Arief Wicaksono, Indira Rachmawati, Fajar S.A. Prabowo

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. tersebut. Salah satu teknologi yang berkembang pesat yaitu media massa.

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini, iklan sudah berkembang menjadi sistem komunikasi. penting bagi keberhasilan perusahaan.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan teknologi dan meningkatnya kebutuhan

Penulis menggunakan jenis pendekatan kuantitatif untuk penelitian ini. Pendekatan kuantitatif dipilih karena dalam penelitian ini menguji efektivitas

Herdi Prasetyo, 2 Indira Rachmawati 1,2

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Akhir yang berjudul Analisis Product Positioning Pada Clothing Arena

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. mulai terlihat dampaknya. Dilihat dari segi peningkatan jumlah pemakai internet yang

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif

BAB III METODE PENELITIAN. dilakukannya penelitian adalah di Kota Semarang.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB III METODE PENELITIAN. mencakup latar belakang budaya yang berbeda, perekonomian yang berbeda, dll,

PEMASARAN ONLINE (Manfaat, Keuntungan & Cara Kerjanya)

BAB III METODE PENELITIAN. Objek yang akan dijadikan responden dalam penelitian ini adalah mahasiswa FEB

BAB I PENDAHULUAN. ditunjukkan dengan data dari tahun 2008, mengenai. pengguna 16 juta orang menjadi lebih dari 1,4 milliar.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan data pimer dan data sekunder.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif verifikatif yang

BAB III METODE PENELITIAN. promosi produk kuliner melalui Jakul Semarang endorser online shop di

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian eksplanatif. Penelitian eksplanatif

BAB I PENDAHULUAN. Widyatama, Rendra, Pengantar Periklanan Cetakan ke 5, Yogyakarta: Pustaka Book Publisher, 2009, hlm

BAB III METODE PENELITIAN. 2. Lokasi dalam penelitian ini adalah Arena Futsal Score Purwokerto

ISSN : e-proceeding of Management : Vol.4, No.1 April 2017 Page 1120

BAB III METODELOGI PENELITIAN

METODE PENELITIAN. Dalam hal ini yang menjadi objek penelitian adalah konsumen yang pernah

PENGARUH WORD OF MOUTH COMMUNICATION TERHADAP MINAT BELI KONSUMEN KARTU SELULER PRABAYAR IM3 (Studi Pada Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Purworejo)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. berbasis internet yang membangun di atas dasar ideologi dan teknologi Web

BAB I PENDAHULUAN. bisnis restoran dan rumah makan tumbuh subur. Perkembangan bisnis kuliner di. tajam, Indonesia menjadi pasar yang potensial.

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB II KAJIAN TEORITIS

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN

BAB I PENDAHULUAN. yang memanfaatkan teknologi dan internet. mencapai 63 juta orang ( diakses pada 7 September

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN. Disesuaikan dengan tujuan penelitian dan tingkat eksplenasinya, jenis

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan tipe penelitian eksplanatory atau penjelasan

III. METODE PENELITIAN

PENGARUH VIDEO ADVERTISING TOKOPEDIA VERSI SEMUA DIMULAI DARI TOKOPEDIA TERHADAP RESPON KONSUMEN

BAB I PENDAHULUAN. dalam menghadapi persaingan. Periklanan merupakan alat komunikasi

Avininda Astrieannafi D

BAB 3 METODE PENELITIAN. sebab-akibat antara variable-variabel dalam penelitian ini, yaitu antara munculnya

BAB III METODE PENELITIAN. menguji hipotesis serta datanya dianalisis melalui uji statistik. Dalam penelitian ini

BAB 1 PENDAHULUAN. perkembangan teknologi, sehingga menciptakan persaingan bisnis yang amat ketat.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. didik kelas VII di SMP Negeri 2 Pariaman, maka dalam penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN

PERSREPSI MEMBER VIRENKA GYM FITNESS CENTER TERHADAP STRATEGI PEMASARAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. sedangkan obyek dari penelitian ini adalah produk Eiger. Data yang digunakann dalam penelitian ini adalah data primer,

