APLIKASI SVC (STATIC VAR COMPENSATOR) DALAM PERBAIKAN JATUH TEGANGAN PADA SISTEM KELISTRIKAN KOTA PALU

dokumen-dokumen yang mirip
Analisis Dan Pemodalan Static Var Compensator (SVC) Untuk Menaikan Profil Tegangan Pada Outgoing Gardu Induk Probolinggo

Analisis Implementasi Fixed Capacitor, SVC, Stabilitas Tegangan pada Sistem Petrochina

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

STUDI PENGARUH PEMASANGAN STATIC VAR COMPENSATOR TERHADAP PROFIL TEGANGAN PADA PENYULANG NEUHEN

I. PENDAHULUAN. Pertumbuhan industrialisasi dan pemukiman penduduk mengakibatkan

Abstrak. Kata kunci: kualitas daya, kapasitor bank, ETAP 1. Pendahuluan. 2. Kualitas Daya Listrik

1. BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

Prosiding Seminar Nasional Aplikasi Sains & Teknologi (SNAST) 2014ISSN: X Yogyakarta,15 November 2014

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

KUKUH WIDARSONO

Penentuan MVar Optimal SVC pada Sistem Transmisi Jawa Bali 500 kv Menggunakan Artificial Bee Colony Algorithm

BAB 1 PENDAHULUAN. serta dalam pengembangan berbagai sektor ekonomi. Dalam kenyataan ekonomi

JURNAL IPTEKS TERAPAN Research of Applied Science and Education V8.i4 ( ) Perbaikan Jatuh Tegangan Dengan Pemasangan Automatic Voltage Regulator

JURNAL TEKNIK ITS Vol. 1, No. 1 (Sept. 2012) ISSN: B-91

JURNAL ILMU-ILMU TEKNIK - SISTEM, Vol. 12 No. 3

STUDI PENGATURAN TEGANGAN PADA JARINGAN DISTRIBUSI 20 KV YANG TERHUBUNG DENGAN DISTRIBUTED GENERATION (STUDI KASUS: PENYULANG TR 5 GI TARUTUNG)

PENDAHULUAN. Kebutuhan energi listrik di Indonesia terus meningkat setiap tahunnya. Untuk

Voltage sag atau yang sering juga disebut. threshold-nya. Sedangkan berdasarkan IEEE Standard Voltage Sag

Strategi Interkoneksi Suplai Daya 2 Pembangkit di PT Ajinomoto Indonesia, Mojokerto Factory

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

OPTIMASI PENEMPATAN DAN KAPASITAS SVC DENGAN METODE ARTIFICIAL BEE COLONY ALGORITHM

I Wayan Rinas. Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Udayana Kampus Bukit Jimbaran, Bali, *

1 BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PENENTUAN TITIK INTERKONEKSI DISTRIBUTED GENERATION

SIMULASI DAN ANALISIS ALIRAN DAYA PADA SISTEM TENAGA LISTRIK MENGGUNAKAN PERANGKAT LUNAK ELECTRICAL TRANSIENT ANALYSER PROGRAM (ETAP) VERSI 4.

BAB III METODE PENELITIAN September 2015 bertempat di Laboratorium Terpadu Jurusan Teknik. Alat dan bahan tugas akhir ini, diantaranya :

Pengaruh Penempatan Unified Power Flow Controller Terhadap Kestabilan Tegangan Sistem Tenaga Listrik

PENEMPATAN SVC (STATIC VAR COMPENSATOR ) PADA JARINGAN DISTRIBUSI DENGAN ETAP 7.5.0

PERBAIKAN REGULASI TEGANGAN

PEMODELAN DAN SIMULASI STATIC SYNCHRONOUS SERIES COMPENSATOR (SSSC) MENGGUNAKAN KONTROL PWM UNTUK PENGATURAN ALIRAN DAYA PADA SISTEM TRANSMISI

PERBAIKAN STABILITAS DINAMIK TENAGA LISTRIK DENGAN POWER SYSTEM STABILIZER (PSS)

PENEMPATAN LOKASI OPTIMAL STATIC VAR COMPENSATOR (SVC) DENGAN ALGORITMA ARTIFICIAL BEE COLONY

No.33 Vol.1 Thn.XVII April 2010 ISSN :

