PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERKELOMPOK DAN BERPASANGAN TERHADAP KEMAMPUAN GERAK DASAR CHEST PASS

dokumen-dokumen yang mirip
PENGARUH LATIHAN MENGOPER BOLA KE TEMBOK DAN BERPASANGAN TERHADAP KETERAMPILAN CHEST PASS. Jurnal. Oleh ROHIMA

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KLASIKAL DENGAN INDIVIDU TERHADAP HASIL BELAJAR LAY UP. (Jurnal) Oleh I PUTU WISNU OCTAVERNANDA

I. PENDAHULUAN. banyak digemari oleh masyarakat Indonesia. Permainan bola basket memiliki

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KELOMPOK DAN BERPASANGAN TERHADAP KETERAMPILAN GERAK DASAR SERVIS SEPAKTAKRAW. Jurnal. Oleh AGUS YUDIANSYAH

PENGARUH LATIHAN TEMBAKAN JARAK BERTAHAP DAN JARAK BERPINDAH TERHADAP HASIL TEMBAKAN BEBAS. Jurnal TOMMI CHINTYO GELLI

S K R I P S I. Oleh: YUDHA WAHYU BASUKI NPM

BAB I PENDAHULUAN. dengan cara memasukkan bola ke dalam keranjang (basket) lawan dan

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR CHEST PASS

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian merupakan strategi umum yang di anut dalam

PENGARUH LATIHAN PUSH-UP TERHADAP HASIL SHOOTING HUKUMAN DALAM PERMAINAN BOLA BASKET SISWA PUTRA SMP NEGERI 6 KEDIRI TAHUN AJARAN 2014/2015 SKRIPSI

Materi Permainan Bola Basket Lengkap

BAB I PENDAHULUAN. dan olahraga perlu terus dilakukan untuk itu pembentukan sikap dan

SKRIPSI. Disusun oleh : SURYADI NIM

BAB I PENDAHULUAN. basket terbuka antar klub di setiap wilayah yang rata-rata pemainnya

PENGARUH LATIHAN PUSH-UP TERHADAP HASIL SHOOTING HUKUMAN DALAM PERMAINAN BOLA BASKET SISWA PUTRA SMP NEGERI 6 KEDIRI TAHUN AJARAN 2014/2015 SKRIPSI

JURNAL. Oleh: AHMAD ABDUL RA UF Dibimbing oleh : 1. Budiman Agung Pratama, M.Pd. 2. Muhammad Yanuar Rizky, M.Pd.

2015 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PEER TEACHING DAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP HASIL BELAJAR SHOOTING DALAM PERMAINAN BOLABASKET

PENGARUH PEMBELAJARAN DENGAN MODIFIKASI BOLA TERHADAP KETERAMPILAN CHEST PASS DALAM PERMAINAN BOLA BASKET

I. PENDAHULUAN. berkualitas adalah melalui pendidikan. Pendidikan adalah upaya yang. negara. Pada negara-negara yang baru berkembang pendidikan

A. JUDUL PENELITIAN Memvalidasi kembali tes keterampilan bolabasket STO untuk mahasiswa

BAB I PENDAHULUAN. bola basket juga mengalami perubahan-perubahan yang semakin kompleks.

PERBANDINGAN PENDEKATAN TAKNIS DAN PENDEKATAN TEKNIS TERHADAP HASIL BELAJAR PERMAINAN BOLA BASKET

Oleh: Cahyo Nugroho

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu usaha untuk mengembangkan kepribadian dan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Pengaruh Latihan Menggunakan Net Terhadap Kemampuan Overhead Pass Peserta Ekstrakurikuler Bola Basket Di SMP Negeri 2 Wonosari Kabupaten Gunungkidul

