BAB I PENDAHULUAN. Sadono Sukirno, Pengantar Teori Makroekonomi, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2002, hlm Ibid., hlm. 10.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kependudukan dan pertumbuhan ekonomi memiliki hubungan yang

ANALISA PERENCANAAN KEBUTUHAN TENAGA KERJA DI KABUPATEN INDRAGIRI HILIR

BAB I PENDAHULUAN. yang berhubungan dengan warga negaranya. Terlebih pada negara-negara yang

BAB I PENDAHULUAN. terkandung dalam analisis makro. Teori Pertumbuhan Ekonomi Neo Klasik

SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KESEMPATAN KERJA DI SUMATERA BARAT ( )

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya manusia ( Sadono Sukirno, 1996:33). Pembangunan ekonomi daerah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Indonesia merupakan negara yang memiliki jumlah penduduk yang sangat

BAB II TEORI DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. terdahulu oleh Arifatul Chusna (2013) dalam penelitiannya Pengaruh Laju

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. dari definisi ini bahwa pembangunan ekonomi mempunyai tiga sifat penting

BAB I PENDAHULUAN. lapangan atau peluang kerja serta rendahnya produktivitas, namun jauh lebih

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat menjadi meningkat (Atmanti, 2010). perekonomian. Secara lebih jelas, pengertian Produk Domestik Regional Bruto

BAB I PENDAHULUAN. sebagai khalifah Allah di dunia. Manusia dalam menjalankan kehidupan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Isi pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 diantaranya menyatakan

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian dan kesejahteraan suatu negara yaitu dengan meningkatkan faktor

BAB I PENDAHULUAN. perubahan dalam struktur dan corak kegiatan ekonomi. 1. perkembangan ekonomi dan mempercepat pertumbuhan ekonomi.

BAB 1 PENDAHULUAN. dijelaskan terlebih dahulu beberapa istilah yang terkait dengan judul. Adapun

PERTEMUAN 5 dan 6 PERTUMBUHAN EKONOMI DAN PERUBAHAN STRUKTUR EKONOMI

BAB I PENDAHULUAN. berkembang adalah adanya kegiatan ekonomi subsistence, yakni sebagian besar

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. rata-rata pendapatan riil dan standar hidup masyarakat dalam suatu wilayah. Oleh

BAB II TEORI DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB I PENDAHULUAN. kesejahteraan sosial, yaitu berupa kegiatan-kegiatan yang dilakukan suatu negara

Judul : Pengaruh Tingkat Pendidikan, Pengangguran, dan Pertumbuhan Ekonomi terhadap Kemiskinan di Provinsi Bali Nama : Ita Aristina NIM :

I. PENDAHULUAN. Salah satu faktor pendorong pertumbuhan ekonomi di Indonesia adalah

I. PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu indikator yang penting dalam

INDIKATOR MAKROEKONOMI KABUPATEN PAKPAK BHARAT

kecil daripada tingkat pertambahan penduduk, atau apakah perubahan dalam pertumbuhan merupakan suatu gambaran mengenai dampak kebijaksanaan

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian pada umumnya mengalami fluktuasi. Pertumbuhan ekonomi nasional yang

BAB I PENDAHULUAN. Pengangguran merupakan salah satu masalah yang selalu dihadapi dan sulit

ANALISIS PENYERAPAN TENAGA KERJA PERKOTAAN DI PROVINSI JAWA TIMUR SKRIPSI. Oleh: Ari Trisnawati JURUSAN EKONOMI PEMBANGUNAN FAKULTAS EKONOMI

BAB I PENDAHULUAN. saat ini sudah mencapai kondisi yang cukup memprihatinkan. Jumlah penganggur

BAB I PENDAHULUAN. menentukan keberhasilan pembangunan ekonomi. Dimana pertumbuhan ekonomi

BAB 1 PENDAHULUAN. berbagai perubahan mendasar atas struktur sosial, sikap-sikap masyarakat dan

