HUBUNGAN FREKUENSI DOPS DENGAN NILAI UJIAN ANC PADA MAHASISWA SEMESTER 5 PRODI KEBIDANAN DIII STIKES AISYIYAH YOGYAKARTA 2011 NASKAH PUBLIKASI

dokumen-dokumen yang mirip
Dwinda Sari 2, Sulistyaningsih 3. Key words : Target skill ANC, price examination ANC

HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN FORMAL DENGAN KEPATUHAN IBU DALAM PEMERIKSAAN ANTENATAL CARE (ANC) DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS AMPEL I BOYOLALI

EFEKTIVITAS CLINICAL PREPARATION TERHADAP KOMPETENSI PRAKTIKUM KLINIK KEBIDANAN MAHASISWA SEMESTER III STIKes MITRA HUSADA KARANGANYAR

GAMBARAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU HAMIL TRIMESTER I TENTANG ANTENATAL CARE DIPUSKESMAS JEPON KABUPATEN BLORA. Oleh

HUBUNGAN KUALITAS PELAYANAN LABORATORIUM DENGAN NILAI UJIAN PRAKTIKUM OSCA

ABOUT PARTOGRAPH WITH APPLICATION IN DIII STUDY PROGRAM OF MIDWIFERY AT STIKES A. YANI YOGYAKARTA

NASKAH PUBLIKASI. Disusun Oleh: MUTIA SABRINA

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KELULUSAN UJIAN OSCA KETERAMPILAN CABUT IMPLANT MAHASISWA SEMESTER III D III KEBIDANAN STIKES AISYIYAH YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. tingkat diploma. Pemikiran dasar jenjang pendidikan ini adalah untuk

HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN INDEKS PRESTASI KUMULATIF PADA MAHASISWA DIPLOMA IV BIDAN PENDIDIK SEMESTER V DI STIKES AISYIYAH YOGYAKARTA

Jurnal Obstretika Scientia ISSN PERBEDAAN PEROLEHAN NILAI MATA KULIAHANTE NATAL CARE (ANC)

HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR PADA MATA KULIAH ASUHAN KEBIDANAN MASA NIFAS (ASKEB III) MAHASISWA D

dalam suatu pendapat yang perumusanya bermacam-macam.

NASKAH PUBLIKASI. Di Susun Oleh : Dewi Kusumawardani Nim:

Jurnal Kesehatan Bina Husada, Volume 10 No. 4, Januari 2015

OLEH : DEWI ZAHROH ATTARIN

HUBUNGAN ANTARA MINAT BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA D IV BIDAN PENDIDIK JALUR REGULER DI STIKES AISYIYAH YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI

NASKAH PUBLIKASI SKRIPSI. Disusun oleh: Siti Marhamah NIM:

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU HAMIL DENGAN KUNJUNGAN K1 AKSES (KUNJUNGAN AWAL) DI PUSKESMAS PELAMBUAN

Program Studi Diploma IV Bidan Pendidik Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Aisyiyah Yogyakarta

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN HASIL BELAJAR ASUHAN PERSALINAN II MAHASISWA SEMESTER III PRODI D IV BIDAN PENDIDIK STIKES AISYIYAH YOGYAKARTA

NASKAH PUBLIKASI. Disusun Oleh : IRA WIBOWO

ANALISIS PENGARUH PENERAPAN STANDART PELAYANAN KEHAMILAN TERHADAP KUNJUNGAN IBU HAMIL DI PUSKESMAS GEMOLONG SRAGEN TAHUN 2011

HUBUNGAN JAMINAN PERSALINAN DENGAN MOTIVASI MENGGUNAKAN KONTRASEPSI PADA WANITA USIA SUBUR DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS NGAGLIK I YOGYAKARTA TAHUN 2013

PANDUAN KEGIATAN PRAKTEK KLINIK KEBIDANAN MAHASISWA SEMESTER GANJIL DIPLOMA IV KEBIDANAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN U BUDIYAH BANDA ACEH

