BAB 1 PENDAHULUAN. penyakit menular seksual yang sering dilaporkan di Amerika Serikat. Penyakit ini

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. kedua di dunia. Penyakit ini disebabkan oleh kuman Neisseria gonorrhoeae, yaitu

BAB I PENDAHULUAN. pada wanita pekerja seks menunjukan bahwa prevelensi gonore berkisar antara 7,4% -

BAB I PENDAHULUAN. di Amerika Serikat yang disebabkan oleh Neisseria gonorrhoeae, yaitu. kepada janin saat proses melahirkan pervaginam.

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

DAFTAR PUSTAKA. Infectious Disease. Vol. 7, No. 2, Maret - April Neissera gonorrhoeae Secara In Vitro. Semarang: Fakultas Kedokteran

PERBANDINGAN EFEKTIVITAS SEFTRIAKSON DENGAN SIPROFLOKSASIN PADA KUMAN NEISSERIA GONORRHOEAE SECARA IN VITRO

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kanamisin termasuk dalam golongan aminoglikosida. 14

UJI BEDA SENSITIVITAS KUMAN NEISSERIA GONORRHOEAE TERHADAP LEVOFLOKSASIN DENGAN TIAMFENIKOL SECARA IN VITRO

UJI BEDA SENSITIVITAS SEFTRIAKSON DENGAN LEVOFLOKSASIN PADA KUMAN NEISSERIA GONORRHOEAE SECARA IN VITRO LAPORAN HASIL KARYA TULIS ILMIAH

BAB 1 PENDAHULUAN. bisa sembuh, menimbulkan kecacatan dan juga bisa mengakibatkan kematian.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Penyakit infeksi masih menjadi masalah kesehatan masyarakat. Diare,

EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIK PADA PASIEN DEWASA DENGAN PENYAKIT GONORE DI RSUD Dr. MOEWARDI SURAKARTA PERIODE JANUARI 2013-JULI 2016 SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan, makin banyak pula ditemukan penyakit-penyakit baru sehingga

BAB 1 PENDAHULUAN. tersebut tidak sesuai lagi dan diubah menjadi sexual transmitted disease. (STD) atau penyakit menular seksual (Fahmi dkk, 2014).

BAB 1 PENDAHULUAN. Veneral Disease ini adalah Sifilis, Gonore, Ulkus Mole, Limfogranuloma Venerum

Angka Kejadian, Karakteristik dan Pengobatan Penderita Gonore di RSUD Al- Ihsan Bandung

8. Steingrimsson O, Olafsson JH, Thorarrinsson H, Ryan RW, Johnson RB, Tilton RC. Single dose azithromycin treatment of gonorrhea and infections

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan di dunia, baik negara maju maupun negara berkembang. Upaya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

(Sensitivity Diffusion Test of Cefixime to Neisseria gonorrhoeae in Uncomplicated Cervicitis Gonorrhoeae)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kuman Neiserria gonorrhoeae. Kuman ini hanya mempunyai satu host, yaitu

BAB I PENDAHULUAN. melalui hubungan seksual. PMS diantaranya Gonorrhea, Syphilis, Kondiloma

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. diselesaikan. Pada akhir abad ke-20 dunia dihadapkan dengan permasalahan

2015 GAMBARAN PENGETAHUAN SISWA SISWI KELAS XI TENTANG PENYAKIT MENULAR SEKSUAL DI SMA NEGERI 24 BANDUNG

EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIK PADA PASIEN DEWASA DENGAN PENYAKIT GONORE DI RS X SURAKARTA PERIODE JANUARI 2013-JULI 2016

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. masyarakat yang penting, khususnya di negara berkembang. Obat-obat andalan

UJI BEDA SENSITIVITAS SEFTRIAKSON DENGAN LEVOFLOKSASIN PADA KUMAN NEISSERIA GONORRHOEAE SECARA IN VITRO

BAB I PENDAHULUAN. lagi dan diubah menjadi PMS (penyakit menular seksual) karena seiring dengan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. yang penting khususnya di negara berkembang (Kemenkes, 2011). Di Indonesia,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Demam tifoid merupakan suatu infeksi tropis yang masih menjadi

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. tinggal dalam darah atau cairan tubuh, bisa merupakan virus, mikoplasma, bakteri,

BAB I Pendahuluan. Penyakit gonore adalah penyakit infeksi menular. yang disebabkan oleh infeksi bakteri

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. bawah 5 tahun dibanding penyakit lainnya di setiap negara di dunia. Pada tahun

Penyakit Radang Panggul. Matrikulasi Calon Peserta Didik PPDS Obstetri dan Ginekologi