EFEKTIVITAS MODEL RETURN BERPASANGAN TERHADAP HASIL PUKULAN DROPSHOOT DAN PUKULAN LOB JURNAL. Oleh DODI ALVINDO

HUBUNGAN MOTIVASI INTRINSIK DAN MOTIVASI EKSTRINSIK DENGAN KETERAMPILAN GERAK DASAR SEPAK TAKRAW. Jurnal. Oleh HANDOYO

PERBEDAAN KETEPATAN SHOOTING MENGGUNAKAN PUNGGUNG KAKI ANTARA PEMAIN DEPAN DENGAN PEMAIN TENGAH DI KLUB SEPAKBOLA PS KUDA LAUT PACITAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

HUBUNGAN KEKUATAN OTOT LENGAN DAN BAHU DENGAN HASIL FREE THROW PADA PERMAINAN TIM BOLA BASKET PUTRA SMAN 14 PEKANBARU

I. PENDAHULUAN. maupun sebagai anggota kelompok yang dilakukan secara sadar dan. kemampuan, keterampilan jasmani, pertumbuhan kecerdasan dan

TINJAUAN PUSTAKA. Pendidikan jasmani merupakan bagian integral dari sistem pendidikan, mata pelajaran ini

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan sekolah maupun luar lingkungan sekolah. mulai anak-anak (pemula) hingga dewasa (profesional/atlet).

III. METODE PENELITIAN. dihadapi. Menurut Suharsimi Arikunto (1998:3) penelitian eksperimen adalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Nuritia Septiantry, 2013

materi dan kebutuhan pembelajaran yang akan disampaikan.

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat disetiap kegiatan-kegiatan olahraga. Secara umum pembinaan olahraga di Indonesia diarahkan untuk

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN OLAHRAGA DAN KESEHATAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS JAMBI

I. PENDAHULUAN. fisik, intelektual, emosional, sosial dan moral-spiritual. Pendidikan jasmani

PERBANDINGAN METODE PEMBELAJARAN LANGSUNG DAN TIDAK LANGSUNG TERHADAP KEMAMPUAN JUMP SHOOT. (Jurnal) Oleh REDIE SETIAWAN

SKRIPSI. Diajukan dalam rangka penyelesaian studi Strata 1 Untuk mencapai gelar Sarjana Pendidikan ARIF PRASETIYO

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam usaha pencapaian tujuan proses pembelajaran, perlu diciptakannya

BAB 1 PENDAHULUAN. cukup digemari dan diminati serta seringkali dipertandingkan antar kelas maupun

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan PENJASKESREK. Oleh :

BAB I PENDAHULUAN. jasmani juga mencakup aspek mental, emosional, sosial dan spiritual.

I. PENDAHULUAN. Melalui penjas yang diarahkan dengan baik, anak-anak akan mengembangkan

III. METODOLOGI PENELITIAN. Setiap kegiatan penelitian yang dilakukan membutuhkan data-data yang valid,

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

I. PENDAHULUAN. warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Sekolah merupakan salah satu wadah yang berfungsi untuk mengembangkan dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

SKRIPSI OLEH : GABRI ZELA CYNTIA NOVITASARI NPM:

PENGARUH METODE PRAKTEK TERHADAP BELAJAR LAY UP SHOOT DALAM PEMBELAJARAN BOLA BASKET (Peserta ekstrakulikuler siswa SMK Pasundan Subang)

TEKNIK DASAR PERMAINAN BOLA BASKET. Agus Sultoni

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 1 Batudaa pada permainan bola

BAB I PENDAHULUAN. SMU/SMA juga sampai tingkat Perguruan Tinggi. Serta turnamen bola basket

BAB III METODE PENELITIAN

KONTRIBUSI KESEIMBANGAN, POWER TUNGKAI DAN KELENTUKAN PERGELANGAN TANGAN DENGAN KEMAMPUAN LAY-UP SHOOT. Jurnal. Oleh ANIS SUCIATY RAMIO

III. METODELOGI PENELITIAN. Secara umum metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk

I. METODE PENELITIAN. Setiap kegiatan penelitian yang dilakukan membutuhkan data-data yang valid,

KONTRIBUSI KELINCAHAN DAN KECEPATAN TERHADAP KETERAMPILAN MENGGIRING BOLA DALAM PERMAINAN BOLA BASKET

Aidin U. Arif mahasiswa pada Jurusan Pendidikan Kepelatihan Olahraga; Dra. Hj. Nurhayati liputo, M.Pd dan Marsa Lie Tumbal, S.Pd M.

