BAB III OBJEK PENELITIAN DAN METODE PENELITIAN. ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu tentang

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITITAN. Desain atau metode penelitian dalam suatu penelitian sangat penting

BAB III METODE PENELITIAN. Pada dasarnya metode berarti cara yang dipergunakan untuk mencapai tujuan. Definisi metode menurut Sugiyono (2008:2) yaitu:

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. analisis biaya operasional pengaruhnya terhadap tingkat laba bersih pada PDAM

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Operasi Terhadap Profitabilitas pada PT. Kereta Api Indonesia (Persero)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian (research design) merupakan framework dari suatu

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. Yang menjadi obyek dalam penelitian ini adalah pemeriksaan pajak dan

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Menurut Husein Umar (2005:303) menerangkan bahwa :

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. biaya langsung (direct cost of money) dan opportunity cost of time

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITAN

BAB III METODE PENELITIAN. Metode dalam penelitian merupakan suatu cara yang digunakan oleh

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini berjudul pengaruh penagihan tunggakan pajak dengan surat

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk mendapatkan data yang diperlukan pada penelitian ini, penulis

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dalam mencapi satu tujuan. Penetapan metode yang digunakan merupakan hal

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. penelitian, objek penelitian ini menjadi sasaran dalam penelitian untuk

III. METODE PENELITIAN. yang ingin dicapai yaitu penelitian deskriptif asosiatif, dengan menggunakan

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. gejala atau peristiwa tertentu. Peristiwa atau kejadian yang diteliti adalah suatu

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. lakukan dapat terselesaikan dengan baik dan benar serta terarah dan fokus

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Obyek penelitian ditemukan melekat pada subyek penelitian. Adapun yang

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Kantor Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. tentang sesuatu hal objektives, valid, dan reliable tentang suatu hal (variabel

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Mu amalat Indonesia yang berlokasi di Jl.Letjend S Parman no.54 Slipi

III. METODOLOGI PENELITIAN. populasi, sampel, teknik pengambilan sampel, dan variabel penelitian. Hal lain

BAB III METODE PENELITIAN. dan pelaksanaan penelitian (Nazir, 2003:84). Dalam penelitian ini penulis ingin

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. penelitian menurut Sugiyono(2010:32) adalah sebagai berikut : ditetapkan untuk dipelajari dan ditarik kesimpulan.

BAB III METODE PENELITIAN

III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian berisi metode yang digunakan beserta alasan alasannya

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada perusahaan-perusahaan yang tergolong dalam kelompok

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Objek penelitian yang menjadi fokus penulis dalam penelitian ini adalah

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian merupakan suatu alat penolong bagi peneliti untuk

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI semester ganjil

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III OBYEK & METODE PENELITIAN. Objek penelitian merupakan masalah yang diteliti dalam suatu penelitian.

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini mengkaji tentang perbedaan penetapan Pajak Penghasilan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODA PENELITIAN. penelitian eksperimen adalah penelitian deskriptif yang ingin mencari

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. untuk mengetahui seberapa besar minat belajar siswa kelas XII Jurusan Teknik

ANALISIS DATA KUANTITATIF

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Setelah merumuskan hipotesis yang diturunkan secara deduktif dari landasan

BAB III OBJEK & METODE PENELITIAN. peneliti.objek dalam penelitian ini adalah Efektifitas Pengendalian Internal

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, variabel yang diteliti terdiri dari variabel

BAB III OBJEK DAN METODOLOGI PENELITIAN. Objek penelitian merupakan sesuatu yang menjadi perhatian dalam suatu

BAB III OBJEK DAN METODOLOGI PENELITIAN. dengan pendapat Sugiyono (2010:13) mengenai pengertian objek penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Menengah Pertama (SMP) ceramah dalam proses pembelajaran.

