PENENTUAN NILAI MATA PELAJARAN KELAS X YANG MEMPENGARUHI PENJURUSAN SISWA DI SMA MENGGUNAKAN METODE ANALISIS REGRESI LOGISTIK

dokumen-dokumen yang mirip
KRITERIA KETUNTASAN MINIMAL (KKM)

BAB V TABEL STRUKTUR KURIKULUM MADRASAH IBTIDAIYAH, MADRASAH TSANAWIYAH, DAN MADRASAH ALIYAH

ANALISIS REGRESI LOGISTIK DENGAN METODE PENDUGA BAYES UNTUK MENENTUKAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEJADIAN BAYI BERAT BADAN LAHIR RENDAH

DAFTAR UANG KULIAH TUNGGAL (UKT) KATEGORI 5, 6, 7, dan 8 Jenjang S1 di UNESA

DAFTAR UANG KULIAH TUNGGAL (UKT) KATEGORI 5, 6, 7, dan 8 Jenjang S1 di UNESA

PERATURAN SMA NEGERI 1 KARANGANYAR Nomor : 800/ 303 /2010

STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM SMA PATRA MANDIRI 1 PLAJU

JADWAL PELAJARAN KELAS X-MIPA T.P. 2017/2018

LOGO. Prof. Dra. Susanti Linuwih, M.Stat, PhD Wibawati, S.Si, M.Si

BAB I PENDAHULUAN. Adanya nilai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) setiap mata pelajaran. merupakan salah satu muatan penting Kurikulum Tingkat Satuan

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan potensi siswa secara optimal. Pada jenjang SMA, upaya

SKRIPSI. Untuk memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sains. Oleh SUCIANA BUDI ARYANI

MODEL REGRESI COX PROPORTIONAL HAZARD PADA LAJU TAMAT MAHASISWA JURUSAN MATEMATIKA UNIVERSITAS ANDALAS

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

EVALUASI PEMBELAJARAN DOSEN DAN MAHASISWA SEMESTER JANUARI-JUNI 2014

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENJURUSAN SISWA MELALUI ANALISIS DISKRIMINAN. Nerli Khairani Lia Anggriani Siregar. Abstrak

KURIKULUM SMA NEGERI 1 KARTASURA TAHUN PELAJARAN 2013 / 2014 DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN SUKOHARJO SMA NEGERI 1 KARTASURA

BAB V PENUTUP. 1. Berdasarkan hasil perhitungan Customer Satisfaction Index (CSI) diperoleh. kantor pos merasa puas terhadap pelayanan yang diberikan.

Manajemen. Ekonomi Pembangunan. Akuntansi. Ekonomi Islam. Nama Program Studi. Kuota Daya Tampung Jurusan SLTA : Semua Jurusan SMA/MA/SMK

PENJURUSAN SISWA. Universitas. Negeri. Padang JURUSAN BIMBINGAN DAN KONSELING FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN. alizamar BK UNP Padang

BIDANG KURIKULUM ( Sugiyanta (SMAN 48 Jakarta) /

Kata Kunci: Model Regresi Logistik Biner, metode Maximum Likelihood, Demam Berdarah Dengue

HASIL DAN PEMBAHASAN

PENGARUH JURUSAN DAN NILAI SEKOLAH MENENGAH TERHADAP PRESTASI BELAJAR MAHASISWA STIKOM SURABAYA

IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DENGAN SKS MODEL KONTINYU PADA PROGRAM PERCEPATAN DAN PENGAYAAN SMAN 2 KOTA TANGERANG SELATAN TAHUN PELAJARAN 2016/2017

JURNAL MATEMATIKA DAN PEMBELAJARANNYA 2016 VOLUME 2, NO. 1. ISSN

Pengelompokan Bank di Indonesia Berdasarkan Variabel Keuangan dengan Menggunakan Analisis Faktor dan Analisis Gerombol Berhirarki

PERMASALAHAN AUTOKORELASI PADA ANALISIS REGRESI LINIER SEDERHANA

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER

IMPLIKASI UU DAN PP THD PENGEMBANGAN KURIKULUM PUSAT KURIKULUM - BALITBANG DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL. Puskur Balitbang 1

PENYUSUNAN LAPORAN HASIL BELAJAR (LHB) PESERTA DIDIK SMA

Rambu-rambu Pengisian Mapel untuk SMA KTSP

Model Penyelenggaraan Peminatan Kurikulum 2013 di SMA KATA PENGANTAR. 2014,Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah ii

