Oleh : MUHAMMAD NUR SOLIKIN

dokumen-dokumen yang mirip
PENGARUH EFEKTIFITAS LATIHAN LARI ZIG-ZAG DAN LARI BOLAK BALIK TERHADAP KELINCAHAN DITINJAU DARI KECEPATAN LARI 30 METER

SKRIPSI. Oleh: WAHYU SOEKARNO PUTRO NIM. K FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA Oktober 2012

S K R I P S I. Oleh : NUGROHO SETYO PRESTANTO

BAB I PENDAHULUAN. Olahraga sepak bola merupakan cabang olahraga permainan yang paling

SURVEI TINGKAT KETERAMPILAN BERMAIN SEPAKBOLA SISWA USIA TAHUN SSB BINA SATRIA PURWOREJO PACITAN TAHUN 2015 SKRIPSI

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Pada Jurusan PENJASKESREK OLEH:

S K R I P S I. Oleh : HARIS KURNIAWAN

HUBUNGAN ANTARA KELINCAHAN DAN KECEPATAN DENGAN KEMAMPUAN MENGGIRING BOLA PADA SISWA EXTRAKURIKULER SEPAKBOLA SMA NEGERI 1 GONDANG NGANJUK TAHUN 2016

BAB I PENDAHULUAN. Sepak bola merupakan salah satu dari banyak cabang olahraga yang paling

HUBUNGAN KEKUATAN OTOT LENGAN DENGAN HASIL SERVIS ATAS BOLAVOLI PADA SISWA PUTRA EKSTRAKULIKULER MTs PEMBANGUNAN PACITAN TAHUN 2015 SKRIPSI

HUBUNGAN ANTARA KECEPATAN LARI 50 METER DAN KELINCAHAN

JURNAL PENGARUH LATIHAN SPEED LADDER DRILL TERHADAP KELINCAHAN DAN KEMAMPUAN MENGGIRING BOLA SSB AKADEMI AREMA KABUPATEN TULUNGAGUNG

ARTIKEL SKRIPSI. Oleh : SUGENG SANTOSA

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan PENJASKESREK OLEH :

S K R I P S I. Oleh : LILIK EKO PRAYITNO P

SKRIPSI. Diajukan Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Pada Jurusan PENJASKESREK. Oleh : ARDITYA PRADANA

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat. Permainan sepakbola yang searah dengan filosofi kehidupan

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (FKIP) UNIVERSITAS NUSANTARA PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA UNP KEDIRI 2015

HUBUNGAN ANTARA KEKUATAN OTOT TUNGKAI DAN KELINCAHAN DENGAN KECEPATAN MENGGIRING BOLA PADA SISWA SEKOLAH SEPAK BOLA (SSB) SIDAYU GRESIK TAHUN 2016

ARTIKEL SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan Penjaskesrek OLEH :

ARTIKEL SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Pada Jurusan Penjaskesrek OLEH :

PENGARUH CIRCUIT TRAINING TERHADAP KELINCAHAN PEMAIN PUTRA FUTSAL SMA MUHAMMADIYAH KOTA KEDIRI TAHUN AJARAN 2016/2017 SKRIPSI

S K R I P S I. Oleh : LUTFI ZAKARIA NPM:

SKRIPSI. Disusun Oleh : TIKNO PRATOMO NPM :

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagai Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan PENJASKESREK OLEH :

SURVEI KONDISI FISIK PEMAIN PS. PUTRA SAKTI JOMBANG

PENGARUH PENDEKATAN TEKNIK DAN TAKTIK SERTA KEMAMPUAN GERAK DASAR TERHADAP KETERAMPILAN MENGGIRING BOLA PADA ANAK USIA TAHUN SSB PUTRA KEDIRI

SKRIPSI OLEH : ARGA RIZKY YUARTA NPM:

ARTIKEL SKRIPSI. Disusun Oleh : TULUS JATI ASMORO NPM :

