Ika Permata Sari, 2) Yushardi, 2) Subiki 1) Mahasiswa Program Studi Pendidikan Fisika 2)

dokumen-dokumen yang mirip
Wardah Fajar Hani, 2) Indrawati, 2) Subiki 1) Mahasiswa Program Studi Pendidikan Fisika. Dosen Pendidikan Fisika FKIP Universitas Jember

MODEL INKUIRI DENGAN TIPE INTEGRATED PADA PEMBELAJARAN IPA DI SMP ARTIKEL. Oleh. Etik Khoirun Nisa NIM

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) DISERTAI METODE DEMONSTRASI DALAM PEMBELAJARAN IPA-FISIKA DI SMP

PENGARUH MODEL PROBLEM BASED INSTRUCTION TERHADAP KETERAMPILAN PROSES SAINS DAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA DI SMP

MODEL INQUIRY TRAINING DENGAN SETTING KOOPERATIF DALAM PEMBELAJARAN IPA-FISIKA DI SMP

MODEL PROBLEM BASED LEARNING DENGAN ANALISIS WACANA ISU DALAM PEMBELAJARAN FISIKA DI SMA

Eli Dwi Susanti, 2) Indrawati, 2) Yushardi 1) Mahasiswa Program Studi Pendidikan Fisika 2)

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE LEARNING TOGETHER DISERTAI MEDIA CARD SORT DALAM PEMBELAJARAN FISIKA DI SMA

Dewa Ayu Desinta Ratna Dewi, 1) Singgih Bektiarso, 1) Subiki 1) Program Studi Pendidikan Fisika FKIP Universitas Jember

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Fisika 2)

DAMPAK MODEL INKUIRI TERBIMBING DISERTAI MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS AUDIOVISUAL

Program Studi Pendidikan Fisika FKIP Universitas Jember Abstract

MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK (PROJECT BASED LEARNING) DISERTAI MEDIA AUDIO-VISUAL DALAM PEMBELAJARAN FISIKA DI SMAN 4 JEMBER.

PENERAPAN KETRAMPILAN PROSES SAINS MELALUI MODEL THINK PAIR SHARE PADA PEMBELAJARAN FISIKA DI SMA

MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING DISERTAI TEKNIK PETA KONSEP DALAM PEMBELAJARAN FISIKA DI SMA

PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED INSTRUCTION TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN FISIKA DI SMA

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE PREDICTION GUIDE DALAM PEMBELAJARAN FISIKA DI SMA

PEMBELAJARAN FISIKA MELALUI MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) DISERTAI PETA KONSEP DI MAN 2 JEMBER (Pada Pokok Bahasan Kinematika Gerak Lurus)

PENGARUH PENERAPAN PROBLEM BASED LEARNING

PENERAPAN STRATEGI KONFLIK KOGNITIF DISERTAI TEKNIK PETA KONSEP DALAM PEMBELAJARAN FISIKA DI SMA

Abstrak. Kata kunci : LKS berbasis analisis wacana fisika, metode eksperimen, aktivitas belajar siswa, hasil belajar fisika.

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Fisika 2)

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DENGAN MODEL PEMBELAJARAN STAD. Ikhwan Robi 1, Undang Rosidin 2, Viyanti 2,

MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PBM) DISERTAI TEKNIK SCAFFOLDING DALAM PEMBELAJARAN FISIKA DI SMA

MODEL PEMBELAJARAN BERDASARKAN MASALAH (PROBLEM BASED LEARNING) DISERTAI MEDIA FOTO KEJADIAN FISIKA DALAM PEMBELAJARAN FISIKA DI SMAN 2 JEMBER

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR (MP PKB) DISERTAI METODE EKSPERIMEN PADA PEMBELAJARAN FISIKA DI SMP

MODEL QUANTUM TEACHING DISERTAI METODE EKSPERIMEN DAN DISKUSI DALAM PEMBELAJARAN FISIKA DI SMP. Winda Ayu Wijayanti, Indrawati, Trapsilo Prihandono

PERBEDAAN PEMAHAMAN KONSEP DAN KETERAMPILAN PROSES SAINS PESERTA DIDIK YANG DIBERI PERLAKUAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL)

