TARI BARIS RASA CINA Oleh I Nyoman Payuyasa Dosen Prodi Film dan Televisi FSRD ISI DENPASAR

dokumen-dokumen yang mirip
TARI ADI MERDANGGA SIWA NATA RAJA LINGGA

Gambar 15. Foto Kendang Dalam Gamelan Terompong Beruk Foto: Ekalaiani, 2011.

DESKRIPSI PENATAAN TARI ADI MERDANGGA SIWA NATA RAJA DEWATA NAWA SANGA

BAB I PENDAHULUAN. cipta yang menggambarkan kejadian-kejadian yang berkembang di masyarakat.

DESKRIPSI KARYA TARI KREASI S O M Y A. Dipentaskan pada Festival Nasional Tari Tradisional Indonesia di Jakarta Convention Centre 4-8 Juni 2008

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

DESKRIPSI TARI ADI MERDANGGA SIWA NATA RAJA TEDUNG AGUNG

Gambar 6 Gelungan Telek dari Banjar Kawan Foto: Ayu Herliana, 20011

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Kesenian dalam kehidupan manusia telah menjadi bagian dari warisan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara yang kaya keanekaragaman seni dan budaya.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Destri Srimulyan, 2013

Genggong Kiriman: I Made Budiarsa, Mahasiswa PS Seni Karawitan ISI Denpasar Jumlah Instrumentasi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Provinsi Sumatera Utara adalah salah Provinsi yang terletak di Negara

PROGRAM PEMBELAJARAN SENI BUDAYA DAN KETRAMPILAN SEKOLAH DASAR KELAS V SEMESTER 2

Kreativitas Busana Pengantin Agung Ningrat Buleleng Modifikasi

Pandangan Masyarakat Islam di Desa Tegalsari, Kecamatan Kandeman, Kabupaten Batang terhadap Kesenian Sintren

BAB V PENUTUP. A. Kesimpulan. Penelitian mengenai Tinjauan Filsafat Nilai Max Scheler terhadap Tarian


14 Alat Musik Tradisional Jawa Tengah, Gambar dan Penjelasannya

BAB I PENDAHULUAN. seni budaya Cina adalah seni pertunjukkan. Seni pertunjukkan di Cina memiliki tidak

BAB 1 PENDAHULUAN. Konstruksi identitas jender, Putu Wisudantari Parthami, 1 FPsi UI, Universitas Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan buku Ensiklopedi Jakarta Culture and Heritage (Pemerintah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Innez Miany Putri, 2013

BAB I PENDAHULUAN. penutup atau pelindung anggota tubuh. Pakaian digunakan sebagai pelindung

BAB I PENDAHULUAN. Keberagaman budaya tersebut mempunyai ciri khas yang berbeda-beda sesuai

BAB I PENDAHULUAN. provinsi Sumatera dan Suku Mandailing adalah salah satu sub suku Batak

BAB I PENDAHULUAN A. LATARBELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Indonesia terdiri dari banyak suku yang tersebar dari Sabang sampai

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pernikahan merupakan satu bagian dalam proses kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. Keanekaragaman suku bangsa dan budaya yang dimiliki oleh setiap negara

BAB I PENDAHULUAN. Menurut sejarah, sesudah Kerajaan Pajajaran pecah, mahkota birokrasi

BAB I PEDAHULUA. budaya etnis Tionghoa, yakni Budaya Seni Tari Barongsai. Judul Tayangan : Liukan Barongsai

Falsafah hidup masyarakat jawa dalam pertunjukan musik gamelan. Falsafah hidup masyarakat jawa dalam pertunjukan musik gamelan.zip

BAB I PENDAHULUAN. Proyek-proyek perumahan, gedung-gedung bertingkat dan pembenahan

