Muhamad Budiawan. Diterbitkan melalui. Nulisbuku.com

dokumen-dokumen yang mirip
ALAM PIKIRAN MANUSIA DAN PERKEMBANGANNYA

PROGRAM PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM SEKOLAH DASAR KELAS IV SEMESTER 1

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

I.PENDAHULUAN. kebiasaan-kebiasaan tersebut adalah berupa folklor yang hidup dalam masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. dari beragamnya kebudayaan yang ada di Indonesia. Menurut ilmu. antropologi, (dalam Koentjaraningrat, 2000: 180) kebudayaan adalah

BAB I PENDAHULUAN. terutama sekali terdiri dari pesta keupacaraan yang disebut slametan, kepercayaan

PENJAGAL ANGIN. Tri Setyorini

hidup damai pelajaran 6 suasana hutan damai ada kicauan burung suara hewan bersahutan suara daun bergesekan kehidupan di hutan sungguh damai

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat. Kebudayaan Indonesia sangat beragam. Pengaruh-pengaruh

BAB I PENDAHULUAN. yang terdapat pada tujuh unsur kebudayaan universal. Salah satu hal yang dialami

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN PENELITIAN YANG RELEVAN

JMSC Tingkat SD/MI2017

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) : Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan Tema/Topik

Pembahasan Video : 2/SMP/Kelas 7/BIOLOGI/BAB 11/BIO smil/manifest.

BAB IV ANALISIS DATA TRADISI PENGGUNAAN GARAM. A. Makna Tradisi Penggunaan Garam Perspektif Strukturalisme Claude

ALAM PIKIRAN MANUSIA DAN PERKEMBANGANNYA. Sulistyani, M.Si.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Masyarakat Karo memiliki berbagai upacara, tradisi, maupun beragam

BAB I PENDAHULUAN. terhadap suatu olahraga. Dapat dibuktikan jika kita membaca komik dan juga

ILMU ALAMIAH DASAR. Isti Yunita, M. Sc FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2015

Sejarah Lempar Lembing

Ilmu Alamiah Dasar. Oleh : Dini Rohmawati

Metode, Sikap, Proses, dan Implikasi Ilmiah. Sulistyani, M.Si.

1.2 Mengidentifikasi. 4. Menuliskan dan mengelompokkan kegunaan makanan bagi. 3. Menyebutkan bagian tubuh. 5. Menyusun menu makanan

ILMU KEALAMAN DASAR (IAD) Oleh: : Ahmad Kholid Alghofari, ST, MT. Kontrak Belajar. : 2 (dua) SKS. Semester/jurusan.

Tubuh yang dikuasai oleh Roh Kudus ( Bagian IV ) - Warta jemaat Minggu, 31 Juli 2011)

Peta Konsep. Hal yang harus kamu tahu mengenai Pertumbuhan Makhluk Hidup ini antara lain. Perubahan yang terjadi pada makhluk hidup

BAB I. 1. Untuk apa buku ini diciptakan?

Kalau kau mendengar sesuatu, itu akan hanya memudar dan menjadi bagian dari latar belakang.

9 Menghitung Besar Sudut di Titik Sudut

Satuan Pendidikan : Kelas / Semester : VII (Satu) / 1 Nama Guru NIP/NIK

Gambar 1.1 Kuda dengan anak-anaknya

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) : Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan Tema/Topik

BAB V KESIMPULAN DAN CATATAN KRITIS. Selain itu, telah dijelaskan pula faktor selera ( keinginan ) dan perinta orang tua

BAB I PENDAHULUAN. di tunda-tunda. Kesehatan memiliki peran penting dalam mempengaruhi derajat

BAB I PENDAHULUAN. Danandjaja (1984 : 1) menyatakan bahwa folklore adalah pengindonesiaan

Pertemuan ke-3-4 ALAM PIKIRAN MANUSIA DAN PERKEMBANGANNYA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

Soal soal terdiri atas kalimat kalimat

(Aku Melihatnya & Dia Melihatku)

PEDOMAN MEMIJAT PADA BAYI DAN ANAK. ppkc

No Nama Umur Pekerjaan Alamat. 1 Yohanes 60 tahun Pensiunan Pegawai. 2 Adrianus 45 tahun Guru Agama Desa. 3 April 25 Tahun Pembuat senjata Desa

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Indonesia adalah bangsa yang sejarahnya dipenuhi oleh cerita-cerita mistik.

