BAB II KAJIAN PUSTAKA. otomatis masih belum menggunakan filter. Dari hasil penelitian yang dilakukan,

dokumen-dokumen yang mirip
APLIKASI LOAD CELL UNTUK OTOMASI PADA DEPOT AIR MINUM ISI ULANG

APLIKASI LOAD CELL UNTUK OTOMASI PADA DEPOT AIR MINUM ISI ULANG

Rancang Bangun Data Logger Massa Menggunakan Load Cell

MESIN PENYAJI BERAS SECARA DIGITAL

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang

POSITRON, Vol. VI, No. 1 (2016), Hal ISSN :

TUGAS AKHIR RANCANG BANGUN PENGUKUR MASSA MENGGUNAKAN LOADCELL BERBASIS MIKROKONTROLER AT89S51

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. [10]. Dengan pengujian hanya terbatas pada remaja dan didapatkan hasil rata-rata

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

ADC (Analog to Digital Converter)

PENGEMBANGAN TIMBANGAN BUAH DIGITAL BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA16

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 1. Nama : Timbangan Bayi. 2. Jenis : Timbangan Bayi Digital. 4. Display : LCD Character 16x2. 5. Dimensi : 30cmx20cmx7cm

BAB I PENDAHULUAN. dari analog ke sistem digital, begitu pula dengan alat ukur.

BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA HASIL PENGUJIAN

PERANCANGAN ALAT PENGUKUR BERAT BADAN IDEAL TERINTEGRASI DENGAN WEBSITE BERBASIS MIKROKONTROLER BS2P40 ABSTRAK

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September 2014 sampai November

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

Alat Ukur Massa Menggunakan Flexiforce Berbasis Mikrokontroler ATMega 8535

PENGESAHAN PUBLIKASI HASIL PENELITIAN SKRIPSI JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA

BAB I PENDAHULUAN. industri dan sebagainya sudah menggunakan peralatan elektronik yang canggih

Konversi Nilai Pada Dial ke Sistem Digital Menggunakan Mikrokontroler Arduino Nano untuk Uji Kekerasan Metode Rockwell

BAB III PERANCANGAN SISTEM

SISTEM PERANCANGAN TIMBANGAN BUAH DIGITAL DENGAN KELUARAN HARGA DAN MASSA BERBASIS ATMEGA 32 TUGAS AKHIR ANNA MARIA NAIBAHO

BAB I PENDAHULUAN. mempermudah suatu pekerjaan, misalnya ; Thermometer Suhu Badan. terdiri dari beberapa komponen yaitu sensor, modul suara, dan LCD.

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Jurusan Sistem Komputer Skripsi Sarjana Komputer Semester Genap tahun 2005/2006

BAB III DESKRIPSI MASALAH

PERANCANGAN SISTEM KENDALI GERAKAN ROBOT BERODA TIGA UNTUK PEMBERSIH LANTAI

Rancang Bangun Timbangan Digital Dengan Kapasitas 20Kg Berbasis Microcontroller ATMega8535

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli 2012 sampai dengan Januari 2013.

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN ALAT

ABSTRAK. Kata kunci : Sinyal analog, Motor servo, Mikrokontroler, LED RGB

BAB I PENDAHULUAN. Manusia memiliki kemampuan berpikir yang terus berkembang. Seiring

BAB III PERANCANGAN ALAT. Gambar 3.1 Diagram Blok Pengukur Kecepatan

BAB IV PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM

BAB I PENDAHULUAN. ini bidang elektronika mengalami kemajuan yang pesat. Dengan kemajuan

BAB III KONSEP DASAR PERANCANGAN

BAB II LANDASAN TEORI. ACS712 dengan menggunakan Arduino Nano serta cara kerjanya.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini mulai dilaksanakan pada bulan April 2015 sampai dengan Mei 2015,

BAB 1 PENDAHULUAN. elektronika menyebabkan rangkaian-rangkaian aplikasi elektronika menggantikan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB III DESAIN DAN PERANCANGAN

PENDETEKSI OTOMATIS ARAH SUMBER CAHAYA MATAHARI PADA SEL SURYA. Ahmad Sholihuddin Universitas Islam Balitar Blitar Jl. Majapahit no 4 Blitar.