BAB 2 LANDASAN TEORI

ABSTRACT. advertisement exposure on SCTV with the buying interest s students of

BAB I PENDAHULUAN. mempengaruhi perubahan gaya hidup sosial dalam berbagai aspek kehidupan (Al-

BAB III METODE PENELITIAN. Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan sekarang adalah promosi secara online. Promosi secara online adalah

INTEGRATED MARKETING COMMUNICATIONS - II

III. METODELOGI PENELITIAN. Penelitian ini menganalisa tentang Pengaruh daya tarik iklan televisi terhadap

INTERNET ADVERTISING SEBAGAI MEDIA KOMUNIKASI PEMASARAN INTERAKTIF

BAB I PENDAHULUAN. informasi mulai dikenal oleh masyarakat, mulai dari radio, televisi, faximile, hand

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk mengetahui jenis penelitian yang dilakukan, digunakan desain penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Promosi merupakan salah satu faktor penentu dalam keberhasilan suatu

BAB III METODE PENELITIAN. dimana ada variable independent (variabel yang mempengaruhi) dan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pada era globalisasi saat ini, tingkat persaingan bisnis sangat ketat sehingga

PENGARUH PELATIHAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN DIVISI SUMBER DAYA MANUSIA DI HOTEL BOROBUDUR JAKARTA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam membahas efektivitas komunikasi XL Twitter, peneliti

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian assosiatif. Menurut Sugiyono (2008:

Digital Marketing Strategy

PENGARUH 4P (PRODUCT, PRICE, PROMOTION & PLACE) BAURAN PEMASARAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK SUSU ZEE DI KOTA BEKASI

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Current Operating System

PENGARUH PESAN IKLAN LINE VERSI FILM ADA APA DENGAN CINTA MINI DRAMA TERHADAP PENGGUNAAN FITUR FIND ALUMNI DI KOTA BANDAR LAMPUNG

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. baik individu maupun organisasi (Hanson, 2000 :7 9). Perusahaan

BAB III METODE PENELITIAN

Organisasi di PT. Telkom Indonesia Witel Solo

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Pada Restaurant Bumbu Desa Cabang Laswi Bandung, penulis melakukan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 3 METODE PENELITIAN. asosiatif. Menurut Kusmayadi dan Endar Sugiarto dalam buku Prof. J. Supranto,

BAB I PENDAHULUAN. berbagai aspek kehidupan. Salah satu aspek yang mengalami perubahan

Kata Kunci : Jejaring Sosial Line, CRI, AISAS, Efektivitas

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN UKDW. sarana promosi yang cukup efektif untuk meningkatkan brand awareness dan

BAB III METODE PENELITIAN. untuk memahami, memecahkan, dan mengantisipasi masalah dalam bidang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Studi Persepsi Masyarakat Terhadap Program Wifi Bandung Juara THE STUDY OF PUBLIC PERCEPTION TOWARD BANDUNG JUARA WIFI JUARA PROGRAM

BAB III METODE PENELITIAN. (Sugiyono, 2008). Subyek dalam penelitian ini adalah konsumen yang membeli

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. peneliti adalah PT. Prudential Life Assurance yang berkedudukan di

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III METODE PENELITIAN. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. fenomena atau masalah penelitian yang telah diabstraksi menjadi suatu konsep

BAB I PENDAHULUAN I.1.

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Berdasarkan perumusan masalah dan tujuan penelitian, jenis penelitian yang

Transkripsi:

