I. PENDAHULUAN. Aktifitas kegiatan di perkotaan seperti perdagangan, pemerintahan, persaingan yang kuat di pusat kota, terutama di kawasan yang paling

dokumen-dokumen yang mirip
GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Secara geografis wilayah Kota Bandar Lampung berada antara 50º20 -

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. itu, selain merupakan pusat kegiatan pemerintah, sosial, politik, pendidikan

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kota Bandar Lampung merupakan Ibu Kota Provinsi Lampung. Selain

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Lampung. Secara geografis Kota Bandar Lampung terletak pada sampai

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukuan diwilayah Kota Bandar Lampung dan Provinsi

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Kemiling, Kota Bandarlampung. Kota

I. PENDAHULUAN. Indonesia telah mencapai 240 juta jiwa (BPS, 2011). Hal ini merupakan sumber daya

IV. GAMBARAN UMUM TEMPAT PENELITIAN. Bandar Lampung merupakan Ibukota Provinsi Lampung yang merupakan daerah

BAB I PENDAHULUAN. Kota Bandar Lampung merupakan Ibu Kota Provinsi Lampung. Kota Bandar

1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

IV GAMBARAN UMUM TEMPAT PENELITIAN. sebagai pusat kegiatan pemerintahan, politik, pendidikan, kebudayaan,

I. PENDAHULUAN. yang adil, makmur dan sejahtera. Salah satu strateginya adalah melalui

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Ketahanan pangan di suatu daerah merupakan tanggung jawab pemerintah dan

BAB I. PENDAHULUAN. masyarakat yang bermukim di pedesaan, sehingga mereka termotivasi untuk

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. 1. Letak Geografis, Topografi dan Demografi Kota Madya Bandar Lampung

GAMBARAN UMUM KOTA BANDAR LAMPUNG. kebudayaan, kota ini merupakan pusat kegiatan perekonomian daerah

BAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN. a) Kondisi Grafis Kota Bandar Lampung

BAB IV GAMBARAN UMUM

PENDAHULUAN Latar Belakang

METODE PENELITIAN. Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data sekunder yang

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Bandar Lampung merupakan Ibukota Provinsi Lampung yang merupakan

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. A. Keadaan Fisik dan Topografi Kota Bandarlampung

IV. GAMBARAN UMUM. Kota Bandar Lampung adalah Ibu Kota Provinsi Lampung yang merupakan

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Kota Bandar Lampung merupakan ibukota dari Provinsi Lampung. Secara

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Secara geografis Kota Bandar Lampung terletak pada sampai dengan

BPS KOTA ADMINISTRASI JAKARTA TIMUR

I. PENDAHULUAN. ekonomi menggambarkan adanya peningkatan kegiatan ekonomi riil yang

BAB I PENDAHULUAN. mesin penggerak pertumbuhan ekonomi, menyediakan lapangan kerja, dan

BPS KOTA ADMINISTRASI JAKARTA TIMUR

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Kota Bandar Lampung merupakan ibukota Provinsi Lampung. Selain merupakan

I. PENDAHULUAN. Perumahan dan pemukiman merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia yang

I. PENDAHULUAN. Lahan sudah menjadi salah satu unsur utama dalam menunjang. kelangsungan kehidupan sejak manusia pertama kali menempati bumi.

PENDAHULUAN Latar Belakang

ANALISIS SUMBERDAYA PESISIR YANG BERPOTENSI SEBAGAI SUMBER PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) KOTA BENGKULU

I. PENDAHULUAN. Sejak diberlakukannya Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang. mengembangkan otonomi daerah kepada pemerintah daerah.

I. PENDAHULUAN. Secara keseluruhan daerah Lampung memiliki luas daratan ,80 km², kota

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Yudohusodo (2006) mengatakan bahwa Indonesia memiliki potensi produksi pertanian tropis dan potensi pasar pangan

BAB IV. GAMBARAN UMUM. Kota Bandar Lampung merupakan Ibu Kota Provinsi Lampung. Oleh karena itu,

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. perkotaan. Permasalahan tersebut sangat dipengaruhi oleh sistem ruang wilayah dan

I. PENDAHULUAN. Pariwisata merupakan salah satu fenomena sosial, ekonomi, politik, budaya,

2. 1 Tujuan Penataan Ruang Wilayah Kabupaten Serdang Bedagai

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Gambaran Umum Kota Bandar Lampung. Kota Bandar Lampung adalah Ibukota Provinsi Lampung, dengan luas

GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. A. Keadaan Umum Kecamatan Teluk Betung Timur. Peraturan Daerah Kota Bandar Lampung Nomor 04 Tahun 2012, tentang

I. PENDAHULUAN. Kota Depok telah resmi menjadi suatu daerah otonom yang. memiliki pemerintahan sendiri dengan kewenangan otonomi daerah

