2013 IMPLEMENTASI MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA TENTANG SIFAT BAHAN DAN KEGUNAANNYA

dokumen-dokumen yang mirip
sekolah dasar (SD/MI). IPA merupakan konsep pembelajaran alam dan Pembelajaran IPA sangat berperan dalam proses pendidikan dan juga

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DI KELAS VII-7 SMP NEGERI 1 BANGUN PURBA

BAB V PEMBAHASAN. A. Terdapat Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe. STAD (Student Team Achievement Divisions) Terhadap Hasil Belajar

BAB I PENDAHULUAN. Upaya untuk meningkatkan mutu pendidikan telah dilakukan oleh

I. PENDAHULUAN. Pendidikan menentukan kualitas sumber daya manusia di suatu negara,

BAB I PENDAHULUAN. dalam bahasa Inggris yaitu natural science, artinya Ilmu Pengetahuan

Oleh : SUGIYATMI NIM. A54A100088

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD ( STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 9 ISSN X

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN Hakikat Pembelajaran Kooperatif (Cooperative Learning)

BAB I PENDAHULUAN. pertama dan utama adalah pendidikan. Pendidikan merupakan pondasi yang

I. PENDAHULUAN. mendorong terjadinya belajar. Pembelajaran dikatakan berhasil apabila tujuantujuan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. daya manusia juga akan menjadi baik. Pendidikan juga merupakan aspek

BAB I PENDAHULUAN. Pendahuluan merupakan penjabaran tentang alasan penelitian yang

BAB V PEMBAHASAN. Penelitian ini dilakukan sebagai upaya untuk meningkatkan hasil belajar

BAB II KAJIAN PUSTAKA. mempengaruhi mencapai tujuan pembelajaran (Oemar Hamalik, 2002: 57) dalam

5. Siswa menerangkan kembali penjelasan kelompoknya kepada teman yang belum memahami materi 6. Guru meminta siswa mengerjakan latihan-latihan yang

BAB II KAJIAN PUSTAKA

I. PENDAHULUAN. Pada kurikulum biologi SMP materi sistem gerak yang dipelajari di kelas VIII,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Mata pelajaran pendidikan kewarganegaraan merupakan mata

Oleh: Via Vandella*, Yulia Haryono**, Alfi Yunita**

BAB I PENDAHULUAN. kritis, kreatif dan mampu bersaing menghadapi tantangan di era globalisasi nantinya.

II. TINJAUAN PUSTAKA. Keterampilan proses sains dapat diartikan sebagai keterampilan intelektual,

BAB II KAJIAN PUSTAKA. aktivitas merupakan prinsip yang sangat penting di dalam interaksi belajar. aktivitas tersebut. Beberapa diantaranya ialah:

BAB II KAJIAN PUSTAKA. STAD (Student Teams Achievement Division) merupakan satu sistem

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

PEMBELAJARAN KOOPERATIF STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PENJASKES SISWA SMP

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. Pasal 4 menjelaskan bahwa kedudukan guru sebagai tenaga profesional

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan ujung tombak bagi pembangunan peradaban.

MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR DAN HASIL BELAJAR EKONOMI MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISIONS

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan suatu wahana untuk mengembangkan semua

BAB I PENDAHULUAN. Dalam pembukaan UUD 1945 dijelaskan bahwa salah satu tujuan dari

Meningkatkan Hasil Belajar Ipa Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Pada Siswa Kelas IV SDN No. 1 Lende Kecamatan Sirenja

I. PENDAHULUAN. Setiap negara menganggap penting pendidikan. Pendidikan berperan penting bagi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF PADA PEMBELAJARAN SEJARAH. Yusni Pakaya Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Gorontalo

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

I. PENDAHULUAN. Menurut UU Nomor 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional. belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA TEORI. hasil penelitian terdahulu yang pernah dilakukan oleh orang-orang yang lebih

Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa Dengan Penerapan Model Pembelajaran Student Teams Achievement Divisions

BAB II KAJIAN TEORI Pengertian Belajar Menurut Teori Konstruktivisme. mencoba merumuskan dan membuat tafsirannya tentang belajar.