2015 PERTUNJUKAN KESENIAN EBEG GRUP MUNCUL JAYA PADA ACARA KHITANAN DI KABUPATEN PANGANDARAN

TARI KURDHA WANENGYUDA

DESKRIPSI TARI TABUH TUAK OLEH : I Gede Oka Surya Negara,SST.,M.Sn

KRITIK SENI BUSANA LIKU DMA TARI ARJA

BAB V KESIMPULAN. 5.1 Alasan Kehadiran Rejang Sangat Dibutuhkan dalam Ritual. Pertunjukan rejang Kuningan di Kecamatan Abang bukanlah

Kain Sebagai Kebutuhan Manusia

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Sri Ayu Yunuarti, 2014

BAB I PENDAHULUAN. Provinsi Riau adalah rumpun budaya melayu yang memiliki beragam

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Kesenian Angklung Buncis merupakan kesenian turun temurun yang

BAB I PENDAHULUAN. Kesenian merupakan unsur atau bagian dari kebudayan yang hidup di

1. Abstrak. 2. Peluang bisnis. Nama ; MUKHLISON HAKIM

BAB I PENDAHULUAN. Komunikasi dalam kehidupan sehari-hari mempunyai peranan yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. keberagaman suku, agama, ras, budaya dan bahasa daerah. Indonesia memiliki

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. [Type text]

ARTIKEL TENTANG SENI TARI

KARYA ILMIAH : KARYA SENI MONUMENTAL

WARNA POLENG BUSANA PEMANGKU PENGLURAN PADA UPACARA PENGEREBONGAN DI PURA AGUNG PETILAN, KESIMAN

ini. Setiap daerah memilki ciri khas kebudayaan yang berbeda, salah satunya di

MODUL TARIAN MENYAK (MELANAU)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Manusia terlahir dibumi telah memiliki penyesuaian terhadap lingkungan

SILABUS PEMBELAJARAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Tari sebagai ekspresi jiwa manusia dapat diwujudkan dalam bentuk

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP 3)

Kompetensi Materi Kegiatan. Dasar Pembelajaran Pembelajaran Teknik Bentuk Contoh Instrumen Waktu Belajar. Indikator SILABUS. Penilaian Alokasi Sumber

1) Nilai Religius. Nilai Nilai Gamelan Semara Pagulingan Banjar Teges Kanginan. Kiriman I Ketut Partha, SSKar., M. Si., dosen PS Seni Karawitan

BAB I PENDAHULUAN. bahasa dan sastra Indonesia. Materi pembelajaran drama yang diajarkan di tingkat

DAFTAR PERTANYAAN. 4. Bagaimana prosesi upacara sebelum kesenian Jonggan dilaksanakan?

BAB I PENDAHULUAN 1. LATAR BELAKANG PERMASALAHAN

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

PERGESERAN MAKNA SENI TARI PRAJURITAN DESA TEGALREJO KECAMATAN ARGOMULYO

ANGKLUNG BUHUN WARISAN BUDAYA TAK BENDA KABUPATEN LEBAK

BAB V PENUTUP. perkawinan Masyarakat Arab di Kota Medan kesimpulan sebagai berikut. a. Upacara Pernikahan Masyarakat Arab di Medan

BAB I PENDAHULUAN. dengan Konfusianisme adalah konsep bakti terhadap orang tua.

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu alat Musik Tradisional Masyarakat Lampung adalah Gamolan. Gamolan

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

KOMPETENSI DASAR SENI BUDAYA DAN PRAKARYA SEKOLAH DASAR KELAS I - VI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Rumusan Masalah 1.3 Tujuan

4. Simbol dan makna tari

BAB V KESIMPULAN. Penelitian lapangan ini mengkaji tiga permasalahan pokok. tentang bunyi-bunyian pancagita yang disajikan dalam upacara

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Nova Silvia, 2014

I. PENDAHULUAN. mempunyai tata cara dan aspek-aspek kehidupan yang berbeda-beda. Oleh

BAB I PENDAHULUAN. Dalam bab pertama ini akan diuraikan secara berturut-turut : (1) latar

SENI BUDAYA BALI. Tradisi Omed Omedan Banjar Kaja Sesetan Bali. Oleh (Kelompok 3) :

