III. METODE PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data sekunder.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Prima Artha, Sleman. Sedangkan subjek penelitiannya adalah Data

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi dalam penelitian ini adalah di Kabupaten Purbalingga, Jawa

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan kajian mengenai Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi

III. METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh Upah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. di peroleh dari Website Bank Muamlat dalam bentuk Time series tahun 2009

Pertemuan 4-5 ANALISIS REGRESI SEDERHANA

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi dalam penelitian ini adalah di Kabupaten Ngawi, Jawa Timur. Alasan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 DESAIN PENELITIAN

BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini membahas tentang pengaruh inflasi, kurs, dan suku bunga kredit

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan data sekunder tahunan Data sekunder

III. METODE PENELITIAN. Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian Analisis Pengaruh Tingkat

Bab 3. Metode Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. dengan Juli Adapun data penelitian diperoleh dengan melakukan

BAB III METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam bab ini adalah dengan menggunakan

BAB III METODE PENELITIAN. merupakan penelitian kualiitatif yang merujuk pada data deskriptif ( deskriptif

BAB III METODE PENELITIAN. Statistik). Data yang diambil pada periode , yang dimana di dalamnya

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP

METODE PENELITIAN. Berdasarkan sifat penelitiannya, penelitian ini merupakan sebuah penelitian

III. METODE PENELITIAN. Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data kuantitatif dengan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. laporan keuangan perusahaan transportation services yang terdaftar di Bursa

3. METODE PENELITIAN 3.1. Penentuan Waktu dan Lokasi 3.2. Jenis Penelitian 3.3. Teknik Pengambilan Sampel

BAB III METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. Untuk memperjelas dan memudahkan pemahaman terhadap variabelvariabel

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Bursa Efek Indonesia periode penelitian yang digunakan yaitu jenis data sekunder.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. A. Deskripsi Obyek Penelitian. Universitas Trisakti angkatan sebagai respondennya. Dari penyebaran kuesioner

III. METODOLOGI PENELITIAN. dan verifikatif. Metode deskriptif adalah studi untuk menentukan fakta dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Utara. Series data yang digunakan dari tahun

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. penelitian ini meliputi jumlah sampel (N), nilai minimum, nilai maksimum,

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Waktu penelitian ini dilakukan pada bulan Februari 2015 sampai dengan

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan data time series tahunan Data

BAB IV HASIL PENELITIAN. bawah ini. Untuk membantu penulis dalam melakukan perhitungan yang cermat

BAB III METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini adalah menganalisis Pengaruh Pajak Daerah,

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan tujuannya penelitian ini termasuk applied research atau

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. deskripsi suatu data yang dilihat dari nilai rata-rata (mean), standar deviasi,

BAB III METODE PENELITIAN. pihak lain. Sumber data diperoleh dari Bank Indonesia, Bursa Efek Indonesia (BEI)

BAB III METODE PENELITIAN. mengambil objek di seluruh provinsi di Indonesia, yang berjumlah 33 provinsi

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dari situs resmi Bursa Efek Indonesia (BEI) yaitu Unit. tercatat di BEI pada tahun

III. METODE PENELITIAN. Data yang digunakan pada penelitian ini adalah data sekunder yang berupa data time

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Bab ini bertujuan untuk memberikan landasan yang valid dan reliabel untuk

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi/Objek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Provinsi Jawa Timur. Pemilihan Provinsi

BAB III METODE PENELITIAN. PAD dari masing-masing kabupaten/kota di D.I Yogyakarta tahun

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV TEMUAN DAN PEMBAHASAN. Tengah tahun dan apakah pengangguran berpengaruh terhadap

BAB III METODE PENELITIAN. mengetahui pengaruh belanja daerah, tenaga kerja, dan indeks pembangunan

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB V TEMUAN EMPIRIS DAN IMPLIKASI KEBIJAKAN. Pada bab ini akan dilakukan pembahasan terhadap hasil pengolahan data empiris

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. berbentuk time series selama periode waktu di Sumatera Barat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Bangli, Kabupaten Karangasem, dan Kabupaten Buleleng.

BAB III METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini adalah menganalisis pengaruh antara upah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. untuk pengumpulan data dan informasi bulan Januari 2014.

