perjanjian sewabeli belum dikenal dalam fiqh Islam, namun dapat merujuk pendapat Imam Syafi i; bahwa dalam sewa menyewa, apabila seseorang menyewakan barang/benda kemudian menjualnya, maka penjualan itu adalah sah, baik menjualnya kepada penyewa ataupun kepada orang lain. Sementara pendapat lain mengatakan penjualan itu sah hanya kepada penyewa saja karena hak atas manfaat masih ada pada penyewa. 9 Menurut pendapat al-mawardi, bahwa menjual rumah yang disewakan kepada penyewa dibolehkan, sehingga menjadi berkumpul antara pemilikan manfaat sebab persewaan dan penguasaan rumah itu sebab jual beli. 10 Menurut ulama Malikiyah bahwa rumah yang telah disewakan kemudian seseorang hendak menjual separuhnya dalam waktu tertentu dibolehkan, sebab menggabungkan sewa dan beli dalam satu akad adalah sah. 11 Karena muamalah merupakan bagian terbesar dalam hidup manusia yang selalu berkembang dan dinamis, maka aturan-aturan Islam pun longgar 8 Arsip Akta Konfirmasi Persetujuan dan Akta Perjanjian Pembiayaan Bersama dengan Penyerahan Hak Milik Secara Fiducia PT. Adira Finace, Abi Muhammad Abdullah bin Ahmad bin Muhammad bin Qudamah, al-mughni, Juz VI, Beirut Libanon: Daar al-kutub al-ilmiyah, t.th., hlm Abu Hasan al-mawardi, Hawy al-kabir, Juz VII, Beirut Libanon: Daar al-kutb al- Ilmiyah, t.th., hlm Abdurrahman al-jaziri, al-fiqh Ala Mazhahib al-arba ah, Juz III, Beirut Libanon: Daar al-fikr, t.th., hlm. 135.
8 60 dan dapat bergerak. 12 Demikian halnya dengan perjanjian sewa beli yang merupakan kemajuan dalam dunia usaha. Perjanjian ini sebenarnya pengembangan dari sewa-menyewa yang telah diatur dalam hukum Islam, atau yang dikenal dengan istilah bai al-takhjiri (hire purchase), atau al-ijarah al-muntahia bi al-tamlik, dapat pula dikatakan sebagai ijarah wa iqtina, yaitu suatu kontrak sewa yang diakhiri dengan penjualan, tanpa ada akad baru. Dalam kontrak ini pembayaran sewa telah diperhitungkan sedemikian rupa sehingga sebagian padanya merupakan pembelian terhadap barang secara berangsur. 13 Ada pula yang menyebutnya sebagai jual angsur atau Huurkoop; artinya adalah sewa jual, jual dengan cara sewa atau jual beli dengan cara mengangsur. Sistem ini banyak terjadi pada masyarakat yang kemampuan ekonominya menengah ke bawah. Menurut Ahmad Hasan, bahwa jual angsuran atau sewa beli (huurkoop) menurut hukum Islam diperbolehkan asalkan akadnya adalah akad sewa, bukan akad beli. Sebab, semua urusan seperti sewa-menyewa, beri-memberi dan hal-hal lain yang berhubungan dengan masalah keduniaan pada asalnya halal, kecuali ada dalil yang mengharamkannya. Masalah sewabeli tidak terdapat satu dalil pun yang 12 M. Hasbi Ash Shiddieqy, Filsafat Hukum Islam, Bandung: Bulan Bintang, 1975, hlm Muhammad, Sistem dan Prosedur Operasional Bank Syari ah, Yogyakarta: UII-Press, 2000, hlm. 35.
9 61 mengharamkannya. Ketidakadaan dalil yang mengharamkannya sudah cukup dijadikan dasar bahwa sewabeli adalah halal. 14 Bai al-takhjiri lebih menyerupai sewa pembiayaan. Persewaan selama masa sewa ini cukup untuk melunasi (secara mengangsur) investasi perusahaan Leasing dan mendatangkan laba. Laba dari sistem bai al-takhjiri diperbolehkan, meskipun terkesan ada kesamaan dengan bunga. Sebab menurut ketentuan syari ah membolehkan akad tertentu yang berhubungan dengan aset berwujud (sebagai kebalikan dari aset uang) karena dengan mengubah modal finansial menjadi aset berwujud maka panyandang dana telah menerima resiko yang boleh dikompensasikan yaitu boleh mengambil opsi pembelian atau opsi keharusan membeli pada akhir masa kontrak. 15 Dapat ditegaskan lagi bahwa perjanjian sewa beli dengan cara mengangsur di PT. Harpindo Jaya diperbolehkan menurut hukum Islam, karena sebagai pengembangan dari perjanjian sewa-menyewa. Dalam istilah fiqh angsuran ini termasuk sifat dalam menentukan harga secara angsuran dalam tempo tertentu. C. Tinjauan Terhadap Akibat Hukum Perjanjian Sewa Beli di PT. Harpindo Jaya Semarang Sistem pembayaran sewabeli di PT. Harpindo Jaya ialah bahwa pembeli membayar uang muka, sedangkan selebihnya dibayar secara angsuran 14 Ahmad Hasan, Soal Jawab tentang Berbagai Masalah Agama, Semarang: Diponegoro, 1988, hlm Mervyn K. Lewis dan Latifa M. Al-Gaoud, op.cit., hlm. 88.
10 62 setiap bulan. Di atas telah disebutkan bahwa angsuran ini sebenarnya harga sewa yang harus dibayar sehingga lunas. Pembeli menerima kendaraan secara utuh sedangkan penjual menerima pembayaran uang muka dari pembeli dan pembayaran akan dibayar secara angsur sesuai dengan perjanjian. Kedua belah pihak telah tertolong. Artinya, pembelisewa dapat mengangsur harga yang tidak mampu dibayarnya secara tunai dan seketika dapat memakai sepeda motor. Sedangkan penjualsewa merasa aman karena bendanya tidak akan dihilangkan oleh pembelisewa selama harga belum dibayar lunas dengan jaminan BPKB masih dipegang oleh yang menyewabelikan. Selanjutnya penyerahan hak milik baru pada waktu dibayarnya angsuran yang terakhir, dengan cara pernyataan saja karena benda sudah berada dalam kekuasaan pembeli dalam kedudukannya sebagai penyewa. 16 Walaupun esensi sewa beli adalah sewa-menyewa, namun memiliki banyak perbedaan akibat hukum. Begitu pula dengan jual beli pada umumnya. Jika dalam perjanjian sewa-menyewa yang berpindah hanya manfaat dari suatu objek yang disewakan dalam waktu tertentu, dan dalam perjanjian jual beli yang berpindah kepemilikan atau mafaat dari suatu objek yang diperjualbelikan, maka dalam perjanjian sewa-beli (jual sewa), pertama-tama yang berpindah hanya manfaatnya saja dari yang menyewabelikan kepada penyewa-beli, namun setelah angsuran lunas, kepemilikannya berpindah 16 Achmad Busro, Perjanjian Sewa Beli Sebagai Bentuk Alternatif dalam Pemasaran Hasil Produk, dalam Jurnal Hukum, Vol. 14, No. 1, Januari 2004, hlm. 76.
