4 GAMBARAN UMUM LOKASI

dokumen-dokumen yang mirip
KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB IV. KONDISI UMUM WILAYAH PENELITIAN

5 GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN

V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

IV. GAMBARAN UMUM KOTA DUMAI. Riau. Ditinjau dari letak geografis, Kota Dumai terletak antara 101 o 23'37 -

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kabupaten Tulang Bawang adalah kabupaten yang terdapat di Provinsi

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

IV. KONDISI UMUM KABUPATEN SIMEULUE

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Kondisi Geografis dan Demografis Provinsi Kalimantan Timur

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB IV GAMBARAN LOKASI PENELITIAN

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Tanggamus merupakan salah satu kabupaten di Propinsi Lampung yang

IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. sekitar 4 Km dari Kabupaten Gunungkidul dan berjarak 43 km, dari ibu kota

2.1 Gambaran Umum Provinsi Kalimantan Timur A. Letak Geografis dan Administrasi Wilayah

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. memiliki aksesibilitas yang baik sehingga mudah dijangkau dan terhubung dengan

BAB II. GAMBARAN UMUM WILAYAH DAN PEMBANGUNAN PENDIDIKAN DI KABUPATEN SUMBA BARAT

KARAKTERISTIK WILAYAH STUDI. A. Kondisi Geografis. dari luas Provinsi Jawa Barat dan terletak di antara Bujur Timur

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN

V. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN Keadaan Umum Kabupaten Lampung Selatan. Wilayah Kabupaten Lampung Selatan terletak antara 105.

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kecamatan Sragi merupakan salah satu kecamatan dari 17 Kecamatan yang

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. A. Gambaran Umum Kabupaten Lampung Selatan

KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Provinsi Jawa Tengah secara geografis berada pada koordinat ' 19" BT

I. PENDAHULUAN. Potensi sumber daya alam yang dimiliki setiap wilayah berbeda-beda, tiap daerah mempunyai

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI

BAB IV GAMBARAN UMUM OBYEK PENELITIAN. A. Kondisi Geografis dan Profil Singkat Daerah Istimewa Yogyakarta. Gambar 4.1

V. GAMBARAN UMUM. Desa Lulut secara administratif terletak di Kecamatan Klapanunggal,

V. GAMBARAN UMUM LOKASI DAN RESPONDEN

BAB III Data Lokasi 3.1. Tinjauan Umum DKI Jakarta Kondisi Geografis

BAB II GAMBARAN UMUM KECAMATAN AJIBATA KABUPATEN TOBA SAMOSIR ( )

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB V GAMBARAN UMUM RESPONDEN

INVENTORY SUMBERDAYA WILAYAH PESISIR KELURAHAN FATUBESI KEC. KOTA LAMA KOTA KUPANG - NUSA TENGGARA TIMUR

IV. KONDISI UMUM DAERAH PENELITIAN

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN

V GAMBARAN UMUM DESA CIMANGGIS

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

IV. GAMBARAN UMUM. Kabupaten Lampung Tengah adalah salah satu Kabupaten di Provinsi Lampung.

DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN

BAB IV. KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Sragi Kabupaten Lampung Selatan.

IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN Kondisi Geografis Daerah Penelitian. Kecamatan Rumbai merupakan salah satu Kecamatan di ibukota

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Kemiling, Kota Bandarlampung. Kota

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Administrasi

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Desa Sendayan, Desa Naga Beralih, dan Desa Muara Jalai.

KEADAAN KETENAGAKERJAAN NTT FEBRUARI 2014

BAB IV KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN 16. Tabel 4. Luas Wilayah Desa Sedari Menurut Penggunaannya Tahun 2009

BAB IV KEADAAN UMUM WILAYAH PENELITIAN

Keadaan Ketenagakerjaan Maluku Utara Agustus 2017

BAB IV GAMBARAN UMUM

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. A. Gambaran Umum Wilayah Penelitian Kabupaten Lampung Selatan

Bab I Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

IV. KONDISI UMUM WILAYAH PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1.2. Maksud dan Tujuan

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kabupaten Pesawaran dibentuk berdasarkan Undang-Undang Nomor 33 Tahun

V. GAMBARAN UMUM WILAYAH

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV GAMBARAN UMUM

III. KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN

IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN. secara geografis terletak antara 101º20 6 BT dan 1º55 49 LU-2º1 34 LU, dengan