RANCANG BANGUN ALAT UKUR REGANGAN MENGGUNAKAN SENSOR STRAIN GAUGE BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA8535 DENGAN TAMPILAN LCD

SISTEM MONITORING SUHUINKUBATOR DAN BERAT BADAN PADA BAYI BERAT LAHIR RENDAH (BBLR) DI DALAM INKUBATOR BERBASIS PERSONAL COMPUTER(PC)

BAB VI INSTRUMEN PENGKONDISI SINYAL

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN SISTEM. untuk efisiensi energi listrik pada kehidupan sehari-hari. Perangkat input untuk

BAB III PERANCANGAN ALAT

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari 2015 hingga November 2015.

RANCANG BANGUN MESIN PENCAMPUR PAKAN TERNAK BERBASIS MIKROKONTROLLER

Perbandingan Nilai Ukur Sensor Load Cell pada Alat Penyortir Buah Otomatis terhadap Timbangan Manual

BAB III HARDWARE & SOFTWARE

TERMOMETER BADAN DIGITAL OUTPUT SUARA BERBASIS MIKROKONTROLLER AVR ATMEGA8535

Rancang Bangun Neraca Digital Untuk Mengetahui Massa Material Penyusun Alloy

Input ADC Output ADC IN

RANCANG BANGUN DATA AKUISISI TEMPERATUR 10 KANAL BERBASIS MIKROKONTROLLER AVR ATMEGA16

TUJUAN Setelah menyelesaikan perkuliahan ini peserta mampu:

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN

ESTIMASI JARAK DAN KECEPATAN PADA ALAT UJI STATIS ROKET LATIH EXPERIMENT DENGAN PEDEKATAN GAYA DORONG OPTIMAL

DAC - ADC Digital to Analog Converter Analog to Digital Converter

Rancang Bangun Sistem Sortasi Produk Berdasarkan Spesifikasi Berat Sebagai Quality Control Pada Epoxy Section PT. Alteco Chemical Indonesia

BAB V. IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

Karakterisasi dan kalibrasi akuisisi data sensor load cell menggunakan ADC 16 BIT.

PERANCANGAN SISTEM INSTRUMENTASI ANALISA PEMANCANGAN PAKU BUMI

BAB II KONSEP DASAR SISTEM MONITORING TEKANAN BAN

BAB III DESAIN DAN PENGEMBANGAN SISTEM

BAB III METODE PENELITIAN

PERANCANGAN TIMBANGAN DIGITAL DENGAN PC SEBAGAI MEDIA DATABASE INFORMASI INVENTORI BUAH

KARAKTERISASI SENSOR STRAIN GAUGE. Kurriawan Budi Pranata, Wignyo Winarko Universitas Kanjuruhan Malang

I. PENDAHULUAN. Berbagai bencana alam telah terjadi hampir diseluruh dunia bahkan, di Indonesia

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN RANGKAIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan mulai pada November 2011 hingga Mei Adapun tempat

BAB III PERANCANGAN ALAT

APLIKASI PENGOLAHAN DATA DARI SENSOR-SENSOR DENGAN KELUARAN SINYAL LEMAH

BAB III METODE PENELITIAN DAN PERANCANGAN SISTEM. secara otomatis. Sistem ini dibuat untuk mempermudah user dalam memilih

BAB III PERANCANGAN DAN CARA KERJA RANGKAIAN

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III PERANCANGAN PERANGKAT KERAS MOBILE-ROBOT

BAB III PERANCANGAN. Pada bab ini akan menjelaskan perancangan alat yang akan penulis buat.

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM

BAB IV PENGUJIAN DAN PEMBAHASAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret 2015 sampai dengan Agustus 2015.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian tugas akhir ini dilaksanakan di Laboratorium Elektronika Dasar

SISTEM PERANCANGAN PENGENDALIAN TEKANAN DIGITAL MENGGUNAKAN LOADCELL IC HX711 BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA32 PADA CETAKAN KOMPOSIT POLIMER

PENGEMBANGAN SENSOR JARAK GP2Y0A02YK0F UNTUK MEMBUAT ALAT PENGUKUR KETINGGIAN PASANG SURUT (PASUT) AIR LAUT

RANCANG BANGUN SENSOR PARKIR MOBIL PADA GARASI BERBASIS MIKROKONTROLER ARDUINO MEGA 2560

BAB I PENDAHULUAN. mempercepat pekerjaan manusia. Alat bantu ini menggunakan system

BAB III PERANCANGAN ALAT

Instruktur : Ferry Wahyu Wibowo, S.Si., M.Cs.