PENGARUH KEKUATAN OTOT LENGAN TERHADAP KETEPATAN SERVICE ATAS BOLAVOLI PADA SISWA PUTRA SMP PGRI 1 KEDIRI TAHUN AJARAN 2014/2015 ARTIKEL SKRIPSI

ARTIKEL ILMIAH PENGARUH LATIHAN VARIASI DRILL PASSING DAN WALL PASSING TERHADAP KEMAMPUAN CHEST PASS PADA PEMAIN BOLA BASKET SMA NEGERI 7 KOTA JAMBI

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen.

BAB I PENDAHULUAN. pembinaan manusia yang berlangsung seumur hidup. Pendidikan jasmani

PERBANDINGAN LATIHAN LAY UP SISI KANAN DAN KIRI TERHADAP KETERAMPILAN GERAK DASAR LAY UP. (Skripsi) Oleh Nurhayati ( )

Teknik Dasar Permainan Bola Basket Beserta Gambarnya

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. sesuai dengan permasalahan yang akan diteliti yang menggunakan metode

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

III. METODOLOGI PENELITIAN. aturan-aturan, direncanakan oleh para peneliti untuk memecahkan

gawang agar terhindar dari PENDAHULUAN kemasukan bola. Oleh karena itu teknik Permainan Bola Tangan di Indonesia pada masa sekarang ini belum

PEMBELAJARAN DRIBBLE MENGGUNAKAN VARIASI BOLA TERHADAP HASIL DRIBBLE DALAM PERMAINAN BOLABASKET PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 7 KOTA KEDIRI TAHUN 2016

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

KEMAMPUAN DASAR BERMAIN SEPAKBOLA SISWA KELAS VIII SMP N 2 PANDAK. Oleh Fitri Hermawan N dan Soni Nopembri Universitas Negeri Yogyakarta

BAB II KAJIAN TEORETIS DAN HIPOTESIS

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KELOMPOK DAN BERPASANGAN TERHADAP GERAK DASAR SEPAKSILA PERAIMAINAN SEPAKTAKRAW JURNAL. Oleh.

GAMBARAN KETERAMPILAN SHOOTING DAN PASSING SISWA SEKOLAH SEPAK BOLA (SSB) TALAWI PUTRA USIA DI BAWAH 17 TAHUN KECAMATAN TALAWI KOTA SAWAHLUNTO JURNAL

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

BAB I PENDAHULUAN. olahraga bola basket telah dipertandingkan pada PON I di kota Solo.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada saat ini ilmu pengetahuan dan teknologi semakin berkembang. dengan menggunakan tenaga manusia kini sudah banyak diganti dengan

METODE PENELITIAN. yang hidup dan berguna bagi masyarakat, maupun bagi peneliti sendiri.

SEMINAR NASIONAL PENINGKATAN KUALITAS PENULISAN KARYA ILMIAH STOK BINA GUNA, SABTU 16 SEPTEMBER 2017 PENGARUH MASSED PRACTICE

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Setiap kegiatan penelitian yang dilakukan membutuhkan data-data yang

PENGARUH METODE PEMBELAJAR GUIDE DISCOVERY TERHADAP HASIL BELAJAR BERMAIN SEPAK BOLA SISWA PUTRA SMK PGRI 4 KOTA KEDIRI TAHUN 2015 SKRIPSI

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Untuk menguji apakah hipotesis yang diajukan ditolak atau diterima,

II. TINJAUAN PUSTAKA. kognitif, dan emosional, dalam kerangka sistem pendidikan nasional.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PENGARUH MASSED PRACTICE

I. PENDAHULUAN. dengan baik dan menarik perhatian para penontonya. keterampilan tersebut. dapat berupa keterampilan dasar serta keterampilan khusus.