KETERAMPILAN MENGGIRING BOLA DITINJAU DARI PENDEKATAN TEKNIK DAN TAKTIK SERTA KEMAMPUAN GERAK DASAR PADA ANAK USIA TAHUN SSB KANDANGAN

PROGRAM STUDI PENJASKESREK FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI 2015

ANALISIS KONDISI FISIK PEMAIN SEPAK BOLA KLUB PERSEPU UPGRIS TAHUN 2016

S K R I P S I. Oleh : EDI SISWANTO NPM : FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (FKIP)

HUBUNGAN ANTARA POWER OTOT TUNGKAI DAN KELINCAHAN TERHADAP KEMAMPUAN MENGGIRING BOLA DALAM PERMAINAN SEPAK BOLA USIA TAHUN DI SSB DESA KETRO

KEMAMPUAN LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK DITINJAU DARI KEMAMPUANMOTORABILITYPADA SISWA PUTRA KELAS IV DAN V SD NEGERI 3 MOJOROTO KEDIRI TAHUN 2015

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagai Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan PENJASKESREK. Oleh :

HUBUNGAN KEKUATAN OTOT PERUT DENGAN KETRAMPILAN MENYUNDUL BOLA PADA PEMBELAJARAN SEPAKBOLA BAGI PARA SISWA KELAS XI SMK NEGERI 1 GROGOL TAHUN 2015

PENGARUH PELATIHAN LARI ZIG ZAG TERHADAP KELINCAHAN SISWA EKSTRA KURIKULER SEPAK BOLA SMA NEGERI 2 KOTA GORONTALO

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Universitas Negeri Yogyakartasebagai berikut ini:

KONTRIBUSI KELINCAHAN DAN KECEPATAN TERHADAP KETERAMPILAN MENGGIRING BOLA DALAM PERMAINAN BOLA BASKET

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan taraf hidup sehat yang lebih baik lagi. Olahraga adalah proses sistematik yang

HUBUNGAN ANTARA KEKUATAN OTOT PERUT DENGAN KEMAMPUAN MENYUNDUL BOLA PADA PEMBELAJARAN SEPAK BOLA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (FKIP)

ARTIKEL SKRIPSI. Oleh : SYAMSUL ANAM NPM :

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan PJKR OLEH:

ARTIKEL SKRIPSI. Diajukan Untuk Penulisan Skripsi Guna Memenuhi Salah SatuSyarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan PENJASKESREK

S K R I P S I. Oleh : RIDZAL DWI SEPTIAWAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (FKIP)

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Pada Program Studi Penjaskesrek.

HUBUNGAN FLEXIBILITAS

PERBEDAAN EFEKTIFITAS TENDANGAN PENALTI DENGAN MENGGUNAKAN KAKI BAGIAN DALAM DAN PUNGGUNG TIM SEPAK BOLA UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI TAHUN 2015

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. dan pembahasan, dapat diambil kesimpulan bahwa: kelincahan memberikan

PENGARUH METODE PERMAINAN TRADISIONAL TERHADAP KESEGARAN JASMANI SISWA KELAS IV DAN V SDN PELEM II TAHUN AJARAN 2014/2015 SKRIPSI

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan analisis data dan pembahasan pada bab sebelumya, maka. kesimpulan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan Penjaskesrek. Oleh:

HUBUNGAN ANTARA DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI DAN KELINCAHAN TERHADAP PRESTASI LOMPAT JAUH GAYA MENGGANTUNG BAGI SISWA KELAS X SMK PGRI 2 KEDIRI SKRIPSI

PENGARUH PERBEDAAN LATIHAN TERHADAP KEMAMPUAN SMASH BOLA VOLI. Slamet Riyadi Jurusan Pendidikan Olahraga dan Kesehatan FKIP UNS Surakarta

PENGARUH MODIFIKASI PERMAINAN TERHADAP HASIL BELAJAR PASSING SEPAKBOLA (Objek Studi pada siswa kelas XI SMK PGRI 3 Kediri Tahun Pelajaran 2014/2015)

ARTIKEL S K R I P S I

SKRIPSI. Disusun Oleh : NUR AMINSYAH RAMADHAN NPM:

BAB I PENDAHULAN. di Indonesia, metodologi kepelatihan harus ditingkatkan untuk dalam upaya. meningkatkan prestasi dalam cabang sepakbola.

