BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Suatu perusahaan yang dibentuk atau didirikan sudah tentu mempunyai

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Suatu perusahaan untuk mengetahui kondisi keuangan perusahaan yang

BAB I PENDAHULUAN. menjaga kontinuitas perkembangan usahanya dari waktu ke waktu. Masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. Akuntansi dapat didefinisikan sebagai sistem informasi yang

BAB I PENDAHULUAN. Sejak diberlakukannya Undang-undang No. 36/1999 tentang telekomunikasi

BAB I PENDAHULUAN. Bursa Efek Indonesia merupakan salah satu tempat transaksi

BAB I PENDAHULUAN. merupakan sarana yang mempertemukan pihak-pihak yang kelebihan dana dengan

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan yang ketat dalam berbagai aspek merupakan hal yang tak dapat

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Perusahaan industri manufaktur merupakan jenis industri

BAB I PENDAHULUAN. pasar modal investor dapat membentuk portofolio serta melakukan investasi

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai keuangan yang baik, yang pada akhirnya akan meningkatkan nilai

BAB I PENDAHULUAN. untuk dapat melakukan pengelolaan terhadap fungsi-fungsi penting yang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Berkembangnya teknologi dan pengetahuan dari tahun ke tahun mendorong

BAB I PENDAHULUAN. yang mempunyai pengaruh besar terhadap kelancaran kegiatan ekonomi. Karena

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat (investor) yang kemudian disalurkan kepada sektor-sektor yang

percaturan bisnis telekomunikasi berkembang menjadi lebih baik, serta

BAB 1 PENDAHULUAN Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Di era ekonomi modern seperti sekarang ini, perusahaan sangat membutuhkan

BAB I PENDAHULUAN. terlepas dari kebutuhan informasi dalam bentuk laporan keuangan. Laporan

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan bertujuan untuk memperoleh laba yang merupakan hasil yang

BAB 1 PENDAHULUAN. Indikator yang paling penting dalam menilai kemajuan perekonomian suatu

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam perkembangan dunia usaha yang semakin pesat, bidang keuangan

BAB I PENDAHULUAN. Setiap perusahaan baik skala kecil maupun besar senantiasa berhadapan

BAB I PENDAHULUAN. aktivitas perekonomian menjadi meningkat karena pasar modal menjalankan dua

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Pengertian dan Karakteristik Laba. dengan pendapatan tersebut. Pengertian laba menurut Harahap (2008:113)

BAB I PENDAHULUAN. keuangan mengenai suatu entitas. Informasi tersebut disajikan dalam bentuk

BAB I PENDAHULUAN. Dalam dunia usaha, keputusan melakukan investasi sangat penting untuk

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal di Indonesia semakin maju dan berkembang. Hal ini ditandai

BAB I PENDAHULUAN. meningkat. Sehingga semakin tinggi harga saham, maka semakin tinggi pula. kemakmuran pemilik saham (Husnan, 2012:7)

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan laju tatanan perekonomian dunia yang telah mengalami

BAB I PENDAHULUAN UKDW. dan penerimaan devisa. Di Negara yang sedang berkembang usaha yang

BAB 1 PENDAHULUAN. semakin kompetitif. Perusahaan dituntut untuk dapat mengolah fungsi-fungsi

BAB I PENDAHULUAN. laporan keuangan. Model yang sering digunakan dalam melakukan analisis

BAB I PENDAHULUAN. memperoleh laba, meningkatkan penjualan, memaksimumkan nilai saham dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. saham dari berbagai jenis perusahaan yang ada di Indonesia. Ada beberapa jenis

BAB I PENDAHULUAN. dagang bertujuan untuk mencari laba, agar kelangsungan hidup dan

BAB I PENDAHULUAN. dihasilkannya maupun kinerja industri secara keseluruhan. Semua perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. mahal, hal ini dikarenakan jumlah populasi yang terus meningkat sehingga

BAB I PENDAHULUAN. sekuritas. Setiap perusahaan yang listing di Bursa Efek Indonesia atau go public

BAB I PENDAHULUAN. Perekonomian Indonesia pada tahun 2013 tumbuh sebesar 5,78 persen

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan investasi jangka panjang suatu perusahaan yang dapat

BAB 1 PENDAHULUAN. mempunyai tujuan yaitu memperoleh laba atau profit yang diharapkan mampu