2014 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD TERHADAP KETERAMPILAN BERKOMUNIKASI TULISAN DAN PENGUASAAN KONSEP SISTEM EKSKRESI SISWA KELAS XI

Jurnal Pena Sains Vol. 3, No. 2, Oktober 2016 p-issn: e-issn:

PENINGKATAN KETERLIBATAN DAN MINAT BELAJAR MELALUI PEMBELAJARAN STAD TERMODIFIKASI PERMAINAN ULAR TANGGA

BAB I PENDAHULUAN. Dalam Undang-Undang No 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen. pasal 25 ayat 1 menyatakan beban kerja guru mencakup kegiatan pokok

II. TINJAUAN PUSTAKA. A. Kajian Teori. 1. Aktivitas Belajar. Anak senantiasa berinteraksi dengan sekitarnya dan selalu berusaha

BAB I PENDAHULUAN. pekerjaan daripada bidang-bidang pekerjaan lainnya. Sedangkan menurut Undang Undang

BAB I PENDAHULUAN. tertentu, yaitu saling pengaruh antara pendidik dan peserta didik. Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Matematika merupakan mata pelajaran yang wajib dipelajari siswa sejak

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Sebelum dilaksanakan proses pembelajaran siklus I, melalui pembelajaran

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG PERBANDINGAN SKALA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF STUDENT TEAMS- ACHIEVMENT DIVISIONS (STAD)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Berdasarkan fungsi pendidikan nasional peran guru menjadi kunci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. belajar dan proses pembelajaran agar para siswa atau sering disebut peserta didik

BAB I PENDAHULUAN. semakin tinggi pula tingkat keberhasilan pembelajaran. dasar untuk pengembangan materi lebih lanjut.

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR EKONOMI POKOK BAHASAN KETENAGAKERJAAN MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD

= = 7.6 dibulatkan menjadi = 8

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. (Langeveld, dalam Hasbullah, 2009: 2). Menurut Undang-Undang Republik. Indonesia No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional,

I. PENDAHULUAN. tugas dan kewajiban guru. Oleh karena itu, seorang guru memerlukan strategi

BAB I PENDAHULUAN. (Wahidmuri 2010:15). Dengan pendidikan yang baik dan berkualitas diharapkan

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR

BAB I PENDAHULUAN. Sistem Pendidikan Nasional yang saat ini diberlakukan mempunyai tuntutan

BAB I PENDAHULUAN. Matematika merupakan salah satu disiplin ilmu yang diajarkan mulai dari

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) berkaitan dengan cara mencari tahu tentang

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD)

BAB I PENDAHULUAN. saja, melainkan membutuhkan waktu yang relatif panjang. Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. bangsa. Keberhasilan proses belajar mengajar disekolah tidak terlepas dari peran serta guru

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF MODEL NUMBERED HEADS TOGETHER

I. PENDAHULUAN. dimulai dari penguasaan materi sebelumnya.

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISIONS

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER

BAB I PENDAHULUAN. menguasai pengetahuan, fakta-fakta, konsep-konsep, prinsip-prinsip, proses

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya manusia di suatu Negara. Oleh karena itu pemerintah berupaya

BAB I PENDAHULUAN. teknologi. Keberhasilan proses pembelajaran biologi dapat diukur dari

Suherman Guru Fisika SMA Negeri 1 Stabat dan Mahasiswa Jurusan Pendidikan Fisika Pascasarjana Unimed

DATAR MELALUI METODE STAD. Winarni

Cut Eva Nasryah 1) Arief Aulia Rahman 2) 2) Universitas Negeri Medan, Jalan William Iskandar Pasar 5 Medan

KAJIAN PUSTAKA. Dalam kegiatan belajar mengajar siswa melakukan aktivitas. Pengajaran yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 1. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD merupakan model pembelajaran

I. PENDAHULUAN. berbangsa, dan bernegara di Indonesia tidak terlepas dari pengaruh perubahan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II KAJIAN TEORITIK. 1. Pengertian Kemampuan Pemahaman Konsep. konsep. Menurut Sudjiono (2013) pemahaman atau comprehension dapat

BAB I PENDAHULUAN. pada saat ini, yang mana praktik-praktik pembelajaran di lapangan cenderung

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD (STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. Guru tidak hanya sebagai pengajar tapi juga fasilitator yang membimbing dan

ARTIKEL. untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga. oleh : Nur Aeni Ratna Dewi

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebagai bangsa yang menginginkan kemajuan. pendidikan, karena pendidikan berperan penting dalam meningkatkan potensi

BAB II KAJIAN TEORI Pengertian Belajar Menurut Beberapa Ahli. memperoleh pengetahuan, ketrampilan, dan nilai-nilai positif dengan