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

TIMBANGAN DIGITAL BERBASIS SENSOR FLEXIFORCE DENGAN OUTPUT SUARA

CLOSED LOOP CONTROL MENGGUNAKAN ALGORITMA PID PADA LENGAN ROBOT DUA DERAJAT KEBEBASAN BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA16

III. METODE PENELITIAN. Teknik Elektro Universitas Lampung dilaksanakan mulai bulan Desember 2011

PENGANTAR SISTEM PENGUKURAN

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

Transkripsi:

BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Sebelumnya Pada penelitian yang dilakukan oleh Imam Suhendra, sistem pengisian air otomatis masih belum menggunakan filter. Dari hasil penelitian yang dilakukan, nilai dari pembacaan sensor load cell masih terdapat error. Pengujian pertama dilakukan untuk mengukur berat sebenarnya dengan berat yang terukur pada alat. Tabel 2.1 Pengujian Berat Sebenarnya dengan Berat yang Terukur No. Berat Sebenarnya (Kg) Pembacaan Berat Pada Alat Error 1 3.0 3.0 0.00 2 5.0 5.0 0.00 3 17.7 19.0 1.3 4 18.5 20.0 1.5 5 19.0 21.2 2.2 Sumber: Imam Suhendra (2014) Pengujian kedua dilakukan untuk mengukur berat galon yang terisi penuh oleh air. Tabel 2.2 Pengujian Berat Galon pada Timbangan atau Alat No. Pembacaan Berat Pada Alat (Kg) Error (Kg) 1 19.7 0.7 2 19.7 0.7 3 19.7 0.7 4 19.7 0.7 5 19.7 0.7 Sumber: Imam Suhendra (2015) Dari tabel 2.2 didapat hasil pengukuran berat pada sensor timbangan yang menggunakan load cell adalah 19.7 Kg. Pada pengujian kedua terdapat error 5

6 sebesar 0.7 dari berat yang seharusnya adalah 19 Kg. Grafik respon sensor dari penelitian sistem pengisian air otomatis tanpa menggunakan filter, dapat dilihat bahwa grafik respon yang didapat tidak linier. Gambar 2.1 Grafik Respon Sensor Load Cell Tanpa Filter Sumber: Imam Suhendra (2014) 2.2 Sensor Berat Sistem pengisian yang ada pada depot-depot air minum isi ulang di Indonesia umumnya masih manual, yaitu dengan meletakkan galon pada slot pengisian kemudian menekan saklar menjadi ON untuk dapat melakukan pengisian air di galon. Sistem pengisian pada depot air minum isi ulang yang umumnya masih bersifat manual ini dapat dibuat menjadi sistem pengisian otomatis. Sistem otomatis yang dapat dibuat adalah dengan memperhatikan berat untuk dapat melakukan pengisian air secara otomatis dan memberhentikan pengisian juga secara otomatis. Untuk menjadikan berat sebagai acuan pada sistem otomatis dapat digunakan sensor berat sebagai sensor yang membantu sistem bekerja secara otomatis.

7 Ada beberapa sensor berat yang dapat digunakan yaitu, load cell dan flexiforce. 1. Load Cell Load cell adalah adalah suatu alat transducer yang menghasilkan output yang proporsional dengan beban atau gaya yang diberikan. Load cell dapat memberikan pengukuran yang akurat dari gaya dan beban. Load cell digunakan untuk mengkonversikan regangan pada logam ke tahanan variabel. Dalam penggunaan, load cell mengkonversi suatu berat menjadi sinyal listrik. Konversi ini terjadi secara tidak langsung dan berlangsung dalam dua tahap. Melalui suatu rangkaian mekanikal, gaya akan terdeteksi oleh strain gauge yang kemudian di ukur regangannya sebagai sebuah sinyal listrik. Sebuah load cell umumnya berisi 4 buah strain gauge yang tersusun dalam sebuah rangkaian jembatan wheatstone. Nilai keluaran dari transducer tersebut akan dimasukkan ke dalam sebuah algoritma untuk menghitung berapa besarnya gaya yang masuk ke dalam transduser. Kemudian nilainya ditampilkan ke dalam suatu display pada timbangan digital.

