BAB I PENDAHULUAN. persaingan menekankan pada tuntutan untuk memberikan nilai (value) yang lebih

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. jembatan antara surplus unit dengan defisit unit dalam ekonomi.

PENGARUH KEPERCAYAAN NASABAH, BAURAN PRODUK DAN BAURAN LOKASI TERHADAP TRANSAKSI NASABAH. telp:

BAB I PENDAHULUAN. pensiun, penyediaan sistem pembayaran dan mekanisme transfer dana.

BAB 1 PENDAHULUAN. mendominasi kegiatan perekonomian Indonesia. Kegiatan sektor perbankan

BAB I PENDAHULUAN. operasionalnya sehari-hari, bank tidak terlepas dari pengaruh naik turunnya mata

BAB I PENDAHULUAN. Sektor perbankan menjadi salah satu sektor penting dalam proses

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia. hal ini dapat dilihat dengan meningkatnya nasabah bank di

BAB I PENDAHULUAN. 80-an dan 90-an kesan dunia perbankan menjadi terbalik, karena di era ini

BAB I PENDAHULUAN. Hal ini juga terjadi di Indonesia. Pesatnya kemajuan didunia perbankan membuat

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan jasa keuangan yang utama. Bank menerima simpanan dana. masyarakat dan menyalurkan kembali dalam bentuk pinjaman pada

BAB I PENDAHULUAN. sangat menarik untuk disimak, terlebih dengan adanya globalisasi dalam bidang

LANDASAN TEORI. konsumen untuk mendapatkan kebutuhan dan keinginan dari masing-masing

BAB I PENDAHULUAN. rakyat banyak saat ini terus dilakukan. Berbagai upaya ke arah itu khususnya di

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. (funding) dalam bentuk Giro, Tabungan dan Deposito yang dana tersebut. disalurkan kembali kepada masyarakat dalam bentuk kredit.

BAB I PENDAHULUAN. itu, setiap perusahaan harus berusaha meningkatkan pelayanan ( services)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pembangunan ekonomi membutuhkan modal dasar sebagai alat untuk

(Survei terhadap nasabah Bank Rakyat Indonesia) DRAFT SKRIPSI. Untuk memenuhi salah satu syarat penyusunan skripsi guna

BAB I PENDAHULUAN. menciptakan, menawarkan dan bertukar sesuatu yang bernilai satu atau

BAB I PENDAHULUAN. pemerintah dan swasta, maupun perorangan menyimpan danadananya.melalui

BAB I PENDAHULUAN. dimana perkembangan jumlah bank termasuk Bank Pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. dan perbankan mengalami kesulitan dalam hal keuangan, tingkat suku bunga

BAB I PENDAHULUAN. kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam

BAB I PENDAHULUAN. selama periode tertentu (Munawir, 2002:33). Rentabilitas suatu perusahaan dapat

BAB I PENDAHULUAN. yang berkeadilan dan mempercepat pembangunan daerah yang efektif dan kuat.

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan perbankan dan situasi bisnis di pasar saat ini berubah dengan

BAB I PENDAHULUAN. pada penciptaan kesejahteraan bagi masyarakat. Dimana fungsi dan peranan

ANALISIS PENGARUH COST OF FUND (COF) TERHADAP BASE LENDING RATE (BLR) PADA PT BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO), Tbk PERIODE

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia, salah satu keunikan yang dimiliki adalah eksistensi desa pakraman,

BAB I PENDAHULUAN. sudah direncanakan maupun keperluan yang mendesak dapat terpenuhi.

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan perkreditan dan berbagai jasa yang diberikan oleh bank ini membantu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan UMKM di Indonesia dilihat dari tahun

BAB I PENDAHULUAN. orang. Manfaat bagi kegiatan setiap orang yakni, dapat mengakomodasi

BAB I PENDAHULUAN. upaya penyelesaian pembayaran atau transaksi keuangan, maupun kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. melalui peranan bank sebagai perantara keuangan (financial intermediary). meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.