NASKAH PUBLIKASI. Disusun Oleh : SAIDATUN NIM :

HUBUNGAN KUALITAS MODEL PEMBELAJARAN STUDENT CENTERED LEARNING

PANDUAN KEGIATAN PRAKTEK KLINIK KEBIDANAN MAHASISWA TK II SEMESTER GANJIL PRODI D-III KEBIDANAN T.A. 2013/2014 DISUSUN OLEH : TIM STIKES U BUDIYAH

Patria Asda STIKES Wira Husada Yogyakarta ABSTRACT

Disusun oleh: Ismiyati

NASKAH PUBLIKASI. Disusun Oleh: UMIATUN NUR ISLAMIATI

NASKAH PUBLIKASI. Disusun oleh: Rr. Sri Nuriaty Masdiputri NIM:

HUBUNGAN PELAKSANAAN METODE TUTORIAL DENGAN PENCAPAIAN NILAI TUTORIAL ASUHAN KEBIDANAN I PRODI D IV BIDAN PENDIDIK STIKES AISYIYAH YOGYAKARTA

HUBUNGAN MUTU PELAYANAN KEBIDANAN PADA IBU NIFAS DENGAN TINGKAT KEPUASAN PASIEN DI RS PKU MUHAMMADIYAH UNIT II YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI

DESKRIPSI KOMPETENSI MAHASISWA DALAM PRAKTIKUM KEBIDANAN STIKes MITRA HUSADA KARANGANYAR

HUBUNGAN KESESUAIAN PEMBELAJARAN STUDENTS CENTERED LEARNING

BAB I PENDAHULUAN. sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses

Trisna Ebtanastuti 2, Anjarwati 3 INTISARI

HUBUNGAN GAYA BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR KDPK I PADA MAHASISWA PRODI D-IV BIDAN PENDIDIK REGULER STIKES AISYIYAH YOGYAKARTA TAHUN 2012/2013

Sartika Tolingguhu NIM :

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG IUD DENGAN MINAT KB IUD DI DESA MOJODOYONG KEDAWUNG SRAGEN

Hubungan Pengetahuan dengan Sikap Ibu Hamil tentang Pemanfaatan Kelas Ibu Hamil di Desa Nagrak Kecamatan Cianjur Kabupaten Cianjur

PENINGKATAN PERAWATAN KEHAMILAN MELALUI KELAS IBU HAMIL DI PUSKESMAS LAMONGAN

PROPOSAL PANDUAN PRAKTIK KLINIK MAHASISWA SEMESTER V DAN VI PROGRAM STUDI DIII KEBIDANAN

Volume 4 No. 1, Maret 2013 ISSN : HUBUNGAN PARITAS DENGAN KEJADIAN BERAT BADAN LAHIR RENDAH (BBLR) DI RSUD R.A KARTINI JEPARA INTISARI

HUBUNGAN ANTARA IBU HAMIL PRE EKLAMSI DENGAN KEJADIAN BERAT BADAN LAHIR RENDAH DI RSUD SLEMAN YOGYAKARTA TAHUN

PENGARUH PENYULUHAN MANFAAT POSYANDU TERHADAP SIKAP IBU BALITA TENTANG POSYANDU DI DUSUN NGANGKRIK SLEMAN TAHUN 2015 NASKAH PUBLIKASI

NASKAH PUBLIKASI. Disusun Oleh : SITI NURFADLILLAH

NASKAH PUBLIKASI. Disusun oleh: Mega Multi

RELEVANSI METODE PENCAPAIAN TARGET PEMERIKSAAN KEHAMILAN DENGAN KETERAMPILAN PEMERIKSAAN KEHAMILAN MAHASISWA

PANDUAN KEGIATAN PRAKTEK KLINIK KEBIDANAN MAHASISWA TK II SEMESTER GANJIL PRODI D-III KEBIDANAN T.A. 2014/2015

PERBEDAAN KESIAPAN MERAWAT BAYI PADA IBU YANG HAMIL SETELAH MENIKAH DENGAN YANG HAMIL SEBELUM MENIKAH DI KABUPATEN BANTUL TAHUN 2014 NASKAH PUBLIKASI

