BAB I PENDAHULUAN. menengah dan besar, tidak melihat apakah perusahan tersebut bertujuan untuk

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. besar maupun kecil, ataupun bersifat profit motif maupun non-profit motif akan

ANALISIS LAPORAN ARUS KAS SEBAGAI ALAT UKUR LIKUIDITAS KINERJA KEUANGAN PADA PT. SWAKARYA INDAH BUSANA.

BAB I PENDAHULUAN. Setiap perusahaan perlu mengetahui perkembangan kegiatan usahanya dari

Bab I Pendahuluan 1 BAB I PENDAHULUAN

ANALISIS RASIO ARUS KAS UNTUK MENGUKUR KINERJA KEUANGAN PADA PT GUDANG GARAM TBK PERIODE

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. tercapai. Setelah data terkumpul, maka dihitunglah rasio-rasio arus kas dengan

BAB I PENDAHULUAN. dari kebutuhan informasi. Informasi yang dibutuhkan salah satunya berupa informasi

ANALISIS LAPORAN ARUS KAS UNTUK MENGUKUR KINERJA KEUANGAN PADA PT. SIANTAR TOP, TBK SIDOARJO

Laporan Keuangan: Neraca

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kas merupakan komponen aktiva (aset) lancar yang paling likuid di dalam

PT SARASA NUGRAHA Tbk NERACA Per 31 Desember 2004 dan 2003 (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Data Saham)

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Rumah Sakit Pemerintah merupakan unit kerja dari Instansi Pemerintah yang

BAB I PENDAHULUAN. mengabaikan satu hal penting, yaitu arus kas. Laba perusahaan memang hal yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ANALISIS LAPORAN ARUS KAS UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN KOPERASI PEGAWAI REPUBLIK INDONESIA KOKEDA KABUPATEN TEGAL

ANALISIS LAPORAN ARUS KAS SEBAGAI ALAT UKUR EFEKTIVITAS KINERJA KEUANGAN PADA PT. HANJAYA MANDALA SAMPOERNA TBK. SURABAYA

BAB II KAJIAN PUSTAKA. dilakukan dengan hasil yang beragam. Hayati (2011), arus kas secara simultan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian


BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. Bidang keuangan menjadi bidang yang sangat penting bagi perusahaan.

ANALISIS RASIO ARUS KAS PADA PT UNILEVER INDONESIA TBK

BAB II LANDASAN TEORI

JUMLAH ASET LANCAR

JUMLAH AKTIVA

Catatan 31 Maret Maret 2010

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Laporan Arus Kas PT Aqua Golden Mississippi, Tbk.

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Tbk dari tahun 2002 hingga tahun 2004 dengan menggunakan metode analisis horizontal

ANALISIS LAPORAN ARUS KAS UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PADA PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR, TBK YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Arus globalisasi yang terjadi di Indonesia sangat berdampak pada dunia bisnis

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kinerja Keuangan 2.2. Laporan Keuangan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. laporan, serta penginterpretasian atas hasilnya sehingga dapat digunakan oleh

PT JEMBO CABLE COMPANY Tbk NERACA 31 Desember 2003 dan 2002 (dalam Ribuan Rupiah, kecuali di nyatakan lain)

30 Juni 31 Desember

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yaitu sebagai dasar untuk menilai kemampuan perusahaan dalam menggunakan arus kas

Abstract. kinerja perusahaan guna pengambilan keputusan yang tepat oleh pihak internal

PT Argo Pantes Tbk dan Anak Perusahaan Neraca Konsolidasi Per tanggal 31 Desember 2007, 2006, dan

BAB II TINJAUAN TEORI

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN. dan dapat dipercaya untuk menilai kinerja perusahaan dan hasil dari suatu

LAPORAN ARUS KAS I. PENDAHULUAN I.1 Tujuan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Keadaan dunia usaha yang berkembang pesat mempunyai dampak yang

BAB II KAJIAN TEORI. A. Deskripsi Teori 1. Pengertian Posisi Keuangan Posisi keuangan merupakan salah satu informasi yang disediakan

