Kata Kunci : Strategi Sustained Silent Reading (SSR), membaca pemahaman, dan hasil belajar. Abstract

dokumen-dokumen yang mirip
Meningkatkan Kemampuan Menyimak melalui Media Boneka Tangan pada Siswa Kelas II SDN Nogosari 04 Kecamatan Rambipuji Kabupaten Jember

MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF MELALUI MEDIA PUZZLE PADA SISWA KELAS III SDN GRENDEN 02 PUGER JEMBER

Meningkatkan Hasil Belajar Bercerita Melalui Media Boneka Tangan Pada Siswa Kelas II SDN Dukuhmencek 01 Sukorambi Jember

Pendahuluan. Rizkya et al., Peningkatan Kemampuan Menyusun Kata menjadi Kalimat Tanya...

Wardhani et al., Peningkatan Kemampuan Menulis Karangan Narasi...

Rahman et al., Peningkatan Keterampilan Menulis Karangan Narasi Sugestif...

Kata Kunci: aktivitas belajar siswa, hasil belajar siswa, pendidikan matematika, teori Bruner dalam metode diskusi kelompok.

Mukarromah et al., Penerapan Model Pembelajaran...

Abstrak. Abstract. Pendahuluan. Cahyo et al., Penigkatan Hasl Belajar Menyimak...

Kata Kunci : Model pembelajaran kooperatif TPS, Kemampuan membaca pemahaman, Penelitian tindakan kelas.

Pendahuluan. Wardani et all, Penerapan Model Pembelajaran...

Rohmawati et al., Penerapan Metode Role Playing...

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERCERITA MELALUI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN PAIRED STORYTELLING

Kata Kunci: metode inkuiri, kemampuan berpikir kritis, hasil belajar, kegiatan ekonomi

Pendahuluan. Kharisma et all, Peningkatan Keterampilan Menulis Pengumuman...

Peningkatan Kemampuan Siswa Mengungkapkan Isi Cerita melalui Metode Sosiodrama Kelas V SDN 9 Tulungrejo Glenmore Banyuwangi Tahun Pelajaran 2012/2013

Jln. Kalimantan 37, Jember

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA KELAS IV MELALUI PENDEKATAN QUANTUM TEACHING SDN 15 V KOTO KAMPUNG DALAM

Abstrak. Kata Kunci : menyimak wawancara, model think pair share, penerapan model think pair share, peningkatan kemampuan menyimak wawancara.

Pendahuluan. Wardani et all, Pendekatan Kontekstual...

Widoyo et al., Penerapan Metode Open-Ended...

Ari et al., Peningkatan Keterampilan Berbicara... 1

Pendahuluan. Abstrak. Abstract. Azizah et al., Peningkatan Motivasi dan Hasil...

Pendahuluan. Meris et al., Meningkatkan Kemampuan Menulis...

Kata Kunci: Hasil Belajar, Keterampilan Proses,, Media Lingkungan,, Metode Eksperimen, Pembelajaran IPA. Abstract

agnestria et al., Pengaruh Penggunaan Strategi Aktivitas Membaca Berpikir Terbimbing...

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TIME TOKEN

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA SISWA KELAS IV DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA MELALUI MODEL PROBLEM BASED LEARNING

Pendahuluan. Meliana et al., Penerapan Metode Permainan... 1

Chandayu et al., Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TSTS...

Fadilah et al., Peningkatan Keterampilan Berbicara... 1

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TIME TOKEN

Dewi Mayangsari dkk, Penerapan Metode Eksperimen Untuk Meningkatkan Aktivitas...

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA MENGGUNAKAN PENDEKATAN BRAIN BASED LEARNING DI SDN 20 KURAO PAGANG

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA

ARTIKEL PENELITIAN. oleh. RiaParamita NPM

Penerapan Metode Diskusi untuk Meningkatkan Keterampilan Siswa Kelas V SD Negeri 111 Pekanbaru

PENGGUNAAN METODE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA

PENERAPAN MODEL PICTURE AND PICTURE

Penerapan Metode Bermain Peran Untuk Meningkatkan Keterampilan Berbicara Siswa Kelas V SDN Tegalsari 04 Ambulu Jember

PENINGKATAN KEMAMPUAN SISWA MEMAHAMI ISI CERITA MELALUI METODE DISKUSI SISWA KELAS IV SDN NO. 2 TIBO KEC. SINDUE TOMBUSABORA

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN METODE DRILL

Rahmawati et al., Metode Problem Solving...

