Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1997 tentang. Fungsional melalui Penyesuaian/ Inpassing, perlu

dokumen-dokumen yang mirip
PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR NOMOR 6 TAHUN 2017 TENTANG PELAKSANAAN PENYESUAIAN/INPASSING JABATAN FUNGSIONAL PENGAWAS RADIASI

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL,

MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA

2017, No Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah beberapa kali diubah terakh

2017, No Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3547) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 2010 tentang Perub

2017, No Negara Republik Indonesia Nomor 5587), sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang- Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentan

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

- 1 - PERATURAN BADAN INFORMASI GEOSPASIAL NOMOR 3 TAHUN 2017 TENTANG

2016, No Birokrasi Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2014 tentang Jabatan Fungsional Pranata Nuklir dan Angka Kreditnya; Mengingat : 1. Undang-

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2018, No Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 158, Tambahan Lemb

BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA

2017, No Pemerintah Nomor 40 Tahun 2010 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1994 tentang Jabatan Fungsional Pegawai Nege

-2- Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587), sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Un

- 5 - (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 1692).

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1995 tentang Pemasyarakatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1995 Nomor 77, Tamba

LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA REPUBLIK INDONESIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

2018, No Nomor 1473) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Nomor 6 Tahun 2016 tentang Perubahan atas Per

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA,

2017, No Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679);

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA,

2017, No Jabatan Fungsional Pengawas Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan di Daerah Tahun ; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 39 Tahun

2017, No Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5494); 3. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2014 tentang Perdagangan (Lemb

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN KEPALA LEMBAGA SANDI NEGARA NOMOR 6 TAHUN 2017 TENTANG PENGANGKATAN PEGAWAI NEGERI SIPIL DALAM JABATAN FUNGSIONAL SANDIMAN MELALUI INPASSING

2017, No Negeri Sipil dalam Jabatan Fungsional Binaan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan melalui Penyesuaian (Inpassing); Mengingat : 1

2017, No Republik Indonesia Nomor 3676); 2. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia

- 1 - DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BADAN PUSAT STATISTIK

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA,

2017, No Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 154, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5073); 2. Undang-Undang Nomor 5 Tahun

2017, No Penyesuaian/Inpassing Pegawai Negeri Sipil dalam Jabatan Fungsional Bidang Pertanian; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN NARKOTIKA NASIONAL REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DIREKTUR JENDERAL KEBUDAYAAN,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA,

2017, No Cara Pengangkatan Pegawai Negeri Sipil dalam Jabatan Fungsional Pengawas Farmasi dan Makanan Kategori Keahlian melalui Penyesuaian/I

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA SEKRETARIS JENDERAL,

2016, No Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5494); 2. Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1994 tentang Jabatan Fu

2017, No Fungsional Pengawas Farmasi dan Makanan Kategori Keterampilan melalui Penyesuaian/Inpassing di Lingkungan Badan Pengawas Obat dan Ma

PERATURAN KEPALA LEMBAGA SANDI NEGARA NOMOR 20 TAHUN 2015 TENTANG KETENTUAN BATAS USIA PENSIUN BAGI PEJABAT FUNGSIONAL SANDIMAN

2018, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 166,

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 38 TAHUN 2010 TENTANG PENYESUAIAN JABATAN FUNGSIONAL GURU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR REPUBLIK INDONESIA

iv. MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA, Hukum dan Hak Asasi Manusia tentang Tata Cara

2017, No Indonesia Nomor 5949); 3. Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1994 tentang Jabatan Fungsional Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Re

, No Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Nomor 29 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Hukum dan Hak

PENGANGKATAN PNS DALAM JABATAN FUNGSIONAL MELALUI PENYESUAIAN/ INPASSING (PERATURAN MENTERI PANRB NO. 26 TAHUN 2016 )

-4- MEMUTUSKAN: Pasal 1

LEMBAGA KEBIJAKAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA PERATURAN KEPALA LEMBAGA KEBIJAKAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH

PERATURAN BERSAMA MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR 39 TAHUN 2014 NOMOR 31 TAHUN 2014 TENTANG

MENTERI KETENAGAKERJAAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI KETENAGAKERJAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2017 TENTANG TATA CARA PENYESUAIAN

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 28 TAHUN 2016 TENTANG

2018, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2009 tentang Kearsipan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 152, Tambahan

2017, No Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2015 tentang Organisasi Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 8

PERATURAN KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN 2015 TENTANG TATA CARA PENYESUAIAN (INPASSING) JABATAN FUNGSIONAL ARSIPARIS

LEMBAGA KEBIJAKAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA PERATURAN KEPALA LEMBAGA KEBIJAKAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA,

2018, No Nomor 1473) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Nomor 6 Tahun 2016 tentang Perubahan atas Per

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA,

2018, No Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Nomor 6 Tahun 2016 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia N