Analisis Isu-Isu Strategis

GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. daerah transit kegiatan perekonomian antara Pulau Sumatera dan Jawa, B. Keadaan Umum Kecamatan Teluk Betung Barat

I. PENDAHULUAN. Pembangunan nasional bertujuan untuk meningkatkan taraf hidup dan

I. PENDAHULUAN. Kesejahteraan masyarakat adalah tujuan utama suatu negara, tingkat

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kota Bandar Lampung merupakan Ibu Kota Propinsi Lampung. Oleh

I. PENDAHULUAN. banyak sumber daya dengan meningkatkan efesiensi penggunaan sumber daya

I. PENDAHULUAN. dapat menikmati hasil pembangunan. Salah satu bukti telah terjadinya

I. PENDAHULUAN. Pembangunan daerah merupakan bagian dari pembangunan nasional dalam rangka

I. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pulau Jawa merupakan wilayah pusat pertumbuhan ekonomi dan industri.

I. PENDAHULUAN. pada setiap tahunnya juga berpengaruh terhadap perkembangan pembangunan

BAB IV GAMBARAN UMUM. terletak pada 5o 20-5o 30 LS dan 105o o 37 BT. Letak tersebut

BAB II KETENTUAN UMUM

III. METODELOGI PENELITIAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

I. PENDAHULUAN. Penduduk adalah salah satu aspek terpenting dalam suatu Negara. Penduduk

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. individu manusia setelah pangan dan sandang. Pemenuhan kebutuhan dasar

I. PEDAHULUAN. disekalakan serta dilengkapi dengan tanda pengenal berupa keterangan-keterangan

PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Lingkungan adalah semua benda, daya serta kondisi, termasuk di dalamnya

BAB I PENDAHULUAN. bumi ini. Selama ini air seperti halnya udara telah dianggap oleh manusia sebagai

I. PENDAHULUAN. nasional yang diarahkan untuk mengembangkan daerah tersebut. Tujuan. dari pembangunan daerah adalah untuk meningkatkan kesejahteraan

I. PENDAHULUAN. Pembangunan ekonomi daerah merupakan suatu proses dimana pemerintah

I. PENDAHULUAN. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. aksesibilitas dan mobilitas di daerah tersebut yang sebaliknya akan dapat

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

dibandingkan dengan kabupaten-kabupaten lain yang berada di Provinsi

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. (sebagai tindaklanjut statusnya pada zaman Pemerintahan Hindia Belanda dahulu)

PENDAHULUAN Latar belakang

I. PENDAHULUAN Latar Belakang. Propinsi Sumataera Utara memiliki 2 (dua) wilayah pesisir yakni, Pantai

I. PENDAHULUAN. melalui nilai tambah, lapangan kerja dan devisa, tetapi juga mampu

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Provinsi Lampung terletak di ujung tenggara Pulau Sumatera. Luas wilayah

PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB IV GAMBARAN UMUM KABUPATEN MALINAU. Kabupaten Malinau terletak di bagian utara sebelah barat Provinsi

I. PENDAHULUAN. dengan jalan mengolah sumberdaya ekonomi potensial menjadi ekonomi riil

IV. KONDISI UMUM WILAYAH PENELITIAN

I. PENDAHULUAN. Bandar Lampung sebagai kota pesisir, terletak pada posisi 5º20-5º31 LS

I. PENDAHULUAN. Program pembangunan di Indonesia telah berlangsung kurang lebih

I. PENDAHULUAN. untuk menyajikan data suatu wilayah. Dengan salah satu fungsi peta tersebut sebagai

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi. Pertumbuhan ekonom i biasanya hanya diukur berdasarkan kuantitas

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara agraris yang memiliki potensi sumber daya alam

mencerminkan tantangan sekaligus kesempatan. Meningkatnya persaingan antar negara tidak hanya berdampak pada perekonomian negara secara keseluruhan,

KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS) Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Polewali Mandar

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

4. GAMBARAN UMUM 4.1 Pertumbuhan Ekonomi

1.1 Latar Belakang Masalah

BAB IV KONDISI PEREKONOMIAN JAWA BARAT TAHUN 2006

ARAHAN PENGEMBANGAN PUSAT PERTUMBUHAN WILAYAH PENGEMBANGAN IV KABUPATEN BEKASI ABSTRAK

Analisis skalogram merupakan analisis yang digunakan untuk menentukan. hierarki wilayah terhadap jenis dan jumlah sarana dan prasarana yang tersedia.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian yang peneliti lakukan ini adalah kajian mengenai faktor-faktor yang

BAB I PENDAHULUAN. yang bertujuan untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat. Menurut Todaro dan

BAB I PENDAHULUAN. 1 RTRW Kota Cilegon Djoko Sujarto, Perencanaan perkembangan kota baru,penerbit ITB, 2012, hlm 16

