BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar BelakangMasalah Bandar Udara adalah kawasan di daratan dan/atau perairan dengan batas-batas tertentu yang digunakan sebagai tempat pesawat udara mendarat dan lepas landas, naik turun penumpang, bongkar muat barang, dan tempat perpindahan intra dan antarmoda transportasi, yang dilengkapi dengan fasilitas keselamatan dan keamanan penerbangan, serta fasilitas pokok dan fasilitas penunjang lainnya. Bandar udara merupakan pintu gerbang suatu daerah, yang menghubungkan daerah tersebut dengan daerah lain. Baik untuk hubungan antar daerah dalam wilayah provinsi itu sendiri, hubungan antar provinsi maupun hubungan antar negara. Bandar udara Internasional Soekarno-Hatta merupakan pintu gerbang bagianbarat Indonesiayang melayanipenerbanganhampir 70 kali dalamsatu jam. Suksesnya pelayanan yang diberikan oleh suatu bandar udara tidak terlepas dari kehandalan peralatan sebagai fasilitas penunjang keselamatan dan keamanan penerbangan. Fasilitas peralatan udara sebagai sarana pelayanan terhadap keselamatan dan keamanan penerbanganmemiliki fungsi dan peran yang penting dalam membantu menciptakan keselamatan dan keamanan penerbangan. Keberadaan peralatan-peralatan tersebut dari tahun 1
ke tahun selalu mengalami perubahan mengikuti perkembangan teknologi dan itu dibutuhkan sebagai fasilitas penting yang harus ada agar terwujudnya kelancaran dan keamanan transportasi udara. Konsekuensi dari hal tersebut, diperlukan perencanaan pelaksanaan perawatan dan pemeliharaan dalam penggunaan mengikuti aturan-aturan dan prosedur-prosedur yang berlaku. Hal ini untuk menjaga agar peralatan selalu dalam kondisi siap pakai dengan kinerja peralatan yang terjaga kehandalannya, tidak terkecuali peralatan Visual/Air Field Lighting. Peralatan Air Field Lighting atau di singkat AFL dalam dunia penerbangan memegang peranan yang sangat penting, hal ini disebabkan karena fungsinya yang memberikan panduan secara visual pada pesawat dalam melaksanakan misi penerbangannya sehingga pesawat dapat melakukan take off dan landing dengan aman, karena itu peralatan AFL dituntut untuk selalu berada dalam kondisi yang baik dan siap pakai (ready for use). Peralatan AFL mendapatkan power dengan ketentuan arus maksimal sebesar 6.6 A sesuai dengan ketentuan pabrik dari peralatan tersebut sehingga peralatan AFL membutuhkan peralatan power supply yang dinamakan Constant Current Regulator (CCR), setiap gardu di landasan selalu disiapkan sebuahconstant Current Regulator (CCR) untuk memberikan power sebesar 6.6 A pada peralatan AFL, dengan kemajuan zaman sekarang ini banyak sekali penambahan pada peralatan AFL yang dimana dari peralatan tersebut tidak lagi dengan ketentuan arus penggunaan sebesar 6.6 A sehingga dari pengelola bandara baik teknisi maupun pengguna fasilitas harus memikirkan 2
bagaimana untuk mendapatkan tegangan/voltase untuk menghidupkan peralatan tersebut. Sebagai supply pengganti sumber dari Constant Current Regulator (CCR) yang memberikan ketentuan arus konstan sebesar 6.6 A bukan tegangan/voltase pengelola bandara harus menyiapkan power baru untuk menyesuaikan beberapa peralatan yang saat ini tidak menggunakan ketentuan besaran arus, oleh karena itu salah satu masalah yang dihadapi oleh pihak bandara yaitu masalah catu daya listrik untuk peralatan baru yang menunjang penerbangan secara visual, dengan situasi dan kondisi yang ada serta guna menunjang kelancaran dan keselamatan penerbangan, penulis tertarik untuk mencoba mengatasi hambatan yang ada dengan merancang dan