BAB l PENDAHULUAN. cocok untuk ditonton karena biasa dimainkan di ruang tertutup dan hanya. pemain ketika memantulkan atau melempar bola tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. belajar tertentu memberikan prestasi belajar yang baik. Untuk mendapat hasil

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1.1 Deskripsi Hasil Penelitian Data hasil penelitian diperoleh dari tes kemampuan awal (X 1 ) dan tes

SATUAN ACARA PERKULIAHAN MATA KULIAH BOLA BASKET JK 205 / 2 SKS

MODEL PEMBELAJARAN TEACHING GAME for UNDERSTANDING (TGfU) TERHADAP HASIL JUMP SHOOT BOLA BASKET YUFENSIUS EVARISCO USMAN NIM : F

NET TRAINING METHOD EFFECT FOR OVERHEAD PASS ABILITY OF BASKETBALL EXTRACURRICULAR MEMBERS IN RANDUDONGKAL SENIOR HIGH SCHOOL, PEMALANG REGENCY

Transkripsi:

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERKELOMPOK DAN BERPASANGAN TERHADAP KEMAMPUAN GERAK DASAR CHEST PASS DALAM BERMAIN BASKET PADA SISWA KELAS VII DI SMP NEGERI 7 BANDAR LAMPUNG Skripsi NINUK SUHARTATI PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG 203

2 ABSTRAK PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERKELOMPOK DAN BERPASANGAN TERHADAP KEMAMPUAN GERAK DASAR CHEST PASS OLEH NINUK SUHARTATI PEMBIMBING Drs. Surisman, S.Pd, M.Pd Drs. Akor Sitepu, M.Pd Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah ada pengaruh berkelompok dan berpasangan terhadap pass dalam bermain basket pada siswa kelas VII di SMP Negeri 7 Bandar Lampung. Jenis penelitian yang digunakan adalah eksperimen. Dengan populasi adalah siswa SMPN 7 Bandar Lampung kelas VII yang berjumlah 236 siswa, dan diambil sampel berjumlah 32 siswa. Teknik pengumpulan data menggunakan tes keterampilan gerak dasar chest pass dalam bermain basket. Analisis data hasil tes awal dan akhir pengaruh berkelompok dan berpasangan terhadap pass menggunakan teknik analisis data uji-t. Hasil penelitian menunjukkan: bahwa ada pengaruh yang signifikan dari model pembelajaran berkelompok dan berpasangan terhadap kemampuan gerak dasar chest pass dalam bermain basket pada siswa kelas VII di SMP Negeri 7 Bandar Lampung. Kesimpulan dari penelitian ini adalah berpasangan lebih baik dari pada berkelompok terhadap kemampuan gerak dasar chest pass pada siswa kelas VII di SMP Negeri 7 Bandar Lampung. Kata Kunci : gerak dasar, dan chest pass.