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Fokus penelitian ini adalah Pengaruh Model Pembelajaran CORE

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif asosiatif dengan

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode penelitian

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Objek penelitian yang menjadi fokus penulis dalam penelitian ini adalah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang akan dilakukan adalah penelitian komparatif dan

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Desain dari penelitian adalah semua proses yang diperlukan dalam

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian merupakan serangkaian langkah yang harus ditempuh

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, variabel yang diteliti terdiri dari variabel

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan di SMP Negeri 7 Gorontalo

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. penulisan dalam rangka menulis sebuah laporan. Penelitian ini dilakukan untuk

BAB III METODE PENELITIAN. berpengaruh pada kinerja keuangan yang diukur dalam tingkat Return On

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Objek Penelitian merupakan sesuatu target atau sasaran untuk

BAB III METODE PENELITIAN. terhadap data tersebut serta penampilan dari hasilnya. 71 Pendekatan

III. METODE PENELITIAN. data dengan maksud untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Metode yang akan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 6 Bandung yang beralamat di Jl. Soekarno-Hatta (Riung Bandung), Jawa Barat.

BAB III METODE PENELITIAN. (independent variable) dan variabel terikat (dependent variable). Yang menjadi

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Menurut Margono (2010:1) metode penelitian adalah semua kegiatan

III. METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah deskriptif, sedangkan Metode yang digunakan

BAB III METODE PENELITIAN. Metode merupakan Suatu cara atau jalan pengaturan atau pemeriksaan

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. dan profitabilitas. Struktur modal berkaitan dengan bagaimana distribusi aktiva

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian pada dasarnya harus dilakukan secara sistematis, berencana dan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A.

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. mendapatkan jawaban ataupun solusi dari permasalahan yang terjadi.

III. METODOLOGI PENELITIAN

Transkripsi:

BAB III OBJEK PENELITIAN DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Pengertian objek penelitian menurut Sugiyono (2009:13) adalah sasaran ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu tentang sesuatu hal objektif, valid, dan reliable tentang sesuatu hal (variabel tertentu). Objek penelitian yang dianalisis dalam penelitian ini adalah perbandingan pertumbuhan investasi sebelum dan sesudah penerapan flat rate terhadap penerimaan pajak penghasilan di Provinsi Banten. Dalam penelitian ini yang menjadi variabel independen adalah pertumbuhan investasi sebelum dan sesudah penerapan flat rate. Sedangkan variabel dependen yang diteliti adalah penerimaan pajak penghasilan sebelum dan sesudah penerapan flat rate. 3.2 Metode Penelitian 3.2.1 Desain Penelitian Berdasarkan rumusan masalah pada penelitian ini, penulis menggunakan metode penelitian komparatif, menurut Nazir (2003: 54), yaitu sejenis penelitian deskriptif yang ingin mencari jawaban secara mendasar tentang sebab akibat dengan menganalisis faktor-faktor penyebab terjadinya ataupun munculnya suatu fenomena tertentu. Penelitian komparatif merupakan penelitian yang bersifat ex post facto, artinya data dikumpulkan setelah semua kejadian yang dikumpulkan

61 telah selesai berlangsung. Karena sifatnya ex post facto, maka penelitian tersebut tidak mempunyai kontrol terhadap variabel bebas. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui perbedaan pertumbuhan investasi sebelum dan sesudah penerapan flat rate. Dalam penelitian ini, penulis juga ingin mengetahui adanya hubungan dari variabel bebas terhadap variabel terikat, yaitu pertumbuhan investasi dengan penerimaan pajak penghasilan, maka desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan metode asosiatif. Menurut Sugiyono (2005: 11) metode asosiatif adalah penelitian yang mencari hubungan antara satu variabel dengan variabel lainnya. Penelitian dilakukan dengan menggunakan analisis data sekunder, yaitu dengan mengolah data yang dikumpulkan dari Badan Pusat Statistik Provinsi Banten yang bersumber dari Badan Koordinasi Penanaman Modal Daerah (BKPMD) Provinsi Banten dan Kanwil Direktorat Jenderal Pajak Provinsi Banten, yaitu realisasi investasi dan realisasi penerimaan pajak penghasilan Badan sebelum dan sesudah penerapan flat rate yang selanjutnya dianalisis untuk kemudian diambil kesimpulan mengenai perbandingan pertumbuhan investasi sebelum dan sesudah penerapan flat rate terhadap penerimaan pajak penghasilan. 3.2.2 Definisi dan Operasionalisasi Variabel 3.2.2.1 Definisi Variabel Variabel penelitian pada dasarnya adalah suatu hal yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari, sehingga diperoleh informasi