menyelesaikan permasalahan yang ada untuk membantu manajemen bandara dalam mengambil sikap dalam bentuk skripsi yang berjudul Perancangan Voltage Regulator Catu Daya Listrik Untuk Peralatan Air Field Lighting Di Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta. 1.2 Rumusan Masalah Dari uraian tentang latar belakang masalah di atas maka dapat diketahui bahwa ada masalah yang timbul dalam pengelolaan Bandar udara Internasional Soekarno-Hatta, yaitu banyaknya peralatan baru pada fasilitas penunjang pendaratan atau Air Field Lighting (AFL) yang mengakibatkan terganggunya pengoperasian fasilitas peralatan, maka penulis mengidentifikasikan permasalahan tersebut sebagai berikut : 3
1. Apakah Peralatan Catu Daya atau Constant Current Regulator (CCR) yang ada saat ini bisa digunakan sebagai power supply untuk peralatan baru Air Field Lighting (AFL)? 2. Apakah peralatan baru AFL perlu di modifikasi agar bisa menggunakan Constant Current Regulator (CCR)? 3. Bagaimana merancang Voltage Regulator Catu Daya Listrik Untuk Peralatan Air Field Lighting Di BandarUdara Internasional Soekarno- Hatta? 1.3 Batasan Masalah Berdasarkan uraian latar belakang dan rumusan masalah di atas, untuklebih mengarahkan pembahasan pada pokok permasalahan, maka penulis akan membatasi yaitu bagaimana merancang Voltage Regulator Catu Daya Listrik untuk peralatan AFL di Bandara Internasional Soekarno-Hatta dengan permasalahan yang ada, yaitu terdapatnaya penambahan alat baru untuk peralatan Air Field Lighting di Bandara Internasional Soekarno-Hatta yang dimana belum ada ketersediaan power atau tegangan untuk menghidupkan peralatan tersebut dan hanya terdapat power Constant Current Regulator yang hanya mengeluarkan besaran arus 6.6 A dengan ketentuan tegangan yang tidak pernah stabil. 1.4 TujuanPenelitian Tujuan dari perancangan ini adalah untuk merancang sistem voltage regulator catu daya listrik yang dapat digunakan menghidupkan bebrapa 4
peralatan lampu lanadasan yang menggunakan lampu led di Banadara Soekarno-Hatta. 1.5 Metode Penelitian Dalam proses penyusunan tugas akhir ini, penulis menggunakan metodologi sebagai berikut: 1. Studi literatur Studi literatur digunakan dalam pengumpulan data dengan membaca buku-buku dan artikel yang relevan dengan masalah yang akan dibahas. 2. Studi Lapangan Studi lapangan ini dilakukan untuk memperoleh data-data penunjang yang diperlukan. 3. Bimbingan Yaitu melakukan bimbingan dengan dosen pembimbing guna mengevaluasi isi serta susunan dari tugas akhir ini. 1.6 Sistematika Laporan Laporan tugas akhir ini terdiri dari empat bab, yang tersusun secara sistematis agar mudah dipahami oleh pembaca, yaitu: BAB I PENDAHULUAN Berisi latar belakang penulisan, batasan masalah, rumusan masalah, tujuan serta sistematika penulisan. BAB II LANDASAN TEORI Diuraikan pada bab ini teori-teori serta landasan lainyang berkaitan, yang menjadi acuan dalam penyusunan tugas akhir ini. Seperti perhitungan daya listrik, kualitaspower regulator catudayalistrik dan lain sebagainya. BAB III PERANCANGAN SISTEM VOLTAGE REGULATOR CATU DAYA 5
Bab ini berisi perencanaan, kondisisaatini, kondisi yang diinginkan gambar situasi dan kebutuhandaya listrikdari setiap peralatan AFL. BAB IV ANALISIS DAN PERHITUNGAN Bab ini berisi tentang perhitungan teknis dari perhitungan daya, bebanperalatan, dan rekapitulasi tegangan/volatse yang dibutuhkan. BAB V PENUTUP Bab ini berisi tentang kesimpulan dan saran yang dapat diambil dari penyusunan tugas akhir ini, yang berguna untuk memperbaiki kelemahan sistem yang dirancang. 6