3

4 I. PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Permainan bola besar terdiri dari beberapa cabang olahraga, yaitu sepak bola, bola basket, bola voli dan bola tangan Bola basket adalah olahraga bola besar yang terdiri atas dua tim yang beranggotakan masing-masing lima orang yang saling bertanding mencetak poin dengan memasukkan bola ke dalam keranjang lawan dan mencegah lawan untuk memasukkan bola ke keranjang sendiri. Ada beberapa gerak dasar dalam bermain bola basket yang harus dikuasai, yaitu mengoper, menggiring, menembak serta lay-up. Mengoper atau melempar bola terdiri atas tiga cara yaitu melempar bola dari atas kepala (over head pass), melempar bola dari depan dada (chest pass) yang dilakukan dari dada ke dada dengan cepat dalam permainan, serta melempar bola memantul ke tanah atau lantai (bounce pass). Dari ketiga cara mengoper tersebut salah satunya digunakan dalam penelitian ini, yaitu melempar bola dari depan dada (chest pass). Menurut hasil observasi di SMP Negeri 7 Bandar Lampung, diketahui rendahnya kemampuan gerak dasar chest pass siswa dalam mengikuti materi pelajaran bola basket. Terlihat bahwa selama ini dalam proses pembelajaran guru belum mempertimbangkan kebutuhan dan karakteristik peserta didiknya. Identifikasi Masalah Berdasarkan uraian latar belakang di atas terdapat masalah yang dapat diidentifikasi, antara lain :. Masih kurangnya pemahaman siswa pada posisi berdiri dalam melakukan gerak dasar chest pass 2. Masih kurangnya pemahaman siswa saat memegang bola dalam melakukan gerak dasar chest pass 3. Siswa tidak melangkahkan salah satu kaki ke arah operan dalam melakukan gerak dasar chest pass. Rumusan Masalah Permasalahan yang dapat dirumuskan sebagai berikut:. Bagaimana pengaruh model pembelajaran berkelompok terhadap kemampuan gerak dasar chest pass dalam bermain basket pada siswa kelas VII di SMP N 7 Bandar Lampung? 2. Seberapa besar pengaruh berpasangan terhadap kemampuan gerak dasar chest pass dalam bermain basket pada siswa kelas VII di SMP Negeri 7 Bandar Lampung? 3. Apakah ada perbedaan berkelompok dan

5 berpasangan terhadap kemampuan gerak dasar chest pass dalam bermain basket pada siswa kelas VII di SMP Negeri 7 Bandar Lampung? Tujuan Penelitian. Secara umum tujuan penelitian ini untuk melihat pengaruh model pembelajaran berkelompok dan berpasangan terhadap kemampuan gerak dasar chest pass di SMP Negeri 7 Bandar Lampung. 2. Secara khusus penelitian ini bertujuan : - Membandingkan mana yang lebih baik antara berkelompok dan berpasangan terhadap kemampuan gerak dasar chest pass di SMP Negeri 7 Bandar Lampung; - Mengetahui seberapa besar pengaruh model pembelajaran berkelompok dan berpasangan terhadap kemampuan gerak dasar chest pass di SMP Negeri 7 Bandar Lampung; Manfaat Penelitian. Bagi Peneliti 2. Bagi siswa 3. Bagi guru 4. Bagi Program Studi II. TINJAUAN PUSTAKA Pembelajaran Satori (2008:39) berpendapat bahwa Pembelajaran adalah proses membantu siswa belajar, yang ditandai dengan perubahan perilaku baik dalam aspek kognitif, afektif, maupun psikomotor. Terori Belajar. Teori Conditioning Dari Pavlov 2. Teori Conditioning dari Watson 3. Teori Belajar Reinforcement dari Thorndike dan Skinner 4. Teori Skinner 5. Teori Puposive Behaviorism dari Tolman 6. Teori Gestalt 7. Teori Condition of Learning-Gagne Pendidikan Jasmani Sudirman Husin (2008:) menjelaskan bahwa Pendidikan Jasmani memuat berbagai permainan olah gerak jasmani yang dapat merangsang peserta didik aktif, kreatif dan menarik sesuai dengan jiwa perkembangan anak yang merasa senang dalam bermain dalam kehidupan sehari-hari baik di rumah maupun di sekolah. Gerak Dasar Menurut Tarigan (2009:20) Gerak dasar merupakan kemampuan yang biasa siswa