Uji Difusi Sefiksim terhadap Neisseria gonorrhoeae

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. endoserviks yang disebabkan oleh bakteri Gram negatif Neisseria gonorrhoeae

KARAKTERISTIK PENDERITA GONORE DI POLIKLINIK PENYAKIT KULIT DAN KELAMIN RUMAH SAKIT UMUM PUSAT SANGLAH DENPASAR PERIODE JANUARI 2011-DESEMBER

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. besar di Indonesia, kasus tersangka tifoid menunjukkan kecenderungan

DAFTAR PUSTAKA. [dikutip 22 Nov 2015]: Didapat dari:

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang. Salah satu penyebab kematian tertinggi di dunia. adalah infeksi. Sekitar lima puluh tiga juta kematian

INFEKSI MENULAR SEKSUAL: DIAGNOSIS & TATALAKSANA

Uji Sensitivitas Neisseria gonorrhoeae terhadap Beberapa Antibiotik Pada Wanita Penjaja Seks (WPS) di Lokalisasi Tanjung Elmo Kabupaten Jayapura

Universitas Sumatera Utara

BAB 1 PENDAHULUAN. HIV di Indonesia termasuk yang tercepat di Asia. (2) Meskipun ilmu. namun penyakit ini belum benar-benar bisa disembuhkan.

BAB I PENDAHULUAN. satu penyebab kematian utama di dunia. Berdasarkan. kematian tertinggi di dunia. Menurut WHO 2002,

BAB I PENDAHULUAN. Jamur merupakan salah satu penyebab infeksi terutama di negara beriklim

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

KAJIAN KARAKTERISTIK DAN POLA PENGOBATAN PASIEN INFEKSI MENULAR SEKSUAL DI RSUD AW SJAHRANIE SAMARINDA

BAB I PENDAHULUAN. subtropis terutama di negara berkembang dengan kualitas sumber air yang tidak

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Gonore merupakan penyakit infeksi menular seksual. (IMS) yang disebabkan oleh Neisseria gonorrhoeae (N.

BAB 1 PENDAHULUAN. Sepsis adalah terjadinya SIRS ( Systemic Inflamatory Respon Syndrome)

(A Retrospective Study: The Profile of New Gonorrhoeae Patients)

UJI RESISTENSI NEISSERIA GONORRHOEAE TERHADAP BEBERAPA ANTIBIOTIKA PADA PENDERITA GONORE

BAB I PENDAHULUAN. Penyakit infeksi merupakan salah satu masalah. kesehatan yang terus berkembang di dunia. Peningkatan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

APLIKASI SISTEM PAKAR MENDIAGNOSIS PENYAKIT MENULAR SEKSUAL

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN I.1 LATAR BELAKANG. Mycobacterium non tuberculosis pertama kali. ditemukan pada abad ke 19 ketika penyakit mirip

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kesehatan merupakan modal awal seseorang untuk dapat beraktifitas dan

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

INSIDENSI, KARAKTERISTIK, DAN PENATALAKSANAAN PENDERITA GONORE DI BAGIAN ILMU KESEHATAN KULIT DAN KELAMIN

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Infeksi Menular Seksual (IMS) sampai saat ini masih merupakan masalah

UJI BEDA SENSITIVITAS KANAMISIN DENGAN SEFTRIAKSON PADA KUMAN NEISSERIA GONORRHOEAE SECARA IN VITRO LAPORAN HASIL KARYA TULIS ILMIAH

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Gonorea dalam arti luas mencakup semua penyakit yang disebabkan oleh Neisseria

SAFII, 2015 GAMBARAN KEPATUHAN PASIEN TUBERKULOSIS PARU TERHADAP REGIMEN TERAPEUTIK DI PUSKESMAS PADASUKA KECAMATAN CIBEUNYING KIDUL KOTA BANDUNG

Pseudomonas aeruginosa adalah kuman patogen oportunistik yang dapat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Ikatan Dokter Indonesia (IDI) tahun 2013 menjelaskan. HIV atau Human Immunodefisiensi Virus merupakan virus

BAB 1 PENDAHULUAN. seksual. Kondisi yang paling sering ditemukan adalah infeksi gonorrhea,

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang. Mycobacterium non tuberculosis pertama kali. teridentifikasi menginfeksi manusia pada tahun 1885,

BAB I PENDAHULUAN. ditularkan melalui hubungan kelamin. Dahulu kelompok penyakit ini dikenal

BAB 1 PENDAHULUAN. Pola penyakit yang masih banyak diderita oleh masyarakat adalah penyakit

BAB I PENDAHULUAN. commit to user. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Peran ISTC dalam Pencegahan MDR. Erlina Burhan Departemen Pulmonologi dan Ilmu Kedokteran Respirasi FKUI RSUP Persahabatan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Enterobacter sp. merupakan bakteri gram negatif. berbentuk batang. Enterobacter sp.