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat seperti publik, bisnis, industri maupun sosial. Hampir disemua sektor,

Studi Perencanaan Filter Hybrid Untuk Mengurangi Harmonisa Pada Proyek Pakistan Deep Water Container Port

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

OPTIMALISASI KAPASITAS SVC PADA SISTEM JAWA BALI 500 KV MENGGUNAKAN ALGORITMA GENETIKA

Studi Perbaikan Stabilitas Tegangan Sistem Jawa-Madura- Bali (Jamali) dengan Pemasangan SVC Setelah Masuknya Pembangkit 1000 MW Paiton

PERBAIKAN STABILITAS DINAMIK TENAGA LISTRIK DENGAN POWER SYSTEM STABILIZER (PSS)

Analisis Kestabilan Sistem Daya pada Interkoneksi PT.Ajinomoto Indonesia dan PT.Ajinex Internasional Mojokerto Factory

PENEMPATAN SVC (STATIC VAR COMPENSATOR) UNTUK MEMPERBAIKI PROFIL TEGANGAN PADA JARINGAN TRANSMISI PT. PLN LAMPUNG

PENGARUH PEMASANGAN STATIC VAR COMPENSATOR PADA SISTEM TRANSMISI TENAGA LISTRIK ( Studi Kasus: Sistem Transmisi Tenaga Listrik 150 kv Sumbagut )

SIMULASI OPTIMASI PENEMPATAN KAPASITOR MENGGUNAKAN METODA ALGORITMA KUANTUM PADA SISTEM TEGANGAN MENENGAH REGION JAWA BARAT

ANALISIS PENGGUNAAN POWER SYSTEM STABILIZER (PSS) DALAM PERBAIKAN STABILITAS TRANSIEN GENERATOR SINKRON

ANALISA PEMASANGAN KOMPENSATOR REAKTOR SHUNT DALAM PERBAIKAN TEGANGAN SALURAN UDARA TEGANGAN EKSTRA TINGGI (SUTET)-500kV ANTARA TASIKMALAYA DEPOK

Oleh: Erhaneli (1), Ramadonal (2) (1) Dosen Jurusan Teknik Elektro (2) Mahasiswa Jurusan Teknik Elektro

Desain Filter Pasif Pada Sistem Kelistrikan Industri Guna Mengurangi Distorsi Harmonisa

Penentuan Kapasitas dan Lokasi Optimal Penempatan Kapasitor Bank Pada Penyulang Rijali Ambon Menggunakan Sistem Fuzzy

LAMPIRAN A RANGKAIAN CATU DAYA BEBAN TAK LINIER. Berikut adalah gambar rangkaian catu daya pada lampu hemat energi :

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

SIMULASI OPTIMASI PENEMPATAN KAPASITOR MENGGUNAKAN LOGIKA FUZZY DAN ALGORITMA GENETIKA PADA SISTEM TEGANGAN MENENGAH REGION JAWA BARAT

ANALISIS PERBAIKAN PROFIL TEGANGAN MENGGUNAKAN STATIC VAR COMPENSATOR (SVC) PADA SISTEM INTERKONEKSI AREA MALANG SKRIPSI

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

JURNAL TEKNIK ITS Vol. 1, No. 1 (Sept. 2012) ISSN: B-97

Perbaikan Jatuh Tegangan Dengan Pemasangan Automatic Voltage Regulator

Studi Pengaturan Arus Eksitasi untuk Mengatur Tegangan Keluaran Generator di PT Indonesia Power UBP Kamojang Unit 2

PENGATURAN DAYA AKTIF PADA UNIFIED POWER FLOW CONTROLLER (UPFC) BERBASIS DUA KONVERTER SHUNT DAN SEBUAH KAPASITOR SERI

1. BAB I PENDAHULUAN

Simulasi Dinamika dan Stabilitas Tegangan Sistem Tenaga Listrik dengan Menggunakan Power System Stabilizer (PSS) (Aplikasi pada Sistem 11 Bus IEEE)

BAB I PENDAHULUAN. modern saat ini. Setiap tempat, seperti perkantoran, sekolah, pabrik, dan rumah

NASKAH PUBLIKASI PERANCANGAN HIGH PASS DAMPED FILTER PADA SISTEM DISTRIBUSI STANDAR IEEE 9 BUS DENGAN MENGGUNAKAN SOFTWARE ETAP POWER STATION 7.

ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA PENGGUNAAN FILTER PASIF DAN FILTER AKTIF PADA PENYEARAH TERKENDALI SATU PHASA

ANALISIS KONDISI STEADY-STATE

ANALISIS HARMONISA YANG DIHASILKAN CYCLOCONVERTER DENGAN BERBAGAI PARAMETER

Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Terpadu Jurusan Teknik Elektro, Universitas Lampung dimulai pada bulan Januari 2015 sampai dengan bulan

II. TINJAUAN PUSTAKA. utama yaitu pembangkit, penghantar (saluran transmisi), dan beban. Pada sistem

PENGARUH CAPACITOR BANK SWITCHING TERHADAP KUALITAS DAYA EFFECT OF CAPACITOR BANK SWITCHING ON POWER QUALITY

ANALISA ALIRAN DAYA OPTIMAL PADA SISTEM KELISTRIKAN BALI

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

STUDI ALIRAN DAYA PADA SISTEM KELISTRIKAN SUMATERA BAGIAN UTARA (SUMBAGUT) 150 kv DENGAN MENGGUNAKAN SOFTWARE POWERWORLD VERSI 17

Rancang Bangun Rangkaian AC to DC Full Converter Tiga Fasa dengan Harmonisa Rendah

Analisis Kestabilan Sistem Daya pada Interkoneksi PT.Ajinomoto Indonesia dan PT.Ajinex Internasional Mojokerto Factory

KONVERTER ELEKTRONIKA DAYA UNTUK PEMAKAIAN TENAGA LISTRIK PADA BEBAN LISTRIK STATIS DAN LISTRIK DINAMIS

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Pembangkit Harmonisa Beban Listrik Rumah Tangga. Secara umum jenis beban non linear fasa-tunggal untuk peralatan rumah

Penyeimbang Beban Tiga Fasa Tiga Kawat Dengan Static Var Compensator (SVC) Tipe Thyristor Controlled Reactor Fixed Capacitor (TCR-FC)

1 BAB I PENDAHULUAN. mikrohidro (PLTMh) contohnya yang banyak digunakan di suatu daerah terpencil

SKRIPSI RESTU DWI CAHYANTO Oleh :

ANALISIS TEORITIS PENEMPATAN TRANSFORMATOR DISTRIBUSI MENURUT JATUH TEGANGAN DI PENYULANG BAGONG PADA GARDU INDUK NGAGEL

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Beban non linier pada peralatan rumah tangga umumnya merupakan peralatan

Reduksi Harmonisa Arus Sumber Tiga-Fasa Dengan Transformator Penggeser Fasa

STUDI KESTABILAN SISTEM BERDASARKAN PREDIKSI VOLTAGE COLLAPSE PADA SISTEM STANDAR IEEE 14 BUS MENGGUNAKAN MODAL ANALYSIS

PENYEMPURNAAN DESAIN FILTER HARMONISA MENGGUNAKAN KAPASITOR EKSISTING PADA PABRIK SODA KAUSTIK DI SERANG - BANTEN

STUDI ALIRAN DAYA PADA JARINGAN DISTRIBUSI 20 KV YANG TERINTERKONEKSI DENGAN DISTRIBUTED GENERATION (STUDI KASUS: PENYULANG PM.6 GI PEMATANG SIANTAR)

BAB 1 PENDAHULUAN. tegangan pengirim akibat suatu keadaan pembebanan. Hal ini terjadi diakibatkan

ANALISIS HARMONIK DAN PERANCANGAN SINGLE TUNED FILTER PADA SISTEM DISTRIBUSI STANDAR IEEE 18 BUS DENGAN MENGGUNAKAN SOFTWARE ETAP POWER STATION 4.