Nisa et al., Penerapan Metode Eksperimen...

BAB III METODE PENELITIAN

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MODEL TALKING STICK PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS IV DI SDN 10 SUNGAI SAPIH PADANG

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Bung Hatta Padang

Prakoso et al., Peningkatan Keterampilan Pemecahan Masalah dan Hasil Belajar IPA Biologi...ister

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION

Hannaning dkk : Penerapan pembelajaran Berbasis Inkuiri untuk Meningkatkan Kemampuan

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE SURVEY, QUESTION, READ, RECITE, AND REVIEW (SQ3R)

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PERMULAAN MELALUI METODE GLOBAL PADA SISWA KELAS I SD NEGERI KAPUKANDA ARTIKEL JURNAL

Rahayu et al., Peningkatan Aktivitas Belajar...

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN DENGAN MENGGUNAKAN MODEL SCRAMBLE PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 04 KAMPUNG OLO PADANG

PENGGUNAAN METODE DRILL UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS TEGAK BERSAMBUNG

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MEMBACA SISWA KELAS V DENGAN MENGGUNAKAN STRATEGI INDEX CARD MATCH SD NEGERI 04 PUNGGUANG KASIAK KABUPATEN PADANG PARIAMAN

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) DENGAN MEDIA VIDEO UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENYIMAK CERITA

Wulandari et al., Template untuk Penulisan Artikel Ilmiah Mahasiswa UNEJ...

PENGGUNAAN MEDIA BENDA KONKRIT BERBASIS PENDEKATAN SAINTIFIK UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Bung Hatta yenisusanti Abstract

SILVIA HANDAYANI. MEGA PUTRI, M.Pd. REDO ANDI MARTA, M.Pd. ABSTRACK

Widanti et al., Penerapan Teknik Mind Mapping...

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PBM) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS IVA SDN 4 PEKANBARU

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYIMAK MELALUI PENERPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL)

Kata Kunci: model pembelajaran ARIAS, aktivitas belajar siswa, hasil belajar siswa

Pendahuluan. Windarto et al., Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif. 1

APPLICATION OF LEARNING INKUIRI LEARNING MODEL TO IMPROVE IPS LEARNING RESULT IN STUDENT CLASS IV SD NEGERI 15 PANGKALAN NYIRIH RUPAT

Keywords: Audiovisual media, writing skills, folklore

Rahman et al., Penerapan Model Pembelajaran Peta Konsep Pohon Jaringan... 1

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN MELALUI PENERAPAN STRATEGI PQ4R KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI GEMBONGAN

Abstract. Fitrianna et all, Metode Role Playing...

Pendahuluan. Setiawan et al., Penerapan Metode Eksperimen...

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA SISWA KELAS V DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED TEACHING

PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN SQ3R ( SURVEY, QUESTION, READ, RECITE, REVIEW

Kata Kunci: pendekatan SAVI melalui metode eksperimen, aktivitas belajar siswa dan hasil belajar siswa

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER

Kata Kunci: aktivitas belajar siswa, hasil belajar siswa, model kooperatif tipe CIRC (Cooperative Integrated Reading and Composition)

Rohmah Mujibatur., Penerapan Metode Role Playing dengan Media Gambar...

Kata kunci: metode Storytelling, keterampilan menyimak, dongeng. 1) Mahasiswa Program Studi PGSD FKIP UNS 2,3) Dosen Program Studi PGSD FKIP UNS

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION

Anggraeni et al., Peningkatan Keterampilan Membaca Pemahaman...

