SEJUTA RELAWAN GERAKAN PENGAWAS PEMILU POKJANAS GERAKAN SEJUTA RELAWAN PENGAWAS PEMILU BADAN PENGAWAS PEMILU REPUBLIK INDONESIA

dokumen-dokumen yang mirip
RELAWAN PENGAWAS PEMILU

Oleh : Dr. Muhammad, S.IP., M.Si. (Ketua Badan Pengawas Pemilihan Umum)

BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2014

PERAN BAWASLU Oleh: Nasrullah

PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM NOMOR 21 TAHUN 2009 TENTANG

No.849, 2014 BAWASLU. Kampanye. Pemilihan Umum. Presiden dan Wakil Presiden. Pengawasan.

PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM NOMOR 22 TAHUN 2009 TENTANG PENGAWASAN TAHAPAN PENCALONAN PEMILIHAN UMUM KEPALA DAERAH DAN WAKIL KEPALA DAERAH

BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2012 TENTANG

PUSAT PENGAWASAN PARTISIPATIF

BAB I PENDAHULUAN. mencerminkan dengan agak akurat partisipasi serta aspirasi masyarakat.

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. Internet beberapa dekade sebelumnya masih dipandang. sebagai sebuah gaya hidup. Pengguna internet masih didominasi

RANCANGAN PERATURAN KPU TENTANG SOSIALISASI, PENDIDIKAN PEMILIH, DAN PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PENYELENGGARAAN PEMILIHAN UMUM

PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM NOMOR 1 TAHUN 2011 TENTANG

PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2014 TENTANG

PERATURAN KOMISI PEMILIHAN UMUM NOMOR 44 TAHUN 2008 TENTANG PEDOMAN TATA CARA PENYELESAIAN PELANGGARAN ADMINISTRASI PEMILIHAN UMUM

BAB 1 PENDAHULUAN. karena keberhasilan suatu perusahaan atau organisasi terletak pada kemampuan

BUPATI SEMARANG SAMBUTAN BUPATI SEMARANG PADA ACARA PELANTIKAN PANWASLU KECAMATAN SE- KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2015 TANGGAL 10 JUNI 2015

PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM NOMOR 19 TAHUN 2009 TENTANG PENGAWASAN PEMILIHAN UMUM KEPALA DAERAH DAN WAKIL KEPALA DAERAH

BERITA NEGARA. No.1080, 2012 BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM. Pengawasan Pemilu. Tata Cara. PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA

BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

2 Nomor 11 Tahun 2014 tentang Pengawasan Pemilihan Umum; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2011 tentang Penyelenggara Pemilihan Umum (Lembar

CATATAN PENTING BAGI MASA DEPAN GERAKAN SEJUTA RELAWAN PENGAWAS PEMILU (GSRPP): REFLEKSI TERHADAP PEMILU 2014

BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM NOMOR 5 TAHUN 2012 TENTANG

BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM NOMOR 1 TAHUN 2012 TENTANG

PEMUTAKHIRAN DATA PEMILIH UNTUK MEWUJUDKAN PEMILU 2019 YANG ADIL DAN BERINTEGRITAS

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN PEMERINTAH PENGGANTI UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG PEMILIHAN GUBERNUR, BUPATI, DAN WALIKOTA

BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA

No.852, 2014 BAWASLU. Pemilihan Umum. Presiden dan Wakil Presiden. Perolehan Suara. Rekapitulasi. Pengawasan.

PERATURAN PEMERINTAH PENGGANTI UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG PEMILIHAN GUBERNUR, BUPATI, DAN WALIKOTA

PERATURAN PEMERINTAH PENGGANTI UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG PEMILIHAN GUBERNUR, BUPATI, DAN WALIKOTA

BAWASLU. Pemungutan Suara. Perlengkapan. Pemilihan Umum. Presiden dan Wakil Presiden. Pengawasan. Pencabutan.

BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2012 TENTANG

BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2014

PERATURAN PEMERINTAH PENGGANTI UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG PEMILIHAN GUBERNUR, BUPATI, DAN WALIKOTA

BAB I PENDAHULUAN. perwujudan kedaulatan rakyat guna menghasilkan pemerintahan negara yang

PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM NOMOR 3 TAHUN 2010 TENTANG PENGAWASAN DANA KAMPANYE PEMILIHAN UMUM KEPALA DAERAH DAN WAKIL KEPALA DAERAH

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KETUA BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA,

BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. Pada tahun 2014, bangsa Indonesia telah melaksanakan Pemilihan Umum

BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2014 TENTANG

BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM NOMOR 12 TAHUN 2008 TENTANG

BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2013 TENTANG

BERITA NEGARA. BAWASLU. Perlengkapan. Pemungutan Suara. Perencanaan. Pengadaan. Pendistribusian. Pengawasan. Tata Cara.

BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA

BAB II DISKRIPSI ORGANISASI

LAPORAN SINGKAT KOMISI II DPR RI

2 Mengingat : Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2011 tentang Penyelenggara Pemilihan Umum (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 101, Tambaha

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. Pemilihan umum adalah salah satu hak asasi warga negara yang sangat

BERITA NEGARA. No.676, 2013 BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM. Penyusunan. Daftar Pemilih. Pengawasan. Tata Cara. PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM

IV. GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN

BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 2013 TENTANG

BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2013

BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM,

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. II.1. Panitia Pengawas Pemilihan Umum (Panwaslu) Kabupaten/Kota

BAB II PELAKSANA PENGAWASAN

BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

KOMISI PEMILIHAN UMUM,

BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM NOMOR 4 TAHUN 2013 TENTANG

BAB IV PENUTUP. Berdasarkan pemaparan hasil penelitian dan pembahasan yang telah. diuraikan maka dapat ditarik beberapa kesimpulan yaitu :

BAWASLU. Dana Kampanye. Pemilihan Umum. Presiden dan Wakil Presiden. Pengawasan.

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

I. PENDAHULUAN. Pemilihan umum (Pemilu) adalah proses pemilihan orang-orang untuk mengisi

BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2013 TENTANG

BAB II KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN LABUHAN BATU UTARA. A. Sejarah Singkat Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Labuhan Batu

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2015 TENTANG

BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM NOMOR 5 TAHUN 2013 TENTANG

-3- MEMUTUSKAN : Menetapkan: PERATURAN KOMISI PEMILIHAN UMUM TENTANG PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PENYELENGGARAAN PEMILIHAN UMUM. BAB I KETENTUAN UMUM

BAB I PENDAHULUAN. Negara yang dianggap demokratis selalu mencantumkan kata kedaulatan

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2015 TENTANG

BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA

2017, No Kehormatan Penyelenggara Pemilihan Umum tentang Perubahan atas Peraturan Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilihan Umum Nomor 1 Tahun 2

BAB V PENUTUP. Penelitian ini menghasilkan beberapa kesimpulan terkait dengan fokus

I. PENDAHULUAN. ini merupakan penjelmaan dari seluruh rakyat Indonesia. DPR dan DPRD dipilih oleh rakyat serta utusan daerah dan golongan

PERATURAN KOMISI PEMILIHAN UMUM NOMOR 11 TAHUN 2010 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2014

BAB I PENDAHULUAN. dilaksanakan secara lebih Luber (Langsung, Umum, Bebas dan Rahasia) dan

PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM NOMOR 18 TAHUN 2009 TENTANG

TAHAPAN PILPRES 2014 DALAM MEWUJUDKAN BUDAYA DEMOKRASI

PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM NOMOR 25 TAHUN 2009 TENTANG

Drs. LUTFI TMA, M.Si. Direktur Politik Dalam Negeri Direktorat Jenderal Kesatuan Bangsa dan Politik Kementerian Dalam Negeri

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

URGENSI UNDANG-UNDANG PEMILU DAN PEMANTAPAN STABILITAS POLITIK 2014

BAB V PENUTUP. Universitas Indonesia. Pengawasan dalam..., Ade Nugroho Wicaksono, FHUI, 2009

PANDUAN AKUNTABILITAS POLITIK

i. akuntabel; j. efektif; k. efisien; dan l. integritas.

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I KETENTUAN UMUM. Pasal 1

PERATURAN DEWAN KEHORMATAN PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Transkripsi:

BH IN N E K A TUNG G A L IK A GERAKAN SEJUTA RELAWAN PENGAWAS PEMILU website : www.bawaslu.go.id www.awaslupadu.com facebook : facebook.com/awaslupadu twitter : twitter.com/awaslupadu Dari Bawaslu Kita Selamatkan Pemilu Indonesia 1 POKJANAS GERAKAN SEJUTA RELAWAN PENGAWAS PEMILU BADAN PENGAWAS PEMILU REPUBLIK INDONESIA

