BAB IV ANALISIS PENDAYAGUNAAN ZAKAT PRODUKTIF LAZ DOMPET DHUAFA PADA PROGRAM SOCIAL TRUST FUND (STF) DI SURABAYA

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II PENDAYAGUNAAN ZAKAT PRODUKTIF DALAM PENGEMBANGAN EKONOMI MUSTAH{IQ. pemberdayaan melalui berbagai program yang berdampak positif (mas}lahat)

BAB III PENDAYAGUNAAN ZAKAT PRODUKTIF DOMPET DHUAFA PADA PROGRAM SOCIAL TRUST FUND (STF) DI SURABAYA

BAB IV ANALISIS TERHADAP PRAKTEK PROGRAM MICROFINANCE SYARI AH BERBASIS MASYARAKAT (MISYKAT) DAN MANAJEMEN

BAB V PENUTUP. dihadapi LAZ Sidogiri. Dapat disimpulkan bahwa LAZ Sidogiri dalam manajemen

PERATURAN DAERAH KOTA SOLOK NOMOR : 13 TAHUN 2003 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT DENGAN RAHMAT ALLAH YANG MAHA KUASA WALIKOTA SOLOK

BAB I PENDAHULUAN. warga non-muslim agar memeluk agama Islam. Hal ini diperlukan tujuan

PENJELASAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 2011 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT

I. PENDAHULUAN. Kemiskinan merupakan sebuah fenomena umum yang terjadi pada negara-negara

BAB IV EFEKTIVITAS PENDISTRIBUSIAN ZAKAT DI BAZ KOTA SEMARANG

PENGELOLAAN ZAKAT, INFAQ DAN SHADAQAH

BAB I PENDAHULUAN. Zakat Center Thoriqotul Jannah (Zakat Center) merupakan salah satu

BAB I PENDAHULUAN. mengendalikan tujuan perusahaan. Good Corporate Governance yang. seringkali digunakan dalam penerapannya di perusahaan-perusahaan,

BAB I PENDAHULUAN. sehingga dituntut untuk memiliki transparansi dan akuntabilitas. Organisasi

BAB I PENDAHULUAN. dunia sehingga memiliki potensi zakat yang cukup besar. melansir

BAB I PENDAHULUAN. Menurut data dari Badan Perencana Pembangunan (Bappenas) menyatakan bahwa jumlah penduduk miskin (penduduk dengan pengeluaran per

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dalam menjaga kelangsungan hidup organisasi pengelola zakat

BAB I PENDAHULUAN. Kemiskinan juga berarti akses yang rendah dalam sumber daya dan aset produktif untuk

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini makin sering terdengar ungkapan ya ng mengatakan. bahwa dunia moder n sudah memasuki era informasi.

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TANGERANG. Nomor 24 Tahun 2004 Seri E PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANGERANG NOMOR 24 TAHUN 2004 TENTANG

BAB V SIMPULAN, SARAN DAN KETERBATASAN PENELITIAN

BAB III TINJAUAN UMUM KANTOR UPZ (UNIT PENGUMPUL ZAKAT) KECAMATAN TANGGEUNG CIANJUR

BAB I PENDAHULUAN. 90-an dan setelah tahun 90-an memiliki beberapa perbedaan yang mendasar. Pada

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PURWAKARTA

PERATURAN DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT NOMOR... TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN DAN PENGELOLAAN ZAKAT, INFAK DAN SHADAQAH

PERATURAN DAERAH KOTA PRABUMULIH NOMOR 4 TAHUN 2004

BAB VI PENUTUP. 1. Pengelolaan zakat mal di BAZIS desa Slumbung dan LAZ Desa Bedug.

SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANGKA NOMOR 4 TAHUN 2006 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT, INFAQ DAN SHADAQOH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LEMBARAN DAERAH KOTA PADANG PANJANG Tahun 200

BAB I PENDAHULUAN. Zakat, Infaq, dan Sedekah (ZIS) merupakan ibadah yang tidak hanya

LEMBARAN DAERAH KOTA DUMAI

KEPUTUSAN MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 373 TAHUN 2003 TENTANG PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 38 TAHUN 1999 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT

BAB IV ANALISIS TERHADAP PENDISTRIBUSIAN DAN PENDAYAGUNAAN ZAKAT, INFAQ/ SHADAQAH PADA MUSTAHIQ

BAB I PENDAHULUAN. oleh seluruh bangsa di dunia, termasuk Indonesia. Salah satu problematika

isempurnakan) PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUNINGAN NOMOR 4 TAHUN 2012 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KUNINGAN,

PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN BELITUNG TIMUR NOMOR 5 TAHUN 2014 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT

BAB IV ANALISIS MANAJEMEN PENGELOLAAN DANA SOSIAL PADA YAYASAN AL-JIHAD SURABAYA

BAB V PEMBAHASAN. orang laki-laki dan 49 orang perempuan. Dengan donatur terbesar adalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kemiskinan merupakan bahaya besar bagi umat manusia dan tidak

BAB IV ANALISIS MANAJEMEN PENGELOLAAN DANA ZAKAT, INFAQ DAN SHADAQAH DI KJKS BMT ISTIQLAL PEKALONGAN

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan ekonomi merupakan hal yang terpenting bagi setiap Negara,

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIAMIS NOMOR 13 TAHUN 2016 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN. 1 G. Kartasapoetra, Praktek Pengelolaan Koperasi, Jakarta: Rineka Cipta, 2013, h.5

BAB I PENDAHULUAN. di dunia dan di akhirat. Disamping itu, Islam juga mengajarkan kepada

BAB I PENDAHULUAN. zakat dan Infaq merupakan ibadah yang tidak hanya bersifat vertikal (hablun min

LEMBARAN DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT NOMOR 9 TAHUN 2015

Lampiran D UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 2011 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

GUBERNUR NUSA TENGGARA BARAT

BAB IV ANALISIS TERHADAP PENGELOLAAN ZAKAT, INFAQ DAN SHODAQOH UNTUK PENGEMBANGAN DAKWAH PADA BADAN AMIL ZAKAT (BAZ) KECAMATAN PEDURUNGAN

PEMERINGKATAN (RATING) LPZ DI INDONESIA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 2011 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. Zakat, Infaq, dan Sedekah (ZIS) merupakan bagian dari kedermawanan

BAB II KAJIAN PUSTAKA. penerimaan dan penyaluran dana zakat, infak, sedekah yang telah dilakukan oleh

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LUWU TIMUR NOMOR : 05 TAHUN 2007 T E N T A N G PENGELOLAAN ZAKAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LUWU TIMUR,

No (BAZNAS) yang secara kelembagaan mempunyai kewenangan untuk melakukan pengumpulan, pendistribusian, dan pendayagunaan zakat secara nasional

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat Indonesia, yaitu kurang dari $ USA. Pada awal tahun 1997

BAB V PEMBAHASAN. kepada para mustahik. Dalam proses penghimpunan, pengumpulan, dan

BAITUL MAAL BAHTERA. Lembaga Amil Zakat Infaq & Shadaqah. SK.Walikota Pekalongan. Nomor : 451.1/02711 Tgl. 29 Desember 2004

BAB IV ANALISIS PARTISIPASI MASYARAKAT NAHDLATUL ULAMA DAN PENGELOLAAN DANA TERHADAP KEBERHASILAN PENGELOLAAN LAZISNU KOTA SURABAYA

BAB I PENDAHULUAN. Zakat, infaq, dan shadaqah merupakan kewajiban bagi setiap muslim yang

SEKRETARIAT DAERAH Jalan Jenderal Sudirman No.5 Telepon K I S A R A N

BAB IV PENDAYAGUNAAN DANA ZAKAT DI BAZNAS KOTA SEMARANG UNTUK PENGEMBANGAN USAHA MIKRO. A. Program Pelaksanaan BAZNAS Kota Semarang dala Pendayagunaan