6 lakukan guna meningkatkan kualitas hidup. Bola Basket Wissel (996 : ) Bola basket adalah olahraga bola berkelompok yang terdiri atas dua tim beranggotakan masingmasing lima orang yang saling bertanding mencetak poin dengan memasukkan bola ke dalam keranjang lawan. Menurut Abidin (999 : 45) secara garis besar gerak dasar dalam bola basket terdiri dari : () Mengoper (passing), (2) Menggiring (dribbling), (3) Menembak (shooting), dan (4) Merayah (rebound). Mengoper (Passing) Menurut Hans (2009:3) Passing merupakan operan bola yang pada umumnya dilakukan dengan dua bahkan satu tangan serta harus cepat, tepat dan keras, tetapi tidak liar sehingga dapat dikuasai oleh teman yang menerimanya. Menurut Wissel (990:7) terdapat beberapa kegunaan khusus operan, yaitu : () mengalihkan bola dari daerah padat pemain (setelah rebound atau ketika dijaga ketat), (2) menggerakkan bola dengan cepat pada fast break, (3) membangun permainan yang ofensif, (4) mengoper ke rekan yang sedang terbuka (tanpa permainan lawan) untuk penembakan, serta (5) mengoper dan memotong untuk melakukan tembakan sendiri. Wissel (996:72) chest pass adalah operan yang paling umum dalam permainan bola basket karena dapat dilakukan dengan cepat dan tepat dari setiap posisi diatas lantai. Model Pembelajaran Kozna, 989 (dalam Uno, 2007:) secara umum menjelaskan bahwa model pembelajaran dapat diartikan sebagai setiap kegiatan yang dipilih, yaitu yang dapat memberikan fasilitas atau bantuan kepada peserta didik untuk menuju tercapainya tujuan pembelajaran tertentu. Model Pembelajaran Berkelompok Menurut Sanjaya (2007:67) berkelompok adalah rangkaian kegiatan belajar yang dilakukan oleh siswa dalam kelompok kelompok tertentu untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah dirumuskan. Model Pembelajaran Berpasangan Spencer Kagen (993:9) berpasangan adalah model pembelajaran yang juga untuk melatih rasa sosial siswa, kerja sama dan kemampuan memberi penilaian. Kerangka Pikir Salah satu solusi yang dapat dilakukan guru olahraga untuk meningkatkan kemampuan gerak

7 dasar chest pass pada siswa kelas VII SMP Negeri 7 Bandar Lampung adalah penggunaan berkelompok dan berpasangan. Diharapkan dengan penggunaan berkelompok dan berpasangan pada gerak dasar chest pass, siswa dapat belajar gerak dasar chest pass dengan optimal sehingga indikator pembelajaran dapat tercapai. Hipotesis Berdasarkan uraian di atas maka hipotesis dalam penelitian ini adalah : Ho : Tidak ada pengaruh model pembelajaran berkelompok terhadap pass. Ha : Ada pengaruh model pembelajaran berkelompok terhadap pass. Ho 2 : Tidak ada pengaruh model pembelajaran berpasangan terhadap pass. Ha 2 : Ada pengaruh model pembelajaran berpasangan terhadap pass. H o 3: Tidak ada perbedaan yang lebih baik antara model pembelajaran berkelompok dengan model pembelajaran berpasangan terhadap pass. H a 3: Ada perbedaan yang lebih baik antara berkelompok dengan berpasangan terhadap kemampuan gerak dasar chest pass. III. METODOLOGI PENELITIAN Metode Penelitian Setiap kegiatan penelitian yang dilakukan membutuhkan datadata yang valid, agar isi dari penelitian bisa dipertanggung jawabkan kebenarannya. Untuk mendapatkan data yang valid, hasil data yang diperoleh dalam penelitian harus dianalisis dengan menggunakan metode penelitian yang logis dan rasional agar tingkat validitas data yang bisa dipertanggung jawabkan. Menurut Margono (200:) metode penelitian adalah semua kegiatan pencarian, penyelidikan dan percobaan secara alamiah dalam suatu bidang tertentu, untuk mendapatkan fakta-fakta atau prinsip-prinsip baru yang bertujuan untuk mendapatkan pengertian baru dan menaikkan tingkat ilmu serta teknologi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimen komparatif atau eksperimen semu. Dikatakan eksperimen komparatif atau eksperimen semu karena di dalam kedua pelakuan ini tidak ada kontrol.