2

DAFTAR ISI DEFINISI... 5 MENGAPA HARUS ADA GERAKAN SEJUTA RELAWAN... Tinjauan Filosofis... Tinjauan Operasional... 6 6 6 MAKSUD, TUJUAN, DAN TARGET... Maksud... Tujuan... Target... 7 7 7 7 MANAJEMEN SEJUTA RELAWAN... Struktur... Hasil yang Akan Dicapai... Tugas Relawan... Relasi dengan Struktur Bawaslu... 8 8 8 9 9 Ketua Bawaslu, Muhammad ketika diterima Presiden SBY di Istana Negara, Jakarta. MANFAAT GERAKAN SEJUTA RELAWAN... 10 INSTRUMEN KEBUTUHAN... 11 Pimpinan Bawaslu melakukan audiensi dengan Presiden SBY di Istana Negara, Jakarta. 3

4

DEFINISI GERAKAN SEJUTA RELAWAN PENGAWAS PEMILU Sesuai amanat konstitusi, pemilu merupakan sarana perwujudan kedaulatan rakyat, sekaligus sarana aktualisasi partisipasi pemegang kedaulatan dalam penentuan jabatan publik. Sebagai pemegang kedaulatan, posisi rakyat dalam pemilu bukanlah obyek untuk dieksploitasi dukungannya, melainkan harus ditempatkan sebagai subyek, termasuk dalam mengawal integritas pemilu, salah satunya melalui pengawasan pemilu. Gerakan Sejuta Relawan Pengawas Pemilu adalah sebuah gerakan pengawalan Pemilu 2014 oleh masyarakat di seluruh Indonesia. Gerakan ini merupakan terobosan dan implementasi dari program pengawasan partisipatif. Gerakan ini hendak mentransformasikan gerakan moral (moral force) menjadi gerakan sosial (social movement). Pengawalan Pemilu merupakan kewajiban semua pihak. Namun pada tataran implementasinya, kekuatan masyarakat yang tidak terlembaga, relatif kesulitan untuk mengawali langkah tersebut. Ketika masyarakat akan melangkah pada tataran partisipasinya melalui pengawasan, maka dibutuhkan pengetahuan (knowledge) dan kemampuan (skill) terkait Pemilu dan teknis pengawasan. Karena itu, gerakan ini didesain untuk menciptakan relawan yang memiliki pengetahuan yang memadai tentang kepemiluan dan skill teknis pengawasan. Sedangkan istilah Sejuta Relawan itu sendiri, dimaksudkan untuk menyampaikan pesan kepada seluruh stake-holder Pemilu dan masyarakat, betapa besar dan berpengaruhnya gerakan ini. Dengan demikian, diharapkan masyarakat akan terpicu dan peduli terhadap gerakan ini. Peserta seminar gerakan sejuta relawan pengawas Pemilu di Celebes Convention Centre (CCC), Makassar. Pelajar yang mengikuti seminar gerakan sejuta relawan pengawas Pemilu di CCC, Makassar. Istilah Sejuta Relawan bukanlah menunjukkan jumlah, namun betapa besar dan massifnya gerakan ini. Siapapun, terutama mereka yang mempunyai jiwa sosial dan pengabdian kepada masyarakat, negara, dan bangsanya diharapkan mendedikasikan dirinya menjadi relawan, karena pada dasarnya setiap orang mempunyai potensi dan kemampuan. Sedangkan defenisi Relawan Pengawas Pemilu adalah warga negara Indonesia yang terdaftar sebagai pemilih pemula (minimal usia 17 tahun pada hari H pemungutan suara Pemilu 2014) dari kalangan pelajar (SMA/SMK/MA), mahasiswa, dan masyarakat umum yang direkrut oleh jajaran pengawas Pemilu atau mendaftarkan diri secara aktif yang memenuhi syarat dan ketentuan, diverifikasi faktual untuk melakukan kegiatan pengawasan di wilayah domisilinya yang berbasis desa/kelurahan terhadap sebagian tahapan Pemilu berdasarkan penugasan dari Pokjanas dan koordinasi dengan jajaran pengawas Pemilu. 5