Beti Juwita Sari (1), Abdurrahman (2), Nengah Maharta (2) Mahasiswa Pendidikan Fisika FKIP Unila, (2)

PENERAPAN MODEL CONCEPT ATTAINMENT DISERTAI TEKNIK CONCEPT MAPPING DALAM PEMBELAJARAN FISIKA DI MA

PENGARUH MODEL GUIDED INQUIRY DISERTAI FISHBONE DIAGRAM TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN HASIL BELAJAR PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI

PENGARUH MODEL PROBLEM SOLVING LABORATORY TERHADAP KETERAMPILAN PROSES SAINS DAN HASIL BELAJAR FISIKA SISWA KELAS XI DI SMA NEGERI 2 TANGGUL ARTIKEL

Diterima: 8 Maret Disetujui: 26 Juli Diterbitkan: Desember 2016

Program Studi Pendidikan Fisika FKIP Universitas Jember Abstract

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PBM) DISERTAI LKS BERBASIS MULTIREPRESENTASI PADA PEMBELAJARAN IPA-FISIKA DI SMP

IMPLEMENTASI MODEL DISCOVERY LEARNING DISERTAI LEMBAR KERJA SISWA DALAM PEMBELAJARAN FISIKA SISWA DI SMA

MODEL PEMBELAJARAN CLIS (CHILDREN LEARNING IN SCIENCE) DENGAN ORIENTASI MELALUI OBSERVASI GEJALA FISIS DALAM PEMBELAJARAN IPA-FISIKA DI SMP

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PBL (PROBLEM BASED LEARNING) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI BAHAN KIMIA DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI

Ari Soraya Nurilah, Sudarti, Nuriman

(Artikel) Oleh KHOIRUNNISA

Fajrul Wahdi Ginting dan Nurdin Bukit Jurusan Pendidikan Fisika Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan

PENERAPAN MODEL PROBLEM POSING DENGAN METODE TUGAS TERSTRUKTUR DALAM PEMBELAJARAN FISIKA DI SMA JURNAL. Oleh. Rr. Laksmi Wulandari NIM

THE IMPLEMENTATION OF PROBLEM BASED LEARNING IN STUDENT S LEARNING OUTCOMES

PENERAPAN METODE SURVEY, QUESTION, READ, RECITE, REVIEW (SQ3R) DALAM PEMBELAJARAN IPA DI SMP

Program Studi Pendidikan Fisika FKIP Universitas Jember

PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA SMP PERCUT SEI TUAN MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD

PEMBELAJARAN MOMENTUM DENGAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING BERBANTUAN MEDIA KARTU SOAL DAN KARTU PINTAR

Unesa Journal of Chemical Education ISSN: Vol. 2 No. 3 pp September 2013

Unnes Physics Education Journal

JURNAL PEMBELAJARAN FISIKA

MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT (NUMBERED HEAD TOGETHER) DISERTAI METODE EKSPERIMEN PADA PEMBELAJARAN IPA FISIKA SMP ARTIKEL.

PENERAPAN MODEL EXPERIENTIAL LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA DI SMP. Imroatus Sholehah, Trapsilo Prihandono, Yushardi

PENERAPAN PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES SAINS DENGAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING DALAM PEMBELAJARAN FISIKA DI SMA

Putri Darma 25, Joko Waluyo 26, Pujiastuti 27

SP Baddarudin et al., The Influence of Problem Based Learning Model

Sariyani, Purwati Kuswarini, Diana Hernawati ABSTRACT

SKRIPSI. Oleh. Dewi Nindya Sari NIM

Pengaruh Pembelajaran Berbasis Masalah Terhadap Keterampilan Berpikir Kritis Siswa Pada Materi Gerak di Kelas X SMA Negeri 6 Sigi

Millathina Puji Utami et al., Model Pembelajaran Children Learning in Science (CLIS)...

(The Influence of Creative Problem Solving Learning Model by Video Media to The Student Achievement on The Material Environmental Pollution.