62 tentang hal tersebut dan kemudian ditarik kesimpulan. Menurut Sugiyono dalam buku Statistik Untuk Penelitian (2002: 45) yaitu Secara teoritis, variabel dapat didefinisikan sebagai atribut sebuah objek, mempunyai variasi antara satu objek dengan objek lainnya. Sesuai dengan judul penelitian ini yaitu mengenai Analisis Perbandingan Pertumbuhan Investasi Sebelum dan Sesudah Penerapan Flat Rate terhadap Penerimaan Pajak Penghasilan di Provinsi Banten. Pertumbuhan investasi dan penerimaan pajak penghasilan sebelum flat rate (tarif progresif) menggunakan tarif sebesar 10%, 15%, dan 30% sesuai dengan lapisan penghasilan kena pajaknya yang diterapkan sesuai dengan Undang-Undang No. 17 Tahun 2000 tentang Pajak Penghasilan. Sedangkan pertumbuhan investasi dan penerimaan pajak penghasilan sesudah flat rate (flat rate) menggunakan tarif sebesar 28% untuk tahun 2009 dan 25% untuk tahun 2010 sesuai dengan Undang- Undang No. 36 Tahun 2008 pasal 17 Pajak Penghasilan Badan. Penelitian ini terdapat 2 variabel, yaitu: a. Variabel Independen (X) Variabel Independen (X) adalah variabel yang mempengaruhi variabel lainnya. Dalam kaitannya dengan masalah yang diteliti, dalam penelitian ini. Yang merupakan variabel independen, yaitu: Variabel : Pertumbuhan investasi Pertumbuhan investasi dilihat dari penanaman modal yang merupakan langkah awal kegiatan pembangunan ekonomi yang dapat mempengaruhi tinggi rendahnya pembangunan ekonomi di wilayah tersebut. Pertumbuhan investasi dalam penelitian ini dibagi menjadi 2

63 yaitu pertumbuhan investasi sebelum penerapan flat rate dan pertumbuhan investasi sesudah penerapan flat rate.. b. Variabel Dependen (Y) Variabel dependen (Y) adalah variabel yang dipengaruhi variabel lainnya. Dalam kaitannya dengan masalah yang diteliti. Variabel dependen juga disebut sebagai variabel akibat dari adanya variabel independen yang menjadi variabel ini, yaitu: Variabel Y: Penerimaan pajak penghasilan Penerimaan pajak penghasilan merupakan upaya untuk memasukkan uang ke kas negara melalui aturan yang telah ditetapkan dalam Undang-Undang perpajakan. Penerimaan pajak penghasilan dalam penelitian ini dibagi menjadi 2, yaitu penerimaan pajak penghasilan Badan sebelum penerapan flat rate dan penerimaan pajak penghasilan Badan sesudah penerapan flat rate. 3.2.2.2 Operasionalisasi Variabel Definisi operasional menurut Husein Umar (2002: 80) adalah penentuan suatu construct sehingga ia menjadi variabel atau variabel-variabel yang dapat diukur. Untuk memahami penggunaan variabel dalam penelitian ini, penulis memberikan batasan-batasan atas variabel yang diteliti dengan operasional sebagai berikut :

64 Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel Variabel Indikator Skala Pertumbuhan investasi sebelum flat rate (X) (Boediono, 2008: 41) Pertumbuhan investasi sebelum flat rate (tarif progresif) dihitung dengan formula: Rasio Dimana: = realisasi investasi padatahun t = realisasi investasi pada tahun sebelumnya Pertumbuhan investasi sesudah flat rate (X) (Boediono, 2008: 41) Pertumbuhan investasi sesudah flat rate ( flat rate) dihitung dengan formula: Rasio Dimana: = realisasi investasi pada tahun t = realisasi investasi pada tahun sebelumnya