A. Latar Belakang. proses pemahaman dasar kesehatan reproduksi manusia, analisa asuhan dan

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKes) DISUSUN OLEH : TIM STIKES U BUDIYAH

PERSEPSI MAHASISWA TENTANG PEMBIMBING AKADEMIK (PA) DENGAN SIKAP UNTUK BERKONSULTASI DI PROGRAM STUDI D III KEBIDANAN STIKES AISYIYAH YOGYAKARTA

SKRIPSI MITHA SARWO INDAH

Elisa Dosen Prodi Keperawatan Poltekkes Kemenkes Semarang ABSTRAK

BAB 1 PENDAHULUAN. 102/ kelahiran hidup (Visi Indonesia Sehat 2015). Penyebab tingginya angka

NASKAH PUBLIKASI. Disusun Oleh : NUR AINI NIM :

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN KUNJUNGAN ANTENATAL CARE (ANC) PADA IBU HAMIL DI KABUPATEN TABANAN

HUBUNGAN PELAKSANAAN SENAM HAMIL DENGAN KETIDAKNYAMANAN IBU HAMIL TRIMESTER III DI BIDAN PRAKTEK MANDIRI SUPADMI, KUNDEN BULU, SUKOHARJO ABSTRAK

Gambaran Pengetahuan Ibu Mengenai Buku Kesesehatan Ibu dan Anak (KIA) di Puskesmas Rancamanyar Baleendah Kabupaten Bandung

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEJADIAN PERDARAHAN POSTPARTUM DI RSU PKU MUHAMMADIYAH BANTUL

*Korespondensi Penulis. Telp: , ISSN: ABSTRAK

HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN MINAT STUDI LANJUT KE S2 KEBIDANAN PADA MAHASISWA D IV BIDAN PENDIDIK STIKES AISYIYAH YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN. Penyebab tingginya angka kematian ibu terutama disebabkan karena faktor

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR MATA KULIAH ASUHAN KEBIDANAN II MAHASISWA SEMESTER III

KEBIASAAN MINUM TABLET FE SAAT MENSTRUASI DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA SISWI KELAS XI DI SMA MUHAMMADIYAH 7 YOGYAKARTA TAHUN 2016

BAB I PENDAHULUAN. persalinan, perawatan bayi yang baru lahir dan pemeliharaan ASI

GAMBARAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU HAMIL TENTANG KEHAMILAN RESIKO TINGGI DIPUSKESMAS PEKAUMAN BANJARMASIN

HUBUNGAN MOTIVASI MENJADI PERAWAT DENGAN PRESTASI AKADEMIK MAHASISWA AKPER YPIB MAJALENGKA TAHUN 2015

HUBUNGAN MINAT MENGIKUTI PENDIDIKAN DIII KEBIDANAN DENGAN PRESASI BELAJAR MAHASISWA SEMESTER IV FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS RESPATI YOGYAKARTA

HUBUNGAN MOTIVASI DAN MINAT BELAJAR TERHADAP NILAI EVALUASI BELAJAR MAHASISWA SEMESTER III AKADEMI KEPERAWATAN PRIMA JAMBI TAHUN AJARAN 2012/2013

NASKAH PUBLIKASI. Disusun oleh: Aribul Maftuhah

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN KEPATUHAN KONSUMSI TABLET FE PADA IBU HAMIL TRIMESTER III DI PUSKESMAS WIROBRAJAN KOTA YOGYAKARTA

Kata kunci : metode OSCE,non OSCE,hasil belajar

HUBUNGAN KARAKTERISTIK IBU HAMIL DENGAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG TANDA BAHAYA PADA KEHAMILAN DI PUSKESMAS SIDOHARJO KABUPATEN SRAGEN

DAFTAR PUSTAKA. Andarmoyo, S Keperawatan Keluarga Konsep, Teori, Proses dan Praktik Keperawatan. Yogyakarta: Graha Ilmu.