PERBANDINGAN TINGKAT KEBUGARAN JASMANI SISWA EKSTRAKURIKULER OLAHRAGA DENGAN SISWA EKSTRAKURIKULER PENGEMBANGAN DIRI DI MTs MA ARIF PARE SKRIPSI

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Program Studi Penjaskesrek.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. dan pembahasan, maka dapat diambil kesimpulan bahwa: 1. Ada hubungan yang signifikan antara kelincahan dengan kemampuan

BAB I PENDAHULUAN. serta sebagai sarana untuk meraih prestasi. latihan fisik yang teratur dan sesuai untuk mengembangkan kemampuan

SKRIPSI. DisusunOleh : SIGIT BUDIYANTO NPM :

HUBUNGAN KEKUATAN OTOT TUNGKAI DAN KELENTUKAN TOGOK TERHADAP KEMAMPUAN KETEPATAN MENENDANG BOLA PADA SISWA PUTRA KELAS VIII SMPN 2 KEPUNG SKRIPSI

HUBUNGAN KELINCAHAN DENGAN NILAI PSIKOMOTOR MATA PELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 INGIN JAYA KABUPATEN ACEH BESAR

PENGARUH METODE MENGAJAR DAN KELINCAHAN TERHADAP KETERAMPILAN TEKNIK DASAR SEPAKBOLA PADA SISWA PUTRA KELAS VI SD NEGERI PROPPO 1 PAMEKASAN

ARTIKEL SKRIPSI HERU BAGUS FEBRIANTO NPM: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI

BAB I PENDAHULUAN. kesegaran jasmani dan berpengaruh pula pada peningkatan prestasi pada cabang

BAB I PENDAHULUAN. seluruh dunia, semua orang mengenalnya, baik anak-anak, remaja, tua -muda, pria

KONTRIBUSI KOORDINASI MATA-KAKI DAN KELINCAHAN TERHADAP KETERAMPILAN MENGGIRING BOLA DALAM PERMAINAN SEPAKBOLA CLUB BILOPA KABUPATEN SINJAI

SKRIPSI. Oleh : DWI SUSILO NPM

PENGARUH GAYA MENGAJAR RESIPROKAL TERHADAP HASIL BELAJAR PASSING BAWAH BOLAVOLI PADA SISWA KELAS X SMK KARYA WATES TAHUN PELAJARAN 2015/2016

PROFIL KOBDISI FISIK PEMAIN EKSTRAKURIKULER BOLABASKET DI SMAN 2 PARE TAHUN 2014/2015 SKRIPSI

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan PENJASKESREK OLEH :

HUBUNGAN ANTARA KECEPATAN DAN KELINCAHAN DENGAN KETERAMPILAN MENGGIRING BOLA PADA SISWA PUTRA SMK PGRI 4 KEDIRI TAHUN 2015

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagai Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan PENJASKESREK OLEH :

SKRIPSI. Oleh : SYAMSUL MA ARIF NPM

OLEH : YULI HARIANTO ANDRIANSYAH NPM :

SEMINAR NASIONAL PENINGKATAN KUALITAS PENULISAN KARYA ILMIAH STOK BINA GUNA, SABTU 16 SEPTEMBER 2017 PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN SIDE SHUFFLE

Key Word : Speed Rate, Agility, Dribbling. Perbedaan Tingkat Kecepatan...(Rahmad Dany B)

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagai Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan PENJASKESREK

BAB I PENDAHULUAN. Dalam permainan sepakbola banyak faktor-faktor yang dibutuhkan sesuai

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat. Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.P.d)