I. PENDAHULUAN. Pembangunan merupakan proses multidimensional yang mencakup berbagai

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pertumbuhan ekonomi berarti perkembangan kegiatan dalam. perekonomian yang menyebabkan barang dan jasa yang diproduksi dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Penduduk Indonesia yang sebagian besar tinggal di daerah pedesaan

BAB II LANDASAN TEORI. (PDRB) di Kota Salatiga tahun Adapun teori-teori yang ditulis

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pembangunan ekonomi dapat diartikan sebagai suatu proses yang

BAB I PENDAHULUAN. 2005, hlm Tulus Tambunan, Pembangunan Ekonomi dan Utang Luar Negeri, Rajawali Pres,

BAB I PENDAHULUAN. 2012, hlm Edy Sutrisno, Manajemen Sumber Daya Manusia, Kencana Prenada Media Group, Jakarta,

I. PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi merupakan masalah ekonomi dalam jangka panjang. Pertumbuhan ekonomi yag pesat merupakan feneomena penting yang

Pemanfaatan DATA Statistik Dalam Perencanaan Pembangunan Daerah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pelayanan yang baik merupakan sesuatu hal yang harus

BAB IV. KERANGKA PEMIKIRAN. Bab ini merupakan rangkuman dari studi literatur dan kerangka teori yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. penelitian terdahulu yang berkaitan dengan yang akan diteliti.

BAB I PENDAHULUAN. dibutuhkan berbagai indikator-indikator yang dapat menggambarkan potensi. maupun tingkat kemakmuran masyarakat suatu wilayah.

BAB I PENDAHULUAN. tersebut adalah masalah pengangguran (Sukirno,1985). Menurut Nanga

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan nasional merupakan usaha peningkatan kualitas manusia, yang

I. PENDAHULUAN. membangun infrastruktur dan fasilitas pelayanan umum. pasar yang tidak sempurna, serta eksternalitas dari kegiatan ekonomi.

BAB I PENDAHULUAN. selalu mengalami kenaikan dalam jumlah maupun kualitas barang dan jasa

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang bekerja terserap dan tersebar di berbagai sektor. Pendapat lain mengatakan, kesempatan

BAB I PENDAHULUAN. kestabilan harga. Masalah pertumbuhan ekonomi adalah masalah klasik

BAB I PENDAHULUAN. 1 Sukirno, Sadono: Ekonomi Pembangunan, Medan: Borta Gorat, 1996, hlm. 413

I. PENDAHULUAN. dalam proses pembangunan, khususnya di negara-negara berkembang. Hal ini

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Permasalahan ketenagakerjaan disadari bersifat kompleks karena

PENGARUH PDRB, INFLASI DAN UMR TERHADAP PENGANGGURAN TERBUKA DI JAWA TIMUR TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. sebagai mesin penggerak pembangunan di Indonesia. Selain berkontribusi

BAB I PENDAHULUAN. laju pertumbuhan ekonomi nasional dan penurunan jumlah penduduk

BAB I PENDAHULUAN. Pada umumnya setiap negara di dunia memiliki tujuan utama yaitu

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan teknologi dan serta iklim perekonomian dunia.

BAB I PENDAHULUAN. masalah ketenagakerjaan hal ini menunjukkan bahwa semakin tinggi angka

ANALISA PENGARUH INVESTASI PMA DAN PMDM, KESEMPATAN KERJA, PENGELUARAN PEMERINTAH TERHADAP PDRB DI JAWA TENGAH PERIODE TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. perubahan mendasar atas struktur sosial, sikap-sikap masyarakat dan institusiinstitusi

BAB I PENDAHULUAN. Sakur, Kajian Faktor-Faktor yang Mendukung Pengembangan Usaha Mikro Kecil dan Menengah, Spirit Publik, Solo, 2011, hal. 85.