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN STATUS PARITAS DENGAN KETERATURAN KUNJUNGAN ANTENATAL CARE (ANC) PADA IBU HAMIL DI RSUD PANEMBAHAN SENOPATI BANTUL

PENGETAHUAN IBU HAMIL DAN MOTIVASI KELUARGA DALAM PELAKSANAAN ANTENATAL CARE DI PUSKESMAS UJUNG BATU RIAU

HUBUNGAN BERAT BADAN LAHIR DENGAN DERAJAT RUPTUR PERINEUM PADA PERSALINAN NORMAL

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH. Indonesia masih tergolong tinggi jika dibandingkan dengan negara-negara

GASTER, Vol. 8, No. 2 Austus 2011 ( )

HUBUNGAN FREKUENSI PENGGUNAAN SKILLS LAB DENGAN PENAMPILAN MAHASISWA PRAKTIK KETRAMPILAN DASAR PRAKTIK KLINIK DI LAPANGAN

HUBUNGAN KUALITAS METODE PEMBELAJARAN TEORI DENGAN HASIL BELAJAR KETERAMPILAN DASAR PRAKTEK KEBIDANAN DI STIKES AISYIYAH YOGYAKARTA TAHUN AKADEMIK

Lies Indarwati Akademi Kebidanan Estu Utomo Boyolali ABSTRAK

KONSELING GIZI IBU HAMIL OLEH TENAGA KESEHATAN (BIDAN, PETUGAS GIZI) TERHADAP KEJADIAN ANEMIA DI PUSKESMAS JOGONALAN I

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Angka kematian ibu (AKI) merupakan salah satu indikator untuk

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI NILAI INDEKS PRESTASI KUMULATIF (IPK) MAHASISWA PROGRAM STUDI D-III KEBIDANAN STIKES INSAN SE AGUNG BANGKALAN

Yeni Yuniarti 2, Suesti 3 INTISARI

BAB I PENDAHULUAN. individu. Pendidikan bukan hanya dapat mengubah seseorang yang dianggap

HUBUNGAN KEPATUHAN MINUM TABLET FE PADA IBU PRIMIGRAVIDA DENGAN KEJADIAN ANEMIA DI PUSKESMAS TEGALREJO TAHUN 2016

Gambaran Dukungan Keluarga Terhadap Kunjungan Masa Nifas

HUBUNGAN PERSEPSI PASIEN TENTANG SIKAP TENAGA KESEHATAN DENGAN KEPATUHAN IBU PERIKSA HAMIL DI PUSKESMAS I GROGOL SUKOHARJO SKRIPSI

Eka Fitriyanti Universitas Aisyiyah Yogyakarta Kata kunci: Persepsi profesi bidan, prestasi belajar Asuhan Kebidanan II

PENGARUH DUKUNGAN KELUARGA TERHADAP PERILAKU IBU DALAM BERSALIN KE BIDAN

PENGARUH FREKUENSI LATIHAN TERHADAP KETERAMPILAN ASUHAN PERSALINAN PADA PANTOM DI AKBID KH PUTRA BREBES TAHUN 2012 NASKAH PUBLIKASI

PROGRAM STUDI D3 KEBIDANAN

NASKAH PUBLIKASI. Disusun oleh : LUSI MEILANI NIM :

NASKAH PUBLIKASI. Disusun Oleh: Intan Purnama Sari

Transkripsi:

HUBUNGAN FREKUENSI DOPS DENGAN NILAI UJIAN ANC PADA MAHASISWA SEMESTER 5 PRODI KEBIDANAN DIII STIKES AISYIYAH YOGYAKARTA 2011 NASKAH PUBLIKASI Disusun Oleh: Ito Maya Desi 201010104176 PROGRAM STUDI BIDAN PENDIDIK JENJANG D IV SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN AISYIYAH YOGYAKARTA TAHUN 2011

