Sumber : 1) Hartadi et al. (2005)

dokumen-dokumen yang mirip
III. MATERI DAN METODE PENELITIAN

III. MATERI DAN METODE

BAB III MATERI DAN METODE. Merah (Hylocereus polyrhizus) terhadap Performa Burung Puyuh Betina Umur 16

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dilaksanakan pada bulan November sampai Desember 2013 di

III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan selama 3 minggu dari April 2014, di peternakan

BAB III METODE PENELITIAN. selatan kota Gorontalo. Penelitian berlangsung selama dua bulan mulai dari bulan

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Kabupaten Bogor. Pada umur 0-14 hari ayam diberi ransum yang sama yaitu

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dengan judul Pengaruh Penambahan Kunyit dan Jahe Dalam

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan selama 6 minggu dari 12 September 2014 sampai

BAB III MATERI DAN METODE. periode starter terhadap performans pada Ayam Kedu Hitam umur 0-10 Minggu.

BAB III MATERI DAN METODE. Laut (Gracilaria verrucosa) terhadapproduksi Karkas Puyuh (Cotunix cotunix

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Ternak yang digunakan dalam penelitian adalah ayam kampung jenis sentul

BAB III MATERI DAN METODE. protein berbeda pada ayam lokal persilangan selama 2 10 minggu dilaksanakan

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian tentang pemanfaatan tepung olahan biji alpukat sebagai

MATERI DAN METODE. Gambar 2. Contoh Domba Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III MATERI DAN METODE. 10 minggu dilaksanakan pada bulan November 2016 Januari 2017 di kandang

MATERI DAN METODE. Materi

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Ternak yang digunakan adalah 60 ekor itik Cihateup betina dalam fase

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. minggu dengan bobot badan rata-rata gram dan koefisien variasi 9.05%

BAB III METODE PENELITIAN. energi metabolis dilakukan pada bulan Juli Agustus 2012 di Laboratorium Ilmu

BAB III MATERI DAN METODE. Pertanian, Universitas Diponegoro pada tanggal 22 Oktober 31 Desember 2013.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tentang pengaruh penggunaan ampas kecap dalam ransum

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tentang Pengaruh Penggunaan Limbah Ikan Bandeng (Chanos

III BAHAN DAN METODE. dan masing-masing unit percobaan adalah lima ekor puyuh betina fase produksi.

BAB III MATERI DAN METODE. Februari 2017 di kandang, Fakultas Peternakan dan Pertanian, Universitas

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian yang berjudul Pengaruh Pemberian Tingkat Protein Ransum dan

MATERI DAN METODE. Waktu dan Lokasi. Materi

MATERI DAN METODE. Materi

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. kelompok perlakuan dan setiap kelompok diulang sebanyak 5 kali sehingga setiap

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian tentang Penggunaan Tepung Daun Mengkudu (Morinda

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. hari (DOC) sebanyak 38 ekor. Ayam dipelihara secara semiorganik sampai umur

MATERI DAN METODE. Materi

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dengan judul Kadar Kolesterol, Trigliserida, HDL dan LDL

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Ternak yang dijadikan objek percobaan adalah puyuh betina yang

BAB III METODE PENELITIAN. Ayam Pedaging dan Konversi Pakan ini merupakan penelitian penelitian. ransum yang digunakan yaitu 0%, 10%, 15% dan 20%.

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian tentang Pengaruh PenambahanProbiotik Rhizopus oryzae

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. starter sampai finisher (1-35 hari) sebanyak 100 ekor dan koefisien variasi kurang

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tentang Pengaruh Penggunaan Campuran Onggok dan Molase

BAB III MATERI DAN METODE. November 2015 di Kandang Ayam Fakultas Peternakan dan Pertanian,

MATERI DAN METODE. Materi

BAB III MATERI DAN METODE. hijau terhadap bobot relatif dan panjang organ pencernaan itik Magelang jantan

MATERI DAN METODE. Lokasi dan Waktu

Gambar 2. Domba didalam Kandang Individu

BAB III MATERI DAN METODE. Ransum terhadap Sifat Fisik Daging Puyuh Jantan dilaksanakan bulan Juni

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dilaksanakan pada bulan April Juni 2016.

MATERI DAN METODE. Tabel 3. Komposisi Nutrisi Ransum Komersial.