PEDOMAN PENYESUAIAN/INPASSING JABATAN FUNGSIONAL PRANATA HUMAS

2016, No Nomor 143, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5062); 2. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Neg

Pengangkatan Pegawai Negeri Sipil dalam Jabatan Fungsional Pamong Budaya Melalui Penyesuaian/Inpassing

PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6,

2 Nomor 43 Tahun 1999 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 169, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3890); 2. Peraturan

2016, No Pemerintah Nomor 16 Tahun 1994 tentang Jabatan Fungsional Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 5

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN BERSAMA MENTERI SEKRETARIS NEGARA DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR 1 TAHUN 2007 NOMOR 22 TAHUN 2007 TENTANG

2014, No

PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan

PERATURAN MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PM 89 TAHUN 2014 TENTANG

by Opong-Sosialisasi Perka No. 2 Th 2017-Perpusnas 18 Juli 2017

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN BERSAMA MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR 02/V/PB/2010 NOMOR 13 TAHUN 2010

WALIKOTA BUKITTINGGI PROVINSI SUMATERA BARAT

PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN PENYESUAIAN/INPASSING JABATAN FUNGSIONAL AUDITOR KEPEGAWAIAN

2017, No Jabatan Fungsional Penilai Pemerintah; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Repu

- 1 - DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA,

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA,

2 Indonesia Tahun 1999 Nomor 169, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3890); 2. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2011 tentang Keimigrasian (L

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PENGANGKATAN PEGAWAI NEGERI SIPIL DALAM

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN BERSAMA KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR 1 TAHUN 2010 NOMOR 2 TAHUN 2010 TENTANG

2016, No Nomor 6, Tambahan Lembaran Republik Indonesia Nomor 5494); 2. Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1994 tentang Jabatan Fungsiona

2017, No Tahun 2017 tentang Pengangkatan Pegawai Negeri Sipil Dalam Jabatan Fungsional melalui Penyesuaian (inpassing), masing-masing Kementer

Transkripsi:

batan PERATURAN KEPALA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL NOMOR 2 TAHUN 2017 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN PENYESUAIAN/ ZVPASS/IVG JABATAN FUNGSIONAL PRANATA NUKLIR DENGAN RAHMATTUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL, Menimbang : a. bahwa dalam rangka pelaksanaan Penyesuaian/ Inpassing Jabatan Fungsional Pranata Nuklir sebagaimala diatur dengan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 26 Tahun 2016 tentang Pengangkatan Pegawai Negeri Sipil dalam Jabatan Fungsional melalui Penyesuaian/ Inpassing, perlu menetapkan Petunjuk Teknis Pelaksanaan Penyesuaian/Inpassing Jabatan Fungsional Pranata Nuklir; b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, perlu menetapkan Peraturan Kepala Badan Tenaga Nuklir Nasional tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan Penyesuaian/ Inpa.ssing Jabatan Fungsional Pranata Nuklir; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1997 tentang Ketenaganukliran (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1997 Nomor 23, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3676);

-2-2. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5494); Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1994 tentang Jabatan Fungsional Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negera Republik Indonesia Tahun 1994 Nomor 22, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 35471, sebagaimana telah diubah dengan Peratural Pemerintah Nomor 40 Tahun 2010 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1994 tentang Jabatan Fungsional Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2OlO Nomor 51, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5121); 4. Peraturan Pemerintah Nomor 97 Tahun 2000 tentang Formasi Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 194, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4O15), sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 54 Tahun 2OO3 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 97 Tahun 2OOO tentang Formasi Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 122, Tarnbahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4332); 5. Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 2003 tentang Wewenang Pengangkatan, Pemindahan, dan Pemberhentian Pegawai Negeri Sipil (L,embaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 15, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4263), sebagaimana telah dua kali diubah terakhir dengan Peraturan Pemerintah Nomor 63 Tahun 2009 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 2OO3 tentang Wewenang Pengangkatal, Pemindahan,

-3-6. 7. 8. 9. 10. dan Pemberhentian Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 164); Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 201 I tentang Penilaian Prestasi Kerja Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 121, Tambahan kmbaran Negara Republik Indonesia Nomor s2s8); Peraturan Presiden Nomor 46 Tahun 2013 tentang Badan Tenaga Nuklir Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 1 13); Keputusan Presiden Nomor 87 Tahun 1999 tentang Rumpun Jabatan Fungsional Pegawai Negeri Sipil sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Presiden Nomor 97 Tahun 2Ol2 tentang Perubahan atas Keputusan Presiden Nomor 87 Tahun 1999 tentang Rumpun Jabatan Fungsional Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2Ol2 Nomor 235); Peraturan Kepala Badan Tenaga Nuklir Nasional Nomor 14 Tahun 2013 tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan Tenaga Nuklir Nasional (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 1650) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Kepala Badan Tenaga Nuklir Nasional Nomor 16 Tahun 2014 tentang Perubahan atas Peraturan Kepala Badan Tenaga Nuklir Nasional Nomor 14 Tahun 2013 tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan Tenaga Nuklir Nasional (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 2035); Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 26 Tahun 2016 tentang Pengangkatan Pegawai Negeri Sipil dalam Jabatan Fungsional melalui Penyesuaian/ Inpassing (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 1962);