IV. GAMBARAN UMUM PROVINSI JAMBI. Undang-Undang No. 61 tahun Secara geografis Provinsi Jambi terletak

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. karantina, para penderita penyakit tersebut berangsur angsur sembuh. Mengingat banyaknya

Gambar 5. Peta Citra Kecamatan Muara Gembong, Kabupaten Bekasi

KONDISI UMUM WILAYAH STUDI

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Kecamatan Pugung memiliki luas wilayah ,56 Ha yang terdiri dari

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN. Malaka terletak antara Lintang Selatan Lintang Utara atau antara 100

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. A. Keadaan Umum Kabupaten Lampung Selatan

KEADAAN KETENAGAKERJAAN NTT AGUSTUS 2016

4 GAMBARAN UMUM KABUPATEN BLITAR

GAMBARAN UMUM LOKASI STUDI. KL 4099 Tugas Akhir. Bab 2

KEADAAN KETENAGAKERJAAN NTT FEBRUARI 2015

BAB IV GAMBARAN UMUM WILAYAH

IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN

IV. KONDISI UMUM PROVINSI RIAU

KONDISI UMUM DAERAH PENELITIAN. Berdasarkan data monografi Desa Sukorejo (2013) menunjukkan keadaan


V. GAMBARAN UMUM PENELITIAN. Kelurahan Penjaringan terletak di Kecamatan Penjaringan, Kotamadya

V. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kota Kendari dengan Ibukotanya Kendari yang sekaligus Ibukota Propinsi

NO KATALOG :

BAB III GAMBARAN UMUM KOTA BOGOR

BAB V GAMBARAN UMUM PROPINSI JAWA BARAT. Lintang Selatan dan 104 o 48 '- 108 o 48 ' Bujur Timur, dengan luas wilayah

V. GAMBARAN UMUM WILAYAH

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA BARAT FEBRUARI 2015

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kabupaten Tapanuli Tengah merupakan salah satu wilayah yang berada di Pantai Barat Sumatera. Wilayahnya berada 0

IV. KONDISI UMUM DAERAH PENELITIAN

BAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN. a) Kondisi Grafis Kota Bandar Lampung

BAB I PENDAHULUAN. akan mempengaruhi produksi pertanian (Direktorat Pengelolaan Air, 2010).

KEADAAN UMUM WILAYAH KABUPATEN KATINGAN DAN KOTA PALANGKA RAYA

Transkripsi:

22 4 GAMBARAN UMUM LOKASI Kabupaten Halmahera Timur Kabupaten yang terbentuk sejak tahun 2003 ini, beribukota Maba dan pada tahun 2009 kabupaten ini dibagi menjadi 10 kecamatan dan 73 desa. Kecamatan di Maba Selatan, Kota Maba, Maba, Maba Tengah, Maba Utara, Wasile Utara, Wasile Tengah, Wasile Timur, Wasile dan Wasile Selatan, dan pada tahun 2009 bertambah menjadi 76 desa, yang tersebar 6 desa di Kecamatan Maba Selatan, 5 desa di Kecamatan Kota Maba, 7 desa di Kecamatan Maba, 8 desa di Kecamatan Maba tengah, 7 desa di Kecamatan Maba utara, 6 desa di Kecamaatan Wasile, 14 desa di Kecamatan Wasile selatan, 6 desa di Kecamatan Wasile Timur, 8 desa di Kecamatan Wasile Tengah, dan 6 desa di Kecamatan Wasile Utara. ( i ) Letak Geografis dan Administrasi Secara geografis wilayah Halmahera Timur berbatasan dengan sebelah utara wilayah Kabupaten Halmahera Utara dan Teluk Kao, di sebelah selatan dengan wilayah Kabupaten Halmahera Tengah (Kecamatan Patani dan Kecamatan Weda) dan Kabupaten Halmahera Barat, di sebelah barat Teluk Kao (wilayah Kabupaten Halmahera Utara) dan Teluk Buli, disebelah timur Laut Hamahera dan laut Samudra Pasifik. Kabupaten Halmahera Timur terletak antara 126 0 45 BT 129 0 30 BT dan 0 0 30 LU 2 0 00 LS, dengan batas wilayah: 1. Sebelah utara dibatasi oleh Kabupaten Halmahera Utara 2. Sebelah selatan dibatasi oleh Kabupaten Halmahera Tengah dan Halmahera Barat 3. Sebelah timur dibatasi oleh Kabupaten Halmahera Tengah dan Halmahera Barat 4. Sebelah barat dibatasi Samudra Pasifik Luas wilayah Halmahera Timur adalah 40.263,72 km 2, terdiri dari daratan seluas 8.779,32 km 2 (22 %) dan luas lautan sebesar 31.484,40 km 2 (78 %). Keadaan iklim di Halmahera Timur dipengaruhi oleh angin laut, terutama berasal dari laut Seram dan laut Maluku. Musim barat atau utara umumnya berlangsung pada bulan Desember sampai dengan bulan Maret, pada bulan April terjadi masa transisi ke musim selatan atau timur tenggara yang biasanya diikuti dengan musim kemarau. Sedangkan musim selatan atau timur tenggara umumnya berlangsung selama enam bulan, yang berawal dari bulan Mei sampai dengan bulan Oktober. Masa transisi ke musim barat adalah pada bulan November dan biasanya terjadi musim hujan. Selain Pulau Halmahera, Kabupaten Halmahera Timur juga memiliki 27 buah pulau, dan pulau-pulau tersebut belum ada yang dihuni manusia. (ii) Potensi Sumberdaya Mineral dan Migas Halmahera adalah satu dari sekian banyak gugusan pulau yang tersebar di Maluku Utara. Pulau-pulau lain yang termasuk di wilayah ini diantaranya : Ternate, Tidore, Bacan, Taliabu, Makian, Obi, Morotai serta kepulauan-kepulauan Doi, Mala-Mala, Sula dan lainnya. Sejak tanggal 4 Oktober 1999, Maluku Utara yang juga disebut Maloku Kie Raha (gugusan empat pulau bergunung) ditetapkan