65 Variabel Indikator Skala Penerimaan PPh Badan sebelum flat rate (Y) (Thomas, 2012: 111) Penerimaan PPh Badan sesudah flat rate (Y) (Thomas, 2012: 111) Sumber: Data diolah Jumlah penerimaan pajak penghasilan Badan menggunakan tarif progresif. Jumlah penerimaan pajak penghasilan Badan menggunakan flat rate. Rasio Rasio 3.2.3 Populasi dan Sampel 3.2.3.1 Populasi Menurut Sugiyono (2009: 117), populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Berdasarkan pengertian tersebut maka yang akan menjadi populasi pada penelitian ini adalah realisasi investasi Provinsi Banten dan realisasi penerimaan pajak penghasilan Badan Provinsi Banten. 3.2.3.2 Sampel Menurut Sugiyono (2009: 118), sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi. Teknik sampling dalam penelitian ini adalah metode purposive sampling. Pengertian purposive sampling menurut

66 Sugiyono (2009: 300) adalah teknik pengambilan sampel sumber data dengan pertimbangan tertentu. Sampel dalam penelitian ini adalah realisasi investasi Provinsi Banten dan realisasi penerimaan pajak penghasilan Badan Provinsi Banten periode tahun 2001-2008 dan 2009-2012. Alasan pemilihan sampel tersebut karena tarif progresif Undang-Undang No. 17 Tahun 2000 tentang Pajak Penghasilan diterapkan pada periode tahun 2001-2008, sedangkan flat rate 28% diterapkan mulai periode tahun 2009 dan flat rate 25% diterapkan mulai periode tahun 2010-2012. Jadi sampel yang digunakan berjumlah 7 tahun sebelum penerapan flat rate (tarif progresif), dan 3 tahun sesudah penerapan flat rate. 3.2.4 Jenis dan Sumber Data 3.2.4.1 Jenis Data Jenis data dalam penelitian ini menggunakan data sekunder yang merupakan data yang diperoleh atau dikumpulkan oleh orang yang melakukan penelitian dari sumber-sumber yang telah ada (Sugiyono, 2009: 19). Data yang dihasilkan dari penelitian ini berupa data kuantitatif. Data kuantitatif adalah data yang disajikan dalam bentuk angka. Sifat data ini adalah data deret waktu (time series) yaitu dari tahun 2001-2012. 3.2.4.2 Sumber Data Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah berupa realisasi investasi Provinsi Banten dan realisasi penerimaan pajak penghasilan Badan

67 Provinsi Banten yang diperoleh langsung dari Badan Pusat Statistik Provinsi Banten. 3.2.5 Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data mengacu pada bagaimana cara mendapatkan data yang diperlukan dalam penelitian. Untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini penulis menggunakan beberapa teknik pengumpulan data yaitu sebagai berikut: 1. Penelitian lapangan (field research) Penelitian lapangan dilakukan dengan maksud untuk memperoleh data-data yang berkaitan dengan masalah yang diteliti. Penelitian lapangan dilakukan dengan cara peninjauan langsung pada Badan Koordinasi dan Penanaman Modal Daerah (BKPMD) Provinsi Banten dan Kanwil Direktorat Jenderal Pajak Provinsi Banten yang menjadi obyek penelitian serta Badan Pusat Statistik Provinsi Banten, memperoleh data-data sekunder terkait penelitian ini. 2. Penelitian kepustakaan (library research) Penelitian kepustakaan dilakukan dengan maksud untuk mengumpulkan informasi dari berbagai sumber tertulis. Data yang diperoleh merupakan data sekunder yang dapat mendukung penelitian ini, yaitu dengan membaca dan mempelajari buku-buku (literatur), ataupun sumber lainnya yang berkaitan dengan penelitian yang dilakukan.

68 3.2.6 Teknik Analisis Data dan Pengujian Hipotesis Sebelum diambil keputusan apakah menerima tau menolak hipotesis yang dilakukan, maka diformulasikan terlebih dahulu hipotesis nol dan hipotesis alternatif dengan tujuan untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan antara dua variabel serta ada tidaknya hubungan positif antara dua variabel. Adapun masingmasing hipotesis tersebut adalah: Hipotesis Satu: = Pertumbuhan investasi sebelum dan sesudah penerapan flat rate tidak memiliki perbedaan. = Pertumbuhan investasi sebelum dan sesudah penerapan flat rate memiliki perbedaan. Hipotesis Dua: = Pertumbuhan investasi tidak memiliki hubungan positif lemah dengan penerimaan pajak penghasilan pada periode sebelum penerapan flat rate. = Pertumbuhan investasi memiliki hubungan positif lemah dengan penerimaan pajak penghasilan pada periode sebelum penerapan flat rate. Hipotesis Tiga: = Pertumbuhan investasi tidak memiliki hubungan positif kuat dengan penerimaan pajak penghasilan pada periode sesudah penerapan flat rate.