Sebelum pelaksanaan penelitian dengan Pendekatan Kooperatif Learning. NO Indikator Keterangan

BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori Pembelajaran IPA di SD Pembelajaran IPA di Sekolah Dasar dengan menggunakan sumber belajar dapat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan dasar merupakan peranan penting dalam usaha meningkatkan

Transkripsi:

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah proses pertumbuhan dan perkembangan yang dilakukan oleh manusia secara sadar menuju kedewasaan baik mental, emosional, maupun intelektual. Dengan kedewasaannya manusia diharapkan mampu bertanggungjawab atas dirinya maupun berperan aktif di dalam kehidupan masyarakat. Upaya-upaya dalam dunia pendidikan telah banyak dilakukan penelitianpenelitian yang berkaitan dengan perbaikan dan peningkatan kualitas pendidikan terus dilaksanakan dan dikembangkan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) merupakan salah satu bentuk penelitian yang sering dilakukan PTK perlu dilakukan karena masih banyak kekurangan dan kelemahan yang dirasakan dalam proses pembelajaran masih bersifat konvensional, sehingga mengakibatkan kurangnya pemahaman siswa tentang materi yang disampaikan dengan dilakukannya PTK diharapkan akan dapat diketahui bagaimana harusnya pembelajaran dilaksanakan agar mampu meningkatkan hasil belajar siswa sesuai dengan yang diharapkan dalam kurikulum dengan menggunakan model dan teknik pembelajaran yang tepat. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) adalah sebuah mata pelajaran di Sekolah Dasar (SD).IPA merupakan konsep pembelajaran alam dan mempunyai hubungan yang sangat luas terkait dengan kehidupan manusia. Pembelajaran IPA sangat berperan dalam proses pendidikan dan juga perkembangan Teknologi. Pembelajaran IPA diharapkan bisa menjadi wahana bagi siswa untuk mempelajari diri sendiri dan alam sekitar, serta pengembangan lebih lanjut dalam penerapan dalam kehidupan seharihari.

Siswa sebagai subjek pendidikan, di tuntut supaya aktif dalam belajar mencari informasi dan mengeksplorasi sendiri atau secara berkelompok. Guru hanya berperan sebagai fasilitator dan pembimbing kearah pengoptimalan pencapaian ilmu pengetahuan yang dipelajari. Diharapkan dalam proses pembelajaran siswa mau dan mampu mengemukakan pendapat sesuai dengan apa yang telah dipahami, berinteraksi secara positif antara siswa dengan siswa maupun antara siswa dan guru apabila ada kesulitan. Pada kenyataan di lapangan terutama kelas IV B SDN Citigeu pelajaran IPA merupakan salah satu mata pelajaran yang kurang disukai.hal ini terlihat dari hasil ulangan tengah semester (UTS) yang di bawah kriteria ketuntasan minimal (KKM). Dari 20 siswa, hanya 40 % yang mendapatkan nilai UTS di atas KKM dan 60% mendapatkan nilai UTS di bawah KKM. Siswa yang mencapai nilai dibawah KKM yaitu 63, padahal target yang diharapkan 70.dan setelah di identifikasi ternyata ada beberapa masalah yang terjadi di dalam pembelajaran IPA yaitu: 1. Kurang aktifnya siswa dalam mengikuti pelajaran IPA. Hal ini dapat terlihat ketika proses pembelajaran, siswa tidak mau untuk bertanya dan kurang berani mengungkapkan pendapatnya. 2. Kurangnya perhatian siswa saat belajar, hal ini terbukti saat guru menyampaikan materi, sebagian siswa malah asik bicara dengan temannya dan ketika guru mengajukan pertanyaan siswa tidak mampu menjawabnya. Pada umumnya siswa cenderung pasif, hanya menerima apa yang di sampaikan guru tanpa bisa mengeluarkan pendapat, bertanya, serta menjawab pertanyaan. Jika guru mengajukan pertanyaan, siswa tidak berani menjawab, jika ada itu hanya beberapa siswa saja dan jika ada kendala siswa tidak berani bertanya. Nilai yang di peroleh siswa masih di bawah standar ketuntasan belajar, dimana standar

