Refleksi Akhir Tahun Papua 2010: Meretas Jalan Damai Papua

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 5 PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN SEPARATISME

ANALISIS DAN REFLEKSI ATAS POLITIK, KEAMANAN DAN PEMBANGUNAN PAPUA

BAB IV PEMODELAN DAN REKOMENDASI PENYELESAIAN KONFLIK PAPUA. 4.1 Pemodelan Konflik Papua (Matrik Payoff Konflik)

BAB 4 PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN SEPARATISME

Komitmen Penegakan HAM Pemerintah dan Implikasinya dalam Hubungan Internasional

CATATAN PENUTUP REFLEKSI AKHIR TAHUN PAPUA 2010 : MERETAS JALAN DAMAI PAPUA OLEH: LAKSAMANA MADYA TNI (PURN) FREDDY NUMBERI

Sambutan Pengantar Presiden RI pada Sidang Kabinet Paripruna, Jakarta, 27 Oktober 2011 Kamis, 27 Oktober 2011

BAB 4 PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN SEPARATISME

BAB 5 PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN SEPARATISME

BAB 1 PENINGKATAN RASA SALING PERCAYA DAN HARMONISASI ANTARKELOMPOK MASYARAKAT

I. PENDAHULUAN. dalamnya. Untuk dapat mewujudkan cita-cita itu maka seluruh komponen yang

BAB I PENDAHULUAN. perhatian besar oleh media massa. Hal ini karena kasus kekerasan oleh aparat

BAB VI PENUTUP. perusakan dan pembakaran. Wilayah persebaran aksi perkelahian terkait konflik

PEMERINTAH PROVINSI PAPUA

FAKTOR-FAKTOR KUNCI KEBERHASILAN DIALOG JAKARTA JAYAPURA 1

Aliansi Demokrasi untuk Papua (Alliance of Democracy for Papua)

INDEKS KINERJA PENEGAKAN HAM 2011

BAB IV PENUTUP. tuntutan kemerdekaan rakyat Papua di Harian Cenderawasih Pos edisi Januari

BAGIAN I AGENDA MENCIPTAKAN INDONESIA YANG AMAN DAN DAMAI

PROBLEM OTONOMI KHUSUS PAPUA Oleh: Muchamad Ali Safa at

POLICY BRIEF BERSAMA-SAMA MEMBANGUN PAPUA DAMAI

Pidato Dr. R.M Marty M. Natalegawa, Menlu RI selaku Ketua ASEAN di DK PBB, New York, 14 Februari 2011

Telah terjadi penembakan terhadap delapan TNI dan empat warga oleh Organisasi Papua Merdeka (OPM). Bagaimana tanggapan Anda terkait hal ini?

kliping ELSAM KLP: RUU KKR-1999

Pengantar Presiden RI pada Rapat Koordinasi Bid. Pertahanan, Jakarta, 9 Agustus 2012 Kamis, 09 Agustus 2012

FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2011

Nota Kesepahaman. antara Pemerintah Republik Indonesia Dan. Gerakan Aceh Merdeka

BAB I PENDAHULUAN. kekuasaan (check and balances) antara Pemerintah dan DPR RI. Ketiga fungsi

BAB 14 PERWUJUDAN LEMBAGA DEMOKRASI YANG MAKIN KUKUH

OTONOMI KHUSUS BAGI PROVINSI PAPUA DAN PROVINSI PAPUA BARAT

Lampiran. Timeline Konflik Yang Terjadi Di Suriah Kekerasan di kota Deera setelah sekelompok remaja

I. PENDAHULUAN. Bentrokan massa kembali terjadi di Kabupaten Lampung Selatan antara Desa

I. PENDAHULUAN. sebuah tujuan bersama dan cita-cita bersama yang telah disepakati oleh

PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN by DANIEL ARNOP HUTAPEA, S.Pd PERTEMUAN KE-3

LAPORAN SINGKAT KOMISI I DPR RI

BAB 5 PENUTUP. 5.1.Kesimpulan

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

KETUA BADAN PEMERIKSA KEUANGAN HADIRI PERTEMUAN PIMPINAN LEMBAGA NEGARA

BAB 5 PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN SEPARATISME

BAB 2 PENINGKATAN RASA PERCAYA DAN HARMONISASI ANTARKELOMPOK MASYARAKAT

SIARAN PERS. Catatan Akhir Tahun 2012: Saatnya Merajut Toleransi dan Kohesi Sosial!