HUBUNGAN ANTARA AGILITY DENGAN KEMAMPUAN DRIBBLING DALAM PERMAINAN BOLA BASKET SISWA KELAS VIII SMPN 2 MOJOANYAR KABUPATEN MOJOKERTO SKRIPSI

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. pengujian hipotesis, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: Terdapat

JURNAL SURVEI TINGKAT KEBUGARAN JASMANI SISWA EKSTRAKURIKULER BOLA BASKET SMA NEGERI 3 KEDIRI TAHUN PELAJARAN 2016/2017

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisis data, deskripsi, pengujian hasil penelitian, dan. pembahasan, dapat diambil kesimpulan bahwa:

PENGARUH METODE BELAJAR GUIDE DISCOVERY TERHADAP HASIL BELAJAR PERMAINAN SEPAK BOLA PADA SISWA PUTRA SMK PGRI 4 KOTA KEDIRI TAHUN 2015

SKRIPSI. Oleh : SUTOMO NPM : P

SKRIPSI. Oleh : NPM : PROGAM STUDI PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

HUBUNGAN ANTARA KEKUATAN OTOT TUNGKAI DAN KEKUATAN OTOT PERUT DENGAN KETEPATAN MENENDANG MENGGUNAKAN PUNGGUNG KAKI

HUBUNGAN ANTARA KEKUATAN OTOT LENGAN DAN KEKUATAN OTOT PERUT DENGAN KEMAMPUAN TOLAK PELURU GAYA ORTODHOX PADA SISWA PUTRA KELAS X SMK PGRI 3 KEDIRI

PENGARUH LATIHAN ROPE JUMP DENGAN METODE INTERVAL TRAINING TERHADAP DAYA TAHAN OTOT TUNGKAI PADA CLUB SEPAK BOLA JOYO FC KOTA KEDIRI SKRIPSI

SKRIPSI. (S.Pd.) Pada Progam Studi Penjaskesrek. Disusun Oleh : LUKMAN HADI NPM:

PENGARUH MODIFIKASI PERMAINAN TERHADAP HASIL BELAJAR PASSING SEPAKBOLA. (Objek Studi pada Siswa Kelas XI TKR di SMK NEGERI 1 GROGOL.

Transkripsi:

PENGARUH EFEKTIFITAS LATIHAN LARI ZIG-ZAG DAN SHUTTLE RUN TERHADAP KELINCAHAN SISWA SSB BEKISAR MERAH KELOMPOK UMUR 10-12 TAHUN KABUPATEN TULUNGAGUNG TAHUN 2015 S K R I P S I Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan ( S.Pd. ) Pada Jurusan Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi Oleh : MUHAMMAD NUR SOLIKIN 11.1.01.09.0594 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (FKIP) UNIVERSITAS NUSANTARA PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA UNP KEDIRI 2015 1