Analisis Aliran Daya Pada Sistem Distribusi Radial 20KV PT. PLN (Persero) Ranting Rasau Jaya

OPTIMASI RATING SVC DAN TCSC UNTUK MENGURANGI RUGI-RUGI DAYA PADA SISTEM 500 kv JAMALI MENGGUNAKAN METODE PARTICLE SWARM OPTIMIZATION (PSO)

ANALISA PENEMPATAN KAPASITOR BANK UNTUK PERHITUNGAN DROP VOLTAGE PADA FEEDER BATANG 02 TAHUN DENGAN SOFTWARE ETAP 7.0.0

ANALISIS PEHITUNGAN RUGI-RUGI DAYA PADA GARDU INDUK PLTU 2 SUMUT PANGKALAN SUSU DENGAN MENGGUNAKAN PROGRAM SIMULASI ELECTRICAL TRANSIENT ANALYZER

SIMULASI TCSC DAN MERS UNTUK KOMPENSASI REAKTIF SALURAN 3 FASE

PENEMPATAN SVC (STATIC VAR COMPENSATOR) UNTUK MEMPERBAIKI PROFIL TEGANGAN PADA JARINGAN TRANSMISI PT.PLN LAMPUNG

SIMULASI DAN ANALISIS ALIRAN DAYA PADA SISTEM TENAGA LISTRIK MENGGUNAKAN PERANGKAT LUNAK ELECTRICAL TRANSIENT ANALYSER PROGRAM (ETAP) VERSI 4.

Simulasi dan Analisis Fenomena Resonansi Akibat Harmonisa Orde Genap dengan Menggunakan Software ETAP

PENGARUH PENAMBAHAN PLTU TELUK SIRIH 100 MEGAWATT PADA SISTEM SUMATERA BAGIAN TENGAH

ANALISIS KEDIP TEGANGAN AKIBAT GANGGUAN HUBUNG SINGKAT PADA PENYULANG ABANG DI KARANGASEM

STUDI PENGARUH PENAMBAHAN KAPASITOR SHUNT PADA SISTEM KELISTRIKAN 150 KV LAMPUNG UTARA 1)

SIMULASI PEMASANGAN FILTER HARMONISA PADA SISTEM TENAGA LISTRIK MENGGUNAKAN SOFTWARE ETAP

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. induk agar keandalan sistem daya terpenuhi untuk pengoperasian alat-alat.

SIMULASI PENGENDALIAN PRIME MOVER KONVENSIONAL

Transkripsi:

APLIKASI SVC (STATIC VAR COMPENSATOR) DALAM PERBAIKAN JATUH TEGANGAN PADA SISTEM KELISTRIKAN KOTA PALU Maryantho Masarrang 1) 1,) Fakultas Teknik, Jurusan Teknik Elektro, Universitas Tadulako Email: antho.masarrang@gmail.com Abstract - By using PSAT application, which simulates SVC for voltage drop improvement across an electric power system, a good performance will be produced. The better an electric power system, the smaller voltage drop that occurs in the system. This study aims to improve the voltage drop across the feeder of Raflesia rayon Palu. By inspecting the result of discussion, it can be known that by simulating the installation of SVC, which is contained in PSAT application, a small voltage drop is obtained. Keywords: SVC, Voltage Drop, Feeder Raflesia I. PENDAHULUAN Terdapat banyak penelitian tentang Kompensator statis atau pembangkit VAR dapat menggunakan Kapasitor, SVC (Static VAR compensator) atau STATCOM (Static Synchronous Compensator). Oleh karena itu, penelitian mereka membahas tentang kelebihan-kelebihan penggunaan kontrol kompensasi antara lain sebagai berikut [1] : a. Meningkatkan kontrol aliran daya atau power transfer b. Memperbaiki stablitas sistem daya c. Memperbaiki tegangan jatuh d. Mengurangi/menurunkan losses jaringan sehingga pembebanan bertambah dan transmisi daya menjadi lebih efektif e. Memperbaiki faktor daya. Static VAR Compensator (SVC) merupakan generator statis yang terhubung secara paralel dengan beban, dan memiliki output bervariasi untuk mengontrol parameter-parameter sistem tenaga listrik. Istilah statis disini mengidentifikasikan bahwa SVC tidak seperti kompensator singkron, dimana SVC tidak memiliki komponen bergerak atau berputar. SVC terdiri dari Thyristor Controller Reactor (TCR), Thyristor Switched Capacitor (TSC), dan filter harmonic. Filter harmonic berfungsi untuk mengatasi harmonisa yang dihasilkan oleh TCR [1]. Prinsip kerja dari static VAR Compensator (SVC) adalah dengan mengatur sudut penyalaan thyristor. Sudut penyalaan thyristor akan mengatur keluaran daya reaktif dari SVC. Nilai tegangan sistem merupakan input bagi pengendali yang kemudian akan mengatur sudut penyalaan thyristor. Dengan demikian SVC akan memberikan kompensasi daya reaktif sesuai dengan kebutuhan sistem [2]. Static Synchronous Compensator (STATCOM) adalah salah satu Konverter kunci berbasis kompensator yang biasanya didasarkan pada inverter sumber tegangan atau inverter sumber arus, Tidak seperti SVC, STATCOM mengontrol arus keluaran secara independen dari tegangan sistem AC, sedangkan sisi tegangan DC secara otomatis dipelihara untuk melayani sebagai sumber tegangan. Sebagian besar, STATCOM dirancang berdasarkan VSI(Voltage Source Inverter) tersebut. Static VAR Compensator (SVC) dapat digunakan untuk mempertahankan nilai tegangan pada suatu bus yang terhubung dengan SVC, dengan nilai yang dikehendaki selama variasi beban, dengan cara menyerap dan menginjeksi daya reaktif melalui kontrol sudut penyalaan (firing angle) thyristor. Salah satu model 414