-4- MEMUTUSKAN: MenetapKAN : PERATURAN KEPALA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL TENTANG PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN PEI\TYESUAIAN/ I]VPASS/IVG JABATAN FUNGSIONAL PRANATA NUKLIR. Pasal 1 Petunjuk Teknis Pelaksanaan Penyesuaian/ Inpassing Jabatan Fungsional Pranata Nuklir ini dimaksudkan sebagai pedoman bagr Pejabat Pembina Kepegawaian dan Pegawai yang memenuhi syarat untuk melaksanakan Penyesuaian/ Inpassing J abatan Fungsional Pranata Nuklir. Pasal 2 Petunjuk Teknis Pelaksanaan Penyesuaian/ Inpassing Jabatan Fungsional Pranata Nuklir tercantum dalam Lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Kepala Badan ini. Pasal 3 Penyesuaian/Inpassing Jabatan Fungsional Pranata Nuklir dilaksanakan sampai dengan Desember 2018. Pasal 4 Peraturan Kepala Badan ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Kepala Badan ini dengan penempatannya dalam Berita Negara Republik Indonesia. Ditetapkan di Jakarta pada tanggal 25 Jaruari 2Ol7 KEPALA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL, DJAROT SULISTIO WISNUBROTO Diundangkan di Jakarta pada tanggal 30 Januari 2017 DIREKTUR JENDERAL PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN KEMENTERIAN HUKUM DAN HAKASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA, -5- -ttd- -ttd- WIDODO EKATJAHJANA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESI.A TAHUN 2017 NOMOR 184 ALA BIRO HUKUM, HUBUNGAN MASYARAKAT, SAMA,

- 6 - LAMPIRAN PERATURAN KEPALA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL NOMOR 2 TAHUN 2017 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN PENYESUAIAN/INPASSING JABATAN FUNGSIONAL PRANATA NUKLIR BAB I PENDAHULUAN A. UMUM 1. Berdasarkan Pasal 2 ayat (1) Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 26 Tahun 2016 tentang Pengangkatan Pegawai Negeri Sipil dalam Jabatan Fungsional melalui Penyesuaian/Inpassing menyatakan bahwa: a. PNS yang telah dan masih menjalankan tugas di bidang Jabatan Fungsional yang akan diduduki berdasarkan keputusan Pejabat yang berwenang; b. PNS yang masih menjalankan tugas jabatan sesuai dengan formasi Jabatan Fungsional dan telah mendapatkan kenaikan pangkat setingkat lebih tinggi; c. Pejabat pimpinan tinggi, administrator dan pengawas yang memiliki kesesuaian antara jabatan terakhir yang diduduki dengan Jabatan Fungsional yang akan didudukinya; dan d. PNS yang dibebaskan sementara dari jabatannya, karena dalam jangka waktu 5 (lima) tahun sejak diangkat dalam jabatan/pangkat terakhir tidak dapat memenuhi Angka Kredit untuk kenaikan jabatan/pangkat setingkat lebih tinggi. 2. Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN) sebagai Instansi Pembina Jabatan Fungsional Pranata Nuklir perlu melakukan pembinaan dan pengembangan karier PNS yang melaksanakan tugas Kepranatanukliran sesuai dengan ketentuan peraturan perundangundangan.