2

3

PENGARUH LATIHAN DENGAN METODE DISRTRIBUTED PRACTICE DAN MASSED PRACTICE TERHADAP KEMAMPUAN PUKULAN FOREHAND TENIS MEJA PADA SISWA PUTRA KELAS XII IPS 4 SMA KATOLIK SANTO AUGUSTINUS KEDIRI TAHUN AJARAN 2014/2015 MOHAMMAD WAHYUDI 11.1.01.09.0590 FKIP PENJASKESREK Dosen Pembimbing I : Drs. Slamet Junaidi, M.Pd. Dosen Pembimbing II : Drs. Sugito, M.Pd. UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI ABSTRAK Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui: (1) Pengaruh latihan lari zig-zag terhadap peningkatan kelincahan siswa Bekisar Merah Kelompok Umur 10-12 Tahun Kabupaten Tulungagung Tahun 2015; (2) pengaruh latihan lari shuttle run terhadap peningkatan kelincahan siswa SSB Bekisar Merah Kelompok Umur 10-12 Tahun Kabupaten Tulungagung Tahun 2015; (3) Untuk mengetahui perbedaan efektifitas latihan lari zig-zag dan shuttle run terhadap peningkatan kelincahan siswa SSB Bekisar Merah Kelompok Umur 10-12 Tahun Kabupaten Tulungagung Tahun 2015. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen. Sampel penelitian ini adalah siswa SSB Bekisar Merah kabupaten Tulungagung kelompok usia 10-12 tahun yang berjumlah 30 siswa. Penelitian ini menggunakan penelitian populasi. Untuk memperoleh data yang sesuai, dilakukan tes awal (pre-test) dan tes akhir (post-test) menggunakan instrumen penelitian L.S.U. Agility Obstacle Course Test. Teknik analisis data yang digunakan dengan uji t pada taraf signifikansi 5 %. Berdasarkan hasil penelitian dapat diperoleh simpulan sebagai berikut: (1) Ada pengaruh yang signifikan antara latihan lari zig-zag dan shuttle run terhadap kelincahan siswa Bekisar Merah Kelompok Umur 10-12 tahun Kabupaten Tulungagung tahun 2015, dengan nilai perhitungan t hit sebesar 12,636 dan t tabel sebesar 2,145 pada taraf signifikasi 5%. (2) Latihan Shuttle Run lebih baik pengaruhnya daripada latihan Lari Zig-Zag terhadap peningkatan kelincahan siswa SSB Bekisar Merah Kelompok Umur 10-12 tahun Kabupaten Tulungagung tahun 2015. Kelompok 1 (Lari Zig-Zag) memiliki peningkatan sebesar 3,31%. Sedangkan Kelompok 2 (Shuttle Run) memiliki peningkatan kelincahan sebesar 6,92%. Kata kunci: latihan lari zig-zag, shuttle run, kelincahan. 4

I. LATAR BELAKANG Pembinaan pemain sepakbola usia dini di Indonesia dilakukan melalui wadah yaitu Sekolah Sepak Bola (SSB). Sekolah sepak bola adalah sekolah yang mempelajari tentang permainan sepak bola dan merupakan sebuah organisasi olahraga khususnya sepak bola yang berfungsi mengembangkan potensi yang dimiliki atlet serta menjadi wadah pembinaan sepak bola usia dini. SSB merupakan wadah pembinaan sepak bola usia dini yang bertahap sehingga harus mempunyai komponenkomponen yang mendukung dan dipenuhi oleh sekolah sepak bola tersebut. Komponen-komponen dalam SSB antara lain yaitu penanggung jawab, pelatih yang bersertifikat, kurikulum, alat dan fasilitas latihan. SSB tujuan utamanya yaitu menampung dan memberikan kesempatan bagi para siswanya dalam mengembangkan potensi dan bakatnya agar menjadi pemain yang berkualitas, mampu bersaing dengan SSB lainnya, diterima oleh masyarakat serta mampu mempertahankan kelangsungan hidup ogranisasi tersebut. Disamping itu, SSB juga memberikan dasar yang kuat tentang cara bermain sepak bola yang benar, termasuk di dalamnya membentuk sikap, kepribadian, dan perilaku yang baik, sedangkan pencapaian prestasi merupakan tujuan jangka panjang. Pengorganisasian latihan dalam sekolah sepak bola sangat penting dilakukan yang bertujuan untuk mempermudah dan memperlancar proses latihan. Pengorganisasian latihan dalam SSB yaitu dengan pembagian dan pengelompokan umur pemain. Menurut resensi PSSI yang dikutip Soedjono (1995: 10-12), kelompok latihan atlet usia dini dalam SSB dapat dibagi menjadi tiga kelompok sebagai berikut yaitu kelompok umur 6-10 tahun, kelompok umur 10-12 tahun, dan kelompok umur 12-14 tahun. Perkembangan sepak bola yang ada di berbagai daerah Indonesia saat ini cukup menggembirakan. Hal ini dapat dilihat dengan adanya SSB diberbagai wilayah Indonesia. Melalui pembinaan dan pelatihan yang dilakukan SSB, diharapkan menjadi pemain sepak bola yang terampil dan berprestasi sehingga dapat mengangkat prestasi sepak bola Indonesia didunia internasional. Salah satu sekolah sepak bola yang berkembang di wilayah kabupaten Karanganyar adalah SSB Pesat Indonesia. SSB dalam pengembangan latihan harus mampu mendidik dan melatih teknik, taktik, serta mental para siswanya. Latihan kondisi fisik sejak usia dini sangat diperlukan karena sepak bola membutuhkan kekuatan, daya tahan, daya ledak, kecepatan, daya lentur, kelincahan, koordinasi, keseimbangan, reaksi, dan 5