MENGAPA HARUS ADA GERAKAN SEJUTA RELAWAN Tinjauan Filosofis Pengawasan partisipatif merupakan bagian dari manifestasi kedaulatan rakyat dan penguatan partisipasi politik masyarakat. Pada setiap tahapan Pemilu yang sedang berjalan, ada ruang partisipasi politik masyarakat, kepedulian masyarakat, agar proses Pemilu berjalan secara jujur, adil, dan sekaligus menciptakan kepemimpinan yang memiliki legitimasi kuat. Ketika Pemilu hanya menjadi ajang seremonial politik belaka yang menafikan partisipasi politik masyarakat, maka tidak ada pembelajaran politik yang baik bagi proses demokrasi. Pengawasan partisipatif ini merupakan ruang pembelajaran politik bagi semua pihak, dan sebagai pengawalan hak dasar warga negara yaitu hak suara agar tidak disalahgunakan. Bagi masyarakat, dengan dimungkinkannya pengawasan partisipatif, secara langsung berarti mengikuti dinamika politik yang terjadi dan secara tidak langsung merupakan ajang untuk belajar tentang penyelenggaraan kebijakan negara. Tinjauan Operasional Dilihat dari sisi sumber daya manusia dan sumber dana, institusi pengawasan formal Pemilu (Bawaslu) tidak mungkin memiliki kemampuan untuk menjangkau seluruh obyek-obyek masalah, titik rawan, dan potensi pelanggaran Pemilu 2014, sehingga dibutuhkan partisipasi masyarakat yang sistematis. Bawaslu melibatkan mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi dalam seminar yang diselenggarakan di Jakarta. Pimpinan Bawaslu mengunjungi dan memberikan materi pengawasan Pemilu kepada siswa SMA Negeri 3 Ternate. Di sisi lain, masyarakat sipil yang terlembaga (Non Government Organization) yang selama ini fokus terhadap kepemiluan, dan lembaga-lembaga pendidikan (Sekolah dan Kampus) -- sudah terbangun jaringannya secara luas. Karena itu, melalui Gerakan Sejuta Relawan Pengawas Pemilu, peran masyarakat tersebut bisa lebih dimaksimalkan. Sejumlah mahasiswa dari Universitas Padjadjaran (Unpad) Bandung sangat antusias menjadi relawan pengawas Pemilu. 6

MAKSUD, TUJUAN, DAN TARGET Maksud Gerakan Sejuta Relawan Pengawas Pemilu merupakan upaya untuk membangun kesadaran masyarakat tentang kepemiluan dan meningkatkan partisipasi politik segmen pemilih pemula yang jumlahnya sekitar 30 juta melalui pengawasan partisipatif. Tujuan Komisi II DPR memberikan dukungan terhadap gerakan sejuta relawan pengawas Pemilu. Gerakan Sejuta Relawan Pengawas Pemilu bertujuan untuk : 1. Mendorong kesadaran pemilih pemula (pelajar dan mahasiswa) akan pentingnya Pengawasan Partisipatif. 2. Mendorong pemangku kepentingan untuk berperan serta dalam Gerakan Sejuta Relawan Pengawas Pemilu. 3. Mencegah terjadinya politik pragmatis-transaksional untuk mewujudkan suasana yang kondusif bagi penyelenggaraan Pemilu yang aman, damai, tertib dan lancar. 4. Membangkitkan semangat kerelawanan pemilih pemula untuk berperan aktif dalam Pemilu sebagai agen perubahan. 5. Memberikan keterampilan, pengalaman, dan motivasi kepada pemilih pemula untuk mengawal proses Pemilu sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Target Sejumlah caleg dari berbagai partai politik mengikuti sosialisasi pengawasan tahapan Pemilu di Yogyakarta. 1. Terbentuknya Gerakan Sejuta Relawan Pengawas Pemilu, secara merata di seluruh propinsi di Indonesia 2. Tersusunnya berbagai perangkat panduan untuk mengoperasionalkan Gerakan Sejuta Relawan Pengawas Pemilu. 3. Terpetakannya dukungan dari stake-holder masyarakat, sebagai bentuk partisipasi masyarakat terhadap gerakan ini. 4. Adanya hasil pengawasan yang akurat, baik normatif, kualitatif maupun kuantitatif. 7