Transkripsi:

1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Aktifitas kegiatan di perkotaan seperti perdagangan, pemerintahan, pemukiman semakin lama membutuhkan lahan yang semakin luas. Terjadi persaingan yang kuat di pusat kota, terutama di kawasan yang paling menguntungkan, disamping ketersediaan lahan yang tetap dan terbatas. Pertambahan penduduk di pusat kota, dan tuntutan kehidupan baik aspek sosial, politik, budaya pada akhirnya akan membutuhkan fasilitas dan utilitas, seperti pemukiman, pendidikan, kesehatan dan rekreasi, yang semuanya membutuhkan lahan untuk keberlangsungan (Koestoer, 2001). Pesatnya pertumbuhan perkotaan dapat dilihat dari segi fisik, yang ditandai dengan perluasan wilayah terbangun dan pertumbuhan ekonomi sektor sekunder dan tersier yang pesat dan mempunyai nilai tambah tinggi dibanding sektor primer (Koestoer, 2001), dengan demikian agar pertumbuhan perkotaan dan perekonomian untuk sektor sekunder dan tersier dapat tumbuh berkembang dengan cepat diperlukan perencanaan struktur ruang wilayah yang dilakukan oleh Pemerintah Kota Bandar Lampung untuk meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan kota di masa yang akan datang, maka wilayah Kota Bandar Lampung melakukan pengelolaan kawasannya.

2 Peraturan Pemerintah Nomor 34 Tahun 2009 tentang Pedoman Pengelolaan Kawasan Perkotaan, maka Pemerintah Kota Bandar Lampung menciptakan struktur ruang yang efektif dan efisien dilakukan pembagian wilayah di perkotaan. Bagian wilayah kota ini mempunyai satu kesatuan fungsi yang memainkan peran dan fungsi tertentu. Pembagian wilayah Kota Bandar Lampung dapat dilihat pada Tabel 1. Tabel 1. Pembagian Wilayah Kota Bandar Lampung Bagian Wilayah Kota A B C D E F G Kecamatan Tanjung Karang Pusat dan Enggal Kedaton, Labuhan Ratu, dan Rajabasa Sukarame, Way Halim, dan Tanjung Senang Tanjung Karang Timur, Kedamaian, dan Sukabumi Teluk Betung Selatan, Bumi Waras, dan Panjang Kemiling, Langkapura, dan Tanjung Karang Barat Teluk Betung Utara, Teluk Betung Barat, dan Teluk Betung Timur Fungsi Pusat pelayanan dan perdagangan barang dan jasa Pusat pendidikan dan budaya, simpul transportasi darat, perdagangan dan jasa, serta permukiman perkotaan Pendukung pemerintahan, pendidikan, perdagangan dan jasa, permukiman, industri, dan hutan kota Kawasan industri dan pergudangan, perdagangan, permukiman, dan pendidikan Kawasan pelabuhan, pergudangan, industri, perdagangan, dan pengembangan kawasan pesisir Kawasan pendidikan, wisata alam, kawasan lindung dan konservasi, dan pusat olah raga Pusat pemerintahan, wisata ekologi dan pantai, pendidikan, industri, perdagangan dan jasa, pusat pengolahan sampah, kawasan pelabuhan perikanan Sumber : Bappeda Kota Bandar Lampung, 2012 Bagian Wilayah Kota, yang selanjutnya disebut BWK adalah satuan zonasi pada kawasan perkotaan yang dikelompokkan sesuai dengan kesamaan fungsi. Bagian Wilayah Kota ini bertujuan untuk menghindari terjadinya disparitas atau kesenjangan yang berakhir pada menurunnya pertumbuhan

3 ekonomi wilayah pada suatu wilayah kota. Oleh sebab itu, BWK ini menggambarkan suatu kawasan yang mempunyai satu kesatuan fungsi yang memainkan peran dan fungsi masing-masing. Adapun alasan dalam pembagian ruang tersebut antara lain : a) Fungsi dan dominasi kegiatan di beberapa kawasan kota b) Kesamaan peruntukan lahan c) Kesamaan kepadatan penduduk dan kepadatan bangunan d) Ukuran geometris/ luas kawasan e) Batasan fisik dan administrasi yang ada f) Keterbatasan kemampuan jangkauan pelayanan g) Struktur ruang Pembagian wilayah tersebut membawa konsekuensi terhadap penyediaan jumlah infrastruktur/prasarana, fasilitas sosial dan fasilitas umum, serta pengaturan tata guna lahan yang menunjang pengembangan daerah perkotaan. Menurut Freeman (1974) dalam Koestoer (2001), struktur perkotaan memiliki beberapa kecirian yang meliputi : penyediaan fasilitas untuk seluruh masyarakat, penyedia jasa (tenaga), penyedia jasa profesional (bank, kesehatan dan lain-lain). Menurut Adisasmita (2006), permintaan terhadap pelayanan prasarana dan sarana yang dibutuhkan di wilayah perkotaan pada umumnya dirasakan jauh lebih besar dibandingkan dengan ketersediaan prasarana dan sarana yang telah dibangun sedangkan perkembangan wilayah perkotaan berlangsung dan semakin pesat. Hal tersebut menurut Sjafrizal (2012), perkembangan sebuah