IL I MU A LAMIA I H H DA D SA S R Dewi Yuanita

[Amazing] Inilah 50 Keunikan Tubuh Manusia yang Mengagumkan

45. Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam untuk Sekolah Dasar Luar Biasa Tunadaksa (SDLB-D) A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN BAB II A. LATAR BELAKANG

berjalan, mungkin karena posisi memboncengnya atau bagaimana. Motor yang dikendarai mengalami kecelakaan setelah menabrak sebuah mobil di tengah

cs maulana Diterbitkan secara mandiri melalui Nulisbuku.com

BAB IV MAKNA SIMBOLIS TRADISI LEMPAR AYAM DALAM PERSPEKTIF HERMENEUTIKA PAUL RICOEUR

ALAT ALAT INDERA, ALAT PERNAPASAN MANUSIA, DAN JARINGAN TUMBUHAN

BAB I PENDAHULUAN. Masyarakat Indonesia merupakan masyarakat majemuk dalam berbagai

Di unduh dari : Bukupaket.com

BAB II KAJIAN PUSTAKA. a. Pengertian Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1

UNIVERSITAS PADJADJARAN

RINGKASAN MATERI SUDUT DAN PENGUKURAN SUDUT

BAB I PENDAHULUAN. Manusia dan lingkungan, baik lingkungan alam maupun lingkungan sosialbudaya,

42. Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam untuk Sekolah Dasar (SD)/Madrasah Ibtidaiyah (MI)

42. Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam untuk Sekolah Dasar (SD)/Madrasah Ibtidaiyah (MI)

2015 KREASI TARI RONGGENG LENCO DI DESA CURUG RENDENG KECAMATAN JALAN CAGAK KABUPATEN SUBANG JAWA BARAT

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia dihuni oleh kurang lebih suku tumbuhan yang meliputi 25-30

Kompetens n i s : Mahasiswa mam a pu p menjel enj a el s a ka k n gejala ekonomi dengan meng guna k n a konsep probabil i i l t i as

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Atik Rahmaniyar, 2015

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

B. Rumusan Masalah C. Kerangka Teori 1. Pengertian Pernikahan

BAB V PENUTUP. A. Kesimpulan

MITOS PESAREAN MBAH DAMARWULAN DALAM TRADISI SELAMETAN SURAN DI DESA SUTOGATEN KECAMATAN PITURUH KABUPATEN PURWOREJO

"Jika saya begitu takut maka biarlah saya mati malam ini". Saya takut, tetapi saya tertantang. Bagaimanapun juga toh akhirnya kita harus mati.

SOAL FISIKA UNTUK TINGKAT KAB/KOTA Waktu: 120 menit. Laju (m/s)

BAB I PENDAHULUAN. dan budaya. Indonesia memiliki beragam budaya dan tradisi yang masih

Woman: Human Refleksi 23 Tahun Perempuan Setengah Tionghoa

BAB IV. Makna Slametan Bagi Jemaat GKJW Magetan. 4.1 Pemahaman jemaat GKJW Magetan melakukan slametan

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP 01)

Matahari dan Kehidupan Kita

Pagi kembali, senja menanti Si adik lahir, yang lain pergi Aku tak tahu mengapa ada yang pergi tak kembali Kata Ibu, yang pergi menjadi kenangan

Soal IPA SMP Gerak Pada Makhluk Hidup Kelas 8 Semester 1 Dengan Kunci Jawaban Gerak pada Makhluk Hidup dan Benda

PSIKOTES IST TES INTELEGENSI

SELEKSI NASIONAL MASUK PERGURUAN TINGGI NEGERI (SNMPTN)

BAB I PENDAHULUAN. gerakan badan. Jadi, olahraga berarti gerak badan atau aktivitas jasmani. Olahraga

BAB I PENDAHULUAN. Dalam suatu suku bangsa mempunyai berbagai macam kebudayaan, tiap

5. hasil akhir dari proses konseptualisasi disebut :D a. kerangka konseptual b. hipotesis c. teori d. konsep e. Kerangka konsep

SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

SELEKSI NASIONAL MASUK PERGURUAN TINGGI NEGERI (SNMPTN)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. manusia, mitos dan ritual saling berkaitan. Penghadiran kembali pengalaman

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

A. Peta 1. Pengertian Peta 2. Syarat Peta

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Masa usia dini merupakan periode emas (golden age) bagi perkembangan

PRODI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR S-1 UNIVERSITAS VETERAN BANGUN NUSANTARA SUKOHARJO HAKIKAT IPA. By Nurratri Kurnia Sari, M. Pd

ILMU ALAMIAH DASAR. Oleh. Albert Barus

DAFTAR ISI... HALAMAN SAMPUL DALAM... PERNYATAAN KEASLIAN... PERSETUJUAN PEMBIMBING TESIS... PENGESAHAN TIM PENGUJI TESIS... TRANSLITERASI...

