IMPLEMENTASI KRIPTOGRAFI MENGGUNAKAN METODE ADVANCED ENCRYPTION STANDAR (AES) UNTUK PENGAMANAN DATA TEKS

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1 PENDAHULUAN. khususnya internet sangatlah cepat dan telah menjadi salah satu kebutuhan dari

STUDI PERBANDINGAN ALGORITMA SIMETRI BLOWFISH DAN ADVANCED ENCRYPTION STANDARD

Advanced Encryption Standard (AES) Rifqi Azhar Nugraha IF 6 A.

BAB III ANALISA MASALAH DAN PERANCANGAN

I. PENDAHULUAN. andil yang besar dalam perkembangan komunikasi jarak jauh. Berbagai macam model alat komunikasi dapat dijumpai, baik yang berupa

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN. yang ada pada sistem dimana aplikasi dibangun, meliputi perangkat

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PERANCANGAN APLIKASI ENKRIPSI DATA MENGGUNAKAN METODE ADVANCED ENCRYPTION STANDARD

Aplikasi Pengamanan Data dengan Teknik Algoritma Kriptografi AES dan Fungsi Hash SHA-1 Berbasis Desktop

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

IMPLEMENTASI ALGORITMA ADVANCED ENCRYPTION STANDARD (AES) UNTUK ENKRIPSI DAN DEKRIPSI PADA DOKUMEN TEKS ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. dalam kehidupan manusia. Kemajuan teknologi dengan kehidupan manusia seakan-akan tidak

BAB I PENDAHULUAN. melalui ringkasan pemahaman penyusun terhadap persoalan yang dibahas. Hal-hal

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

Analisis Performansi Algoritma AES dan Blowfish Pada Aplikasi Kriptografi

BAB I PENDAHULUAN. berbagai pekerjaannya. Komputer-komputer dapat digunakan untuk memenuhi

BAB I PENDAHULUAN. memungkinkan pengguna untuk saling bertukar file maupun data, bahkan dalam

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. permasalahan-permasalahan dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. untuk mengirimkan pesan, tetapi juga bisa menggunakan layanan yang tersedia di

PERANCANGAN APLIKASI ENKRIPSI MENGGUNAKAN ALGORITMA IDEA (INTERNATIONAL DATA ENCRYPTION ALGORITHM)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB III ANALISIS KEBUTUHAN DAN PERANCANGAN SISTEM. KriptoSMS akan mengenkripsi pesan yang akan dikirim menjadi ciphertext dan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Penggabungan Algoritma Kriptografi Simetris dan Kriptografi Asimetris untuk Pengamanan Pesan

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Implementasi Sistem Keamanan File Menggunakan Algoritma Blowfish pada Jaringan LAN

BAB I PENDAHULUAN. khususnya internet sangatlah cepat dan telah menjadi salah satu kebutuhan dari

Yama Fresdian Dwi Saputro

APLIKASI ENKRIPSI DAN DEKRIPSI MENGGUNAKAN VISUAL BASIC 2012 DENGAN ALGORITMA TRIPLE DES

BAB 1 PENDAHULUAN. ini ikut mendorong terjadinya pertumbuhan di berbagai bidang, salah satunya

BAB I PENDAHULUAN. dan rahasia telah menjadi suatu hal yang sangat berharga. Data atau informasi

Perancangan Aplikasi Kriptografi File Dengan Metode Algoritma Advanced Encryption Standard (AES)

BAB I PENDAHULUAN. teknologi informasi khususnya di bidang komputer memungkinkan seseorang untuk

PERANCANGAN APLIKASI KRIPTOGRAPHY ADVANCED ENCRYPTION STANDARD TUGAS AKHIR. Disusun Oleh : DEDY BUDIAWAN NPM

Pemampatan Data Sebagai Bagian Dari Kriptografi

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB 1 PENDAHULUAN. kebutuhan manusia. Dalam era globalisasi sekarang ini, teknologi informasi sangat

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

APLIKASI PENGAMAN ISI LAYANAN PESAN SINGKAT PADA TELEPON SELULER BERBASIS J2ME MENGGUNAKAN ALGORITHMA SIMETRI SKRIPSI. Oleh : MIFTAHUL.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM

PERANCANGAN APLIKASI PENGAMANAN DATA TEKS DENGAN METODE ADVANCED ENCRYPTION STANDARD (AES) DAN METODE END OF FILE (EOF)