BAB III METODE PENELITIAN. D.I.Yogyakarta. Sedangkan subjek penelitian adalah Wajib Pajak orang

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan yang terdaftar di Bursa

BAB III METODE PENELITIAN. hubungan antara variabel-variabel penelitian yaitu kapabilitas APIP, opini BPK dan

BAB III METODE PENELITIAN. variabel-variabel yang diduga mampu mempengaruhi Loan to Deposit Ratio

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif. Penelitian kuantitatif merupakan

BAB III METODE PENELITIAN. Tempat penelitian ini berlokasi di Desa Sungai Ular Kecamatan Secanggang

III. METODE PENELITIAN. Pusat Statistik (BPS) Kota Bandar Lampung yang berupa cetakan atau publikasi

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. memperoleh data yang akan digunakan dalam penelitian.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. B. Teknik Pengambilan Sampel dan Populasi. manufaktur. Dengan menggunakan teknik purposive sampling, ada

BAB III METODE PENELITIAN. terdaftar di BEI selama tahun Sedangkan sampelnya adalah dengan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dimulai pada bulan September 2014 Januari Data

BAB III METODE PENELITIAN. dalam menghasilkan data yang dapat diyakini kebenarannya, sehingga informasi

BAB III METODE PENELITIAN. Sampel dari penelitian ini adalah Bank Syariah Mandiri. Alasan

BAB III METODE PENELITIAN. B. Populasi dan Teknik Pengambilan Sampel. Sampling Jenuh, yaitu teknik Sampling yang semua anggota populasi

METODE PENELITIAN. Berdasarkan sifat penelitiannya, penelitian ini merupakan sebuah penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menguji pengaruh rasio keuangan terhadap pertumbuhan laba. Dalam penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini bersifat explanatory research. Explanatory Research merupakan penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METOTOLOGI PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Textile dan Otomotif yang terdaftar di BEI periode tahun

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian dilakukan di Pojok Bursa Efek Indonesia UIN Maulana. Malik Ibrahim Malang Jalan Gajayana No.50 Malang.

BAB II LANDASAN TEORI

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun Pengambilan sampel

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi:

40 III. METODE PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data sekunder. Data ini dikumpulkan dari berbagai sumber, antara lain data Survey Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) yang telah dilaksanakan dari tahun 1991 sampai tahun 2012, dan data lainnya yang bersumber dari Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Lampung, Badan Pusat Statistik Lampung. Selain itu data-data yang digunakan juga bersumber dari laporan, publikasi, dan literatur-literatur lain yang membahas mengenai penelitian ini. B. Definisi Operasional Variabel. Dalam penelitian ini dipergunakan beberapa variabel penelitian, variabel pada dasarnya adalah sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari, sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut kemudian ditarik kesimpulanya. Variabel dalam penelitian ini dibedakan sebagai berikut, yaitu variabel eksogen dan variabel endogen. Variabel endogen yaitu variabel yang mempengaruhi atau menjadi sebab perubahanya atau timbulnya variabel lain yang terdiri dari tingkat pemakaian kontrasepsi, rata-rata usia kawin pertama dan unmeet need. Variabel dependen merupakan variabel yang dipengaruhi atau menjadi akibat karena adanya variabel independen, dalam penelitian ini adalah tingkat kelahiran total.

41 Adapun definisi operasional yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Tingkat Pendidikan Faktor pendidikan sangat erat kaitannya dengan sikap dan pandangan hidup suatu masyarakat. Pendidikan jelas mempengaruhi usia kawin, dengan sekolah maka wanita akan menunda perkawinannya, yang kemudian berdampak pada penundaan untuk memiliki anak. Tingkat pendidikan disini adalah rata-rata lama sekolah penduduk di Provinsi Lampung 2. Tingkat Pendapatan Pada umumnya masyarakat dari golongan status ekonomi yang lebih rendah mempunyai fertilitas yang relatif lebih tinggi dibanding dengan golongan status ekonomi lebih tinggi. Tingkat Pendapatan yang digunakan yaitu PDRB atas dasar harga konstan/kapita. 3. Tingkat pemakaian kontrasepsi atau Contrasep Prevalence Rate (CPR) yaitu jumlah akseptor KB dibagi jumlah Pasangan Usia Subur. 4. Pasangan Usia Subur adalah jumlah pasangan suami istri yang masih dalam usia reproduksi (belum monopause) 5. Rata-rata umur kawin pertama yaitu rata-rata usia waktu kawin pertama perempuan di Provinsi Lampung. 6. Tingkat kelahiran total, atau Total Fertility Rate (TFR) yaitu rata -rata anak yang dilahirkan seorang wanita selama masa usia suburnya. 7. Tingkat kemiskinan (P) adalah persentase penduduk miskin terhadap jumlah penduduk Provinsi Lampung.