MODEL PEMBELAJARAN GUIDED DISCOVERY (GD) DISERTAI MEDIA AUDIOVISUAL DALAM PEMBELAJARAN IPA (FISIKA) DI SMP

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER

JOURNAL PENELITIAN PENDIDIKAN IPA

Pendidikan Biologi Volume 4, Nomor 2 Mei 2012 Halaman 53-59

MODEL PEMBELAJARAN GENERATIF (GENERATIVE LEARNING) DISERTAI METODE EKSPERIMEN PADA PEMBELAJARAN IPA-FISIKA DI SMP ARTIKEL

Kata Kunci : strategi belajar peta konsep, hasil belajar, penelitian eksperimen, kurikulum KTSP.

MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE CO-OP CO-OP DALAM PEMBELAJARAN FISIKA SISWA SMA. Mahasiswa Program Studi Pendidikan Fisika 2)

PENERAPAN SCIENCE TECHNOLOGY SOCIETY DISERTAI CONCEPT MAP TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI DAN SIKAP PEDULI LINGKUNGAN SISWA SMPN 1 KEBAKKRAMAT

EFEKTIVITAS PENERAPAN MODEL STAD (STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION) TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS 3 SD

PENGARUH AKTIVITAS PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED INQUIRY TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA JURNAL. Oleh

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH PENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS IV SD NEGERI KARANGJATI

PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN BERPIKIR KREATIF SISWA PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI

PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING BERBASIS KURIKULUM 2013TERHADAP HASIL BELAJAR DAN BERFIKIR KRITIS SISWA KELAS VII SMP DI KABUPATEN JEMBER

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INQUIRI TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI JAMUR DI KELAS X SMK NEGERI 1 RAMBAH TAHUN PEMBELAJARAN 2014/2015

MODEL PEMBELAJARAN FREE INQUIRY (INKUIRI BEBAS) DALAM PEMBELAJARAN MULTIREPRESENTASI FISIKA DI MAN 2 JEMBER

MODEL KOOPERATIF STAD BERBASIS PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) PADA PEMBELAJARAN FISIKA DI SMA ARTIKEL. Oleh

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Fisika 2)

Program Studi Pendidikan Fisika FKIP Universitas Jember

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PBL (PROBLEM BASED LEARNING) TERHADAP KETERAMPILAN PROSES DAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN FISIKA DI SMP

PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PBM) DENGAN BANTUAN LKS ADAPTIF DALAM PEMBELAJARAN FISIKA DI SMK

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Fisika 2)

Siva Fauziah, Purwati Kuswarini Suprapto, Endang Surahman

Kata Kunci: Problem Based Learning (PBL), Ekspositori, dan Hasil Belajar. Abstract

Laela Ngasarotur Risfiqi Khotimah Partono Pendidikan Fisika FKIP Universitas Muhammadiyah Metro

MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI DISERTAI LEMBAR KERJA SISWA (LKS) BERBASIS GAMBAR DALAM PEMBELAJARAN IPA- TEMA FISIKA DI SMP. Abstract

PENGARUH PENGGUNAAN BAHAN AJAR LEAFLET TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN METODE THINKING ALOUD PAIR PROBLEM SOLVING

PENGARUH METODE PEMBELAJARAN MAKE A MATCH

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH TERHADAP KEMAMPUAN REPRESENTASI MATEMATIS DAN BELIEF SISWA

Dosen Pendidikan Fisika FKIP Universitas Jember Program Studi Pendidikan Fisika FKIP Universitas Jember

Yosico Indagiarmi 1 and Abd Hakim S 2

PENGGUNAAN METODE PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PENGARUHNYA TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA DI SMP NEGERI 4 KUNINGAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Penelitian dengan pendekatan saintifik berbasis Problem Based

PROSIDING Kajian Ilmiah Dosen Sulbar ISBN:

PEMBELAJARAN FISIKA MATERI GERAK LURUS MELALUI MODEL POE (PREDICT-OBSERVE-EXPLAIN) DISERTAI DIAGRAM VEE DI KELAS X SMA NEGERI PAKUSARI

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) DISERTAI METODE EKSPERIMEN DALAM PEMBELAJARAN FISIKA DI SMA

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR TEMATIK SISWA JURNAL. Oleh

