BAB I PENDAHULUAN. Keperawatan) dan Profesional (Ners) dengan sikap, tingkah laku, dan

dokumen-dokumen yang mirip
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

BAB 1 PENDAHULUAN. terjadi perubahan perilaku pada diri seseorang, intinya di dalam pendidikan

BAB 1 PENDAHULUAN. keperawatan. Perubahan ini tidak serta-merta diterima oleh masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. ilmu pengetahuan serta teknologi, tuntutan kebutuhan pelayanan kesehatan

HUBUNGAN ANTARA MINAT DENGAN MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA DALAM MENGIKUTI PEMBELAJARAN PRAKTIK DILABORATORIUM KETERAMPILAN KEPERAWATAN

BAB I PENDAHULUAN.

ANGGARAN SETELAH PERUBAHAN REALISASI JUMLAH PENDAPATAN , ,00 ( ,00) 79,30

BAB I PENDAHULUAN. kemajuan bagi bangsa. Kemajuan suatu bangsa dapat dilihat dalam segi

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan pembahasan hasil penelitian pada Bab IV, maka hasil penelitian ini dapat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi serta kesadaran masyarakat

SISTEM PENGEMBANGAN KARIR PERAWAT

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Keperawatan sebagai profesi dikembangkan sesuai dengan kemajuan

HUBUNGAN JENIS KELAMIN DAN PEMINATAN DENGAN KELULUSAN UJI KOMPETENSI MAHASISWA NERS STIKES JENDERAL ACHMAD YANI YOGYAKARTA

Di Ajukan Oleh: Prof. DR. Arif Sumantri, Ns. Uswatun Khasanah, S.Kep., MNS Ns. Azizah Khoiriyati, S.Kep., M.Kep.

NASKAH PUBLIKASI. Disusun oleh : BAGUS PRASETIO 0502R00260

BAB 1 PENDAHULUAN. antara satu sama lain. Pada tahap akademik mahasiswa mendapatkan teori-teori

BAB I PENDAHULUAN. profesional yang paling lama kontak dengan pasien (Aditama, 2010). Kepala ruang memiliki peran sebagai first line manager di sebuah

BAB I PENDAHULUAN. menghasilkan kesepakatan Nasional yang secara konseptual mengakui

2013 GAMBARAN SIKAP MAHASISWA D-III KEPERAWATAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA DALAM MENGIKUTI PROSES BELAJAR BAHASA JEPANG

Ketentuan Akademik 1. Kurikulum Kepmendiknas nomor 232/U/2000

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT STRES DENGAN MEKANISME KOPING PADA MAHASISWA KEPERAWATAN MENGHADAPI PRAKTEK BELAJAR LAPANGAN DI RUMAH SAKIT SKRIPSI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN. berkembang menjadi Rumah Sakit Lee Seng Ie. Pada tanggal 1 Juni 1965 nama

BAB I PENDAHULUAN. perubahan zaman. Hal ini sesuai dengan UU Sisdiknas No. 20 Tahun 2003

BAB I PENDAHULUAN. Komunikasi merupakan proses belajar seumur hidup bagi perawat. Perawat terus

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Langkah awal yang perlu ditempuh oleh perawat profesional adalah

HUBUNGAN PERSEPSI MAHASISWA TENTANG PRAKTEK KLINIK KEPERAWATAN DENGAN TINGKAT KECEMASAN PADA MAHASISWA S1 KEPERAWATAN UMS SKRIPSI

Program Pendidikan Keperawatan Muhammadiyah Gombong memiliki jenjang sebagai berikut :

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar belakang

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Akuntansi. Diajukan Oleh: SUNARTO A

Patria Asda STIKES Wira Husada Yogyakarta ABSTRACT

INDONESIA NATIONAL NURSES ASSOCIATIONS COMPETENCIES FRAMEWORK

Korespondensi

Panduan membaca dan menganalisis Hasil Try Out ( TO ) Ners Juli 2013

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. (Nursalam, 2008). Keperawatan dan caring adalah sesuatu yang tidak dapat

SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat sarjana S-1 Pendidikan Kewarganegaraan. disusun oleh: FEBRI ARIFIN A

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Keperawatan adalah suatu bentuk pelayanan profesional yang

BAB I PENDAHULUAN. dicapai demi tercapainya tujuan. Masalah pendidikan telah disebutkan dalam

BAB I PENDAHULUAN. menyebabkan masalah kesehatan benar-benar merupakan kebutuhan. penting. Oleh karena itu, organisasi pelayanan kesehatan diharapkan

Selamat Datang Di Fakultas Keperawatan Universitas Airlangga Surabaya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. harus terjangkau oleh seluruh lapisan masyarakat (Depkes, 1998).

BAB I PENDAHULUAN. atau manajemen untuk memberikan pelayanan yang terbaik. Manajemen

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (PSIK FK UMY) menggunakan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Ners merupakan pendidikan akademik-profesional dengan. proses pembelajaran yang menekankan pada tumbuh kembang kemampuan

BAB I PENDAHULUAN. setiap hari dalam upaya melakukan perawatan. Upaya peningkatan derajat

BAB I PENDAHULUAN. menyatakan bahwa perawat merupakan back bone untuk mencapai targettarget

maupun sebagai masyarakat profesional (Nursalam, 2013).

REFLEKSI PENYELENGGARAAN KURIKULUM DIII KEPERAWATAN

BAB I PENDAHULUAN. berikutnya. Pendidikan Agama Islam merupakan salah satu mata. mulai dari tingkat dasar sampai perguruan tinggi.

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan kesehatan kepada masyarakat. keperawatan sebagai tuntunan utama. Peran perawat professional dalam

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Program pendidikan Ners menghasilkan perawat ilmuwan (Sarjana

Dasar Pengembangan Kurikulum Inti

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Kedudukan Metode dalam Belajar Mengajar. metode adalah cara yang telah teratur dan terpikir baik baik untuk mencapai

dilihat dari beberapa penelitian. Berdasarkan penelitian, (Anik, 2013), keinginan keluar perawat di Rumah Sakit Ibnu Sina YW-UMI pada tahun 2010

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Perawat merupakan suatu profesi dimana seorang petugas

BAB I PENDAHULUAN. Praktik klinik dalam keperawatanadalah kesempatan kepada semua. yang sesungguhnya(emilia, 2008). Pembelajaran klinik tidak hanya

BAB I PENDAHULUAN. Pelayanan kesehatan di Rumah sakit yang diberikan kepada pasien

PANDUAN AINEC RESEARCH AWARD 2012

BAB I PENDAHULUAN. tingkat D3 Keperawatan, S1 Keperawatan dan juga profesi ners. Imbasnya adalah

Emiliana Tarigan Staf Pengajar STIK Sint Carolus Jakarta

SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Ekonomi Akuntansi

BAB I PENDAHULUAN. yang berkaitan dengan eksistensi guru itu sendiri. meningkatkan pendidikan nasional ternyata masih banyak yang harus di

LOGBOOK MAHASISWA BIMBINGAN AKADEMIK

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. sekarang ini, sudah seharusnya memberi dampak yang baik terhadap

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. daya manusia. Menurut Chaplin (2006) indeks prestasi merupakan ukuran

BAB I PENDAHULUAN. Berbicara tentang pendidikan tidak lepas dari berbicara tentang hasil

BAB I PENDAHULUAN. secara profesional. Rumah sakit sebagai salah satu sistem pelayanan, rehabilitasi medik, dan pelayanan perawatan.

BAB I PENDAHULUAN. fisik, psikis dan emosinya dalam suatu lingkungan sosial yang senantiasa

BAB I PENDAHULUAN. sengaja, teratur dan berencana dengan maksud mengubah atau

STANDARD OPERATING PROCEDURE PEMBIMBINGAN AKADEMIK

BAB I PENDAHULUAN. atau anak didik sesuai dengan kebutuhan dan perkembangannya.