PENENTUAN UKURAN CONTOH DAN REPLIKASI BOOTSTRAP UNTUK MENDUGA MODEL REGRESI LINIER SEDERHANA

REKAPITULASI INDEK PRESTASI LULUSAN PER PROGRAM STUDI PER PERIODE WISUDA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA

Kasi. Kurikulum dan Penilaian SMP dan SMA BID. SMP dan SMA DISDIK PROV. DKI JAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

PENGELOMPOKAN KABUPATEN DAN KOTA DI SUMATERA BARAT BERDASARKAN PRODUKTIVITAS PERTANIAN DENGAN MENGGUNAKAN ANALISIS GEROMBOL BERHIERARKI.

PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG NOMOR 10 TAHUN 2007 TENTANG GELAR DAN SEBUTAN BAGI LULUSAN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

Struktur Kurikulum 2013 MI

Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan, Volume 4, Nomor 1, Januari 2013 ISSN :

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 59 TAHUN 2014 TENTANG KURIKULUM 2013 SEKOLAH MENENGAH ATAS/MADRASAH ALIYAH

Kata Kunci: Bagan kendali Multivariat np, karakteristik kecacatan, tahap start-up stage, tahap pengendalian proses

PEMERINTAH KOTA TANGERANG SELATAN DINAS PENDIDIKAN SMA NEGERI 11

PENELUSURAN MINAT-BAKAT UNTUK SISWA SMA DI YOGYAKARTA

BAB IV PENUTUP. berkorelasi secara contemporaneous. Korelasi galat contemporaneous terjadi

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 64 TAHUN 2014 TENTANG PEMINATAN PADA PENDIDIKAN MENENGAH

KELULUSAN. Selasa, 4 Februari 2014

BAB I KETENTUAN UMUM. Pasal 1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. ini mengalami spesialisasi dan melembaga dengan pendidikan formal yang senantiasa

PENGARUH PERAN DOSEN PEMBIMBING TERHADAP KUALITAS TUGAS AKHIR (Studi Kasus : Mahasiswa Fmipa Unsyiah)

Data Dosen Berdasarkan Jabatan Fungsional Per Februari Dosen Berdasarkan Jabatan Fungsional STRATA. No. FAKULTAS JURUSAN

LAMPIRAN. Fasilitas Akademik Sekolah

Volume I No. 1, Februari 2016 ISSN

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006 tentang STANDAR ISI (SI) Sosialisasi KTSP

UNIVERSI RS TAS A S SE S BE B LAS A S MARE

Kata Pengantar Alamat Universitas Terbuka

Model Penyelenggaraan Peminatan di SMA

STANDAR IMPLEMENTASI KURIKULUM MADRASAH DI SIMPATIKA Versi 1.0 (Rilis Tanggal 8 Maret 2016)

Kata Kunci: Bagan kendali nonparametrik, estimasi fungsi kepekatan kernel

METODE STATISTIKA (Pendahuluan)

SILABUS MA: MANAJEMEN & ANALISIS DATA-2. Prasyarat: MANAJEMEN & ANALISIS DATA-1 Hari/Jam : Jumat, Hari/Jam : Jumat,

PENERAPAN REGRESI LINIER MULTIVARIAT PADA DISTRIBUSI UJIAN NASIONAL 2014 (Pada Studi Kasus Nilai Ujian Nasional 2014 SMP Negeri 1 Sayung)

APLIKASI ANALISIS KONJOIN DENGAN MODEL REGRESI LOGISTIK DALAM MENGUKUR PREFERENSI MAHASISWA DALAM MEMILIH HANDPHONE

ANALISIS KORELASI KANONIK PERILAKU BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA SMP (STUDI KASUS SISWA SMPN I SUKASARI PURWAKARTA)

1. Pembukaan 3. PAPARAN BK SMAN 21 JAKARTA. 4. Sambutan kepala sman 21 jakarta 6. Lain-Lain 7. PENUTUP

HUBUNGAN ANTARA BAKAT NUMERIK DENGAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA

PENGENDALIAN PROSES VARIABILITAS MULTIVARIAT MELALUI VEKTOR RAGAM (STUDI KASUS : IPK DAN LAMA STUDI LULUSAN MATEMATIKA UNIVERSITAS ANDALAS)

PERSEPSI MAHASISWA TENTANG MATA KULIAH STATISTIK SERTA PENGARUHNYA TERHADAP PRESTASI BELAJAR STATISTIK MAHASISWA IKIP PGRI MADIUN

Pengolahan data merupakan proses awal yang dilakukan dalam program RBFNN sebelum masuk pada proses pelatihan (training) dan pengujian (testing).