ANALISIS AISAS (ATTENTION, INTEREST, SEARCH, ACTION, SHARE) PADA PENONTON IKLAN LINE VERSI MINI DRAMA ADA APA DENGAN CINTA (AADC) 2014 PADA YOUTUBE DI INDONESIA AISAS ANALYSIS (ATTENTION, INTEREST, SEARCH, ACTION, SHARE) IN ADVERTISING LINE MINI DRAMA VERSION AUDIENCE "ADA APA DENGAN CINTA" (AADC) 2014 ON YOUTUBE IN INDONESIA Arief Wicaksono, Indira Rachmawati, Fajar S.A. Prabowo Prodi S1 Manajemen Bisnis Telekomunikasi dan Informatika, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Telkom ariefwcksn24@gmail.com, indira.rach@gmail.com, fajar.sid@gmail.com ABSTRAK Sharing adalah kegiatan membagikan pengalaman kepada orang lain melalui teks, foto, video, menggunakan jejaring sosial yang berbasis internet. Dari total pengguna internet di Indonesia, sebanyak 15% adalah pengguna media sosial yang memungkinkan penciptaan dan pertukaran konten usergenerated content. LINE adalah aplikasi pengirim pesan instan gratis yang digunakan untuk mengirim pesan teks, gambar, video, pesan suara, dll. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui respon dari attention, interest, search, action, share pada responden saat menonton drama Ada Apa Dengan Cinta 2014. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif deskriptif, sampel yang digunakan adalah penonton drama Ada Apa Dengan Cinta 2014 sebanyak 400 orang menggunakan teknik nonprobability sampling. Hasil penelitian ini adalah AISAS (attention, interest, search, action, share) pada dikategorikan baik. Hal tersebut dibuktikan dengan hasil rata-rata skor variabel attention sebesar 81,5% yang dikategorikan baik, interest sebesar 78,8% yang dikategorikan baik, search sebesar 78,8% yang dikategorikan baik, action sebesar 78,9% yang dikategorikan baik, share sebesar 70,7% yang dikategorikan baik. Kesimpulan penelitian ini adalah LINE dapat mempertahankan cara promosi yang ada dengan mengangkat cerita dari sebuah film yang populer serta menyempurnakan pada level share pada media sosial. Kata Kunci: Line, Indonesia, Find Alumni, AISAS, Ada Apa dengan Cinta, kuantitatif, nonprobability sampling. ABSTRAK Sharing is an activity that inform the experience to the people through text, photo, video, using social media internet based. 15% of all Indonesian social media users are enable creating and exchanging content usergenerated content. LINE is a free instant messenger application that used for sending a message such as text, image, video, voicenote, etc. The objective of this research is to discover the response from attention, interest, search, action, share on respondents while they watching LINE advertising mini drama Ada Apa Dengan Cinta 2014 version. This research is using descriptive quantitative methods, a sample that being used are viewer LINE advertising mini drama Ada Apa Dengan Cinta 2014 version as such as 400 people and using nonprobability sampling technique. The output of this research is AISAS (attention, interest, search, action, share) on LINE advertising mini version that on good categorized. That case is being proven by the average result of variabel score attenion 81,5% that on good categorized, interest 78,8% that on good categorized, search 78,8% that on good categorized, action 78,9% that on good categorized, share 70,7 that on good categorized. The result of this research is that LINE can maintain the last promotion strategy with electing story from a popular movie while accomplish level share on social media. Keywords: Line, Indonesia, Find Alumni, AISAS, Ada Apa dengan Cinta, quantitative, nonprobability sampling. I. Pendahuluan Sharing adalah kegiatan bagaimana seseorang membagikan pengalamannya kepada orang lain melalui teks, foto, video, menggunakan jejaring sosial yang berbasis internet (tekno.kompas.com, 2014). Menurut data internet live stats tahun 2013, Indonesia memiliki pengguna internet sebanyak 42 juta pengguna pada tahun 2014. Dari total pengguna internet di Indonesia, sebanyak 15% adalah pengguna media sosial, yang merupakan sebuah kelompok aplikasi berbasis internet yang membangun di atas dasar ideologi dan teknologi Web 2.0, dan yang memungkinkan penciptaan dan pertukaran konten user-generated content (Kaplan & Haenlin 2010). LINE adalah sebuah aplikasi pengirim pesan instan gratis yang dapat digunakan untuk mengirim pesan teks, mengirim gambar, video, pesan suara, dan lain lain. LINE diklaim sebagai aplikasi pengirim pesan instan terlaris 1