11 63 kepada penyewabeli. Perbedaan yang lain, harga sudah diserahkan tetapi belum dibayar lunas. Karena sampai sekarang belum ada suatu peraturan yang mengatur sewa beli secara detail, baik dalam KUHP Perdata, KUH Dagang maupun fiqh muamalah sendiri, maka belum ada keseragaman pengaturan dalam perjanjian ini. Tetapi banyak prinsip yang pada umumnya sama, misalnya berakhirnya perjanjian sewabeli apabila: 1. Pembayaran angsuran terakhir sudah lunas 2. Perjanjian sewa beli juga berakhir setelah meninggalnya pihak kedua kecuali ahli waris sanggup melanjutkan perjanjian sewa beli. 3. Pihak kedua jatuh pailit/wanprestasi dan sejak saat itu kendaraan ditarik, kemudian dijual. Setelah dijual, lalu harga penjualan ditambahkan dengan angsuran yang sudah dibayar oleh pihak kedua. Dan apabila setelah dijumlahkan ternyata melebihi harga pembelian barang, maka selebihnya akan dikembalikan kepada pihak kedua. 4. Sejak diadakan perampasan oleh pihak pertama terhadap pihak lain. Ini terjadi apabila barang tersebut telah dipindahtangankan oleh pihak kedua kepada pihak lain. 5. Perjanjian sewa beli juga berakhir karena putusan pengadilan. 17 Ada beberapa manfaat yang bisa diambil dari adanya perjanjian sewa beli bagi penjual maupun bagi pembeli. 1. Manfaat bagi Yang Menyewabelikan 17 Subekti, Pokok-pokok Hukum Perdata, Jakarta: PT. Intermasa, 1994, hlm. 152.
12 64 Dengan sewabeli sangatlah menguntungkan para penguasaha, sebab produk cepat laku di pasaran. Penjual dapat memperoleh keuntungan yang lebih besar dari pada dijual secara kontan. Dapat menambah pelanggan, karena pelanggan dapat dengan mudah memperoleh barang yang diinginkan dengan uang muka yang tidak terlalu besar. Penjual juga dapat menentukan syarat-syarat perjanjian kepada pembeli dan biasaya pembeli menerima apa yang sudah ditentukan dalam perjanjian itu. Posisi penjual di sini sangat kuat, sehingga banyak persyaratan yang tidak akan merugikan penjual. 2. Manfaat bagi Penyewabeli Pembeli bisa memiliki (memakai) kendaraan walaupun tanpa uang yang cukup. Dengan menyewabeli sepeda motor, bisa memperlancar usaha dan menambah pendapatan. Pembeli tertolong karena dapat segera menikmati dan memakai barang yang diinginkannya, seperti yang dapat diperoleh bila ia harus membayar/membeli dengan cara tunai. Pada akhir pembayaran angsuran, pembeli dapat memiliki sepeda motor yang sebenarnya selama itu disewanya.
BAB III PELAKSANAAN PERJANJIAN SEWA BELI SEPEDA MOTOR DI PT. HARPINDO JAYA SEMARANG
BAB III PELAKSANAAN PERJANJIAN SEWA BELI SEPEDA MOTOR DI PT. HARPINDO JAYA SEMARANG A. Profil PT. Harpindo Jaya Semarang PT. Harpindo Jaya Semarang merupakan sebuah perusahaan swasta yang didirikan pada
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pemerintahan, perdagangan terutama dalam bidang ekonomi. Merupakan suatu
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada era yang penuh dengan segala persaingan baik pada sektor pemerintahan, perdagangan terutama dalam bidang ekonomi. Merupakan suatu hal yang sedang marak
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN TERHADAP PERJANJIAN SEWA BELI. belum diatur dalam Dari beberapa definisi yang dikemukakan oleh para pakar
BAB II TINJAUAN TERHADAP PERJANJIAN SEWA BELI A. Pengaturan Sewa Beli di Indonesia Perjanjian sewa beli adalah termasuk perjanjian jenis baru yang timbul dalam masyarakat. Sebagaimana perjanjian jenis
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRODUK KEPEMILIKAN LOGAM MULIA (KLM) DI PT. BRI SYARIAH KCP SIDOARJO
BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRODUK KEPEMILIKAN LOGAM MULIA (KLM) DI PT. BRI SYARIAH KCP SIDOARJO A. Produk Kepemilikan Logam Mulia (KLM) di PT. BRI Syari ah KCP Sidoarjo Memiliki logam mulia (LM)
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. M. Ali Hasan, Berbagai Macam Transaksi dalam Islam (Fiqh Muamalah), PT. Grafindo Persada, Jakarta, 2003, hlm.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam kehidupan sosial kemasyarakatan, manusia secara naluri adalah makhluk yang senantiasa bergantung dan terikat serta saling membutuhkan kepada yang lain.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. masyarakat, baik itu lembaga di bidang ekonomi, sosial, budaya, teknologi
1 BAB I PENDAHULUAN Perkembangan masyarakat terlihat pada lembaga yang ada pada masyarakat, baik itu lembaga di bidang ekonomi, sosial, budaya, teknologi maupun hukum. Untuk meningkatkan kesejahteraan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. di dalamnya juga mencakup berbagai aspek kehidupan, bahkan cakupannya
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Seperti kita ketahui bersama bahwa Islam adalah merupakan agama yang paling sempurna, agama Islam tidak hanya mengatur perihal ibadah saja, namun di dalamnya
Lebih terperinciBAB IV PENERAPAN AKTA JAMINAN FIDUSIA DALAM PERJANJIAN PEMBIAYAAN AL QARDH. A. Analisis Penerapan Akta Jaminan Fidusia dalam Perjanjian Pembiayaan Al