PEMBUKAAN PENGANTAR KEPALA SEKOLAH AGENDA MENJELANG UNBK UJIAN PRAKTEK, USBN, UNBK DAN SNMPTN

ANALISIS FAKTOR PELANGGAN DALAM MEMILIH TELEPON GENGGAM DENGAN MODEL STRUKTUR PATH

FAKTOR FAKTOR YANG MEMENGARUHI MINAT MAHASISWA ASAL LUAR BALI KULIAH DI FMIPA UNIVERSITAS UDAYANA BALI

MODEL PARTISIPASI PEMILIH MASYARAKAT KABUPATEN DHAMASRAYA PADA PEMILU 2014 DENGAN MENGGUNAKAN METODE REGRESI LOGISTIK BAYESIAN

PE 105 STATISTIKA II

RANCANGAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) PROGRAM S2 PENDIDIKAN IPA JURUSAN PMIPA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN-UNIVERSITAS JEMBER

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 60 TAHUN 2014 TENTANG

1. Bimbingan dan Konseling 2. Administrasi Pendidikan, dengan orientasi : Manajemen Sekolah Manajemen Pendidikan Tinggi 3.

DATA MAHASISWA DAN LULUSAN DANIAL

ANALISIS FAKTOR TERHADAP DATA PENGGUNAAN WEB PERSONAL DOSEN ITS DAN PERBANDINGAN TERHADAP PENCAPAIAN IPK DAN LAMA STUDI MAHASISWA

BAB I PENDAHULUAN. keterkaitannya dengan perkembangan ilmu sosial sampai saat ini. Setiap

PENGARUH ATRIBUT PRODUK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN BLACKBERRY

DIRI YANG MENYATU DENGAN LINGKUNGAN: LOKAL NASIONAL GLOBAL

HUBUNGAN ANTARA KEDISIPLINAN DAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR SOSIOLOGI SISWA SMA NEGERI 1 TERAS, BOYOLALI

BAB V PENUTUP. A. Kesimpulan

Ade Tri Rahmadani 1, Muhammad Arif 2. Jl. Willem Iskandar Psr V Medan Estate Medan, Indonesia

Klasifikasi Kecamatan Berdasarkan Nilai Akhir SMA/MA di Kabupaten Aceh Selatan Menggunakan Analisis Diskriminan

BAB I PENDAHULUAN. Peraturan akademik ini disusun untuk meningkatkan kualitas layanan pengelolaan dan penyelenggaraan pendidikan di SMA Negeri 1 Pare.

BAB I PENDAHULUAN. program studi para siswa (Ruslan,1986:13). Tujuan dari penjurusan (Ruslan, 1986:14), yaitu

IMPLEMENTASI REGRESI LOGISTIK BINER PADA PENENTUAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENYAKIT JANTUNG

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

KEMENTERIAN AGAMA R E P U B L I K I N D O N E S I A I J A Z A H MADRASAH IBTIDAIYAH TAHUN PELAJARAN 2016/2017

LAPORAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK SEKOLAH MENENGAH ATAS... Alamat Sekolah:... LOGO PEMDA /SEKOLAH. Nama Peserta Didik :...

IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DENGAN SKS PROGRAM PERCEPATAN DAN PENGAYAAN SMAN 2 KOTA TANGERANG SELATAN TAHUN PELAJARAN 2015/2016

SOSIALISASI UJIAN SEKOLAH DAN UJIAN NASIONAL TAHUN 2016/2017 SMA NEGERI 78 JAKARTA

PENGGEROMBOLAN SMA/MA DI KOTA PADANG BERDASARKAN INDIKATOR MUTU PENDIDIKAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE CLUSTER ENSEMBLE

Kata Pengantar Alamat Universitas Terbuka

Transkripsi:

PENENTUAN NILAI MATA PELAJARAN KELAS X YANG MEMPENGARUHI PENJURUSAN SISWA DI SMA MENGGUNAKAN METODE ANALISIS REGRESI LOGISTIK (Studi Kasus Kelas X SMA N 3 Bukittinggi) SKRIPSI SARJANA MATEMATIKA WINDA PERMATA SARI 06134050 JURUSAN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS ANDALAS PADANG 2011