FAKTOR-FAKTOR RISIKO KEJADIAN GONORE (Studi pada Pekerja Seks Komersial di Objek Wisata Pangandaran Kabupaten Ciamis Tahun 2009)

12. Ohnishi M, Saika T, Hoshina S, Iwasaku K, Nakayama S, Watanabe H, et al. Ceftriaxon- Resistance Neisseria Gonorrhea, Japan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang disebabkan oleh kuman diplokokus gram negatif Neisseria

SKDI 2012 INFEKSI MENULAR SEKSUAL

BAB I PENDAHULUAN. (40 60%), bakteri (5 40%), alergi, trauma, iritan, dan lain-lain. Setiap. (Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, 2013).

BAB I. PENDAHULUAN. Pseudomonas aeruginosa (P. aeruginosa) merupakan bakteri penyebab tersering infeksi

BAB I PENDAHULUAN. I.1.Latar Belakang. Tuberkulosis (TB) masih menjadi masalah utama. kesehatan global. TB menyebabkan kesakitan pada jutaan

BAB I PENDAHULUAN I.1 LATAR BELAKANG. Infeksi Mycobacterium menyebabkan berbagai. manifestasi klinis. Spesies yang paling terkenal dari

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. oleh infeksi saluran napas disusul oleh infeksi saluran cerna. 1. Menurut World Health Organization (WHO) 2014, demam tifoid

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan masyarakat maupun dalam lingkungan rumah sakit. Penggunaan

Gonore Menyebabkan Vagina Bernanah

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang. Pneumonia adalah penyebab utama kematian anak di. seluruh dunia. Pneumonia menyebabkan 1,1 juta kematian

I. PENDAHULUAN. pasangan yang sudah tertular, maupun mereka yang sering berganti-ganti

BAB 1 PENDAHULUAN. menyerang paru, tetapi dapat juga mengenai organ tubuh lainnya (World

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

Transkripsi:

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Gonore atau kencing nanah adalah penyakit yang menempati urutan kedua penyakit menular seksual yang sering dilaporkan di Amerika Serikat. Penyakit ini disebabkan oleh kuman Neisseria gonorrhoeae, yang merupakan penyebab terbanyak dari Pelvic Inflammatory disease (PID). 1,2 Penularan dapat terjadi melalui kontak dengan mukosa orang terinfeksi gonore. 2 Infeksi gonore paling banyak diderita oleh kelompok umur 15-35 tahun. 3 Centre of Disease Control (CDC) menyatakan bahwa angka kejadian penyakit ini terus mengalami kenaikan dari 100,2 kasus pada tahun 2009, menjadi 103,3 kasus pada tahun 2011, dan menjadi 107,5 kasus pada tahun 2012, dengan total penderita 333.826 kasus yang dilaporkan di Amerika Serikat. 1. Data yang didapat dari RS sekota Semarang tahun 2010, terdapat sebanyak 206 kasus gonore. 4 Di Indonesia sendiri, penyakit gonore digambarkan seperti fenomena gunung es. Jumlah kasus yang dilaporkan kepada dinas kesehatan masih sangat sedikit bila dibandingkan dengan kasus yang sebenarnya terjadi di masyarakat. 5 Untuk pengobatan gonore tanpa komplikasi, CDC merekomendasikan seftriakson 250 mg dosis tunggal yang diberikan secara intramuskular dan rejimen alternatif apabila tidak tersedia seftriakson dengan sefiksime 400mg dosis tunggal yang diberikan secara oral. 6 1

2 Penelitian oleh CDC menunjukan hasil yang mengejutkan. Telah terjadi resistensi sebanyak 246.000 kasus dengan total kasus 820.000 pertahunnya. Sebanyak 188.600 resistensi dengan tetrasikline, 11.480 mengalami penurunan sensititibilitas terhadap sefiksime, 3.280 mengalami penurunan sensitibilitas terhadap seftriakson. 7 CDC memperkirakan, jika kuman Neisseria gonorrhoeae strain resisten dengan sefalosporin menyebar secara luas, akan terjadi 75.000 kasus Pelvic Inflammatory disease ( yang merupakan penyebab utama infertilitas ), 16.000 kasus epididimitis, dan 222 kasus HIV karena HIV akan lebih mudah menular ketika seseorang sedang terinfeksi gonore. 7 Pengobatan pasien gonore dengan regimen yang paling efektif akan menurunkan angka penyebaran penyakit, mencegah komplikasi dan akan memperlambat resistensi kuman terhadap antibiotik. Opsi pengobatan terbaru sangat diperlukan 6. Tingginya angka resistensi terhadap antibiotik lini pertama, mengharuskan para medis untuk mencari alternatif baru untuk pengobatan gonore. Beberapa peneliti mengusulkan untuk menggunakan obat alternatif sebagai obat lini pertama. Diharapkan obat-obatan tersebut dapat digunakan untuk menyembuhkan penderita gonore sama efektifnya dengan obat lini pertama yang mulai menunjukan angka resistensi yang terus meningkat. Salah satu pilihan obat alternatif yang dapat digunakan untuk pengobatan gonore adalah azitromisin. Penelitian yang dilakukan di Departemen Mikrobiologi