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM


ALGORITMA ELGAMAL DALAM PENGAMANAN PESAN RAHASIA

BAB I PENDAHULUAN. keamanan, kerahasiaan, dan keotentikan data. Oleh karena itu diperlukan suatu

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB I PENDAHULUAN. memanipulasi, mengatur, atau mengedit suatu kebutuhan. kinerjanya. Selain itu beberapa aplikasi atau software juga harus mengalami

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

PENGAMANAN SQLITE DATABASE MENGGUNAKAN KRIPTOGRAFI ELGAMAL

Bab 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB III ANALISA MASALAH DAN SISTEM

Gambar 3.1 Flowchart proses enkripsi AES

BAB III Metode Perancangan

BAB I PENDAHULUAN. dengan munculnya berbagai sistem operasi yang lengkap layaknya komputer,

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi saat ini, mendapatkan informasi sangatlah mudah. Setiap

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

PERANCANGAN APLIKASI PENGAMANAN DATA DENGAN KRIPTOGRAFI ADVANCED ENCRYPTION STANDARD (AES)

APLIKASI JAVA KRIPTOGRAFI MENGGUNAKAN ALGORITMA VIGENERE. Abstract

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. implementasi algoritma Blowfish pada audio steganografi berbasis MP3.

TINJAUAN PUSTAKA. Kriptografi

BAB I PENDAHULUAN. untuk mencegah informasi tersebut sampai pada pihak-pihak lain yang tidak

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. Ilmu yang mempelajari tentang cara-cara pengamanan data dikenal dengan

BAB I PENDAHULUAN. terbuka bagi setiap orang. Informasi tersebut terkadang hanya ditujukan bagi

BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM. perancangan pembuatan kriptografi Impementasi AES ( Advanced Encyrption

1. Pendahuluan. 1.1 Latar belakang

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

Bab 2 Tinjauan Pustaka 2.1 Penelitian Terdahulu

BAB I PENDAHULUAN. informasi itu disadap oleh orang yang tidak bertanggung jawab atau berhak.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

Implementasi Disk Encryption Menggunakan Algoritma Rijndael

BAB I PENDAHULUAN. sangat penting pada sistem informasi pada saat sekarang ini. Hal ini disebabkan

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam bahasa sandi (ciphertext) disebut sebagai enkripsi (encryption). Sedangkan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Seiring perkembangan teknologi, berbagai macam dokumen kini tidak lagi dalam


APLIKASI KRIPTOGRAFI UNTUK PERTUKARAN PESAN MENGGUNAKAN TEKNIK STEGANOGRAFI DAN ALGORITMA AES

2016 IMPLEMENTASI DIGITAL SIGNATURE MENGGUNAKAN ALGORITMA KRIPTOGRAFI AES DAN ALGORITMA KRIPTOGRAFI RSA SEBAGAI KEAMANAN PADA SISTEM DISPOSISI SURAT

BAB I PENDAHULUAN. format digital dan merniliki beragam bentuk dalam hal ini data atau informasi di

ANALISA PROSES ENKRIPSI DAN DESKRIPSI DENGAN METODE DES

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

APLIKASI PENGAMANAN DOKUMEN DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK KRIPTOGRAFI ALGORITMA AES-RINJDAEL

BAB I PENDAHULUAN. teknik enkripsi terhadap integritas data maka suatu informasi tidak bisa dibaca oleh orang yang

APLIKASI PENGIRIMAN PESAN PENGKODEAN MENGGUNAKAN METODE AES 128 BIT BERBASIS ANDROID SKRIPSI. Diajukanoleh : YUDITH ADI SUCAHYO NPM :

Transkripsi:

IMPLEMENTASI KRIPTOGRAFI MENGGUNAKAN METODE ADVANCED ENCRYPTION STANDAR (AES) UNTUK PENGAMANAN DATA TEKS Agustan Latif e-mail: agustan.latif@gmail.com Jurusan Sistim Informasi, Fakultas Teknik Universitas Musamus Merauke Abstrak Dewasa ini pekembangan teknologi komputer dan telekomunikasi makin pesat membuat kegiatan manusia makin mudah, salah satunya mengirim informasi dengan cepat dari satu tempat ketempat lain. Proses pengiriman informasi antara satu pihak kepada pihak lain perlu memperhatikan kerahasiaan data dan informasi agar terjamin kerahasiaannya. Untuk mengatasi permasalahan kerahasiaan data dan informasi maka dianggap perlu memanfaatkan kriptografi sebagai pengamanan data dan informasi Menggunakan Metode Advanced Encryption Standar (AES) untuk pengamanan data teks. Tool yang digunakan dalam mengimplementasikan enkripsi dan dekripsi file teks ini menggunakan software visual basic dan metode metode yang digunakan dalam kriptografi yaitu AES 128. Berdasarkan hasil yang di peroleh setelah melakukan beberapa percobaan dan Penerapan enkripsi dan dekripsi menggunakan AES 128, maka diperoleh hasil bahwa pesan asli (plainteks) yang dienkripsi menggunakan Rijndael (AES) 128 dapat terenkripsi dengan baik, hal ini terbukti dari pesan yang dihasilkan tidak dapat di baca oleh pengguna, kemudian setelah pesan tersebut di dekripsi, maka akan kembali seperti plainteks dan dapat di baca pesan tersebut. Selain itu untuk kapasitas dan waktu proses enkripsi dan dekripsi dimana diperoleh hasil bahwa pesan setelah dilakukan enkripsi akan lebih besar dari segi kapasitas file sedangkan untuk kecepatan Kata kunci :enkripsi, dekripsi, file teks, AES 128, dan Rijndeal PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Perkembangan teknologi komputer dan telekomunikasi yang cukup pesat masa kini berpengaruh pada penggunaan informasi. Di mana, kemampuan untuk mengakses dan menyediakan informasi secara cepat dan akurat menjadi sangat mendasar bagi sebuah organisasi atau lembaga, baik organisasi komersial (perusahaan), perguruan tinggi, lembaga pemerintah (birokrasi), maupun individual (pribadi) Kecanggihan teknologi pengiriman data dan pemanfaatan pengiriman data ternyata 163

terdapat bahaya yang mengancam yaitu pengguna yang kurang memahami tentang keamanan data. Untuk mengamankan kemungkinan terjadinya penyalahgunaan data maka di perlukan suatu teknologi keamanan informasi, melalui sistem enkripsi (penyandian) 1. Kriptografi merupakan suatu ilmu yang mempelajari teknik-teknik matematika yang berhubungan dengan aspek keamamanan informasi, integritas data, serta otentikasi data 2. Secara umum, Kriptografi merupakan ilmu dan seni untuk menjaga keamanan pesan yang bertujuan menjaga kerahasiaan informasi yang terkandung dalam data sehingga informasi tersebut tidak dapat diketahui oleh pihak yang tidak berkepentingan. Untuk menjamin keamanan dan keutuhan dari suatu data, dibutuhkan suatu proses penyandian, proses ini akan merubah suatu data asal menjadi data rahasia yang tidak dapat dibaca, sementara itu proses dekripsi dilakukan oleh penerima data yang dikirim tersebut. Denga cara penyandian tadi, maka data asli tidak akan terbaca oleh pihak yang tidak berkepentingan 3. Berdasarkan uraian tersebut maka penulis ingin mengimplementasikan kriptografi menggunakan metode AES 128 kedalam aplikasi pengamanan pesan teks. 2. Rumusan Masalah a) Bagaimana merancang perangkat lunak pengamanan terhadap data text dengan metode AES-128 bit. b) Bagaimana menerapkan metode AES 128 kedalam aplikasi pengamanan pesan teks. 3. Tujuan a) Membuat aplikasi enkripsi dan dekripsi file teks menggunakan metode Advanced Encryption Standar AES-128. b) Menerapkan metode AES 128 kedalam aplikasi kriptografi pengamanan pesan teks. 4. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dibagi menjadi 4 (Empat) metode yaitu : a) Metode Literatur (Studi Pustaka) Merupakan metode pengumpulan data dengan melakukan studi kepustakaan melalui buku-buku referensi untuk mendapatkan data yang berhubungan dengan topik penelitian. b) Metode Simulasi Simulasi adalah proses perancangan model dari suatu sistem nyata dan pelaksanaan eksperimen-eksperimen dengan model ini untuk tujuan memahami tingkah laku sistem. 164