8 Variabel Penelitian Menurut Arikunto (997:96) Variabel adalah objek penelitian, atau apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian. Variabel dalam penelitian ini menggunakan 2 (dua) variabel bebas dan (satu) variabel terikat. a. Variabel Bebas (X) Variabel bebas merupakan variabel yang mempengaruhi atau menyebabkan. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah berkelompok (X) dan berpasangan (X2). b. Variabel Terikat (Y) Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi atau variabel akibat. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah kemampuan gerak dasar chest pass. Data Penelitian Menurut sumber pengambilannya, data dibedakan atas dua, yaitu : a. Data primer adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan oleh orang yang melakukan penelitian atau yang bersangkutan yang memerlukannya, data primer disebut juga data asli atau data baru. b. Data sekunder adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan dari sumbersumber yang telah ada. Data tersebut biasanya diperoleh dari perpustakaan atau dari laporan-laporan peneliti terdahulu. Populasi dan Sampel. Populasi Arikunto (2002:30) populasi merupakan keseluruhan subjek penelitian. Dan dalam penelitian ini yang digunakan sebagai objek penelitian adalah siswa SMP N 7 Bandar Lampung kelas VII yang berjumlah 236 siswa yang terdiri dari putra dan 25 putri. 2. Sampel Margono (200:2) sampel adalah sebagai bagian dari populasi, sebagai contoh (monster) yang diambil dengan menggunakan caracara tertentu. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 32 siswa. Teknik Pengambilan Data Tes dan pengukuran dalam penelitian ini dilaksanakan untuk mendapatkan data tentang keterampilan gerak dasar chest pass dalam bola basket. Cara pengambilan data adalah dengan melakukan tes kualitas gerak dasar chest pass dalam bola basket mulai dari tahap awal sampai tahap gerak lanjut. Instrumen Penelitian Instrumen adalah alat atau fasilitas yang digunakan penelitian dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik, sehingga mudah diolah

9 (Arikunto, 2002: 36). Salah satu instrumen yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah skala Guttman. Skala Guttman dipergunakan untuk menilai sikap yang butirbutirnya berkaitan satu sama lain (Margono, 200:79). Teknik Analisis Data Sebelum menggunakan instrumen untuk mengambil data, maka instrumen yang digunakan perlu diujicobakan terlebih dahulu untuk mengetahui tingkat validitas dan reliabilitas instrumen tersebut. Uji coba instrumen dimaksudkan untuk mengetahui apakah instrumen yang disusun benarbenar instrumen yang baik. Selanjutnya data yang dianalisis adalah data dari hasil tes awal dan akhir. Menghitung hasil tes awal dan akhir menggunakan teknik analisa data uji t. Adapun syarat dalam menggunakan uji t adalah :. Uji Normalitas Rumus yang digunakan adalah: x i X Zi SD Keterangan : SD : Simpangan baku Z : Skor baku x : Row skor X : Rata-rata 2. Uji Homogenitas Menurut Sudjana (2005: 250) untuk pengujian homogenitas 4. digunakan rumus sebagai berikut: F 3. Uji t t hitung S gab VariansTerbesar VariansTerkecil ( n S X gab 4. Uji Pengaruh T hitung ) x S n S 2 n X 2 n 2 ( n2 ) x S n 2 2 B B n IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Deskripsi Data Deskripsi data penelitian ini adalah penyajian data pass dalam bermain basket siswa yang diajar menggunakan model pembelajaran berkelompok dan berpasangan. Analisis deskripsi data menggunakan analisis pemusatan data, penyebaran data, tabel frekuensi data dan histogram. Nilai rata-rata tes awal pass dalam bermain basket siswa yang diajar menggunakan model 2 2

