BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan merupakan salah satu indikator dalam tingkat kesejahteraan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pelayanan terkait penghematan biaya. Manfaat dari utilization review

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui utilization rate pelayanan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah observasional deskriptif. Populasi dari penelitian ini adalah 18 puskesmas yang berada di Kota

GAMBARAN UTILIZATION RATE

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kesehatan merupakan faktor penting bagi kelangsungan hidup manusia,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Jaminan Kesehatan Nasional (JKN)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. a. Definisi jaminan kesehatan nasional

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Banguntapan III Kabupaten Bantul tahun 2014 mengambil data sekunder

BAB I PENDAHULUAN. bangsa yang teramanat dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945

GAMBARAN UTILIZATION RATE

BAB I PENDAHULUAN. (Yustina, 2015). Hal ini sesuai dengan Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Pelayanan Gigi & Prothesa Gigi Bagi Peserta JKN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan di Indonesia diatur dalam Undang Undang Republik

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. a. Karateristik responden berdasarkan jenis kelamin

BAB I PENDAHULUAN. bermutu, dan terjangkau. Pemerintah melalui Jaminan Kesehatan Nasional

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN. program Oral Health 2010 yang telah disepakati oleh WHO (World Health

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimental) deskriptif dengan desain penelitian cross sectional dengan

GAMBARAN UTILIZATION RATE

BAB 1 PENDAHULUAN. Asia. Berdasarkan data sensus penduduk tahun 2010, penduduk Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. menjadi penerus bangsa sehingga mereka harus dipersiapkan dan. yang sehat jasmani dan rohani, maju, mandiri dan sejahtera menjadi

BAB I PENDAHULUAN. berpusat di rumah sakit atau fasilitas kesehatan (faskes) tingkat lanjutan, namun

BAB I PENDAHULUAN. produktif secara sosial dan ekonomi (Notoadmodjo, 2012).

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. a. Karakteristik responden berdasarkan usia. dikelompokkan seperti pada Gambar 3 :

PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 4 TAHUN 2016 TENTANG PENGELOLAAN DANA KAPITASI DAN NON KAPITASI JAMINAN KESEHATAN NASIONAL

BAB IV DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN. IV.1.1 Kondisi Geografis dan Administratif

memberikan layanan kesehatan kepada masyarakat. Menurut Undang Undang No 36 tahun 2009 tentang Kesehatan, pasal 93 ayat 1 pelayanan kesehatan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. kesehatan. Menurut Undang-Undang No. 36 Tahun (2009), kesehatan adalah

(Studi dilakukan di Puskesmas Mergangsan, Temon I, dan Dlingo I)

BAB I PENDAHULUAN. Program pelayanan kesehatan di negara berkembang masih berpusat pada

BAB I PENDAHULUAN. asing yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia, yang telah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Deklarasi Perserikatan Bangsa-Bangsa tahun 1948 tentang Hak Azasi

BAB I PENDAHULUAN. medis. Sistem pelayanan rekam medis adalah suatu sistem yang. pengendalian terhadap pengisian dokumen rekam medis.

BUPATI LAMONGAN TENTANG BUPATI LAMONGAN, bahwa dalam rangka peningkatan pelayanan kesehatan bagi masyarakat di Kabupaten

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. terkena dampak produk atau proses, berupa barang ataupun. dipuaskan. Jenis-jenis pelanggan adalah sebagai berikut :

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif. Penelitian observasional deskriptif adalah peneliti melakukan

VI. PENUTUP A. Kesimpulan

BAB I PENDAHULUAN. prevalensi penyakit menular namun terjadi peningkatan prevalensi penyakit tidak

BAB I PENDAHULUAN. sendiri maupun pemerintah (Sareong dkk, 2013) Pengguna jasa pelayanan kesehatan di Puskesmas menuntut pelayanan yang

BAB I PENDAHULUAN. kekurangan nafkah, yang berada di luar kekuasaannya (Kemenkes RI, 2012).

