LAMPIRAN-LAMPIRAN 108

dokumen-dokumen yang mirip
KUISIONER FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU MASYARAKAT DALAM PENGELOLAAN SAMPAH DI KAMPUNG APUNG RT10/01 KELURAHAN KAPUK JAKARTA BARAT

Bagaimana Solusinya? 22/03/2017 PENGELOLAAN SAMPAH ORGANIK RUMAH TANGGA DI KOTA CIAMIS PENGERTIAN SAMPAH

KUESIONER PENELITIAN

PEMILIHAN DAN PENGOLAHAN SAMPAH ELI ROHAETI

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Kota Gorontalo ± 4 km. Jumlah penduduk pada tahun 2011 adalah Jiwa

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

MAKALAH PROGRAM PPM. Pemilahan Sampah sebagai Upaya Pengelolaan Sampah Yang Baik

Pengelolaan Sampah Terpadu. Berbasis Masyarakat Kelurahan Karang Anyar

BERBASIS PARTISIPASI AKTIF MASYARAKAT

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PENGESAHAN PROPOSAL PKM

PENGELOLAAN SAMPAH DENGAN MESIN PELEBUR SAMPAH (INCINERATOR) PROPOSAL. Mudah dalam pengoperasian. Tidak perlu lahan besar. Hemat energy.

PENGOLAHAN SAMPAH DENGAN SISTEM 3R (REDUCE, REUSE, RECYCLE)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

KERANGKA PENDEKATAN TEORI. manusia yang beragam jenisnya maupun proses alam yang belum memiliki nilai

BAB V PEMBAHASAN. 5.1 Temuan Utama

BAB I PENDAHULUAN. pola konsumsi masyarakat menimbulkan bertambahnya volume, jenis dan

MASALAH SAMPAH DOMESTIK

BANK SAMPAH RANGGA MEKAR : BERKAT SAMPAH MENUAI BERKAH. Oleh : Budi Budiman, S.Hut, M.Sc Penyuluh Kehutanan Pusat

ADLN UNIVERSITAS AIRLANGGA BAB I PENDAHULUAN. 13 tahun 2012 tentang pedoman pelaksanaan reduce, reuse, dan recycle melalui

Pemberdayaan Masyarakat Rumpin Melalui Pengolahan Sampah Organik Rumah Tangga

KAJIAN MODEL PENGELOLAAN SAMPAH BERBASIS MASYARAKAT (STUDI KASUS DI KECAMATAN WONOCOLO KOTA SURABAYA)

BAB I PENDAHULUAN. kompleks. Serta peraturan di indonesia memang agak rumit, dan tidak benar-benar

Pemberdayaan Lingkungan untuk kita semua. By. M. Abror, SP, MM

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. 1. Berdasarkan hasil penelitian menunjukan responden pemukiman elite

POTENSI PENERAPAN PRINSIP 3R DALAM PENGELOLAAN SAMPAH DI DESA NGENEP KECAMATAN KARANGPLOSO KABUPATEN MALANG

SATUAN ACARA PENYULUHAN. Sub Pokok Bahasan : Pegelolaan Sampah : Masyarakat RW 04 Kelurahan Karang Anyar

TEKNOLOGI TEPAT GUNA PENGOLAHAN SAMPAH ANORGANIK

Pengelolaan Sampah Mandiri Berbasis Masyarakat. Oleh: Siti Marwati, M. Si Jurusan Pendidikan Kimia FMIPA UNY

BAB I PENDAHULUAN. kurang tepat serta keterbatasan kapasitas dan sumber dana meningkatkan dampak

BAB V IMPLEMENTASI PROGRAM KOMPOSTING RUMAH TANGGA

BAB I PENDAHULUAN. kompleks. Selain karena pengelolaannya yang kurang baik, budaya masyarakat. Gambar 1.1 Tempat Penampungan Sampah

I. PENDAHULUAN. Masalah sampah memang tidak ada habisnya. Permasalahan sampah sudah

DAMPAK SAMPAH TERHADAP KESEHATAN LINGKUNGAN DAN MANUSIA

IDENTIFIKASI PENGELOLAAN SAMPAH KOTA YANG BERBASIS PARTISIPASI PERAN AKTIF KELUARGA DAN PEMULUNG. Oleh: Haryono Zaini Rohmad ABSTRAK