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan pada saat ini membuat dunia usaha mengalami perubahan

BAB I PENDAHULUAN Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Menghadapi persaingan dalam era globalisasi saat ini setiap perusahaan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Di sebuah negara, pembangunan menjadi salah satu faktor penting

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan dunia usaha di Indonesia yang semakin kompetitif

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendirian sebuah perusahaan bukanlah tanpa tujuan. Tujuan didirikannya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Permasalahan. Pergerakan harga saham industri farmasi di Bursa Efek Indonesia mulai

BAB I PENDAHULUAN. memerlukan keputusan yang tepat dan cepat. Dalam bisnis setiap

BAB I PENDAHULUAN. diukur dengan Current Ratio, Debt to Equity dan Return on Investment terhadap

BAB I PENDAHULUAN. dalam menjalankan kegiatan operasionalnya akan membutuhkan struktur. modal yang kuat untuk meningkatkan laba agar tetap mampu

BAB I PENDAHULUAN. pembiayaan dari dalam perusahaan (internal financing) maupun

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada era globalisasi saat ini, keadaan perekonomian semakin tidak stabil.

BAB I PENDAHULUAN. yang digunakan cukup besar jumlahnya. Sumber dana tersebut dapat dikelompokkan

BAB I PENDAHULUAN. yang mereka anggap menjanjikan dan mampu memberikan nilai lebih terhadap

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Daftar Perusahaan Telekomunikasi

BAB I PENDAHULUAN. Ketika Indonesia mengalami krisis ekonomi, naiknya suku bunga, dan

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Indonesia adalah salah satu negara berkembang yang memiliki banyak

BAB I PENDAHULUAN. pemerintahan, pendidikan, kebudayaan, pertanian, sampai pada stabilitas

BAB I PENDAHULUAN. peluang investasi karena banyak perusahaan berlomba-lomba meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan yang baik dan didukung oleh sistem yang baik akan dapat. dimainkan dalam rangka mencapai tujuan organisasi perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. dapat menjadi perusahaan yang mampu bersaing dengan perusahaan yang lain.

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan yang sehat adalah perusahaan yang dapat bertahan dalam

BAB I PENDAHULUAN. pasar modal. Dengan adanya pasar modal para investor dapat melakukan

BAB I PENDAHULUAN. menuntut perusahaan untuk inovatif dan melakukan penyesuaian terhadap

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ROE PERBANKAN SWASTA DI INDONESIA TAHUN 2005, 2006, 2007

BAB 1 PENDAHULUAN. persaingan antar perusahaan menjadi semakin ketat. Persaingan perusahaan bisa

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Salah satu fungsi dari pasar modal adalah sarana untuk memobilisasi

BAB I PENDAHULUAN. Financial Accounting Standards Board (FASB) (1978), Statement of Financial

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada dasarnya pasar keuangan ( financial market) merupakan. pendek, dapat melakukan pada pasar uang ( money market), karena

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Akuntansi berfungsi menyediakan informasi kuantitatif terutama informasi

PENGGUNAAN INFORMASI LABA DAN ARUS KAS OPERASI DALAM MEMPREDIKSI LABA MASA DEPAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Persaingan dunia usaha bagi perusahaan yang sudah Go Public semakin

BAB 1 PENDAHULUAN. jumlah perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) guna menjual

BAB I PENDAHULUAN. melakukan Initial Public Offering berarti perusahaan harus siap menyampaikan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam Perkembangan perekonomian yang pesat serta kemajuan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian (Sumber: Majalah SWA 6 Desember 2007

BAB I PENDAHULUAN. yang membutuhkan dana dengan cara memperjualbelikan sekuritas. Tempat

BAB I PENDAHULUAN. persaingan tersendiri di bidang bisnis dan memaksa pemimpin-pemimpin perusahaan

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan dunia usaha di seluruh penjuru dunia yang bebas seperti

BAB I PENDAHULUAN. cukup penting didalam kegiatan perekonomian, bahkan pasar modal juga dapat

BAB I PENDAHULUAN. berjalan dengan lancar. Perusahaan tentu tidak hanya mengharapkan dana dari

BAB I PENDAHULUAN. Laporan keuangan bertujuan menyediakan informasi yang menyangkut