23 menjadi Provinsi sendiri yang terpisah dari Provinsi Maluku. Berdasarkan UU No. 46 Tahun 1999, Ibukota Provinsi ini ditetapkan di Sofifi. Potensi sumberdaya alam yang terdapat di Kabupaten Halmahera Timur dapat dilihat pada lampiran 1, dalam peta telah di patok tempat dan hasil sumberdaya alam yang terkandung pada lokasi tersebut. Secara keseluruhan wilayahnya dibagi menjadi dua Kabupaten dan satu kotamadya yaitu : Kabupaten Maluku Utara (22.447 Km2), Kabupaten Halmahera Tengah (19.791 Km2) dan Kota Ternate (11.438 Km2). Jenis tambang yang telah diidentifikasi terdapat di Kabupaten Halmahera Timur adalah : 1. Nikel (Ni). 2. Magnesit (Fe) di sepanjang Sungai Wayalele, Kecamatan Wasile. 3. Batu gamping (Ca) di Desa Subaim, Kecamatan Wasile dan Desa Fayaul, Kecamatan Wasile Selatan. 4. Talk (Ca) di Desa Fayaul sepanjang Sungai Wayalele, Kecamatan Wasile. 5. Minyak bumi di Desa Lolobata, Kecamatan Wasile. Kecamatan Maba dan Desa Soa Sangaji, Kecamatan Maba Selatan, lokasilokasi tersebut berada di Teluk Bull, serta di Desa Subaim, Kecamatan Wasile. Penyebaran kuasa pertambangan dapat dilihat pada Lampiran 2, peta kuasa pertambangan di Kabupaten Halmahera Timur, dimana tempat perusahaan tambang beroperasi. Tabel 8, menguraikan realisasi produksi nikel dalam tahun berjalan dihitung per triwulan dalam satu tahun, dimana nikel masih menjadi bahan utama yang diproduksi keluar dari Kabupaten Halmahera Timur. Tabel 8 Realisasi Produksi/Pengapalan Nikel Tahun 2011 di Kabupaten Halmahera Timur Bulan/ Jumlah Tonase (MT) PT.XY PT. XX PT.YK PT. XU PT.YT PT.YM Triwulan Januari Februari Maret 529.543,00 465.520,00 385.228,00 55.450,00 55.525,00 111.150,00 57.200,35 44.438,00 51.702,00 51.800,00 51.500,00 Trw I 1.380.291,00 222.125,00 57.200,35 44.438,00 155.002,00 1.859.056,35 April Mei 361.300,00 421.202,00 55.507,00 52.350.00 119.401,75 185.801,06 52.000,00 Juni 366.315,00 94.463,00 103.500,95 42.744,00 Trw II 1.148.817,00 202.320,00 408.703,76 42.744,00 52.000,00 1.854.584,76 Juli Agustus September 443.421.00 462.674,00 413.025,00 120.780,00 60.200,00 110.150,00 72.500,00 133.552,36 115.000,00 51.500,00 57,008,00 TRW III 1.319.120,00 291.130,00 321.052,36 108.508,00 2.039.810,36 Oktober November 540.145,00 423.137,00 116.380,00 163.410,00 85.100,12 71.700,00 Desember 458.058,00 121.000,00 72,200,00 52.000,00 Trw IV 1.421.340,00 400.790,00 229.000,12 0,00 0,00 2.051.130,12 Total 5.269.568,00 1.116.365,00 1.015.956,59 87.182,00 52.000,00 315.510,00 7.804.581,59 Sumber : Dinas Pertambangan dan Energi Kabupaten Halmahera Timur Tahun 2012 Hasil tambang yang baru dieksploitasi yaitu nikel di Pulau Gee (Tahun 1997) dan Tanjung Buli (Tahun 2001), Kecamatan Maba, di Mornopo dan desa Wailukum, Kecamatan Maba Selatan (Tahun 2004). Lokasi lainnya adalah di Pulau Pakal. (iii) Tingkat Pendidikan Struktur kependudukan menurut tingkat pendidikan di Kabupaten Halmahera Timur dapat dilihat pada Gambar 4. Gambar tersebut memperlihatkan bahwa mayoritas (66%) pencari kerja adalah lulusan sekolah dasar, atau tidak

