36 PENEMPELAN PHOTO PADA MUSHAF AL-QUR AN (KEMULIAAN AL-QUR AN) FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor 5 Tahun 2005 Tentang PENEMPELAN PHOTO PADA MUSHAF AL-QUR AN (KEMULIAAN AL-QUR AN) Majelis Ulama Indonesia, setelah Menimbang : 1. bahwa akhir-akhir ini sebagian masyarakat terkadang menempelkan sesuatu yang tidak lazim, seperti photo dan tulisan-tulisan pada mushaf al-qur an. 2. bahwa perbuatan itu telah menimbulkan pertanyaan di kalangan masyarakat tentang status hukumnya: apakah hal itu hukumnya boleh ataukah tidak boleh (haram). 3. bahwa oleh karena itu, Majelis Ulama Indonesia memandang perlu menetapkan fatwa tentang hal tersebut untuk dijadikan pedoman. 457
BIDANG SOSIAL DAN BUDAYA Mengingat : 1. Firman Allah SWT و ا ن ه ل ق س م ل و ت ع ل م ون ع ظ يم { } ا ن ه ل ق ر ء ان ك ر يم } } Sesungguhnya Al-Qur an ini adalah bacaan yang sangat mulia. (QS. al- Waqi ah [56]: 77) 2. Qa idah Fiqh د ر ء ال م ف اس د م ق د م ع ل ى ج ل ب ال م ص ال ح Menghindarkan kerusakan (halhal negative) diutamakan dari pada mendatangkan kemaslahatan. ك ل م ب اح ا د ى ف ع ل ه ا ل ى ح ر ام ف ه و ح ر ام س د ا ل لذ ر ي ع ة Setiap perbuatan mubah (yang dibolehkan) yang jika dilakukan dapat membawa pada perbuatan haram adalah haram saddan lidz-dzari ah (karena untuk menutup pintu perbuatan haram) Memperhatikan : 1. Pendapat para Ulama, antara lain: a. Imam al-bajuri dalam Hasyiyah al- Bajuri, juz 1, h. 121 dan Wahbah al- Zuhaili dalam al-fiqh al-islami wa Adillatuhu (Damsyiq: Dar al- Fikr, 2004), juz 1, h. 452: و ي ح ر م و ض ع ش ي ي ع ل ى ال م ص ح ف ك خ ب ز و م ل ح لا ن ف ي ه ا ز ر اء و ام ت ه ان ا Haram meletakkan sesuatu seperti roti dan garam pada mushaf karena hal tersebut mengandung pelecehan dan penghinaan (terhadapnya). b. Syaikh Athiyyah Shaqr (Ketua Komisi Fatwa Al- Azhar) dalam Ahsan al- Kalam fi al-fatawa wa al-ahkam, (al- Qahirah: Dar al-ghad al- Arabi, t.th), juz II, h. 152 dan juz XI h. 8: 458
و ص ف االله ال ق ر ا ن ب ا ن ه ك ر ي م ن م و ك ر ام ت ه ا ل ا ي م س ه ا لا ال م ط ه ر و ن. و ق د ق ال ال ع ل م اء : ا ن ك ل م ا ي ع ر ض ك ت اب االله ا و ا ي ج ز ء م ن ه ا ل ى الا ه ان ة ح ر ام ال ع ل م اء ت ح د ث ن ع م ظ اه ر Allah telah memberikan predikat pada al-qur an sebagai al-qur an yang mulia. Di antara kemuliaannya adalah bahwa al-qur an tidak boleh disentuh kecuali oleh mereka yang suci. Para ulama mengatakan: segala hal yang dapat menyebabkan pelecehan terhadap Kitabullah atau bagian Kitabullah adalah haram. Para ulama juga telah membicarakan bentuk-bentuk pemuliaan al-qur an dan mushaf yang memuatnya. Di antara bentuk pemuliaannya adalah tidak meletakkan al-qur an di bawah bantal ketika tidur, meletakkan barang atau buku di atasnya, atau perbuatan apapun yang oleh urf (kebiasaan masyarakat) dipandang sebagai penghinaan/ pelecehan terhadapnya. c. Dr. Ahmad al-syirbashi (Guru Besar Universitas Al- Azhar) dalam Yas alunaka fil al-din wa al-hayah, (Bayrut: Dar al-jil, 1986), juz II, h. لا ك ش ا ن ال ق ر ا ن ال م ج ي د و ه ك لا م االله ز ع و ج ل و ه و ف و ق ك ل ك لا م و ال م ص ح ف ال ذ ي ي ح و ي ك لا م االله ي ج ب ه ر ي ق و ت و اح ت را م ه و ع د م ت ع ر ي ض ه ل ل ا ه ان ة و الا ح ت ق ار ال ق ر ا ن ت ك ر ي م و ال م ص ح ف ال ذ ي ي ح و ي ه... ن م و م ظ ه ر الت ك ر ي م ع د م ه ع ض و ت ح ت ال و س اد ة د ن ع الن و م ا و و ض ع ا م ت ع ة ا و ك ت ب ف و ق ه ا و ع م ل ا ي ش يء ي ع ت ب ر ع ر ف ا ا ه ان ة ل ه. 459
BIDANG SOSIAL DAN BUDAYA 373: Tidak diragukan bahwa al-qur an al-majid adalah Kalam (firman) Allah dan ia di atas segala kalam (ucapan, perkataan). Mushhaf yang memuat kalam Allah tersebut wajib dimuliakan dan dihormati serta tidak boleh melakukan sesuatu yang dapat menghinakan dan melecehkannya. 2. Fatwa MUI Kabupaten Indramayu, no 1 tahun 2005 tentang penempelan photo pada al-qur an. 3. Rapat Komisi Fatwa MUI, 10 Rabi ul Akhir Dengan memohon taufiq dan hidayah Allah SWT, MEMUTUSKAN Menetapkan : FATWA TENTANG PENEMPELAN PHOTO PADA MUSHAF AL-QUR AN (KEMULIAN AL-QUR AN) 1. Wajib hukumnya menjaga kemuliaan Al- Qur an. 2. Meletakkan sesuatu atau menempelkan sesuatu pada mushaf Al- Qur an termasuk menempelkan foto pada mushaf Al- Qur an termasuk menempelkan foto dan gambar-gambar lainnya hukumnya haram apabila: a. Terhadap unsur pelecehan dan penghinaan (ا هانة) terhadap Al- Qur an. b. Dapat mengakibatkan tabaghudh dan takhashum (permusuhan dan perselisihan). Agar setiap muslim yang memerlukan dapat mengetahuinya, menghimbau semua pihak untuk menyebarluaskan fatwa ini. Ditetapkan : Jakarta, 12 Rabiul Akhir 1426 H 12 Mei 2005 M 460
MAJELIS ULAMA INDONESIA KOMISI FATWA Ketua ttd K.H. Ma ruf Amin Sekretaris ttd Drs. H. Hasanuddin, M.Ag 461