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan sangat penting dilakukan untuk menyelesaikan analisis terhadap

BAB I PENDAHULUAN. suatu negara yang sudah menjadi agenda setiap tahunnya dan dilakukan oleh

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Pembangunan ekonomi suatu negara akan mengalami kemajuan jika diiringi dengan

ABSTRAK. ketimpangan distribusi pendapatan, IPM, biaya infrastruktur, investasi, pertumbuhan ekonomi.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB II TEORI DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. dilakukan oleh para peneliti terdahulu. Alitasari (2014), teknik analisis yang

I. PENDAHULUAN. jangka panjang (Sukirno, 2006). Pembangunan ekonomi juga didefinisikan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Boediono (2000) Inflasi dapat diartikan sebagai kecenderungan kenaikan

I. PENDAHULUAN. keberlanjutan pembangunan dari masyarakat agraris menjadi masayarakat industri.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. antara ketimpangan dan pertumbuhan ekonomi. pembangunan ekonomi yang terjadi dalam suatu negara adalah pertumbuhan

II. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN. Menurut Undang-undang No. 13 Tahun 2003 Pasal 1, tenaga kerja adalah

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat bertambah sehingga akan meningkatkan kemakmuran masyarakat

I. PENDAHULUAN. yang lebih baik dapat dilakukan dengan berbagai pendekatan. Pembangunan

BAB II TINJAUAN TEORI. Tenaga Kerja adalah penduduk yang berada dalam usia kerja. Menurut

BAB I PENDAHULUAN. lebih tinggi. Di lain segi istilah tersebut bertujuan untuk menggambarkan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Tujuan utama dari usaha-usaha pembangunan, selain menciptakan

Bab I Pendahuluan Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pengangguran merupakan salah satu masalah utama yang selalu dihadapi

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan dasar hidup sehari-hari. Padahal sebenarnya, kemiskinan adalah masalah yang

PENGARUH NILAI PDRB, TINGKAT UPAH DAN TINGKAT INFLASI TERHADAP PENGANGGURAN TERBUKA PROVINSI BALI TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. Kopi Cap Gajah Di Rangkasbitung, e-jurnal Management, Volume 3 Nomor 3, Tahun 2014, hlm 2.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. keahlian-keahlian, kemampuan untuk berfikir yang dimiliki oleh tenaga

BAB I PENDAHULUAN. usaha memajukan pembangunan bangsa karena terkait dengan kesejahteraan

HALAMAN PENGESAHAN...

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

TINJAUAN PUSTAKA. Pembangunan secara tradisional diartikan sebagai kapasitas dari sebuah

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan nasional, terlebih dahulu kita harus menganalisa potensi pada

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pembangunan ekonomi, pertumbuhan ekonomi, dan teori konvergensi.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Isi pembukaan Undang-undang Dasar 1945 diantaranya menyatakan bahwa

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan membangunan ekonomi setiap negara adalah tercapainya. pembangunan ekonomi yang adil dan merata. Pembangunan ekonomi adalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

I. PENDAHULUAN. pertumbuhan ekonomi banyak dilakukan di beberapa daerah dalam

I. PENDAHULUAN. Indikator keberhasilan pembangunan ekonomi suatu negara terletak pada

Daftar Isi. Daftar Isi... i Daftar Tabel... iii Daftar Gambar... vii 1. PENDAHULUAN...1

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. suatu perhatian khusus terhadap pembangunan ekonomi. Perekonomian suatu