INSTRUMEN OBSERVASI PENILAIAN FUNGSI KESEIMBANGAN (SKALA KESEIMBANGAN BERG) Deskripsi Tes Skor (0-4) 1. Berdiri dari posisi duduk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Anak usia dini merupakan manusia yang memiliki karakteristik yang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Seperti yang kita ketahui, manusia adalah makhluk sosial yang tidak

BAB IV KESIMPULAN. Bab keempat memuat kesimpulan dari uraian yang ada pada bab satu

Perlu waktu bagi anak anak itu untuk menjadi bagian dari kegelapan sebelum pohon pohon terlihat lebih jelas. Sebelum semak semak tinggi terlihat

Lampiran 1 RENCANA PROGRAM PEMBELAJARAN SMP KATOLIK SANTA KATARINA Tahun Pelajaran Mata Pelajaran : FISIKA. Materi Pokok : BAB VII (Gerak)

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Kemajuan komunikasi dan pola pikir pada zaman sekarang ini

B. METODOLOGI. 1. Tujuan dan Manfaat Perancangan. a. Tujuan Perancangan.

Kelas Bumi. Ciri-Ciri dan Kebutuhan Makhluk Hidup. Tema: Aku. Manusia, hewan, dan tumbuhan adalah bagian dari makhluk hidup. Ilmu Pengetahuan alam

Sekolah Eden. "Berbahagialah orang yang mendapat hikmat."

Transkripsi:

Muhamad Budiawan Diterbitkan melalui Nulisbuku.com

Daftar Isi Daftar isi Pendahuluan.. Mitos tentang rumput dan embun pagi Mitos tentang orang yang tersesat di hutan.. Mitos tentang hujan. Mitos tentang berenang di pantai selatan. Mitos tentang bawang. Mitos tentang hutan.. Mitos tentang cabai... Mitos tentang tidur... Mitos tentang pembuatan tape.... Mitos tentang kerokan...... Mitos tentang bayi..... Mitos tentang khitanan... Mitos tentang paru-paru basah.. 7 10 14 20 25 32 37 42 47 53 58 65 69 73 78 2

Mitos tentang hewan. Mitos tentang waktu magrib. Mitos tentang luka.. Mitos tentang pohon besar dan rindang.. Mitos tentang sakit mata... Mitos tentang kucing 1. Mitos tentang kucing 2. Mitos tentang ubi... Mitos tentang air... Mitos tentang rumput fatimah. Mitos tentang angin malam.... Mitos tentang buah nanas... Mitos tentang duduk.. Mitos tentang ngidam.... Mitos tentang penyembelihan ayam Mitos tentang menguap 82 91 96 100 105 110 115 122 126 133 138 143 147 150 155 160 Mitos tentang indra pendengaran pada malam 3

hari. Mitos tentang kerasukan. Mitos tentang bulan purnama.. Mitos tentang pria dan wanita. Mitos tentang pohon kelor. Mitos tentang jatuh cinta. Daftar pustaka. Sumber dari internet.. Sumber gambar.. Tentang penulis...... 165 170 179 185 190 194 200 203 204 206 4

Pendahuluan Ilmu pengetahuan adalah jangkauan pemahaman manusia akan berbagai gejala alam yang diperoleh melalui pendekatan ilmiah atau scientific method. Metode ilmiah dibatasi oleh pembuktian dan keterulangan, artinya semua langkah penelitian harus bisa dibuktikan secara ilmiah dan eksperimennya harus bisa diulang dan menghasilkan kesimpulan yang sama. Namun, di dunia ini begitu banyak fenomena alam yang belum bisa dijelaskan secara ilmiah karena keterbatasan ilmu pengetahuan yang masih sangat berkembang secara dinamis. Para leluhur kita sejak zaman dahulu telah memiliki rasa ingin tahu yang begitu besar terhadap berbagai fenomena alam. Hal tersebut melahirkan beragam mitos yang sebagian di antaranya memberikan penjelasan-penjelasan yang cenderung irasional. Walaupun demikian, sebagian dari mitosmitos tersebut justru terbukti secara ilmiah sehingga bisa dikategorikan sebagai pengetahuan empiris. Ketidakfahaman masyarakat akan 5