di 42 negara. LINE pada tanggal 5 November 2014 meluncurkan fitur terbaru 'Find Alumni', yaitu sebuah fitur yang dapat dimanfaatkan untuk menemukan teman lama atau mantan teman sekelas dengan melibatkan pemain Ada Apa Dengan Cinta (techinasia, 2014). LINE memilih AADC sebagai tema utama karena kisah ini sangat relevan dengan fitur dan tema 'Find Alumni'. Iklan ini bertujuan untuk menginformasi kepada para pengguna bahwa kini mereka juga bisa reunian seperti halnya Rangga dan Cinta. Promosi yang dilakukan oleh LINE adalah strategi promosi yang memanfaatkan media sosial sebagai media promosinya. melalui YouTube, LINE mencoba menarik penonton untuk menonton mini drama berdurasi 10 menit yang dibuat dengan menggandeng artis AADC sebagai ambassadornya. Pada saat ini dimana aliran informasi yang sudah semakin deras Dentsu mencoba merekomendasikan sebuah proses pembelian yang dikenal dengan nama AISAS (Attention, Interest, Search, Action, Sharing). Dalam metode ini penonton akan mendapatkan perhatian terhadap iklan dan kemudian muncul ketertarikan dan akhirnya melakukan pembelian dan dilanjutkan dengan membagikan pengalamannya setelah melakukan pembelian. II. TINJAUAN PUSTAKA DAN LINGKUP PENELITIAN 2.1. Iklan Menurut Ralph Alexander tahun 1965 Iklan atau advertising dapat didefinisikan setiap bentuk komunikasi nonpersonal mengenai satu organisasi, produk servis, atau ide yang dibayar oleh satu sponsor yang diketahui (Morissan, 2010). Iklan adalah bentuk komunikasi yang dimaksudkan untuk memotivasi seorang pembeli potensial dan mempromosikan penjualan suatu produk atau jasa untuk mempengaruhi pendapat publik, memenangkan dukungan publik untuk berpikir atau bertindak sesuai dengan keinginan si pemasang iklan (Pattis dalam Setiadi, 2008:252). 2.2. Social Media Social Media menurut Kaplan adalah sebuah aplikasi yang berbasis HTML dan internet dengan konsep dan dasar teknologi web 2.0 yang memungkinkan para penggunanya bebas untuk menciptakan dan membagi content yang dibuat secara pribadi. Social Media juga merupakan salah satu bagian dari pemasaran dengan konsep M-Commerce (mobile commerce), dimana pemasar mempromosikan barang serta jasanya melalui peralatan elektronik nirkabel (Solomon, 2011; pada Bahri, 2012). Kegunaan dari melakukan pemasaran melalui social media yang berbasis internet ini menurut Kaplan adalah: a. Sifat informasinya selalu baru (Real Time) b. Pengguna selalu gampang untuk membuat sebuah content serta menyebarkannya kepada pengguna lain c. Dengan banyaknya pengguna maka kegiatan berbagi informasi ini akan membuat efek multiplier yang signifikan d. Komunikasi yang dibuat adalah komunikasi dua arah 2.3. Keputusan Pembelian Menurut Kotler (1996) dalam Setiadi (2008:470) keputusan pembelian adalah keputusan untuk membeli yang diambil oleh pembeli sebenarnya merupakan kumpulan dari sejumlah keputusan. Kotler dan Amstrong (2008:179-181) menambahkan bahwa terdapat lima tahap proses pembelian. Proses pembelian dimulai jauh sebelum pembelian aktual dilakukan dan memiliki dampak yang lama setelah itu. Tahap-tahapnya berupa: Pengenalan Kebutuhan Pencaarian Informasi Evaluasi Alternatif Keputusan Pembelian Perilaku Paska Pembelian Gambar 2.2 Proses Keputusan Pembelian Sumber: Kotler dan Amstrong (2008:179) 2.4. AISAS Ketika pelanggan membutuhkan barang barang dengan involvement yang tinggi, pelanggan akan melakukan pencarian yang lebih detail dibandingkan barang barang dengan involvement yang rendah. Oleh karena itu, Dentsu mengemukakan sebuah model perilaku pembelian yang didapat dari perkembangan teknologi, yang diberi nama dengan AISAS Model. 2