III. METODOLOGI PENELITIAN

PEMBERDAYAAN KELOMPOK PKK DALAM PENGOLAHAN SAMPAH PLASTIK MENJADI PRODUK KERAJINAN TANGAN

BAB 1 : PENDAHULUAN. dan pengelolaan yang berkelanjutan air dan sanitasi untuk semua. Pada tahun 2030,

1

pendahuluan dilakukan untuk memperoleh hasil pengolahan atau daur ulang yang mengefektifkan pengolahan sampah selanjutnya, termasuk upaya daur ulang.

PENGELOLAAN PERSAMPAHAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Mulai. Perumusan Masalah. Lengkap? Ya. Menentukan Tujuan Sistem. Identifikasi Output dan Evaluasi Aspek. Interpretasi Black Box Diagram.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. ditanggung alam karena keberadaan sampah. Sampah merupakan masalah yang

Infrastruktur PLP dalam Mendukung Kesehatan Masyarakat

II. TINJAUAN PUSTAKA. Manusia dalam aktivitasnya tidak terlepas dari kebutuhan terhadap ruang

SUMMARY. PENGELOLAAN SAMPAH DI KOTA GORONTALO (Studi Kasus di UD. Loak Jaya)

INVENTARISASI SARANA PENGELOLAAN SAMPAH KOTA PURWOKERTO. Oleh: Chrisna Pudyawardhana. Abstraksi

BAB VI PENGELOLAAN SAMPAH 3R BERBASIS MASYARAKAT DI PERUMAHAN CIPINANG ELOK. menjadi tiga macam. Pertama, menggunakan plastik kemudian

PERBANDINGAN EFEKTIVITAS BANK SAMPAH DI KOTA BANDUNG DAN KOTA YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Hendrik L. Blum dalam Haryanto Kusnoputranto (2005) dikatakan,

LAMPIRAN 5 : RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN. Pertemuan ke : 1 dan 2

BAB VII ANALISIS DAYA DUKUNG LINGKUNGAN UPS MUTU ELOK. Jumlah Timbulan Sampah dan Kapasitas Pengelolaan Sampah

IbM PENGELOLAAN SAMPAH RUMAH TANGGA SEBAGAI UPAYA MENCIPTAKAN KAMPUNG PRO IKLIM (PROKLIM)

Profil Orgic's Home Generasi Muda Peduli Sampah

PEMBANGUNAN BERWAWASAN LINGKUNGAN ( Pertemuan ke-7 ) Disampaikan Oleh : Bhian Rangga Program Studi Pendidikan Geografi FKIP -UNS 2013

PARAMETER ISIAN GREEN SCHOOL AWARD No Komponen Pengukuran/Indikator Keterangan. 1 Jumlah murid masukkan angka. 2 Jumlah guru masukkan angka

Pengaruh Pencemaran Sampah Terhadap Kualitas Air Tanah Dangkal Di TPA Mojosongo Surakarta 1

PENGOLAHAN SAMPAH SEDERHANA. widyagama mahakam

1. Pendahuluan PENDAMPINGAN MASYARAKAT DALAM PENGOLAHAN SAMPAH ORGANIK RUMAH TANGGA UNTUK MENDUKUNG PROGRAM URBAN FARMING

Pengolahan Sampah. Tim Abdimas Sehati Universitas Gunadarma, Bekasi, 7 Desember Disampaikan oleh: Dr. Ridwan, MT- UG

Praktik Cerdas TPA WISATA EDUKASI. Talangagung

Uji Mikrobiologis Kompos Organik dari Sampah Organik dengan Penambahan Limbah Tomat dan EM-4 SKRIPSI