TARI SELOKA KUSUMAYUDA

Oleh: Hendra Santosa, Dosen PS Seni Karawitan ISI Denpasar. Menurut berita-berita Cina, pulau Bali dikenal dengan nama P oli.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Indonesia merupakan negara kepulauan yang terdiri dari berbagai suku

BAB I PENDAHULUAN. Konsep diri merupakan suatu bagian yang penting dalam setiap

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Barat Daya. Aceh Barat Daya sebagai hasil pemekaran dari Kabupaten Aceh

BAB I PENDAHULUAN. permainan modern seperti game on line dan play station. Dongeng dapat

D. Dinamika Kependudukan Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Kesenian tradisional pada akhirnya dapat membangun karakter budaya

BAB I PENDAHULUAN. Sebuah karya seni tidak terlepas dari pembuatnya, yaitu lebih dikenal dengan

BAB I PENDAHULUAN. dengan daerah lain menunjukan ciri khas dari daerah masing-masing.

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara yang memiliki bermacam-macam suku bangsa,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Masyarakat Bali secara umum memiliki peran di dalam keberlangsungan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kebudayaan merupakan kompleks yang mencakup pengetahuan,

BENTUK PENYAJIAN TARI TOR-TOR NAPOSO NAULI BULUNG PADA ADAT PERKAWINAN MANDAILING DI KELURAHAN PIDOLI DOLOK ABSTRAK

52. Mata Pelajaran Seni Budaya dan Keterampilan untuk Sekolah Dasar (SD)/Madrasah Ibtidaiyah (MI)

Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) Mata Pelajaran Seni Musik Sumber: KTSP 2006

BAB VI SIMPULAN DAN SARAN

I PENDAHULUAN. Manusia dan kebudayaan adalah dua hal yang tidak bisa dipisahkan. Keberadaan

Transkripsi:

TARI BARIS RASA CINA Oleh I Nyoman Payuyasa Dosen Prodi Film dan Televisi FSRD ISI DENPASAR ABSTRAK Bali menjadi tempat tumbuh suburnya pemandangan multikultural yang harmonis. Perpaduan indah ini tidak hanya terjalin pada kehidupan masyarakatnya, melainkan pada budaya, pada kebiasaan, juga pada sejarahnya. Kebudayaan yang dimiliki Bali, salah satunya Tari Baris Cina merupakan tari unik yang dalam sejarahnya merupakan akibat akulturasi budaya penduduk lokal Bali dengan penduduk Tionghoa. Mereka menciptakan gerakan-gerakan tari yang indah dengan mengedepankan dua budaya yang ditampilkan secara harmonis. Tari Baris Cina ada di Desa Pakraman (Kelurahan) Renon Denpasar. Keberadaan tari ini ada kaitannya dengan prasasti Blanjong, Sanur. Hingga saat ini, Tari Baris Cina masih ditarikan begitu apik oleh pemuda Bali, khususnya. Kata kunci: Blanjong, Renon, Beri, Ber-Bor, Akulturasi