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. Menurut Djarwanto (2004:5) laporan keuangan merupakan hasil dari

BAB I PENDAHULUAN. bagi para investor dan salah satu sumber dana bagi perusahaan (emiten). Pasar

BAB I PENDAHULUAN. penjualan efek ini dilaksanakan berdasarkan satu lembaga resmi yang disebut

BAB I PENDAHULUAN. terbukti dari Asosiasi Telekomunikasi Selular Indonesia (ATSI) menilai pertumbuhan industri

BAB I PENDAHULUAN. adalah bagaimana mendapatkan modal guna mendukung kegiatan. operasionalnya. Pada perusahaan perseorangan, biasanya para penyedia

BAB I PENDAHULUAN. baik. Kinerja perusahaan tersebut dapat dinilai melalui laporan keuangan yang dibuat oleh UKDW

BAB I PENDAHULUAN. menjual saham (stock) dan obligasi (bond) dengan tujuan dari hasil penjualan

PENDAHULUAN. Banyak perusahaan yang berskala besar atau kecil akan. mempunyai perhatian besar di bidang keuangan, terutama dalam

BAB I PENDAHULUAN. yang merupakan pemilik korporasi, maka secara alami tujuan keuangan suatu

PENGARUH PENDAPATAN DAN PERUBAHAN HUTANG SERTA INVESTASI TERHADAP LABA PERUSAHAAN DI BURSA EFEK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Suatu perusahaan yang dibentuk atau didirikan sudah tentu mempunyai maksud dan tujuan tertentu. Tujuannya antara lain mencari keuntungan dan memaksimalkan kesejahteraan pemegang saham serta tujuan yang lainnya. Semua tujuan itu bisa tercapai atau terwujud bila manajemen perusahaan bisa mengelola dan menjalankan kinerja perusahaan itu dengan sebaik-baiknya. Kinerja suatu perusahaan, baik kinerja keuangan perusahaan maupun kinerja-kinerja lainnya di perusahaan tersebut tentu saja sangat bergantung dari operasional perusahaan itu sendiri. Dengan kata lain makin baik operasional perusahaan, makin baik pula kinerja keuangan perusahaan yang akan tercermin dalam laporan keuangan perusahaan tersebut. Menurut Samryn (2011), secara umum laporan keuangan dibuat dengan tujuan untuk menyampaikan informasi tentang kondisi keuangan perusahaan pada suatu saat tertentu kepada para pemangku kepentingan. Laporan keuangan merupakan informasi yang menunjukkan posisi keuangan, kinerja, serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang yang telah lalu dan prospeknya di masa mendatang, laporan keuangan disusun bagi pemakai 1

2 laporan keuangan agar dapat digunakan untuk mendukung pengambilan keputusan ekonomi. Pemakai informasi akuntansi yang dibutuhkan oleh para pengguna laporan keuangan sangat berbeda-beda (bervariasi) tergantung pada jenis keputusan yang ingin diambil. Para pengguna informasi akuntansi ini dikelompokkan ke dalam dua kategori yaitu pemakai internal dan pemakai eksternal. Pemakai internal terdiri dari direktur, manajer keuangan, direktur operasional, manajer pemasaran dan supervisor produksi, sedangkan pemakai eksternal adalah investor, pemerintah, badan pengawas pasar modal, ekonomi dan praktisi. Laporan keuangan merupakan salah satu sumber informasi akuntansi. Informasi akuntansi disajikan untuk memenuhi kebutuhan para pengambil keputusan ekonomi. Menurut Harahap (2005), tujuan laporan keuangan adalah menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja, serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi. Sedangkan tujuan umum laporan keuangan adalah memberikan informasi yang berguna untuk pengambilan keputusan ekonomi. Para pemakai laporan keuangan akan menggunakannya untuk meramalkan, membandingkan dan menilai dampak keuangan yang timbul dari keputusan ekonomis yang diambilnya. Menurut Sudana (2011) mengatakan salah satu cara memperoleh informasi yang bermanfaat dari laporan keuangan perusahaan adalah dengan melakukan analisis rasio keuangan. Analisis rasio keuangan dapat membantu para pelaku