24 lulus sekolah dasar. Kondisi ini kurang baik karena tidak memiliki ketrampilan kerja yang cukup jenjang pendidikannya yang rendah. Persentase Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan di Kabupaten Halmahera Timur 2011 66% 22% 12% SMA Keatas SMP dan Sederajat SD dan Dibawahnya Gambar 4 Persentase Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan di Kabupaten Halmahera Timur Tahun 2011. (iv) Masalah Sosial Masalah sosial yang perlu mendapat perhatian dari Pemerintah Kabupaten Halmahera Timur adalah integrasi sosial lintas agama, lintas etnis, lintas golongan, lintas penduduk setempat dengan penduduk pendatang. Pendapatan, kualitas dan kuantitas sumberdaya manusia serta kesempatan lapangan pekerjaan yang minim dan terbatas bagi masyarakat lokal. Masyarakat atau kaum muda yang belajar atau sekolah di luar daerah yang telah berhasil meraih pendidikan dan gelar kesarjanaannya jarang yang kembali ke kampung halamannya sendiri, sehingga dapat diperkirakan sebagian besar angkatan kerja yang ada tidak memiliki keterampilan (skill). Kondisi seperti ini berpengaruh terhadap posisi tawar yang lemah bagi masyarakat yang tidak memiliki skill dan pendidikan jadi rendah. Angkatan kerja sebagian besar terserap pada sektor tradisional (pertanian, perikanan dan kelautan, perkebunan serta kehutanan), sektor jasa (terutama jasa angkutan umum/konstruksi bangunan) atau usaha mikro (warung/pedagang kaki lima). Sedangkan untuk sektor formal, seperti PNS/ABRI/POLRI, karyawan swasta dan buruh industri sangatlah kecil. Keterbatasan kesempatan kerja berkaitan dengan tingkat pendidikan penduduk. (v) Aspek Ekonomi Sektor pertanian/nelayan dan penggalian/pertambangan merupakan sektor yang berperan di dalam roda perekonomian. Sektor pertanian/nelayan (pertanian, perikanan dan kelautan, perkebunan serta kehutanan) yang menjadi sumber mata pencaharian sebagian besar penduduk Kabupaten Halmahera Timur. 11.214 Lelaki Perempuan 7.512 3.467 715 240 786 1.099 873 783 197 1 2 3 4 5 Kategori Lapangan Pekerjaan Sumber : BPS Kabupaten Halmahera Timur 2011 Keterangan :