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sebagai negara berkembang dan jumlah penduduknya besar, Indonesia merupakan satu dari banyak negara yang memiliki masalah mengenai tenaga kerja. Jumlah penduduk yang makin besar telah membawa akibat jumlah angkatan yang makin besar pula. Ini berarti makin besar pula jumlah orang yang mencari pekerjaan atau menganggur dan pendapatan yang relatif rendah dan kurang merata. Masalah tenaga kerja adalah masalah yang sangat luas dan kompleks. Oleh karena itu, untuk menghadapi masalah tenaga kerja, salah satunya harus memperhatikan masalah tentang pertumbuhan ekonomi.1 Pertumbuhan ekonomi merupakan perkembangan kegiatan dalam perekonomian yang menyebabkan barang dan jasa yang diproduksikan dalam masyarakat bertambah dan kemakmuran masyarakat meningkat. Masalah pertumbuhan ekonomi dapat di pandang sebagai masalah makro ekonomi dalam jangka panjang. Dari satu periode ke periode lainnya, kemampuan untuk suatu negara untuk menghasilkan barang akan meningkat. Kemampuan yang meningkat ini, disebabkan karena faktor-faktor produksi akan selalu mengalami pertambahan dalam jumlah dan kualitasnya. 2 Pertumbuhan ekonomi berkaitan erat dengan produksi, artinya makin banyak barang/jasa yang diproduksi akan diikuti oleh pertumbuhan ekonomi yang semakin tinggi. Disisi lain, terdapat hubungan fungsional antara jumlah barang/ jasa yang diproduksi dengan tenaga kerja. Artinya, setiap perubahan dalam jumlah produksi akan mengubah jumlah tenaga kerja yang diperlukan. Karena perubahan jumlah produksi barang/jasa mencerminkan pertumbuhan ekonomi, maka tenaga kerja yang terserap dalam proses produksi barang/ jasa berkaitan erat dengan pertumbuhan ekonomi. Tetapi, seringkali pertumbuhan ekonomi dan penyerapan tenaga kerja dalam proses produksi tidak berjalan linier. 1 Sadono Sukirno, Pengantar Teori Makroekonomi, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2002, hlm. 10. 2 Ibid., hlm. 10. 1

2 Tidak jarang terjadi pertumbuhan ekonomi yang tinggi diikuti oleh pertumbuhan kesempatan kerja yang rendah, sehingga memunculkan pengangguran, kemiskinan, dan ketimpangan pendapatan diantara masyarakat.3 Pertumbuhan ekonomi merupakan kenaikan output total suatu perekonomian, atau dengan kata lain sebagai kenaikan GDP (Gross Domestic Product) riil per kapita secara berkelanjutan dalam jangka panjang. Tingkat pertumbuhan GDP (Gross Domestic Product) harus melebihi tingkat kenaikan penduduk agar pertumbuhan ekonomi dapat mencerminkan kenaikan standar hidup secara berkelanjutan. Pertumbuhan ekonomi akan terjadi bila masyarakat mendapatkan lebih banyak sumber daya dan masyarakat menemukan cara penggunaan sumber daya yang tersedia secara lebih efisien. 4 Pertumbuhan ekonomi itu sangat penting dan dibutuhkan. Sebab, tanpa pertumbuhan tidak akan terjadi peningkatan kesejahteraan, kesempatan kerja, produktivitas dan distribusi pendapatan. Dengan peningkatan tersebut, maka akan terjadi penyerapan tenaga kerja. Pertumbuhan ekonomi juga penting untuk mempersiapkan perekonomian menjalani tahapan kemajuan selanjutnya. Rakyat dikatakan makin sejahtera jika setidak-tidaknya output perkapita meningkat. Mengingat manusia adalah salah satu faktor terpenting dalam proses produksi, maka dapat dikatakan kesempatan kerja akan meningkat bila output meningkat.5 Tapi kenyataannya, di saat pertumbuhan ekonominya meningkat, masih ada tenaga kerjanya yang tidak meningkat. Menurut teori neo klasik yang dipelopori oleh Robert Solow sebagaimana yang dikutip oleh Asfia Murni menyatakan pendapatnya yaitu pertumbuhan produk nasional ditentukan oleh pertumbuhan modal dan pertumbuhan tenaga kerja, karena pertumbuhan ekonomi memerlukan adanya intensifikasi modal, yaitu suatu proses jumlah modal per tenaga kerja naik 3 Nyoman Dayuh Rimbawan, Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi Terhadap Kesempatan Kerja (Kasus Provinsi Bali, 2001-2011), Jurnal Kependudukan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia, Volume VIII, Nomor 2,Desember 2012, hlm. 76. 4 Asfia Murni, Ekonomika Makro, PT. Refika Aditama, Bandung, 2009, hlm. 13. 5 Pratama Raharjda, Teori Ekonomi Makro, Fakultas Ekonomi, Jakarta, 2005, hlm. 140.