BAB I PENDAHULUAN. Bank merupakan lembaga yang memiliki peranan penting dalam. perekonomian suatu negara baik sebagai sumber permodalan maupun sebagai

BAB I PENDAHULUAN. perbankan dapat dikatakan indikator utama kemajuan ekonomi bangsa. PD.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Persaingan dalam dunia bisnis di masa sekarang semakin ketat

BAB 1 PENDAHULUAN. menyebabkan banyaknya bank yang bermunculan di Indonesia. Menurut Pasal 1

BAB I PENDAHULUAN. Dunia perbankan Indonesia saat ini terus mengalami peningkatan dalam hal Dana

FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI JUMLAH TABUNGAN MASYARAKAT PADA PT. BANK PERKREDITAN RAKYAT BADAN KREDIT DELANGGU RAYA KABUPATEN KLATEN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Monday Effect merupakan fenomena dalam dunia keuangan yang

BAB I PENDAHULUAN. maka perusahaan dapat mempertahankan posisi pasarnya di tengah-tengah

BAB I PENDAHULUAN. penentuan return yang akan diperoleh para depositornya. Bank syariah tidak hanya

BAB I PENDAHULUAN. pertama dalam mejalankan bisnis perbankan. yang sesuai dengan kondisi pasar. Nasabah lebih cenderung memilih bank yang

BAB I PENDAHULUAN. non keuangan sangatlah penting. Informasi yang terkandung dalam laporan

BAB I PENDAHULUAN. kesenjangan antara kemampuan dan keinginan untuk mencapai suatu yang

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini, masyarakat perlu melakukan usaha untuk memenuhi. kebutuhan hidup dan meningkatkan kesejahteraannya. Tetapi tidak semua

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. produk yang berkualitas tinggi agar sanggup memberi kepuasan terhadap

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan hubungan antar perusahaan dan pelanggan secara permanen. Untuk

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Perusahaan dengan mutu produk dan jasa baik akan memperoleh Return On

BAB I PENDAHULUAN. suatu negara. Hal ini seperti tertuang dalam Pasal empat (4) Undang-Undang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. bergerak di bidang keuangan. Pengertian bank menurut Undang-undang Nomor

BAB I PENDAHULUAN. bahkan tidak dapat dipisahkan dari ekonomi suatu masyarakat. Selain itu bank

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perbankan khususnya bank umum merupakan inti dari sistem

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan, hal ini dikarenakan adanya fungsi utama dari perbankan

BAB I PENDAHULUAN. Pelaksanaan pembangunan nasional dalam rangka meningkatkan taraf hidup

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan penyediaan dana untuk perkembangan pembangunan atau untuk

Judul : Pengaruh Partisipasi Pemakai dan Ketidakpastian Tugas pada Kinerja Sistem Informasi Akuntansi dengan Ukuran Organisasi

BAB I PENDAHULUAN. yang dibutuhkan adalah modal atau dana pembangunan yang cukup besar. Peningkatan

BAB I PENDAHULUAN. keuangan terdiri dari lembaga keuangan bank dan non bank. Lembaga

BAB I PENDAHULUAN. kecenderungan pelarian nasabah oleh masyarakat telah jauh berkurang jika

BAB I PENDAHULUAN. memasarkan produk-produk bank. Persaingan ini memunculkan ide-ide baru

BAB I PENDAHULUAN. syariah di Indonesia. Masyarakat mulai mengenal dengan apa yang disebut

BAB I PENDAHULUAN. bentuk tabungan dan menyalurkan kepada masyrakat dalam bentuk pinjaman atau kredit

BAB I PENDAHULUAN. serta menyediakan jasa-jasa bank lainnya. Pengertian bank pada awal dikenalnya

BAB I PENDAHULUAN. dipisahkan dari perkembangan perbankan di negara yang bersangkutan sebab

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat. Fungsi bank merupakan perantara diantara masyarakat yang

BAB I PENDAHULUAN. bagi perusahaan, baik yang baru berdiri maupun yang sudah

BAB 1 PENDAHULUAN. Agar bisa memenangkan pesaingan bisnis, perusahanan harus mampu

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang. Dewasa ini, manusia seakan berpacu dalam waktu di dalam kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan setiap bank dalam menghimpun dana masyarakat, baik berskala

BAB I PENDAHULUAN. adalah sebagai Finansial Intermedier (Perantara Keuangan) yang kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. dan telah menjadi kebanggan tersendiri. Bank Jatim telah berupaya keras untuk

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan usaha tanpa adanya kepercayaan dari masyarakat. yang setia dan menguntungkan pihak bank. Dengan demikian, pihak bank

BAB IV ANALISIS STRATEGI PEMASARAN MITRA MABRUR (ASURANSI HAJI) DI ASURANSI SYARIAH BUMIPUTERA CABANG SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Setiap perusahaan bertujuan untuk memperoleh keuntungan atau laba yang

Judul : Pengaruh Ukuran Perusahaan, Umur Operasional, dan Capital Adequacy Ratio

BAB I PENDAHULUAN. dengan harapan bisa memberikan informasi yang berkaitan dengan tingkat

BAB I PENDAHULUAN. mempertahankan bisnis dan profit mereka (Arlan Rully, 2006)