3 University of Iceland, Reykjavik pada tahun 1994, sebanyak 51 pasien gonore sembuh setelah diobati menggunakan azitromisin. 8 Pada penelitian yang dilakukan oleh Morbidity and Mortality Weekly Report (MMWR) tahun 2010 di Amerika, azitromisin dapat digunakan sebagai obat tunggal dengan dosis oral 2g pada pasien yang aleri dengan obat golongan sefalosporin. 9,10 Pada penelitian ini, peneliti ingin mengetahui beda sensitivitas azitromisin dengan seftriakson pada Kuman Neisseria gonorrhoeae secara in vitro. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan uraian diatas dapat ditarik rumusan masalah, sebagai berikut: Apakah terdapat perbedaan sensitivitas antara azitromisisn dengan seftrikson pada kuman Neisseria gonorrhoeae secara in vitro? 1.3 Tujuan Penelitian Tujuan dari dilakukannya penelitian ini adalah: 1.3.1 Tujuan Umum Menilai perbedaan sensitivitas azitromisin dengan seftriakson pada kuman Neisseria gonorrhoeae.

4 1.3.2 Tujuan Khusus 1. Mengetahui sensitivitas azitromisin terhadap kuman Neisseria gonorrhoeae secara in vitro 2. Mengetahui sensitivitas seftriakson terhadap kuman Neisseria gonorrhoeae secara in vitro 3. Membandingkan sensitivitas seftriakson dan azitromisin secara in vitro pada kuman Neisseria gonorrhoeae 1.4 Manfaat Penelitian 1.4.1 Ilmu Pengetahuan Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan tentang sensitifitas dan resistensi kuman Neisseria Gonorrhea terhadap azitromisin dan seftriakson. 1.4.2 Pelayanan Kesehatan Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan yang tepat terhadap pemilihan antibiotik yang digunakan dalam pengobatan Gonore akut non komplikata. 1.4.3 Peneliti Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai landasan untuk penelitian selanjutnya.

5 1.5 Orisinalitas Tabel 1. Orisinalitas penelitian No Nama Peneliti & judul Metode Hasil 1 Uji Sensitivitas Neisseria gonorrhoeae terhadap Beberapa Antibiotik Pada Wanita Penjaja Seks (WPS) di Lokalisasi Tanjung Elmo Kabupaten Jayapura. Runtuboi DR, Waworuntu LV. 2014 11 2 Antimicrobial susceptibility of Neisseria gonorrhoeae isolates from patients attending a public referral center for sexually transmitted diseases in Deskriptif analitik Deskriptif observasional Tingkat sensitivitas Neisseria gonorrhoeae terhadap lefofloksasin 83,3%, sefiksim 66,6%, siprofloksasin 66,6% dan ofloksasin 66,6%, Azytromisin 50,0%. Sehingga terapi penggunaan antibiotik jenis tersebut dapat dipertimbangkan sebagai pilihan yang tepat. Semua strain rentan terhadap seftriakson,sefiksim (MIC 0.25µg/mL) dan spektinomisin

6 Belo Horizonte, (MIC 32µg/mL). State of Minas Gerais,Brazil. Bedeschi LM, Pedroso CRP, Neto VV, Souza VCP, Teixeira MJB. 2013 12 Pada penelitian pertama, berbeda dengan penelitian peneliti, dikarenakan penelitian diatas meneliti tentang antibiotik mana yang dapat digunakan untuk mengobati gonore, sedangkan penelitian peneliti meneliti tentang perbandingan sensitivitas azitromisin dan seftriakson. Pada penelitian kedua, memiliki perbedaaan dengan penelitian peneliti karena pada penelitian tersebut menguji tentang kerentanan golongan antibibiotik terhadap kuman Neisseria gonorrhoeae, Sedangkan penelitian peneliti membandingkan beda sensitivitas antara azitromisin dan seftriakson.