48 BAB IV PENERAPAN AKTA JAMINAN FIDUSIA DALAM PERJANJIAN PEMBIAYAAN AL QARDH A. Analisis Penerapan Akta Jaminan Fidusia dalam Perjanjian Pembiayaan Al Qardh Pada dasarnya ijab qabul harus dilakukan dengan
Lebih terperinciija>rah merupakan salah satu kegiatan muamalah dalam memenuhi
BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTEK LELANG UNDIAN DALAM PENYEWAAN TANAH KAS DESA DI DESA SUMBERAGUNG KECAMATAN NGRAHO KABUPATEN BOJONEGORO Dari bab sebelumnya, penulis telah memaparkan bagaimana
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS PELAKSANAAN PEMBIAYAAN TALANGAN HAJI DI BANK SYARIAH MANDIRI SEMARANG
BAB IV ANALISIS PELAKSANAAN PEMBIAYAAN TALANGAN HAJI DI BANK SYARIAH MANDIRI SEMARANG A. Analisis Pelaksanaan Pembiayaan Talangan Haji di Bank Syariah Mandiri Semarang 1. Analisis akad qardh wal ijarah
Lebih terperinciBAB II KONSEPSI DASAR TENTANG JUAL BELI DALAM ISLAM.. yang berarti jual atau menjual. 1. Sedangkan kata beli berasal dari terjemahan Bahasa Arab
RASCAL321RASCAL321 BAB II KONSEPSI DASAR TENTANG JUAL BELI DALAM ISLAM A. Pengertian Jual Beli Seperti yang kita ketahui jual beli terdiri dari dua kata yaitu jual dan beli. Jual berasal dari terjemahan
Lebih terperinciMURA>BAH}AH DAN FATWA DSN-MUI
22 BAB II MURA>BAH}AH DAN FATWA DSN-MUI A. Mura>bah}ah 1. Pengertian Mura>bah}ah Terdapat beberapa muraba>h}ah pengertian tentang yang diuraikan dalam beberapa literatur, antara lain: a. Muraba>h}ah adalah
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTEK PENGGUNAAN AKAD BMT AMANAH MADINA WARU SIDOARJO. Pembiayaan di BMT Amanah Madina Waru Sidoarajo.
BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTEK PENGGUNAAN AKAD IJA>RAH MULTIJASA UNTUK SEGALA MACAM BENTUK PEMBIAYAAN DI BMT AMANAH MADINA WARU SIDOARJO A. Analisis Terhadap Praktek Akad Ija>rah Multijasa
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP AKAD JASA PENGETIKAN SKRIPSI DENGAN SISTEM PAKET DI RENTAL BIECOMP
BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP AKAD JASA PENGETIKAN SKRIPSI DENGAN SISTEM PAKET DI RENTAL BIECOMP A. Deskripsi akad jasa pengetikan skripsi dengan sistem paket di Rental Biecomp Jemurwonosari Surabaya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dalam judul skripsi makelar mobil dalam perspektif hukum islam (Studi di
BAB I PENDAHULUAN A. Penegasan Judul Untuk menghindari kesalah pahaman dalam memahami maksud judul skripsi ini, terlebih dahulu akan diuraikan arti dari beberapa istilah yang ada dalam judul skripsi makelar
Lebih terperinciBAB IV SUMUR DENGAN SISTEM BORONGAN DI DESA KEMANTREN KECAMATAN PACIRAN KABUPATEN LAMONGAN
BAB IV ANALISIS AKAD IJA>RAH TERHADAP SEWA JASA PENGEBORAN SUMUR DENGAN SISTEM BORONGAN DI DESA KEMANTREN KECAMATAN PACIRAN KABUPATEN LAMONGAN A. Analisis Terhadap Mekanisme Sewa Jasa Pengeboran Sumur
Lebih terperinciBAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP AKAD KAFA<LAH BI AL-UJRAH PADA PRODUK PEMBIAYAAN KAFA<LAH HAJI DI KJKS BMT-UGT SIDOGIRI CABANG SURABAYA
BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP AKAD KAFA
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Indonesia mengalami pertumbuhan di segala aspek, diantaranya adalah aspek
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia mengalami pertumbuhan di segala aspek, diantaranya adalah aspek ekonomi. Kondisi demikian tidak terlepas dari peran pelaku usaha. Pelaku usaha berperan penting
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS PENGGUNAAN DUA AKAD DALAM SATU TRANSAKSI KARANGCANGKRING JAWA TIMUR CABANG PASAR KRANJI PACIRAN LAMONGAN MENURUT HUKUM ISLAM
BAB IV ANALISIS PENGGUNAAN DUA AKAD DALAM SATU TRANSAKSI (QARD} DAN MURA>BAH}AH) DI KJKS BMT MANDIRI SEJAHTERA KARANGCANGKRING JAWA TIMUR CABANG PASAR KRANJI PACIRAN LAMONGAN MENURUT HUKUM ISLAM A. Analisis
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TENTANG PENANGUNG JAWAB ATAS TANGGUNGAN RESIKO IJARAH. perbolehkan penggunaanya, Jelas, mempunyai tujuan dan maksud, yang
60 BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TENTANG PENANGUNG JAWAB ATAS TANGGUNGAN RESIKO IJARAH A. Aspek Hukum Tentang Ijarah Ijarah dalam istilah terminologi merupakan akad atas manfaat yang di perbolehkan penggunaanya,
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP TRANSAKSI PULPULAN DI DESA PALOH KECAMATAN PACIRAN KABUPATEN LAMONGAN. Paloh Kecamatan Paciran Kabupaten Lamongan
BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP TRANSAKSI PULPULAN DI DESA PALOH KECAMATAN PACIRAN KABUPATEN LAMONGAN A. Praktik Transaksi Pulpulan Antara Pemilik Kapal dan Nelayan di Desa Paloh Kecamatan Paciran
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mengembangkan usahanya agar lebih maju. pembiayaan berbasis Pembiayaan Islami.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kegiatan utama lembaga keuangan adalah menghimpun dan menyalurkan dana dalam bentuk kredit (Konvensional) atau pembiayaan (Syariah) kepada masyarakat yang membutuhkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Munculnya berbagai lembaga pembiayaan dewasa ini turut memacu