BAB 1 PENDAHULUAN. Kesehatan adalah keadaan sehat, baik secara fisik, mental, spritual maupun

PERNYATAAN RESPONDEN. Saya yang bertanda tangan di bawah ini :

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Hak tingkat hidup yang memadai untuk kesehatan dan kesejahteraan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. mendapatkan pelayanan kesehatan. Undang-Undang No.36 tahun 2009

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Undang-undang Republik Indonesia Nomor 36 tahun 2009 tentang kesehatan

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan kesehatan yang semakin muncul di permukaan. Kesehatan gigi dan mulut masyarakat Indonesia masih merupakan hal

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. program jaminan sosial oleh beberapa badan penyelenggara jaminan sosial. 6

ANALISIS PELAKSANAAN RUJUKAN RAWAT JALAN TINGKAT

BAB I PENDAHULUAN. berbagai tenaga profesi kesehatan lainnya diselenggarakan. Rumah Sakit menjadi

BAB I PENDAHULUAN. sebagaimana yang tertulis dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36

BAB I PENDAHULUAN. (PBB) tahun 1948 (Indonesia ikut menandatangani) dan Undang-Undang Dasar

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. bermutu sesuai dengan standar yang telah ditetapkan (Kemenkes, 2014). Salah

BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Situasi

BAB 1 : PENDAHULUAN. masyarakat Indonesia. Keberadaan penyakit-penyakit ini seringkali diabaikan oleh masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. setelah krisis ekonomi melanda Indonesi tahun 1997/1998. Sebagian besar

BAB I PENDAHULUAN. Universal Health Coverage (UHC) yang telah disepakati oleh World

BAB 1 PENDAHULUAN. Kesehatan adalah hak fundamental setiap warga Negara (UUD 1945 pasal 28

BAB I PENDAHULUAN. dalam memperoleh pelayanan kesehatan yang aman, bermutu dan terjangkau.

BAB I PENDAHULUAN. hidup lebih sejahtera dan bisa beramal dengan fisiknya dalam kondisi sempurna.

BAB I PENDAHULUAN. (SDM) yang berkualitas dan berdaya saing (UU No. 17/2007).

BAB I PENDAHULUAN. tentang Kebijakan Dasar Puskesmas, puskesmas adalah unit pelaksana. teknis dinas kesehatan kabupaten/kota yang bertanggung-jawab

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 : PENDAHULUAN. Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS), sistem INA CBG s (Indonesia Case Base

PEMBAYARAN KAPITASI DOKTER PRIMER DALAM PROGRAM ASURANSI KESEHATAN. Yulita Hendrartini Universitas Gadjah Mada

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dalam rangka mewujudkan komitmen global sebagaimana amanat resolusi

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan kesehatan di Indonesia bertujuan untuk meningkatkan

BAB III METODE PENELITIAN. desain penelitian deskriptif analitik. Pengambilan data dilakukan secara

BAB 1 PENDAHULUAN. program Jamsostek disamping program Jaminan Hari Tua (JHT), Jaminan

BAB I PENDAHULUAN. puskesmas. Menurut Permenkes RI Nomor 75 tahun 2014 tentang. Pusat Kesehatan Masyarakat, Pusat Kesehatan Masyarakat yang

BAB I PENDAHULUAN. atau biofilm dan diet (terutama dari komponen karbohidrat) yang dapat

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat. Mereka mengeluh, oleh karena sakit menjadi mahal. Semakin

BAB I PENDAHULUAN. individu, keluarga, masyarakat, pemerintah dan swasta. Upaya untuk meningkatkan derajat

Sistem Pembayaran Kapitasi. Didik Sunaryadi,BSc, SKM, MKes

BAB I PENDAHULUAN. umum. Dalam rangka mencapai tujuan tersebut dilakukan upaya kesehatan yang

BAB 1 PENDAHULUAN. medical service yang berbentuk pelayanan individu, atau untuk saat ini dikenal

BAB I PENDAHULUAN. Untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan tersebut diselenggarakan berbagai

dapat berakibat pada keterlambatan penanganan medis terhadap pasien yang sedang membutuhkan penanganan yang cepat dan tepat. Rekam medis kertas yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan adalah dengan memantapkan penjaminan kesehatan melalui. jaminan kesehatan. Permenkes No. 71 tahun 2013 tentang Pelayanan

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 44 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN DAN PEMANFAATAN DANA KAPITASI DAN DANA

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan yang berkaitan dengan bagian tubuh yang lain. Dampak sosial

Overview the Obstacle Dentist as Provider Oral health Service National Health Insurance (JKN) Era in Health Central Kulon Progo

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Deklarasi Perserikatan Bangsa-Bangsa tahun 1948 tentang Hak Azasi

BAB I PENDAHULUAN. memiliki peranan yang besar dalam kehidupan sehari-hari. Menurut kajian,

Lampiran 1. PEDOMAN WAWANCARA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BERITA DAERAH KABUPATEN BANTUL

BAB 1 PENDAHULUAN. asuransi sehingga masyarakat dapat memenuhi kebutuhan dasar kesehatan

: : ... Umur :... Pendidikan :... Masa Kerja :... Unit Tugas di Rumah Sakit :... Jabatan :... Tanggal/Waktu Wawancara :...