3 setiap saat dan adanya kenaikan tingkat upah yang dibayarkan kepada para pekerja pada saat intensifikasi modal terjadi, sehingga masyarakat mempunyai daya beli tinggi, konsumsi meningkat. Hal ini akan mendorong pertumbuhan produk.6 Pertumbuhan ekonomi dalam kegiatan ekonomi yang sebenarnya merupakan perkembangan ekonomi fisikal (kebijakan yang dilaksanakan oleh pemerintah dengan cara menaikkan atau menurunkan pendapatan negara atau belanja negara dengan tujuan untuk mempengaruhi tingkat pendapatan nasional) yang terjadi di sesuatu negara, seperti pertambahan jumlah dan produksi industri, perkembangan infrastruktur, pertambahan jumlah sekolah, pertambahan produksi, kegiatan ekonomi-ekonomi yang sudah ada, dan berbagai perkembangan lainnya. Tetapi sangat sukar untuk memberi gambaran tentang berbagai perkembangan tersebut untuk menunjukkan pertumbuhan ekonomi yang dicapai. Oleh sebab itu, dalam analisis makro ekonomi tingkat pertumbuhan ekonomi yang dicapai sesuatu negara diukur dari perkembangan pendapatan nasional rill atau harga tetap yang dicapai suatu negara.7 Di sisi lain pertumbuhan ekonomi tak kalah pentingnya dijadikan sebagai tujuan jangka panjang yang harus dicapai oleh setiap wilayah dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya, terutama pertumbuhan ekonomi di wilayah Kabupaten Pati. Kabupaten Pati merupakan Kabupaten yang jumlah penduduknya lumayan banyak yaitu sekitar 1,206 juta, dengan jumlah penduduk yang banyak maka jumlah angkatan kerja juga banyak pula. Ini berarti akan banyak orang yang mencari pekerjaan dan menganggur. Dengan adanya pertumbuhan ekonomi akan meningkatkan penyerapan tenaga kerja di Kabupaten Pati. Pertumbuhan ekonomi dapat dilihat dari besarnya nilai Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga konstan yang berhasil dicapai pada tahun tertentu. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) yang 6 7 Asfia Murni, Op. Cit., hlm. 179. Sadono Sukirno, Op. Cit., hlm. 415.

4 disajikan secara series, memberikan gambaran kinerja pembangunan ekonomi makro dari waktu ke waktu, sehingga arah perekonomiaan regional akan lebih jelas. Bagi pengguna data akan lebih memberikan manfaat untuk berbagai kepentingan seperti untuk perencanaan, evaluasi maupun untuk kajian.8 Pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Pati ini, bisa dilihat dari tahun 20112014. Pertumbuhan ekonomi tahun 2011 sebesar Rp. 4.048.731 juta, di tahun 2012 sebesar Rp. 4.226.799 juta, di tahun 2013 sebesar Rp. 4.439.324 juta, dan di tahun 2014 sebesar Rp. 4.640.243 juta.9 Selain pertumbuhan ekonomi, upah juga sangat penting bagi seorang tenaga kerja, terutama tenaga kerja di Kabupaten Pati. Upah yang didapatkan dari pekerjaannya, itu dapat mereka gunakan untuk membeli apa yang mereka butuhkan. Tanpa upah yang mereka dapatkan, maka mereka tidak bisa membeli apa yang mereka butuhkan. Menurut teori Neoklasik dalam bukunya Sonny Sumarsono, menyatakan bahwa karyawan memperoleh upah senilai dengan pertambahan hasil marginalnya. Upah berfungsi sebagai imbalan atas usaha kerja yang diberikan seseorang tersebut kepada pengusaha. Upah dibayar pengusaha sesuai atau sama dengan usaha kerja (produktivitas) yang diberikan kepada pengusaha. Upah pada dasarnya merupakan sumber utama penghasilan seseorang. Sebab itu, upah harus cukup untuk memenuhi kebutuhan karyawan dan keluarganya dengan wajar. 10 Masih banyak pekerja Indonesia berpenghasilan sangat kecil, lebih kecil dari kebutuhan hidup minimum. Rendahnya tingkat penghasilan tersebut dapat terjadi karena karyawan yang bersangkutan memang mempunyai produktivitas kerja yang rendah dan ketidak sempurnaan pasar sehingga pengusaha secara sengaja atau tidak sengaja memberikan upah yang lebih kecil dari nilai hasil kerja karyawan. 11 8 Badan Pusat Statistik, Data Strategis Kabupaten Pati Tahun 2015, Badan Pusat Ststistik Kabupaten Pati, Pati, 2015, hlm. 56. 9 Ibid., hlm. 60. 10 Sonny Sumarsono, Ekonomi Manajemen Sumber Daya Manusia dan Ketenagakerjaan, Graha Ilmu, Yogyakarta, 2003, hlm. 140. 11 M. Tohar, Membuka Usaha Kecil, Kanisius, Yogyakarta, 2000, hlm. 11.