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN NERACA KONSOLIDASI 31 Maret 2010 dan 2009 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN PERNYATAAN NO. 03 LAPORAN ARUS KAS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Pengertian Laporan Keuangan

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN. Perbandingan Perlakuan Akuntansi PT Aman Investama dengan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ANALISIS LAPORAN ARUS KAS SEBAGAI ALAT UKUR EFEKTIVITAS KINERJA ARUS KAS PERUSAHAAN

2.1.2 Pengertian Laporan Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia (2009:2) Standar Akuntansi Keuangan

ASET Catatan Januari 2014 Disajikan Kembali- Catatan 6 Rp Rp Rp

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. untuk semua hak atau klaim atas uang, barang dan jasa. Bila kegiatan

Dini Iriani Ekonomi/Akuntansi

ANAK PERUSAHAAN NERACA KONSOLIDASI

Generated by Foxit PDF Creator Foxit Software For evaluation only. BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. sekelompok orang atau suatu badan lainnya yang kegiatannya melakukan produksi dan

BAB III METODE PENELITIAN. tepatnya di Jalan Sultan Agung No.21 Pasuruan, Telp. (0343) , FAX

STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN BERBASIS AKRUAL PERNYATAAN NO. 03 LAPORAN ARUS KAS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Keberadaan kas bagi perusahaan sangat penting untuk melakukan kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. Negara Indonesia saat ini sedang berada dalam pembangunan di. berbagai bidang perekonomian. Keberhasilan dalam bidang perekonomian

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB I. Perkembangan bisnis Real Estate dan Property mengalami perkembangan. yang cukup pesat di Indonesia. Real Estate Indonesia (REI) memperkirakan

PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH NOMOR : 79 TAHUN 2013 TANGGAL: 27 DESEMBER 2013 KEBIJAKAN AKUNTANSI NO. 04 LAPORAN ARUS KAS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Sekitar pertengahan hingga akhir tahun 2008, pasar modal Indonesia mengalami

KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN MENGGUNAKAN ARUS KAS DAN KESESUAIAN LAPORAN ARUS KAS BERDASARKAN PSAK NO 2 PADA PT PETROSINDO KALBAR

ANALISA LAPORAN ARUS KAS SEBAGAI ALAT EVALUASI KINERJA KEUANGAN PADA PT. AKSARA SOLOPOS

PT MUSTIKA RATU Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI

BAGIAN II LAPORAN KEUANGAN BANK SYARIAH

BAB I PENDAHULUAN. posisi keuangan dan hasil operasi yang telah dicapai oleh suatu perusahaan.

BAB IV. ANALISIS LAPORAN KEUANGAN PT GUDANG GARAM Tbk. modal kerja yang paling tinggi tingkat likuiditasnya. Hal ini berarti bahwa

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

ANALISIS PROSPEKTIF LAPORAN KEUANGAN PT. GUDANG GARAM Tbk. Tugas Mata Kuliah Analisis Laporan Keuangan

ANALISIS LAPORAN ARUS KAS ( METODE LANGSUNG) PADA PT. WIJAYA KARYA, TBK YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN PERNYATAAN NO.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

LAMPIRAN A. 1.1 Data Responden. : Irwan Syafrudin. : Tax Accounting Manager. 1.2 Hasil Wawancara

BAB II LANDASAN TEORI. keuangan, jadi laporan keuangan merupakan suatu ringkasan transaksi yang

CHAPTER 2 PSAK DALAM MANAJEMEN KEUANGAN KOPERASI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Penyajian Laporan Keuangan Koperasi RRKR Berdasarkan SAK ETAP

METADATA INFORMASI DASAR

BAB 7 LAPORAN ARUS KAS

BAB I PENDAHULUAN. dari waktu- kewaktu supaya diketahui kemajuan atau kemundurannya serta perlu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Laporan Keuangan Pengertian Laporan Keuangan