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kesehatan merupakan salah satu indikator dalam tingkat kesejahteraan seseorang dan taraf hidup masyarakat pada umumnya. Kesadaran masyarakat akan perilaku kesehatan di Indonesia masih cenderung belum cukup baik, terutama pada kesehatan gigi dan mulut. Masyarakat cenderung melakukan pemeriksaan kesehatan gigi dan mulut ketika mengalami suatu keluhan. Rata rata masyarakat yang berkunjung ke dokter gigi dalam kondisi memerlukan perawatan yang kompleks dengan resiko biaya yang lebih mahal, hal ini menunjukkan bahwa effective demand untuk pengobatan gigi di Indonesia masih rendah Pemerintah melaksanakan Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) mulai tanggal 1 Januari 2014, hal ini menjadi suatu bukti yang kuat bahwa pemerintah memiliki komitmen yang besar untuk mewujudkan kesejahteraan sosial bagi seluruh rakyatnya. (Dewanto dan Lestari, 2014). Allah telah berfirman dalam Al-Quran agar manusia senantiasa berusaha mendapatkan kebaikan dalam hal dunia dan akhirat, menjaga kesehatan merupakan salah satu unsur kebaikan yang harus dicapai manusia di dunia. Janganlah kamu bersembahyang dalam masjid itu selama lamanya. Sesungguhnya masjid yang didirikan atas dasar taqwa (masjid Quba), sejak hari pertama adalah lebih patut kamu sholat didalamnya. Didalam masjid itu ada orang orang tang ingin membersihkan diri. Dan sesungguhnya Alloh menyukai orang orang yang bersih. (QS. At- Taubah : 108). 1

2 Al Quran surat At Taubah telah berfirman, menyuruh manusia agar senantiasa menjaga kebersihan dan kesehatan tidak terkecuali kebersihan dan kesehatan gigi. : Abu Hurairah r.a. berkata: Rasulullah saw. Bersabda: Andaikan aku tidak memberatkan pada umatku (atau pada orang-orang) pasti aku perintahkan (wajibkan) atas mereka bersiwak (gosok gigi) tiap akan sembahyang. (HR. Bukhari Musllim).. Hadist di atas juga menjelaskan pentingnya menjaga kesehatan gigi dan mulut, Rasulullah mengajarkan kepada kita agar senantiasa menjaga kebersihan dan kesehatan gigi dan mulut karena sisa makanan yang tertinggal di dalam mulut lama kelamaan akan membusuk dan jika dibiarkan akan membuat gigi rusak. Pusat kesehatan masyarakat atau biasa disebut puskesmas adalah salah satu jenis fasilitas pelayanan kesehatan tingkat pertama yang memiliki peran penting dalam sistem kesehatan nasional. Puskesmas mempunyai tugas untuk menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan perseorangan, dengan lebih mengutamakan upaya promotif dan preventif (Permenkes Nomor 75, 2014). Pelayanan kesehatan terdiri dari tiga jenis yaitu pelayanan primer, pelayanan sekunder dan pelayanan tersier. Pelayanan kedokteran gigi masuk dalam pelayanan primer dan sekunder, sesuai dengan ketetapan Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PDGI) (Dewanto dan Lestari, 2014).

3 Pelayanan primer kesehatan gigi dan mulut yang dapat dilayani di fasilitas kesehatan tingkat pertama dengan menggunakan JKN antara lain administrasi pelayanan, meliputi biaya administrasi pendaftaran peserta untuk berobat, penyedia dan pemberi surat rujukan lanjutan untuk penyakit yang tidak dapat ditangani di fasilitas tingkat pertama, pemeriksaan, pengobatan, konsultasi medis, premedikasi, kegawatdaruratan oro-dental, pencabutan gigi sulung (topikal, infiltrasi), pencabutan gigi permanen tanpa penyulit, tumpatan komposit atau GIC, skeling gigi 1 kali setahun (BPJS, 2014). Program JKN menggunakan tarif kapitasi dalam sistem pembayarannya. Sistem kapitasi adalah pembayaran dimuka yang diberikan kepada pemberi layanan kesehatan berdasarkan jumlah peserta yang terdaftar dan dibayarkan oleh Badan Penyelengara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan tanpa memperhitungkan jenis dan jumlah pelayanan yang dibayarkan setiap bulan. Sistem ini bertujuan agar nantinya Pemberi Pelayanan Kesehatan (PPK) memberikan pelayanan yang berkualitas dan efektif sehingga biaya pelayanan kesehatan menjadi sedikit, serta memberikan pelayanan promotif preventif untuk mencegah terjadinya insidensi kesakitan sehingga utilisasi ke PPK menjadi rendah (Permenkes Nomor 69, 2013). Terhitung sudah lebih dari satu tahun pemerintah menyelenggarakan sistem JKN, namun dalam pelaksanaanya masih ada beberapa persoalan khususnya di Daerah Istimewa Yogyakarta. Masalah tersebut antara lain : pemberian obat yang belum maksimal, minimnya sarana kesehatan, rendahnya kapitasi, kurangnya SDM dari tenaga medis, dan menurunnya keuntungan