3 bisnis dan pihak pemerintah dalam mengevaluasi keadaan keuangan perusahaan masa lalu, sekarang dan memproyeksikan hasil atau laba yang akan datang. Menurut Kasmir (2013), rasio keuangan adalah membandingkan angkaangka yang ada dalam laporan keuangan dengan cara membagi satu angka dengan angka lainnya. Perbandingan dapat dilakukan antara satu komponen dengan komponen dalam satu laporan keuangan atau antar komponen yang ada di antara laporan keuangan. Kemudian angka-angka yang diperbandingkan dapat berupa angka-angka dalam satu periode maupun beberapa periode. Analisis rasio keuangan merupakan instrumen yang penting guna menganalisa prestasi perusahaan yang menjelaskan berbagai hubungan indikator keuangan. Perubahan kondisi keuangan di masa lalu maupun di masa yang akan datang menunjukkan resiko dan peluang perusahaan tersebut. Rasio keuangan juga sering digunakan untuk mengukur kekuatan atau kelemahan yang dihadapi perusahaan di bidang keuangan yang pada dasarnya tidak hanya berguna bagi kepentingan internal perusahaan, melainkan juga bagi pihak eksternal. Analisis rasio keuangan merupakan suatu instrumen analisis untuk menjelaskan berbagai hubungan dan indikator keuangan dalam menunjukkan perubahan kondisi keuangan atau operasi masa lalu yang dinyatakan dalam artian relatif ataupun absolut. Analisis rasio keuangan berguna untuk mengindikasikan kekuatan dan kelemahan keuangan suatu perusahaan.

4 Pasar modal memberikan peran besar bagi perekonomian suatu negara karena pasar modal memberikan dua fungsi sekaligus, fungsi ekonomi dan fungsi keuangan. Pasar modal dikatakan memiliki fungsi ekonomi karena pasar modal menyediakan fasilitas atau wahana yang mempertemukan dua kepentingan yaitu pihak yang memiliki kelebihan dana (investor) dan pihak yang memerlukan dana (issuer). Dengan adanya pasar modal maka perusahaan publik dapat memperoleh dana segar masyarakat melalui penjualan efek saham melalui prosedur IPO (Initial Public Offering) atau efek hutang (obligasi). Pasar modal dikatakan memiliki fungsi keuangan, karena pasar modal memberikan kemungkinan dan kesempatan memperoleh imbalan (return) bagi pemilik dana, sesuai dengan karakteristik investasi yang dipilih. Jadi diharapkan dengan adanya pasar modal aktifitas perekonomian menjadi meningkat karena pasar modal merupakan alternatif pendanaan bagi perusahaan-perusahaan dapat meningkatkan pendapatan perusahaan dan pada akhirnya memberikan kemakmuran bagi masyarakat yang lebih luas. Setiap investor yang akan melakukan investasi pada perusahaan yang terdaftar pada pasar modal akan melakukan analisis terlebih dahulu atas perusahaan yang akan diinvetasikannya. Dalam mengambil keputusan investasi, para investor perlu menganalisis laporan keuangan agar keputusan yang diambil tidak mengandung resiko kerugian. Investor memerlukan informasi keuangan yang dapat diperoleh dari laporan keuangan perusahaan tersebut. Keputusan berinvestasi pada suatu perusahaan akan diambil investor apabila mereka menganggap bahwa investasi tersebut akan menguntungkan. Untuk

5 mengetahuinya, investor perlu menganalisis prospek dari perusahaan tersebut, yaitu melalui kinerjanya yang tercermin di dalam laporan keuangan. Tujuan disajikannya laporan keuangan adalah menyediakan informasi yang berguna bagi calon investor, investor dan kreditor memprediksi, membandingkan dan mengevaluasi aliran kas potensial bagi mereka dalam hal jumlah, waktu dan ketidakpastian. Jadi, dari laporan keuangan perusahaan dapat diperoleh informasi tentang posisi keuangan perusahaan, kinerja perusahaan, aliran kas perusahaan, dan infromasi lainnya yang sangat berkaitan dengan laporan keuangan termasuk informasi mengenai laba perusahaan. Menurut Angkoso (2006), menyebutkan bahwa pertumbuhan laba dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu (a) Besarnya Perusahaan, yang berarti semakin besar suatu perusahaan, maka ketepatan pertumbuhan laba yang diharapkan semakin tinggi. (b) Umur Perusahaan, jika perusahaan yang baru berdiri kurang memiliki pengalaman dalam meningkatkan laba, sehingga ketepatannya masih rendah. (c) Tingkat Leverage, bila perusahaan memiliki tingkat hutang yang tinggi, maka manajer cenderung memanipulasi laba sehingga dapat mengurangi ketepatan pertumbuhan laba. (d) Tingkat Penjualan, tingkat penjualan di masa lalu yang tinggi, semakin tinggi tingkat penjualan di masa yang akan datang sehingga pertumbuhan laba semakin tinggi. (e) Perubahan laba di masa lalu, kita dapat melihat suatu perusahaan laba atau rugi dari laba tahun ini dikurangi laba tahun sebelumnya.