Attention Interest Search Action Share Gambar 2.3 AISAS Model Sumber: Sugiyama, 2011 AISAS adalah proses seseorang konsumen yang memperhatikan produk, layanan, atau iklan (Attention) dan menimbulkan ketertarikan (Intertest) sehingga muncul keinginan untuk mengumpulkan informasi (Search) tentang barang tersebut. Pencarian dapat dilakukan di Internet pada blog yang ditulis oleh orang lain, situs produk perbandingan, dan halaman Web resmi perusahaan, atau dengan berbicara dengan keluarga atau teman-teman yang benar-benar telah menggunakan produk atau jasa yang sesuai. Konsumen kemudian membuat penilaian secara keseluruhan berdasarkan informasi yang dikumpulkan dan informasi yang disajikan oleh perusahaan, dengan mempertimbangkan komentar dan pendapat dari orang-orang yang telah membeli dan menggunakan produk atau jasa. Apabila berhasil, kemudian menjadi sebuah keputusan untuk melakukan pembelian (Action). Setelah pembelian, konsumen menjadi penyampai informasi (word of mouth), dengan berbicara pada orang lain atau dengan mengirim komentar dan tayangan di Internet (Sharing) (Sugiyama, 2011) III. Metode Penelitian 3.1 Jenis Penelitian Dalam penelitian ini, Peneliti menggunakan metode deskriptif. Metode deskriptif adalah suatu metode yang digunakan untuk menjelaskan karakteristik sekelompok manusia, suatu objek, suatu set kondisi, suatu sistem pemikiran ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang (Sekaran, 2006:158). Dalam analisis data, penelitian deskriptif kuantitatif dapat menggunakan statistik deskriptif yang diarahkan pada pencarian mean (rata-rata), persentase, atau modus, yaitu tingkat keseringan sebuah respons atau jawaban (Musfiqon, 2012: 62). 3.2 Variabel Operasional Menurut Sugiyono (2011:63), variabel penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya. Berdasarkan referensi dan literatur yang diperoleh, terdapat 5 subvariabel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Attention (perhatian), Interest (ketertarikan), Search (Pencarian Informasi), Action (Aksi), dan Share (Penyebaran Informasi). 3.3 Skala Pengukuran Skala yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala interval yaitu skala yang menyatakan peringkat dan jarak konstruk dari yang diukur (Sanusi, 2011 : 56). Sedangkan skala untuk instrument yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala Likert. Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial (Sugiyono, 2010 : 93). Skala Likert didesain untuk menelaah seberapa kuat subjek setuju atau tidak setuju dengan pernyataan pada skala lima titik dengan sususan yaitu Sangat Tidak Setuju, Tidak Setuju, Netral, Setuju, Sangat Setuju (Sekaran, 2006:31-32). Pengukuran dengan menggunakan skala Likert mencerminkan skala interval (Sanusi, 2011 : 56). Skala pada lima atau tujuh titik digunakan agar dapat menampung kategori netral. Penulis memutuskan untuk mengambil skala 5 titik untuk menghitung keseluruhan pilihan jawaban, termasuk netral. Karena netral juga termasuk salah satu respons yang pantas dinilai. Tabel 3.2 Desain Pengukuran Instrument Skala Sangat Setuju (SS) 5 Setuju (S) 4 Netral (N) 3 Tidak Setuju (TS) 2 Sangat Tidak Setuju (STS) 1 3