pengetahuan yang bersifat empiris menyebabkan sebagian masyarakat kurang mengapresiasi mitosmitos tersebut dan menganggap semua mitos adalah irasional, padahal banyak di antara mitos-mitos tersebut yang bisa menjadi ciri kearifan lokal (local wisdom) suatu komunitas masyarakat. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, empiris adalah pengetahuan yang berdasarkan pada pengalaman (terutama yg diperoleh dari penemuan, percobaan, atau pengamatan yang telah dilakukan), sedangkan pengertian mitos adalah cerita suatu bangsa tentang dewa dan pahlawan zaman dahulu, yang mengandung penafsiran tentang asal-usul alam semesta, manusia, dan bangsa tersebut. Mitologi berasal dari rasa ingin tahu masyarakat pada zaman dahulu tentang suatu peristiwa, kejadian ataupun berbagai fenomena alam, namun belum didukung oleh perkembangan ilmu pengetahuan. Dengan kata lain, mitos hadir sebagai upaya masyarakat pada zaman dahulu untuk memahami dan menjelaskan realita. Tidak semua mitos yang berkembang di indonesia bersifat irasional, karena sebagian dari 6

mitos-mitos yang berkembang tersebut sebenarnya memiliki pendekatan empiris, karena merupakan hasil pengamatan para nenek moyang kita dengan panca indera mereka tentang suatu fenomena yang bersifat konkret dan faktual. Pengamatan ini merupakan hasil pengamatan jangka panjang yang diwariskan secara turun temurun dan menghasilkan suatu kesimpulan yang bisa diterima secara ilmiah, namun karena keterbatasan ilmu pengetahuan yang berkembang saat itu, penyebab sebenarnya dari berbagai fenomena yang diamati belum sepenuhnya diketahui. Pengetahuan yang bersifat empiris saat itu hanya menjelaskan berbagai gejala alam dalam hubungan x menyebabkan y tanpa mengetahui mengapa hal tersebut terjadi. Buku ini mencoba mengupas penjelasan ilmiah dibalik beberapa mitos yang berkembang di masyarakat sejak zaman dahulu yang sebenarnya adalah pengetahuan empiris yang diwariskan para leluhur. Harapan penulis, buku ini bisa memberikan edukasi kepada para pembaca untuk merasionalkan 7

berbagai fenomena yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari, sehingga para pembaca bisa memiliki pola fikir saintifik dan analitik, bahwa tidak semua hal yang tampaknya irasional itu tidak terjelaskan dan cenderung berbau mistis. Penulis menyadari banyaknya kekurangan dalam penulisan buku ini, oleh karena itu kritik dan saran yang konstruktif bisa dialamatkan via email ke awanbio2k@gmail.com untuk perbaikan penulisan buku selanjutnya. 8

-Dua- MITOS TENTANG ORANG YANG TERSESAT DI HUTAN Orang yang tersesat di hutan biasanya disesatkan makhluk gaib hingga berkeliling di tempat yang sama berkali-kali Hutan atau padang yang luas sering dikaitkan dengan keberadaan makhluk halus didalamnya. Orang yang tersesat di hutan sering kali kehilangan orientasi arah sehingga tersesat makin jauh atau berputar-putar saja di dalam hutan tersebut walaupun dia merasa yakin sudah menempuh jalan yang dianggap lurus, sehingga orang tersebut merasa disesatkan oleh sesuatu. Apakah sebenarnya rahasia yang tersimpan di balik fenomena tersebut? Pada umumnya, proporsi tubuh manusia bagian kanan dan kiri tidaklah simetris. Sebagai contoh, mata dan telinga kanan kita jika diamati tidaklah sama persis, salah satu bagian bisa lebih besar atau lebih kecil daripada bagian lainnya, begitu pula 9

dengan ekstremitas atau alat gerak seperti tangan dan kaki. Otot yang sering digerakkan akan cenderung lebih besar jika dibandingkan dengan otot yang relatif lebih jarang digunakan. Bagian kaki dan tangan sebelah kanan umumnya relatif lebih besar dibandingkan otot kaki dan tangan sebelah kiri. Hal ini menyebabkan sebagian besar orang yang bersepeda cenderung merasa lebih mudah untuk berbelok ke arah kiri daripada ke arah kanan, karena otot sebelah kanan yang lebih aktif umumnya lebih bertenaga untuk melakukan hal tersebut. Penjelasan yang sama menjadi salah satu alasan yang melatarbelakangi peraturan internasional bagi beberapa cabang olah raga seperti berlari, bersepeda, dan olah raga lainnya yang rute lintasannya berupa lengkungan atau bundar. Pada cabang olah raga-olah raga tersebut, arah pergerakan para atlet umumnya berlawanan arah dengan jarum jam atau berorientasi ke arah kiri. Sehubungan dengan alasan yang sama, jika seseorang yang kedua matanya ditutup diminta untuk berjalan di atas sebuah garis lurus, maka dia akan 10