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi yang sedang terjadi sekarang ini permasalahan yang

ESSAI TENTANG KAMPUS PSIK UNIVERSITAS JEMBER TUGAS P2MABA. oleh. Novi Farida NIM

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Setiap organisasi atau perusahaan memerlukan sumber daya untuk

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dipengaruhi oleh peserta didik (in put), pendidik, sarana dan prasarana,

BAB I PENDAHULUAN. jumlah penduduk miskin bertambah. Keadaan ini berpengaruh pada. kehidupan masyarakat antara lain penurunan daya beli masyarakat,

BAB I PENDAHULUAN. daya manusia supaya mampu bersaing di era globalisasi, baik di dalam

BAB I PENDAHULUAN. yang utuh untuk kualitas hidup setiap orang dengan menyimak dari segi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Anak-anak merupakan buah kasih sayang bagi orang tua, sumber

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah diskriptif korelasional dengan

BAB I PENDAHULUAN. yang penting, sarat dengan tugas, beban, masalah dan harapan yang. memiliki kemampuan dalam menghubungkan aspek-aspek kemanusiaan

BAB I PENDAHULUAN. meliputi kebijakan manajerial, kebijakan teknis serta pengembangan standar dan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang masalah

HUBUNGAN MOTIVASI MENJADI PERAWAT DENGAN PRESTASI AKADEMIK MAHASISWA AKPER YPIB MAJALENGKA TAHUN 2015

BAB I PENDAHULUAN. dibahas dalam pelayanan kesehatan. Menurut World Health Organization

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia berdasarkan SK Mendiknas No. 323/U/2002 tentang kurikulum

BAB I PENDAHULUAN. mencakup seluruh siklus hidup manusia. kesehatan agar keperawatan mampu menjadi ilmu aplikasi yang memiliki dasar

BAB I PENDAHULUAN. kualitas pendidikan. Sekolah sebagai salah satu lembaga pendidikan formal

SKRIPSI Untuk Memenuhi Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi. Disusun Oleh:

EKSPERIMEN PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI PENDEKATAN KONTEKSTUAL PADA POKOK BAHASAN PERKALIAN KELAS II SD NEGERI TEMPELAN 2 BLORA

PADA TAHUN 2020 MENHHASILKAN PERAWAT PROFESIONAL, PENUH CINTA KASIH DAN MAMPU BERSAING SECARA NASIONAL.

BAB I PENDAHULUAN. bersaing secara terbuka di era global sehingga dapat meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. pesat sekarang ini akan membawa dampak kemajuan diberbagai bidang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Program pendidikan Ners menghasilkan perawat ilmuwan (Sarjana Keperawatan) dan Profesional (Ners) dengan sikap, tingkah laku, dan kemampuan profesional, serta akuntabel untuk melaksanakan asuhan/praktik keperawatan dasar sampai dengan tingkat kerumitan tertentu secara mandiri. Sebagai perawat profesional, mereka dituntut untuk memiliki kemampuan dalam meningkatkan mutu pelayanan/asuhan keperawatan dengan memanfaatkan ilmu pengetahuan dan teknologi keperawatan yang maju secara tepat guna, serta kemampuan melaksanakan riset keperawatan dasar dan penerapan yang sederhana (Nursalam, 2008). Menurut UU SISDIKNAS dan PP 19/2005 dalam Nursalam (2008) khususnya dalam pengelolaan kurikulum pendidikan, menekankan bahwa urusan kurikulum diserahkan sepenuhnya pada institusi penyelenggara. Selanjutnya dalam pertemuan AIPNI dan PPNI pada awal Mei 2006 menyepakati standar kompetensi Ners dan kurikulum inti. Kurikulum inti yang disepakati dan berlaku secara nasional adalah 60% (87 SKS) dan 144 SKS untuk program akademik dan 25 SKS untuk program profesi. Program profesi (pengalaman belajar klinik dan pengalaman belajar lapangan) merupakan proses transformasi mahasiswa menjadi seorang perawat profesional. Dengan kata lain, peserta didik dengan perilaku awal sebagai 1