PENDAHULUAN Pada masa sekarang ini, wacana multikulturalisme menjadi isu penting dalam upaya pembangunan kebudayaan di Indonesia. Wajah persilangan budaya merupakan hal yang tak bisa terelakan bagi sebuah negara yang beradab. Indonesia menjadi indah karena wajah persilangan yang sudah ada menghias kebudayaan Indonesia itu sendiri. Tata cara hidup, kesenian, bahasa merupakan hal-hal yang sangat dekat perpaduan. Namun, yang paling nampak indah dalam perpaduan dua budaya atau lebih adalah pada seni. Seni rupa, seni lukis, seni ukir, seni tari, kesemuanya merupakan wajah abadi yang memamerkan adanya sebuah perpaduan yang indah. Jika orang Bali pandai menari, menabuh gong, kendang, bermain seruling, kecak itu adalah hal yang biasa dijumpai. Sepertinya menjadi kaum muda Bali identik dengan pemuda berkesenian yang menjunjung kekhasan kekayaan budayanya. Tarian Bali yang memiliki koreo agak rumit dan taksu (jiwa) ini menjadi tantangan bagi orang bukan asli Bali untuk menarikannya dengan sempurna. Menari Bali, baik tarian lelaki maupun wanitanya, tidak cukup hanya dengan mengenakan busana dan tata rias serupa penari Bali. Ada hal yang lebih penting dalam menarikannya, yaitu jiwa atau orang Bali menyebutnya dengan taksu. namun, bukan tidak mungkin bagi mereka pemuda lain untuk menarikan tarian Bali dengan rasa Balinya. Apabila sebuah tarian yang dikenal oleh seluruh orang Bali, tetapi penarinya bukan pemuda Bali asli, tetapi rasa Balinya sangat kentara. Ini adalah simbol sebuah silang budaya yang sukses. Tidak menghakimi, melainkan ikut menjaga keluhuran tari Bali sebagai warisan lelehur. Dua budaya yang bertatap secara tidak sengaja, menghasilkan gerakan indah dari sang penari yang indah pula. TARI PERPADUAN Tari Baris di Bali banyak jenisnya. Tari ini merupakan perlambang seorang kesatria atau prajurit gagah perkasa yang siap bertempur di medan laga. Menari Baris dengan tata busana dan gerakan yang cukup menghebohkan membuat siapapun yang melihat memiliki gejolak, semangat, dan keberanian dalam dirinya. Salah satu jenis tari Baris yang dimiliki Bali berdasarkan atas persilangan budaya adalah Tari Baris Cina atau dikenal dengan Tari Baris Tionghoa, sebuah tarian yang berbeda dengan tari Baris biasa. Para penari yang menarikan tari

Baris Cina ini telah piawai melebihi pemuda Bali. Penari Baris Cina ini telah memilih jiwanya untuk menarikan sebuah budaya, sebuah rangkulan di tengah perbedaan. Lebih memesonanya lagi, tari ini dibawakan oleh sekelompok pemuda Tionghoa yang sudah lama menetap dan mencintai budaya Bali. Sungguh mengagumkan. Dalam buku Evolusi Tari Bali, pakar etnonusikologi dan pengamat tari Bali, Profesor I Made Bandem, memperkirakan tari Baris Cina tumbuh sekitar tahun 835 M, saat Prasasti Blanjong dituliskan. Rekam jejak kesenian Tionghoa di Bali juga dapat kita saksikan dalam beberapa peninggalan, seperti Gong Beri yang disucikan di Pura Baris Ratu Tuan, Renon. Ketika zaman berubah, kesenian warisan budaya kaum Tionghoa ini tetap bertahan sesuai dengan semangat perubahan masyarakat setempat. Baris Cina merupakan salah satu tarian sakral yang lahir, tumbuh, dan dilestarikan di Denpasar, tepatnya di Kelurahan Renon. Tidak banyak yang mengenal Baris Cina secara utuh, ada yang tahu nama Baris Cina, namun menganggap tarian tersebut serupa dengan Tari Baris lain yang juga berkembang di Bali. Bagi mereka yang pernah melihat secara langsung, akan diliputi berbagai pertanyaan, bagaimana dan darimana asal-usul tarian yang jika dilihat tampilan luarnya sama sekali tidak menggambarkan tampilan sebuah tarian yang lahir di Bali pada umumnya. Tari Baris Cina di Desa Renon, Denpasar (Sumber: Google.co.id) Tari Baris Cina disakralkan oleh warga penyungsungnya di Kelurahan Renon, Denpasar. Sebagai tarian sakral, Baris Cina hanya dipentaskan di Pura Baris Cina itu sendiri. Membahas