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH MENGGUNAKAN PENILAIAN PORTOFOLIO PADA PEMBELAJARAN FISIKA DI SMP ARTIKEL

Transkripsi:

PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) BERBANTUAN MEDIA KARTU BERGAMBAR TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN FISIKA SMK NEGERI DI KABUPATEN JEMBER 1) Ika Permata Sari, 2) Yushardi, 2) Subiki 1) Mahasiswa Program Studi Pendidikan Fisika 2) Dosen Pendidikan Fisika FKIP Universitas Jember Program Studi Pendidikan Fisika FKIP Universitas Jember Email : ika_permata14@yahoo.com Abstract Problem Based Learning Model assisted visual card media is learning model that based on problems in daily life that presented in visual card media, and need of an authentic investigation in accordance with the problem on visual card. This study purpose is to assess critical thinking skills and student learning outcomes that given problem based learning model assisted visual cards media and were not given the problem based learning model assisted visual cards media, and to know the response of the students in the application of problem based learning model assisted visual cards media. This research is a purely experimental study with pretest-posttest control group design. The result of data collection was Analyzed by descriptive presentation and statistics (t test). Based on the analysis, it can be concluded that 1) the critical thinking skills of students were given a problem based learning model assisted visual cards media are generally the same as students who were not given problem based learning model assisted visual cards media. 2) there is a significant difference on the learning outcomes of students who were given a problem based learning model assisted visual cards media and are not given the problem based learning model assisted visual cards media. 3) The problem based learning model assisted visual cards media received good response from students. Key word :Problem Based Learning Model, Visual Card Media, critical thinking skills and learning outcomes PENDAHULUAN Fisika adalah ilmu yang mempelajari tentang alam dan segala fenomenanya. Bagian terpenting dari semua ilmu, termasuk ilmu fisika adalah konsep. Trianto (2009:89) menyatakan bahwa Pentingnya pemahaman konsep dalam proses belajar mengajar sangat mempengaruhi sikap, keputusan, dan caracara memecahkan masalah. Setelah konsep fisika dipahami oleh siswa, maka siswa akan mudah mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari, sehingga ilmu fisika dapat bermanfaat bagi kehidupan. Ilmu fisika diberikan pada jenjang pendidikan menengah, yaitu SMP (terintegrasi dalam pelajaran IPA) dan SMU termasuk di SMK. Bagi siswa SMK, mata pelajaran fisika digunakan untuk membekali dasar pengetahuan siswa tentang hukum-hukum kealaman dan menjadi syarat kemampuan guna mencapai kompetensi program keahliannya (Saolika et al., 2012). Namun kenyataannya, ilmu fisika di SMK tidak seluruhnya dapat dimengerti dengan mudah oleh siswa. Berdasarkan hasil wawancara terbatas dengan beberapa guru fisika di SMK Negeri Kabupaten Jember, didapatkan 268