Pengaruh Arus Kas Terhadap Pembagian Dividen Tunai

MEMBACA LAPORAN KEUANGAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. keuangan untuk mengambil suatu keputusan. Oleh karena itu, laporan. Pengertian laporan keuangan ada berbagai macam, yaitu:

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Hasil Statistik Keuangan Koperasi Karyawan Perum Peruri (KOPETRI)

BAB II LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS. II.1. Pengertian dan Manfaat Laporan Arus Kas

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Ikatan Akuntan Indonesia (2009), laporan keuangan adalah suatu

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan dalam sebuah perusahaan adalah bidang keuangan. Banyak perusahaan yang berskala kecil maupun berskala besar

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan pada laporan keuangan PT.

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sebagaimana kita ketahui bahwa bidang keuangan merupakan bidang yang sangat penting dalam suatu perusahaan. Baik dalam perusahaan yang berskala kecil, menengah dan besar, tidak melihat apakah perusahan tersebut bertujuan untuk mencari profit (Profit motif) ataupun near Profit (nonprofit motif). Dalam membantu mengembangkan dan memajukan perusahaan kearah yang lebih baik bidang keuangan mempunyai peranan dan perhatian yang sangat besar apalagi dengan persaingan bisnis antara perusahaan yang semakin ketat, sehingga menuntut perusahaan untuk dapat membuat perusahaan lebih efisien dalam beroperasi sehingga dapat terus menerus meningkatkan kemampuan bersaing demi kelangsungan hidup perusahaannya. Untuk dapat melihat perkembangan dan tetap bertahan perusahaan harus mencermati dan menganalisis kinerja perusahaan, salah satunya adalah dengan melakukan analisis kinerja dari sisi keuangan terhadap laporan keuangan. Analisa laporan keuangan merupakan alat yang sangat penting untuk memperoleh informasi sehubungan dengan posisi keuangan dan hasil-hasil yang telah dicapai oleh perusahaan yang bersangkutan (Munawir, 2004).

2 Laporan keuangan adalah suatu ringkasan transaksi dari perusahaan. Menurut Kieso, Weygandt, dan Warfield (2002) laporan keuangan adalah suatu proses yang merupakan suatu ringkasan dari transaksi keuangan yang terjadi selama tahun buku bersangkutan yang berguna bagi pemakai laporan keuangan dalam pengambilan keputusan. Salah satu cara untuk mengukur tingkat kinerja perusahaan adalah dengan menggunakan laporan arus kas. Laporan arus kas bermanfaat secara internal bagi pihak manajemen perusahaan dan secara eksternal bagi pihak investor, kreditur, pemerintah dan masyarakat. Informasi dalam laporan keuangan digunakan sebagai alat untuk menilai kinerja perusahaan guna pengambilan keputusan yang tepat oleh pihak internal dan eksternal perusahaan. Bagi pihak internal perusahaan dengan menganalisis laporan arus kas, pihak manajemen akan mengetahui apakah kebijakan yang dilakukan berjalan baik dalam hal memperoleh serta menggunakan kas tersebut pada periode tertentu. Sedangkan bagi pihak eksternal perusahaan informasi dalam laporan arus kas akan membantu para investor, kreditur dan pihak lainnya dalam menilai berbagai aspek dan posisi keuangan perusahaan. Menurut Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) dalam PSAK No. 1 (Revisi 2013) efektif berlaku untuk periode tahun buku yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2014,, laporan keuangan yang lengkap terdiri dari laporan posisi keuangan pada akhir periode, laporan laba rugi komprehensif selama periode, laporan perubahan ekuitas selama periode, laporan arus kas selama periode, catatan atas laporan keuangan yang berisi ringkasan kebijakan akuntansi penting dan informasi penjelasan lain dan laporan posisi keuangan pada awal periode