- 7-3. Dalam rangka pembinaan, pengembangan karier, dan peningkatan profesionalitas PNS yang melaksanakan tugas Kepranatanukliran sesuai peraturan perundang-undangan perlu menetapkan Petunjuk Teknis Pelaksanaan Penyesuaian/Inpassing Jabatan Fungsional Pranata Nuklir sebagaimana diatur pada Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 26 Tahun 2016 tentang Pengangkatan Pegawai Negeri Sipil dalam Jabatan Fungsional melalui Penyesuaian/Inpassing. 4. Untuk menjamin adanya kesamaan persepsi dan keseragaman pemahaman dalam pelaksanaan Penyesuaian/Inpassing Jabatan Fungsional Pranata Nuklir, maka perlu menetapkan Peraturan Kepala Badan Tenaga Nuklir Nasional tentang Petunjuk Teknis Penyesuaian/Inpassing Jabatan Fungsional Pranata Nuklir. B. TUJUAN Peraturan ini digunakan sebagai pedoman bagi pejabat yang berwenang untuk melaksanakan pengangkatan melalui Penyesuaian/Inpassing dalam Jabatan Fungsional Pranata Nuklir dan untuk menyamakan persepsi dalam mekanisme pelaksanaan Penyesuaian/Inpassing Jabatan Fungsional Pranata Nuklir kepada PNS yang masih melaksanakan tugas di bidang Kepranatanukliran berdasarkan keputusan pejabat yang berwenang. C. PENGERTIAN Dalam Petunjuk Teknis ini, yang dimaksud dengan: 1. Jabatan Fungsional Pranata Nuklir adalah jabatan yang mempunyai ruang lingkup, tugas, tanggung jawab, wewenang, dan hak untuk melaksanakan kegiatan Kepranatanukliran. 2. Pranata Nuklir adalah PNS yang diberi tugas, tanggung jawab, wewenang dan hak secara penuh untuk melaksanakan kegiatan Kepranatanukliran. 3. Kepranatanukliran adalah kegiatan ilmiah dan profesional yang berkaitan dengan pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi (Iptek) nuklir dan pengelolaan perangkat nuklir.

- 8-4. Pranata Nuklir Keterampilan adalah Pranata Nuklir yang dalam pelaksanaan pekerjaannya mempergunakan prosedur dan teknik kerja tertentu. 5. Instansi Pembina Jabatan Fungsional Pranata Nuklir adalah Badan Tenaga Nuklir Nasional yang selanjutnya disebut BATAN. 6. Pejabat Pembina Kepegawaian adalah pejabat yang mempunyai kewenangan menetapkan pengangkatan, pemindahan, dan pemberhentian Pegawai Aparatur Sipil Negara (ASN) dan pembinaan Manajemen ASN di instansi pemerintah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. 7. Pejabat yang Berwenang adalah pejabat yang mempunyai kewenangan melaksanakan proses pengangkatan, pemindahan, dan pemberhentian Pegawai ASN sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. 8. Pemanfaatan Iptek Nuklir adalah kegiatan yang berkaitan dengan Tenaga Nuklir yang meliputi penelitian, pengembangan, penambangan, pembuatan, produksi, pengangkutan, penyimpanan, pengalihan, ekspor, impor, penggunaan, dekomisioning, dan pengelolaan limbah radioaktif untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat, termasuk semua tugas dan fungsi BATAN seperti tertuang dalam Peraturan Presiden Nomor 46 Tahun 2013, termasuk standardisasi nuklir, mutu nuklir, pengamanan nuklir yang meliputi juga sistem proteksi fisik nuklir, keamanan sumber radioaktif, dan kontijensi nuklir.

- 9 - BAB II PELAKSANAAN PENYESUAIAN/INPASSING A. Tata Cara Pelaksanaan Penyesuaian/Inpassing 1. PNS yang dapat melaksanakan Penyesuaian/Inpassing dalam Jabatan Fungsional Pranata Nuklir yaitu PNS yang pada saat ditetapkan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 26 Tahun 2016 tentang Pengangkatan Pegawai Negeri Sipil dalam Jabatan Fungsional melalui Penyesuaian/Inpassing telah dan masih melaksanakan tugas di bidang Kepranatanukliran berdasarkan keputusan pejabat yang berwenang. 2. Penyesuaian/Inpassing ke dalam Jabatan Fungsional keterampilan atau keahlian pada kementerian/lembaga dan pemerintah daerah ditujukan bagi: a. PNS yang telah dan masih menjalankan tugas di bidang Jabatan Fungsional yang akan diduduki berdasarkan keputusan Pejabat yang berwenang. b. PNS yang masih menjalankan tugas jabatan sesuai dengan formasi Jabatan Fungsional dan telah mendapatkan kenaikan pangkat setingkat lebih tinggi. c. Pejabat pimpinan tinggi, admistrator dan pengawas yang memiliki kesesuaian antara jabatan terakhir yang diduduki dengan Jabatan Fungsional yang akan didudukinya. d. PNS yang dibebaskan sementara dari jabatannya, karena dalam jangka waktu 5 (lima) tahun sejak diangkat dalam jabatan/pangkat terakhir tidak dapat memenuhi Angka Kredit untuk kenaikan jabatan/pangkat setingkat lebih tinggi. 3. Pelaksanaan Penyesuaian/Inpassing harus didasarkan pada kebutuhan Jabatan Fungsional didasarkan pada kebutuhan pegawai sebagaimana yang ada dalam e-formasi. 4. Dikecualikan sebagaimana tersebut dalam butir A.2 dan butir A.3 bagi Jabatan Fungsional yang masih dalam masa Penyesuaian/Inpassing. 5. Untuk menjamin keseimbangan antara beban kerja dan jumlah PNS yang akan disesuaikan Penyesuaian/Inpassing, pelaksanaannya harus mempertimbangkan kebutuhan organisasi.