2 mahasiswa keperawatan, setelah memperoleh pengalaman belajar klinik dan pengalaman belajar lapangan ia akan memiliki perilaku sebagai perawat profesional. Dalam fase ini, peserta didik mendapat kesempatan beradaptasi pada perannya sebagai perawat profesional dalam masyarakat keperawatan dan lingkungan pelayanan/asuhan keperawatan (Nursalam, 2008). Menurut Doroty dan Marlyn (2002) dalam Prihartanti (2009), faktor kesiapan dari mahasiswa merupakan faktor penting saat memfokuskan pikiran untuk mendapatkan keterampilan dan pengalaman yang baru serta pencapaian tujuan untuk keberhasilan. Motivasi merupakan kekuatan positif untuk merespon tuntutan dalam pembelajaran untuk mendapatkan keterampilan. Keputusan mengenai tingkat yang akan dicapai untuk mencapai kompetensi yang lebih untuk beberapa ketrampilan praktek. Motivasi merupakan dorongan dasar yang menggerakkan seseorang bertingkah laku. Dorongan ini berada pada diri seseorang yang menggerakkan untuk melakukan sesuatu yang sesuai dengan dorongan dalam dirinya. Motivasi sebagai konstruk hipotesis yang digunakan untuk menjelaskan keinginan, arah, intensitas, dan keajegan perilaku yang diarahkan oleh tujuan. Dalam motivasi tercakup konsep-konsep, seperti kebutuhan untuk berprestasi, kebutuhan berafiliasi, kebiasaan, dan keingintahuan seseorang (Uno, 2007). Hasil wawancara peneliti terhadap Kepala Jurusan Profesi Ners Universitas Muhammadiyah Surakarta Agus Sudaryanto tentang Profesi Ners, bahwa total beban SKS yang harus ditempuh mahasiswa Profesi Ners sejumlah 36 SKS selama 3 semester yang seluruhnya adalah praktek klinik.

3 Yang terdiri dari Kebutuhan Dasar Manusia 2 SKS, Keperawatan Medikal Bedah 6 SKS, Keperawatan Anak 3 SKS, Keperawatan Maternitas 3 SKS, Keperawatan Gawat Darurat 2 SKS, Keperawatan Jiwa 2 SKS, Manajemen Keperawatan 2 SKS, Keperawatan Gerontik 2 SKS, Keperawatan Keluarga 2 SKS, Keperawatan Komunitas 2 SKS, Peminatan 5 SKS, Karya Ilmiah 4 SKS. Waktu yang harus ditempuh dalam 1 SKS adalah 2 minggu. Jadi untuk Keperawatan Medikal Bedah sendiri ditempuh selama 12 minggu atau 3 bulan. Harapan dari pembelajaran praktek keperawatan mahasiswa mampu mencapai target keterampilan yang telah dirancang, namun sayangnya tidak semua mahasiswa mempunyai kemampuan yang sama dan hasil pencapaian target keterampilannyapun tidak optimal Banyaknya mahasiswa yang mengumpulkan tugas tidak tepat pada waktu yang telah ditetapkan, berangkat ketempat praktek yang sering telat, malas, semua itu merupakan cirri orang yang tidak termotivasi. Hal ini berakibat target keterampilan yang harus dicapaipun tidak dapat terpenuhi. Hasil wawancara peneliti dengan mahasiwa Program Profesi Ners yang telah menempuh Pembelajaran Keperawatan Medikal Bedah mengatakan bahwa lamanya waktu yang harus ditempuh dalam pembelajaran Keperawatan Medikal Bedah mengakibatkan mereka bosan. Selain itu target keterampilan yang harus dicapai juga terlalu banyak dan pengalaman melaksanakan pembelajaran klinik di tempat yang sama. Sehingga hal tersebut bisa menurunkan motivasi dari tiap-tiap mahasiswa untuk mencapai target