4 yang diterima peserta (Suranto, 2015). Dewanto dan Lestari (2014) menyatakan bahwa selain mempunyai reaksi positif, dalam pelaksanaan sistem JKN juga mempunyai reaksi negatif yaitu PPK akan dengan mudah merujuk pasiennya ke spesialis, mempercepat waktu pelayanan sehingga waktu untuk melayani pasien non BPJS kesehatan akan tersedia lebih banyak, pada akhirnya PPK akan memberikan pelayanan yang kurang berkualitas (under utilitasi) yang bertujuan agar kunjungan pasien kapitasi tidak banyak. Hal ini bisa diartikan bahwa PPK lebih mementingkan pasien non BPJS kesehatan yang akan membayar lebih banyak daripada pasien kapitasi. Reaksi negatif tersebut nantinya bisa menjadi masalah baru dalam pelaksanaan Jaminan Kesehatan Nasional. Estimasi jumlah peserta untuk BPJS yaitu 10.000 dengan utilisasi sebesar 2% karena perkiraan ini sudah menghitung risiko dan pembiayaan yang seimbang pada pelayanan kedokteran gigi di Indonsia. Banyaknya peserta di bawah angka estimasi maka akan mengakibatkan dokter gigi mengalami kerugian (Dewanto dan Lestari, 2014). Menurut hasil studi di lapangan, Kota Yogyakarta mempunyai 18 puskemas yang jumlah peserta BPJS tiap puskesmasnya berbeda-beda, ada yang sangat sedikit, ideal, dan ada yang melebihi 10.000 peserta. Utilization review adalah suatu kegiatan yang dilakukan untuk menilai bagaimana suatu pelayanan kesehatan berjalan, dengan cara mengumpulkan data dari semua pelayanan kesehatan (Dirjen Bina Kesehatan Masyarakat, 2003). Manfaat dari utilization review adalah untuk mengurangi pelayanan

5 medis yang tidak diperlukan, memantau dan mengendalikan utilisasi pelayanan kesehatan oleh peserta dan penyedia layanan kesehatan (Ilyas, 2014). Dewanto dan Lestari (2014), menyatakan bahwa utilization rate (tingkat utilisasi) merupakan probabilitas terjadinya suatu jenis pelayanan kesehatan, jumlah utilisasi dibanding populasi, sedangkan rasio utilisasi per bulan adalah jumlah kunjungan pasien dalam satu bulan dibagi dengan jumlah total peserta dikalikan 100%. Menurut data dari Dinkes Kota Yogyakarta, pada tahun 2014 penyakit gigi dan mulut terbesar di puskesmas Kota Yogyakarta antara lain : penyakit rongga mulut, karies gigi, penyakit pulpa dan jaringan periapikal, gingivitis dan penyakit periodontal, gangguan gigi dan jaringan penyangga lainnya, penyakit kelenjar ludah, rahang dan lainnya. Berdasarkan uraian di atas, peneliti ingin meneliti tentang utilization rate pelayanan kesehatan gigi dan mulut era Jaminan Kesehatan Nasional di Puskesmas Danurejan II, puskesmas Gedong Tengen, dan puskesmas Umbul Harjo I di Kota Yogyakarta, ketiga puskesmas ini mempunyai jumlah peserta BPJS kesehatan yang sangat berbeda. Data yang diambil adalah mengenai jumlah kunjungan, jenis penyakit dan tindakan yang dilakukan dokter gigi di puskesmas tersebut. B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas dapat disusun rumusan masalah sebagai berikut : bagaimanakah gambaran utilization rate pelayanan kesehatan gigi dan mulut era Jaminan Kesehatan Nasional di Puskesmas Danurejan II,