3 komparatif yang disajikan ketika entitas menerapkan suatu kebijakan akuntansi secara restrospektif atau membuat penyajian kembali pos-pos laporan keuangan, atau ketika entitas mereklasifikasi pos-pos dalam laporan keuangannya. Salah satu informasi dalam laporan keuangan yang akan dianalisis dalam penelitian ini adalah laporan arus kas. Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) dalam PSAK Nomor 2 tahun 2013 menyatakan bahwa laporan arus kas menggambarkan perubahan historis dalam kas dan setara kas yang diklasifikasikan atas aktivitas operasi, investasi dan pendanaan selama satu periode yang memberikan informasi kemungkinan para pengguna untuk mengevaluasi perubahan dalam aset bersih entitas, struktur keuangan (likuiditas dan solvabilitas) dan kemampuan mempengaruhi jumlah serta waktu arus kas dalam rangka penyesuaian terhadap keadaan dan peluang yang berubah. Likuiditas perusahaan menunjukkan kemampuan perusahaan dalam melunasi kewajiban jangka pendeknya sebelum tanggal jatuh tempo. Semakin besar jumlah kas yang dimiliki perusahaan maka semakin tinggi pula tingkat likuiditasnya. Akan tetapi, jumlah kas yang tinggi di perusahaan juga dapat berarti adanya over investment dalam kas yang berarti perusahaan tersebut kurang efektif dalam mengelola perputaran arus kasnya. Sebaliknya, jumlah arus kas yang relatif kecil berarti perusahaan memiliki tingkat perputaran arus kas yang tinggi dalam kegiatan operasionalnya. Suatu keharusan bagi perusahaan mencantumkan laporan arus kas dalam laporan keuangan tahunan membuat pengguna informasi laporan arus kas sebagai alat analisis kinerja semakin penting. Salah satu analisis kinerja keuangan dengan menggunakan laporan arus kas adalah rasio laporan arus kas. Analisis laporan arus

4 kas, komponen neraca dan laporan laba rugi sebagai analisis rasio. Untuk mengetahui apakah kondisi keuangan atau kinerja suatu perusahaan mengalami kemajuan atau tidak, maka hasil perhitungan rasio keuangan harus dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya. Laporan arus kas sebagai bagian yang tidak terpisahkan dan laporan keuangan perusahaan menyajikan data mengenai kondisi kas perusahaan dan aktivitas operasi, investasi, dan pendanaannya. Beberapa penelitian terdahulu menyatakan bahwa laporan arus kas mempunyai kandungan informasi yang bermanfaat bagi investor. Oleh karena itu penulis merasa tertarik untuk meneliti perubahan kondisi kas perusahaan yang dinilai dengan pergerakan rasio-rasio arus kas untuk menilai kinerja keuangan perusahaan dilihat dari segi likuiditas dan fleksibilitas perusahaan. Teknik analisis ini dapat memberikan gambaran yang lebih dalam atau detail bagi publik tentang kinerja suatu perusahaan. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana penggunaan teknik analisis rasio arus kas dalam membandingkan kemampuan atau kinerja suatu perusahaan dengan perusahaan lainnya yang sejenis dari tahun ke tahun agar dapat diketahui kelebihan dan kekurangan pada masingmasing perusahaan, penyebab-penyebab penyimpangan, dan kemudian dapat dicari solusi untuk meningkatkan kualitasnya dan juga untuk memprediksikan kinerja perusahaan dimasa yang akan datang. Adapun rasio yang digunakan dalam menilai kinerja keuangan perusahaan yang berupa analisis rasio arus kas terdiri dari rasio-rasio sebagai berikut: Rasio Arus Kas Operasi (AKO) digunakan untuk menghitung kemampuan arus kas