MATERI DAN METODE. Penelitian ini telah dilakukan di Laboratorium. Research and Development Station (UARDS) Universitas Islam Negeri Sultan

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dengan judul Pengaruh Penggunaan Gathot (Ketela

III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Ternak yang digunakan adalah 60 ekor itik Cihateup betina fase grower

MATERI DAN METODE. Gambar 3. Domba yang Digunakan Dalam Penelitian

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Ayam petelur yang digunakan adalah ayam petelur yang berumur 27

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian pengaruh pemberian kombinasi tepung keong mas (Pomacea

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian tentang pengaruh penggunaan tepung daun katuk (Sauropus

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian tentang Pengaruh Frekuensi dan Awal Pemberian Pakan terhadap

BAB III MATERI DAN METODE. berbeda terhadap tingkah laku burung puyuh petelur, dilaksanakan pada bulan

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Jimmy Farm Cianjur. Pemeliharaan dimulai dari 0 sampai 12 minggu sebanyak 100

METODE PENELITIAN. Waktu dan Tempat. Materi

MATERI DAN METODE. Materi

BAB III METODE PENELITIAN Analisis proksimat dilakukan di Laboratorium Nutrisi dan Makanan Ternak

BAB III MATERI DAN METODE. Kampung Super dilaksanakan pada bulan Februari sampai April 2016 dikandang

METODE. Materi 10,76 12,09 3,19 20,90 53,16

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. hidup sampai penelitian berakhir adalah 13 ekor jantan dan 10 ekor betina Itik

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Percobaan menggunakan Itik Cihateup pada fase grower dengan umur 14

MATERI DA METODE. Lokasi dan Waktu

MATERI DAN METODE. Materi

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tentang pengaruh penggunaan ampas kecap sebagai subsitusi

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 10 Maret 28 April 2016 di CV.

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian dilaksanakan selama 13 minggu, pada 12 Mei hingga 11 Agustus 2012

MATERI DAN METODE. Lokasi dan Waktu. Materi

MATERI DAN METODE. Gambar 4. Kelinci Peranakan New Zealand White Jantan Sumber : Dokumentasi penelitian (2011)

BAB III METODE PENELITIAN. konversi pakan ayam arab (Gallus turcicus) ini bersifat eksperimental dengan

BAB III MATERI METODE. Penelitian dengan judul Pengaruh Penambahan Kunyit dan Jahe Dalam

MATERI DAN METODE. Bahan Bahan yang digunakan untuk produksi biomineral yaitu cairan rumen dari sapi potong, HCl 1M, dan aquadest.

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian kecernaan protein dan retensi nitrogen pakan komplit dengan

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian telah dilaksanakan pada bulan September - Desember 2015 di

MATERI DAN METODE. Metode

MATERI DAN METODE. Materi

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. yang menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dan

MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Materi Ternak Kandang Peralatan dan Perlengkapan Pakan dan Air Minum

METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada 12 September 2014 sampai dengan 20 Oktober 2014

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dengan judul Kecernaan dan Deposisi Protein Pakan pada Sapi

BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Ternak yang digunakan dalam penelitian ini yaitu kelinci lokal dengan

MATERI DAN METODE. Gambar 1. Ternak Domba yang Digunakan

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. jenis sentul dengan umur 1 hari (day old chick) yang diperoleh dari Balai

OBJEK DAN METODE PENELITIAN. tradisional Babah Kuya yang terletak di pasar baru. Pasak bumi yang digunakan

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Ternak yang digunakan yaitu Domba Garut betina umur 9-10 bulan sebanyak

BAB III MATERI DAN METODE. ransum terhadap profil kolesterol darah ayam broiler dilaksanakan pada bulan

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Ternak percobaan yang digunakan adalah 100 ekor ayam lokal diperoleh

MATERI DAN METODE. Materi

METODE PENELITIAN. Materi

MATERI DAN METODE. Materi

III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Ternak yang diamati dalam penelitian ini adalah ayam broiler strain cobb

MATERI DAN METODE. Lokasi dan Waktu. Materi

PENGARUH SUPLEMENTASI LISIN DALAM RANSUM RENDAH PROTEIN TERHADAP PERFORMAN AYAM BROILER JANTAN. Jurusan/Program Studi Peternakan

III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. grower yaitu umur 14 minggu dengan rata-rata bobot badan 1043 gram ± 51,631

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian mengenai frekuensi penyajian ransum yang berbeda terhadap kualitas

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dilaksanakan pada tanggal 1 Mei 24 Juli 2014 di kandang

Transkripsi:

III. MATERI METODE A. Materi Penelitian Penelitian ini menggunakan 240 ekor puyuh betina umur 3 hari yang dibagi dalam lima macam perlakuan dan empat ulangan, setiap ulangan terdiri dari 12 ekor puyuh betina. Rerata bobot badan awal adalah 15,52±2,57 g dengan Coefficient Variance (CV) 10,01%. Puyuh dipelihara di dalam kandang batrai yang dilengkapi dengan lampu pijar, tempat ransum dan tempat minum. Formulasi ransum basal untuk memenuhi kebutuhan nutrien puyuh sesuai dengan rekomendasi SNI (2006) dapat dilihat pada Tabel 2. Tabel 3 menunjukan kandungan nutrien bahan ransum. Susunan ransum yang pada saat perlakuan di dalam penelitian pada Tabel 4. Tabel 5 menunjukan kandungan nutrien perlakuan dan tabel 6 menunjukan kandungan nutrien ransum perlakuan setelah di konversikan Tabel 2. Kebutuhan Nutrien Burung Puyuh No Nutrien Stater Grower 1 Energi Metabolis (Kcal/Kg) Min 2800 Min 2600 2 Protein Kasar (%) Min 19 Min 17 3 Lemak Kasar (%) Maks 7 Maks 7 4 Serat kasar (%) Maks 6,5 Maks 7 5 Abu (%) Maks 8 Maks 8 6 Ca (%) 0,9 1,2 0,9-1,20 7 P (%) 0,6-1,0 0,6-1,0 8 Lisin (%) Min 0,90 Min 0,80 9 Metionin (%) Min 0,40 Min 0,35 Sumber : SNI 2006 11

12 Tabel 3. Kandungan Nutrien Bahan Ransum Persen (%) Nama bahan ME Air Abu PK LK SK Ca P Jagung kuning 3321 14 1,7 8,9 4 2,2 0,05 0,63 Bekatul 1) 2887 14 7,70 12 10,7 5,2 0,04 1,27 Bungkil kedelai 2216 14 5,8 44,6 1.1 4,4 0,24 0,57 Tepung Ikan 219 14 20,7 52.6 6,8 2,2 5,58 0,73 Limestone - - - - - - 38 - Minyak ikan lemuru 2) 8280 - - - 6 0,75 - - Sumber : 1) Hartadi et al. (2005) 2) Harwanti (2011) Tabel 4. Susunan Ransum Perlakuan P0 P1 P2 P3 P4 Bungki Kedelai 23 23 23 23 23 Bekatul 33 33 33 33 33 Jagung Kuning 38 38 38 38 38 Tepung Ikan 4 4 4 4 4 Limestone 2 2 2 2 2 Minyak Ikan Lemuru 0 1 2 3 4 L-Karnitin 0.002 0.002 0.002 0.002 0.002 Total 100,002 101,002 102,002 103,002 104,002 Tabel 5. Kandungan Nutrien Ransum Perlakuan Kandungan nutrient P0 P1 P2 P3 P4 Protein kasar % 19,704 19,546 19,390 19,238 19,089 Lemak Kasar % 5,576 5,580 5,584 5,588 5,592 Serat kasar % 3,652 3,623 3,595 3,567 3,540 Abu % 5,349 5,296 5,244 5,193 5,143 Ca % 1,070 1,06 1,049 1,039 1,029 P % 0,939 0,930 0,920 0,911 0.903 ME kkal/kg 2813,13 2813,792 2814,44 2815,08 2815,7