PENERAPAN PEMBELAJARAN METODE LATIHAN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS VI SD NEGERI 007 KAMPUNG BARU KECAMATAN UKUI

Keywords : CIRC, Improving Skills, Reading Comprehension

Rahayu 6, Chumi Z F 7, Ika L R 8

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR ILMU PENGETAHUAN SOSIAL SISWA KELAS IIC SDN 91 PEKANBARU

Antologi PGSD Bumi Siliwangi, Volume 1, Nomor 1, Desember 2013

Dalmawati¹, Wirnita Eska¹, Zulfa Amrina¹. ¹Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Bung Hatta

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA SISWA KELAS I DENGAN METODE ABJAD DAN KARTU GAMBAR DI SDN 06 NAN SABARIS KABUPATEN PADANG PARIAMAN

MODEL KOOPERATIF TIPE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOTITION

Pendahuluan. Keywords: Mastery Learning, Student Activities, Result Of Learning

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PKn

IMPLEMENTATION PROBLEM SOLVING LEARNING METHOD TO INCREASE STUDY RESULT OF IPS IV CLASS STUDENTS IN SDN 163 PEKANBARU

Peningkatan Hasil Belajar Menceritakan Kembali Cerita Anak Melalui Media Audio Visual Siswa Kelas IIB SDN Ajung 01 Jember Tahun Pelajaran 2012/2013

Kata Kunci: Aktivitas Belajar, Hasil Belajar, Metode Bermain Peran (Role Playing), Penelitian Tindakan Kelas.

ARTIKEL PENELITIAN. PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV PEMBELAJARAN PKn DENGAN STRATEGI INDEX CARD MATCH DI SDN 06 KECAMATAN IV JURAI

PENGGUNAAN MODEL COOPERATIVE SCRIPT DENGAN BAHAN BACAAN KORAN UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA INTENSIF DI KELAS IV SDN PENEKET TAHUN AJARAN

Program Studi Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Riau ABSTRACT

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MEMBACA SISWA KELAS IV MELALUI MODEL COMPLETE SENTENCE DI SDN 46 KOTO PANJANG PADANG

Akbar et al., Peningkatan Minat dan Hasil Belajar...

Ningsih et al., Peningkatan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa...

Transkripsi:

1 PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN MELALUI STRATEGI SUSTAINED SILENT READING (SSR) PADA KELAS III SDN 3 GEMAHARJO TRENGGALEK TAHUN PELAJARAN 2012/2013 (Improving Reading Comprehension Skill Through Sustained Silent Reading (SSR) Strategy to The Third Grade SDN 3 Gemaharjo Trenggalek, Academic Year 2012/2013) Gheanurma Ekahasta Novarina, Hari Satrijono, Suhartiningsih Jurusan Ilmu Pendidikan, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Jember (UNEJ) Jln. Kalimantan 18, Jember 68121 E-mail : Harisatrijono_fkip@unej.ac.id Abstrak Tujuan umum penelitian ini adalah memperbaiki hasil belajar membaca pemahaman pada kelas III SDN 3 Gemaharjo Trenggalek. Tujuan khusus adalah untuk mendeskripsikan pelaksanaan penerapan strategi Sustained Silent Reading (SSR) dan meningkatkan hasil belajar membaca pemahaman melalui strategi Sustained Silent Reading (SSR). Masalah yang ditemukan dalam pembelajaran bahasa Indonesia di SDN 3 Gemaharjo Trenggalek adalah membaca khususnya membaca pemahaman karena kebiasaan siswa masih membaca bersuara sehingga kurang berkonsentrasi dalam memahami isi wacana dan hasil belajar siswa masih rendah. Untuk mengatasi masalah tersebut, peneliti menggunakan strategi Sustained Silent Reading (SSR) yang merupakan kegiatan membaca di dalam hati yang dibatasi waktu dan salah satu bagian dari pendekatan Whole Languasge. Setelah pelaksanaan tindakan hasil dari proses pembelajaran membaca pemahaman melalui strategi SSR adalah mengalami peningkatan yaitu ketuntasan siswa 72% pada siklus I menjadi 92% pada siklus II, sedangkan ketidaktuntasan siswa 28% pada siklus I mengalami penurunan menjadi 8% pada siklus II. Berdasarkan hasil belajar dapat disimpulkan bahwa melalui strategi SSR dapat meningkatkan hasil belajar membaca pemahaman siswa kelas III SDN 3 Gemaharjo Trenggalek. Kata Kunci : Strategi Sustained Silent Reading (SSR), membaca pemahaman, dan hasil belajar Abstract The general aim of this research is to improve the learning outcomes of reading comprehension in the third grade at SDN 3 Gemaharjo Trenggalek. The spesific aim is to describe the implementation of the strategy Sustained Silent Reading (SSR) and improve learning outcomes of reading comprehension through the strategy Sustained Silent Reading (SSR). The problems identified in learning Indonesian language at SDN 3 Gemaharjo Trenggalek was especially how to understand reading since students' habit was reading aloud so concentrated less in finding the content of the text and students' learning outcomes was low. To overcome the problems, the reseacher used Sustained Silent Reading (SSR) strategy which focuses on silent reading activities limited by time and which one part of Whole Language appoarch. After the implementation of the outcome of the action learning process through reading comprehension SSSR strategy increase the students' mastery 72% in the first cycle to 92% in the second cycle, while not completely 28% students in the first cycle decreased to 8% in the second cycle. Based on the result, it can be concluded that the learning outcomes through SSR strategy improved learning outcomes of reading comprehension of third grade students at SDN 3 Gemaharjo Trenggalek. Keywords: Sustained Silent Reading (SSR) strategy, reading comprehension, and learning outcomes