Bab I. Pendahuluan. pengembangan zakat menjadi salah satu pemerataan pendapaatan.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang. Zakat merupakan salah zatu dari rukun Islam, seornag mukmin

ABSTRAK EXECUTIVE SUMMARY PENELITIAN HIBAH BERSAING MODEL PEMBERDAYAAN ZAKAT PRODUKTIF DALAM UPAYA PENGENTASAN KEMISKINAN DI KABUPATEN JEMBER

tidak dapat memilih untuk membayar atau tidak. (Nurhayati, 2014)

BAB V PEMBAHASAN. 1. Pemberdayaan Zakat oleh BAZNAS dalam Upaya Pengentasan Kemiskinan di. KabupatenTulungagung

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2011 NOMOR 18 SERI E

BAB I PENDAHULUAN. mencapai 238 Juta Jiwa. Dengan jumlah mayoritas muslim mencapai

BAB I PENDAHULUAN. Kemiskinan merupakan tantangan utama yang dihadapi negara-negara. Asia-Afrika. Jika menggunakan indikator Bank Dunia, yang mematok

BAB I PENDAHULUAN. dijauhi. Diantara perintah-perintah tersebut adalah saling berbagi - bagi

BAB I PENDAHULUAN. yang mampu serta menjadi unsur dari Rukun Islam, sedangkan Infaq dan Shodaqoh

PEMERINTAH KOTA PADANG

BAB 1 PENDAHULUAN. Permasalahan kemiskinan senantiasa menarik dikaji karena merupakan masalah serius

BAB I PENDAHULUAN. zakat sebagai salah satu rukun Islam (Al-Ba'ly, 2006:1). Hakzakat di berikan

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pada Al-Qur an dan Hadist. Dana zakat yang terkumpul akan diberikan kepada

BAB 1 PENDAHULUAN. Islam memandang bahwa sumber daya alam yang tersedia cukup untuk seluruh

BAB I PENDAHULUAN. terencana yang dilakukan secara sadar oleh masyarakat atau pemerintah untuk

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. A. Analisis Fundraising ZIS pada BAZDA Kabupaten Rembang

BAB 1 PENDAHULUAN. Angka kemiskinan di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta berdasarkan

BAB III PENYAJIAN DATA. tentang peran komunikasi interpersonal terhadap peningkatan muzakki di

BUPATI MERANGIN, Menimbang : a.

BAB I PENDAHULUAN. Al-Amin (dapat dipercaya). Rasulullah mewajibkan kepada kita untuk dapat selalu

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 2011 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB IV ANALISIS DATA. dibentuk masyarakat dan dikukuhkan oleh pemerintah untuk melakukan

BAB I PENDAHULUAN. minallah atau dimensi vertikal dan hablum minannas atau dimensi horizontal.

BAB IV\ ANALISIS DATA. A. Analisis Pengelolaan Zakat, Infaq, dan Shadaqah di BAZNAS Kota

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang pemilihan judul

PEMERINTAH KABUPATEN BUNGO

BAB I PENDAHULUAN. Kemiskinan merupakan fenomena umum yang terjadi di negara berkembang

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dalam memahami zakat masih sedikit di bawah shalat dan puasa.

Laporan Hasil Survey: Survei Opini Publik di Wilayah Jabodetabek

BAB V PENUTUP. dilakukan dengan cara melakukan wawancara dengan pihak-pihak terkait

BAB I PENDAHULUAN. Kehadiran Bank Muammalat Indonesia (BMI) pada tahun 1992, telah

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 2011 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB IV ANALISIS MANAJEMEN ZAKAT PRODUKTIF DALAM MENINGKATKAN PENDAPATAN MUSTAHIQ. A. Manajemen Zakat Produktif di Lembaga Amil Zakat Masjid Al-Akbar

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB IV ANALISIS PROGRAM PEMBERDAYAAN BERBASIS PENDAMPINGAN DOMPET DHUAFA JAWA TIMUR

PEMERINTAH KABUPATEN BUOL

Politeknik Negeri Sriwijaya BAB I PENDAHULUAN

Transkripsi:

BAB IV ANALISIS PENDAYAGUNAAN ZAKAT PRODUKTIF LAZ DOMPET DHUAFA PADA PROGRAM SOCIAL TRUST FUND (STF) DI SURABAYA A. Analisis Manajemen Zakat Produktif\ Dompet Dhuafa pada Program Social Trust Fund (STF) Surabaya Manajemen yang baik mendorong pendistribusian zakat produktif di Dompet Dhuafa pada Program Social Trust Fund berjalan sesuai dengan tujuan. Dalam pelaksanaannya fungsi perencanaan, pengorganisasian, penggerakan dan pengawasan sudah dilakukan dengan baik. 1. Perencanaan program Social Trust Fund di Surabaya Konsep penanggulangan kemiskinan sudah banyak dikemukakan dan sebagian telah diterapkan, tapi kenyataannya tidak efektif dan belum mampu mendatangkan hasil yang optimal. Dalam konsep Islam kemiskinan dapat diatasi melalui beberapa cara, namun instrumen yang paling diutamakan adalah zakat, karena zakat merupakan pranata keagamaan yang bertujuan untuk meningkatkan keadilan, kesejahteraan masyarakat, dan penanggulangan kemiskinan. Zakat bukan sekedar amal shaleh yang bersifat individual, lebih dari itu zakat adalah usaha membangun tatanan masyarakat yang teratur di bawah naungan negara dengan lembaga khusus yang bertugas untuk menghimpun dan mendistribusikannya 55

56 Oleh karena itu agar tidak salah sasaran, sebelum menetapkan Kecamatan Semampir sebagai tempat didirikannya program Social Trust Fund, Dompet Dhuafa membentuk tim untuk survey kelayakan di Kecamatan Semampir wilayah yang tepat untuk didirikannya program ini. Hasil laporan survey tim ekonomi yang telah dibentuk oleh Dompet Dhuafa yang maka berdasarkan pada data primer, data sekunder, hasil analisa maupun interview dari BAPPEMAS beberapa tokoh dan masyarakat yang menunjukkan bahwa masyarakat di wilayah tersebut didominasi dengan masyarakat miskin. Sebelum menetapkan mustah}iq yang akan menerima dana zakat produktif perlu dilakukan identifikasi apakah calon mustah}iq layak untuk mendapatkan dana tersebut. Dalam menetapkan mustah}iq yang akan menerima zakat, pengelola Social Trust Fund melakukan survey tentang layak tidaknya akan mendapatkan zakat produktif dengan cara mengetahui usaha yang dijalankan calon mustah}iq, keuntungan dari usaha tersebut dan jumlah kekayaan calon mustah}iq. Pembentukan pengelola program yang profesional merupakan langkah yang tepat agar tujuan dari pendayagunaan zakat bisa tercapai dengan baik. Sejalan dengan itu Dompet Dhuafa membentuk tim pengelola SDM lokal dalam Unit Program yang terdiri dari Koordinator, Staff Pembiayaan dan Staff Administrasi dan Keuangan. Dalam perekrutannya, calon yang berpengalaman lebih diutamakan. Selain itu untuk meningkatkan kualitas pengelola program Dompet Dhuafa

57 memberikan pembinaan selama 2 tahun. Pembinaan tersebut bisa berupa peningkatan kapasitas dan evaluasi kinerja yang dilakukan setiap bulannya. 2. Pengorganisasian Program Social Trust Fund Pengorganisasian merupakan fungsi terpenting karena, pekerjaan yang perlu dilaksanakan itu terlalu berat ditangan oleh satu orang saja. Pengelola zakat memiliki fungsi sebagai perantara keuangan. Sebagai perantara keuangan A>mil dituntut menerapkan azas trust (kepercayaan) oleh karena itu setiap amil dituntut untuk profesional. Sama halnya dengan Pengelola Program Social Trust Fund yang berfungsi sebagai pihak penyalur dari dana zakat yang dikumpulkan oleh Dompet Dhuafa. Pengelola Program Social Trust Fund diprioritaskan yanag berpengelaman. Selain itu untuk meningkatkan kualitas pengelola program Dompet Dhuafa melakukan program pelatihan kepada setiap pengelola program. Pelatihan tersebut dilakukan dengan tujuan adanya penigkatan kualitas pengelola program. Pembagian Kelompok Penerima Manfaat juga dilakukan oleh Pengelola Program STF agar dalam proses evaluasi Penerima Manfaat lebih mudah. 3. Penggerakan Program Social Trust Fund Dalam proses penggerakan distribusi zakat produktif, ada beberapa langkah yang harus dilakukan yaitu, pemberian motivasi, bimbingan, penyelenggaraan komunikasi dan peningkatan kemampuan.