No Alumni Universitas WINDA PERMATA SARI No. Alumni Fakultas a). Tempat/Tangggal lahir : Bukittinggi / 9 Juli 1987 b). Nama Orang Tua : Bakhri dan Yurma c). Fakultas : MIPA d). Jurusan : Matematika e).no. BP:06 134 050 f). Tgl.Lulus : 5 Agustus 2011 g). Predikat Lulus : Sangat Memuaskan h). IPK : 3,13 i). Lama Studi : 4 Tahun 6 Bulan j). Alamat Orang Tua : Ladang Laweh, Kec Banuhampu, Kab. Agam Penentuan Nilai Mata Pelajaran Kelas X Yang Mempengaruhi Penjurusan Siswa Di SMA Menggunakan Metode Analisis Regresi Logistik (Studi Kasus Siswa Kelas X SMA N 3 Bukittinggi) Skripsi S1 Oleh Winda Permata Sari Pembimbing : Dr. Maiyastri dan Ir. Hazmira Yozza M.Si ABSTRAK Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh peubah bebas (nilai mata pelajaran kelas X) terhadap peubah tak bebas (jurusan siswa) di SMA N 3 Bukittinggi. Oleh karena terjadi multikolinieritas pada peubah bebas maka dilakukan analisis faktor terhadap peubah bebas tersebut. Analisis faktor digunakan terhadap 11 peubah bebas (pubah asal) tersebut sehingga direduksi menjadi dua faktor baru yaitu: (1) faktor yang berkaitan dengan mata pelajaran ciri khas jurusan IPA dan Bahasa () dan (2) faktor yang berkaitan dengan mata pelajaran ciri khas jurusan IPS (). Selanjutnya dilakukan analisis regresi logistik terhadap kedua faktor tersebut. Hasil yang diperoleh ternyata hanya faktor yang berpengaruh nyata yaitu nilai mata pelajaran ciri khas jurusan Bahasa dan IPA. Nilai mata pelajaran ciri khas jurusan bahasa yaitu nilai Nilai Bahasa Indonesia, Nilai Bahasa Inggris, dan Nilai Bahasa Jepang, sedangkan nilai mata pelajaran ciri khas IPA yaitu Nilai Matematika, Nilai Fisika, Nilai Kimia dan Nilai Biologi. Nilai resiko (odds) untuk faktor pertama adalah sebesar exp ( =. Hal ini berarti bahwa setiap kenaikan satu poin dari nilai mata pelajaran ciri khas jurusan IPA dan jurusan Bahasa mengakibatkan kenaikan resiko siswa untuk dijuruskan ke jurusan IPA sebesar 10.153. Berdasarkan nilai hit ratio, keakuratan model peluang logit sebesar 82.45 %. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa model peluang logit yang terbentuk sudah layak digunakan untuk mengetahui mata pelajaran yang mempengaruhi jurusan siwa. Kata kunci : penjurusan siswa, analisis regresi logistik, multikolinieritas, hit ratio, analisis faktor

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Dalam pasal 3 ayat 1 PP No 29/1990 disebutkan bahwa tujuan pendidikan Sekolah Menengah Atas adalah menyiapkan peserta didik untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang pendidikan tinggi. Untuk mencapai tujuan tersebut, maka program pengajaran Sekolah Menengah Atas disusun sedemikian rupa dan dikemas dalam 2 program yaitu Program Pengajaran Umum dan Program Pengajaran Khusus. Program Pengajaran Umum merupakan program yang wajib diikuti semua siswa kelas X. Dengan demikian, di tahun pertama Sekolah Menengah Atas ini, setiap siswa akan mengikuti semua mata pelajaran, yaitu Pendidikan Agama, Pendidikan Kewarganegaraan, Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Matematika, Seni Budaya, Pendidikan Jasmani dan Olahraga, Sejarah, Geografi, Ekonomi, Sosiologi, Fisika, Kimia, Biologi, Teknologi Informasi, dan Bahasa Jepang. Kenaikan kelas dilaksanakan pada akhir tahun pelajaran kelas X dan didasarkan pada penilaian hasil belajar selama satu tahun, terutama pada semester genap kelas X. Peserta didik dinyatakan tidak naik kelas XI, apabila nilainya tidak mencapai ketuntasan belajar minimal lebih dari 3 (tiga) mata pelajaran. Sejalan dengan kenaikan kelas, memasuki kelas XI juga dilakukan penjurusan setiap siswa ke salah satu dari tiga jurusan. Penjurusan dilakukan oleh sekolah dengan bimbingan guru bimbingan konseling berdasarkan kemampuan dan potensi belajar, bakat dan minat siswa. Berdasarkan hal tersebut,