BAB I PENDAHULUAN. bergerak di bidang keuangan. Pengertian bank menurut Undang-Undang Nomor

BAB I PENDAHULUAN. bisnis di setiap perusahaan. Pada masa ini, praktik pemasaran telah berkembang

BAB I PENDAHULUAN. Bali merupakan suatu wilayah yang didominasi oleh pedesaan. Pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. penulis untuk membahas topik tersebut didasari oleh beberapa pokok pikiran;

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan pendapatan yang merata. Namun, dalam

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu fungsi utama pasar modal adalah sebagai sarana untuk

BAB I PENDAHULUAN. sangatlah besar. Lembaga perbankan merupakan inti dari sistem keuangan suatu negara

BAB I PENDAHULUAN. langsung. Disadari atau tidak bisnis ritel kini telah menjamur dimana-mana baik

BAB I PENDAHULUAN. Besar Haluan Negara (GBHN), dipaparkan secara tegas bahwa pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. dana dari masyarakat dan menyalurkan kembali dana-dana tersebut kepada

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. modal untuk kelancaran usahanya. Perkembangan perekonomian nasional dan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Bank merupakan jantung perekonomian di suatu Negara.

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini perkembangan dunia perbankan semakin pesat dan modern

BAB I PENDAHULUAN. Bank mempunyai peranan yang sangat penting di dalam membantu dan

BAB I PENDAHULUAN. Upaya membangun suatu unit usaha bank mikro yang melayani. masyarakat golongan kecil memerlukan suatu cara metode berbeda dengan

BAB I PENDAHULUAN. Lingkungan bisnis yang semakin ketat persaingannya belakangan ini

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kemampuan perusahaan untuk tetap dapat beroperasi dalam jangka panjang, tentunya hanya dapat dicapai jika menghasilkan keuntungan yang memadai dari operasinya sendiri. Bagaimana sebuah perusahaan dapat memperoleh keuntungan yang memadai dalam menghadapi dinamika dunia usaha adalah inti dari strategi bersaing atau competitive strategy, karena situasi persaingan menekankan pada tuntutan untuk memberikan nilai (value) yang lebih tinggi kepada konsumen daripada yang dapat diberikan pesaingnya. Begitu juga yang dihadapi oleh salah satu usaha yang bergerak dibidang jasa. Jasa merupakan kegiatan yang dapat diidentifikasikan secara tersendiri, yang pada hakekatnya bersifat tak teraba ( intangible), yang merupakan pemenuhan kebutuhan dan tidak harus terikat pada penjualan produk atau jasa lainnya William (1996:220). Oleh karena itu, landasan utama sebuah perusahaan atau badan usaha dalam menyusun strategi bersaing adalah bagaimana menghubungkan kondisi internal perusahaan dengan lingkungan. Kotler (2007), menyatakan bawha, terdapat 4 (empat) indikator utama yang dapat dikembangkan oleh perusahaan berkaitan dengan cara-cara penerapan strategi bersaing, yaitu produk, layanan, sumber daya manusia, dan image. Keempat indikator ini tentunya disesuaikan dengan pasar yang dituju, pesaing yang dihadapi, dan sumber daya perusahaan serta mana yang dianggap penting oleh konsumennya. Untuk itu perusahaan agar dapat memenuhi beberapa kriteria 1

antara lain : (1) important (penting); perbedaan itu memberikan banyak manfaat bagi cukup banyak konsumen; (2) distinctive (jelas); perbedaan itu tidak dimiliki oleh orang lain atau dapat dikemas dengan jelas; (3) superior (unggul); perbedaan itu memiliki nilai keunggulan tersendiri bagi perusahaan; (4) communicable (dapat dikomunikasikan); perbedaan itu dapat dimengerti dan dilihat oleh pembeli; (5) preemptive (mendahului); perbedaan itu tidak mudah ditiru oleh pesaing lain; (6) affordable (terjangkau); pembeli dapat menjangkau selisih harga; dan (7) profitable (menguntungkan); perusahaan memperoleh laba dengan menonjolkan perbedaan itu. Dunia usaha yang kian mengalami pertumbuhan saat ini adalah dalam sektor bisnis keuangan. Pertumbuhan sektor usaha keuangan sebagai salah satu dampak percepatan dari perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dewasa ini, satu sisi dirasakan kian jauh memasuki struktur kehidupan masyarakat hingga lapisan yang terkecil sekalipun. Berbagai bentuk layanan, mulai dari kenyamanan interior, keramahan pelayanan sampai pada kemudahan dalam mengakses layanan, pemberian suku bunga pinjaman yang relatif rendah, suku bunga tabungan yang cukup tinggi, penawaran beragam produk/jasa, pemberian undian berhadiah, serta kampanye di media massa, semua itu tentu merupakan perwujudan adanya kemajuan yang begitu pesat dalam sektor keuangan. Kemajuan ini, menjadikan harapan akan masa depan bisnis keuangan di tanah air terasa semakin menjanjikan. Munculnya berbagai perusahaan yang bergerak di bidang keuangan dengan berbagai keunikan layanan dan produknya di tanah air, tentunya sangat 2