SVC adalah model total susceptansi seperti pada gambar 1[1]. Tegangan Menengah (SUTM) tipe radial dengan panjang saluran 20 km. II. METODE PENELITIAN Pada penelitian ini perbaikan drop tegangan pada feeder raflesia dilakukan dengan pemasangan peralatan yaitu Static VAR Compensator (SVC). Dengan pemasangan peralatan tersebut diharapkan profil tegangan akan lebih baik dan susut energi (losses) dapat berkurang [3]. Gambar 1. Model total susceptansi SVC Pada model total susceptansi ini, SVC dilihat sebagai sebuah reaktansi yang dapat diatur melalui perubahan susceptansi. B svc melambangkan nilai total susceptansi dari SVC yang diperlukan untuk mempertahankan besar tegangan pada bus dengan nilai tertentu. Dalam pemodelan SVC sebagai variable VAR sources seperti pada Gambar 1, kita dapat menetapkan batas maksimum dan minimum keluaran daya reaktif dari SVC (Q svc).meningkatnya usaha di bidang industri yang umumnya bersifat beban induktif, menyebabkan kebutuhan daya reaktif induktif meningkat. Meningkatnya daya reaktif induktif pada suatu sistem mengakibatkan terjadinya drop tegangan. Terjadinya drop tegangan pada penyaluran daya listrik akan berpengaruh terhadap besarnya susut energi (losses). Susut energi juga dipengaruhi oleh besarnya impedansi pada peralatan penyaluran daya listrik baik pada sistem transmisi maupun pada sistem distribusi. Susut energi dalam sistem tenaga listrik tidak dapat dihindari. Salah satu yang bisa dilakukan untuk mengurangi susut energi (losses) adalah melakukan perbaikan profil tegangan. Oleh karena itu tegangan pada sistem distribusi perlu dijaga sehingga tetap pada batasbatas yang diizinkan ±5% dari tegangan nominal sistem [2]. Salah satu feeder pada sistem kelistrikan kota Palu yang mengalami drop tegangan di luar batas-batas yang diizinkan adalah feeder Raflesia yaitu sebesar 11%. Feeder Raflesia merupakan Saluran Udara TANPA GANGGUAN MULAI PENETUAN PARAMETER STANDAR IEEE STATCOM KONTROL SVPWM PEMODELAN STATCOM DALAM SISTEM JARINGAN PEMODELAN ANALISA STABILITAS ANALISA PERBANDINGAN RESPON SELESAI DENGAN GANGGUAN Gambar 2. Diagram Alir Metodologi Penelitian Diagram alir metodologi penelitian pada gambar 2 dapat dijelaskan dengan urutan sebagai berikut : 415