5 operasi dalam membayar kewajiban lancar. Rasio Cakupan Arus Dana (CAD) digunakan untuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam menghasilkan kas guna membayar komitmen-komitmennya. Rasio Cakupan Kas terhadap Bunga (CKB) digunakan untuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam membayar bunga atas hutang yang telah ada. Rasio Cakupan Kas terhadap Hutang Lancar (CKHL) digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam membayar hutang lancar berdasarkan arus kas operasi bersih. Rasio Pengeluaran Modal (PM) digunakan untuk mengukur modal tersedia untuk investasi dan pembayaran hutang yang ada. Rasio Total Hutang (TH) menunjukkan jangka waktu pembayaran hutang oleh perusahaan dengan asumsi semua arus kas operasi digunakan untuk membayar hutang. Rasio Arus Kas Bersih Bebas (AKBB) berguna untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban kas dimasa mendatang dan Rasio Kecukupan Arus Kas (KAK) berguna untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam menyediakan kas untuk memenuhi kewajiban dalam jangka limatahun mendatang. Pemilihan PT. X sebagai perusahaan yang akan diteliti untuk mengetahui tingkat likuiditas perusahaan jasa pelayanan keamanan seiring dengan semakinmeningkatnya biaya operasional perusahaan. Sehingga perusahaan dituntut untuk dapat mengolah kas yang dimiliki dengan sangat hati-hati untuk bisa membiayai kegiatan operasional perusahaan. Dibawah ini adalah Laporan Arus Kas yang diperbandingkan dari periode tahun 2010 sampai dengan tahun 2014.

6 Tabel 1.1 LAPORAN ARUS KAS PT. X LAPORAN ARUS KAS DARI TAHUN 2010 SD TAHUN 2014 DALAM RIBUAN RUPIAH 2010 2011 2012 2013 2014 ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Laba (Rugi) Tahun Berjalan 2.806.670 2.092.780 1.240.319 2.046.204 1.061.843 Penyesuaian : Penyusutan Aktiva Tetap 175.873 215.421 251.413 198.871 46.490 Laba (Rugi) sebelum perubahan modal kerja 2.982.543 2.308.201 1.491.732 2.245.075 1.108.333 ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penambahan (Pengurangan) : Piutang Usaha 300.844 (322.858) (316.235) (98.957) 53.394 Pembayaran dimuka (94.255) (122.669) (144.782) (66.214) (174.647) Piutang lainnya (42.761) (554.145) (708.536) (741.866) (1.117.119) Aktiva lancar lainnya (1.014.130) 999.098 (336.788) (655.832) 163.955 Hutang Pajak (143.953) 75.256 118.029 58.963 112.699 Hutang Bank (25.000) 2.787.222 1.067.695 248.810 134.996 Hutang Pihak Ke-3 (150.000) 205.352 276.534 243.457 986.045 Hutang Lainnya (454.665) (6.520) 27.719 73.112 40.252 Hutang Biaya 118.040 300.722 123.871 555.842 548.242 Jumlah penambahan (pengurangan) (1.505.879) 3.361.457 107.505 (382.685) 747.818 Kas bersih dari aktivitas operasi 1.476.664 5.669.658 1.599.237 1.862.390 1.856.151 ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Perolehan aktiva tetap (139.591) (3.864.151) (742.369) (135.804) (306.163) Arus kas bersih diperoleh dari aktivitas investasi (139.591) (3.864.151) (742.369) (135.804) (306.163) ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Modal Disetor - - - - - Laba (Rugi) ditahan (244.783) (1.771.285) (1.335.264) (1.341.191) (1.427.031) Hutang Leasing (170.321) (211.710) 500.099 (224.261) 218.371 Arus kas bersih diperoleh dari aktivitas pendanaan (415.104) (1.982.995) (835.165) (1.565.453) (1.208.661) Kenaikan (Penurunan) kas dan setara kas 921.969 (177.488) 21.703 161.133 341.327 Saldo kas dan setara kas awal tahun 502.620 1.424.589 1.247.102 1.268.805 1.429.938 Saldo kas dan setara kas 1.424.589 1.247.103 1.268.805 1.429.938 1.771.265