yang di gunakan adalah 70. Namun masih terdapat 60 % dari siswa dalam pembelajaran IPA mendapat nilai di bawah standar yaitu ( 40 60 ). Berdasarkan permasalahan di atas maka upaya peningkatan hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPA di SDN Citigeu merupakan masalah yang harus di tanggulangi. Salah satu model pembelajaran di duga dapat mengatasi yaitu model pembelajaran kooperatif. Melalui model pembelajaran kooperatif ini siswa dapat belajar lebih aktif mengeluarkan pendapatnya dan suasana yang kondusif untuk mengembangkan pengetahuan, sikap, keaktifan serta keterampilan sosial seperti keterampilan bekerjasama yang bermanfaat bagi kehidupannya di masyarakat. Slavin (dalam Nurasma 2008 : 1) menyatakan bahwa Cooperative learning methods share the idea that students work together to learn and are responsible for their teammates learning as their own yang berarti bahwa dalam belajar kooperatif siswa belajar bersama, saling menyumbang pemikiran dan bertanggung jawab terhadap pencapaian hasil belajar secara individu maupun kelompok. Banyak model pembelajaran kooperatif yang dapat di gunakan dalam proses pembelajaran. Pembelajaran kooperatif pada penelitian ini di batasi pada model STAD (Student Teams Achievement Divisions). Model STAD diadakan untuk pencapaian hasil belajar, Penerimaan terhadap perbedaan individu dan juga untuk pengembangan sosial. Menurut slavin (dalam Nurasma, 2008 : 50), Model STAD adalah siswa di tempatkan dalam kelompok belajar beranggotakan empat atau lima siswa yang merupakan campuran dari kemampuan akademik yang berbeda, sehingga dalam setiap kelompok terdapat siswa yang berprestasi tinggi, sedang, dan rendah atau variasi jenis kelamin, kelompok ras dan etnis atau kelompok sosial lainnya.

Dari pendapat di atas dapat di simpulkan bahwa model pembelajaran tipe STAD adalah model pembelajaran kelompok dengan anggota yang heterogen untuk mencapai tujuan pembelajaran.model STAD ini membantu dan memotivasi semangat siswa untuk berhasil memecahkan suatu masalah secara bersama. Model Pembelajaran kooperatif tipe STAD merupakan model yang paling sederhana, sehingga model pembelajaran tersebut dapat di gunakan oleh guru-guru yang baru memulai menggunakan model pembelajaran kooperatif. Pada pembelajaran kooperatif tipe STAD siswa di tuntut untuk bekerja sama, dengan bekerja sama siswa akan lebih mudah memahami materi tersebut karena melalui belajar dari teman sebaya dan di bawah bimbingan guru, maka proses penerimaan dan pemahaman siswa akan semakin mudah dan cepat terhadap materi yang di pelajari. Hal ini di dukung oleh pendapat Nur Asma (2008:3) bahwa Siswa lebih mudah menemukan dan memahami suatu konsep jika mereka saling mendiskusikan masalah tersebut dengan temannya. Selanjutnya Ari (2007:96) berpendapat bahwa Anak-anak lebih mengerti bahasa anak daripada bahasa yang digunakan oleh orang dewasa. Dari pendapat di atas dapat di simpulkan bahwa belajar berkelompok dapat memudahkan siswa dalam memahami suatu materi pelajaran, sehingga yang di pelajari menjadi lebih bermakna bagi dirinya dan bagi orang-orang di sekelilingnya. Selain itu dengan belajar kelompok akan membawa pengaruh positif terhadap diri siswa, sesuai dengan hasil penelitian. Slavin (dalam Nurasma, 2008:44) mengatakan bahwa Unsur tujuan kelompok dan tanggung jawab individual menunjukkan pengaruh positif yang nyata pada hasil belajar siswa kelas dua sampai kelas duabelas dalam seluruh mata pelajaran dan pada seluruh jenis sekolah.