ketepatan yang baik. Lagi pula sepak bola dimainkan selama 2 x 45 menit ditambah istirahat 15 menit diantara babak pertama dan kedua. Bahkan terkadang permainan dilanjutkan dengan babak tambahan selama 2 x 15 menit, sehingga pemain dituntut untuk senantiasa bergerak. Dan bukan hanya senantiasa bergerak, namun dalam bergerak tersebut masih melakukan berbagai gerak fisik lainnya seperti berlari sambil menggiring bola, berlari kemudian berhenti tiba-tiba, berlari sambil berbelok 90 derajat, bahkan 180 derajat. Melompat, meluncur (sliding) dan beradu badan (body charge), bahkan terkadang berlanggar dengan pemain lawan dalam kecepatan tinggi. Selain itu kemampuan kondisi fisik akan sangat mendukung dalam pengembangan teknik, taktik dan mental pemain sepakbola. Salah satu unsur kondisi fisik yang perlu dikembangkan dalam sepak bola adalah kelincahan (agility). Kelincahan adalah kemampuan mengubah arah dengan cepat dan tepat, selagi tubuh bergerak dari satu tempat ke tempat lain (Mochamad Sajoto, 1988: 55). Kelincahan sangat diperlukan dalam sepak bola yaitu untuk menguasai teknik dan taktik yang lebih kompleks yang dapat dilihat dalam situasi permainan antara lain bergerak dengan cepat dan merubah arah, gerakan berkelit sambil berlari melewati hadangan lawan, menendang bola dengan salto, menguasai kemudian mengoper bola saa badan tergelincir dan jatuh, meloloskan diri dari hadangan lawan, memenangkan posisi dalam permainan, mampu melakukan gerakan lebih leluasa, terhindar dari cidera, menciptakan peluang dan mampu mengganggu konsentrasi lawan. Peningkatan kondisi fisik harus dikembangkan menggunakan berbagai model latihan yang bertujuan agar latihan lebih bervariasi serta menghindari rasa bosan. Peningkatan kualitas fisik kelincahan dapat dilakukan dengan berbagai variasi model latihan. Menurut Remmy Muchtar (1992: 91), beberapa bentuk model latihan untuk meningkatkan kelincahan antara lain lari rintangan, lari berbelok-belok (lari zig-zag), dan lari bolak-balik (shuttle run). Kenyataan dilapangan sering dijumpai para pelatih sepakbola pada umumnya memberikan latihan kelincahan dengan dua model latihan yaitu latihan lari zig-zag dan latihan shuttle run. Penelitian ini bertujuan menguji pengaruh antara model latihan lari zig-zag dan shuttle run dalam meningkatkan kelincahan dengan menggunakan sampel penelitian siswa SSB Bekisar Merah Tulungagung Kelompok Umur 10-12 tahun. Oleh karena itu, maka penelitian ini bermaksud untuk mengkaji dan mencari solusinya dengan penelitian yang berjudul Pengaruh Efektifitas Latihan Lari Zig- 6