2 Pendahuluan Pembelajaran bahasa Indonesia diharapkan sesuai dengan KTSP dan guru harus lebih kreatif dalam menggunakan strategi atau metode pembelajaran yang mendukung pembelajaran itu. Sesuai dengan KTSP pada kelas III semester II pada kegiatan membaca adalah memahami teks dengan membaca intensif (150-200 kata) dan membaca puisi. Guru harus mencapai tujuan pembelajaran yang sesuai dengan KTSP sehingga siswa menguasai keterampilan membaca sesuai tingkatan kelasnya. Secara umum bahasa dapat didefinisikan sebagai alat komunikasi verbal. Istilah verbal dipergunakan untuk membedakan bahasa dari alat-alat komunikasi lainnya seperti bahasa tubuh, bahasa binatang, dan kode-kode Morse. Istilah verbal mengandung pengertian bahasa yang dipergunakan sebagai alat komunikasi pada dasarnya adalah lambang-lambang bunyi yang bersistem, yang dihasilkan oleh artikulator (alat bersuara) manusia, dan sifatnya manasuka (arbitary) serta konvensional. (Tampubolon, 1987:1) Dalam pembelajaran bahasa Indonesia mencangkup empat aspek keterampilan, yaitu keterampilan menyimak, keterampilan membaca, keterampilan menulis, dan keterampilan berbicara. Dalam proses pembelajaran bahasa, keempat keterampilan tersebut merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan dan saling mempengaruhi satu sama lain. Salah satu keterampilan yang terpadu adalah keterampilan membaca. Keterampilan membaca merupakan bagian terpadu dari kemampuan berbahasa karena membaca merupakan bagian integral dari seluruh isi pembelajaran dalam program pendidikan. Pendekatan berbahasa dapat digunakan dalam pengajaran membaca karena kemampuan membaca semakin cukup penting dalam kehidupan bermasyarakat yang semakin kompleks. Masalah yang ditemukan pada kelas III SDN 3 Gemaharjo Trenggalek adalah membaca pemahaman. Pembelajaran masih berpusat pada guru (teacher centered) dimana guru hanya meminta siswa membaca kemudian mengerjakan soal dan terkadang tidak memberikan penilaian terhadap hasil kerjanya. Pemerolehan pemahaman siswa tidak dapat diketahui sehingga kegiatan membaca hanya dapat diketahui dengan menjawab pertanyaan dimana siswa masih membuka kembali wacana jika siswa tidak bisa mengisi lembar kerjanya. Berdasarkan hasil wawancara dan observasi pada tanggal 5 Januari 2013 yang dilakukan di kelas III SDN 3 Gemaharjo Trenggalek, diketahui nilai KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) yang telah ditetapkan guru untuk mata pelajaran Bahasa Indonesia adalah 65. Dari 25 siswa, hanya terdapat 4 % (1 dari 25 siswa) yang kurang lancar dalam membaca dan tidak memahami isi bacaan sedangkan 96% (24 siswa lainnya) sudah membaca dengan lancar tetapi kurang memahami isi wacana. Siswa yang kurang lancar membaca ditunjukkan dengan kurang lancarnya membaca kesatuan kalimat dan rendahnya intonasi dalam membaca. Siswa kurang memahami isi bacaan karena kebiasaan membacanya masih dengan intonasi keras sehingga menggangu siswa lainnya dalam memahami isi dalam wacana. Dalam pembelajaran membaca