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Munculnya berbagai lembaga pembiayaan dewasa ini turut memacu roda perekonomian masyarakat. Namun sayangnya pertumbuhan institusi perekonomian tersebut tidak
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS SADD AL-DH>ARI< AH TERHADAP JUAL BELI PESANAN MAKANAN DENGAN SISTEM NGEBON OLEH PARA NELAYAN DI DESA BRONDONG GANG 6 LAMONGAN
BAB IV ANALISIS SADD AL-DH>ARI< AH TERHADAP JUAL BELI PESANAN MAKANAN DENGAN SISTEM NGEBON OLEH PARA NELAYAN DI DESA BRONDONG GANG 6 LAMONGAN A. Analisis Tentang Pelaksanaan Pesanan Makanan Dengan Sistem
Lebih terperinciPengertian. Dasar Hukum. QS. Al-Baqarah [2] : 275 Dan Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba
Pengertian ADALAH jual beli barang pda harga asal dengan tembahan keuntungan yanng disepakati. Dalam istilah teknis perbankan syari ah murabahah ini diartikan sebagai suatu perjanjian yang disepakati antara
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DATA
BAB IV ANALISIS DATA A. Praktik Jual Beli Kotoran Sapi Sebagai Pupuk Kandang di PT. Juang Jaya Abdi Alam Sebagaimana telah dijelaskan pada bab terdahulunya, bahwa jual beli yang terjadi di PT. Juang Jaya
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DATA. Yogyakarta, 2008, hlm Dimyauddin Djuwaini, Pengantar fiqh Muamalah, Gema Insani,
BAB IV ANALISIS DATA A. Praktik Ba i Al-wafa di Desa Sungai Langka Islam tidak membatasi kehendak seseorang dalam mencari dan memperoleh harta selama yang demikian tetap dilakukan dalam prinsip umum yang
Lebih terperinciBAB IV PENYELESAIAN WANPRESTASI DALAM PERJANJIAN SEWA BELI KENDARAAN BERMOTOR. A. Pelaksanaan Perjanjian Sewa Beli Kendaraan Bermotor
BAB IV PENYELESAIAN WANPRESTASI DALAM PERJANJIAN SEWA BELI KENDARAAN BERMOTOR A. Pelaksanaan Perjanjian Sewa Beli Kendaraan Bermotor Menurut sistem terbuka yang mengenal adanya asas kebebasan berkontrak
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian a) Implementasi Akad Murabahah Di Indonesia, aplikasi jual beli murabahah pada perbankan syariah di dasarkan pada Keputusan Fatwa Dewan Syariah
Lebih terperinciPada hakikatnya pembiayaan Kredit Pemilikan Rumah (KPR) di Bank. pemenuhan kebutuhan akan rumah yang disediakan oleh Bank Muamalat
BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP IMPLEMENTASI AKAD MUSHA@RAKAH MUTANA@QIS}AH SEBAGAI SOLUSI AKAD PEMBIAYAAN KREDIT PEMILIKAN RUMAH DI BANK MUAMALAT INDONESIA CABANG SURABAYA Pada hakikatnya pembiayaan
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP KONTRAK OPSI SAHAM DI BURSA EFEK INDONESIA SURABAYA
65 BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP KONTRAK OPSI SAHAM DI BURSA EFEK INDONESIA SURABAYA A. Analisis Hukum Islam Terhadap Bursa Efek Indonesia Surabaya Ada dua jenis perdagangan di Bursa Efek Indonesia
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. pelanggan perusahaan tidak berarti apa-apa. Bahkan sampai ada istilah yang
BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian Nasabah Nasabah adalah aset atau kekayaan utama perusahaan karena tanpa pelanggan perusahaan tidak berarti apa-apa. Bahkan sampai ada istilah yang mengatakan pelanggan
Lebih terperinciBAB IV. PERSAMAAN DAN PERBEDAAN ANTARA HUKUM ISLAM dan UU NO.7 TAHUN 2011 TERHADAP PENUKARAN MATA UANG RUSAK
55 BAB IV PERSAMAAN DAN PERBEDAAN ANTARA HUKUM ISLAM dan UU NO.7 TAHUN 2011 TERHADAP PENUKARAN MATA UANG RUSAK A. Urgensi Penukaran Uang dalam Hukum Islam dan UU No.7 Tahun 2011. Tukar menukar secara istilah
Lebih terperinciBAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP TRANSAKSI PEMBAYARAN DENGAN CEK LEBIH PADA TOKO SEPATU UD RIZKI JAYA
54 BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP TRANSAKSI PEMBAYARAN DENGAN CEK LEBIH PADA TOKO SEPATU UD RIZKI JAYA A. Analisis terhadap mekanisme transaksi pembayaran dengan cek lebih Akad merupakan suatu perikatan
Lebih terperinciBAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PENERAPAN SISTEM MUD{A>RABAH MUSYA>RAKAH PADA PT. ASURANSI TAKAFUL KELUARGA SURABAYA
BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PENERAPAN SISTEM MUD{A>RABAH MUSYA>RAKAH PADA PT. ASURANSI TAKAFUL KELUARGA SURABAYA A. Analisa Terhadap Penerapan Sistem Mud{a>rabah Musya>rakah Pada PT. Asuransi
Lebih terperinciKAFA>LAH BIL UJRAH PADA PEMBIAYAAN TAKE OVER DI BMT UGT
BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PENGGUNAAN AKAD KAFA>LAH BIL UJRAH PADA PEMBIAYAAN TAKE OVER DI BMT UGT SIDOGIRI CAPEM SUKOREJO KOTA BLITAR Pembiayaan take over merupakan pembiayaan yang digunakan
Lebih terperinci18.05 Wib. 5 Wawancara dengan Penanggung Jawab Pertambangan, Bpk. Syamsul Hidayat, tanggal 24 september 2014, pukul.