7 PT. X PERGERAKAN GRAFIK ARUS KAS DARI TAHUN 2010 SD 2014 DALAM RIBUAN RUPIAH 6,000,000 DGGG 5,000,000 4,000,000 3,000,000 2,000,000 1,000,000 0 (1,000,000) (2,000,000) Tahun 1010 Tahun 1011 Tahun 1012 Tahun 1013 Tahun 1014 (3,000,000) (4,000,000) Laba Rugi Penyesuaian Arus Kas Bersih dari Investasi Saldo Kas Arus Kas Bersih dari Operasi Arus Kas Bersih dari Pendanaan Gambar 1.1 Arus Kas Tabel 1.2 Ringkasan Arus Kas DALAM RIBUAN RUPIAH 2010 2011 2012 2013 2014 Laba Rugi Penyesuaian 2.982.543 2.308.201 1.491.732 2.245.075 1.108.333 Arus Kas Bersih dari Operasi 1.476.664 5.669.658 1.599.237 1.862.390 1.856.151 Arus Kas Bersih dari Investasi (139.591) (3.864.151) (742.369) (135.804) (306.163) Arus Kas Bersih dari Pendanaan (415.104) (1.982.995) (835.165) (1.565.453) (1.208.661) Saldo Kas 1.424.589 1.247.103 1.268.805 1.429.938 1.771.265

8 Berdasarkan data mentah laporan arus kas di atas, dan sesuai informasi yang didapat dari PT. X bahwa untuk setiap bulannya perusahaan selalu mengalami kesulitan keuangan dalam memenuhi kebutuhan untuk biaya operasionalnya maka penulis akan melakukan penelitian dengan judul: Analisis Laporan Arus Kas Dalam Menilai Kinerja Keuangan. 1.2. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka penulis mencoba mengidentifikasi permasalahan sebagai berikut: Bagaimana kinerja keuangan PT. X jika dilihat dari laporan arus kas-nya? 1.3. Tujuan Penelitian Mengacu pada identifikasi masalah di atas, maka tujuan dari penelitian ini adalah: Untuk mengetahui bagaimana kinerja keuangan PT. X jika dilihat dari arus kasnya. 1.4. Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat yang positif bagi berbagai pihak, dan terutama : 1. Bagi Penulis Untuk menambah pengetahuan mengenai pentingnya analisis laporan arus kas dalam perusahaan dan untuk memenuhi salah satu syarat dalam menempuh strata-1 Fakultas Ekonomi (Program Studi Akuntansi) di Universitas Widyatama. 2. Bagi Akademisi

9 Untuk dapat dijadikan sebagai penambah khasanah ilmu pengetahuan dan dijadikan dasar untuk penelitian-penelitian yang akan datang. 3. Bagi Perusahaan Peneliti mengharap ada sedikit sumbangan bagi perusahaan dengan hasil penelitiannya yaitu dapat dijadikan sebagai acuan untuk melihat sejauh mana kinerja keuangan perusahaan dan dapat menjadi masukan dalam merumuskan kebijakan serta tindakan selanjutnya sehubungan dengan penggunaan analisis laporan keuangan. 4. Bagi Peneliti selanjutnya, Sebagai bahan informasi untuk dapat dipergunakan sebagai bahan penelitian yang berminat dalam bidang yang serupa. 1.5. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada PT. X yang berlokasi diwilayah sekitar Bandung. Waktu penelitian adalah terhitung dari bulan Nopember 2015 sampai dengan Pebruari 2016. Tabel 1.3 Jadual Kegiatan Penelitian No 1 2 Kegiatan Pengajuan Judul Penelitian Pengambilan data perusahaan 2015 2016 Nopember Desember Januari Pebruari 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 3 Analisa data

10 4 Penulisan 5 Sidang skripsi Sumber: data Penelitian 2015 1.6. Keterbatasan Masalah Sehubungan dengan adanya permintaan dari pemilik perusahaan untuk tidak mencantumkan nama perusahaan dalam judul skripsi, maka penulis di dalam menyusun skripsi ini untuk memberikan nama perusahaan tersebut dengan menggunakan nama samaran yaitu dengan sebutan PT. X. Sedangkan data yang diberikan oleh PT. X tersebut kepada penulis adalah data otentik.