BUPATI POLEWALI MANDAR

BAB III PERAN DINAS LINGKUNGAN HIDUP KOTA CIREBON DALAM PENGOLAHAN SAMPAH TAHUN 2016

EVALUASI METODE PENGELOLAAN SAMPAH UNTUK UMUR LAYAN DI TPA PUTRI CEMPO

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

DINAS KEBERSIHAN DAN PERTAMANAN KABUPATEN KARANGANYAR

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

SAMPAH SEBAGAI SUMBER DAYA

Potensi Penerapan Pengelolaan Sampah Permukiman Berbasis 3R di Kelurahan Tunjungsekar Kota Malang

BAB I PENDAHULUAN. semakin menyebar luas baik di daerah perkotaan maupun pedesaan.limbah atau

massa mirip batuan. Terkadang, satu atau lebih bahan tambah ditambahkan untuk

PROFIL & KEGIATAN LINGKUNGAN RT 29 RW 07

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Manusia dan lingkungan merupakan satu kesatuan yang tidak dapat

PELATIHAN PENGELOLAAN SAMPAH ANORGANIK MENJADI ANEKA KREASI DAUR ULANG DI LINGKUNGAN RW 06 KELURAHAN SIDOMULYO BARAT KOTA PEKANBARU

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PELESTARIAN LINGKUNGAN MELALUI TATAJER

BAB I PENDAHULUAN. Pertambahan penduduk dan aktivititas masyarakat di daerah perkotaan makin

PELATIHAN PEMANFAATAN BARANG BEKAS SEBAGAI BAHAN PEMBUATAN REUSABLE BAGUNTUK MELATIH SISWA MADRASAH IBTIDAIYAH DALAM MELAKUKAN DIET PLASTIK

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sampah merupakan suatu sisa-sisa benda yang tidak diinginkan setelah berakhirnya

Konsep penanganan sampah dengan sistem koperasi. Oleh Kelompok 9

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Kajian Timbulan Sampah Sistem Pengelolaan Sampah Berbasis 3R Studi Kasus RW 17 Kelurahan Cilengkrang Kabupaten Bandung

Sampah Kota atau Municipal Solid Waste (MSW) dan Penyelesaian Masalahnya

2015 STUDI TENTANG PEMBERDAYAAN PARTISIPATIF DALAM MEMBANGUN KEMANDIRIAN EKONOMI DAN PERILAKU WARGA MASYARAKAT

PEDOMAN PENGELOLAAN SAMPAH MELALUI 3R UNTUK KADER LINGKUNGAN

BAB I PENDAHULUAN 6% 1% Gambar 1.1 Sumber Perolehan Sampah di Kota Bandung

Mulai. Sistem Pengolahan Sampah Organik dan Anorganik. Formulasi Masalah. Menentukan Tujuan sistem. Evaluasi Output dan Aspek

KEBIJAKAN PENGELOLAAN SAMPAH TERPADU UNTUK MENINGKATKAN NILAI EKONOMI BAGI MASYARAKAT DI DAERAH

BAB I PENDAHULUAN. Sampai saat ini sampah merupakan masalah serius di negeri ini. Terutama

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pada zaman sekarang ini perkembangan dunia bisnis di Indonesia sudah

IBM KELOMPOK IBU-IBU PKK : PENERAPAN TEKNOLOGI BIOPORI YANG DIPERKAYA INOKULAN MIKROBA DI PERUMAHAN BANYUMANIK SEMARANG

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. sembarangan karena tidak memenuhi persyaratan dapat menimbulkan

BAB I PENDAHULUAN. Kebersihan lingkungan dan keindahan lingkungan haruslah diperhatikan oleh

Transkripsi:

LAMPIRAN-LAMPIRAN 108

LAMPIRAN I DOKUMENTASI SURVEI LAPANGAN DAN PROSES RAPID RURAL APPRAISAL (RRA)

Gambar 1. Mengurus Perijinan, Membangun Komunikasi, Serta Melakukan Wawancara dengan Tokoh-Tokoh Masyarakat Joyotakan Gambar 2. Transect Walk, Dan Observasi di Kampung Joyotakan, Serta Melakukan Wawancara Dengan Warga Setempat (Mbah Pur)

Gambar 3. Informan (Mbah Pur) Menunjukkan Sederet Permasalahan Sampah Yang Terjadi Di Joyotakan Gambar 4. Transect Walk dan Observasi Di Sekitar Bantaran Kali Tanggul Bersama Dengan Informan (Mbah Pur) Serta Melakukan Wawancara Dengan Anak-Anak.