HUBUNGAN FREKUENSI DOPS DENGAN NILAI UJIAN ANC PADA MAHASISWA SEMESTER 5 PRODI KEBIDANAN DIII STIKES AISYIYAH YOGYAKARTA 2011¹ Ito Maya Desi², Sulistyaningsih, SKM., MH. Kes³. Abstract: Based on preliminary studies conducted on March 21, 2011 at D3 Midwifery Studies Program STIKES' Aisyiyah Yogyakarta obtained 93.3 % or 195 of 209 ANC student passed the exam (exam score > 70) and scored 80 test ANC is 35.9% or 75 of 209 female students and there are still 6.7% or 14 of the 209 students who failed the exam ANC (value < 70) and an average of 14 students who failed the exam ANC just do DOPS 1-2 times. Keywords: Frequency DOPS, A value ANC PENDAHULUAN Profesionalisme tenaga kesehatan ditunjukkan dari perilaku tenaga kesehatan yang memberikan pelayanan kesehatan berdasarkan standar pelayanan, mandiri, bertanggung jawab, dan bertanggung gugat, serta senantiasa mengembangkan kemampuan sesuai dengan ilmu pengetahuan. bertujuan untuk mendapatkan tenaga kesehatan yang bermutu sesuai dengan kebutuhan program, antara lain melalui penyelenggaraan program pendidikan pertumbuhan kesehatan bagi seluruh masyarakat (Pusdiknakes, 2010). Terdapat 699 institusi pendidikan kesehatan khususnya kebidanan di Indonesia, dan untuk wilayah DIY ada 13 institusi kebidanan salah satunya adalah STIKES Aisyiyah. Berdasarkan keputusan ditingkatkan menjadi Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKES) Aisyiyah yang menyelenggarakan Program Studi Ilmu berpartisipasi dalam meningkatkan sumber daya manusia di Indonesia Aisyiyah Yogyakarta. STIKES Aisyiyah adalah salah satu institusi pendidikan di Indonesia yang ikut Keperawatan (SI) dan Program Studi Kebidanan (DIII) yang telah meluluskan 9 Angkatan DIII Kebidanan STIKES Menteri Pendidikan Nasional Nomor 181/D/O/2003 tanggal 14 oktober 2003, maka mulai tahun 2003-2004 Akademi Kebidanan Aisyiyah Yogyakarta diploma di bidang kesehatan. Sesuai dengan kebijakan pembangunan kesehatan nasional, tujuan pendidikan tenaga kesehatan adalah tersedianya tenaga kesehatan yang terampil dan bermutu dalam jumlah yang cukup memenuhi kebutuhan jenis, macam, dan sifat pekerjaan, sehingga mampu mengemban tugas untuk mewujudkan perubahan, khususnya di bidang kesehatan terutama di bidang kesehatan ibu dan anak.berdasarkan visi STIKES Aisyiyah yang ingin menghasilkan lulusan yang 1 Judul Skripsi 2 Mahasiswa Prodi D IV Bidan Pendidik STIKES Aisyiyah Yogyakarta 3 Dosen STIKES Aisyiyah Yogyakarta