8 Gambar 2.2 Load Cell Sumber : (http://www.engineersgarage.com/articles/load-cell, 2014 ) 2. Flexiforce Sensor flexiforce adalah sensor berat yang berbentuk printed circuit yang ultra-tipis yaitu 0,008 inch dan fleksibel. Gambar2.3 Flexiforce dan Konstruksi Sumber: (https://www.tekscan.com/, 2015) Pada lapisan Flexible Substrate terbuat dari dua lapisan substrat (polyester) film yang digunakan sabagai pembungkus kemasan Flexiforce. Kemudian dilapisi dengan lapisan silver yang terbuat dari bahan Polimida, setiap lapisan tebuat dari konduktif (perak), dan diikuti oleh lapisan dengan lapisan Pressure Sensitive Ink. Untuk menggabungkan antar lapisan yang satu dengan yang lainnnya, digunakan bahan Adhesive, sehingga kedua lapisan substrat dapat dilaminasi untuk membentuk sensor

9 gaya berat. Untuk mempermudah pemfokusan pendeteksian, maka bagian pendeteksian Flexiforce dibuat berbentuk lingkaran. Apabila bagian pendeteksian sensor aktif, maka lapisan Silver akan mengaktifkan konektor yang ada pada ujung sensor, sehingga dapat dihubungkan ke dalam rangkaian sistem minimum. Sensor Flexiforce memiliki keadaan awal sebagai nilai batasan minimum yaitu sebesar 0 gram dan nilai batasan maksimum sebesar 450 gram dalam mendeteksi berat, berat yang memiliki nilai dibawah batasan minimum tidak akan terdeteksi oleh sensor flexiforce. Sensor berat mengkonversikan ukuran berat ke dalam bentuk Ohm. Atau dengan kata lain bahwa berat berbanding terbalik dengan resistansi, dimana semakin besar beban berat yang dideteksi maka semakin kecil nilai resistansinya. Berdasarkan uraian diatas tentang sensor berat load cell dan flexiforce. Konstruksi dan kemampuan serta kebutuhan dalam pembacaan berat antara load cell dan flexiforce berbeda, dimana load cell mampu membaca berat dibawah 0 gram hingga batas maksimum tergantung berapa kapasitas maksimum dari load cell tersebut. Sedangkan flexiforce tidak bisa membaca berat dibawah 0 gram dan hanya mampu membaca berat maksimum hingga 450 gram. Pada penelitian yang akan dilakukan berat maksimum yang akan ditimbang menggunakan sensor berat yaitu 19000 gram, dimana terdapat load cell 20 Kg atau 20000 gram. Berdasarkan konstruksi antara load cell dan flexiforce, pada penelitian ini dibutuhkan sensor berat yang dapat diletakkan dibawah penampang galon.

10 Diantara load cell dan flexiforce, load cell mempunyai konstruksi dan bentuk yang lebih mudah untuk dapat diletakkan pada perancangan hardware. 2.3 Penelitian Load Cell Secara Statis Dan Dinamis Pada tahun 2010 Penelitian tentang load cell dilakukan oleh Yohana Sushanti dan Erwin Boenyamin Liem untuk sistem penimbangan otomatis menggunakan mikrokontroller ATmega16. Sistem penimbangan otomatis ini dibuat untuk mengatur massa sesuai dengan yang diinginkan, sehingga pengguna tidak perlu melakukan koreksi jika barang yang ditimbang kelebihan massa atau kurang massa. Load cell tersebut diujicobakan pada tiga jenis bahan yang berbeda dengan nilai % error maksimal terhadap tiga jenis bahan tersebut yaitu: kopi = 8% nilai error, gula = 4% nilai error, dan beras = 4% nilai error. (Sushanti dan Boenyamin, 2010). Pada tahun 2013 penelitian yang menggunakan load cell dilakukan oleh Amil Ahmad Ilham dan Suwoyo dari Universitas Hasanuddin untuk rancang bangun sistem otomatisasi pengawasan jembatan timbang dengan mikrokontroler AT89S51. Pengujian kualitas sistem dilakukan dengan menyebarkan kuisioner menyangkut peranan sistem terhadap aktifitas pengawasan jembatan timbang. Responden diambil 10 orang dari Dinas Perhubungan dan Informatika yang merupakan pengguna dari sistem. Dari hasil pengujian, kualitas sistem secara keseluruhan sistem dinyatakan baik dan dapat merepresentasikan proses penimbangan pada jembatan timbang karena dari keseluruhan responden menyatakan 80% baik. (Amil dan Suwoyo, 2013).