Gambar 5. Transect Walk, Observasi, Dan Wawancara Dengan Salah Seorang Warga Joyotakan Untuk Memperoleh Informasi Mendalam Mengenai Permasalahan Lingkungan Yang Terjadi Di Joyotakan Gambar 6. Melakukan Fokus Group Disscussion (FGD) Dengan Warga Joyotakan Untuk Menggali Permasalahan Lingkungan Utama Yang Dihadapi Warga Serta Mengetahui Kebutuhan-Kebutuhan Masyarakat

LAMPIRAN II DOKUMENTASI KEGIATAN PERKULIAHAN KOMPETENSI DASAR PERTAMA HINGGA KEEMPAT

Gambar 7. Dosen Menyampaikan Materi-Materi Kuliah Kompetensi Dasar Pertama Kepada Mahasiswa

Gambar 8. Mahasiswa Mengerjakan Tes Kompetensi Dasar Pertama (Tes Tertulis) Gambar 9. Mahasiswa Melakukan Refleksi Pada Kuliah Kompetensi Dasar Pertama

Gambar 10. Dosen Menyampaikan Materi-Materi Kuliah Kompetensi Dasar Kedua Dilanjutkan Dengan Tes Tidak Tertulis Berupa Presentasi Gambar 11. Kunjungan Dan Belajar Pengelolaan Sampah Di TPA Puteri Cempo Mojosongo Surakarta Dilanjutkan Dengan Melakukan Observasi dan Wawancara Dengan Pemulung

Gambar 12. Transect Walk dan Melakukan Observasi Di TPA Puteri Cempo Mojosongo Surakarta Gambar 13. Kunjungan Ke RT 05/ RW 16 Kelurahan Mojosongo Untuk Belajar Pengelolaan Sampah Dan Membuat Pupuk Kompos Dari Warga Yang Tergabung Dalam Kelompok Masyarakat Peduli Pengelolaan Sampah Mekar Asri

Gambar 14. Tes Kompetensi Dasar Kedua (Tes Tertulis) Dan Refleksi Mahasiswa Gambar 15. Narasumber Dari Yayasan Advokasi Transformasi Masyarakat (ATMA) Surakarta Menyampaikan Materi-Materi Kuliah Kompetensi Dasar Ketiga

Gambar 16. Narasumber Menyampaikan Materi Kuliah Teknik Observasi dan Wawancara Yang Dilanjutkan dengan Tes Tidak Tertulis Berupa Praktek di Kantor Yayasan ATMA (Advokasi Transformasi Untuk Masyarakat) Surakarta Gambar 17. Mahasiswa Mengerjakan Tes Kompetensi Dasar Ketiga (Tertulis)

Gambar 18. Refleksi Mahasiswa Pada Kuliah Kompetensi Dasar Ketiga Gambar 19. Mahasiswa Melakukan Kunjungan, Perkenalan, dan Observasi di RW V dan VI Kelurahan Joyotakan, Kota Surakarta

Gambar 20. Aktivitas Mahasiswa Selama Live In di RW V dan VI Kelurahan Joyotakan Surakarta Gambar 21. Sederet Permasalahan Sampah dan Lingkungan Di Joyotakan Hasil Temuan/ Identifikasi Mahasiswa

Gambar 22. Mahasiswa Mendiskusikan Hasil Temuan-Temuan Di Lapangan Dilanjutkan Dengan Membuat Instrumen Penelitian Berupa Kuesioner Tertutup Dan Terbuka Untuk Meneliti Faktor-faktor Penyebab Timbulan Sampah Di Joyotakan

Gambar 23. Mahasiswa Mewawancarai Warga RW V Dan VI Kelurahan Joyotakan Menggunakan Kuesioner Yang Dibuat Untuk Mengetahui Sebab Utama Timbulnya Permasalahan Sampah Di Joyotakan