1. Penelitian pendahuluan. Penelitian pendahuluan ini dalam bentuk studi pustaka, baik referensi maupun jurnal mengenai sistem kontrol kompensator daya reaktif. 2. Penentuan parameter. Parameter uji untuk statcom dan standar BUS dapat diperoleh parameter statcom dengan mengambil sumber IEEE. 3. Membuat model referensi STATCOM. Dengan menggunakan data parameter STATCOM maka dapat disusun suatu model referensi yang diimplementasikan. 4. Simulasi unjuk kerja keadaan dinamik. Pengaruh perubahan nilai parameter parameter dan timing pensakalaran terhadap output disimulasikan dengan program PSAT yang meliputi karakteristik harmonisa dan variasi output tegangan. 5. Simulasi unjuk kerja STATCOM dalam jaringan. Pengaruh perubahan parameter STATCOM pada tegangan dan aliran daya pada BUSuntuk memperoleh karaketrestik kestabilan. Saat tanpa gangguan dan dengan gangguan disimulasikan dengan program PSAT.. 6. Analisis data. Dari hasil simulasi, data yang diperoleh akan dianalisis untuk mengetahui unjuk kerja STATCOM pada saluran transmisiditinjau dari aspek stabilitas tegangan dan aliran daya. 7. Pengambilan kesimpulan. dimana hanya besaran P dan Vsaja yang diketahui, sedangkan besaran δ dan Q tidak diketahui [4]. Gambar 3. Blok Parameter Swing Bus kita dapat menghitung nilai perunit R dan X saluran transmisi seperti di bawah ini : (1) (2) Dengan menggunakan perhitungan di atas, maka didapat nilai per-unit parameter transmisi R dan X seperti dibawah ini : III. HASIL DAN PEMBAHASAN 1) Pemodelan Generator Bus Ayun (Slack Bus) adalah generator dimana besaran besaran yang diketahui dalam slack bus adalah V dan δ, dimana biasanya δ bernilai nol (δ= 0). Selama perhitungan aliran daya, besaran V dan δ akan tetap dan tidak berubah. Generator Bus biasanya disebut bus P-V, Gambar 4. Pemodelan Saluran Transmisi 2) Kontrol Tegangan dengan SVC SVC adalah pembangkit/beban Var statis yang tersambung shunt dimana 416

outputnya diatur untuk pertukaran arus induktif atau kapasitif dengan tujuan untuk menjaga atau mengontrol sistem daya yang yang dapat divariasi Dengan asumsi bahwa tegangan kontroler sama dengan tegangan bus dengan menggunakan analisa deret Fourier pada bentuk gelombang arus induktor, TCR pada frekuensi fundamental dapat diperlakukan sebagaimana induktansi variabel (3) diperoleh perbandingan tegangan pada masing-masing bus sebelum dan setelah pemasangan peralatan, seperti pada Gambar 5 untuk beban maksimum, Gambar 6 untuk beban rata-rata, dan Gambar 7 untuk beban minimum. Dimana, XL adalah reaktansi yang disebabkan oleh frekuensi fundamental tanpa kontrol thyristor dan α adalah sudut penyulutan sehingga impedansi ekivalen total dari kontroler dapat dinyatakan dalam : (4) Gambar 5. Profil tegangan sebelum dan setelah pemasangan peralatan pada beban maksimum Dimana rx XC / XL, batas kontroler diberikan oleh batas sudut penyulutan yang bernilai tetap sesuai dengan desain. Hukum kontrol steady-state tipikal SVC yang terdapat pada karakterestik tegangan arus adalah (5) Dimana V dan I adalah magnitudo tegangan dan arus rms dan Vref adalah tegangan referensi. Nilai tipikal untuk slope XSL adalah 2 s.d 5%, terhadap basis SVC; nilai tersebut diperlukan untuk menghindari melewati batas dari variasi tegangan bus yang kecil. Nilai tipikal untuk kisaran tegangan yang dikontrol adalah = 5% dari Vref. Pada batas sudut penyulutan, SVC ditransformasikan kedalam reaktansi yang bernilai tetap. Model pertama adalah model yang sudut penyulutan SVC sebagai fungsi dari perubahan sudut, terdiri dari kombinasi paralel dari admitansi ekivalen reaktor dikendalikan thyristor (TCR) dan reaktansi kapasitif tetap. 3) Perbandingan Tegangan Sebelum dan Setelah Pemasangan Peralatan Dari hasil analisis aliran daya sebelum dan setelah pemasangan peralatan, maka Gambar 6. Profil tegangan sebelum dan setelah pemasangan peralatan pada beban rata-rata Gambar 7. Profil tegangan sebelum dan setelah pemasangan peralatan pada beban minimum Dari Gambar 5 perbandingan tegangan sebelum dan setelah pemasangan peralatan pada beban maksimum, terlihat bahwa dengan pemasangan AVR kenaikan 417