5 Tingkat upah dapat diturunkan karena banyaknya pekerja yang mau bekerja. Dengan demikian, tingkat upah akan lebih rendah. Menurunnya tingkat upah itu, berarti biaya produksi juga semakin menurun, sehingga dapat diperoleh keuntungan, dan keuntungan bisa memperluas kegiatan ekonomi serta mampu menampung tenaga kerja yang menganggur, bila harga pasar relatif stabil. Tapi kenyataannya, jika tingkat upah diturunkan, maka permintaan masyarakat terhadap barang dan jasa yang dihasilkan akan menurun pula, atau daya beli masyarakat menurun. Penurunan daya beli ini dalam mekanisme pasar akan menurunkan pendapatan para pengusaha, sehingga perluasan kegiatan ekonomi pun akan terhambat. Akibatnya tidak akan terjadi penggunaan tenaga kerja secara penuh, Sehingga mempengaruhi penyerapan tenaga kerja. 12 Kebijakan penetapan upah minimum dalam kerangka perlindungan upah dewasa ini masih menemui banyak kendala sebagai akibat belum terwujudnya satu keseragaman upah, baik secara regional/ wilayah provinsi atau kabupaten/ kota, dan sektor wilayah provinsi atau kabupaten/ kota, maupun secara nasional. Upah minimum merupakan upah yang ditetapkan secara minimum regional, sektoral regional, maupun sub sektoral. Dalam hal ini upah minimum adalah upah pokok atau tunjangan. Jumlah upah minimum haruslah dapat memenuhi kebutuhan hidup pekerja secara minimal yaitu kebutuhan untuk sandang, pangan, keperluan rumah tangga dan kebutuhan dasar lainnya. 13 Menurut Samsudin di dalam bukunya M. Kadarisman menjelaskan bahwa upah dinyatakan atau dinilai dalam bentuk uang yang ditetapkan menurut suatu persetujuan, undang-undang, dan peraturan, serta dibayarkan atas dasar suatu perjanjian kerja antara pemberi kerja dan penerima kerja. Dengan demikian, dapat dikemukakan bahwa dalam kaitan ini terdapat upah minimum serta upah yang sesuai dengan standar kelayakan. Sejumlah penelitian telah dilakukan sehubungan dengan dampak yang timbul dari 12 13 Ibid., hlm. 11. Sony Sumarsono, Op. Cit., hlm. 141.