58 Begitupun dengan pengelola Social Trust Fund, peningkatan kapasitas yang dilakukan bersama dengan pemberian motivasi merupakan langkah dalam proses penggerakan program ini. Selain itu untuk pengawasan, laporan, evaluasi dan audit merupakan langkah yang dilakukan Dompet Dhuafa dalam penyelenggaraan komunikasi. 4. Pengawasan Program Social Trust Fund Secara konsepsional dan operasional pengawasan adalah suatu upaya sistematis, untuk menetapkan kinerja standar pada perencanaan untuk merancang sistem umpan balik informasi, untuk membandingkan kinerja aktual dengan standar yang telah ditentukan untuk menetapkan apakah terjadi suatu penyimpangan dan tindakan perbaikan yang diperlukan untuk menjamin bahwa semua sumber daya badan atau lembaga amil zakat telah digunakan seefektif dan seefisien mungkin guna mencapai tujuan yang telah direncanakan. Pada Program social trust fund ini, sebagai pihak yang diberi tanggungjawab untuk melakukan pengawasan terhadap perkembangan Program STF, Dompet Dhuafa Jawa Timur melakukan pengawasan melalui kegiatan-kegiatan sosial seperti pemberian ta jil ramadhan untuk Penerima Manfaat, pembagian bingkisan lebaran dan lain sebagainya. Di dalam acara tersebut juga merupakan forum evaluasi pada usaha yang sedang dijalankan oleh Penerima Manfaat. Dengan evaluasi tersebut, Dompet Dhuafa dapat memberikan solusi-solusi untuk mengatasi kendala yang dihadapi. Selain itu Proses Pengawasan dan Evaluasi hasil program

59 dilakukan secara berkala dapat dilakukan baik oleh STF Pusat maupun Divisi Ekonomi. B. Analisis Pemberdayaan Mustah}iq yang Dilakukan Oleh Dompet Dhuafa Pada Program Social Trust Fund (STF) di Surabaya Pemberdayaan ekonomi merupakan usaha memberi pengetahuan, keterampilan serta menumbuhkan kepercayaan diri serta kemauan kuat dalam diri seseorang sehingga mampu membangun suatu kehidupan sosial-ekonomi yang lebih baik dengan kekuatan sendiri. Singkatnya, pemberdayaan sosialekonomi bermaksud menciptakan manusia swadaya dalam kegiatan sosialekonomi. Pada Program Social Trust Fund proses pemberdayaan mustah}iq mereka diberi dana zakat dengan akad qard}ul h}asan. Agar usaha mustah}iq berjalan dengan baik pengelola STF memberikan kegiatan pelatihan peningkatan kapasitas. Dalam kegiatan tersebut mustah}iq diberi arahan dalam menjalankan usaha yang mereka jalankan. Selain itu untuk melatih agar mereka tidak hanya menjadi mustah}iq, mereka dipersilahkan jika ingin memberikan infaq kepada pengelola Social Trust Fund. Hal ini sesuai dengan tujuan pendistribusian zakat produktif yaitu merubah mustah}iq menjadi muzakki.> Untuk mengetahui perkembangan usaha yang dijalankan mustah}iq setiap minggunya pengelola STF mengevaluasi kepada usaha yang dijalankan oleh para Penerima Manfaat baik itu atas nama individu maupun kelompok.