TERBENTUKNYA GAM DAN RMS SEBAGAI BUKTI LEMAHNYA PENERAPAN PANCASILA

BAB III PENYUSUNAN, PEMANTAUAN, EVALUASI, DAN PELAPORAN PELAKSANAAN RANHAM

RISALAH KEBIJAKAN. Mendorong Regulasi Penggusuran Sesuai dengan Standar Hak Asasi Manusia

BAB VI KESIMPULAN. Kennedy hanya menjalankan jabatan kepresidenan selama dua tahun yakni

BAB V PENUTUP. kebijakan isolasi untuk menutup negara Myanmar dari dunia internasional. Semua. aspek kehidupan mulai dari politik, ekonomi, hukum

RANCANGAN KESIMPULAN/KEPUTUSAN

BAB III PENUTUP. dan bermartabat bagi orang Papua. dengan adanya Undang-Undang Otonomi Khusus Papua masalah

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

OTSUS PLUS DAN PARTISIPASI RAKYAT PAPUA. Oleh Tim Kajian Papua Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 44 TAHUN 2010 TENTANG

Pemberontakan Militer dan Ideologi Peristiwa Madiun, DI/TII, G 30 S/PKI

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA,

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

SAMBUTAN SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN KEBUMEN P A D A CERAMAH NETRALITAS PNS DI HADAPAN PANWASLU KABUPATEN KEBUMEN. Senin, 19 Oktober 2015

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. mengatasi konflik di Sampit, melalui analisis sejumlah data terkait hal tersebut,

PERSIAPAN PEMILIHAN KEPALA DAERAH SERENTAK TAHUN 2015

BAB III PROBLEMATIKA KEMANUSIAAN DI PALESTINA

PERATURAN BUPATI KUDUS NOMOR : 7 Tahun 2014 TENTANG PEDOMAN PEMBENTUKAN TIM TERPADU GANGGUAN KEAMANAN DALAM NEGERI DI KABUPATEN KUDUS BUPATI KUDUS,

Society ISSN :

Partai PDIP dan Pembasmian PKI Melalui Supersemar.

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

MENGATASI KONFLIK, NEGOSIASI, PENDEKATAN KEAMANAN BERPERSPEKTIF HAM

Perspektif Hukum Internasional atas Tragedi Kemanusiaan Etnis Rohingya Hikmahanto Juwana

GUBERNUR PAPUA PERATURAN DAERAH KHUSUS PROVINSI PAPUA NOMOR 9 TAHUN 2014 TENTANG

Pidato Presiden RI mengenai Dinamika Hubungan Indonesia - Malaysia, 1 September 2010 Rabu, 01 September 2010

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LEBAK

KESEPAKATAN PEMUKA AGAMA INDONESIA

PEMBENTUKAN TIM PENGAWAS INTELIJEN NEGARA SEBAGAI AMANAT UNDANG-UNDANG NOMOR 17 TAHUN 2011 TENTANG INTELIJEN NEGARA

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA TENTANG KEAMANAN NASIONAL

Marjinalisasi dan Afirmasi

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

Tuduhan Amnesty Internasional terhadap Sudan terkait penggunaan senjata kimia di Jabal Murrah

KEBIJAKAN PEMERINTAH TENTANG OTSUS DAN PENYELESAIAN KONFLIK PAPUA

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG FASILITASI PENANGANAN SENGKETA DAN KONFLIK PERTANAHAN

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

-1- RANCANGAN QANUN ACEH NOMOR TAHUN 2015 TENTANG BADAN REINTEGRASI ACEH

TNI Miliki Kewajiban Lakukan Kudeta

KASUS-KASUS HUKUM DAN PENYIMPANGAN PAJAK - PENYELESAIAN INPRES NO. 1 TAHUN

LAPORAN SINGKAT KOMISI I DPR RI

BAB V KESIMPULAN. Bab ini berisi kesimpulan dari hasil penelitian yang telah dilakukan. Dalam

BAB 5 PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN SEPARATISME

11 ALASAN PENOLAKAN RUU ORMAS Disiapkan oleh: Koalisi Kebebasan Berserikat [KKB]

BAB III PEMBANGUNAN BIDANG POLITIK

Pemilu 2009, Menjanjikan tetapi Mencemaskan

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 1959 TENTANG FRONT NASIONAL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. internasional, negara harus memiliki syarat-syarat yang harus dipenuhi yaitu,

(1) PENCERMATAN DAN PERNYATAAN

BAB V. Kesimpulan. dari revolusi di kerdua Negara tersebut. Bahkan di Mesir media sosial

BUPATI TANAH BUMBU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI TANAH BUMBU NOMOR 33 TAHUN 2015 TENTANG

Bagaimana agar intoleransi tak berlanjut sesudah pilkada DKI Jakarta?