6 meningkatnya upah minimum terhadap penciptaan lapangan kerja baru, dan kesempatan kerja bagi para pekerja yang kurang terampil.14 Ini bisa dilihat di wilayah Kabupaten Pati upah minimum dari tahun 2011- tahun 2014. Pada tahun 2011 upah minimumnya sebesar Rp. 769.550 / bulan, di tahun 2012 sebesar Rp. 837.500/ bulan, di tahun 2013 sebesar Rp. 927. 600/ bulan, di tahun 2014 sebesar Rp. 1.013.027 / bulan.15 Tenaga kerja adalah penduduk dalam usia kerja (berusia 15-64 tahun) atau jumlah seluruh penduduk dalam suatu negara yang dapat memproduksikan barang dan jasa jika ada permintaan terhadap tenaga mereka, dan jika mereka mau berpartisipasi dalam aktivitas tersebut. 16 Menurut Payaman Simanjutak dalam bukunya Sendjun H. Manulang, tenaga kerja (manpower) adalah penduduk yang sudah atau sedang mencari pekerjaan, dan melaksanakan kegiatan lain seperti bersekolah dan mengurus rumah tangga. 17 Besarnya tenaga kerja, maka penyerapan tenaga kerja pun juga besar. Penyerapan tenaga kerja merupakan diterimanya para pelaku tenaga kerja untuk melakukan tugas sebagaimana mestinya, atau adanya suatu keadaan yang menggambarkan tersedianya pekerjaan ( lapangan pekerjaan ) untuk diisi oleh para pencari kerja.18 Menurut teori klasik dalam bukunya M. Tohar, menyebutkan bahwa tenaga kerja dapat digunakan secara penuh melalui mekanisme pasar tenaga kerja. Dengan kata lain, jika terjadi pengangguran dalam suatu negara, berarti penawaran tenaga kerja akan lebih besar dari pada permintaan tenaga kerja.19 Ini bisa dilihat dari jumlah penyerapan tenaga kerja di Kabupaten Pati dari tahun 2011-2014 yaitu di tahun 2011 sebesar 603. 103, 14 M. Kadarisman, Manajemen Kompensasi, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2012, hlm. 133-134. 15 Badan Pusat Statistik, Data Strategis Kabupaten Pati Tahun 2015, Badan Pusat Ststistik Kabupaten Pati, Pati, 2015, hlm. 14. 16 S. Mulyadi, Ekonomi Sumber Daya Manusia dalam Perspektif Pembangunan, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2012, hlm. 59. 17 Sendjun H. Manulang, Pokok-pokok Hukum Ketenagakerjaan di Indonesia, PT. Rineka Cipta, Jakarta, 1995, hlm. 3. 18 M. Tohar, Op. Cit., hlm. 1. 19 Ibid., hlm. 11.

7 di tahun 2012 sebesar 562.487, ditahun 2013 sebesar 594. 736, di tahun 2014 sebesar 607. 933.20 Melihat data di atas, dapat ditarik gap research bahwa pertumbuhan ekonomi akan mengalami peningkatan manakala penyerapan tenaga kerja memadai, namun dapat diketahui di Kabupaten Pati terdapat tempat pekerjaan yang sangat terbatas bagi tenaga kerja, ini terlihat hanya ada dua pabrik yang besar di wilayah Pati, yaitu Pabrik Garuda dan Dua Kelinci sehingga ini menjadikan pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Pati menjadikan sorotan penting dalam memberikan pendapatan warga Pati (tenaga kerja). Berdasarkan uraian tersebut, maka peneliti mengambil judul Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi dan Upah Minimum Terhadap Penyerapan Tenaga Kerja (Studi Kasus pada Tahun 2011-2014 di Kabupaten Pati). B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas maka dapat diambil permasalahan sebagai berikut: 1. Bagaimana pengaruh pertumbuhan ekonomi terhadap penyerapan tenaga kerja (studi kasus pada tahun 2011-2014 di Kabupaten Pati)? 2. Bagaimana pengaruh upah minimum terhadap penyerapan tenaga kerja (studi kasus pada tahun 2011-2014 di Kabupaten Pati)? 3. Bagaimana pengaruh pertumbuhan ekonomi dan upah minimum secara bersama-sama terhadap penyerapan tenaga kerja (studi kasus pada tahun 2011-2014 di Kabupaten Pati)? C. Tujuan Penelitian 1. Untuk mengetahui adakah pengaruh pertumbuhan ekonomi terhadap penyerapan tenaga kerja (studi kasus pada tahun 2011-2014 di Kabupaten Pati). 20 Badan Pusat Statistik, Data Strategis Kabupaten Pati Tahun 2015, Badan Pusat Ststistik Kabupaten Pati, Pati, 2015, hlm. 12.