RINGKASAN Manusia sebagai hamba Allah yang statusnya makhluk sosial, dalam rangka melaksanakan kewajiban untuk memenuhi haknya diperlukan adanya suatu tatanan hukum yang mampu mengatur dan mengayomi hubungan
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP HUTANG-PIUTANG DENGAN MENGGUNAKAN SISTEM MULTIJASA DI PT. BPRS LANTABUR TEBUIRENG KANTOR CABANG MOJOKERTO
BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP HUTANG-PIUTANG DENGAN MENGGUNAKAN SISTEM MULTIJASA DI PT. BPRS LANTABUR TEBUIRENG KANTOR CABANG MOJOKERTO A. Analisis Terhadap Praktek Hutang-Piutang Transaksi Multijasa
Lebih terperinciNisbah ini mencerminkan imbalan yang berhak diterima oleh
BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PENGAMBILAN NISBAH PEMBIAYAAN AKAD MUḌĀRABAH KHUSUS DI PT. BPRS BAKTI ARTHA SEJAHTERA CABANG BANYUATES SAMPANG MADURA A. Analisis Aplikasi Pengambilan Nisbah Pembiayaan
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HUKUM BISNIS ISLAM TENTANG PERILAKU JUAL BELI MOTOR DI UD. RABBANI MOTOR SURABAYA
BAB IV ANALISIS HUKUM BISNIS ISLAM TENTANG PERILAKU JUAL BELI MOTOR DI UD. RABBANI MOTOR SURABAYA A. Analisis Terhadap Proses Jual Beli Motor Melalui Pihak Ke-Tiga Di UD. Rabbani Motor Surabaya Penulis
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. masyarakat untuk adanya sebuah lembaga keuangan. Salah satu lembaga
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada kehidupan modern dewasa ini adalah suatu kebutuhan masyarakat untuk adanya sebuah lembaga keuangan. Salah satu lembaga keuangan tersebut adalah bank yang
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS APLIKASI PEMBERIAN UPAH TANPA KONTRAK DI UD. SAMUDERA PRATAMA SURABAYA
51 BAB IV ANALISIS APLIKASI PEMBERIAN UPAH TANPA KONTRAK DI UD. SAMUDERA PRATAMA SURABAYA A. Aplikasi Pemberian Upah Tanpa Kontrak Di UD. Samudera Pratama Surabaya. Perjanjian (kontrak) adalah suatu peristiwa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Muamalah adalah ketetapan-ketetapan Allah SWT yang mengatur hubungan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Muamalah adalah ketetapan-ketetapan Allah SWT yang mengatur hubungan manusia dengan lainnya yang terbatas pada aturan-aturan pokok, dan seluruhnya tidak diatur secara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kehidupan termasuk masalah jual beli dan sewa menyewa. Islam selalu
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sewa menyewa merupakan Suatu persetujuan dengan mana pihak yang satu mengikatkan dirinya untuk memberikan kepada pihak yang lainnya kenikmatan dari sesuatu barang,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. manusia guna memperoleh kebahagian di dunia dan akhirat. Salah satu aspek
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Islam sebagai the way of life merupakan ajaran yang memberikan petunjuk, arah dan aturan-aturan (syariat) pada semua aspek kehidupan manusia guna memperoleh
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK JUAL BELI PESANAN DI TOKO MEBEL BAROKAH DESA JEPON BLORA
BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK JUAL BELI PESANAN DI TOKO MEBEL BAROKAH DESA JEPON BLORA A. Analisis Praktik Jual Beli di Toko Mebel Barokah, Desa Jepon, Blora Jual beli pesanan di toko mebel
Lebih terperinciBAB IV MULTI AKAD MENURUT PANDANGAN HUKUM ISLAM. Apabila ijab dan qabul telah memenuhi persyaratannya, terwujudlah perizinan
BAB IV MULTI AKAD MENURUT PANDANGAN HUKUM ISLAM A. Aplikasi Akad Apabila ijab dan qabul telah memenuhi persyaratannya, terwujudlah perizinan timbal balik yang direpresentasikan oleh ijab dan qabul sehingga
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP ASURANSI JIWA PADA PEMBIAYAAN MURA>BAH}AH DI BMT UGT SIDOGIRI CABANG LARANGAN SIDOARJO
BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP ASURANSI JIWA PADA PEMBIAYAAN MURA>BAH}AH DI BMT UGT SIDOGIRI CABANG LARANGAN SIDOARJO A. Aplikasi Akad Mura>bah}ah pada Pembiayaan di BMT UGT Sidogiri Cabang Larangan
Lebih terperinciKAJIAN WANPRESTASI DALAM PERJANJIAN PEMBIAYAAN KONSUMEN KENDARAAN BERMOTOR PADA PT. BUSSAN AUTO FINANCE SURAKARTA. Oleh:
KAJIAN WANPRESTASI DALAM PERJANJIAN PEMBIAYAAN KONSUMEN KENDARAAN BERMOTOR PADA PT. BUSSAN AUTO FINANCE SURAKARTA Oleh: Ronal Ravianto Fakultas Hukum Universitas Slamet Riyadi Surakarta ABSTRAK Tujuan
Lebih terperinciTINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP AKAD PENAMBANGAN BATU DI DESA SENDANG KECAMATAN WONOGIRI KABUPATEN WONOGIRI
TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP AKAD PENAMBANGAN BATU DI DESA SENDANG KECAMATAN WONOGIRI KABUPATEN WONOGIRI SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Hukum Islam
Lebih terperinciBAB IV. IMPLEMENTASI AKAD IJĀRAH DALAM BNI ib PEMBIAYAAN HAJI DI BNI SYARIAH CABANG PEKALONGAN
52 BAB IV IMPLEMENTASI AKAD IJĀRAH DALAM BNI ib PEMBIAYAAN HAJI DI BNI SYARIAH CABANG PEKALONGAN A. Analisis Penerapan Akad Ijārah dalam BNI ib Pembiayaan Haji di BNI Syariah Cabang Pekalongan Secara umum
Lebih terperinciBAB IV. A. Analisis Hukum Islam terhadap Pasal 18 Ayat 2 Undang-Undang. memberikan pelayanan terhadap konsumen yang merasa dirugikan, maka dalam
BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PASAL 18 AYAT 2 UNDANG-UNDANG PERLINDUNGAN KONSUMEN DAN OPERASIONALISASI AKAD PERJANJIAN FINANCIAL LEASING DAN REALISASINYA A. Analisis Hukum Islam terhadap Pasal 18
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP MEKANISME PEMBAYARAN IMBALAN. A. Analisis Terhadap Mekanisme Pembayaran Imbalan
BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP MEKANISME PEMBAYARAN IMBALAN A. Analisis Terhadap Mekanisme Pembayaran Imbalan Pembayaran Imbalan yaitu Sukuk Negara Ritel mencerminkan besaran sewa yang mejadi hak
Lebih terperinciBAB III LANDASAN TEORISTIS TENTANG PENGAWASAN PEMBIYAAN MURABAHAH. adalah skim jual beli murabahah. Transaksi murabahah ini lazimnya digunakan oleh
BAB III LANDASAN TEORISTIS TENTANG PENGAWASAN PEMBIYAAN MURABAHAH A. Pengertian Pembiayaan Murabahah 1. Pengertian Murabahah Salah satu skim Fiqh yang paling populer digunakan oleh perbankan syari ah adalah
Lebih terperinciHalal Guide.INFO - Guide to Halal and Islamic Lifestyle
Halal Guide.INFO Guide to Halal and Islamic Lifestyle Murabahah Kontribusi dari Administrator Saturday, 15 April 2006 Terakhir kali diperbaharui Saturday, 22 April 2006 Fatwa Dewan Syari'ah Nasional Majelis
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TENTANG JUAL BELI SUKU CADANG MOTOR HONDA DI DEALER HONDA CV. SINARJAYA KECAMATAN BUDURAN KABUPATEN SIDOARJO
BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TENTANG JUAL BELI SUKU CADANG MOTOR HONDA DI DEALER HONDA CV. SINARJAYA KECAMATAN BUDURAN KABUPATEN SIDOARJO A. Analisis Terhadap Pelaksanaan Jual Beli Suku Cadang Motor Honda
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. masyarakat, sebab sering dijumpai ada anggota masyarakat yang melakukan jual
BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang masalah Istilah kredit bukan hal yang asing dalam kehidupan sehari-hari di masyarakat, sebab sering dijumpai ada anggota masyarakat yang melakukan jual beli barang dengan
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PENERAPAN UANG MUKA SEWA MOBIL PADA USAHA TRANSPORTASI MAJU JAYA DI BANYUATES SAMPANG MADURA
BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PENERAPAN UANG MUKA SEWA MOBIL PADA USAHA TRANSPORTASI MAJU JAYA DI BANYUATES SAMPANG MADURA A. Pelaksanaan Sewa Mobil Pada Usaha Transportasi Maju Jaya di Banyuates
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. ekonomi yang menjalankan kegiatan perekonomian. Salah satu faktor penting
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertumbuhan dan perkembangan ekonomi suatu negara pada umumnya tidak dapat dipisahkan dari pertumbuhan dan perkembangan dari para pelaku ekonomi yang menjalankan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. hidup dalam masyarakat dan saling membutuhkan satu sama lain. 2 Firman
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada hakikatnya manusia adalah makhluk sosial, yaitu makhluk yang hidup dalam masyarakat dan saling membutuhkan satu sama lain. 2 Firman Allah SWT dalam al-qur an Surat
Lebih terperinciBAB IV. A. Analisis Aplikasi Akad Mura>bah}ah di BMT Mandiri Sejahtera Jl. Raya Sekapuk Kecamatan Ujung Pangkah Kabupaten Gresik.
BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP DISKON PEMBELIAN BARANG DALAM TRANSAKSI MURA>BAH}AH DI BMT MANDIRI SEJAHTERA JL. RAYA SEKAPUK KECAMATAN UJUNG PANGKAH KABUPATEN GRESIK A. Analisis Aplikasi Akad Mura>bah}ah
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP JAMINAN HUTANG BERUPA AKTA KELAHIRAN ANAK DI DESA WARUREJO KECAMATAN BALEREJO KABUPATEN MADIUN
BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP JAMINAN HUTANG BERUPA AKTA KELAHIRAN ANAK DI DESA WARUREJO KECAMATAN BALEREJO KABUPATEN MADIUN Kehidupan manusia selalu mengalami perputaran, terkadang penuh dengan
Lebih terperinciSriono ISSN Nomor TELAAH TERHADAP PERJANJIAN SEWA MENYEWA (AL IJARAH) DALAM PERBANKAN SYARIAH
TELAAH TERHADAP PERJANJIAN SEWA MENYEWA (AL IJARAH) DALAM PERBANKAN SYARIAH Oleh : Sriono, SH, M.Kn Dosen tetap STIH Labuhanbatu ABSTRAK Perkembangan ekonomi disuatu Negara tidak dapat dilepaskan dari
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. macam kegiatan untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Untuk dapat memenuhi
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Manusia selalu berusaha untuk mencapai kesejahteraan dalam hidupnya. Hal ini menyebabkan setiap manusia di dalam kehidupannya senantiasa melakukan berbagai
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS PENERAPAN PEMBIAYAAN MURABAHAH DI BMT EL LABANA SERTA KAITANYA DENGAN FATWA DSN MUI NO.04 TAHUN 2000
48 BAB IV ANALISIS PENERAPAN PEMBIAYAAN MURABAHAH DI BMT EL LABANA SERTA KAITANYA DENGAN FATWA DSN MUI NO.04 TAHUN 2000 A. Analisis praktik pembiayaan murabahah di BMT El Labana Ngaliyan Semarang Dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menjalankan kehidupan sehari-hari setiap individu memiliki kepentingan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Manusia diciptakan oleh Allah sebagai makhluk sosial, artinya manusia tidak dapat melangsungkan hidup tanpa bantuan orang lain. Dalam menjalankan kehidupan sehari-hari
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS MENGENAI PANDANGAN IMAM SYAFI I TENTANG STATUS WARIS ANAK KHUNTSA MUSYKIL
BAB IV ANALISIS MENGENAI PANDANGAN IMAM SYAFI I TENTANG STATUS WARIS ANAK KHUNTSA MUSYKIL Penulis telah memaparkan pada bab sebelumnya tentang pusaka (waris), baik mengenai rukun, syarat, penghalang dalam
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP OPERASIONALISASI DANA DEPOSITO DI BNI SYARI AH CAB. SURABAYA
BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP OPERASIONALISASI DANA DEPOSITO DI BNI SYARI AH CAB. SURABAYA A. Tata Cara Pelaksanaan Akad Pelaksanaan akad deposito di BNI Syari ah dimulai pada waktu pembukaan rekening
Lebih terperinciTANGGUNGJAWAB HUKUM DALAM PERJANJIAN KREDIT KENDARAAN BERMOTOR DI PUTRA UTAMA MOTOR SUKOHARJO