69 = Pertumbuhan investasi memiliki hubungan positif kuat dengan penerimaan pajak penghasilan pada periode sesudah penerapan flat rate. 3.2.6.1 Uji Hipotesis Komparatif Untuk hipotesis satu, pengujian hipotesis yang digunakan adalah pengujian hipotesis komparatif dengan menggunakan t-test. Menurut Sugiyono (2009: 119), Statistik Parametris yang digunakan untuk menguji hipotesis komparatif rata-rata dua sampel bila datanya berbentuk interval atau rasio adalah menggunakan t-test. Pengujian ini dilakukan untuk menguji parameter khusus dari populasi yang berbentuk perbandingan atau untuk menguji kemampuan generalisasi (signifikansi hasil penelitian) yang berupa perbandingan keadaan variabel dari dua sampel atau lebih. Statistik parametris digunakan dengan asumsi bahwa setiap variabel yang dinalisis membentuk distribusi normal. Adapun pengujian normalitas data dilakukan dengan menggunakan uji One Sample Kolmogrof- Smirnov, dengan melihat hasil dari nilai signifikansi uji tersebut. Jika nilai signifikansi > 0,05 maka data berdistribusi normal, namun jika nilai signifikansi < 0,05 maka data tidak berdistribusi normal (Duwi Prayitno, 2009: 189). Asumsi lain dalam t-test ini adalah data harus diuji homogenitasnya terlebih dahulu. Pengujian terhadap homogenitas data juga dilakukan dengan menggunakan Levene Statistic, dengan membandingkan nilai Sig dengan α = 5%. Dasar penarikan kesimpulan adalah data dikatakan homogen apabila nilai Sig > 0,05 (Purbayu: 2005: 73).

70 Rancangan Pengujian Hipotesis Komparatif Hipotesis dapat diartikan sebagai suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap permasalahan penelitian, sampai terbukti melalui data yang terkumpul (Suharsimi Arikunto, 2006: 71). Sebelum diambil keputusan apakah menerima atau menolak hipotesis dilakukan, maka diformulasikan terlebih dahulu hipotesis nol dan hipotesis alternatif dengan tujuan untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan antara dua variabel. Hipotesis nol (Ho) yaitu hipotesis yang menjelaskan tentang tidak adanya perbedaan antara kedua variabel, sedangkan hipotesis alternatif (Ha) merupakan hipotesis standar. Untuk t-test, terdapat beberapa rumus t-test yang digunakan dalam pengujian hipotesis, dan berikut ini pedoman penggunaannya menurut Sugiyono (2012: 293): a). Bila jumlah anggota sampel =, dan varian homogen maka dapat digunakan rumus t-test baik untuk separated, maupun bentuk pooled varians. Untuk melihat harga t-tabel digunakan dk = + - 2. b). Bila, varians homogen dapat digunakan rumus t-test dengan pooled varians. Derajat kebebasannya (dk) = + 2. c). Bila =, varians tidak homogen dapat digunakan rumus separated dan pooled varians, dengan dk = 1 atau 1. Jadi dk bukan + 2.