profesional dan berakhlak mulia maka asuhan yang diberikan harus sesuai dengan standar pelayanan kebidanan. Standar pelayanan kebidanan berguna dalam penerapan norma dan tingkat kinerja yang diperlukan untuk mencapai hasil yang diinginkan. Terdapat 6 standar pelayanan ANC (ante natal care ) yaitu identifikasi ibu hamil, pemeriksaan dan pemantauan antenatal, palpasi abdominal, pengelolaan anemia pada kehamilan, pengelolaan dini hipertensi pada kehamilan, persiapan persalinan. Seorang bidan harus mampu melakukan standar tersebut untuk melakukan pengawasan pada ibu hamil agar bisa memberikan pelayanan yang berkualitas sesuai dengan standar kompetensi bidan karena dengan diadakannya pengawasan wanita hamil secara teratur dan tertentu, ternyata bisa menurunkan angka mortalitas serta morbiditas ibu dan bayi (Hani, 2010). Pendidikan ANC penting sekali bagi seorang bidan karena sesuai dengan tujuannya, ANC berfungsi untuk menyiapkan ibu hamil sebaik-baiknya fisik dan mental, serta menyelamatkan ibu dan anak dalam kehamilan, persalinan dan masa nifas, sehingga keadaan ibu saat postpartum sehat dan normal, tidak hanya fisik tetapi juga mental. Pendidikan ANC pada DIII kebidanan terdapat pada mata kuliah Asuhan Kebidanan A (Kehamilan) sebanyak 2 SKS yang di tempuh pada saat semester 2, teori 1 SKS, praktikum 1 SKS dan 2 SKS praktikum. Praktek Klinik dilakukan pada saat PK II (Pencapaian Askeb Kehamilan) sebanyak 3 SKS selama 28 hari (4 minggu) di BPS/RB, Puskesmas dan RS di sekitar Jogja dan Jateng dengan metode bimbingan BST (Bed Side Teaching), seminar kasus dan DOPS (direct Observasional of Procedural skill) yaitu DOPS adalah salah satu bentuk penilaian terhadap asuhan kebidanan yang dilakukan oleh mahasiswa kepada pasien langsung untuk dapat memberikan feedback kepada mahasiswa guna meningkatkan keterampilan yang sudah dimilikinya (Panduan Praktik Klinik Kebidanan STIKES Aisyiyah, 2010). DOPS merupakan salah satu bentuk penilaian yang baru diterapkan di STIKES Aisyiyah Yogyakarta yaitu pada tahun 2010/2011 dan belum pernah dievaluasi. Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan pada tanggal 21 Maret 2011 di Program Studi D3 Kebidanan STIKES Aisyiyah Yogyakarta didapatkan 93,3% atau 195 dari 209 mahasiswi telah lulus ujian ANC (nilai ujian 70) dan yang mendapat nilai ujian ANC 80 yaitu 35,9% atau 75 dari 209 mahasiswi serta masih terdapat 6,7 % atau 14 dari 209 mahasiswi yang tidak lulus ujian ANC (nilai < 70) dan rata-rata 14 mahasiswi yang tidak lulus ujian ANC hanya melakukan DOPS 1-2 kali. Berdasarkan studi pendahuluan maka peneliti merasa perlu melakukan penelitian tentang Hubungan Frekuensi DOPS dengan Nilai Ujian ANC pada Mahasiswi Semester 5 Prodi Kebidanan DIII Stikes Aisyiyah Yogyakarta. METODOLOGI PENELITIAN Desain penelitian ini adalah survey analitik dengan Pendekatan waktu yang digunakan adalah retrospektif. Pengumpulan data menggunakan data sekunder. Pengambilan sampel menggunakan tehnik sampling jenuh dengan syarat mahasiswa sudah melakukan DOPS minimal 1 kali dan lulus serta telah mengikuti ujian ANC. Analisis data menggunakan uji korelasi Chi Square Untuk mengetahui hubungan frekuensi DOPS dengan nilai ujian ANC dengan bantuan jasa komputer program SPSS yang ketentuannya bila x² hitung lebih kecil dari x² tabel, maka Ha diterima dan Ho ditolak (ada hubungan). Tetapi