11 Penelitian-penelitian sebelumnya tentang load cell dilakukan untuk menimbang massa dalam keadaan statis (diam), seperti pada rancang bangun sistem otomatisasi pengawasan jembatan timbang dengan mikrokontroler AT89S51 dan sistem penimbangan otomatis menggunakan mikrokontroller ATmega16. Pada pemaparan kedua penelitian tentang load cell yang telah dilakukan oleh Yohana Sushanti dan Erwin Boenyamin Liem pada tahun 2010 dan yang dilakukan oleh Amil Ahmad Ilham dan Suwoyo tahun 2013, memiliki karakteristik yang sama yaitu berat yang ditimbang oleh sensor load cell berada dalam kondisi statis. Sehingga pembacaan sinyal yang dihasilkan oleh load cell dapat linier dan tidak mempengaruhi kestabilan sistem. Berbeda untuk penelitian yang mengaplikasikan load cell pada berat yang dinamis, karena sensor load cell baik dalam membaca berat benda dalam keadaan statis. Sistem kontrol yang dibuat harus lebih adaptif dalam membaca sinyal yang terdeteksi oleh load cell. Seperti yang dilakukan oleh Imam Suhendra pada tahun 2014 untuk aplikasi load cell pada sistem pengisian air otomatis di depot air minum isi ulang. Pada penelitian ini load cell digunakan untuk menimbang massa dalam keadaan dinamis (bergerak). Berat yang ditimbang adalah berat air pada galon saat pengisian, dimana berat air ketika galon penuh dijadikan acuan untuk memberhentikan proses pengisian air digalon. Dari hasil penelitian didapatkan bahwa dalam 10 kali percobaan, sistem mampu memberhentikan air minum isi ulang secara otomatis dengan hasil menunjukkan air penuh di 6 kali percobaan dan 4 percobaan berikutnya menunjukkan hasil air kurang penuh. Hasil air

12 kurang penuh tersebut disebabkan oleh sensor load cell memiliki kecenderungan untuk membaca dengan akurat pada saat benda itu diam, tidak pada saat membaca disaat benda bergerak secara tidak menentu karena sensor load cell sangat sensitif dengan tekanan dan gerak yang mengenai sensor load cell secara terus-menerus sehingga banyak terdapat noise. Load cell yang digunakan untuk menimbang massa secara dinamis menyebabkan pembacaan yang tidak akurat, dikarenakan terdapat noise akibat penggunaan load cell untuk menimbang massa secara dinamis. Noise yang timbul tersebut dapat diredam dengan cara penggunaan filter, agar dapat meredam noise sehingga didapatkan hasil pembacaan yang akurat pada sensor load cell yang digunakan untuk menimbang massa secara dinamis. 2.4 Moving Average Filter Moving average filter adalah filter yang mengambil nilai rata-rata beberapa sampel sinyal yang berdekatan dan hasil yang diperoleh kurang lebih adalah sinyal aslinya. Filter ini cocok digunakan jika teknik yang digunakan berupa penambahan noise pada sinyal aslinya. Sebab secara kasarnya, hasil dari moving average filter tersebut meredam noise yang ditambahkan tadi sehingga memungkinkan penerima memperoleh informasi aslinya. Maksud dari meredam adalah mengurangi noise yang ditambahkan tadi sehingga informasi yang dikirimkan dapat diperoleh kembali. Sinyal yang diperoleh tidak 100% diperoleh kembali dengan jelas, karena masih ada unsur noise yang terselubung di dalamnya. Selain itu, masih ada sinyal asli yang ikut