71 d). Bila dan varians tidak homogen. Untuk ini digunakan t-test dengan separated varians. Harga t sebagai pengganti t- tabel dihitung dari selisih harga t-tabel dengan dk ( 1) dan dk ( 1) dibagi dua, dan kemudian ditambahkan dengan harga t yang terkecil. e). Bila sampel berkorelasi/berpasangan misalnya membandingkan sebelum dan sesudah treatment atau perlakuan, atau membandingkan kelompok kontrol dengan kelompok eksperimen, maka digunakan t-test sampel related. Rumus-rumus Uji t (t-test): Separated Varians PooledVarians Rumus untuk sampel berpasangan/related Keterangan: t = Rata-rata besarnya pertumbuhan investasi sebelum dan sesudah flat rate = Rata-rata besarnya pertumbuhan investasi sebelum flat rate = Rata-rata besarnya pertumbuhan investasi sesudah flat rate = Simpangan baku berdasarkan hasil pertumbuhan investasi sebelum flat rate

72 = Simpangan baku berdasarkan hasil pertumbuhan investasi sesudah flat rate = Jumlah sampel sebelum flat rate = Jumlah sampel sesudah flat rate (Sugiyono, 2012: 264) Kesimpulan: a. Jika t - α < t hitung < t, maka Ho diterima, yang berarti hipotesis penelitian ditolak b. Jika t - α < t hitung atau t hitung > t α, maka Ho ditolak, yang berarti hipotesis penelitian diterima 3.2.6.2 Uji Hipotesis Asosiatif Untuk hipotesis dua dan tiga menggunakan uji hipotesis asosiatif. Uji hipotesis asosiatif digunakan untuk menguji apakah terdapat hubungan antara pertumbuhan investasi dengan penerimaan pajak penghasilan baik sebelum maupun sesudah penerapan flat rate. Karena keterbatasan jumlah sampel, maka digunakan analisis korelasi Spearman Rank untuk menghitung derajat koefisien korelasinya. Analisis Korelasi Spearman Rank Untuk mengetahui hubungan antara pertumbuhan investasi dengan penerimaan pajak penghasilan, maka akan dilakukan pengujian dengan menggunakan analisis statistik korelasi Spearman Rank. Korelasi Spearman Rank

73 digunakan untuk mencari hubungan atau untuk menguji signifikansi hipotesis asosiatif bila masing-masing variabel yang dihubungkan berbentuk ordinal, dan sumber data antar variabel tidak harus sama (Sugiyono, 2007: 106). Karena korelasi Spearman Rank bekerja dengan data ordinal, maka data yang merupakan data rasio harus diubah terlebih dahulu menjadi data ordinal dalam bentuk rangking (Sugiyono, 2007: 157). Dari penjelasan tersebut dapat disimpulkan bahwa korelasi ini dapat digunakan untuk mengetahui derajat koefisien korelasi antara variabel X dengan variabel Y, di mana derajat koefisien korelasi tersebut dinyatakan dengan rumus ρ yang dinamakan koefisien korelasi Spearman Rank. Adapun rumus yang digunakan dalam perhitungan koefisien korelasi Spearman Rank adalah sebagai berikut: (Sugiyono, 2007: 107) Apabila di dalam data yang diperoleh dari hasil penelitian terdapa nilai yang sama, baik variabel X maupun Y, maka rumus yang digunakan adalah rumus yang telah termodifikasi sebagai berikut: Di mana: = R(Xi) R(Yi) =

74 Keterangan: t T = Banyaknya observasi yang berangka sama pada suatu rangking tertentu = Faktor korelasi R(Xi) = Rank pada data X R(Yi) = Rank pada data Y (Husein Umar: 2002: 254) Jika koefisien korelasi mendekati nilai 1 atau -1 menunjukkan hubungan yang semakin kuat. Sedangkan apabila mendekati nilai nol, maka menunjukkan hubungan yang lemah. Tanda positif dan negatif menunjukkan hubungan dua variabel apakah positif dan negatif. Untuk dapat memberikan penafsiran terhadap koefisien korelasi yang ditemukan tersebut besar atau kecil, maka dapat berpedoman pada ketentuan yang tertera pada tabel sebagai berikut: Tabel 3.2 Pedoman untuk memberikan Interpretasi terhadap Koefisien Korelasi Interval Koefisien Koefisien korelasi Tingkat Hubungan 0,00-0,199 + dan - Sangat Lemah 0,20-0,399 + dan - Lemah 0,40-0,599 + dan - Sedang 0,60-0,799 + dan - Kuat 0,80-1,000 + dan - Sangat Kuat Sumber: Sugiyono (2007: 231)