- 10-6. PNS yang melaksanakan Penyesuaian/Inpassing sebagaimana dimaksud pada butir A.2, harus memenuhi syarat sebagai berikut: a. Jabatan Fungsional Keterampilan 1) berijazah paling rendah SLTA atau sederajat/diploma I/ Diploma II semua jurusan, dan Diploma III Fisika/Kimia atau Bidang Eksakta lainnya; 2) pangkat paling rendah Pengatur, golongan ruang II/c sesuai dengan persyaratan kepangkatan dari jabatan yang akan diduduki; 3) memiliki pengalaman dalam pelaksanaan tugas di bidang Jabatan Fungsional yang akan diduduki paling kurang 2 (dua) tahun; 4) mengikuti dan lulus uji kompetensi di bidang Jabatan Fungsional Pranata Nuklir yang akan diduduki menggunakan penilaian terhadap Portofolio; 5) nilai prestasi kerja paling kurang bernilai baik dalam 1 (satu) tahun terakhir; dan 6) usia paling tinggi 56 (lima puluh enam) tahun. b. Jabatan Fungsional Keahlian 1) berijazah paling rendah strata satu (S-1)/Diploma IV (D-IV) Fisika/Kimia atau Bidang Eksakta lainnya; 2) pangkat paling rendah Penata Muda, golongan ruang III/a sesuai dengan persyaratan kepangkatan dari jabatan yang akan diduduki; 3) memiliki pengalaman dalam pelaksanaan tugas di bidang Jabatan Fungsional yang akan diduduki paling kurang 2 (dua) tahun; 4) mengikuti dan lulus uji kompetensi di bidang Jabatan Fungsional Pranata Nuklir yang akan diduduki menggunakan penilaian terhadap Portofolio; 5) nilai prestasi kerja paling kurang bernilai baik dalam 1 (satu) tahun terakhir; dan 6) usia paling tinggi: a) 3 (tiga) tahun sebelum batas usia pensiun dalam jabatan terakhir bagi pejabat pelaksana.

- 11 - b) 2 (dua) tahun sebelum batas usia pensiun dalam jabatan terakhir bagi administrator dan pengawas. c) 1 (satu) tahun sebelum batas usia pensiun dalam jabatan terakhir bagi administrator yang akan menduduki Jabatan Fungsional ahli madya. d) 1 (satu) tahun sebelum batas usia pensiun dalam jabatan terakhir bagi pejabat pimpinan tinggi. 7. Pengangkatan Pegawai Negeri Sipil dalam Jabatan Fungsional berdasarkan angka kredit kumulatif untuk Penyesuaian/Inpassing. 8. Angka kredit kumulatif untuk Penyesuaian/Inpassing dalam Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud pada butir A.6.a dan A.6.b, tercantum dalam Anak Lampiran 1 dan Anak Lampiran 2 yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan ini. 9. Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama (PTP) menyampaikan usul kepada Kepala BATAN selaku Pimpinan Instansi Pembina Jabatan Fungsional Pranata Nuklir up. Kepala Pusdiklat BATAN dengan melampirkan: a. surat pernyataan dari atasan langsung dan/atau Pejabat PTP yang menyatakan bahwa yang bersangkutan masih melaksanakan tugas di bidang Kepranatanukliran berdasarkan keputusan pejabat yang berwenang sebagaimana tersebut dalam Anak Lampiran 3; b. fotokopi Ijazah SLTA/Diploma I/Diploma II/Diploma III/Diploma IV/Strata I/Strata II/Strata III, yang dilegalisasi oleh pejabat yang berwenang; c. fotokopi surat keputusan kenaikan pangkat terakhir yang dilegalisasi oleh pejabat yang berwenang; d. fotokopi penilaian prestasi kerja 1 (satu) tahun terakhir yang dilegalisasi oleh pejabat yang berwenang; e. Daftar Riwayat Hidup sebagaimana tersebut dalam Anak Lampiran 4; dan f. Surat Pernyataan Komitmen Menjalankan Kegiatan Kepranatanukliran sebagaimana tersebut dalam Anak Lampiran 5. 10. Kepala Pusdiklat BATAN memberikan pertimbangan kepada Kepala BATAN sesuai dengan formasi yang tersedia dengan melakukan penilaian: a. administrasi; dan b. kompetensi bidang Kepranatanukliran.