siswa dikelompokkan ke tiga jurusan yaitu jurusan IPA, jurusan IPS, dan jurusan Bahasa. Program Pengajaran khusus diselenggarakan setelah adanya penjurusan ini dan berlangsung selama siswa berada di kelas XI dan XII. Dalam Program Pengajaran Khusus ini, setiap siswa hanya mengikuti mata pelajaran yang menjadi penciri dari jurusan yang dimasukinya serta beberapa mata pelajaran yang memang diberikan untuk semua jurusan. Mata pelajaran ciri khas jurusan IPA adalah Fisika, Kimia, Biologi. Mata pelajaran ciri khas IPS adalah Sosiologi, Geografi dan Ekonomi, sedangkan mata pelajaran ciri khas Bahasa adalah Bahasa Inggris, Bahasa dan Sastra Indonesia dan Bahasa Jepang. Setiap jurusan juga mengikuti pelajaran Matematika dan Sejarah. Proses penjurusan dilakukan dengan mempertimbangkan nilai yang diperoleh siswa pada kelas X. Namun, tentunya tidak semua mata pelajaran berpengaruh dalam penentuan jurusan tersebut. Satu hal yang menarik untuk diketahui adalah mata pelajaran apa saja yang berpengaruh terhadap penentuan jurusan tersebut. Oleh karena itu, dalam penelitian ini peneliti ingin mengetahui mata pelajaran yang yang mempengaruhi penjurusan berdasarkan nilai yang diperoleh oleh siswa selama dua semester di kelas X. Analisis statistika yang digunakan untuk menganalisis hubungan suatu peubah respons dengan beberapa peubah yang mempengaruhinya disebut analisis regresi. Pada analisis ini peubah responnya harus peubah numerik, akan tetapi pada penelitian ini peubah respon adalah jurusan yang hanya terdiri dari dua kategori yaitu jurusan IPA dan jurusan IPS. Jika peubah responnya bertipe kategorik yang bersifat biner, maka analisis regresi yang digunakan adalah

analisis regresi logistik. Peubah bebas pada penelitian ini adalah nilai mata pelajaran kelas X. Seperti dikatakan sebelumnya peubah bebas adalah nilai mata pelajaran Kelas X, akan tetapi beberapa nilai mata pelajaran ini ternyata memiliki korelasi tinggi atau dengan kata lain terjadi multikolinieritas. Dalam kondisi ini, terdapat beberapa cara untuk mengatasinya seperti menghilangkan beberapa mata pelajaran yang berkorelasi tinggi atau mereduksi mata pelajaran tersebut menjadi beberapa faktor yang jumlahnya lebih sedikit dari jumlah mata pelajaran yang ada. Dalam statistika, salah satu analisis yang dapat digunakan untuk meyederhanakan struktur data peubah ganda ke dalam bentuk yang lebih sederhana adalah analisis faktor. Pada analisis faktor peubah asal akan disederhanakan menjadi beberapa faktor yang jumlahnya lebih sedikit dari peubah asal tersebut. Oleh karena itu, pada penelitian ini digunakan analisis faktor untuk mengatasi multikolinieritas antar peubah bebas dalam analisis regresi logistik. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas maka yang akan dibahas pada penelitian ini adalah mata pelajaran apa saja yang mempengaruhi penjurusan siswa dengan mengggunakan analisis regresi logistik.

1.3 Pembatasan masalah Penelitan ini dilakukan terhadap 114 siswa kelas X SMA N 3 Bukittinggi tahun ajaran 2010/20011. Jumlah peubah yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 11 peubah yaitu nilai mata pelajaran ciri khas penjurusan yang terdiri dari nilai Bahasa dan Sastra Indonesia, nilai Bahasa Inggris, nilai Matematika, nilai Sejarah, nilai Geografi, nilai Ekonomi, nilai Sosiologi, nilai Fisika nilai Kimia, nilai Biologi, dan nilai Bahasa Jepang. Nilai tersebut nantinya akan ditentukan mana yang berpengaruh terhadap penjurusan siswa. Pada penelitian ini hanya ada 2 jurusan siswa yaitu IPA dan IPS. 1.4 Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui mata pelajaran yang mempengaruhi penjurusan siswa dengan menggunakan analisis regresi logistik.

BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh peubah bebas (nilai mata pelajaran kelas X) terhadap peubah tak bebas (jurusan siswa) di SMA N 3 Bukittinggi. Oleh karena terjadi multikolinieritas pada peubah bebas maka dilakukan analisis faktor terhadap peubah bebas tersebut Analisis faktor digunakan terhadap 11 peubah bebas (pubah asal) tersebut sehingga direduksi menjadi dua faktor baru yaitu: (1) faktor yang berkaitan dengan mata pelajaran ciri khas jurusan IPA dan Bahasa () dan (2) faktor yang berkaitan dengan mata pelajaran ciri khas jurusan IPS (). Selanjutnya dilakukan analisis regresi logistik terhadap kedua faktor tersebut. Hasil yang diperoleh ternyata hanya faktor yang berpengaruh nyata yaitu nilai mata pelajaran ciri khas jurusan Bahasa dan IPA. Nilai mata pelajaran ciri khas jurusan bahasa yaitu nilai Nilai Bahasa Indonesia, Nilai Bahasa Inggris, dan Nilai Bahasa Jepang, sedangkan nilai mata pelajaran ciri khas IPA yaitu Nilai Matematika, Nilai Fisika, Nilai Kimia dan Nilai Biologi. Nilai resiko (odds) untuk faktor pertama adalah sebesar exp ( =. Hal ini berarti bahwa setiap kenaikan satu poin dari nilai mata pelajaran ciri khas jurusan IPA dan jurusan Bahasa mengakibatkan kenaikan resiko siswa untuk dijuruskan ke jurusan IPA sebesar 10.153 Berdasarkan nilai hit ratio, keakuratan model peluang logit sebesar 82.45 %. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa model peluang logit yang

terbentuk sudah layak digunakan untuk mengetahui mata pelajaran yang mempengaruhi jurusan siwa. 5.2 Saran Penelitian ini dilakukan di SMA N 3 Buittinggi yang hanya memilki dua jurusan yaitu IPA dan IPS. Jika ingin ditentukan mata pelajaran yang mempengaruhi penjurusan secara umum, disarankan untuk melakukan penlitian sejenis ini di SMA lain yang juga memiliki jurusan Bahasa.

DAFTAR PUSTAKA [1] Bain, LJ. 1991. Introduction to Probabability and Mathematical and Statistic. Duxbury Press, California. [2] Draper, N dan H. Smith. 1992. Analisis Regresi Terapan. Edisi ke-2. PT. Gramedia Pustaka Ut ama, Jakarta. [3] Johnson, RA. 1988. Applied Multivariate Statistical Analysis. Edisi ke-2. Prentice-Hall Inc, New Jersey. [4] Jollife. I.T. 1986. Principal Component Analysis. Springer. Verlag, New York. [5] Makmum, A.S.1981. Psikologi Pendidikan. IKIP, Bandung. [6] Morrison, D. Multivariate Statistical Methods. Edisi ke-2. McGraw-Hill Book Company, Japan. [7] Nachwori,ND dan H.Usman. 2002. Penggunaan Teknik Ekonometri, edisi revisi. PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta. [8] Partowisastro, K. 1983. Bimbingan & Penyuluhan di Sekolah-Sekolah jilid III. Erlangga, Jakarta. [9] Ryan,TP. Modern Regression Methods. A Villey Interscience Publication, New York. [10] Santoso, S. 2010. Statistik Multivariat Konsep dan Aplikasi dengan SPSS. Elex Media Komputindo, Jakarta. [11] Schenuler, M.1959. Guidance in Today s Scools. Texas Womans University, California. [12] Sudjana, N. 1989. Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar. PT. Sinar Baru, Bandung. [13] Supranto, J. 2004. Analisis Multivariat, Arti dan Interpretasi. PT Rineka Cipta,Jakarta. [14] Suryabrata, dan Sumadi. 2004. Psikologi Pendidikan. PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta. [15] Winkel, W.S.S.J. 1996. Psikologi Pengajaran, cetakan keempat. Grasindo, Jakarta.