6 Berdasarkan penelitian terdahulu faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan laba hanya dilihat dari rasio keuangan. Rasio keuangan yang mempengaruhi pertumbuhan laba pada perusahaan industri barang konsumsi menurut Angkoso (2006) antara lain Debt Ratio dan Return On Equity. Pada perusahaan manufaktur menurut Widiasih (2006) antara lain Gross Profit Margin dan Leverage. Sedangkan pada KPRI (Koperasi Pegawai Republik Indonesia) Semarang menurut Haryanti (2007) antara lain Total Asset Turn Over, Net Profit Margin dan Return On Investment. Penelitian ini dimaksudkan melakukan pengujian lebih lanjut temuantemuan empiris mengenai faktor-faktor, khususnya yang mempengaruhi pertumbuhan laba yang akan datang. Alasan pemilihan laba akuntansi dikarenakan laba mencerminkan kinerja perusahaan, dari ukuran laba maka dapat dilihat apakah perusahaan mempunyai kinerja yang bagus atau tidak. Jika rasio keuangan dapat dijadikan sebagai prediktor perubahan laba di masa yang akan datang, temuan ini merupakan pengetahuan yang cukup berguna bagi para pemakai laporan keuangan yang secara riil, maupun potensial berkepentingan dengan suatu perusahaan. Uraian tadi mencerminkan alangkah pentingnya laporan keuangan suatu perusahaan. Laporan keuangan perusahaan mempunyai arti yang penting bagi pihak-pihak yang berkepentingan dengan tujuan-tujuan yang berbeda-beda sesuai dengan sudut pandang dan kepentingannya masing-masing. Mengetahui kinerja keuangan perusahaan maka dibutuhkan analisis dari laporan keuangan

7 yang diterbitkan oleh perusahaan tersebut. Dalam penelitian ini penulis akan meneliti analisis pengaruh besarnya perusahaan, umur perusahaan, tingkat leverage dan tingkat penjualan terhadap pertumbuhan laba pada perusahaan telekomunikasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2011-2015. Perusahaan-perusahaan telekomunikasi menjadi pilihan karena selain mempunyai kapitalisasi pasar besar juga merupakan perusahaan yang memiliki pangsa pasar yang luas. Perusahaan-perusahaan telekomunikasi di Indonesia juga mempunyai sejarah yang panjang. Di Indonesia, industri telekomunikasi merupakan salah satu jenis industri yang mempunyai pengaruh besar terhadap kelancaran kegiatan ekonomi. Karena komunikasi adalah kegiatan utama dalam aktifitas bisnis dan memberikan kontribusi kepada perekonomian Indonesia yang cukup besar. Tifatul Sembiring merinci, pada 2011 dengan pertumbuhan ekonomi sebesar 6,5% kontribusi sektor telekomunikasi sebesar 11,7%. Sementara pada 2012 dimana pertumbuhan ekonomi menurun menjadi 6,2%, kontribusi sektor telekomunikasi juga mengikutinya menjadi sekitar 10% (artikel metronews.com). Tiga operator papan atas nasional mengumumkan pencapaian kinerjanya sepanjang 2014. Ketiganya antara lain, PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom) dan PT XL Axiata Tbk yang mengumumkan kinerjanya pada Keterbukaan Informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), sementara induk usaha Indosat (Ooredoo), telah mengumumkan kinerjanya secara grup dan anak