3.4 Populasi Menurut Sugiyono (2012:80) populasi merupakan wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi dalam penelitian ini adalah penonton video drama AADC 2014 di Indonesia. 3.5 Sampel Sugiyono (2014:120) menjelaskan sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Bila populasi besar, dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi, misalnya karena keterbatasan dana, tenaga, waktu, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu. Jumlah sampel minimum yang diperoleh adalah n 384,16. Jadi, dalam penelitian ini diambil sampel sebanyak 385 responden dimana responden tersebut pernah menonton iklan Video LINE versi mini drama AADC 2014 di Youtube. 3.6 Teknik Pengambilan Sampel Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini yaitu nonprobability sampling. Teknik ini digunakan karena peneliti tidak menemukan data pasti tentang jumlah penonton iklan Video LINE versi mini drama AADC 2014 di Youtube. Sejalan dengan yang dikemukakan Sekaran (2006:135) bahwa dalam desain pengambilan sampel cara nonprobabilitas, probabilitas elemen dalam populasi untuk terpilih sebagai subjek sampel tidak diketahui. Metode yang digunakan adalah Purposive Sampling yaitu pengambilan sampel yang terbatas pada jenis orang tertentu yang dapat memberikan informasi yang diinginkan, entah karena mereka adalah satu-satunya yang memilikinya, atau memenuhi beberapa kriteria yang ditentukan oleh peneliti (Sekaran,2007:136). IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Analisis Persepsi Mengenai Attention Hasil Penelitian Attention Pada Penonton Iklan LINE versi mini. Dalam tahap ini peneliti membahas hasil pernyataan responden terhadap variabel Attention pada Iklan LINE versi mini. Berikut rekap data tanggapan responden terhadap variabel attention Pada Penonton Iklan LINE versi mini drama AADC 2014. Tabel 4.10 Hasil Analisis Attention No Item 1. Anda memberikan perhatian terhadap iklan LINE versi mini drama AADC 2014 melalui sosial media 2. Anda memperhatikan konten yang di tampilkan pada iklan LINE versi mini 3. Anda memperhatikan fitur "Find Alumni" yang di perkenalkan melalui Jumlah 100 209 74 17 0 400 1592 25,0% 52,3% 18,5% 4,3% 0,0% 100,0% 79,6% 123 157 103 17 0 400 1586 30,8% 39,3% 25,8% 4,3% 0,0% 100,0% 79,3% 167 163 53 17 0 400 1680 41,8% 40,8% 13,3% 4,3% 0,0% 100,0% 84,0% Jumlah 4858 Persentase 80,96% Dari perhitungan dalam tabel menunjukkan nilai yang diperoleh 4858 atau 80,86% dari skor ideal yaitu 6000. Dengan demikian Attention berada pada kategori baik. 4.3 Hasil Analisis Persepsi Mengenai Interest Pada bagian ini peneliti membahas hasil penelitian sub variabel (interest) ketertarikan, dengan jumlah indikator sub variabel ini sebanyak 2 butir yang diterapkan pada kuesioner mulai dari nomer 6 hingga 7. Berikut merupakan tabel dari (interest) ketertarikan. 4

No Item 4. Anda menyukai cerita pada iklan LINE versi mini drama AADC 2014 5. Anda tertarik terhadap informasi yang ditampilkan pada iklan LINE versi mini drama AADC 2014 Tabel 4.13 Hasil Analisis Interest Jumlah 101 197 74 17 11 400 1560 25,3% 49,3% 18,5% 4,3% 2,8% 100,0% 78,0% 108 202 62 28 0 400 1590 27,0% 50,5% 15,5% 7,0% 0,0% 100,0% 79,5% Jumlah 3150 Persentase 78,8% Dari perhitungan dalam tabel menunjukkan nilai yang diperoleh 3150 atau 78,8% dari skor ideal yaitu 4000. Dengan demikian Interest berada pada kategori baik.4.4.1 Hasil Analisis Persepsi Mengenai Search 4.3 Hasil Analisis Persepsi Mengenai Search Pada bagian ini peneliti membahas hasil penelitian sub variabel search, dengan jumlah indikator sub variabel ini sebanyak 2 butir yang diterapkan pada kuesioner mulai dari nomer 8 hingga 9. Berikut merupakan tabel dari (search). Tabel 4.16 Hasil Analisis Search No Item Jumlah 6. Anda melakukan pencarian lebih lanjut terhadap iklan LINE versi mini 108 180 84 17 11 400 1557 27,0% 45,0% 21,0% 4,3% 2,8% 100,0% 77,9% 7. Anda mempelajari iklan LINE versi mini drama AADC 2014 lebih dalam 123 165 95 17 0 400 1594 30,8% 41,3% 23,8% 4,3% 0,0% 100,0% 79,7% Jumlah 3151 Persentase 78,8% Dari perhitungan dalam tabel menunjukkan nilai yang diperoleh 3151 atau 78,8% dari skor ideal yaitu 4000. Dengan demikian Search berada pada kategori baik. 4.4 Hasil Analisis Persepsi Mengenai Action Pada hasil ini, peneliti membahas hasil penelitian sub variabel (Action) tindakan pembelian oleh responden dengan jumlah indikator sub variabel ini sebanyak 3 butir yang diterapkan pada kuesioner nomer 10 hingga 12. Berikut merupakan tabel dari action. 5