- 12-11. Penilaian administrasi sebagaimana dimaksud pada butir A.10.a dituangkan dalam formulir sebagaimana tersebut dalam Anak Lampiran 6 yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan ini. 12. Berdasarkan rekomendasi Kepala BATAN sebagaimana tercantum dalam Anak Lampiran 7, selanjutnya ditetapkan surat keputusan Penyesuaian/Inpassing Jabatan Fungsional Pranata Nuklir sesuai dengan peraturan perundang-undangan. 13. Masa kerja dalam pangkat terakhir untuk Penyesuaian/Inpassing dihitung dengan pembulatan ke bawah, yaitu: a. kurang dari 1(satu) tahun, dihitung kurang dari 1 (satu) tahun; b. 1 (satu) tahun sampai dengan kurang dari 2 (dua) tahun, dihitung 1 (satu) tahun; c. 2 (dua) tahun sampai dengan kurang dari 3 (tiga) tahun, dihitung 2 (dua) tahun; d. 3 (tiga) tahun sampai dengan kurang dari 4 (empat) tahun, dihitung 3 (tiga) tahun; dan e. 4 (empat) tahun atau lebih, dihitung 4 (empat) tahun; 14. PNS yang dalam masa Penyesuaian/Inpassing telah dapat dipertimbangkan kenaikan pangkatnya, maka sebelum dilakukan Penyesuaian/Inpassing dalam Jabatan Fungsional Pranata Nuklir terlebih dahulu dinaikkan pangkatnya agar dalam Penyesuaian/Inpassing telah mempergunakan pangkat terakhir. 15. PNS yang telah mendapatkan Penyesuaian/Inpassing dalam Jabatan Fungsional Pranata Nuklir, untuk kenaikan jabatan/pangkat setingkat lebih tinggi harus memenuhi angka kredit dan syarat lain yang ditentukan dalam ketentuan peraturan perundang-undangan. B. PELAKSANAAN UJI KOMPETENSI 1. Mekanisme Pelaksanaan Uji Kompetensi a. Kepala Unit Kerja mengirimkan Surat Rekomendasi Mengikuti Uji Kompetensi Jabatan Fungsional Pranata Nuklir calon peserta beserta berkas kelengkapan administrasi kepada Kepala Pusdiklat BATAN; b. Surat Rekomendasi Mengikuti Uji Kompetensi Jabatan Fungsional Pranata Nuklir sebagaimana dalam huruf a tercantum dalam Anak Lampiran 8;

- 13 - c. Berkas kelengkapan administrasi sebagaimana dimaksud dalam huruf a meliputi: 1) Fotokopi SK CPNS/PNS; 2) Fotokopi SK pangkat/golongan, ruang terakhir; 3) Fotokopi Penilaian Prestasi Kerja 1 (satu) tahun terakhir; dan 4) Daftar Riwayat Hidup sebagaimana tercantum dalam Anak Lampiran 4. d. Pusdiklat memeriksa berkas kelengkapan administrasi pengusulan calon peserta. Jika berkas kelengkapan administrasi tidak memenuhi syarat maka berkas dikembalikan ke Unit Kerja, untuk dilengkapi; e. Tim Penilai melaksanakan uji kompetensi dan sidang hasil uji kompetensi; dan f. Hasil penilaian Tim Penilai ditetapkan oleh Kepala Pusdiklat BATAN. 2. Metode Uji Kompetensi Metode uji kompetensi Pranata Nuklir menggunakan penilaian terhadap Portofolio. Apabila hasil penilaian awal terhadap Portofolio ada yang perlu dikonfirmasi ulang, maka dapat dilakukan wawancara. 3. Klasifikasi Hasil Uji Kompetensi Hasil penilaian uji kompetensi terbagi menjadi dua, yaitu "Lulus" atau "Tidak Lulus" yang akan menjadi lampiran penilaian bagi masingmasing peserta. a. Apabila hasilnya adalah "Lulus" menunjukkan bahwa pengetahuan, keterampilan, dan sikap peserta dinilai telah memenuhi standar kompetensi Jabatan Fungsional Pranata Nuklir. Peserta akan mendapatkan sertifikat lulus uji kompetensi; b. Apabila hasilnya adalah "Tidak Lulus" menunjukkan bahwa pengetahuan, keterampilan, dan sikap peserta dinilai belum memenuhi standar kompetensi Jabatan Fungsional Pranata Nuklir. c. Peserta yang tidak lulus akan diberi kesempatan 1 (satu) kali lagi mengikuti uji kompetensi.