Gambar 24. Mahasiswa Menganalisis Hasil Kuesioner Dan Temuan-Temuan Di Lapangan Serta Berusaha Mencari Solusi Untuk Mengatasi Permasalahan Sampah Yang Terjadi Di Joyotakan Gambar 25. Mahasiswa Melaksanakan Kegiatan Sosialisasi Pengelolaan Sampah Mandiri Dan Produktif Berbasis Masyarakat Dengan Prinsip 3R (Reduce, Reuse, Recycle) dan Pelatihan Pembuatan Kompos Bagi Warga Joyotakan

Gambar 26. Narasumber Dari Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kota Surakarta Dan Narasumber Dari Kelompok Mekar Asri RT 05, RW 16 Menyampaikan Materi-Materi Sosialisasi Kepada Warga Gambar 27. Mahasiswa Mengajarkan Cara Membuat Pupuk Kompos Dari Sampah Organik, dan Lubang Resapan Biopori (LRB) Kepada Warga Peserta Sosialiasi, Dilanjutkan Dengan Foto Bersama

Gambar 28. Refleksi Mahasiswa Pada Kuliah Kompetensi Dasar Keempat Gambar 29. Refleksi Tahap Kedua/ Refleksi Akhir Mahasiswa

LAMPIRAN III LIPUTAN KEGIATAN SERVICE-LEARNING MAHASISWA DI JOYOTAKAN OLEH HARIAN SOLOPOS EDISI SENIN WAGE, 9 JUNI 2014

LAMPIRAN IV SOAL-SOAL PRE TEST, POST TEST, DAN UJI KOMPETENSI MAHASISWA

SOAL-SOAL PRE TEST & POST TEST MAHASISWA Petunjuk Pengisian : a. Silangilah (X) salah satu jawaban yang menurut anda benar b. Satu soal hanya boleh diisi dengan satu jawaban saja 1. Apa yang dimaksud dengan metode Service Learning a. Suatu metode pengajaran dan pembelajaran yang merupakan kombinasi langkah akademis perkuliahan, pemberdayaan dan pengabdian masyarakat, serta pengembangan kepribadian/ karakter b. Suatu metode pengajaran dan pembelajaran yang lebih menekankan pada kegiatan pengabdian masyarakat untuk membantu masyarakat mengatasi permasalahan-permasalahan yang dihadapinya, sehingga masyarakat dapat berdaya untuk mengatasi permasalahannya 2. Manfaat apa yang bisa diperoleh mahasiswa dari kegiatan Service- Learning (SL) a. Membuat mahasiswa semakin yakin dan percaya bahwa kemampuan hardskill dan softskill yang dimilikinya dari proses belajar di kelas jauh lebih tinggi daripada pengetahuan masyarakat pada umumnya b. Meningkatkan kemampuan hardskill dan softskill mahasiswa sekaligus membuat mahasiswa merasa dirinya adalah bagian dari masyarakat yang punya peran penting dalam membangun masyarakat 3. Berikut ini apa makna utama melakukan refleksi dalam kegiatan Service Learning a. Sebagai upaya untuk mengevaluasi diri dari pengalaman belajar dan pelayanan yang telah dilakukan bersama-sama dengan masyarakat b. Sebagai upaya untuk mengevaluasi masyarakat yang telah bersamasama berproses dengan mahasiswa selama melakukan kegiatan Service Learning 4. Apa yang dimaksud Live In dalam kegiatan Service Learning? a. Menerjunkan mahasiswa ke komunitas masyarakat yang membutuhkan layanan untuk memberikan informasi dan membantu masyarakat menemukan permasalahannya, serta membantu masyarakat untuk mengatasi permasalahannya berdasarkan pemahaman dan teori ideal yang dimiliki oleh mahasiswa b. Penempatan mahasiswa pada sebuah komunitas masyarakat yang membutuhkan layanan agar memberi kesempatan bagi mahasiswa untuk berkomunikasi, belajar dari masyarakat, bersama-sama menganalisa dan memecahkan masalah nyata, serta memberikan solusi bagi kelompok yang mempunyai latar belakang yang berbeda