MANAJEMEN SEJUTA RELAWAN Struktur 1. Pokjanas Pokjanas dibentuk oleh Bawaslu dan berkedudukan di tingkat nasional. 2. Pokja Provinsi Pokja Provinsi dibentuk oleh Bawaslu Provinsi dan berkedudukan di tingkat provinsi. 3. Pokja Kabupaten/Kota Pokja Kabupaten/Kota dibentuk oleh Panwaslu Kabupaten/Kota dan berkedudukan di tingkat Kabupaten/Kota. Hasil Yang akan Dicapai 1. Hasil Normatif a) Menumbuhkan kesadaran pemilih dalam mengamankan hak suaranya melalui penga wasan partisipatif. b) Mendorong proses Pemilu berlangsung secara luber dan jurdil. Seminar dan launching gerakan sejuta relawan pengawas Pemilu di Universitas Ahmad Dahlan, Yogyakarta. Sosialisasi tahapan pengawasan Pemilu Legislatif yang berlangsung di Makassar. 2. Hasil Kualitatif a) Adanya perasaan takut (deterrence effect) dari peserta Pemilu untuk melakukan pelanggaran regulasi Pemilu. b) Adanya sikap kritis masyarakat terhadap budaya pragmatis-transaksional dalam Pemi lu 2014. c) Adanya sikap kehati-hatian dari para penyelenggara Pemilu untuk bekerja sesuai azas Pemilu. 3. Hasil Kuantitatif Diperolehnya sejumlah informasi dan laporan tentang masalah, dugaan pelanggaran, dan dugaan kecurangan pada pelaksanaan tahapan kampanye dan pungut-hitung dalam Pemilu 2014. 8

Tugas Relawan Menjalankan tugas yang meliputi : a) Mencari dan menggali informasi terkait dugaan pelanggaran Pemilu. b) Memberikan informasi tersebut kepada PPL atau Panwas Kecamatan. Launching gerakan sejuta relawan pengawas Pemilu di Provinsi Kepulauan Riau. Relasi dengan Struktur Bawaslu 1. Pokjanas Pokjanas adalah sebuah lembaga taktis yang digagas dan dibentuk Bawaslu dalam rangka menggerakkan pengawasan partisipatif dalam bentuk Gerakan Sejuta Relawan Pengawas Pemilu. 2. Pokja Provinsi Pokja Provinsi adalah Pokja di tingkat provinsi yang melekat di Bawaslu Provinsi. Seminar gerakan sejuta relawan pengawas Pemilu di Kampus Universitas Hasanuddin, Makassar. 3. Pokja Kabupaten/Kota Pokja Kabupaten/Kota adalah Pokja di tingkat Kabupaten/Kota yang melekat di Panwaslu Kabupaten/Kota. 4. Relawan Relawan merupakan mitra PPL yang berperan sebagai pemberi informasi dan atau laporan terkait dugaan pelanggaran Pemilu. Seminar gerakan sejuta relawan pengawas Pemilu di Celebes Convention Centre (CCC), Makassar. Cakupan Pemantauan 1. Tahapan Pemilu Relawan Pengawas Pemilu ini melakukan kegiatan pengawasan dalam dua tahapan yaitu : Tahapan Kampanye dan Tahapan Pungut Hitung 2. Area Pengawasan Relawan Pengawas Pemilu ini melakukan kegiatan pengawasan di seluruh Indonesia dengan estimasi sebaran relawan setiap Kabupaten/Kota berjumlah 2.000 orang, sehingga dari 500 Kabupaten/Kota di Indonesia akan ada 1.000.000 orang. 9

Pimpinan Bawaslu, Nasrullah melakukan pertemuan dengan Wakil Pemred Harian Kompas di Gedung Kompas Gramedia, Jakarta. MANFAAT GERAKAN SEJUTA RELAWAN Pimpinan lembaga pengawas negara usai menandatangani nota kesepahaman dalam rangka memperkuat pengawasan Pemilu terpadu. Bangsa 1. Pemilu yang berkualitas akan melahirkan pemimpin bangsa yang amanah dan mendapat legitimasi yang kuat dari rakyat. 2. Dengan modal legitimasi dari rakyat tersebut, maka diharapkan produk kebijakan publiknya mendapat dukungan dari masyarakat. 3. Penggunaan uang negara melalui Pemilu yang berkualitas dapat digunakan secara efesien dan efektif. Masyarakat 1. Terjaminnya suara masyarakat yang disalurkan lewat Pemilu sebagai hak konstitusionalnya. 2. Partisipasi masyarakat semakin meningkat tidak hanya dalam pemberian suara, tapi juga untuk memastikan suaranya tidak disalahgunakan. 3. Masyarakat mendapat kesempatan berpartisipasi aktif untuk mewujudkan pemilu berkualitas. 4. Pemimpin berkualitas lewat Pemilu dapat mewujudkan masyarakat yang sejahtera, adil dan makmur. Pimpinan Bawaslu, KPI, KPU, dan Dewan Pers melakukan pertemuan dalam rangka membentuk task force pengawasan Pemilu. 10 Pimpinan Bawaslu melakukan pertemuan dengan Mendikbud membahas program gerakan sejuta relawan pengawas Pemilu.