DATA PELANGGARAN HAM DI INDONESIA 1. Kasus Pelanggaran HAM Masa Lalu yang Belum Tersentuh Proses Hukum

Indonesia. Kebebasan Berpendapat

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka beberapa hal. yang dapat disimpulkan di antaranya adalah :

Pengarahan Presiden RI pada Sidang Kabinet Terbatas, Jakarta, 2 Februari 2012 Kamis, 02 Pebruari 2012

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pembicaraan mengenai kemacetan sudah ada sejak lama. Bagi masyarakat

MENGAPA TAPOL DI PAPUA TOLAK RENCANA PEMBERIAN GRASI?

KESIMPULAN DAN SARAN. Peran Pemerintah Kabupaten Mesuji dalam upaya penegakkan Hak Asasi

Transkripsi:

Refleksi Akhir Tahun Papua 2010: Meretas Jalan Damai Papua Oleh Dr. Muridan S. Widjojo (Koordinator Tim Kajian Papua LIPI) Ballroom B Hotel Aryaduta Jakarta, Senin,13 Desember 2010

Refleksi: 1. catatan peristiwa politik Papua 2010; 2. update perkembangan upaya untuk membangun dukungan pra-dialog Jakarta- Papua.

Bagian Pertama: Catatan peristiwa politik Papua 2010

Catatan peristiwa politik Papua 2010 1. SK 14/2009 MRP dan pengembalian Otsus; 2. Perlawanan Bersenjata TPN/OPM, Counter Insurgency Polri/TNI, dan Video Penyiksaan; 3. Internasionalisasi masalah Papua; dan 4. Perhatian pemerintah terhadap Papua.

SK 14/2009 Majelis Rakyat Papua (MRP) dan Pengembalian Otsus

MRP SK 14/2009 calon bupati/walikota dan wakilnya harus orang asli Papua. Mendagri Gamawan Fauzi menilai SK tersebut bertentangan dengan prinsip kehidupan berbangsa dan bernegara karena dinilai sangat diskriminatif Demo ribuan massa di Jayapura pada 18 Juni dan 8 Juli 2010 mengembalikan Otsus ke pemerintah pusat.

Presiden memerintahkan tiga Menko ke Papua Kesimpulan untuk merevisi Inpres 5/2007 tentang percepatan pembangunan di Papua dan Papua Barat Pembentukan Unit Percepatan Pembangunan Papua dan Papua Barat (UP4B)

Catatan 1. ketidakpercayaan pada pemerintah dalam implementasi Otsus 2. kebuntuan politik Jakarta-Papua menjadikan fondasi politik di Papua sangat lemah dan mudah terguncang. 3. pemerintah memandang remeh kasus pengembalian Otsus hanya sebagai hasil provokasi segelintir pimpinan MRP yang masa jabatannya akan berakhir.

Perlawanan TPN/OPM, Represi Polri/TNI, dan Video Penyiksaan

Sepanjang 2010 nampak bahwa TPN/OPM di Puncak Jaya Provinsi Papua semakin agresif. Selama 2010, tercatat sekitar 17 kali kontak senjata dan serangan. Dewan Adat Papua (DAP) menyatakan aparat Polri/TNI melakukan pelanggaran HAM. Pada Oktober 2010 muncul klip video yang berisi penyiksaan oleh anggota TNI untuk mendapatkan pengakuan tentang lokasi penyimpanan senjata. Video kekerasan TNI diunggah di Youtube oleh Asian Human Rights Commission (AHRC).

Presiden SBY memerintahkan Panglima TNI dan Menhan untuk mengambil tindakan hukum. Dalam 10 hari vonis sudah bisa dijatuhkan oleh pengadilan militer. Komandannya dihukum 7 bulan dan 4 anak buahnya 5 bulan. Tuntutan pengadilan HAM diabaikan oleh pemerintah Pada 28 November 2010, terjadi aksi penembakan beruntun di Nafri Jayapura oleh orang tak dikenal. Satu tewas dan empat terluka.

Pendekatan keamanan dalam bentuk operasi militer dan penegakan hukum secara represif terhadap kegiatan dan aspirasi separatisme telah gagal. Akibat pendekatan represif, daftar pelanggaran HAM sebagai ekses kekerasan politik terus bertambah panjang. Fondasi politik Papua untuk membangun demokrasi dan perdamaian di Indonesia semakin rapuh.