tegangan bertitik pangkal pada bus pemasangan AVR sampai perbaikan tegangan saluran kearah beban. Dengan saluran sebesar 7 %. Dengan pemasangan bank capacitor kenaikan tegangan terjadi pada keseluruhan bus. Dengan saluran sebesar 5 %. Sedangkan dengan pemasangan SVC kenaikan tegangan juga terjadi pada keseluruhan bus dalam sistem. Dengan pengurangan drop tegangan pada ujung saluran bus sebesar 8 %. Dari Gambar 6 perbandingan tegangan sebelum dan setelah pemasangan peralatan pada beban rata-rata, terlihat bahwa dengan pemasangan AVR kenaikan tegangan bertitik pangkal pada bus pemasangan AVR sampai perbaikan tegangan saluran kearah beban. Dengan saluran bus sebesar 7 %. Dengan pemasangan bank capacitor kenaikan tegangan terjadi pada keseluruhan. Dengan saluran bus sebesar 5 %. Sedangkan dengan pemasangan SVC juga terjadi perbaikan tegangan pada keseluruhan bus. Dengan pengurangan drop tegangan pada ujung saluran sebesar 5 %. Dari Gambar 7 perbandingan tegangan sebelum dan setelah pemasangan peralatan pada beban minimum, terlihat bahwa dengan pemasangan AVR kenaikan tegangan bertitik pangkal pada bus pemasangan AVR sampai perbaikan tegangan saluran kearah beban. Dengan saluran bus sebesar 8 %. Dengan pemasangan bank capacitor kenaikan tegangan terjadi pada keseluruhan bus. Dengan pengurangan drop tegangan pada ujung saluran bus sebesar 3 %. 4) Perbandingan Total Losses Sebelum dan Setelah Pemasangan Peralatan. Dari hasil analisis aliran daya sebelum dan setelah pemasangan peralatan, maka diperoleh perbandingan total losses sebelum dan setelah pemasangan peralatan, seperti pada Tabel 1 untuk beban maksimum, Tabel 2 untuk beban rata-rata, dan Tabel 3 untuk beban minimum. Tabel 1. Total losses sebelum dan setelah pemasangan peralatan pada beban maksimum Total Losses Aktif Reaktif Tabel 2. Total Losses Sebelum dan setelah pemasangan peralatan pada beban rata-rata Total Losses Aktif Reaktif Sebelum AVR Bank Capacitor SVC 0.201947 0.061809 0.177696 0.178528 0.448039 0.449422 0.368572 0.369431 Aktif = MW, Reaktif = MVAR Tabel 3. Total Losses Sebelum dan setelah pemasangan peralatan pada beban minimum Total Losses Aktif Reaktif Sebelum Sebelum AVR AVR Bank Capacitor Bank Capacitor SVC SVC 0.435931 0.433155 0.389220 0.591378 0.830223 0.832598 0.719914 0.818649 Aktif = MW, Reaktif = MVAR 0.053366 0.052809 0.054739 0.053646 0.086252 0.084633 0.086340 0.087146 Aktif = MW, Reaktif = MVAR Dari Tabel 1, terlihat bahwa dengan pemasangan AVR, bank capacitor dan SVC berkurang, sedangkan total losses daya reaktif, terlihat bahwa dengan pemasangan AVR tidak berkurang, sedangkan dengan pemasangan bank 418