Ika, Penerapan Model Problem 269 bahwa hasil belajar fisika siswa tidak selalu 100% tuntas atau di atas KKM yang telah ditetapkan yaitu 75. Persentase ketuntasan hasil belajar fisika siswa yang sering didapat di SMK Negeri 1 Jember adalah 25% tuntas, di SMK Negeri 2 Jember 70% tuntas, di SMK Negeri 3 Jember 90% tuntas, serta di SMK Negeri 5 Jember 80% tuntas. Berdasarkan hasil wawancara terbatas dengan guru fisika pada beberapa SMK Negeri di Kabupaten Jember, didapatkan bahwa fakta tersebut muncul disebabkan oleh kurangnya minat siswa akan mata pelajaran fisika, serta model pembelajaran yang digunakan oleh guru fisika kurang bervariatif. Selain itu, guru juga jarang menggunakan eksperimen yang berfungsi untuk menfasilitasi siswa dalam menggali konsep fisikanya sendiri. Hal tersebut berdampak pada hasil belajar dan kemampuan berpikir kritis siswa SMK dalam pembelajaran fisika, terutama dalam pemahaman konsep dan pengaplikasian konsep fisika dalam kehidupan sehari-hari, termasuk dalam kegiatan produktif. Salah satu cara untuk dapat memberikan pemahaman konsep fisika pada siswa adalah dengan menerapkan model dan media yang bervariasi dalam pembelajaran fisika, serta harus sesuai dengan scientific approach yang diterapkan dalam kurikulum 2013. Salah satu model pembelajaran yang sesuai adalah model Problem Based Learning (PBL). Model Problem Based Learning adalah model pembelajaran dalam kehidupan sehari-hari yang membutuhkan penyelidikan autentik sehingga siswa dapat aktif dalam mencari jawaban masalah tersebut serta menemukan suatu konsep. Beberapa kelebihan dari model Problem Based Learning adalah dapat mengembangkan kemampuan berpikir kritis dan kemampuan pemecahan masalah (Dwijananti dan Yulianti, 2010). Model Problem Based Learning juga memiliki potensi yang baik untuk meningkatkan prestasi belajar siswa (Puspita et al., 2014) Selain kelebihan tersebut, model Problem Based Learning juga memiliki beberapa kelemahan, salah satunya adalah sering terjadi miskonsepsi. Miskonsepsi yang terjadi pada model ini berawal dari pendefinisian masalah yang kurang tepat. Salah satu cara untuk menghindari miskonsepsi adalah menyajikan masalah dalam kehidupan sehari-hari yang berhubungan dengan konsep fisika secara langsung kepada siswa. Menyajikan masalah secara langsung juga dapat memanfaatkan media pembelajaran. Salah satu media pembelajaran yang dapat digunakan adalah media gambar. Menurut Istifarini et al. (2012), media gambar dapat membuat siswa mempelajari dengan jelas topik atau masalah yang dibicarakan. Media gambar yang digunakan dapat diwujudkan dalam bentuk media kartu bergambar. Menurut Umayah et al. (2013), kartu adalah kertas tebal berisi gambar-gambar atau tulisan tertentu yang dapat dimanfaatkan dalam mengembangkan pembelajaran IPA yang menyenangkan. Menurut Parsons (dalam Umayah et al., 2013), gambar dapat memudahkan guru untuk memberikan gambaran kepada siswa, serta mengurangi adanya kesalahan konsep siswa dan guru itu sendiri. Media kartu bergambar sering dipakai dalam pembelajaran IPA, karena dapat memuat konsep yang luas dan sulit, serta dapat mengatasi keterbatasan pengamatan (Istifarini et al., 2012). Berdasarkan penjelasan tersebut, dapat dikatakan bahwa model Problem Based Learning dan media kartu bergambar cocok untuk diterapkan pada mata pelajaran sains seperti fisika. Media kartu bergambar dalam pembelajaran fisika dapat diisi dengan gambar proses terjadinya fenomena alam yang berhubungan dengan konsep fisika yang akan diajarkan. Peneliti beranggapan bahwa gambar fenomena alam dalam kartu bergambar cukup membantu siswa dalam mengerti keterkaitan antara konsep fisika dengan fenomena alam, sehingga kecil kemungkinan untuk menimbulkan