6 Puskesmas Gedong Tengen, dan Puskesmas Umbul Harjo I di Kota Yogyakarta? C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan umum : Mengetahui gambaran utilization rate pelayanan kesehatan gigi dan mulut era Jaminan Kesehatan Nasioal Puskesmas Danurejan II, Puskesmas Gedong Tengen, dan Puskesmas Umbul Harjo I di Kota Yogyakarta. 2. Tujuan khusus : Mengetahui gambaran kesesuaian diagnosa penyakit dan tindakan perawatan di poli gigi Puskesmas Danurejan II, Puskesmas Gedong Tengen, dan Puskesmas Umbul Harjo I di Kota Yogyakarta dengan ICD- 10 dan ICD-9 CM. D. Manfaat Penelitian Manfaat penelitian ini digunakan untuk : 1. Bagi Dinas Kesehatan, hasil penelitian ini dapat digunakan untuk memberikan informasi untuk upaya memperbaiki sistem layanan JKN di Puskesmas Danurejan II, Puskesmas Gedong Tengen, dan Puskesmas Umbul Harjo I di Kota Yogyakarta. 2. Bagi peneliti, menambah ilmu dan wawasan mengenai Jaminan Kesehatan Nasional bidang kedokteran gigi. 3. Bagi akademis, dapat menjadi acuan untuk penelitian berikutnya mengenai pelaksanaan sistem Jaminan Kesehatan Nasional bidang kedokteran gigi.

7 E. Keaslian Penelitian Peneliti menemukan penelitian lain yang sejenis yang menilai tentang pelaksanaan program jaminan kesehatan. Penelitian tersebut yaitu : 1. Kesiapan Stakeholder dalam Pelaksanaan Program Jaminan Kesehatan Nasional Di Kota Tual (Latar dkk., 2014). Penelitian tersebut adalah penelitian kualitatif yang dilakukan di Kota Tual dimulai dari bulan Desember 2013 sampai dengan Januari 2014. Populasi dalam penelitian ini adalah stakeholder atau pihak pemangku kepentingan dan masyarakat dalam program JKN di Kota Tual. Persamaan pernelitian tersebut dengan penelitian peneliti adalah sama-sama menelii tentang program jaminan kesehatan. Berbeda dengan penelitian peneliti yang mengambil subyek penelitian tentang utilzation rate pelayanan kesehatan gigi dan mulut era jaminan kesehatan di Nasioal puskesmas Danurejan II, puskesmas Gedong Tengen, dan puskesmas Umbul Harjo I menggunakan jenis penelitian observasional deskriptif yang dilakukan di Puskesmas tersebut dengan menggunakan sumber dari rekam medis dan rekap harian. 2. Rukmana (2013), Implementasi program jaminan kesehatan gratis daerah Puskesmas Sumbang kecamatan Curio Enrekang. Penelitian tersebut adalah penelitian kualitatif yang dilakukan di Puskesmas Sumbang kecamatan Curio kabupaten Enrekang, informan dalam penelitian tersebut adalah aparatur dan tokoh masyarakat yang menangani langsung penelitian tersebut. Sumber data berasal dari laporan, dokumen, buku teks yang pada instansi terkait. Berbeda dengan penelitian peneliti yang meneliti tentang

8 utilization rate pelayanan kesehatan era JKN di bidang kedokteran gigi di puskesmas Danurejan II, puskesmas Gedong Tengen, dan puskesmas Umbul Harjo I, sumber data diperoleh dari rekam medis pasien di puskesmas tersebut. 3. Evaluasi pelaksanaan utilization review badan pengelola jaminan kesehatan sosial provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (Yuniarti dan Mukti, 2011). Penelitian tersebut adalah penelitian survei dengan rancangan before after menggunakan data sekunder berkas klaim. Variable dalam penelitian adalah rerata pemeriksaan penunjang, presentase ketidaksesuaian pemeriksaan penunjang, presentase obat bukan generic, rerata biaya operasional, dan rerata total biaya. Analisis data secaa deskriptif untuk mendapatkan gambaran rerata biaya dan uji t-test untuk mengetahui perbedaan kinerja PPK sebelum dan sesudah UR. Berbeda dengan penelitian peneliti yang meneliti tentang utilization rate pelayanan kesehatan era JKN di bidang kedokteran gigi di Nasioal puskesmas Danurejan II, puskesmas Gedong Tengen, dan puskesmas Umbul Harjo I, sumber data diperoleh dari rekam medis pasien di Puskesmas Kota Yogyakarta, dengan desain penelitian cross-sectional.