8 anak usaha di portal resmi korporasinya pekan lalu. Dari laporan keuangan ketiga operator yang menguasai sekitar 85% pangsa pasar telekomunikasi nasional itu, hanya Telkom yang mencatat keuntungan di tengah kondisi depresiasi rupiah terhadap dolar AS sepanjang 2014. Analisis dari Asjaya Indosurya Securities William Surya Wijaya menilai Indosat dan XL Axiata mengalami kerugian karena banyak berhutang dalam dolar AS. Indosat memang sudah mencoba mengkonversi sebagian hutangnya dalam dolar AS ke rupiah. Sementara XL itu karena membeli Axis berhutang dalam dolar AS, paparnya. Menurutnya pertumbuhan yang dialami emiten telekomunikasi biasanya cerminan dari fokus pembangunan infrastruktur dan pemasaran yang dilakukan. Kalau dilihat Telkom konsisten dalam membangun jaringan serta pemasaran, karena itu bisa tumbuh dan untung. Indosat selama tahun lalu kan lebih banyak bicara modernisasi jaringan, sementara XL banyak fokus integrasi dengan Axis, katanya (http://bisnis.liputan6.com). Emiten sektor Telekomunikasi masih suram. Hingga akhir tahun 2014, pendapatan dan laba bersih emiten telekomunikasi hanya tumbuh tipis, bahkan sebagian emiten masih mencetak rugi bersih. Bisnis pertelekomunikasian merupakan bisnis yang dinamik, menarik, multi aspek, dan pelopor dalam industri global. Di sisi lain berbagai bukti empiris secara tak langsung telah membuktikan bahwa sektor telekomunikasi merupakan sektor bisnis yang paling diminati oleh perusahaan multinasional

9 dalam kerangka ekspansi ke Negara berkembang. Berdasarkan kebijakan pemerintah struktur jasa pasar komunikasi sudah diatur sedemikian rupa sehingga perusahaan-perusahaan yang akan masuk ke dalam Negara industri ini akan mengalami kesulitan. Di samping itu perusahaan-perusahaan yang ada sudah memiliki identitas merek yang biasanya merupakan nama dari perusahaan itu sendiri ataupun jasa yang ditawarkan sebagai unggulan. Misalnya 001 Indosat, 008 Satelindo, Satelindo GSM, Telkomsel GSM, Pasopati dan lain-lainnya. Melihat adanya peluang bisnis pada kondisi masyarakat yang semakin tergantung pada teknologi komunikasi, beberapa perusahaan yang bergerak di industri komunikasi kini semakin gencar untuk mengembangkan bisnisnya dengan menawarkan apa yang menjadi kebutuhan masyarakat di jaman sekarang. Saat ini industri telekomunikasi Indonesia memiliki tiga produk utama. Produk tersebut dapat dipisahkan menjadi layanan suara, layanan teks (SMS), dan layanan data (internet). Modal yang digunakan memasuki industri ini sangat besar, mengingat mahalnya teknologi yang digunakan dan biaya yang digunakan dan biaya pembangunan jaringan yang luas. Sehingga yang dapat masuk ke industri ini adalah pengusaha-pengusaha bermodal besar ataupun perusahaan-perusahaan raksasa yang telah mapan. Jadi dengan kondisi tersebut di atas, maka kecil kemungkinannya pendatang baru dapat memasuki industri ini, karena

10 banyaknya barrier to entry, yang sengaja dibuat agar tidak meruntuhkan pemain yang sudah ada. Berikut ini penulis lampirkan tabel pertumbuhan laba dari 4 sampel perusahaan telekomunikasi periode 2011 2015 : Tabel I.1 TINGKAT PENJUALAN 2011 2015 Nama Tahun 2011 2012 2013 2014 2015 XL Axiata Tbk 18.260.144 20.969.806 21.265.060 23.460.015 22.876.182 Smartfren Tbk 954.331 1.649.166 2.428.858 2.954.410 3.025.755 Indosat Tbk 20.576.893 22.418.812 23.855.272 24.085.101 26.768.525 Telekomunikasi 71.253.000 77.143.000 82.967.000 89.696.000 102.470.000 Indonesia Tbk Sumber : www.idx.co.id