c) Metode Pengujian Sistem Metode pengujian BlackBox digunakan untuk menguji aplikasi tanpa memperhatikan proses penyajian keluaran dari fungsi pada sistem yang dibuat. Metode pengujian kuesioner oleh pengguna digunakan untuk menguji kinerja sistem dan kepuasan pengguna terhadap kinerja sistem. d) Metode pegembangan sistem Merupakan suatu proses pengumpulan kebutuhan software untuk mengerti sifat - sifat program yang dibentuk software engineering, atau analis harus mengerti fungsi software yang diinginkan, performance dan interfase terhadap elemen lainnya LANDASAN TEORI 1. Algoritma Rijndael Algoritma Rijndael adalah pemenang sayembara terbuka yang diadakan oleh NIST (National Institute of Standards and Technology) untuk membuat standard algoritma kriptografi yang baru sebagai pengganti Data Encryption Standard (DES). DES sudah dianggap tidak aman terutama karena panjang kunci yang relatif pendek sehingga mudah dipecahkan menggunakan teknologi saat ini. Rijndael mendukung panjang kunci 128 bit sampai 256 bit dengan step 32 bit. Panjang kunci dan ukuran blok dapat dipilih secara independen. Setiap blok dienkripsi dalam sejumlah putaran tertentu, sebagaimana halnya pada DES. Karena AES menetapkan panjang kunci adalah 128, 192, dan 256, maka dikenal AES-128, AES-192, dan AES- 256 3 2. Proses Enkripsi Algoritma Rijndael Diagram proses enkripsi Rijndael dapat dilihat pada Gambar 1Diagram proses enkripsi rijndeal, Gambar 2 Diagram Algoritma Rijndeal dan Gambar 3 Proses umum algortma rijndeal. Garis besar algoritma Rijndael yang beroperasi blok 128- bit dengan kunci 128-bit adalah sebagai berikut: a) AddRoundKey: melakukan XOR antara state awal (plainteks) dengan cipher key. Tahap ini disebut juga initial round. b) Putaran sebanyak Nr 1 kali. Proses yang dilakukan pada setiap putaran adalah: 165

Gambar 3 Proses Umum Enkripsi Dan Dekripsi 4 4. Tujuan Kriptografi a) Kerahasiaan (confidentiality) Gambar 1. Diagram Proses Enkripsi Rijndael 3. Proses Dekripsi Algoritma Rijndael Proses umum algoritma rijndeal dapat dilihat pada Gambar 2 berikut: Kerahasiaan adalah layanan yang digunakan untuk menjaga isi dari informasi dari siapapun kecuali yang memiliki otoritas atau kunci rahasia untuk membuka informasi yang telah disandi. b) Integritas data Integritas data adalah berhubungan dengan penjagaan dari perubahan data secara tidak sah. Untuk menjaga integritas data, sistem harus memiliki kemampuan untuk mendeteksi manipulasi data oleh pihakpihak yang tidak berhak, antara lain penyisipan, penghapusan, dan pensubsitusian data lain kedalam data yang sebenarnya. c) Autentikasi Gambar 2. Diagram Proses Dekripsi Rijndael Autentikasi adalah berhubungan dengan identifikasi/pengenalan, baik secara kesatuan sistem maupun informasi itu sendiri. Dua pihak yang saling berkomunikasi harus saling 166

memperkenalkan diri. Informasi yang dikirimkan melalui kanal harus diautentikasi keaslian, isi datanya, waktu pengiriman, dan lain-lain. METODE PENELITIAN 1. Gambaran Umum Sistem Secara umum sistem yang dibuat teridiri dari pesan teks asli (plainteks) akan dienkripsi menggunakan algoritma metode AES sehingga menghasilkan pesan yang terenkripsi (tidak dapat dibaca), kemudian apabila pesan tersebut ingin di baca maka terlebih dahulu pesan tersebut didekripsi menggunakan algoritma metode AES sehingga menghasilkan pesan asli (plainteks). Gambaran umum sistem dapat dilihat pada Gambar 4 sebagai berikut. Pesa n Enkri psi Pesa n Spesifikasi perangkat lunak yang digunakan dalam implementasi kriptografi AES sebagai berikut: a) Processor : Intel (R) b) RAM : 2 GB c) Sistem Operasi : Windows 7 3. Perancangan Sistem Perancangan sistem adalah proses perancangan seluruh komponen pembangun sistem mulai dari pemodelan, dan interface sistem. a. Diagram Konteks Sistem Diagram konteks merupakan gambaran aliran data dari suatu sistem atau perangkat lunak secara global, yang bertujuan untuk memudahkan pemahaman terhadap suatu sistem atau perangkat lunak tersebut, pada intinya diagram konteks mendekripsikan ruang lingkup sistem atau perangkat lunak dan interaksi yang terjadi dengan entitas entitas luarnya Pesa n Dekri psi Gambar 4. Gambaran Umum Sistem 2. Analisa Perangkat Yang Digunakan 1) Software (Perangkat Lunak) a. SO Windows 7 Ultimate 32-bit. b. Visual Basic 6.0 2) Hardware (Perangkat Keras) Gambar 5. Diagram Konteks 167