4 keterampilan yang telah ditetapkan. Mereka hanya mampu mencapai target keterampilan antara 50-60% dari target keterampilan yang ditetapkan. Selain karena motivasi yang kurang, hal itu disebabkan karena mahasiswa kurang percaya diri untuk melakukan tindakan keperawatan, kesempatan yang tidak memenuhi dalam lahan, kasus untuk pemenuhan target keterampilan yang tidak ada, serta peraturan-peraturan dalam suatu instansi rumah sakit dimana ada batasan-batasan untuk melakukan suatu tindakan keperawatan. Sehingga pencapaian target keterampilan mereka tidak dapat terpenuhi. Dan hasil wawancara peneliti dengan koordinator pembelajaran praktek Keperawatan Medikal Bedah Profesi Ners mengatakan bahwa mahasiswa hanya mampu mencapai 60-75% target keterampilan yang telah ditetapkan. Sedangkan yang diinginkan akademik adalah mahasiswa mampu mencapai 100% dari target keterampilan yang telah ditetapkan. Hal itu disebabkan karena kesempatan yang tidak memenuhi di lahan praktek, kompleksitas kasus, kurangnya motivasi, sarana dan prasarana yang kurang memenuhi, tingkat keaktifan mahasiswa yang berbeda-beda untuk mencapai target ketrampilan. Pencapaian target keterampilan yang tidak sesuai dengan target ini mengakibatkan pengetahuan, pengalaman dan keterampilan yang diperoleh mahasiswa selama pembelajaran praktek klinik keperawatan juga tidak sesuai dengan harapan. Hal ini berakibat keterampilan dan pengalaman yang diperoleh juga kurang, dan dapat menghasilkan lulusan yang tidak siap kerja dampaknya akan tercipta banyak pengangguran profesi, hal ini dikarenakan

5 untuk memasuki dunia kerja tidak hanya dibutuhkan tenaga kerja dengan prestasi akademik yang tinggi juga keterampilan yang optimal. Berpijak dari teori tentang motivasi dalam proses pembelajaran diatas dan kondisi mahasiswa dalam pencapaian target keterampilan menjadi dasar bagi peneliti untuk mengadakan penelitian tentang perbedaan motivasi belajar dalam pencapaian target keterampilan pembelajaran program profesi Ners keperawatan medikal bedah di Universitas Muhammadiyah Surakarta. B. Rumusan Masalah Rumusan masalah yang dapat ditetapkan dalam penelitian ini adalah: Apakah ada perbedaan motivasi belajar dalam pencapaian target keterampilan pembelajaran program profesi ners keperawatan medikal bedah di Universitas Muhammadiyah Surakarta? C. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian disini terbagi menjadi dua, yaitu: 1. Tujuan Umum Secara umum penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan adanya perbedaan motivasi belajar dalam pencapaian target keterampilan pembelajaran program profesi Ners keperawatan medikal bedah di Universitas Muhammadiyah Surakarta.

6 2. Tujuan Khusus a. Mengetahui tingkat motivasi belajar sebelum dan sesudah pembelajaran program profesi Ners keperawatan medikal bedah di Universitas Muhammadiyah Surakarta. b. Mengetahui tingkat pencapaian target keterampilan dalam pembelajaran program Profesi Ners keperawatan medikal bedah di Universitas Muhammadiyah Surakarta. c. Mengetahui perbedaan motivasi awal dan motivasi akhir pembelajaran program profesi ners keperawatan medikal bedah di Universitas Muhammadiyah Surakarta. D. Manfaat Penelitian Manfaat-manfaat penelitian yang dapat diperoleh dari penelitian tentang perbedaan motivasi belajar dalam pencapaian target keterampilan pembelajaran program Profesi Ners keperawatan medikal bedah di Universitas Muhammadiyah Surakarta antara lain: 1. Bagi Institusi Pendidikan Hasil penelitian dapat digunakan untuk masukan dalam menanamkan motivasi belajar serta dapat meningkatkan mutu pembelajaran praktek keperawatan khususnya keperawatan medikal bedah, sehingga target keterampilan bisa tercapai.