pemahaman guru kurang memperhatikan pemerolehan pemahaman siswa sehingga hasil belajar siswa masih rendah. Oleh karena itu, perlu adanya solusi untuk mengatasi masalah siswa yang kurang memahami isi wacana yang telah dibaca dengan metode atau strategi yang baik. Berdasarkan hasil observasi dan wawancara di atas, peneliti ingin mengatasi dan memperbaiki hasil belajar membaca pemahaman siswa kelas III tersebut menggunakan Strategi Sustained Silent Reading (SSR). SSR merupakan salah satu komponen dari Whole Language yang dikembangkan oleh Routman dan Frooze yang merupakan kegiatan membaca di dalam hati yang dibatasi oleh waktu yang merupakan lanjutan dari membaca permulaan (dalam Santoso, 2008:2.4). Melalui strategi SSR ini diharapkan siswa akan lebih berkonsentrasi dalam kegiatan membaca dan memahami isi dari bacaan yang diberikan. Kegiatan membaca melalui strategi Sutained Silent Reading (SSR) tidak hanya membaca dalam hati saja tetapi juga mengembangkan kemampuan siswa mengingat urutan peristiwa yang sudah dibaca serta membiasakan siswa membaca dalam hati berkelanjutan sampai membaca merupakan suatu kebutuhan bagi siswa Pencapaian sasaran membaca di dalam hati pada anak-anak sekolah hendaknya harus memperhatikan keterampilan yang dimiliki oleh pembaca dalam hati (Satrijono, 2009:56) yaitu proses membaca dilaksanakan tanpa adanya gerakan kepala, bibir, jangan memikirkan isi bacaan, memahami bacaan secara di dalam hati, berkonsentrasi secara fisik maupun mental dan mengungkapkan kembali isi bacaan secara lisan ataupun tulisan yang dikehendaki oleh guru. Berdasarkan uraian di atas, untuk mengatasi permasalahan membaca pemahaman timbul ketertarikan untuk melakukan penelitian yang berjudul Peningkatan Keterampilan Membaca Pemahaman melalui Strategi Sustained Silent Reading (SSR) pada Kelas III SDN 3 Gemaharjo Trenggalek Tahun Pelajaran 2012/2013 sebagai upaya peningkatan hasil belajar membaca pemahaman siswa pada pembelajaran bahasa Indonesia di SD. Metode Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas. Penelitian ini dilaksanakan di SDN III Gemaharjo Trenggalek. Penelitian dilaksanakan pada semester genap tahun pelajaran 2012/2013. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas III SDN 3 Gemaharjo Kecamatan Watulimo Kabupaten Trenggalek yang berjumlah 25 siswa yang terdiri 11 siswa laki-laki dan 14 siswa perempuan. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode observasi, tes, wawancara dan dokumentasi. Langkah-langkah pelaksanaan pembelajaran pada siklus I dan II yaitu perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi. Kegiatan perencanaan, tindakan dan refleksi pada siklus II berbeda dengan siklus I karena siklus II merupakan perbaikan dari siklus 1 sehingga pembelajaran berjalan lebih baik. Kegiatan perencanaan antara lain peneliti melakukan beberapa hal meliputi: memilih cerita begambar dan berwarna yang menarik dan sesuai dengan tingkatan kelas siswa sebanyak jumlah siswa atau lebih; merancang RPP