berdampak pada pilihan masyarakat. Masyarakat kian dihadapkan pada berbagai pilihan akan beragamnya perusahaan di sektor keuangan dengan berbagai keunikan dan tawaran-tawaran yang menggiurkan sehingga tidak jarang, masyarakat harus kebingungan dalam menentukan pilihan mana yang akan dijadikan sebagai tempat untuk berinvestasi/menabung. Di sisi lain, untuk memperbarui sistem layanan yang tengah ramai menjadi perhatian banyak kalangan, belum dapat memberikan jaminan akan adanya kepastian kenyamanan bagi masyarakat. Munculnya berbagai fenomena kasus yang melanda dunia perbankan di tanah air belakangan ini, telah memunculkan beragam polemik di masyarakat. Akhirnya masyarakat mempertanyakan kepastian sistem perbankan yang memberikan jaminan akan rasa aman kepada masyarakat sebagai nasabah. Bahkan mengakibatkan ada anggapan bahwa saat ini, masyarakat kita sedang menghadapi masa yang penuh dengan ketidakpastian serta keraguan sosial dan ekonomi yang tinggi terhadap dunia perbankan nasional. Salah satu lembaga keuangan yang ada di Indonesia adalah koperasi. Koperasi merupakan lembaga keuangan yang menyediakan banyak kemudahan dan keuntungan bagi masyarakat Indonesia. Dengan adanya koperasi diharapkan bisnis keuangan di tanah air menjadi lebih baik. Widiyanti dan sumindhia (1998) koperasi atau koperasi kredit adalah yang bergerak dalam lapangan usaha pembentukan modal melalui tabungan-tabungan para anggotanya dengan yang mudah, murah, cepat dan tepat untuk tujuan produktivitas dan kesehjateraan. Namun ada banyak faktor yang dipertimbangkan masyarakat untuk melakukan 3

kredit maupun menabung di koperasi. Antara lain yaitu image dari suatu lembaga keuangan yang sering kali menjadikan masyarakat enggan mempercayakan uangnya untuk disimpan di koperasi, selain itu banyak lembaga keuangan pilihan lain yang menjadi alternatif bagi masyarakat menabung yang mengakibatkan perkembangan dan pertumbuhan koperasi sedikit lamban. Dalam hubungan dengan peningkatan jumlah nasabah maka bank harus dapat menciptakan kepercayaan masyarakat terhadap bank maka masyarakat akan merasa aman dan nyaman menyimpan dana mereka di Bank, Simorangkir (2004). Kepercayaan merupakan kunci perusahaan keuangan untuk mempertahankan nasabahnya. Selain itu produk yang ditawarkan oleh lembaga keuangan pun menjadi salah satu pertimbangan masyarakat untuk memelih lembaga keuangan, karena setiap perusahaan menawarkan produk yang memiliki keunggulan tersendiri. Penelitian lain yang meneliti tentang keputusan konsumen menabung adalah Almilia dan Utomo (2006), dengan judul faktor -faktor yang mempengaruhi perilaku masyarakat menabung. Hasil peneltiannya menemukan bahwa kepercayaan terhadap bank, lokasi bank, jenis produk bank merupakan faktor yang sangat diperhitungkan nasabah dalam menabung. Penelitian yang dilakukan oleh Almilia dan Utomo sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Rejekiningsih dan Hayati (2009) dengan judul penelitian analisis fak tor-faktor yang mempengaruhi tabungan daerah di Kota Semarang. Hasil penelitiannya menemukan bahwa produk bank berdampak signifikan terhadap perilaku nasabah dalam mengambil keputusannya menabung. 4