25 1. : Petanian 2. : Industri Pengolahan 3. : Perdagangan, Hotel, Restoran 4. : Jasa Kemasyarakatan 5. : Lainnya (Pertambangan dan penggalian, listrik, gas dan air bersih, bangunan, pengangkutan dan komunikasi, keuangan dan persewaan dan jasa perusahaan) Gambar 5 Penduduk Berumur 15 Tahun Keatas yang Bekerja Menurut Jenis Kelamin dan Lapangan Pekerjaan Kabupaten Halmahera Timur 2010 Gambar 5 menunjukkan sektor pertanian mempunyai peran besar dari sektor yang lain. Sektor pertanian merupakan pekerjaan penduduk lokal yang berada di Kabupaten Halmahera Timur. Sebesar 70% penduduk Halmahera Timur bekerja sebagai petani. (vi) Aspek Ekologi atau Lingkungan Aspek ekologi atau lingkungan merupakan aspek yang mencakup keseluruhan kehidupan dari makhluk hidup, dengan demikian harus dijaga jangan sampai menjadi rusak. Air bersih merupakan kebutuhan yang sangat penting bagi kehidupan manusia. Air digunakan untuk memenuhi kebutuhan pokok yaitu minum, mandi, mencuci, memasak dan lain sebagainya. Air bersih dari sumber mata air pegunungan yang lokasinya tidak jauh dari perkampungan kemudian dialirkan melalui pipa ke tangki penampungan yang lokasinya di tengah pemukiman. Limbah dan sampah yang menjadi masalah, berupa limbah rumah tangga, dan pasar sejauh ini belum terlihat menjadi suatu masalah khusus bagi Pemerintah Kabupaten Halmahera Timur untuk menangani limbah tersebut. Namun pencemaran limbah yang berasal dari kegiatan industri pertambangan dan pembalakan telah dirasakan dampaknya oleh penduduk sekitar lokasi atau areal kegiatan. Limbah tersebut antara lain berupa : 1. Hasil proses pengangkutan (darat dan laut) dalam bentuk tumpahan bahan bakar yang digunakan yaitu solar, oli dan lain-lain seperti yang terjadi pada kawasan pembalakan hutan kayu gelondongan (ilegal logging) oleh PT. Nusapadma Corp. di Poli atau Desa Lolobata Kecamatan Wasile. Tumpahan bahan bakar menyebabkan ikan dan biota yang berada di pesisir pantai berpindah tempat dan bahkan ada yang mati. 2. Endapan lumpur dan genangan oli di lokasi penggalian/penambangan nikel PT. Aneka Tambang Tbk yang dikerjakan oleh kontraktor PT. Yudistira Bumi Bhakti di Tanjung Buli Kecamatan Maba. Perubahan tekstur tanah sangat dipengaruhi oleh kondisi iklim atau penambahan material dari luar akibat erosi dari tempat yang tinggi ke tempat yang lebih rendah. Hilangnya lapisan tanah atas (top soil) yang proses pembentukannya memakan waktu ratusan tahun (Bradshaw, 1983 dalam Badri, 2004), dianggap sebagai penyebab utama buruknya tingkat kesuburan tanah pada lahan pasca penambangan. Kekhasan unsur hara esensial seperti nitrogen dan fosfor, toksisitas mineral dan kemasaman tanah (ph yang rendah) merupakan kendala umum dan utama yang ditemui pada lahan pasca penambangan.

26 Dampak lain dari aktivitas penambangan dengan sistem tambang terbuka berupa erosi di daerah hulu dan sedimentasi di daerah hilir areal penambangan. Oleh karena itu pengelolaan lingkungan pada penambangan biji nikel dengan system tambang terbuka terutama ditujukan untuk mengendalikan erosi dan sedimentasi. Beberapa kegiatan pengendalian erosi dan sedimentasi yang telah dilakukan adalah pembuatan cek dam baru, pembuatan perangkap sedimen (sedimen pond), turap kayu, bronjong batu dan pemasangan gorong-gorong setiap pembukaan areal baru didahului dengan pembuatan sistem drainase dan fasilitas pengendali erosi dan sedimentasi untuk menekan erosi dan sedimentasi dilakukan pembentukan tanggul alami sehingga tidak ada aliran permukaan yang menuju daerah yang tidak terganggu. misalnya melalui penyertaan dalam kegiatan eksploitasi atau penyediaan bahan keperluan (makanan) untuk kegiatan pertambangan dan lainnya. Letak Geografis dan Administrasi Kecamatan Wasile Kecamatan Wasile terletak 0-45 Lintang Utara dan Lintang Selatan 1-40 dengan luas wilayah 45.500 Km 2, yang terdiri dari luas daratan 27.500 Km 2 dan luas lautan 18.000 Km 2. Terdapat 6 desa yang tersebar di Kecamatan Wasile yang masing-masing desa adalah, Desa Subaim, Cemara Jaya, Batu Raja, Bumi Restu, Mekar Sari dan Gulapapo, dengan jumlah penduduk yang mendiami Kecamatan Wasile 8.765 jiwa. (i) Tingkat Pendidikan Tingkat pendidikan di Kecamatan Wasile, Kabupeten Halmahera Timur dapat dilihat pada tabel 9, dimana pada tabel 9 menunjukkan mayoritas (75,48%) pencari kerja adalah lulusan sekolah dasar. Tabel 9 Jumlah Penduduk Berumur 15 Tahun Keatas Yang Bekerja Menurut Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan Di Kecamatan Wasile. Tingkat Pendidikan Laki-laki Perempuan Jumlah Sekolah Dasar 1105 1067 2172 SMP Umum 711 643 1354 SMP Kejuruan 36 41 77 SMA Umum 515 475 790 SMA Kejuruan 110 97 207 Diploma I, II 141 116 257 Diploma III/Akademik 12 10 22 Diploma IV/Universitas 18 13 31 Total 2648 2462 5110 Sumber: wasile Dalam Angka Tahun 2011 Gambaran persentasi tingkat pendidikan dapat dilihat pada gambar 6, dimana tingkat pendidikan sekolah dasar, merupakan jenjang pendidikan yang dominan sebesar 30 persen di Desa Batu Raja dan pada Desa Subaim sebesar 49 persen.