3 berdasarkan kompetensi dasar dan refleksi pada saat pra tindakan; menyiapkan postest dengan materi membaca pemahaman sesuai dengan teks bacaan; menyiapkan rubrik penilaian; menyiapkan kamera sebagai dokumentasi berupa foto tentang kegiatan pembelajaran menggunakan strategi Sustained Sustained Silent Reading (SSR); dan melakukan kerjasama dengan guru sebagai pengamat. Dalam kegiatan ini observer mengamati bagaimana aktivitas guru dan siswa dalam menerapkan strategi SSR dalam pembelajaran. Tindakan pembelajaran yang dilakukan sebelum posttest siklus I dan II, peneliti memberikan 48 cerita yang berbeda, bergambar dan berwarna seperti legenda, fabel, cerita berseri, dan lain-lain selama seminggu. Kegiatan ini dilaksanakan untuk membiasakan siswa membaca di dalam hati yang dilaksanakan kurang lebih 5 menit sebelum atau sesudah pembelajaran dengan memberikan kesempatan siswa memilih sendiri cerita yang ingin dibacanya karena kemampuan dan kegemaran jenis membaca setiap siswa berbeda-beda. Hasil pemerolehan pemahaman diperoleh dari tes akhir yaitu menjawab pertanyaan dan menuliskan pesan moral yang tersirat pada cerita dan kemampuan siswa menceritakan kembali di depan kelas selama pembelajaran SSR. Kegiatan observasi dilakukan selama proses pembelajaran berlangsung. Kegiatan ini dilaksanakan dengan bantuan guru kelas III SDN 3 Gemaharjo sebagai observer. Objek yang diamati adalah aktivitas guru (peneliti) dalam mengelola pembelajaran dan aktivitas siswa selama pembelajaran berlangsung pada lembar observasi yang telah disediakan. Kriteria Penilaian Tes Kemampuan Membaca Pemahaman. Selanjutnya kegiatan refleksi merupakan upaya untuk mengkaji atau mengevaluasi segala sesuatu yang terjadi selama proses pembelajaran berlangsung, baik yang telah dicapai maupun yang belum dicapai. Kegiatan ini dilakukan untuk mengetahui kekurangan-kekurangan pada siklus I dan hasil dari refleksi ini akan diperbaiki pada siklus berikutnya. Pedoman ketuntasan hasil belajar dalam belajar yaitu secara individu dan secara klasikal. Adapun kriteria penilaian dalam penelitian ini adalah: Tabel 1. Pedoman Penskoran Tes Kemampuan Membaca Pemahaman No Nama 1 2 Tes Tulis (50) Menjawab Pertanyaan (25) Menulis kan pesan Moral (25) Aspek yang Dinilai Tes Lisan (Kemampuan menceritakan kembali) (50) Keberan ian (15) Kesesuai an Cerita (20) Keruntuta n kalimat (15) Total Nilai (100) Dari aspek kriteria penilaian di atas, maka dapat disimpilkan ketuntasan hasil belajar siswa yang ditentukan dengan menggunakan rumus sebagai berikut : 1) Ketuntasan Hasil Belajar Secara individu, siswa dianggap telah tuntas belajar apabila dapat mencapai tingkat penguasaan minimal 65 % atau mendapat nilai tes 65. Ketuntasan belajar siswa secara indvidu dapat dihitung dengan rumus berikut : Np = R / SM X 100% Keterangan : Np = nilai presentase R = jumlah skor yang dicapai SM = jumlah skor maksimal 100% = konstanta 2) Ketuntasan Klasikal Dalam suatu kelas akan mengalami ketuntasan belajar secara klasikal apabila terdapat 75% dari jumlah siswa telah mencapai > 75. Menurut Purwanto (1990:103) ketuntasan klasikal dihitung dengan rumus berikut : KMK = NK / N x 100% Keterangan : KMK = Ketuntasan Maksimal Klasikal Nk = Jumlah siswa yang memperoleh nilai diatas ketuntasan minimum individu ( 65 ) N= Jumlah siswa yang mengikuti tes 65% = tuntas Kriteria taraf keberhasilan tidakan : Hasil dan Pembahasan 1) Pelaksanaan Penerapan Strategi Sustained Silent Reading (SSR) yang Dapat Meningkatkan Keterampilan Membaca Pemahaman. Kegiatan membaca di dalam hati dilakukan seminggu sebelum siklus I dan II. Peneliti menyediakan 48 cerita bergambar yaitu fabel, legenda, cerita pendek, dongeng, dan cerita berseri. Pemberian macam-macam cerita dilakukan untuk membiasakan siswa membaca di dalam hati agar memperoleh pemahaman membaca dengan memilih sendiri cerita yang ingin dibacanya. Untuk mengetahui pemerolehan pemahaman siswa dilakukan dengan menyediakan postes yang dilaksanakan dalam 2 siklus dimana terdiri 2 pertemuan. Pertemuan pertama, siswa diminta membaca cerita yang sudah disediakan dalam LKS dan mengerjakan soal serta menuliskan pesan moral yang tersirat, sedangkan pertemuan kedua siswa diminta menceritakan kembali sesuai pemahamannya. 1.1 Siklus I Kegiatan pembelajaran siklus I berjalan cukup lancar tetapi ada kekurangannya. Secara klasikal siswa mampu menjawab pertanyaan, menuliskan pesan moral dan menceritakan kembali di depan kelas. Namun beberapa