sebaliknya bila x² hitung lebih besar dari x² tabel, maka Ho diterima (tidak ada hubungan). HASIL DAN PEMBAHASAN Tabel 7. Frekuensi DOPS ANC mahasiswa semester 5 Prodi DIII Kebidanan STIKES Aisyiyah Yogyakarta Tahun 2011 Frekuensi DOPS ANC F P Terampil (1-3 kali) 78 76,5% Kurang terampil (4-6 kali) 22 21,6% Tidak terampil (7-10 kali) 2 2% Total 102 100% (Sumber: data sekunder 2011) Tabel 7. Memperlihatkan bahwa frekuensi DOPS ANC sebagian besar responden termasuk dalam kategori trampil yaitu 78 orang (76,5%) sedangkan yang paling sedikit masuk dalam kategori tidak trampil yaitu 2 orang (2%). DOPS merupakan salah satu bentuk penilaian terhadap asuhan kebidanan yang dilakukan oleh mahasiswa kepada pasien langsung untuk dapat memberikan feedback oleh pembimbing kepada mahasiswa guna meningkatkan keterampilan yang sudah dimilikinya. Penelitian ini menunjukkan adanya 2 orang (2%) responden dengan frekuensi DOPS tergolong tidak terampil 7-10 kali. Responden dengan frekuensi DOPS tergolong tidak terampil, dalam hal ini BST juga berperan penting untuk menentukan Frekuensi DOPS. Responden dengan frekuensi DOPS tergolong terampil 1-3 kali menandakan bahwa reponden memiliki keterampilan yang baik (terampil) karena frekuensi maksimal dilakukannya DOPS adalah 3 kali. DOPS merupakan suatu bentuk penilaian yang bertujuan untuk memberikan feedback dari pembimbing kepada mahasiswa. Pada dasarnya DOPS tidak bisa berdiri sendiri karena kenyataannya syarat dilakukannya DOPS di STIKES Aisyiyah adalah sudah pernah melakukan BST (Bed Site Taching). BST adalah Mengajar disamping tempat tidur yang didefinisikan sebagai pengajaran di hadapan pasien. BST pada hakekatnya dilakukan oleh mahasiswa dan didampingi oleh pembimbing. BST dilakukan berulang-ulang sampai mahasiswa terampil melakukan perasat yang di ajarkan oleh pembimbing. Setelah mahasiswa terampil pembimbing akan memberikan kesempatan kepada mahasiswi untuk melakukan perasat sendiri, Kemudian setelah mahasiswa merasa dirinya sudah bisa melakukan perasat khususnya ANC, mahasiswa bisa mendaftarkan diri untuk melakukan penilaian DOPS yang bertujuan meningkatkan kemampuan mahasiswi sebagai tenaga kesehatan untuk lebih profesional dibidangnya. Profesionalisme pelayanan kesehatan dapat ditunjukkan dengan derajat ketepatan, kecepatan, dan penampilan tenaga kesehatan dalam memberikan pelayanan kesehatan sebagai salah satu peran DOPS. Tabel 8. Nilai ujian ANC pada mahasiswi semester V prodi kebidanan D III STIKES Aisyiyah Yogyakarta T.A 2010/2011 Target ketrampilan F P Tidak lulus (<70) 7 6,9% Lulus ( 70) 95 93,1% Total 102 100% (Sumber: data sekunder 2011) Tabel 8. memperlihatkan bahwa hasil rata-rata nilai ujian ANC dari 2 penguji yang ditunjuk oleh pembimbing dengan penguji ujian ANC sebagian besar responden dinyatakan lulus yaitu 95 orang (93,1%) dan yang paling sedikit