11 Tabel I.2 LABA PERUSAHAAN 2011 2015 Nama Tahun 2011 2012 2013 2014 2015 XL Axiata Tbk 4.443.363 4.352.463 2.632.484 1.586.582 3.139.277 Smartfren Tbk (2.400.248) (1.563.091) (2.534.463) (1.382.484) (1.565.410) Indosat Tbk 2.830.099 3.190.023 1.509.216 672.932 2.362.110 Telekomunikasi 21.958.000 25.698.000 27.846.000 29.206.000 32.418.000 Indonesia Tbk Sumber : www.idx.co.id Dari tingkat laba perusahaan telekomunikasi tahun 2011-2015 disini menunjukkan kalau hanya PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk yang mengalami kenaikkan laba setiap tahunnya. Sedangkan untuk perusahaan lainnya mengalami penurunan laba (laba tidak stabil setiap tahunnya). Pada perusahaan PT. Smartfren Tbk mengalami kerugian dari tahun 2011-2015 secara berturut-turut.

12 Gambar I.1 Grafik Pertumbuhan Laba Perusahaan 2011 2015 35.000.000 30.000.000 25.000.000 20.000.000 15.000.000 10.000.000 5.000.000 LABA PERUSAHAAN - (5.000.000) EXCL FREN ISAT TLKM 2011 2012 2013 2014 2015 Rata-rata laba yang dihasilkan selama 2011 2015 mengalami penurunan, kecuali PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk yang mengalami peningkatan. Tingkat penjualan pada PT. XL Axiata Tbk mengalami penurunan dan kenaikan di tahun yang berbeda, tetapi pertumbuhan laba yang dihasilkan menurun selama empat tahun terakhir. Seharusnya jika tingkat penjualan tinggi atau naik maka pertumbuhan laba juga tinggi atau naik. Artinya tingkat penjualan bisa menjadi faktor yang mempengaruhi dan bukan merupakan faktor yang mempengaruhi pertumbuhan laba. Maka dalam hal ini penulis ingin meneliti Analisis Pengaruh Besarnya Perusahaan, Umur Perusahaan, Tingkat Leverage dan Tingkat Penjualan Terhadap Pertumbuhan Laba pada Perusahaan Telekomunikasi yang Terdaftar di BEI Tahun 2011 2015.

13 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan pada latar belakang di atas, maka perumusan masalah yang dapat diajukan yaitu : 1. Apakah besarnya perusahaan berpengaruh secara signifikan terhadap pertumbuhan laba? 2. Apakah umur perusahaan berpengaruh secara signifikan terhadap pertumbuhan laba? 3. Apakah tingkat leverage berpengaruh secara signifikan terhadap pertumbuhan laba? 4. Apakah tingkat penjualan berpengaruh secara signifikan terhadap pertumbuhan laba? 1.3 Tujuan dan Kontribusi Penelitian 1. Tujuan Penelitian Berdasarkan masalah yang telah dirumuskan maka dapat ditetapkan tujuan penelitian sebagai berikut: a. Untuk menganalisis pengaruh signifikan besarnya perusahaan terhadap pertumbuhan laba perusahaan telekomunikasi. b. Untuk menganalisis pengaruh signifikan umur perusahaan terhadap pertumbuhan laba perusahaan telekomunikasi.

14 c. Untuk menganalisis pengaruh signifikan perubahan tingkat leverage terhadap pertumbuhan laba perusahaan telekomunikasi. d. Untuk menganalisis pengaruh signifikan perubahan tingkat penjualan terhadap pertumbuhan laba perusahaan telekomunikasi. 2. Kontribusi Penelitian Adapun kegunaan dari penelitian yang dilakukan ini dibagi menjadi dua bagian, yaitu kegunaan teoritis dan kegunaan praktis. Kegunaan Teoritis Bagi akademisi penelitian ini dapat digunakan sebagai dasar studi perbandingan dan referensi bagi penelitian yang sejenis pada yang akan datang. Diharapkan juga dapat memberikan kontribusi untuk ilmu pengetahuan terutama mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan laba pada industri telekomunikasi dalam rangka meningkatkan kesejahteraan pemegang sahamnya yang ditunjukkan dengan nilai laba yang meningkat. Kegunaan Praktis Bagi Praktisi Industri Telekomunikasi penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran kondisi pertumbuhan laba dan faktorfaktor yang berpengaruh terhadap kenaikkan laba perusahaan. Dan diharapkan juga perusahaan telekomunikasi mampu menganalisa pertumbuhan laba atau rugi disebabkan oleh faktor tertentu dan perusahaan bisa menentukan strategi untuk ke depannya.