270 Jurnal Pembelajaran Fisika, Vol.4 No.3, Desember 2015, hal 268-273 miskonsepsi siswa. Jika dikolaborasikan dengan model Problem Based Learning (PBL), media kartu bergambar dapat digunakan untuk memicu siswa dalam menemukan masalah di kehidupan seharihari, yang selanjutnya akan dibuktikan dalam eksperimen tentang kesesuaian konsep dengan aplikasi dalam media kartu bergambar. Berdasarkan latar belakang tersebut, peneliti akan mengadakan penelitian yang berjudul Penerapan Model Problem Based Learning (PBL) Berbantuan Media Kartu Bergambar Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis dan Hasil Belajar Siswa dalam Pembelajaran Fisika SMK Negeri di Kabupaten Jember METODE PENELITIAN Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Penelitian eksperimen ini berbentuk True Experiment dengan Pretest-Posttest Control Group Design. Tempat penelitian ditentukan dengan menggunakan metode Purposive Sampling Area. Penelitian ini dilaksanakan di SMK Negeri 5 Jember. Penentuan sampel penelitian dilakukan dengan uji homogenitas nilai pretest siswa kelas X dan metode Cluster Random Sampling. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah dokumentasi, tes, angket, dan observasi. Data kemampuan berpikir kritis dianalisis secara deskriptif dengan presentase untuk menggambarkan ketercapaian tiap indikatornya (Subiantoro dan Fatkurrohman. 2009). Kriteria kemampuan berpikir kritis tiap skor akan dijelaskan pada Tabel 1. berikut: Tabel 1. Kriteria skor dalam menghitung kemampuan berpikir kritis siswa Skor Kriteria kemampuan berpikir kritis 4 Strong 3 Acceptable 2 Unaccepable 1 Weak (Facione, 2009) Rumus yang digunakan untuk menghitung presentase kemampuan berpikir kritis adalah sebagai berikut :...pers (1) (Slameto, 1999:115) Keterangan : nm =Jumlah item yang dicek dari tiap aspek daftar cek N =Jumlah seluruh item dari setiap aspek daftar cek Hasil belajar siswa pada penelitian ini hanya pada aspek kognitif. Pertama, data diuji normalitas menggunakan One- Sample Kolmogorov-Smirnov dengan SPSS 22. Setelah data terbukti normal, maka analisis data selanjutnya menggunakan uji t-test menggunakan SPSS 22. Hipotesis statistik tentang hasil belajar siswa adalah sebagai berikut : H 0 : Hasil belajar siswa kelas eksperimen = hasil belajar siswa kelas kontrol H a : Hasil belajar siswa kelas eksperimen kemampuan hasil belajar siswa kelas kontrol Kriteria pengujian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: Jika sig < 0,05 (α), maka H 0 ditolak dan H a diterima Jika sig > 0,05 (α), maka H 0 diterima dan Ha ditolak Data respon siswa dianalisis secara deskriptif dengan persentase untuk menggambarkan tingkat respon siswa tentang penerapan model Problem Based Learning berbantuan media Kartu Bergambar. Rumus yang digunakan untuk menghitung persentase respon siswa adalah sebagai berikut :...pers (2)

Ika, Penerapan Model Problem 271 (Trianto, 2009:243) Dimana : A = proporsi siswa yang memilih B = jumlah siswa atau responden HASIL DAN PEMBAHASAN Data kemampuan berpikir kritis diperoleh dari nilai jawaban LKS dan observasi pada saat diskusi kelas berlangsung. Indikator kemampuan berpikir kritis yang diukur dalam penelitian ini adalah interpretasi, analisis, inferensi, evaluasi, eksplanasi, dan pengaturan diri. Presentase kemampuan berpikir kritis siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol dapat dilihat pada Tabel 2. dan Tabel 3. berikut: Tabel 2. Data rata-rata kemampuan berpikir kritis kelas eksperimen Indikator Presentase Perolehan Skor 4 3 2 1 Interpretasi 16,7% 45,8% 15,3% 22,2% Analisis 29,2% 41,7% 8,3% 20,8% Inferensi 6,9% 50,0% 16,7% 26,4% Evaluasi 18,1% 2,8% 55,6% 23,6% Eksplanasi 22,2% 44,4% 8,3% 25,0% Pengaturan diri 5,6% 1,4% 68,1% 25,0% Tabel 3. Data rata-rata kemampuan berpikir kritis kelas kontrol Indikator Presentase Perolehan Skor 4 3 2 1 Interpretasi 45,7% 28,6% 20,0% 5,7% Analisis 51,4% 30,0% 11,4% 7,1% Inferensi 35,7% 41,4% 11,4% 11,4% Evaluasi 5,7% 12,9% 72,9% 8,6% Eksplanasi 10,0% 50,0% 28,6% 11,4% Pengaturan Diri 0,0% 0,0% 84,3% 15,7% Kemampuan berpikir kritis siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol umumnya berada pada kategori acceptable dan unaccepable karena kemampuan berpikir kritis tidak hanya dipengaruhi oleh pengalaman belajar, namun juga dipengaruhi oleh karakter pribadi siswa. Karakter siswa kelas X SMK yang berusian 15-16 tahun, termasuk dalam tingkat perkembangan kognitif pada tahap operasional formal, yaitu remaja dengan cara berfikir yang lebih abstrak, logis, dan realistik. Dilihat dari persentase tertinggi pada Tabel 2. dan Tabel 3., kelas kontrol memiliki kemampuan berpikir kritis lebih tinggi dibandingkan kelas eksperimen pada semua indikatornya. Hal tersebut terjadi karena kelas kontrol mendapat pengetahuan terlebih dahulu sebelum mengadakan pengukuran kemampuan berpikir kritis, sedangkan kelas eksperimen harus menggali pengetahuannya sendiri dengan bekal pengetahuan awal yang terbatas. Kedua perlakuan tersebut dapat mempengaruhi kemampuan berpikir kritis siswa. Data hasil belajar siswa pada kelas eksperimen dan kelas kontrol hanya berasal dari penilaian aspek kognitif siswa. Hasil belajar kognitif didapatkan dari nilai post-test. Data rata-rata hasil belajar fisika siswa pada kelas eksperimen dan kelas kontrol dapat dilihat pada Tabel 4. berikut: Tabel 4. Data rata-rata hasil belajar fisika siswa No Kelas Hasil Belajar 1. Eksperimen 79,42 2. Kontrol 72,37 Hasil belajar diuji menggunakan Independent Sample T-test dengan bantuan SPSS 22, dan dapat dilihat pada Tabel 5. berikut: Tabel 5. Ringkasan analisis hasil uji Independent Sample T-test Kelas Eksperimen Kontrol Sig. Sig. (2- tailed) 0,272 0,047 Kesimpulan H 0 ditolak dan H a