b. Data Flow Diagram (DFD) Data flow diagram pada sistem pengamanan menggunakan metode AES dapat dilihat pada Gambar 6 DFD level 0,Gambar 7 DFD level 1 sistem enkripsi dan Gambar 8 DFD level 1 sistem dekripsi sebagai berikut: 1.1 Perancangan User Interface Desain GUI sangat penting untuk menjelaskan setiap DFD secara visual sehingga mudah di pahami oleh pengguna serta mempermudah proses implementasi / coding sistem. Berikut ini adalah tampilan user interface aplikasi kriptografi AES yang dapat dilihat pada Gambar 9 Tampilan form utama. A P L I K A S I E N K R I P S I P E N G I R I M A N D A T A T E K S A D V A N C E D E N C R Y P T I O N S T A N D A R WAKTU KONVERSI AWAL : : : AKHIR : : : : : : ENCRYPT DECRYPT SAVE OPEN EXIT Gambar 6. DFD Level 0 1 Gambar 9. Tampilan Form Utama HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Hasil Desain interface Proses implementasi sistem enkripsi dan Gambar 7. DFD Level 1 Sistem Enkripsi 1 dekripsi menggunakan metode AES di bangun menggunakan visual basic 6.0 adapun bentuk form utama dapat dilihat pada Gambar 10 di bawah ini. Gambar 8. DFD Level 1 Sistem Dekripsi 1 Gambar 100. Form Menu Utama 168

Pada Gambar 10 pengguna dapat memasukkan teks yang akan di enkripsi agar pihak-pihak yang tidak berkepentingan dengan teks tersebut tidak dapat membacanya. Contoh pengguna memasukkan teks dapat dilihat pada Gambar 11 berikut ini. Pesan yang telah dienkripsi dan menghasilkan sebuah file teks terenkripsi, selanjutnya dapat di dekripsi oleh penerima untuk melihat isi pesan asli (painteks) dapat dilakukan seperti pada Gambar 14 berikut ini. Gambar 111. Tampilan Teks Yang akan DI Enkripsi 1 Setelah pengguna mamasukkan teks yang akan dienkripsi menggunakan metode AES, selanjutnya pengguna harus memasukkan password, yang dapat dilihat pada Gambar 12 berikut. Gambar 14 merupakan pengambilan file teks, penambilan file teks dapat dilakukan dengan dua cara yaitu, mengambil dari file berupa open file ke direktori file enkripsi berada atau dapat melakukan pengkopian isi teks hasil enkripsi untuk langsung di dekripsi pesan tersebut. Tampilan hasil proses dekripsi dapat dilihat pada Gambar 15 berikut ini. Gambar 122. Masukan Password Pesan hasil enkripsi dapat dilihat pada Gambar 13 berikut ini. Gambar 15. Hasil Data yang didekripsi a. Pengujian Pengujian black-box, juga disebut pengujian perilaku, berfokus pada persyaratan fungsional perangkat lunak. Artinya, teknik pengujian black-box memungkinkan Anda untuk memperoleh set kondisi input yang Gambar 133. Hasil Enkripsi Teks 169