No Item 8. Anda memiliki keinginan untuk menggunakan fitur "Find Alumni" yang diperkenalkan melalui 9. Anda m- empertimbangkan untuk menggunakan fitur "Find Alumni" yang diperkenalkan melalui 10. Anda menggunakan fitur "Find Alumni" yang diperkenalkan melalui Tabel 4.20 Hasil Analisis Action Jumlah 170 129 73 28 0 400 1641 42,5% 32,3% 18,3% 7,0% 0,0% 100,0% 82,1% 72 158 153 17 0 400 1485 18,0% 39,5% 38,3% 4,3% 0,0% 100,0% 74,3% 118 186 79 17 0 400 1605 29,5% 46,5% 19,8% 4,3% 0,0% 100,0% 80,3% Jumlah 4731 Persentase 78,9% Dari perhitungan dalam tabel menunjukkan nilai yang diperoleh 4731 atau 78,9% dari skor ideal yaitu 6000. Dengan demikian Action berada pada kategori baik. Pada table 4.24 menunjukkan bahwa nilai presentase secara keseluruhan AISAS pada penonton drama Ada Apa Dengan Cinta 2014 pada youtube adalah sebesar 77,63%. Yang menandakan bahwa AISAS untuk penonton drama Ada Apa Dengan Cinta 2014 pada youtube di Indonesia berada pada kategori baik 4.5 Hasil Analisis Persepsi Mengenai Share Peneliti membahas hasil penelitian sub variabel (share) penyebaran informasi oleh responden dengan jumlah indikator sub variabel ini sebanyak 3 butir yang diterapkan pada kuesioner mulai dari nomer 13 hingga 15. No Item 11. Anda percaya terhadap informasi yang ditampilkan oleh iklan LINE versi mini drama AADC 2014 12. Anda membagikan informasi yang ada pada melalui tatap muka 13. Anda memberikan informasi iklan LINE versi mini dengan melakukan update status di sosial media Tabel 4.24 Hasil Analisis Share Jumla h 28 173 182 17 0 400 1412 7,0% 43,3% 45,5% 4,3% 0,0% 100,0% 70,6% 23 252 96 29 0 400 1469 5,8% 63,0% 24,0% 7,3% 0,0% 100,0% 73,5% 45 141 146 68 0 400 1363 11,3% 35,3% 36,5% 17,0% 0,0% 100,0% 68,2% Jumlah 4244 Persentase 70,7% 6

Dari perhitungan dalam tabel menunjukkan nilai yang diperoleh 4244 atau 70,7% dari skor ideal yaitu 4000. Dengan demikian Share berada pada kategori baik. Gambar 4.6 Grafik AISAS Keseluruhan 100.00% 79.30% 84% 79.50% 79.70% 82.10% 80.30% 79.60% 78% 77.90% 74.30% 73.50% 80.00% 70.60% 68.20% 60.00% 40.00% 20.00% 0.00% Attention Interest Search Action Share Tabel 4.23 Hasil Keseluruhan Nilai AISAS No Pertanyaan 1 Pertanyaan 2 Pertanyaan 3 1. Attention 79,60% 79,30% 84,0% 80,96% 2. Interest 78,0% 79,5% - 78,8% 3. Search 77,9% 79,7% - 78,8% 4. Action 82,1% 74,3% 80,3% 78,9% 5. Share 70,6% 73,5% 68,2% 70,7% Presentase Keseluruhan nilai AISAS 77,63% 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian pada bab sebelumnya serta pembahasan yang disertai dengan teori-teori yang mendukung mengenai AISAS (Attention, Interest, Search, Action, Share) pada penonton iklan Line Versi "Ada Apa Dengan Cinta" (AADC) 2014 (Mini Drama) di Kota Bandung, dapat dijabarkan beberapa kesimpulan sebagai berikut: 1. Attention atau perhatian penonton drama AADC, sebagian besar penonton menyatakan bahwa mereka memberikan perhatian yang sangat baik terhadap drama Ada Apa Dengan Cinta" (AADC) 2014. 2. Interest atau ketertarikan penonton terhadap drama AADC berada pada kategori baik. 3. Search (aktivitas pencarian informasi yang dilakukan konsumen atau inisiatifnya sendiri dalam rangka mempelajari merek atau produk lebih dalam), penonton drama AADC berada pada kategori baik. 4. Action (Tahap tindakan yang khususnya meliputi pembelian produk oleh konsumen), penonton iklan LINE versi mini drama AADC berada pada kategori baik. 5. Share (tindakan dari khalayak untuk membagi informasi dan pengalamannya terkait produk kepada konsumen lain) penonton drama AADC berada pada kategori baik. Secara keseluruhan dapat penonoton sudah melakukan AISAS (Attention, Interest, Search, Action, Share), namun masih rendah pada tahap Share. Dengan kata lain penonton belum ingin membagikan informasi kepada calon penonton lainnya. 7