Pembelajaran kooperatif tipe STAD dalam penelitian ini di batasi pada materi Sifat ahan dan Kegunaannya pada mata pelajaran IPA kelas IV Semester I. Berdasarkan uraian di atas peneliti tertarik membuat penelitian yang berjudul Implementasi Model Kooperatif Learning STAD untuk meningkatkan Hasil belajar siswa pada pembelajaran IPA di Sekolah Dasar B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka yang menjadi rumusan masalah pokok dalam penelitian ini adalah : Bagaimana Peningkatan Hasil Belajar siswa tentang Sifat Bahan dan Kegunaannya melalui pembelajaran cooperative learning Tipe STAD di Kelas IV SDN Citigeu Desa Tanjungsari Kecamatan jampangtengah Kabupaten Sukabumi Sedangkan sub pertanyaan yang akan menjadi fokus penelitian ini adalah: 1. Bagaimanakah pelaksanaan pembelajaran cooperative learningtipe STAD untuk meningkatkan hasil belajar siswa tentang sifat bahan dan kegunaannya di kelas IV SDN Citigeu? 2. Bagaimanakah perkembangan kerjasama siswa dalam pembelajaran cooperative learning tipe STAD untuk meningkatkan hasil belajar siswa tentang sifat bahan dan kegunaannya di kelas IV SDN Citigeu? 3. Seberapa besar hasil belajar melalui implementasi model cooperative learning tipe STAD untuk meningkatkan hasil belajar siswa tentang sifat bahan dan kegunaannya di kelas IV SDN Citigeu? C. Hipotesis Tindakan Berdasarkan kajian rumusan masalah di atas, maka dalam penelitian ini akan diajukan rumusan hipotesis tindakan yaitu: melalui implementasi model Cooperative Learning tipe STAD pembelajaran IPA tentang sifat bahan dan kegunaannya di kelas IV SDN Citigeu, maka hasil belajar siswa akan meningkat.

D. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan umum penelitian ini adalah untuk meneningkatkan hasil belajar siswa tentang sifat bahan dan kegunaannya melalui model cooperative learning Tipe STAD di Kelas IV SDN Citigeu Desa Tanjungsari Kecamatan Jampangtengah Kabupaten Sukabumi. Adapun tujuan penelitian tindakan kelas secara khusus adalah untuk : 1. Mendeskripsikan pelaksanaan pembelajaran cooperative learningtipe STAD untuk meningkatkan hasil belajar siswa tentang sifat bahan dan kegunaannya di kelas IV SDN Citigeu 2. Mendeskripsikan perkembangan kerjasama siswa dalam pembelajaran cooperative learningtipe STAD untuk meningkatkan hasil belajar siswa tentang sifat bahan dan kegunaannya di kelas IV SDN Citigeu 3. Mendeskripsikan besarnya peningkatan hasil belajar siswa melalui implementasi model pembelajaran cooperative learningtipe STAD untuk meningkatkan hasil belajar siswa tentang sifat bahan dan kegunaannya di kelas IV SDN Citigeu E. Manfaat Hasil Penelitian Dalam penelitian ini, diharapkan dapat meningkatkan hasil pembelajaran IPA di kelas IV SDN Citigeu terutama tentang sifat bahan dan kegunaannya 1. Bagi Penulis, mendapat gambaran tentang pembelajaran cooperative learning tipe STAD untuk meningkatkan hasil belajar siswa tentang sifat bahan dan kegunaannya di kelas IV SD. 2. Bagi siswa, Untuk meningkatkan pemahaman siswa dalam belajar menggunakan model STAD. 3. Bagi guru, bermanfaat Sebagai bahan masukan dalam menjalankan proses pembelajaran di sekolah.

4. Bagi Sekolah, di harapkan dengan dilakaukannya penelitian ini akan memberikan motivasi dalam upaya meningkatkan kualitas pembelajaran disekolah. F. Definisi Operasional 1. Model cooperative learningadalah sebuah model pembelajan berkelompok dan data siswa kerja sama dalam memecahkan masalah atau tugas-tugas kelompoknya. 2. Tipe STAD yang dimaksud dalam penelitian ini adalah suatu model pembelajaran siswa dalam sebuah kelompok kecil terdiri dari 4-5 orang yang heterogen dalam prestasi dan jenis kelamin. Dalam pelaksanaan pembelajaran STAD, meliputi beberapa langkah yakni pertama guru memberikan materi, kedua siswa melakukan kerja kelompok dalam mengerjakan lembartugas bisa memahami materi, ketiga tes individu berupa soal evaluasi, dan yang keempat atau terakhir penghargaan kelompok pada kelompok memiliki nilai tertinggi. 3. Hasil belajar yang dimaksud dalam penelitian ini adalah kemampuankemampuan yang dimiliki siswa setelah mengalami proses belajar yang dapat dilihat perubahannya menuju kearah yang lebih positif yang berkaitan dengan kemampuan kognitif dan afektif siswa. Hasil belajar dalam asfek afektif, peneliti menggunakan penelitian secara kelompok. Alat yang digunakan untuk mengukur hasil belajar kognitif adalah pretest dan post-test berupa essay dan dinyatakan dalam skor test. Sedangkan alat atau instrumen yang digunakan untuk mengukur hasi belajar afektif berupan pedoman observasi aktivitas kelompok.