C. Jangka Waktu Penyesuaian/ Inpassing Penyesuaian/ Inpassing dalam Jabatan Fungsional pranata Nuklir ini dilaksanakan sampai dengan Desember 2018 sebagaimana ditetapkan dalam Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 26 Tahun 2016 tentang pengangkatan Pegawai Negeri Sipil dalam Jabatan Fungsional melalui Penyesuaian / Inp as sing. KEPALA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL, -t4- -ttd- DJAROT SULISTIO WISNUBROTO Plh. KEPALA BIRO HUKUM, HUBUNGAN MASYARAKAT,

- 15 - ANAK LAMPIRAN 1 ANGKA KREDIT KUMULATIF UNTUK PENYESUAIAN/INPASSING BAGI JABATAN FUNGSIONAL DENGAN PENDIDIKAN SLTA/D.I/D.II/D.III/SARJANA MUDA NO. GOLONGAN RUANG STTB/IJAZAH ATAU YANG SETINGKAT KURANG 1 TAHUN ANGKA KREDIT DAN MASA KEPANGKATAN 1 TAHUN 2 TAHUN 3 TAHUN 1 2 3 4 5 6 7 8 4 TAHUN/ LEBIH 1 II/a SLTA/D.I 25 29 34 38 39 2 II/b SLTA/D.I 40 43 47 52 57 DII 40 44 48 53 58 3 SLTA/D.I 60 63 68 73 77 II/c DII 60 64 69 74 78 SARJANA MUDA/D III 60 65 70 75 79 4 SLTA/D.I 80 83 87 92 97 II/d DII 80 84 88 93 98 SARJANA MUDA/D III 80 85 89 94 99 5 SLTA/D.I 100 110 121 132 144 III/a DII 100 111 122 133 145 SARJANA MUDA/D III 100 112 123 134 146 6 SLTA/D.I 150 161 172 183 195 III/b DII 150 162 173 184 196 SARJANA MUDA/D III 150 163 174 185 197 7 SLTA/D.I 200 221 244 268 290 III/c DII 200 222 245 269 291 SARJANA MUDA/D III 200 223 246 270 292 8 III/d SLTA/D.I/DII/SARJANA MUDA /D III 300 300 300 300 300

- 16 - ANAK LAMPIRAN 2 ANGKA KREDIT KUMULATIF UNTUK PENYESUAIAN/INPASSING BAGI JABATAN FUNGSIONAL DENGAN PENDIDIKAN SARJANA (S-1) /D-IV/MAGISTER (S-2)/DOKTOR (S-3) NO. STTB/IJAZAH ATAU YANG ANGKA KREDIT DAN MASA KEPANGKATAN GOLONGAN SETINGKAT KURANG 1 RUANG 1 TAHUN 2 TAHUN 3 TAHUN 4 TAHUN/LEBIH TAHUN 1 2 3 4 5 6 7 8 1 III/a SARJANA / D IV 100 106 118 130 142 2 SARJANA / D IV 150 154 165 178 190 III/b MAGISTER (S.2) 150 155 168 181 195 SARJANA / D IV 200 214 237 261 285 3 III/c MAGISTER (S.2) 200 214 239 264 290 DOKTOR (S-3) 200 216 241 268 294 SARJANA / D IV 300 309 332 356 380 4 III/d MAGISTER (S.2) 300 310 334 359 385 DOKTOR (S-3) 300 311 336 363 390 SARJANA / D IV 400 415 450 486 522 5 IV/a MAGISTER (S.2) 400 416 453 490 527 DOKTOR (S-3) 400 418 456 494 532 SARJANA / D IV 550 558 593 629 665 6 IV/b MAGISTER (S.2) 550 559 595 632 670 DOKTOR (S-3) 550 560 598 636 674 SARJANA / D IV 700 698 731 765 798 7 IV/c MAGISTER (S.2) 700 699 733 768 803 DOKTOR (S-3) 700 700 735 771 807 SARJANA / D IV 850 855 902 948 988 8 IV/d MAGISTER (S.2) 850 856 903 949 993 DOKTOR (S-3) 850 857 904 950 997 9 IV/e SARJANA S/D DOKTOR 1050 1050 1050 1050 1050

- 17 - ANAK LAMPIRAN 3 SURAT PERNYATAAN MELAKUKAN KEGIATAN KEPRANATANUKLIRAN Yang bertanda tangan di bawah ini: Nama NIP Pangkat/golongan ruang Jabatan Unit Kerja : : : : : (paling rendah Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama) menyatakan bahwa, Nama : NIP : Pangkat/Gol. Ruang/ T.M.T. : Unit Kerja : telah dan masih menjalankan tugas di bidang Kepranatanukliran dengan pengalaman selama... tahun, dimulai sejak tanggal....s/d tanggal... Demikian Surat Penyataan ini dibuat untuk digunakan sebagai bahan Penilaian dan Penetapan Angka Kredit Penyesuaian/Inpassing ke dalam Jabatan Fungsional Pranata Nuklir..., Yang menyatakan, (.) NIP...