zag Dan Shuttle Run Terhadap Kelincahan Siswa SSB Bekisar Merah Kelompok Umur 10-12 Tahun Kabupaten Tulungagung Tahun 2015. II. METODE PENELITIAN 1. Pendekatan Penelitian Setiap aktifitas penelitian perlu adanya metode yang tepat untuk digunakan, sebab pada prinsipnya tidak semua metode sesuai dengan penelitian yang dikerjakan. Metode yang dipilih selain merupakan cara atau teknik untuk memperoleh data, juga digunakan sebagai pedoman dan arah untuk menentukan maksud serta tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian itu sendiri. Sesuai dengan tujuan dan hipotesis yang dirumuskan maka untuk mengukapkan masalah tersebut, pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif. data kuantitatif adalah data yang berbentuk angka, atau data kuantitatif yang diangkakan. 2. Teknik Penelitian Desain penelitian eksperimental dalam penelitian ini menggunakan rancangan control group pre-test post test design (Suharsini, 1998: 86). III. HASIL DAN KESIMPULAN 1. Perbedaan Pengaruh Efektifitas Latihan Lari Zig-zag dan Shuttle Run Terhadap Kelincahan Berdasarkan hasil analisis data yang dilakukan sebelum diberi perlakuan, diperoleh nilai t tes awal antara kelompok 1 dan kelompok 2 = 0,188, sedangkan t tabel = 2,145. Ternyata t hit < t tabel 5%, yang berarti hipotesis nol diterima. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa, kelompok 1 dan kelompok 2 sebelum diberi perlakuan dalam keadaan seimbang atau tidak terdapat perbedaan tingkat kelincahan. Hal ini artinya, antara kelompok 1 dan 2 berangkat dari titik tolak tingkat kelincahan yang seimbang. Apabila setelah diberi perlakuan terdapat perbedaan, hal ini karena adanya perbedaan perlakuan yang diberikan. Berdasarkan hasil pengujian perbedaan tes awal dan tes akhir pada kelompok 1 diperoleh nilai sebesar = 3,981, sedangkan t tabel = 2,145. Ternyata t hitung > t tabel 5%, yang berarti hipotesis nol ditolak. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa, terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil tes awal dan tes akhir pada kelompok 1. Hal ini artinya, kelompok 1 memiliki peningkatan kelincahan yang disebabkan oleh perlakuan yang diberikan yaitu latihan lari zig-zag. Berdasarkan hasil pengujian perbedaan tes awal dan tes akhir pada kelompok 2 7

diperoleh nilai sebesar = 21,215, sedangkan t tabel = 2,145. Ternyata t hitung > t tabel 5%, yang berarti hipotesis nol ditolak. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil tes awal dan tes akhir pada kelompok 2. Hal ini artinya, kelompok 2 memiliki peningkatan kelincahan yang disebabkan oleh perlakuan yang diberikan, yaitu latihan shuttle run. Berdasarkan hasil pengujian perbedaan yang dilakukan pada data tes akhir antara kelompok 1 dan kelompok 2 diperoleh hasil t hitung sebesar 12,63, sedangkan t tabel pada taraf signifikansi 5% sebesar 2,145. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa, terdapat perbedaan yang signifikan tes akhir antara kelompok 1 dan tes akhir kelompok 2. Perbedaan tersebut disebabkan latihan lari zig-zag dan shuttle run masing-masing memiliki kelebihan dan kelemahan yang berbeda. Perbedaan kelebihan dan kelemahan dari masing-masing bentuk latihan tersebut akan menimbulkan pengaruh yang berbeda pula terhadap peningkatan kelincahan. Dengan demikian hipotesis yang menyatakan, ada pengaruh efektifitas latihan lari zig-zag dan shuttle run terhadap kelincahan siswa SSB Bekisar Merah Kelompok Umur 10-12 tahun Kabupaten Tulungagung tahun 2015, dapat diterima kebenarannya. 2. Latihan Shuttle Run Lebih Baik Pengaruhnya terhadap Peningkatan Kelincahan Berdasarkan hasil penghitungan prosentase peningkatan kelincahan diketahui bahwa, kelompok 1 memiliki nilai prosentase peningkatan kelincahan sebesar 3,31%. Sedangkan kelompok 2 memiliki peningkatan kelincahan sebesar 6,92%. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa, kelompok 2 memiliki prosentase peningkatan kelincahan yang lebih besar daripada kelompok 1. Dengan demikian hipotesis yang menyatakan, latihan Shuttle Run lebih baik pengaruhnya daripada latihan Lari Zig-Zag terhadap peningkatan kelincahan pada siswa SSB Bekisar Merah Kelompok Umur 10-12 tahun Kabupaten Tulungagung tahun 2015, dapat diterima kebenarannya. KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian dan hasil analisis data yang telah dilakukan, ternyata hipotesis yang diajukan dapat diterima. Dengan demikian dapat diperoleh simpulan sebagai berikut: 1. Ada pengaruh yang signifikan antara latihan lari zig-zag dan shuttle run terhadap kelincahan siswa Bekisar Merah Kelompok Umur 10-12 tahun Kabupaten Tulungagung tahun 2015, dengan nilai perhitungan t hit sebesar 8