Ada pula indikator letak atau lokasi lembaga keuangan itu beroperasi. Lokasi adalah tempat kedudukan bank yang mempengaruhi prilaku konsumen dalam keputusan menabung karena ada unsur kedekatan dan mudah dijangkau transportasi, Mariyaningsih (2004). Dalam penelitian ini akan mengangkat permasalahan yang dihadapi oleh beberapa koperasi di Kecamatan Penebel, karena tingginya tingkat persaingan yang dihadapi koperasi yang beroperasi di kecamatan penebel. Dengan banyaknya perusahaan yang beropersi dalam bidang yang sama yaitu pada bidang jasa keuangan diantaranya terdapat : BRI (Bank Rakyat Indonesia), Bank BPD Bali, LPD (Lembaga Perkreditan Desa) dan Bank Pasar Penebel karena semua lembaga keuangan ini saling bersaing untuk mendapatkan dana dari masyarakat yang sebanyak-banyaknya. Karena persaingan lembaga keuangan yang begitu ketat di Kecamatan Penebel, ada beberapa koperasi di Kecamatan Penebel mengalami kemunduran dan berhenti beroperasi, salah satunya adalah KSP Mandiri yang bertempat di Desa Penatahan Penebel. Dan direncanakan akan dibubarkan pada tahun 2015. Koperasi yang berdiri pada 13 Juni 2001 ini dibubarkan karena tidak melakukan RAT (Rapat Anggota Tahunan) lebih dari tiga tahun yang disebabkan oleh masalah kelembagaan dan bidang usaha. Masalah kelembagaan tersebut adalah koperasi sudah tidak melakukan rapat tahunan dan juga karena berkurangnya jumlah nasabah yang menabung di koperasi tersebut. Selain itu juga disebabkan adanya nasabah pengguna kredit yang tidak mampu membayar kreditnya di koperasi. Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka skripsi ini diberi judul Pengaruh 5

Kepercayaan Nasabah, Bauran Produk Dan Bauran Lokasi Terhadap Transaksi Nasabah Pada Koperasi di Kecamatan Penebel Tabanan 1.2 Rumusan Masalah Penelitian Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1) Bagaimanakah pengaruh kepercayaan nasabah terhadap transaksi nasabah pada Koperasi di Kecamatan Penebel? 2) Bagaimanakah pengaruh bauran produk terhadap transaksi nasabah pada Koperasi di Kecamatan Penebel? 3) Bagaimanakah pengaruh bauran lokasi terhadap transaksi nasabah pada Koperasi di Kecamatan Penebel? 1.3 Tujuan Penelitian Adapun tujuan penelitian ini adalah : 1) Untuk mengetahui pengaruh kepercayaan nasabah terhadap transaksi nasabah pada Koperasi di Kecamatan Penebel. 2) Untuk mengetahui pengaruh bauran produk terhadap transaksi nasabah pada Koperasi di Kecamatan Penebel. 3) Untuk mengetahui pengaruh bauran lokasi terhadap transaksi nasabah pada Koperasi di Kecamatan Penebel. 1.4 Kegunaan Penelitian Kegunaan yang diharapkan didapat melalui melakukan penelitian ini adalah sebagai berikut: 6

1) Kegunaan Teoritis Melalui penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dan wawasan bagi peneliti berikutnya yang berhubungan dengan perilaku konsumen. 2) Kegunaan Praktis Melalui penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan bagi pengelola koperasi di Kecamatan Penebel dalam memahami perilaku konsumen. 1.5 Sistematika Penulisan Pembahasan skripsi disusun berdasarkan urutan beberapa bab secara sistematis sehingga antara bab yang lain mempunyai hubungan yang erat. Adapun sistematika penulisan penelitian ini adalah sebagai berikut : Bab I Pendahuluan Bab ini menguraikan latar belakang masalah penelitian, rumusan masalah penelitian, tujuan penelitian, kegunaan penelitian, dan sistematika penulisan. Bab II Kajian Pustaka dan Rumusan Hipotesis Bab ini menguraikan landasan teori terkait dengan transaksi nasabah, produk, Lokasai dan kepercayaan nasabah serta didukung dengan penelitian sebelumnya dan rumusan hipotesis penelitian. 7

Bab III Metode Penelitian Bab ini menguraikan metode penelitian yang meliputi desain penelitian, lokasi dan objek penelitian, identifikasi variabel, devinisi operasional variabel, jenis dan sumber data, populasi, sampel, metode penentuan sampel, metode pengumpulan data, dan teknik analisis data yang digunakan. Bab IV Pembahasan Hasil penelitian Bab ini memaparkan hasil-hasil penelitian yang diperoleh dengan teori yang dipakai sebagai acuan dan hasil-hasil penelitian sebelumnya. Bab V Simpulan dan Saran Bab ini menguraikan tentang simpulan dan saran yang diperoleh dari hasil analisis penelitian yang telah dibahas pada bab sebelumnya, keterbatasan penelitian, serta saran-saran yang dapat digunakan oleh pihak yang berkepentingan. 8