0 pembelajaran berkelompok yaitu sebesar 62,97 dan mengalami peningkatan pada tes akhir dengan nilai rata-rata 78,77. Nilai rata-rata tes awal pass dalam bermain basket siswa yang diajar menggunakan model pembelajaran berpasangan yaitu sebesar 64,24 dan mengalami peningkatan pada tes akhir dengan nilai rata-rata 82,45. Terlihat bahwa nilai rata-rata pass dalam bermain basket pada siswa yang diberi pembelajaran dengan model pembelajaran berpasangan lebih tingggi dibandingkan dengan siswa yang diberi pembelajaran dengan berkelompok. Nilai rata-rata siswa yang diberi pembelajaran model berpasangan sebesar 82,45, sedangkan yang diberi pembelajaran berkelompok sebesar 78,77. Pembahasan Dari hasil analisis untuk penggunaan berkelompok dan berpasangan mengalami peningkatan yang signifikan, terhadap kemampuan gerak dasar chest pass pada siswa kelas VII di SMP Negeri 7 Bandar Lampung, hasil yang diperoleh dari kelompok yang menggunakan kedua model pembelajaran tersebut, terlihat bahwa kelompok dengan model pembelajaran berpasangan lebih besar dari berkelompok. Pengaruh ini dapat di lihat pada peningkatan nilai rata-rata hasil pass antara siswa yang menggunakan model pembelajaran berkelompok dan berpasangan, sehingga dapat disimpulkan bahwa peningkatan pass yang menggunakan model pembelajaran berpasangan lebih baik, efektif, dan efisien dibandingkan dengan model pembelajaran berkelompok. V. SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat ditarikan simpulan sebagai berikut:. Ada pengaruh yang signifikan dari berkelompok terhadap pass pada siswa kelas VII di SMP Negeri 7 Bandar Lampung. 2. Ada pengaruh yang signifikan dari berpasangan terhadap pass pada siswa kelas VII di SMP Negeri 7 Bandar Lampung. 3. Tidak ada perbedaan antara berkelompok dengan model pembelajaran berpasangan terhadap kemampuan gerak dasar chest pass pada siswa kelas VII di SMP Negeri 7 Bandar Lampung.

Saran. Untuk guru pendidikan jasmani penerapan model pembelajaran sangat membantu untuk tercapainya tujuan pembelajaran, terutama dalam peningkatan pass; 2. Untuk peneliti lainnya, khususnya mahasiswa penjaskes dapat terus menerus memperbaiki penelitian ini dalam melakukan penelitian selanjutnya; 3. Untuk siswa diharapkan agar terus melatih dan mengembangkan penguasaan pass khususnya dalam keterampilan psikomotor dan geraknya; 4. Untuk Program Studi Penjaskes dapat dijadikan salah satu kajian dalam mengembangkan kemampuan gerak dasar chest pass dengan menggunakan model pembelajaran berkelompok dan berpasangan. DAFRAT PUSTAKA Abidin, Akros. 999. Bola Basket Kembar. Raja Grafindo Persada. Jakarta. Arikunto, Suharsimi. 997. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Revisi ke-v. Rineka Cipta. Jakarta. 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Revisi ke-vi. Rineka Cipta. Jakarta. Hans, William. 2009. Cara Bermain Basket Dengan Baik. (http://hwbasketball.blogsp ot.com/2009/0/carabermain-basket-denganbaik-dan.html). Diakses tanggal 25 Agustus 202, Pukul 3.3 Husin, Sudirman. 2008. Falsafah Pendidikan Jasmani. Disajikan dalam Seminar Lokakarya Pendidikan Jasmani dan Olahraga. Bandar Lampung. Margono. 200. Metodelogi Penelitian Pendidikan. Rineka Cipta. Jakarta. Sanjaya, Wina. 2007. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Rineka Cipta. Bandung Satori, Djama'an. 2008. Profesi Keguruan. Universitas Terbuka. Jakarta. Tarigan, Herman. 2009. Pengetehuan Umum Olahraga. Universitas Lampung Uno, Hamzah. 2007. Model Pembelajaran. Bumi Aksara. Gorontalo Wissel,hal.996. Bola Basket. Raja Grafindo. Jakarta.

2