7 2. Bagi Instalasi Rumah Sakit Hasil penelitian diharapkan dapat meningkatkan sarana dan prasarana untuk pembelajaran mahasiswa yang melaksanakan pembelajaran praktik keperawatan. 3. Bagi Pembimbing Klinik Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan pembimbing klinik mengenai pentingnya meningkatkan motivasi belajar mahasiswa Profesi Ners untuk pencapaian target keterampilan dalam pembelajaran praktik keperawatan. 4. Bagi Mahasiswa Hasil penelitian dapat memberikan dorongan pada mahasiswa untuk lebih memahami arti pentingnya motivasi belajar mahasiswa dalam mengikuti proses pembelajaran praktik keperawatan. 5. Bagi Peneliti a. Untuk dapat meningkatkan ubahan-ubahan tentang motivasi belajar yang lebih komplek dan menyeluruh. b. Untuk meningkatkan keilmuan di bidang penelitian dan cara penelitian yang baik. c. Untuk memberikan informasi yang berguna untuk penelitian lebih lanjut khususnya tentang motivasi belajar mahasiswa keperawatan di praktek keperawatan.

8 E. Keaslian Penelitian Penelitian tentang motivasi belajar yang sudah ada yang melakukan sebelumnya, namun sejauh penelusuran peneliti belum ada yang khusus meneliti tentang pengaruh antara motivasi belajar terhadap pencapaian target keterampilan dalam pembelajaran program profesi Ners. Adapun penelitian yang berhubungan dengan penelitian ini antara lain: 1. Prihartanti (2009) yang berjudul Hubungan Antara Motivasi Belajar Mahasiswa D III Keperawatan Dengan Pencapaian Kompetensi Dalam Pembelajaran Praktik Klinik Keperawatan Medikal Bedah V Di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Surakarta. Menggunakan metode penelitian diskriptif korelasional dan menggunakan rancangan cross sectional, pengambilan sampel dengan tehnik total sampling. Dengan hasil adanya hubungan yang positif dan cukup signifikan antara motivasi belajar dengan pencapaian kompetensi dalam pembelajaran praktik klinik Keperawatan Medikal Bedah V di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Surakarta. Perbedaan penelitian yang akan dilakukan oleh penulis dari penulis tersebut yaitu penelitian ini berjudul Perbedaan Motivasi Belajar dalam Pencapaian Target Keterampilan Pembelajaran Program Profesi Ners keperawatan medikal bedah di Universitas Muhammadiyah Surakarta, variabel, subyek, waktu, dan tempat penelitian dilakukan. 2. Solikah (2008) yang berjudul Hubungan Antara Minat Dengan Motivasi Belajar Mahasiswa Dalam Mengikuti Pembelajaran Klinik di

9 Laboratorium Ketrampilan Keperawatan Universitas Muhammadiyah Surakarta. Menggunakan metode penelitian deskriptif korelatif, pengambilan sampel dengan tehnik proportionate stratified random sampling. Dengan hasil ada hubungan positif dan signifikan antara minat dengan motivasi belajar mahasiswa dalam mengikuti pembelajaran praktik di laboratorium ketrampilan keperawatan Universitas Muhammadiyah Surakarta. Perbedaan penelitian yang akan dilakukan oleh penulis dari penulis tersebut yaitu penelitian ini berjudul Perbedaan Motivasi Belajar dalam Pencapaian Target Keterampilan Pembelajaran Program Profesi Ners keperawatan Medikal Bedah di Universitas Muhammadiyah Surakarta, variabel, subyek, waktu, dan tempat penelitian dilakukan.