4 siswa kesulitan menuliskan pesan moral dan menceritakan kembali. Kesulitan menuliskan pesan moral karena pesan disampaikan secara tersirat, sedangkan kesulitan siswa menceritakan kembali dikarenakan siswa belum terbiasa berbicara di depan kelas dan kurang memahami cerita. Selanjutnya, untuk mengatasi masalah kesulitan menuliskan pesan moral, guru membimbing siswa dengan memberikan beberapa pertanyaan tentang isi cerita yang merangsang siswa menemukan pesan yang akan dilakukan pada siklus II. Mengatasi masalah kesulitan menceritakan kembali yaitu dengan guru harus memberikan motivasi dan gambar pada cerita yang dicetak sehingga siswa yang kesulitan lebih mudah dan lancar menceritakan kembali yang akan dilakukan pada siklus II 1.2 Siklus II Pembelajaran siklus II berjalan dengan lancar dan lebih baik dari siklus I karena guru sudah melakukan rencana ulang untuk mengatasi masalah pertemuan sebelumnya. Setelah guru memberikan bimbingan kepada siswa dengan menanyakan beberapa pertanyaan yang merangsang siswa menemukan pesan moral pada cerit sehingga siswa mampu menemukan dan menuliskan sendiri pesanya. Siswa yang kesulitan menceritakan kembali sudah lancar bercerita karena guru memberikan motivasi dan gambar pada cerita sehingga mengalami peningkatan kemampuan bercerita di depan kelas. 2) Hasil Belajar Membaca Pemahaman melalui Strategi Sustained Silent Reading (SSR) pada Kelas III SDN 3 Gemaharjo Trenggalek 2.1 Analisis Hasil Belajar Siklus I Berdasarkan hasil tes lisan dan tes tulis dapat dianalisis hasil belajar siswa kelas III dengan ketuntasan 72% secara klasikal dan ketidak tuntasan mencapai 28%. Hasil belajar siswa dapat dilihat sebagai berikut: Tabel 2. Hasil Belajar Membaca Pemahaman Secara Klasikal Siklus I No. Kriteria siswa Prosentase % Keteranngan 1. < 65 7 28 % Tidak tuntas 2. 65 18 72 % Tuntas Jumlah 25 100% Berdasarkan tabel di atas dapat dijelaskan bahwa pada siklus I jumlah siswa yang tuntas (memenuhi KKM 65) dalam pembelajaran membaca pemahaman dengan mengerjakan posttest sebanyak 72% (18 dari 25 siswa), sedangkan siswa yang tidak tuntas sebanyak 28% (7 dari 25 siswa) di kelas. Siswa yang tidak tuntas karena siswa mengalami kesulitan dalam menuliskan pesan moral dan menceritakan kembali isi cerita yang telah disajikan. siswa pada nilai berdasarkan menjawab soal dan menceritakan kembali lebih baik dibandingkan siklus 1. Hal ini dapat dijabarkan pada tabel di bawah ini. Tabel 3. Hasil Belajar Membaca Pemahaman Secara Klasikal Siklus II No. Kriteria siswa Prosentase % Keteranngan 1. < 65 2 8% Tidak tuntas 2. 65 23 92 % Tuntas Jumlah 25 100% Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa ketuntasan klasikal hasil belajar mengalami peningkatan yaitu dari 72% (18 dari 25 siswa) menjadi 92 % (23 dari 25 siswa). Ketidaktuntasan klasikal hasil belajar mengalami penurunan yaitu 28% (7 dari 25 siswa) menjadi 8% (2 dari 25 siswa). 2.3 Peningkatan Hasil Belajar Membaca Pemahaman Persentase hasil belajat siswa pada siklus I dan siklus II menunjukkan adanya perbedaan. Pada tabel di bawah ini disajikan perbandingan antar ketuntasan klasikal pada siklus I dan siklus II. Tabel 4. Persentase Hasil Belajar Membaca Pemahaman No Kriteria Siklus II Siklus I Selisih Siklus II-I 1. Tuntas 92% 72% 20% 2. Tidak Tuntas 8% 28% -20% Jumlah 100% 100% 0,0% Dari tabel di atas, diperoleh data bahwa perbandingan ketuntasan hasil belajar siswa pada siklus II dan siklus I mengalami peningkatan dengan selisih 20 %. Hasil perbandingan ketidak tuntasan hasil belajar mengalami penurunan sebesar -20%. Untuk mengetahui perbandingan peningkatan rata-rata hasil belajar secara klasikal dapat dilihat pada tabel di bawah ini. Peningkatan hasil belajar secara klasikal mengalami peningkatan pada kriteria ketuntasan yaitu 68% pada prasiklus menjadi 72% pada siklus I dan meningkat lagi menjadi 92% pada siklus II. Sedangkan ketidak tuntasan hasil belajar secara klasikal mengalami penurun yaitu dari 32% pada prasiklus menjadi 28% pada siklus I dan menurun lagi menjadi 8%. 2.2 Analisis Hasil Belajar Siklus II Hasil belajar membaca pemahaman pada siklus II telah mengalami peningkatan dari siklus I. Ketuntasan klasikal