- 18 - ANAK LAMPIRAN 4 DAFTAR RIWAYAT HIDUP I. KETERANGAN PERORANGAN 1. Nama lengkap 2. NIP 3. Pangkat/Golongan 4. Tempat dan tanggal lahir 5. Unit Kerja 6. Bidang/Bagian/Balai II. PENDIDIKAN NO. JENJANG PENDIDIKAN NAMA SEKOLAH/ PERGURUAN TINGGI JURUSAN TAHUN LULUS 1. SLTA 2. D I 3. D II 4. dst III. DIKLAT DI DALAM DAN LUAR NEGERI NO. NAMA DIKLAT LAMANYA TEMPAT IV. RIWAYAT JABATAN STRUKTURAL NO. JABATAN STRUKTURAL ESELON TMT JABATAN

- 19 - V. RIWAYAT JABATAN FUNGSIONAL NO. JENJANG JABATAN FUNGSIONAL TMT JABATAN VI. TANDA JASA/PENGHARGAAN NO. NAMA TANDA JASA/PENGHARGAAN TAHUN PEROLEHAN NAMA NEGARA/ INSTANSI YANG MEMBERIKAN VII. DAFTAR KARYA TULIS ILMIAH NO. JUDUL PUBLIKASI TAHUN

- 20 - VIII. PENGALAMAN KERJA DI BIDANG KEPRANATANUKLIRAN NO. PEKERJAAN/KEGIATAN KEPRANATANUKLIRAN JABATAN TAHUN Demikian Daftar Riwayat Hidup ini saya buat dengan sesungguhnya sebagaimana bukti pendukung terlampir. Apabila di kemudian hari terdapat keterangan yang tidak benar, saya bersedia dituntut di muka pengadilan dan bersedia menerima segala tindakan yang diambil oleh Instansi Pembina Jabatan Fungsional Pranata Nuklir.,. Yang membuat (..)

- 21 - ANAK LAMPIRAN 5 SURAT PERNYATAAN KOMITMEN MENJALANKAN KEGIATAN KEPRANATANUKLIRAN Yang bertanda tangan di bawah ini: Nama : NIP : Pangkat/Gol. Ruang/ T.M.T. : Unit Kerja : menyatakan dengan sesungguhnya bahwa saya bersedia diangkat dalam Jabatan Fungsional Pranata Nuklir melalui Penyesuaian/Inpassing dan saya siap bekerja secara penuh dan bertanggung jawab dalam menjalankan tugas Kepranatanukliran, serta bersedia ditempatkan di Unit Kerja manapun sesuai kebutuhan organisasi. Apabila saya tidak memenuhi pernyataan ini, maka saya bersedia diberhentikan dari Jabatan Fungsional Pranata Nuklir. Demikian Surat Pernyataan ini saya buat untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya...,. Yang membuat pernyataan, Materai Rp 6000,- (.) NIP...

- 22 - ANAK LAMPIRAN 6 PENILAIAN ADMINISTRASI JABATAN FUNGSIONAL PRANATA NUKLIR 1. Nama : 2. NIP : 3. Pangkat/Gol. Ruang : 4. Umur : 5. T.M.T. CPNS : 6. Pendidikan Terakhir : 7. Pengalaman Kerja : Kepranatanukliran Kelengkapan dokumen: Foto kopi ijazah Foto kopi SK Kenaikan Pangkat terakhir Foto kopi SK Pengangkatan Dalam Jabatan Struktural atau Fungsional Foto kopi Penilaian Prestasi Kerja dalam 1 (satu) tahun terakhir Daftar Riwayat Hidup,.. Menyetujui, Kepala Pusdiklat BATAN..

- 23 - ANAK LAMPIRAN 7 REKOMENDASI KEPALA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL PENYESUAIAN/INPASSING DALAM JABATAN FUNGSIONAL PRANATA NUKLIR NOMOR :. Berdasarkan surat usulan dari.. nomor...... tanggal... hal...., maka nama-nama dengan data sebagai berikut: NO. NAMA PANGKAT/ JENJANG ANGKA GOL. RUANG JABATAN KREDIT 1. 2. dst. dapat dilaksanakan Penyesuaian/Inpassing dalam Jabatan Fungsional Pranata Nuklir. Demikian surat rekomendasi ini dibuat untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya..., KEPALA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL Tembusan: Kepala BKN/Kantor Regional BKN yang bersangkutan......

- 24 - ANAK LAMPIRAN 8 SURAT REKOMENDASI MENGIKUTI UJI KOMPETENSI JABATAN FUNGSIONAL PRANATA NUKLIR Yang bertandatangan di bawah ini: Nama : NIP : Unit Kerja : Pangkat/Golongan/TMT : Merekomendasikan Nama : NIP : Unit Kerja : Jabatan/TMT : Pangkat/Golongan/TMT : Untuk mengikuti uji kompetensi dalam rangka rencana kenaikan jenjang jabatan setingkat lebih tinggi. Berdasarkan hasil penilaian, yangbersangkutan telah memenuhi persyaratan untuk mengikuti uji kompetensi....,... Pimpinan Unit Kerja, (...) NIP....