272 Jurnal Pembelajaran Fisika, Vol.4 No.3, Desember 2015, hal 268-273 diterima Berdasarkan analisa data hasil belajar fisika siswa diperoleh nilai Sig. (2- tailed) sebesar 0,047 atau < 0,05. Jika hasil tersebut disesuaikan dengan pedoman pengambilan keputusan, maka ada perbedaan hasil belajar fisika yang signifikan antara kelas eksperimen dan kelas kontrol (H a diterima, H 0 ditolak). Berdasarkan hasil analisis, dapat dilihat bahwa rata-rata hasil belajar kelas eksperimen lebih besar dari rata-rata hasil belajar kelas kontrol. Berdasarkan hasil tersebut, dapat dikatakan bahwa hasil belajar siswa menggunakan model Problem Based Learning berbantuan media Kartu Bergambar lebih baik dibandingkan hasil belajar siswa menggunakan model Direct Instruction. Perbedaan hasil belajar siswa itu terjadi dikarenakan kelas eksperimen yang menggunakan model Problem Based Learning berbantuan media Kartu Bergambar dituntut lebih aktif dan mandiri dalam menyelesaikan masalah, sehingga siswa lebih mudah mencerna konsep pengukuran dengan cara pemikirannya sendiri dibandingkan dengan kelas kontrol yang menggunakan model direct Instruction. Pada kelas eksperimen, model Problem Based Learning berbantuan media Kartu Bergambar juga menuntun siswa untuk belajar bekerja sama dalam kelompok, sehingga siswa dapat berdiskusi tentang hasil eksperimen serta konsep pengukuran yang benar dan mudah dicerna, sesuai dengan tingkat pemahaman siswa. Data respon siswa kelas eksperimen terhadap pembelajaran fisika dengan menerapkan model Problem Based Learning (PBL) berbantuan media Kartu Bergambar diperoleh dari hasil pengisian angket. Pengisian angket dilakukan oleh siswa kelas eksperimen setelah pembelajaran berakhir. Jumlah pemilih dan persentase respon siswa terhadap pembelajaran fisika menggunakan model Problem Based Learning (PBL) berbantuan media Kartu Bergambar dapat dilihat pada Tabel 6. berikut : Tabel 6. Data respon siswa kelas eksperimen Kategori pendapat Jumlah responden yang memilih Persentase pemilih (%) Sangat Tidak Sangat Tidak 204 428 134 26 25,8% 54,0% 16,9% 3,3% Berdasarkan Tabel 6., dapat diketahui bahwa respon siswa tertinggi adalah pada kategori setuju, yaitu dengan persentase pemilih sebesar 54,0%. Respon terendah siswa adalah pada kategori sangat tidak setuju, yaitu dengan persentase pemilih sebesar 3,3%. Setelah respon siswa dianalisis berdasarkan langkah pembelajaran dan media yang digunakan, didapatkan bahwa model Problem Based Learning berbantuan media Kartu Bergambar dapat diterima dengan baik oleh siswa, sehingga dapat dikatakan bahwa model Problem Based learning berbantuan media Kartu Bergambar lebih baik dibandingkan model Direct Instruction. KESIMPULAN Berdasarkan hasil dan pembahasan, maka dapat disimpulkan bahwa kemampuan berpikir kritis siswa yang diberi model Problem Based Learning (PBL) berbantuan media Kartu Bergambar pada umumnya lebih rendah dibandingkan siswa yang tidak diberi model Problem Based Learning (PBL) berbantuan media Kartu Bergambar. Selain itu, terdapat perbedaan yang signifikan tentang hasil belajar siswa yang diberi model Problem Based Learning (PBL) berbantuan media Kartu Bergambar dan yang tidak diberi model Problem Based Learning (PBL) berbantuan media Kartu Bergambar. Model Problem Based Learning (PBL)