13 diredam oleh filter ini. Untuk mengetahui lebih lanjut cara bekerja moving average filter, dapat dilihat dari persamaan matematis berikut ini: y[n] = [ ] [ ] [ ] [... (1) Persamaan 1 adalah sebuah filter rata-rata bergerak sederhana yang menghitung 10 sampel x[n]. Dari persamaan 1, dapat dicermati bahwa setiap sampel berikutnya adalah rata-rata dari 10 sampel sebelumnya. Sehingga hasil sampel yang dihitung berupa perkiraan atau prediksi yang diperoleh dengan membandingkan sampel-sampel sebelumnya. Jika perhitungan filter dilakukan secara berurutan, maka sebuah nilai yang baru masuk ke dalam pembilang, dan nilai yang lama dikeluarkan dari pembilang. Dapat dilihat dari persamaan dibawah ini: [ ] [ ] [ ] [ ]... (2) Persamaan 2 adalah sebuah filter rata-rata bergerak real-time yang menghitung m buah sampel secara berurutan. Berdasarkan uraian diatas tentang sistem pengisian air otomatis pada depot air minum isi ulang tanpa menggunakan filter, dapat dilihat bahwa banyak terdapat error pada pembacaan nilai sensor load cell dan grafik respon yang didapat juga tidak linier. Pada penelitian ini akan digunakan Moving average filter (filter rata-rata bergerak) karena prinsip dari moving average filter adalah meredam noise yang terjadi dengan cara merata-ratakan sejumlah sampel, nilai yang akan diproses nantinya merupakan nilai hasil dari rata-rata sejumlah sampel. Semakin banyak sampel yang diambil maka semakin bagus hasil untuk meredam noise-nya. Pada penelitian ini noise terjadi akibat derasnya air yang mengalir

14 pada saat proses pengisian air digalon, sehingga selama proses pengisian moving average filter akan terus dilakukan untuk meredam noise. Gambar 2.4 Sinyal asli yang penuh dengan noise Sumber: The Scientist and Engineer's Guide to Digital Signal Processing Gambar 2.5 Sinyal di-filter dengan 11 dan 51 sampel Moving Average Filter Sumber: The Scientist and Engineer's Guide to Digital Signal Processing Gambar 2.5 menunjukan aplikasi filter rata-rata bergerak pada sebuah suara. Dapat dilihat bahwa semakin tinggi jumlah sampel yang diambil, maka tingkat noise pada sinyal semakin kecil. Namun, ketajaman pada ujung-ujungnya semakin berkurang. Pada akhirnya sinyal yang bersih dari noise dapat diperoleh. Moving Average Filter adalah solusi paling tepat untuk mengurangi noise pada sinyal tersebut. Begitu pula dengan kualitas suara yang dihasilkan, telinga manusia sudah dapat mencerna informasi tersebut dengan baik.

15 2.5 HX711 HX711 merupakan sebuah komponen terintegrasi dari AVIA SEMICONDUCTOR dengan kepresisian 24-bit analog to digital converter (ADC) yang didesain untuk sensor timbangan digital dan aplikasi industrial control yang terkoneksi dengan sensor jembatan atau sensor model jembatan wheatstone. HX711 adalah modul timbangan, yang memiliki prinsip kerja mengkonversi perubahan yang terukur dalam perubahan resistansi dan mengkonversinya ke dalam besaran tegangan melalui rangkaian yang ada. Gambar 2.6 HX711 Circuit Sumber : (http://imall.iteadstudio.com/hx711-dual-channel-weighing-sensormodule.html, 2014 ) HX711 terdiri dari beberapa komponen yang terintegrasi didalam rangkaiannya. Antara lain kapasitor, resistor, transistor dan IC HX711 yang didalamnya berfungsi sebagai regulator, penguat, osilator dan pada akhirnya akan mengeluarkan data output digital. Komponen dan rangkaian IC HX711 dapat dilihat pada Gambar 2.6

16 Gambar 2.7 HX711 Schematic Sumber : (Avia Semiconductor HX711, 2014)