8 2. Untuk mengetahui adakah pengaruh upah minimum terhadap penyerapan tenaga kerja ( Studi kasus pada tahun 2011-2014 di Kabupaten Pati). 3. Untuk mengetahui adakah pengaruh pertumbuhan ekonomi dan upah minimum secara bersama-sama terhadap penyerapan tenaga kerja ( Studi kasus pada tahun 2011-2014 di Kabupaten Pati). D. Kegunaan Penelitian 1. Kegunaan Teoritis a. Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pengetahuan dibidang ekonomi mengenai masalah pertumbuhan ekonomi, upah minimum, dan penyerapan tenaga kerja. b. Sebagai bahan dasar untuk penelitian lebih lanjut mengenai pertumbuhan ekonomi, upah minimum, dan penyerapan tenaga kerja. c. Untuk lebih mendukung teori yang berhubungan dengan masalah yang dibahas dalam penelitian. 2. Kegunaan Praktis a. Bagi penulis Dengan penelitian ini penulis memperoleh pengalaman dalam penerapan ilmu yang dipelajari selama ini dan ilmu pengetahuan baru mengenai pertumbuhan ekonomi dan upah minimum terhadap penyerapan tenaga kerja. b. Bagi Jurusan Syari ah / EI STAIN Kudus Penulis berharap hasil penelitian ini dapat menambah literatur serta referensi yang dapat dijadikan sebagai bahan informasi bagi mahasiswa yang akan mengambil permasalahan serupa. E. Batasan Penelitian Berdasarkan uraian yang tertulis dalam latar belakang masalah ada beberapa indikator dari pertumbuhan ekonomi dan upah minimum yang berpengaruh terhadap penyerapan tenaga kerja (studi kasus pada tahun 2011-

9 2014 di Kabupaten Pati). Untuk itu penulis memberi batasan masalah yang meliputi: 1. Obyek penelitian adalah di Kabupaten Pati. 2. Yang diteliti adalah pengaruh pertumbuhan ekonomi dan upah minimum terhadap penyerapan tenaga kerja (studi kasus pada tahun 2011-2014 di Kabupaten Pati). F. Sistematika Penulisan Skripsi Sistematika penulisan skripsi atau penelitian ini dimaksudkan untuk mendapatkan gambaran serta garis-garis besar dari masing-masing bagian atau yang saling berhubungan, sehingga nantinya akan diperoleh penelitian yang sistematis dan ilmiyah. Berikut adalah sistematika penulisan skripsi yang akan penulis susun: 1. Bagian awal Bagian muka ini, terdiri dari halaman judul, halaman nota pembimbing, halaman pengesahan, halaman pernyataan, halaman motto, halaman persembahan, kata pengantar, halaman abstrak, halaman daftar isi dan daftar tabel. 2. Bagian isi, meliputi: Pada bagian ini memuat garis besar yang terdiri dari lima bab, antara bab 1 dengan bab lain saling berhubungan karena merupakan satu kesatuan yang utuh, kelima bab itu adalah sebagai berikut: BAB I : PENDAHULUAN Bab ini meliputi latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, kegunaan penelitian, batasan penelitian, dan sistematika penulisan skripsi. BAB II : LANDASAN TEORI Bab ini berisi tentang pertumbuhan ekonomi, upah minimum, penyerapan tenaga kerja, penelitian terdahulu, kerangka berfiikir, serta hipotesis.

10 BAB III : METODE PENELITIAN Bab ini berisi tentang jenis dan pendekatan penelitian, sumber data, tata variabel penelitian, definisi operasional, teknik pengumpulan data, dan analisis data. BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Bab ini berisi tentang gambaran umum obyek penelitian, deskripsi data, analisis data dan implikasi teori. BAB V : PENUTUP Bab ini berisi tentang kesimpulan, keterbatasan penelitian, dan sara-saran. 3. Bagian akhir meliputi: daftar pustaka, daftar riwayat pendidikan dan lampiran-lampiran.