5. Berikut ini mana yang termasuk jenis sampah organik a. Sisa sayuran, potongan daun, sisa nasi b. Plastik, besi, alumunium, seng 6. Berikut ini mana yang termasuk jenis sampah nonorganik a. Botol plastik, kaca, mika b. Ranting, potongan daging, kotoran hewan 7. Bagaimana teknik pemanfaatan sampah-sampah organik agar bermanfaat a. Dijadikan pupuk kompos, biogas, diubah menjadi energi listrik b. Dijadikan barang-barang kerajinan yang memiliki nilai seni dan ekonomi yang tinggi 8. Berikut ini mana yang termasuk dalam jenis sampah B3 a. Batu batrai, accu, oli bekas, jarum suntik, bolam lampu b. Buangan septic tank, grey water 9. Apa akibat dari penerapan sistem kumpul-angkut-dan buang (end of pipe) pada pengelolaan sampah di Indonesia saat ini? a. Membuang sampah menjadi lebih praktis, cepat dan efisien, memberdayakan petugas pengambil dan pengangkut sampah, meningkatkan pendapatan daerah. b. Rendahnya kesadaran dan kepedulian masyarakat untuk membuang sampah pada tempatnya atau mengelola sampah yang dihasilkan, timbulan dan penumpukan sampah di mana-mana, TPS dan TPA menjadi penuh/overload. 10. Apa yang dimaksud dengan teknik open dumping dalam pengolahan sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sampah? a. Teknik pengolahan sampah dengan cara sampah dibuang begitu saja dalam sebuah tempat pembuangan akhir tanpa ada perlakuan apapun b. Teknik pengolahan sampah dengan cara sampah yang masuk ke TPA kemudian ditimbun dan dipadatkan, lalu ditutup dengan tanah setiap hari. 11. Apa yang dimaksud dengan teknik sanitary landfill dalam pengolahan sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sampah? a. Sampah yang masuk ke TPA kemudian ditimbun dan dipadatkan, lalu ditutup dengan tanah setiap harinya b. Sampah yang masuk ke TPA kemudian ditimbun dengan tanah. Penimbunan sampah dengan tanah dilakukan hanya ketika telah mencapai periode tertentu saja

12. Apa yang dimaksud upaya 3 R dalam pengelolaan sampah a. Upaya untuk menimbun atau mengubur sampah agar tidak menyumbat saluran air dan menjadi sarang penyakit b. Upaya untuk mengurangi jumlah sampah, menggunakan kembali sampah, dan mendaur ulang sampah 13. Berikut ini mana yang termasuk contoh upaya Reduce a. Menggunakan kembali botol bekas untuk tempat pembibitan tanaman b. Beli pulsa elektrik dari pada pulsa voucher 14. Berikut ini mana yang termasuk contoh upaya Reuse a. Menggunakan kaleng-kaleng bekas sebagai wadah barang-barang, wadah kue, atau pot bunga b. Membuat kertas dari sampah kertas, membuat batako dari styreofoam 15. Berikut ini mana yang termasuk contoh upaya Recycle a. Membuat pupuk kompos dari sampah organik b. Membawa botol minum kemanapun bepergian sehingga mengurangi pemakaian air minum dalam kemasan 16. Apa manfaat Lubang Resapan Biopori (LRB) a. Lubang yang dibuat untuk menimbun berbagai jenis sampah baik sampah organik ataupun non-organik agar tidak mencemari lingkungan b. Lubang yang dibuat untuk memasukkan air limpasan permukaan (run off) ke dalam tanah sekaligus membuat kompos 17. Apa yang dimaksud dengan RRA (Rapid Rural Appraisal) a. RRA bersifat ekstraktif atau merupakan penggalian informasi (dalam pengertian: merupakan penilitian yang dikerjakan oleh pihak luar). b. RRA merupakan proses pembelajaran (dalam pengertian: analisis situasi dan persoalan untuk mengembangkan agenda aksi yang dilakukan oleh masyarakat sendiri). 18. Apa yang dimaksud dengan PRA (Participatory Rural Appraisal) a. PRA adalah pendekatan dan metode yang memungkinkan masyarakat secara bersama-sama menganalisis masalah kehidupan dalam rangka merumuskan perencanaan dan kebijakan secara nyata. b. PRA bersifat ekstraktif atau merupakan penggalian infromasi (dalam pengertian: merupakan penilitian yang dikerjakan oleh pihak luar). 19. Apa yang dimaksud dengan wawancara mendalam (in depth interview) a. Proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara menggali lebih dalam informasi-informasi dari informan melalui Focus Group Disscusion (FGD) b. Proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab sambil bertatap muka antara pewawancara dengan