TANGGUNGJAWAB HUKUM DALAM PERJANJIAN KREDIT KENDARAAN BERMOTOR DI PUTRA UTAMA MOTOR SUKOHARJO SKRIPSI Disusun dan Diajukan Untuk Melengkapi Tugas Tugas dan Syarat Syarat Guna Mencapai Derajat Sarjana Hukum
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN DAN SARAN. kontemporer disebut al- uqud al-murakkabah (multiakad). Multiakad
BAB V SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan 1. Konsep Penggabungan dua akad atau lebih menjadi satu akad dalam fiqh kontemporer disebut al- uqud al-murakkabah (multiakad). Multiakad adalah kesepakatan dua pihak
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK AKAD UTANG PIUTANG BERHADIAH DI DESA SUGIHWARAS KECAMATAN CANDI KABUPATEN SIDOARJO
BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK AKAD UTANG PIUTANG BERHADIAH DI DESA SUGIHWARAS KECAMATAN CANDI KABUPATEN SIDOARJO A. Analisis terhadap praktik utang piutang berhadiah di Desa Sugihwaras Kecamatan
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS TERHADAP TRANSAKSI JUAL BELI HASIL BUMI DENGAN SISTEM PANJAR DI DESA JENARSARI GEMUH KENDAL
BAB IV ANALISIS TERHADAP TRANSAKSI JUAL BELI HASIL BUMI DENGAN SISTEM PANJAR DI DESA JENARSARI GEMUH KENDAL 1. Analisis Praktek Jual Beli Hasil Bumi Dengan Sistem Panjar Di Desa Jenarsari Gemuh Kendal
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. membutuhkan pembiayaan jangka pendek dengan margin yang rendah. Salah. satunya pegadaian syariah yang saat ini semakin berkembang.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pegadaian sebagai lembaga keuangan alternatif bagi masyarakat guna menetapakan pilihan dalam pembiayaan disektor riil. Biasanya kalangan yang berhubungan dengan pegadaian
Lebih terperinciBAB IV BINDUNG KECAMAATAN LENTENG KABUPATEN SUMENEP. yang sifatnya menguntungkan. Jual beli yang sifatnya menguntungkan dalam Islam
BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP JUAL BELI MINDRINGAN DI DESA BINDUNG KECAMAATAN LENTENG KABUPATEN SUMENEP Dalam kehidupan masyarakat, jual beli yang sering digunakan adalah jual beli yang sifatnya
Lebih terperinciTINJAUAN YURIDIS TERHADAP KONTRAK SEWA BELI
65 TINJAUAN YURIDIS Abstrak : Perjanjian sewa beli merupakan gabungan antara sewamenyewa dengan jual beli. Artinya bahwa barang yang menjadi objek sewa beli akan menjadi milik penyewa beli (pembeli) apabila
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. satu yang diutamakan, karena hal itu yang menentukan berhasil atau gagalnya
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam dunia bisnis perbankan kepuasan nasabah adalah menjadi salah satu yang diutamakan, karena hal itu yang menentukan berhasil atau gagalnya suatu usaha perbankan.
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP UTANG PIUTANG SISTEM IJO (NGIJO) DI DESA SEBAYI KECAMATAN GEMARANG KABUPATEN MADIUN
BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP UTANG PIUTANG SISTEM IJO (NGIJO) DI DESA SEBAYI KECAMATAN GEMARANG KABUPATEN MADIUN A. Analisis Praktek Sistem Ngijo di Desa Sebayi Kecamatan Gemarang Kabupaten Madiun
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP IMPLEMENTASI IJĀRAH JASA SIMPAN DI PEGADAIAN SYARIAH CABANG BLAURAN SURABAYA
BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP IMPLEMENTASI IJĀRAH JASA SIMPAN DI PEGADAIAN SYARIAH CABANG BLAURAN SURABAYA A. Analisis Implementasi Ijārah Jasa Simpan di Pegadaian Syariah Cabang Blauran Surabaya
Lebih terperinci4. Firman Allah SWT tentang perintah untuk saling tolong menolong dalam perbuatan positif, antara lain QS. al- Ma idah [5]: 2:./0*+(,-./ #%/.12,- 34 D
DEWAN SYARI AH NASIONAL MAJELIS ULAMA INDONESIA FATWA DEWAN SYARI AH NASIONAL NO: 31/DSN-MUI/VI/2002 Dewan Syari ah Nasional, setelah Tentang PENGALIHAN HUTANG Menimbang : a. bahwa salah satu bentuk jasa
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTEK SEWA TANAH TEGALAN YANG DI KELOLA KELOMPOK TANI DI DESA PUTAT KECAMATAN TANGGULANGIN KABUPATEN SIDOARJO
BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTEK SEWA TANAH TEGALAN YANG DI KELOLA KELOMPOK TANI DI DESA PUTAT KECAMATAN TANGGULANGIN KABUPATEN SIDOARJO A. Tata Cara Sewa Tanah Tegalan Desa Putat Kecamatan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI A. Deposito 1. Pengertian Deposito Secara umum, deposito diartikan sebagai simpanan pihak ketiga pada bank yang penarikannya hanya dapat dilakukan dalam jangka waktu tertentu menurut
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP STRATEGI PROMOSI SISTEM PERSUADE PADA PEMBELIAN SEPEDA MOTOR SECARA KREDIT DI UD. YAMAHA RAYA MOJOKERTO
69 BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP STRATEGI PROMOSI SISTEM PERSUADE PADA PEMBELIAN SEPEDA MOTOR SECARA KREDIT DI UD. YAMAHA RAYA MOJOKERTO Sebagaimana yang telah dijelaskan dalam bab tiga, penyajian
Lebih terperinciMateri: 12 AKUNTANSI IJARAH
Materi: 12 AKUNTANSI IJARAH Afifudin, SE., M.SA., Ak. E-mail: afifudin_aftariz@yahoo.co.id atau afifudin26@gmail.comm (Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Islam Malang) Jl. MT. Haryono 193 Malang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tidak asing dikenal di tengah-tengah masyarakat adalah bank. Bank tersebut
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada dasarnya lembaga keuangan di Indonesia dibedakan atas dua bagian, yakni lembaga keuangan bank dan lembaga keuangan non bank, namun dalam praktek sehari-hari
Lebih terperinciBAB III PELAKSANAAN PERJANJIAN SEWA BELI KENDARAAN BERMOTOR PADA PT. ADIRA FINANCE. perusahaan pembiayaan non-bank (multi finance).