27 12% 30% Dasa Batu Raja 30% 28% Sarjana SMA SMP SD 49% 0% Desa Subaim 27% 24% Sarjana SD Gambar 6 Persentase Tingkat Pendidikan pada Desa Batu Raja dan Desa Subaim. (ii) Masalah Sosial Tenaga kerja yang tidak diimbangi dengan pertumbuhan lapangan kerja menyebabkan tingkat kesempatan kerja cenderung menurun. Demikian dengan angkatan yang mencari pekerjaan atau disebut dengan pengangguran. Keadaan ini dapat dilihat pada tabel 10, dimana pekerja dan pencari kerja menurut desa yang berada di Kecamatan Wasile diperkirakan juga sebagian besar angkatan kerja tidak memiliki ketrampilan (skill), sehingga dengan kondisi seperti ini posisi tawar mereka menjadi rendah. SMA Tabel 10 Jumlah Penduduk Berumur 15 Tahun Keatas Yang Bekerja, dan Bukan Angkatan Pencari Kerja Menurut Desa di Kecamatan Wasile. Desa Angkatan Kerja Bekerja Mencari Kerja Jumlah Bukan Angkatan Kerja Subaim 685 147 832 210 Cemara Jaya 614 151 765 196 Batu Raja 751 129 880 171 Bumi Restu 737 134 871 235 Mekar Sari 476 81 557 148 Gulapapo 179 20 119 46 Jumlah 3442 62 4104 1006 Sumber : Wasile Dalam Angka Tahun 2011 Kesempatan kerja formal yang terbuka tidak dapat dimanfaatkan karena angkatan kerja yang ada tidak memenuhi persyaratan (kualifikasi). Disamping itu lapangan dan kesempatan kerja setiap tahunnya terbatas. Tabel 11 Jumlah Penduduk Berumur 15 Tahun Keatas Yang Bekerja Menurut Lapangan Pekerjaan di Kec. Wasile Tahun 2010. Jenis Pekerjaan 2008 2009 2010 Pertanian 1312 1354 1362 Pertambangan 102 107 107 Industri Pengolahan 329 340 343 Listrk, Gas, dan Air 2 2 4 Bangunan 71 71 76 Perdagangan 431 436 437 Angkutan 309 312 315 Keuangan 14 15 17 Jasa Kemasyarakatan 702 710 715 Lainnya 60 61 60 Jumlah 3332 3408 3442 Sumber : Kecamatan Wasile Dalam Angka Tahun 2011 Aspek positif dari karakter sosial masyarakat Kecamatan Wasile adalah semangat kerja dan optimisme yang tinggi. Karakter sosial positif ini menjadi modal untuk mensejahterakan masyarakat dan memajukan daerahnya. Tabel 11 menunjukkan rata-rata penduduk yang tinggal di Kecamatan Wasile, Kabupaten Halmahera Timur bekerja sebagai petani, dan pendapatan utama adalah dari hasil SMP