4 wilayah berkaitan dengan jumlah penduduk yang hidup dan tinggal di wilayah tersebut. Sehingga dampak dari pertambahan penduduk berpengaruh terhadap aspek kehidupan perkotaan, diantaranya peningkatan sarana dan prasarana perkotaan. Pertambahan penduduk juga akan membentuk struktur perekonomian wilayah, perkembangan perekonomian wilayah tersebut yang akan menuntut ketersediaan pelayanan infrastruktur baik sarana/ prasarana wilayah. Perubahan jumlah penduduk di Kota Bandar Lampung mengalami fluktuasi dalam 8 (delapan) tahun terakhir dari tahun 2005 2012. Tabel 2. Jumlah Penduduk Kota Bandar Lampung, 2005 2012 Tahun Jumlah Penduduk Pertumbuhan Penduduk (Jiwa) (%) 2005 809.860 2006 844.608 4,29 2007 812.133 (3,84) 2008 822.880 1,32 2009 833.517 1,29 2010 881.801 5,79 2011 891.374 1,08 2012 902.885 1,29 Sumber : BPS Kota Bandar Lampung, 2013 Tabel 2, menunjukkan bahwa persentase pertumbuhan penduduk mengalami perubahan yang cukup fluktuatif. Pertumbuhan penduduk yang cukup signifikan terjadi dari tahun 2009 2010. Hal tersebut kemungkinan disebabkan adanya faktor migrasi penduduk ke wilayah perkotaan. Menurut Koestoer (2001), migrasi pada umumnya terjadi dikarenakan adanya

5 perkembangan di sektor pendidikan dan perekonomian terutama perdagangan dan jasa. Pertambahan penduduk di perkotaan akan mempengaruhi dan membentuk perekonomian di wilayah tersebut. Menurut Nugroho dan Dahuri (2004), pertumbuhan ekonomi dan penduduk yang memusat di wilayah perkotaan menuntut ruang yang lebih luas untuk berbagai aktivitas ekonomi dan pemukiman. Pertumbuhan jumlah penduduk harus diimbangi dengan upaya pembangunan ekonomi daerah yang bertujuan untuk menciptakan jumlah dan jenis peluang kerja untuk masyarakat. Menurut Susanti (1995), pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu indikator penting untuk mengetahui keberhasilan pembangunan yang terjadi di suatu daerah. Perekonomian dikatakan mengalami pertumbuhan apabila jumlah balas jasa riil terhadap penggunaan faktor-faktor produksi pada tahun tertentu lebih besar daripada tahun sebelumnya. Pertumbuhan ekonomi suatu daerah digunakan untuk menghitung Pertumbuhan Produk Domestik Bruto Regional (PDRB). Apabila secara berkala pertumbuhan PDRB menunjukkan peningkatan dari tahun ke tahun berarti adanya peningkatan perekonomian dan sebaliknya. Secara umum tujuan dari pengembangan wilayah adalah untuk meningkatkan efisiensi/ optimalisasi pemanfaatan sumberdaya yang ada dalam mendukung peningkatan kesejahteraan masyarakat. Pengembangan wilayah dilaksanakan secara berkelanjutan dan berkesinambungan sesuai dengan kebijakan yang diberlakukan. Sama halnya dengan Kota Bandar Lampung dalam

6 mengembangkan wilayahnya yang memperhatikan beberapa aspek-aspek pembangunan antara lain, aspek fisik, aspek sosial dan aspek ekonomi, selain itu sektor-sektor perekonomian yang mampu berperan sebagai motor penggerak perekonomian wilayah perkotaan harus diidentifikasi dalam rangka pembangunan ekonomi daerah. B. Tujuan Penelitian Adapun tujuan dari penelitian ini antara lain: 1. Menganalisis kinerja pembangunan wilayah di Kota Bandar Lampung. 2. Menganalisis pergeseran sektor perekonomian Kota Bandar Lampung. C. Kegunaan Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan berguna: 1. Sebagai bahan pertimbangan pengambilan keputusan oleh pemerintah Kota Bandar Lampung dalam melaksanakan pengelolaan pembangunan wilayah perkotaan. 2. Sebagai bahan pertimbangan dalam mengembangkan sektor sektor perekonomian Kota Bandar Lampung. 3. Sebagai informasi dan perbandingan bagi penelitian sejenis atau penelitian lebih lanjut.