BAB III PELAKSANAAN PERJANJIAN SEWA BELI KENDARAAN BERMOTOR PADA PT. ADIRA FINANCE A. Gambaran Umum PT Adira Finance PT Adira Dinamika Multi Finance, Tbk (Adira Finance) adalah sebuah perusahaan pembiayaan
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORITIS TENTANG MUDHARABAH, BAGI HASIL, DAN DEPOSITO BERJANGKA
BAB II KAJIAN TEORITIS TENTANG MUDHARABAH, BAGI HASIL, DAN DEPOSITO BERJANGKA A. Mudharabah 1. Pengertian Mudharabah Mudharabah atau yang disebut juga dengan qirad adalah suatu bentuk akad kerja sama antara
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS PELAKSANAAN TAKE OVER PADA PERBANKAN SYARIAH (STUDI KASUS TAKE OVER KPR DARI BMI KE BRI SYARIAH
BAB IV ANALISIS PELAKSANAAN TAKE OVER PADA PERBANKAN SYARIAH (STUDI KASUS TAKE OVER KPR DARI BMI KE BRI SYARIAH CABANG SERANG MENGGUNAKAN AKAD QARDH DAN MURABAHAH) A. Analisis Pelaksanaan Take Over KPR
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN UMUM TENTANG PERJANJIAN, WANPRESTASI DAN LEMBAGA PEMBIAYAAN KONSUMEN
BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG PERJANJIAN, WANPRESTASI DAN LEMBAGA PEMBIAYAAN KONSUMEN 2.1 Perjanjian 2.1.1 Pengertian Perjanjian Definisi perjanjian diatur dalam Kitab Undang-Undang Hukum Perdata (Selanjutnya
Lebih terperinciBAB V PEMBAHASAN. kegiatan operasional yang berlangsung di kantor Koperasi Simpan Pinjam
BAB V PEMBAHASAN Pengamatan dan observasi / temuan yang dilakukan oleh peneliti dalam kegiatan operasional yang berlangsung di kantor Koperasi Simpan Pinjam Pembiayaan Syariah Al-Bahjah Tulungagung. Temuan
Lebih terperinciHukum Perikatan Pengertian hukum perikatan
Hukum Perikatan Pengertian hukum perikatan Perikatan dalam bahasa Belanda disebut ver bintenis. Istilah perikatan ini lebih umum dipakai dalam literatur hukum di Indonesia. Perikatan dalam hal ini berarti
Lebih terperinciMODEL BISNIS LEASING (SEWA GUNA USAHA) DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM (TINJAUAN HUKUM MUAMALAT )
MODEL BISNIS LEASING (SEWA GUNA USAHA) DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM (TINJAUAN HUKUM MUAMALAT ) Harun Dosen Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Surakarta ABSTRAK Dalam pengembangan usaha bisnis,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. mengatur hubungan manusia dan pencipta (hablu min allah) dan hubungan
1 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Ajaran Islam mengandung unsur syariah yang berisikan hal-hal yang mengatur hubungan manusia dan pencipta (hablu min allah) dan hubungan antar sesama (hablu min nas)
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perubahan, perkembangan, dan kemajuan internasional yang terjadi
BAB I PENDAHULUAN Perubahan, perkembangan, dan kemajuan internasional yang terjadi beberapa tahun terakhir ini telah membawa pengaruh sangat besar bagi bangsa Indonesia, khususnya dalam bidang ekonomi.
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DATA
BAB IV ANALISIS DATA A. Pelaksanaan Pembayaran Hutang dengan Batu Bata yang Terjadi di Kampung Bangunrejo Kecamatan Bangunrejo Kabupaten Lampung Tengah Berdasarkan pemaparan terkait Pembayaran Hutang dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. lainnya dalam menyalurkan kebutuhan biologisnya. diliputi rasa kasih sayang antara sesama anggota keluarga.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam Islam dengan disyari atkannya nikah pada hakekatnya adalah sebagai upaya legalisasi hubungan seksual sekaligus untuk mengembangkan keturunan yang sah dan
Lebih terperinciSATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP) FIQH MU AMALAH Fakultas Syariah UIN Maulana Malik Ibrahim Malang. Mata Kuliah : Fiqh Mu amalah
SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP) FIQH MU AMALAH Fakultas Syariah UIN Maulana Malik Ibrahim Malang Mata Kuliah : Fiqh Mu amalah Bobot : 3 SKS Fakultas : Syari ah UIN Malang Jurusan : Al-Ahwal al-syakhsyiyyah/
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS JUAL BELI MESIN RUSAK DENGAN SISTEM BORONGAN DI PASAR LOAK DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM
BAB IV ANALISIS JUAL BELI MESIN RUSAK DENGAN SISTEM BORONGAN DI PASAR LOAK DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM A. Analisis Terhadap Proses Jual Beli Mesin Rusak Dengan Sistem Borongan Penulis telah menjelaskan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. hubungan manusia dengan Tuhannya. Ibadah juga merupakan sarana untuk
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Syari ah Islam merangkum seluruh aspek kehidupan manusia, baik ibadah maupun muamalah. Ibadah diperlukan untuk menjaga ketaatan dan keharmonisan hubungan manusia dengan
Lebih terperinciBAB IV. A. Analisis Terhadap Akad Pembiyaan Murabahah di Koperasi Jasa. Keuangan Syari ah Baitut Tamwil Muhammadiyah Tersono
51 BAB IV STUDI ANALISIS TERHADAP PELAKSANAAN AKAD MURABAHAH PADA KOPERASI JASA KEUANGAN SYARI AH BAITUT TAMWIL MUHAMMADIYAH TERSONO A. Analisis Terhadap Akad Pembiyaan Murabahah di Koperasi Jasa Keuangan
Lebih terperinciA. Analisis Praktik Sistem Kwintalan dalam Akad Utang Piutang di Desa Tanjung Kecamatan Kedamean Kabupaten Gresik
BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP SISTEM KWINTALAN DALAM AKAD UTANG PIUTANG PADA MASYARAKAT PETANI DI DESA TANJUNG KECAMATAN KEDAMEAN KABUPATEN GRESIK A. Analisis Praktik Sistem Kwintalan dalam Akad
Lebih terperinci