13 Tabel 6. Kandungan Nutrien Ransum Perlakuan Dalam 100% BK Kandungan nutrient P0 P1 P2 P3 P4 Protein kasar % 19,704 19,346 19,009 18.677 18.354 Lemak Kasar % 5,576 5,524 5,474 5,425 5,376 Serat kasar % 3,652 3,587 3,524 3,463 3,403 Abu % 5,349 5,243 5,141 5,041 4.945 Ca % 1,070 1,04 1,028 1,008 0,989 P % 0,939 0,920 0,901 0,884 0.868 ME kkal/kg 2813,13 2785.93 2759.25 2733.08 2707.40 B. Metode Penelitian Penelitian ini pada fase stater umur tiga sampai tujuh hari menggunakan 20 unit kandang brooder yang berukuran 60 x 40 x 25 cm setiap unit kandang diisi dengan 12 ekor puyuh betina. Lampu pijar sebagai penghangat yang digunakan pada fase stater sebanyak 20 buah yang ditempatkan pada setiap kandang brooder. 1. Persiapan Penelitian a. Persiapan Kandang Persiapan kandang dilakukan sebelum pemeliharaan dimulai, kandang terlebih dahulu dibersihkan dan didesinfeksi menggunakan desinfektan serta pengapuran lantai. Kandang disemprot menggunakan larutan desinfektan dengan dosis 15 ml/10 liter air. Kegiatan lain yang dilakukan yaitu pencucian tempat ransum dan minum dengan air sabun kemudian merendamnya dalam larutan antiseptik dengan dosis 15 ml/10 liter air dan dikeringkan di bawah sinar matahari. b. Persiapan Puyuh Persiapan puyuh dilakukan selama tujuh hari untuk adaptasi terhadap lingkungan kandang. Puyuh yang digunakan yaitu puyuh betina umur tiga hari sebanyak 240 ekor terlebih dahulu ditimbang dengan menggunakan timbangan digital untuk mengetahui bobot badan awal pada saat penelitian serta untuk memperoleh keseragaman bobot badan puyuh betina. Puyuh betina sebanyak 240 ekor tersebut dibagi ke dalam lima kelompok perlakuan yang diulang sebanyak empat kali dan setiap ulangan terdiri dari 12 ekor puyuh betina.

14 c. Persiapan Ransum Persiapan ransum dilakukan dengan pencampuran bahan ransum terlebih dahulu yang terdiri dari jagung, bekatul, bungkil kedelai, tepung ikan, limestone, minyak ikan lemuru dan L-karnitin. Pencampuran bahan ransum untuk ransum dilakukan dengan cara mencampur bahan-bahan yang terkecil kemudian baru bahan-bahan yang besar agar pencampurannya bisa merata atau homogen. 2. Cara Penelitian a. Rancangan Penelitian Penelitian ini dilakukan secara eksperimental menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) pola searah mengetahui adanya pengaruh perlakuan terhadap peubah yang diamati dengan menggunakan lima perlakuan dan masing-masing perlakuan diulang sebanyak empat kali. Ulangan terdiri dari 12 ekor burung puyuh betina. Adapun perlakuannya adalah sebagai berikut: P0= Ransum Basal. P1= Ransum Basal + L-karnitin 20 ppm + Minyak Ikan Lemuru 1 %. P2= Ransum Basal + L-karnitin 20 ppm + Minyak Ikan Lemuru 2 %. P3= Ransum Basal + L-karnitin 20 ppm + Minyak Ikan Lemuru 3 %. P4= Ransum Basal + L-karnitin 20 ppm + Minyak Ikan Lemuru 4 %. b. Pemberian Ransum dan Minum Penelitian dilaksanakan dengan adaptasi pemeliharaan terlebih dahulu selama tujuh hari dan pemberian perlakuan selama 35 hari. Tahap adaptasi pada umur tiga sampai tujuh hari dengan puyuh diberi ransum perlakuan yang mulai diberikan secara ad libitum dan pemberian air minum juga secara ad libitum. c. Peubah Penelitian 1) Konsumsi ransum Menurut Rasyaf (1994) konsumsi ransum dihitung dengan cara menimbang jumlah ransum yang diberikan dikurangi dengan

15 sisa ransum selama penelitian yang dinyatakan dengan gram/ekor/hari 2) PBBH (Pertambahan Bobot Badan Harian) Menurut Kartadisastra (1997) penambahan bobot badan ternak senantiasa berbanding lurus dengan konsumsi ransum. Penimbangan bobot badan dilakukan pada awal dan akhir penelitian. Perhitungan pertambahan bobot badan harian adalah selisih antara penimbangan bobot badan akhir dengan penimbangan bobot badan awal per satuan waktu (gram/hari). 3) Konversi ransum Menurut Rasyaf (1994) konversi ransum dihitung dari perbandingan antara jumlah konsumsi ransum dengan PBBH yang dihasilkan. 4) Mortalitas Tingkat kematian diperoleh dari jumlah puyuh yang mati dengan jumlah puyuh yang hidup dikalikan 100% 3. Analisis Statistik Penelitian ini dilakukan secara eksperimental menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) pola searah mengetahui adanya pengaruh perlakuan terhadap peubah yang diamati. Data yang diperoleh dalam penelitian ini dianalisis menggunakan analisis variansi (ANOVA). Apabila hasil analisis variansi terdapat pengaruh perlakuan yang berbeda nyata, maka dilanjutkan dengan uji Contras Ortogonal untuk mengetahui perbedaan antara perlakuan (Astuti, 1980).