28 pertanian. Untuk itu, apabila lahan pertanian yang dimiliki petani Desa Batu Raja dan Subaim tidak tergarap disebabkan pertambangan nikel, maka perekonomian kedua desa tersebut akan berpengaruh terhadap tingkat pendapatan masyarakat di desa tersebut. 19% Desa Batu Raja 2% 6% 73% Buruh Pengusaha Petani PNS 0% 4% 1% 95% Desa Subaim Buruh Pengusaha Petani PNS Gambar 7 Persentase Jenis Pekerjaan Desa Batu Raja dan Desa Subaim. Gambar 7 menunjukkan bahwa penduduk Desa Batu Raja 73 persen adalah petani, dan 95 persen petani berada di Desa Subaim, dengan angka presentasi ini menunjukkan rata-rata masyarakat yang berada di Kecamatan Wasile, Kabupaten Halmahera Timur bekerja sebagai petani. (iii) Masalah Ekonomi Sektor pertanian/nelayan dan penggalian/pertambangan merupakan sektor yang mempunyai peran penting dalam roda perekonomian. Sektor pertanian merupakan sumber mata pencaharian sebagian penduduk yang berada di Kecamatan Wasile, Kabupaten Halmahera Timur. Hasil usaha pertanian di Kecamatan Wasile, Kabupaten Halmahera Timur dapat dilihat pada tabel 12. Tabel 12 Luas Panen Produksi dan Produktivitas Padi (Padi Sawah & Ladang) Menurut Desa di Kecamatan Wasile Kabupaten Halmahera Timur. Desa Luas Panen Produksi Produktivitas (ha) (Ton) (Ton/ha) Subaim Cemara Jaya 355 1242.5 3.5 Bumi Restu 450 1575 3.5 Batu Raja 340 1190 3.5 Mekar Sari 357 1213.8 3.4 Gulapapo 0 0 0 Jumlah 1502 5221.3 3.5 Sumber : Data Wasile dalam Angka 2011 Sejauh ini sektor pertanian belum berkembang secara optimal, baik pada tahap proses produksi, pengolahan dan pemasaran, sehingga perlu adanya dukungan bagi pengembangan sektor ini agar tingkat kesejahteraan masyarakat dapat meningkat. Dukungan yang dibutuhkan yaitu berupa langkah-langkah kongkrit untuk meningkatkan investasi pada sektor-sektor tersebut diatas Produksi petani menurun seiring dengan maraknya tambang yang masuk di Kecamatan Wasile, dimana pada Desa Batu Raja luas areal atau lahan yang tergarap adalah sebesar 57 ha dan hasil produksi 684/ton dan produktivitas sebesar 1,2 ton/ha. Sedangkan untuk Desa Subaim dengan luas lahan yang tergarap sebesar 58 ha dengan hasil produksi 812/ton dan produktivitas 1,4 ton/ha. Hasil

29 pengamatan di lapangan terlihat bahwa petani sudah berkurang mengolah lahan pertanian, disebabkan besarnya biaya pengolahan, sehingga hasil yang diperoleh tidak maksimal untuk memenuhi kebutuhan hidup keluarga. Karakteristik Responden Karakteristik responden Desa Batu Raja dan Subaim Kabupaten Halmahera Timur ini diperoleh berdasarkan survey yang dilakukan langsung terhadap 80 orang. Karakteristik responden sangat bervariasi, dan karakteristik umum responden ini dilihat dari beberapa variabel, meliputi jenis kelamin, usia, pendidikan formal terakhir, pendapatan, dan lama tinggal. Jenis Kelamin Sebahagian responden ditemui adalah laki-laki, yaitu sebanyak 65 orang (81 persen) dan berkelamin perempuan sebanyak 15 orang (19 persen). Hal ini disebabkan lelaki yang banyak sebagai pekerja dibandingkan perempuan. Perbandingan antara laki-laki dan perempuan yang berada di dua desa dapat di lihat pada gambar 8. 19% Jenis Kelamin 81% Laki-laki Perempuan Gambar 8 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Umur Berdasarkan tingkat umur responden yang bekerja usia produktif pada Desa Batu Raja dan Subaim bervariasi, mulai dari usia muda sampai lanjut usia. Distribusi umur responden berkisar antara 15-60 tahun dan jumlah responden tertinggi terdapat pada umur 26-36 tahun yaitu sebanyak 32 orang (40 persen dari total responden), serta dari usia 37-47 tahun sebanyak 20 orang (25 persen dari total responden). Responden yang berumur 48-58 tahun berjumlah 17 orang (21 persen dari total responden), responden yang berumur 15-25 tahun berjumlah 8 orang (10 persen dari total responden) dan yang berumur 60 tahun berjumlah sebanyak 3 orang (4 persen dari total responden). Dengan demikian usia produktif adalah umur 26-36 tahun yang bekerja. Persentase berdasarkan umur responden di Desa Batu Raja dan Subaim, pada penelitian tahun 2012 dapat dilihat pada Gambar 9.