42 8. Pengaruh langsung adalah pengaruh variabel eksogen (variabel bebas) terhadap endogen (variabel terikat) secara lagsung tanpa melalui variabel lain. 9. Pengaruh tidak langsung adalah pengaruh variabel eksogen (variabel bebas) terhadap variabel endogen (variabel terikat) melalui variabel lain. Tabel 3.1 Variabel Penelitian, Ukuran dan Sumber Data. Nama Variabel Simbol Ukuran Sumber Data Tingkat Kelahiran Total TFR Jumlah anak yang dilahirkan Hasil SDKI Tahun 1991-2012 Tingkat pendidikan (rata rata lama sekolah) X 1 Tahun BPS Provinsi Lampung Tingkat pendapatan X 2 Rupiah BPS Provinsi Lampung (PDRB/kapita) Tingkat Pemakaian Y 1 Persentase Hasil SDKI Tahun 1991- Kontrasepsi 2012 Rata-rata usia kawin Y 2 Tahun Hasil SDKI Tahun 1991- pertama 2012 Tingkat kemiskinan P Persentase BPS Provinsi Lampung C. Metode Analisis. Metode analisis yang dipergunakan dalam metode ini adalah analisis Jalur (Path Analisys) untuk mengetahui besarnya pengaruh variabel eksogen terhadap variabel endogen. Menurut Sarwono, J. (2007), Analisis jalur ialah suatu teknik untuk menganalisis hubungan sebab akibat yang terjadi pada regeresi berganda jika variabel bebasnya memengaruhi variabel tergantung tidak hanya secara langsung tetapi juga secara tidak langsung Dalam penelitian ini, variabel X 1 dan X 2 memengaruhi variabel Y 1, dan Y 2 dan variabel X 1 dan X 2 juga memengaruhi TFR melalui variabel Y 1 dan Y 2, kemudian TFR juga berpengaruh terhadap varianel P. Model analisa jalur yang digunakan yaitu seperti pada Gambar 2.

43 Gambar 2. Model Penelitian dengan Analisa Jalur Persamaan sub struktur : Y1 = a 1 + b 1Y1 X 1 + b 2Y1 X 2 + e 1... (1) Y2 = a 2 + b 1Y2 X 1 + b 2Y2 X 2 + e 2.... (2) Persamaan struktural analisis jalur yaitu : TFR = a 3 + b 1 X 1 + b 2 X 2 + b 3 Y 1 +b 4 Y 2 + e 3.... (3) P = a 4 + b 5 TFR + e 4... (4) Dimana : TFR X 1 X 2 Y 1 Y 2 P a b e = Tingkat kelahiran total = Tingkat Pendidikan (rata-rata lama sekolah) = Tingkat pendapatan (pendapatan/kapita) = Tingkat pemakaian kontrasepsi = Rata-rata usia kawin pertama = Tingkat kemiskinan = intersep = koefisien jalur = frekuensi gangguan skohastik.

44 Dengan menggunakan sofware Amos SPSS, maka akan diketahui pengaruh langsung dan pengaruh tidak langsung dari variabel X 1, X 2 terhadap variabel Y 1, Y 2, dan TFR dan pengaruh TFR terhadap P. 1. Pengaruh langsung/direct effect : Pengaruh variabel X 1 terhadap variabel Y 1 secara langsung diformulasikan sebagai berikut : X 1 Y 1 = b 1Y1 X 1 Pengaruh variabel X 1 terhadap variabel Y 2 secara langsung diformulasikan sebagai berikut : X 1 Y 2 = b 1Y2 X 1 Pengaruh variabel X 2 terhadap variabel Y 1 secara langsung diformulasikan sebagai berikut : X 2 Y 1 = b 1Y1 X 2 Pengaruh variabel X 2 terhadap variabel Y 2 secara langsung diformulasikan sebagai berikut : X 2 Y 2 = b 2Y2 X 2 Pengaruh variabel X1 terhadap variabel TFR diformulasikan sebagai berikut : X 1 TFR = b 1TFR X 1 Pengaruh variabel X 2 terhadap variabel TFR diformulasikan sebagai berikut : X 2 TFR = b 2TFR X 2 Pengaruh variabel Y 1 (tingkat pemakaian kontrasepsi) terhadap variabel TFR (tingkat kelahiran total) diformulasikan sebagai berikut : Y 1 TFR = b 3TFR Y 1