informan atau orang yang diwawancarai, dengan atau tanpa menggunakan pedoman (guide) wawancara, pewawancara dan informan terlibat dalam kehidupan sosial yang relativ lama. 20. Apa yang dimaksud dengan wawancara tidak terstruktur a. Wawancara yang memungkinkan siapapun bisa menjadi responden untuk diwawancarai guna memperoleh informasi yang akurat dan mendalam b. Wawancara yang bebas di mana peneliti tidak menggunakan pedoman wawancara yang telah tersusun secara sistematis dan lengkap untuk pengumpulan datanya. Pedoman wawancara yang digunakan hanya berupa garis-garis besar permasalahan yang akan ditanyakan. SKOR = JUMLAH JAWABAN BENAR X 5 KUNCI JAWABAN 1 A 11 A 2 B 12 B 3 A 13 B 4 B 14 A 5 A 15 A 6 A 16 B 7 A 17 A 8 A 18 A 9 B 19 B 10 A 20 B

TES KOMPETENSI DASAR (KD) I MATA KULIAH : PENGELOLAAN SAMPAH SENIN, 03 April 2014 Waktu : 60 Menit SOAL-SOAL 1. Menurut anda apakah yang dimaksud dengan metode Service Learning dan apa perbedaannya dengan kegiatan pengabdian masyarakat 2. Menurut anda apa tujuan melakukan Live In dalam kegiatan Service Learning 3. Menurut anda, apa makna refleksi diri dalam Service Learning 4. Menurut anda, apa yang dimaksud dengan sampah organik, dari mana saja sumbernya, serta sebutkan beberapa contohnya 5. Menurut anda, apa yang dimaksud dengan sampah anorganik/ nonorganik serta sebutkan beberapa contohnya Selamat Mengerjakan, Tuhan Memberkati

TES KOMPETENSI DASAR (KD) II MATA KULIAH : PENGELOLAAN SAMPAH SENIN, 05 Mei 2014 Waktu : 60 Menit SOAL-SOAL 1. Menurut anda apa saja dampak negatif yang dapat ditimbulkan sampah terhadap lingkungan 2. Menurut anda apa akibat dari penerapan sistem kumpul-angkut-dan buang (end of pipe) pada pengelolaan sampah di Indonesia saat ini? 3. Menurut anda apa yang dimaksud dengan konsep 3R dalam pengelolaan sampah 4. Menurut anda apa manfaat atau keuntungan penerapan 3R bagi lingkungan, pemerintah, dan masyarakat 5. Berilah masing-masing 5 contoh upaya reduce, reuse, dan recycle dalam kehidupan sehari-hari Selamat Mengerjakan, Tuhan Memberkati

TES KOMPETENSI DASAR (KD) III MATA KULIAH : PENGELOLAAN SAMPAH JUMAT, 09 Mei 2014 Waktu : 60 Menit SOAL-SOAL 1. Jelaskan secara umum letak lokasi, kondisi geografis, serta permasalahan sosial dan lingkungan yang terjadi di Joyotakan 2. Menurut anda, apa yang dimaksud dengan teknik RRA (Rapid Rural Appraisal) 3. Menurut anda, apa yang dimaksud dengan teknik PRA (Participatory Rural Appraisal) 4. Menurut anda, apa yang dimaksud dengan wawancara mendalam (in depth interview) 5. Menurut anda apa yang dimaksud dengan wawancara tidak terstruktur Selamat Mengerjakan, Tuhan Memberkati