Internasionalisasi Isu Papua

Pada 19 Juni 2010 Perdana Menteri Vanuatu dan pemimpin oposisi di parlemen bersepakat untuk membuat mosi politik kepada Sekjen PBB Pada 1 Agustus 2010 50 anggota Konggres AS menulis surat kepada Presiden Obama agar menempatkan West Papua sebagai salah satu prioritas tertinggi selama pemerintahannya. US House Committee on Foreign Affairs menyelenggarakan hearing selama 2 hari, 22-23 September 2010 tentang pelanggaran HAM di Papua Pidato Presiden Amerika Barack Obama di Universitas Indonesia 10 November 2010

Menlu RI Marti Natalegawa mengakui bahwa isu HAM merupakan isu yang masih efektif sebagai pintu masuk internasionalisasi masalah Papua. Derajat bahaya internasionalisasi isu Papua bergantung pada kinerja pemerintah di dalam negeri dalam menyelesaikan masalah HAM di Papua

Perhatian Pemerintah terhadap Papua

Pada pidato kenegaraan 16 Agustus 2010, Presiden SBY menjanjikan komunikasi konstruktif penyelesaian masalah Papua Presiden SBY berkunjung ke Papua dua kali: 14 Oktober 2010 ke Wasior dan Jayapura pada 21 November 2010. Presiden SBY tanggap pada kasus video penyiksaan oleh prajurit TNI Pemerintah Pusat mulai melihat bahwa selain pembangunan sosial ekonomi, pembangunan (atau penyelesaian) politik konflik Papua harus juga diberikan tempat.

Bagian Kedua: Update perkembangan upaya dan dukungan pra-dialog Jakarta-Papua

Papua masih di dalam tahap konflik. Serangan TPN/OPM semakin agresif dan operasi militer/polisi masih akan terus terjadi. Pelanggaran HAM dipastikan akan terjadi lagi. Implementasi Otsus semakin macet. Ketidakpercayaan masyarakat kepada pemerintah berada pada titik yang paling tinggi.

Papua Road Map: 4 jalan meretas perdamaian dan keadilan di Papua

1. pemihakan, perlindungan dan pemberdayaan untuk mengatasi marjinalisasi dan diskriminasi terhadap orang asli Papua; 2. paradigma baru pembangunan yang disesuaikan dengan kondisi budaya dan geografis Papua untuk mengatasi kegagalan pembangunan; 3. jalan rekonsiliasi dan pengadilan HAM untuk menyelesaikan pelanggaran HAM masa lalu dan sekarang; dan 4. dialog antara Jakarta dan Papua untuk mengakhiri konflik politik dan membawa Papua ke suatu tahap pasca konflik.

Jalan Damai 2009-2010 di Jakarta, konstituen dialog Jakarta-Papua terbangun di kalangan LSM, organisasi keagamaan, parlemen, partai politik, wartawan, pribadi-pribadi yang memiliki pengaruh politik, dan kementerian dan lembaga negara di Jakarta. Di Jakarta, upaya untuk menciptakan kondisi yang positif untuk menerima dialog sebagai jalan keluar konflik Papua sudah menjadi kerja bersama oleh banyak tokoh yang bisa kita sebut sebagai friends of dialogue

Pada 2010 telah didirikan Jaringan Damai Papua (JDP). Jaringan ini merekrut dan melatih sekitar 30 orang Papua dan non-papua dari berbagai elemen sosial, agama dan faksi politik untuk menjadi fasilitator dan mediator pra-dialog sosialisasi konsep dialog Jakarta-Papua dan menggalang dukungan serta mengumpulkan pendapat pemimpin Papua di tingkat akar rumput.

Selama awal 2010, JDP telah menyelenggarakan konsultasi publik di sebelas wilayah kota dan kabupaten di Papua dan Papua Barat dan terus dilanjutkan. Jaringan JDP membesar dan dukungan terhadap gagasan dialog Jakarta-Papua telah meluas di Papua.

Dukungan di kalangan pemerintah untuk pra-dialog semakin terbuka dan menguat. semakin banyak pejabat tinggi yang tidak lagi resisten pada gagasan dialog pidato Presiden SBY yang menjanjikan komunikasi konstruktif antara Jakarta dan Papua. ketegasan Presiden SBY untuk memerintahkan penegakan hukum terkait video penyiksaan;

peran Wakil Presiden Boediono yang semakin aktif dalam menangani Papua; perkembangan di internal pemerintah pusat yang sejalan dengan janji presiden dan menunjukkan adanya kemauan untuk membuat langkah terobosan politik pada 2011.