5 Daftar Pustaka Kesimpulan dan Saran 1. Pelaksanaan penerapan strategi Sustained Silent Reading (SSR) yang dapat meningkatkan keterampilan membaca pemahaman dilaksanakan dalam 2 siklus terdiri atas 2 pertemuan. Pada siklus I berjalan cukup baik namun, ada beberapa siswa kesulitan menuliskan pesan moral dan menceritakan kembali. Guru belum membimbing siswa yang kesulitan menemukan pesan moral dengan memberikan pertanyaan yang merangsang siswa menemukan sendiri pesan moralnya. Siswa yang kesulitan menceritakan kembali dibantu guru dengan bantuan gambar sehingga siswa mengingat keruntutan cerita. Pada siklus II, pembelajaran berjalan sangat lancar dan efisien karena beberapa siswa yang kesulitan menuliskan pesan moral sudah mampu mengerjakan setelah dibimbing oleh guru. Siswa yang kurang lancar menceritakan kembali di depan kelas, mampu bercerita secara lancar karena guru membantu siswa dengan bantuan gambar sehingga siswa mengingat jalannya cerita. [1] Depdiknas, 2006. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Sekolah Dasar. Jakarta: Badan Standar Nasional Pendidikan. [2] Satrijono, H. 2009. Keterampilan Bahasa Indonesia. Jember: Departemen Pendidikan Nasional Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas Jember. [3] Sutarno. 2008. Pembelajaran Bahasa Indonesia SD. Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional Tampubulon, DP. 1987. Kemampuan Membaca (Teknik Membaca Efektif dan Efisien). Bandung: Angkasa [4] Purwanto, N. 2001. Prinsip-Prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran. Bandung: PT Remaja Rosdakarya 2. Peningkatan Hasil Belajar Membaca Pemahaman Siswa melalui Strategi Sustaine Silent Reading (SSR) pada kegiatan siklus I, rata-rata ketuntasan klasikal 75.84 menjadi 81.48 pada siklus II. Dari data tersebut mengalami peningkatan sebesar 5.64. Pernyataan ini dapat dibuktikan dengan analisis persentase hasil belajar pada siklus I mencapai 72% atau 18 siswa mengalami ketuntasan dan 28% atau 7 siswa tidak tuntas. Pada siklus II hasil belajar siswa menjadi lebih baik mencapai 92% atau 23 siswa sudah tuntas dan 8% atau 2 siswa tidak tuntas. Dari data tersebut dapat disimpulkan hasil belajar pada siklus II mengalami peningkatan sebesar 20% dari siklus I, sedangkan jumlah siswa yang tidak tuntas mengalami penurunan 20%. Dalam penelitian ini, peneliti menyampaikan beberapa saran khususnya pembaca. Bagi guru, berdasarkan hasil penelitian hendaknya membiasakan siswa membaca di dalam hati sehingga siswa lebih berkonsentrasi dan memperoleh pemahaman dari wacana dan menceritakan kembali sesuai pemerolehan pemahamannya selain menjawab pertanyaan. Bagi peneliti lain, apabila akan melakukan penelitian melalui strategi SSR harus menyiapkan bahan penelitian lebih lengkap dan kreatifitas untuk mendukung dan mengembangkan strategi ini