12,636 dan t tabel sebesar 2,145 pada taraf signifikasi 5%. 2. Latihan Shuttle Run lebih baik pengaruhnya daripada latihan Lari Zig- Zag terhadap peningkatan kelincahan siswa SSB Bekisar Merah Kelompok Umur 10-12 tahun Kabupaten Tulungagung tahun 2015. Kelompok 1 (Lari Zig-Zag) memiliki peningkatan sebesar 3,31%. Sedangkan Kelompok 2 (Shuttle Run) memiliki peningkatan kelincahan sebesar 6,92%. IV. DAFTAR PUSTAKA Barry L. Johnson, Jack K. Nelson. (1970). Practical Measurements For Evaluation In Physical Education. Burgess Publishing Company. Bompa, Tudor O. (1994). Theory and Metodology of Training. Dubugue, Lowa: Kendal/Hunt Publishing Compeny. Djoko Pekik Irianto. (2002). Dasar Kepelatihan, (sebuah diktat). Yogyakarta: FIK UNY. Ismaryati. (2008). Tes dan Pengukuran Olahraga. Cetakan 2. Surakarta: LPP UNS dan UNS Press. Kent M. (1994). The Oxford Dictionary of Sport Science and Medicine. New York: Oxford Univercity Press. Rusli Lutan, dkk. (2000). Dasar-dasar Kepelatihan. Jakarta: Departemen Pendidikan dam Kebudayaan. Sajoto M. (1998). Pembinaan Kondisi Fisik Dalam Olahraga. Jakarta: Departemen Pendidikan dam Kebudayaan. Soedjono. (1995). Sepakbola Usia Dini. Yogyakarta: FPOK IKIP Yogyakarta.. (1999). Konsep Pembinaan Sepakbola Usia Dini. Makalah. Yogyakarta: FPOK IKIP Yogyakarta. Soegiyanto. (1991). Materi dan Penilaian Mengajar Permainan Sepakbola. Yogyakarta: SGO. Sucipto, dkk. (2000). Sepakbola. Yogyakarta: Departemen Pendidikan Nasional. Sugiyono. (2003). Statistik Untuk Penelitian. Bandung: CV. Alfabeta. Suharno HP.(1983). Metodologi Pelatihan. Yogyakarta: Yayasan STO.. (1985). Ilmu Kepelatihan Olahraga. Yogyakarta: IKIP.. (1993). Metodologi Pelatihan Olahraga. Jakarta: KONI Pusat. Suharsimi Arikunto. (1998). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: PT Rineka Cipta. Sukadiyanto. (2002). Pengantar Teori dan Metodologi Melatih Fisik. Yogyakarta: FIK UNY. Nossek, Josef. (1995). Teori Umum Latihan. (Terjemahan Oleh Drs. M. Furqon H, M.Pd). Surakarta: Sebelas Maret University Press. Remmy Muchtar. (1992). Olahraga Pilihan Sepakbola. Jakarta: Departemen Pendidikan dam Kebudayaan. 9