30 21% 25% 4% Umur 10% 15-25 26-36 40% 37-47 48-58 60 Gambar 9 Karakteristik Responden Berdasarkan Umur Pendidikan Tingkat pendidikan responden Desa Batu Raja dan Subaim mulai dari lulusan Sekolah Dasar (SD), hingga perguruan Tinggi (PT). Responden lulusan Sekolah Dasar memiliki jumlah terbanyak sebanyak 44 orang (55.00 persen), Sekolah Menengah Pertama (SMP) sebanyak 17 Orang (21 persen), Sekolah Menegah Atas (SMA) sebanyak 11 orang (14 persen) dan Perguruan Tinggi 8 Orang (10 persen). Rincian menurut tinggkat pendidikan, jumlah pendidikan Pergurauan Tinggi yang paling sedikit. Ini menujukkan rata-rata penduduk yang berada di dua desa adalah lulusan Sekolah Dasar (SD) yang dapat dilihat pada Gambar 10. 14% 21% 10% Jenjang Pendidikan SD 55% SMP SMA PT Gambar 10 Karakteristik responden Berdasarkan Pendidikan Jenis Pekerjaan Jenis pekerjaan responden mulai dari petani, buruh, wiraswasta, pegawai swasta, dan PNS. Berdasarkan pekerjaan responden petani sebanyak 30 orang (36 persen), diikuti buruh 18 orang (22 persen), wirausaha 15 orang (19 persen), pegawai swasta 5 orang (7 persen) dan PNS sebanyak 12 orang (15 persen). Perbandingan persentasi jumlah responden menurut jenis pekerjaan dapat dilihat pada gambar 11. 15% 19% 8% 22% 36% Jenis Pekerjaan Buruh Tani Wira PNS Swsta Gambar 11 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Pekerjaan

31 Tingkat Penghasilan Berdasarkan tingkat penghasilan responden pada selang Rp 300.000 - Rp 1.000.000 per bulan yaitu sebanyak 58 orang (72 persen) dari keseluruhan responden. Hal ini menjukkan responden yang berkerja sebagai petani dan buruh yang memilki rata-rata Rp 30.000/hari. Sebanyak 11 orang responden (14 persen) berpengahasilan berada pada selang Rp 1.200.000 - Rp 1.500.000 dari keseluruhan responden. Responden yang berpengahasilan dalam selang Rp 2.000.000 - Rp 5.000.000 terdapat 9 orang (11 persen) dari jumlah responden yang ada, dan selang Rp 6.000.000 terdapat 2 orang (3 persen) dari total responden yang bekerja sebagai pegawai swasta pertambangan. Distribusi tingkat pendapatan responden dapat dilihat pada gambar 12. 14% 11% 3% Selang Penghasilan 72% Rp 300.000 - Rp 1.000.000 Rp 1.200.000 - Rp 1.500.000 Rp 2.000.000 - Rp 5.000.000 Rp 6.000.000 Gambar 12 Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pengahasilan Lama Tinggal (Penduduk Asli/Pendatang) Penduduk pendatang, yang merupakan transmigran dari Pulau Jawa, ratarata lama tinggal di Deasa Batu Raja diatas 20 tahun. Penduduk yang yang menetap selama 32 tahun sudah dianggap sebagai penduduk tetap Desa Batu raja. Adapun perbandingan penduduk asli dan penduduk pendatang yang berada di kedua desa tersebut tidaklah terlalu jauh. Jumlah responden terdiri dari penduduk asli sebanyak 80 orang. Lama tinggal responden di kategorikan 1-10 tahun terdapat 5 orang (7 persen dari total responden) 11-20 tahun terdapat 14 orang (18 persen dari total responden) 21-30 tahun terdapat 8 orang (21 persen dari total responden)dan lebih dari 32 tahun sebanyak 43 orang (54 persen dari total responden). Karatersitik berdasarkan lama tinggal dari responden dapat dilihat pada Gambar 13. 54% 7% 18% 21% Lama Tinggal 1-10 Tahun 11-20 tahun 21-30 Tahun 32 Tahun Gambar 13 Karakteristik Responden Berdasarkan Lama Tinggal