Ika, Penerapan Model Problem 273 berbantuan media Kartu Bergambar juga mendapat respon yang baik dari siswa. DAFTAR PUSTAKA Dwijananti dan Yulianti. 2010. Pengambangan Kemampuan Berpikir Kritis Mahasiswa Melalui Pembelajaran Problem Based Instruction pada Mata Kuliah Fisika Lingkungan. Jurnal Pendidikan Fisika. ISSN : 1693-1426. Vol. 6:108-114. Facione, P.A., dan Facione, N.C.2009. How to Use the Hollistic Critical Thinking Scoring Rubric. Measured Reasons [Serial Online]. http://www.insightassessment.com/pr oducts/products-summary /Rubrics- Rating-Forms-and-Other- Tools/Holistic-Critical-Thinking- Scoring-Rubric-HCTSR. [28 Januari 2015]. Istifarini, R., Bintari, S. H., dan Martuti, N.K.T. 2012. Pembelajaran Materi Virus Menggunakan Media Kartu Bergambar di SMA Negeri 2 Wonosobo. Unnes. J. Biol. Educ. [Serial Online]. http://journal.unnes. ac.id/sju/index.php/ujeb. [10 Maret 2014] Puspita, L., Suciati, Maridi. 2014. Pengaruh Model Problem Based Learning dengan Metode Eksperimen Disertai Teknik Concept Map dan Mind Map terhadap Prestasi Belajar Biologi Ditinjau dari Motivasi Belajar dan Aktivitas Belajar Siswa. Jurnal Inkuiri. ISSN : 2252-7893. Vol. 3 (1):85-95. Saolika, M. D., Mahardika, I K., dan Yushardi. 2012. Meningkatkan Multirepresentasi Fisika Melalui Penerapan Model Problem Solving Secara Berkelompok Disertai Software PSIM di SMK (Hukum kelistrikan Arus Searah) Jurnal Pembelajaran Fisika. ISSN 2301-9794.Vol.1(3): 252-260. Slameto. 1999. Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara. Subiantoro, A.W., dan Fatkurrohman, B. 2009. Keterampilan Berpikir Kritis Siswa dalam Pembelajaran Biologi Menggunakan Media Koran. Jurnal Pendidikan Matematika dan Sains. ISSN: 1410-1866. Vol.14(2):111-114. Trianto. 2009. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Jakarta : PT. Kencana Prenada Media Group. Umayah, S., Haryani, S., dan Sumarni, W. 2013. Pengembangan Kartu Bergambar Tiga Dimensi Sebagai Media Diskusi Kelompok pada Pembelajaran IPA Terpadu Tema Kehidupan. Unnes. Science Education Journal. [Serial Online]. http://journal. unnes.ac.id/sju/index.php/ujeb. [15 April 2015]