5.2 Saran Dari kesimpulan yang telah diuraikan diatas penulis memberikan beberapa saran kepada perusahaan yang diharapkan dapat bermanfaat bagi perusahaan LINE dalam meningkatkan efektifitas promosi perusahaan dan saran untuk penelitian selanjutnya. 5.2.1 LINE Indonesia Pada penelitian ini atribut Share merupakan atribut yang terendah. Line sebaiknya memberikan reward/hadiah kepada pengguna Line yang telah melakukan kegiatan share dengan cara memberikan Free coins atau reward menarik lainya. 5.2.2 Akademisi Penelitian selanjutnya sebaiknya menggunakan metode analisis faktor untuk menganalisis faktor-faktor dari atribut AISAS (Attention, Interest, Search, Action, Share) pada iklan LINE yang hasilnya dapat di terapkan oleh media sosial lainnya dalam membuat iklan yang mengadopsi cerita dari film. Daftar Pustaka [1] Bahri, Razya Ardian., (2012) Analisis pengaruh endorser di social media terhadap keputusan pembelian menggunakan metode (AISAS). Universitas Indonesia, Depok, Indonesia [2] K.Sugiyama & T.Andree (2011) The Dentsu Way: Secrets of Cross Switch Marketing from the World s Most Innovative Advertising Agency: McGraw Hill Professional [3] Kaplan, A.M., & Haenlin, (2010) Use of The World, Unite! The challanges and opportunitties of Social media : Elsevier [4] Morissan. (2010). Periklanan Komunikasi Terpadu (1st). Jakarta:Kencana Prenada Media Group [5] Noviandari, Lina., (2014) FYI: 30 juta orang Indonesia gunakan Line, nomor dua di dunia [Online]. Tersedia: http://id.techinasia.com/fyi-jumlah-pengguna-line-indonesia-30-juta/ [12 Desember 2014] [6] Sanusi, Anwar. (2011). Metodologi Penelitian Bisnis. Jakarta: Salemba Empat [7] Sekaran, Uma. (2006). Research Methods for Business Buku 2. Jakarta: Salemba Empat [8] Sekaran, Uma. (2007). Research Methods for Business Buku 1. Jakarta: Salemba Empat [9] Setiadi, Nugroho J. 2008. Perilaku Konsumen. Edisi 1. Cetakan 3. Jakarta: Kencana. [10] Sugiyono. (2009). Metode Penelitian Bisnis. Cetakan Ke-14. Bandung: ALFABETA. [11] Sugiyono. (2009). Statistika Untuk Penelitian. Cetakan Keempat. Bandung: ALFABETA. [12] Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Kombinasi (Mixed Methods). Cetakan Pertama. Bandung: ALFABETA. [13] Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Kombinasi. Edisi 2. Bandung: ALFABETA [14] Sugiyono. (2014). Metode Penelitian Kombinasi (Mixed Methods). Cetakan keenam. Bandung: ALFABETA. 8