45 Pengaruh variabel Y 2 (rata-rata usia kawin pertama) terhadap variabel TFR (tingkat kelahiran total) diformulasikan sebagai berikut : Y 2 TFR = b 4TFR Y 2 Pengaruh variabel TFR terhadap variabel P secara langsung diformulasikan sebagai berikut : TFR P = b 5 TFR 2. Pengaruh Tidak Langsung (Indirect Effect) X 1 TFR melalui Y 1 dan Y 2 X2 X1 X2 Y1 Y2 TFR melalui Y1 dan Y2 P melalui Y1,Y2 dan TFR P melalui Y1, Y2 dan TFR P melalui TFR P melalui TFR D. Asumsi-Asumsi Dasar Regresi. Dalam penggunaan regresi, terdapat beberapa asumsi dasar yang dapat menghasilkan estimator linier tidak bias. Dengan terpenuhinya asumsi tersebut, maka hasil yang diperoleh dapat lebih akrat dan mendekati atau sama dengan kenyataan. Asumsi-asumsi dasar itu dikenal sebagai asumsi klasik yaitu : 1. Distribusi kesalahan adalah normal. 2. Nonmultikolinearitas, berarti antara variabel bebas yang satu dengan yang lain dalam model regresi tidak terjadi hubungan yang mendekati sempurna ataupun hubungan yang sempurna

46 Penyimpangan dari multikolinearitas dikenal sebagai multikolinearitas, dan penyimpangan terhadap homoskedastisitas dikenal sebagai heteroskedastisitas untuk mendeteksi terjadi atau tidak penyimpangan terhadap asumsi klasik dalam model regresi yang dipergunakan maka dilakukan beberapa cara. 1. Uji Normalitas Uji Normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Untuk memeriksa apakah data telah memenuhi asumsi normalitas dapat dilihat dari koefisien skewness dan koefisien kurtosis untuk masing masing variabel. Dari koefisien skewnsess dan kurtosis dapat dilihat nilai critical ratio nya, Critical ratio identik dengan statistik z hasil perhitungan (z hitung ) dari distribusi probabilitas normal Z. Untuk taraf signifikan α = 5 %, maka Z tabel = 1,96. Jika nilai skewness dan kurtosis memiliki cr > 1,96, maka memenuhi asumsi normalitas. 2. Uji Multikolinearitas Uji Multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen). Model regresi yang baik harusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel bebas. Untuk mendeteksi ada atau tidaknya Multikolinearitas dalam model regresi adalah sebagai berikut : a. Nilai R 2 yang dihasilkan oleh suatu estimasi model regresi sangat tinggi, tetapi secara individual variabel-variabel bebas banyak tidak signifikan mempengaruhi variabel terikat.

47 b. Menganalisis Matriks korelasi variabel-variabel bebas. Jika variabel bebas ada korelasi yang cukup tinggi (umumnya diatas 0,90), mengidentifikasikan adanya multikolinearitas. E. Uji Statistik Ketepatan fungsi regresi dalam menaksir nilai aktual dapat diukur dari goodness of fit nya. Secara statistik, dapat diukur dari koefisien determinasi (R 2 ), nilai P value dan critical ratio (cr) 1. Koefisien Determinasi Koefisien determinasi (R 2 ) pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai koefisien determinasi adalah antara nol dan satu. Nilai R 2 yang kecil berarti kemampuan variabelvariabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependent amat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen. Penggunaan koefisien determinasi memiliki kelemahan, yaitu bias terhadap jumlah variabel independen yang dimasukkan kedalam model. Setiap penambahan satu variabel indepenen, maka R 2 pasti meningkat. Semakin besar nilai R 2 berarti semakin besar variasi variabel dependent dapat dijelaskan oleh variasi variabel-variabel independent. Sebaliknya semakin kecil nilai R 2 berarti semakin kecil variasi variabel dependen yang dapat dijelaskan oleh variasi variabel-variabel independen. Beberapa indeks kesesuaian dan cut of value untuk menguji apakah sebuah model dapat diterima atau ditolak antara lain:

48 a. RMSEA ( The Root Mean Square Error of Approximation), yang menunjukkan goodness of fit yang diharapkan bila model diestimasi dalam populasi. Nilai RMSEA yang lebih kecil atau sama dengan 0,08 merupakan indeks untuk dapat diterimanya model yang menunjukkan close fit dari model itu berdasarkan degrees of freedom. b. GFI ( Goodness of fit Index), adalah ukuran non statistikal yang mempunyai rentang nilai antara 0 ( poor fit) sampai dengan 1.0 ( perfect fit). Nilai yang tinggi dalam indeks ini menunjukkan sebuah better fit. c. AGFI ( Adjusted Goodness of Fit Index), di mana tingkat penerimaan yang direkomendasiakan adalah bila AGFI mempunyai nilai sama dengan atau lebih besar dari 0.90. d. CMIN/DF, adalah The Minimum Sample Discrepancy Function yang dibagi dengan Degree of Freedom. CMIN/DF tidak lain adalah statistic Chi-Square, X² dibagi DF-nya, disebut X² relatif. Bila nilai X² relatif kurang dari 2.0 atau 3.0 adalah indikasi dari acceptable fit antara model dan data. 2. Pengujian Hipotesis Untuk menguji hipotesis diperlukan estimasi pengaruh dan standar eror sehingga didapatkan nilai critical ratio yaitu rasio deviasi tertentu dari nilai ratarata standard deviasi. Nilai ini diperoleh dari estimasi parameter dibagi dengan standard error. c.r. =. Dengan menggunakan taraf signifikan α = 5 %, maka diperoleh statistik t tabel = 1,96. Ho ditolak jika c.r. > 1,96.

49 Hipotesis 1 Ho : β 1 = 0, variabel pendidikan tidak berpengaruh terhadap tingkat pemakaian kontrasepsi Ha : β 1 > 0, variabel pendidikan berpengaruh terhadap tingkat pemakain kontrasepsi Ho : β 2 = 0, variabel pendapatan tidak berpengaruh terhadap tingkat pemakaian kontrasepsi Ha : β 2 > 0, variabel pendapatan berpengaruh terhadap tingkat pemakaian kontrasepsi Hipotesis 2 Ho : β 3 = 0, variabel pendidikan tidak berpengaruh terhadap rata-rata usia kawin pertama Ha : β 3 > 0, variabel pendidikan berpengaruh terhadap rata-rata usia kawin pertama Ho : β 4 = 0, variabel pendapatan tidak berpengaruh terhadap rata-rata usai kawin pertama Ha : β 4 > 0, variabel pendapatan berpengaruh terhadap rata-rata usia kawin pertama Hipotesis 3 Ho : β 5 = 0, tingkat pendidikan tidak berpengaruh terhadap TFR Ha : β 5 > 0, tingkat pendidikan berpengaruh terhadap TFR Ho : β 6 = 0, tingkat pendapatan tidak berpengaruh terhadap TFR Ha : β 6 > 0, tingkat pendapatan berpengaruh terhadap TFR

50 Ho : β 7 = 0, tingkat pemakaian kontrasepsi tidak berpengaruh terhadap TFR Ha : β 7 < 0, tingkat pemakaian kontrasepsi berpengaruh terhadap TFR Ho : β 8 = 0, usia kawin pertama tidak berpengaruh terhadap TFR Ha : β 8 < 0, usia kawin pertama berpengaruh terhadap TFR Hipotesis 4 Ho : β 9 = 0, tingkat kelahiran total tidak berpengaruh terhadap tingkat kemiskinan. Ha : β 9 > 0, tingkat kelahiran total berpengaruh terhadap tingkat kemiskinan. Pada taraf signifikansi α = 5 persen, pengujian yang digunakan adalah sebagai berikut : 1. Ho ditolak apabila nilai critical ratio > 1,96, yang berarti variabel independent berpengaruh secara signifikan terhadap variabel dependent. 2. Ho diterima apabila nilai critical ratio < 1,96, yang berarti independent tidak berpengaruh secara signifikan terhadap variabel dependent.