Baris Cina, maka sekaligus terkait dengan gamelan pengiringnya yaitu Gong Beri. Menurut masyarakat setempat, Gong Beri tersebut dibawa oleh para leluhur mereka ketika pindah dari Blanjong menuju kawasan Renon. Ketika itu Gong Beri hanya terdiri dari dua buah Gong yaitu Ber dan Bor. Kemudian ditambahkan beberapa jenis instrumen, seperti kendang, tawa-tawa, ceng-ceng dan sebagainya. Menurut Prof. Dr. I Wayan Rai S., MA, yang pernah meneliti Gong Beri dan Baris Cina, menemukan bahwa Gong Beri, Ber dan Bor, berasal dari daratan China. Dalam penelitiannya mengenai Gong, persamaan dari Gong Beri masih ditemukan di Thailand yang hingga kini digunakan dalam upacara perkawinan. Jarak yang begitu jauh antara dua atau beberapa negara, ternyata bertemu dalam lingkaran budaya yang menyatukannya. Begitu ditabuh, perangkat gamelan tersebut menimbulkan bunyi-bunyian yang membakar semangat. Persis seperti musik perang. Apalagi sebelum keseluruhan orkestra dimainkan, musik diawali dengan kumandang sungu (alat musik tiup dari kerang) yang terkesan seperti peperangan. Tarian Baris Cina tercipta ketika Gong Beri telah ditambahkan berbagai instrument lain dan menjadi satu barungan. Diawali dengan adanya warga yang trance atau kerauhan dan berbicara bahasa China, maka dipilihlah nama Baris Cina sebagai nama tariannya. Bahasa yang diucapkan oleh penari saat trance semacam dialek dalam pementasan kesenian dari daerah Punan di China. Tari Baris Cina terdiri atas dua kelompok penari yang semuanya laki-laki. Setiap kelompok terdiri atas sembilan penari, termasuk satu orang komandan. Di sinilah para penari mempertontonkan kegagahannya sebagai seorang penari kesatria. Satu kelompok mengenakan pakaian hitam yang disebut Baris Selem, sedangkan kelompok lainnya berpakaian putih yang disebut Baris Putih. Keduanya melambangkan rwa bhineda, hitam putih, yaitu dua kutub berseberangan yang selalu ada di alam semesta ini. Dalam terminologi Thionghoa, disebut dengan Yin-Yang. Setiap pementasan Tari Baris Cina selalu diawali dengan upacara yang dipimpin oleh seorang pemangku setempat. Setelah upacara dilaksanakan, para penabuh Gong Beri mulai memainkan satu buah lagu dilanjutkan dengan penampilan penari dari kelompok Baris Selem. Sesi kedua, merupakan giliran kelompok Baris Putih mempertunjukkan kepiawaian mereka dalam memainkan jurus-jurus pedang mereka. Sesi terakhir, merupakan bagian di mana kedua kelompok penari berhadapan dan siap untuk bertarung. Pada sesi puncak inilah para penari akan

mengalami trance yang biasanya berlanjut dengan menarikan keris dan mereka yang trance akan menusuk dirinya. Ajaibnya tidak satupun dari mereka yang terluka. PENUTUP Tari Baris Cina ini merupakan simbol pasukan kerajaan Bali yang sejak dulu dikawal oleh para prajurit yang tangguh dan gagah berani. Gerakan tarian ini lebih menyerupai gerakan pencak silat atau kung fu. Hampir tak ada jejak pepakem (gerak dasar) tari Bali dalam tarian itu. Busana yang dikenakan para penarinya pun unik. Mereka mengenakan setelan celana panjang dan baju berlengan panjang dan berselempang kain. Di pura tertentu, penarinya juga mengenakan kacamata hitam ala juragan Tionghoa. Sebagai penutup kepala, mereka mengenakan topi bundar, bukan udeng atau gelungan sebagaimana yang dikenakan oleh penari tarian maskulin Bali pada umumnya. Senjata yang dibawanya pun bukan keris, melainkan pedang. Sangat unik, bukan? Seni itu tidak pernah salah. Penduduk asli Bali dan penduduk keturunan Tionghoa bisa menari bersama di Bali, bahkan di China. Perpaduan ini menimbulkan rasa tidak ingin meninggalkan, namun tetap memelihara peradaban ini sebagai cerminan Indonesia yang damai dan penuh kasih. Tarian Baris Cina ini mengajarkan pada kita semua, bahwa perbedaan itu indah. Menarilah terus saudaraku. Kabarkan pada dunia bahwa kita damai meski dalam perbedaan.