capacitor berkurang sebesar 5 % dan dengan pemasangan SVC berkurang sebesar 6 %. Hal ini disebabkan karena AVR dalam mengkompensasi drop tegangan tidak menginjeksi daya reaktif. Dari Tabel 2, terlihat bahwa dengan pemasangan AVR, bank capacitor, dan SVC total losses daya aktif berkurang. Sedangkan total losses daya reaktif, terlihat bahwa dengan pemasangan AVR tidak berkurang, dengan pemasangan bank capacitor berkurang sebesar 5 % dan dengan pemasangan SVC berkurang sebesar 6 %. Hal ini disebabkan karena AVR dalam mengkompensasi drop tegangan tidak menginjeksi daya reaktif. Dari Tabel 3, terlihat bahwa dengan pemasangan AVR, bank capacitor, dan SVC total losses daya aktif dan reaktif tidak berkurang. Hal ini disebabkan karena pada beban minimum drop tegangan masih dalam batas-batas toleransi sehingga tidak berpengaruh terhadap pemasangan peralatan. IV. KESIMPULAN Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan perbaikan jatuh tegangan pada feeder Raflesia dengan menggunakan peralatan SVC untuk pengurangan jatuh tegangan (losses), maka dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut: 1. Dari hasil analisis aliran daya sebelum pemasangan peralatan pada beban maksimum, bus yang mengalami drop tegangan diluar batas-batas yang diizinkan. 2. Dari hasil optimasi lokasi penempatan dan kapasitas peralatan yang sesuai dengan sistem atau feeder Raflesia, diperoleh lokasi penempatan peralatan sesuai dengan hasil perhitungan. 3. Dari hasil analisis aliran daya setelah pemasangan peralatan, baik pada beban maksimum, beban rata-rata, maupun beban minimum, terlihat bahwa bus-bus yang mengalami drop tegangan diluar batas-batas yang diizinkan, dapat diperbaiki dengan pemasangan SVC. 4. Dari hasil analisis aliran daya setelah pemasangan peralatan, pada beban maksimum dan beban rata-rata, terlihat bahwa total losses daya aktif dapat dikurangi dengan pemasangan SVC. DAFTAR PUSTAKA [1] Pansini, A.J. 2007. Electrical Distribution Engineering, Third Edition, The Fairmont, Inc., Indian Trail. [2] Marsudi, D. 2006. Operasi Sistem Tenaga Listrik, Edisi Kedua, Graha Ilmu, Yogyakarta. [3] SPLN 72. 1987. Spesifikasi Desain Untuk Jaringan Tegangan Menengah (JTM) dan Jaringan Tegangan Rendah (JTR), PT. PLN (Persero), Jakarta. [4] Grebe, T.E. 1996. Application of Distribution System Capacitor Banks and Their Impact on Power System, IEEE Transactions on Industry Application, Vol. 32, No. 3. [5] Mendoza, J.E.; D.A. Morales, R.A. Lopez, E.A. Lopez, J.C. Vannier, and A.C. Coello. 2007. Multiobjective Location of Automatic Voltage Regulators in a Radial Distribution Network Using a Micro Genetic Algorithm, IEEE Transactions on Power Systems, Vol 2, No. 1. [6] Robandi, I. 2006. Desain Sistem Tenaga Modern, ANDI, Yogyakarta. [7] Short, T.A. 2004. Electric Power Distribution Handbook, CRC Press LLC, USA. [8] Gonen, T. 1986. Electric Power Distribution System Engineering, McGraw-Hill, Inc., USA. [9] Kundur, P. 1994. Power System Stability and Control, McGraw-Hill, Inc., USA. [10] Padiyar, K.R. 2007. FACTS Controllers in Power Transmission and Distribution, New Age International, Ltd., New Delhi. [11] Acha, E. 2002. Power Electronic Control in Electrical Systems, Newnes, London. [12] Arrillaga, J. and C.P. Arnol. 1990. Computer Analysis of Power Systems, John Wiley & Sons, Ltd., Chichester. 419

[13] Grainger, J.J. and W.D. Stevenson, Jr. 1994. Power System Analysis, McGraw-Hill, Inc., USA. [14] Saadat, H. 1999. Power System Analysis, McGraw-Hill, Inc., USA 420