sepenuhnya akan melaksanakan semua persyaratan fungsional untuk suatu program. 5 Hasil pengujian black-box dapat dilihat pada Tabel 1 berikut ini. Tabel 1. Hasil Pengujian Black box waktu komputasi enkripsi dan dekripsi terhadap berbagai ukuran file dapat dilihat pada Tabel 2 berikut ini. Tabel 2. Hasil Pengujian Enkripsi Dan Dekripsi Syarat Harus Dapat Menampi lkan password enkripsi Harus dapat menampi lkan hasil enkripsi Harus dapat menyimp an hasil enkripsi Harus dapat membuka file.txt Harus dapat menampi lkan hasil dekripsi ` Hasil Dapat dilakukan Tidak dapat dilakukan Hasil pengujian enkripsi dan dekripsi yang telah dilakukan untuk menguji berkas sebelum dan setelah dilakukan enkripsi serta Nama File 1 2 3 4 5 6 7 8 Ukura n File sebel um Enkri psi 10 50 75 100 250 500 Waktu Enkrip si (Mili detik) Ukuran File Setelah Enkrips i 0.0.015 66 0.0.0.1 6 130 0.0.015 194 0.0.016 258 0.0.031 514 Waktu dekrips i (Mili detik) 0.0.015 0.0.015 0.0.015 0.0.031 0.0.016 0.0.031 1 0.0.031 1 0.0.062 2.06 10 0.1.887 20.1 0.0.031 0.0.017 1 170

9 10 50 100 1.9.719 64.0 0.23.790 64.0 0.0.733 0.0.951 PENUTUP b. Kesimpulan Adapun hasil yang di peroleh setelah melakukan perancangan dan implementasi sistem kriptografi yang dilakukan maka dapat disimpulkan : Gambar 16. Grafik Perbandingan Kapasitas Enkripsi Dan Dekripsi Berdasarkan hasil perbandingan kapasitas enkripsi dan dekripsi pada Gambar 16 dapat dilihat bahwa kapasitas file teks hasil enkripsi akan lebih besar daripada file teks asli (plainteks). Semakin besar file teks maka semakin besar pula file hasil enkripsi. Gambar 17. Grafik Perbandingan Waktu Enkripsi dan Dekripsi Berdasarkan Gambar 17 grafik perbandingan waktu enkripsi dan dekripsi dapat dilihat bahwa waktu komputasi untuk enkripsi lebih lama dibandingkan dengan dekripsi. 1) Berdasarkan hasil pengujian terhadap sistem kriptografi menggunakan AES- 128 bit dapat berjalan dengan baik mulai dari plainteks dienkripsi dan menghasilkan teks yang terenkripsi menggunakan metode AES 128 bit, kemudian ketika teks tersebut dilakukan proses dekripsi menjadi plainteks berhasil dilakukan dan menghasilkan teks sesungguhnya atau teks asli. 2) Berdasarkan hasil pengujian kapasitas enkripsi dan dekripsi diperoleh hasil bahwa kapasitas data teks yang telah dienkripsi lebih besar daripada data teks sebelum di enkripsi. Sedangkan untuk kecepatan komputasi diperoleh hasil bahwa kecepatan komputasi dekripsi lebih cepat di bandingkan dengan waktu komputasi untuk proses enkripsi. c. Saran Penulis menyadari ada banyak hal yang masih perlu dilakukan untuk membuat penelitian ini menajadi lebih baik lagi dan berdasarkan kesimpulan di atas maka penulis dapat memberikan saran atara lain : 171

1) penggunaaan password dengan karakter banyak serta pariatif menggunakan kode American Standard Code For Information Interchange (ASCII) agar data terjamin keamanan dan kerahasiaannya 2) diharapkan adanya pengembangan untuk mengenkripsi / dekripsi dalam bentuk file lain seperti gambar dan audio serta video. DAFTAR PUSTAKA [ 1. ] Ankhar Riswan, Implementasi Sistem Enkripsi Menggunakan Metode Advanced Encryption Standar Pada Aplikasi Pengiriman data Multi Mode (Studi Khasus Software MMTTY). Sripsi. Sistem Informasi Universitas Musamus. 2015 [ 2. ] Rininda Ulfa Arizka. Penerapan Sistem Kriptografi Elgamal dalam Pembuatan Tandatangan Digital pp. 1-89. [ 3. ] Ir. Rinaldi Munir MT. Kriptografi Advanced Encryption Standard (AES). 2004. [ 4. ] Muhamad Farid Fachrurozi. ENKRIPSI PESAN RAHASIA MENGGUNAKAN ALGORITMA ( Advanced Encryption Standard ) AES : RIJNDAEL ENKRIPSI PESAN RAHASIA MENGGUNAKAN ALGORITMA ( Advanced Encryption Standard ) AES : RIJNDAEL. 2006. [ 5. ] Pressman RS. Software Engineering A Practitioner s Approach Seventh Edition.; 2010. www.mhhe.com. 172