dinyatakan tidak lulus yaitu 7 orang (6,9%). Nilai atau grade dapat diartikan derajat atau angka yang merupakan bagian program instruksional di sekolah, dan menggambarkan kinerja siswa dalam periode satu tahun seperti yang dinyatakan oleh Sudijono (2010). Responden yang mendapatkan nilai 70 menunjukkan sejauh mana kemampuan responden dalam menginterpretasikan pengetahuan yang diperolehnya selama menjalani proses pembelajaran baik bentuk teori maupun praktek. Responden yang memperoleh nilai < 70 dapat disebabkan karena batas kemampuan responden memang seperti itu. Penelitian ini menunjukkan bahwa ratarata pencapaian nilai ANC responden adalah sebagai berikut rata-rata nilai ujian ANC praklinik ANC adalah 73,84 dan konseling adalah 75,07. Hasil rata-rata nilai yang dimiliki responden tersebut memberikan gambaran bahwa secara umum semau responden memiliki kemampuan yang sama dalam melaksanakan asuhan kebidanan ANC. Penelitian ini juga menunjukkan bahwa terdapat 7 orang (6,9%) responden yang mendapatkan nilai < 70 yang termasuk dalam kategori kurang memuaskan. Responden yang mendapatkan nilai < 70 dapat disebabkan karena kurangnya kesiapan responden dalam menempuh ujian. Kemampuan responden untuk mendapatkan nilai < 70 tidak terlepas dari berbagai usaha yang dilakukan responden untuk meningkatkan prestasi belajarnya. Sudijono (2011) menjelaskan bahwa pada umumnya kegiatan menentukan nilai akhir itu didasarkan pada empat faktor, yaitu faktor pencapaian atau prestasi (achievement), faktor usaha (effort), faktor aspek pribadi dan sosial (personal and social charateristics) dan faktor kebiasaan kerja (work habit). Keempat faktor yang telah disebutkan diatas perlu dipertimbangkan oleh pendidik dalam rangka menentukan nilai akhir bagi para peserta didiknya, sehingga penilaian akhir yang dilakukanya itu dapat lebih mendekati pada prinsip kebulatan atau prinsip keutuhan (comprehensif) serta faktor internal yang berasal dari dalam diri mahasiswa sendiri juga bisa mempengaruhi nilai ujian ANC salah satunya adalah minat mahasiswa (Muhibin, 2010). Minat adalah kecenderungan dan kegairahan yang tinggi atau keinginan yang besar terhadap sesuatu. Banyak di antara mahasiswa yang mengambil kuliah bukan atas dasar keinginannya melainkan keinginan orang tua. Sehingga mahasiswa merasa terpaksa dalam mengikuti perkuliahan yang berakibat mahasiswa sering tidak hadir dalam perkuliahan. Tabel. 8. Hubungan frekuensi DOPS dengan nilai ujian ANC pada mahasiswa semester 5 di STIKES Aisyiyah Yogyakarta tahun 2011 No. Frek Kurang Tidak Total χ 2 P Terampil terampil terampil Nilai F % F % F % F % 0,416 0,812 1. Tidak lulus 6 5,6 1 1 0 0 7 6,9 2. Lulus 72 70,6 21 20,6 2 2 95 93,1 Total 78 76,5 22 21,6 2 2 102 100 (Sumber: data sekunder 2011)

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa nilai yang dimiliki responden tidak ada hubungannya dengan frekuensi DOPS responden. Responden dengan frekuensi DOPS 1-3 kali (terampil) dan responden dengan frekuensi DOPS 4-6 kali (kurang trampil) serta frekuensi DOPS 7-10 kali (tidak trampil) mempunyai peluang yang sama untuk mendapatkan nilai ujian ANC yaitu lulus Tabel 8. memperlihatkan bahwa responden yang paling banyak dengan frekuensi DOPS tergolong terampil dan lulus nilai DOPS yaitu 72 orang (70,6%) sedangkan responden yang paling sedikit dengan frekuensi DOPS tergolong kurang trampil dan tidak lulus nilai ANC yaitu 1 orang (1%). Hasil uji statistik korelasi Chi Square didapatkan nilai χ 2 hitung sebesar 0,416 dengan taraf signifikansi 0,812 sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak ada hubungan yang bermakna secara statistik antara hubungan frekuensi DOPS dengan nilai ujian ANC pada mahasiswa semester 5 di STIKES Aisyiyah Yogyakarta tahun 2011 (p = 0,812; p > 0,05). dan tidak lulus. Hal tersebut dapat dibuktikan dengan nilai rata-rata untuk nilai ANC responden secara keseluruhan tercakup antara 82,5. Tidak adanya hubungan antara frekuensi DOPS dengan nilai ujian ANC dapat disebabkan karena frekuensi DOPS bukan merupakan faktor yang menentukan nilai ujian ANC namun merupakan faktor pendukung yang dapat mempengaruhi nilai ujian ANC. DOPS merupakan salah satu bentuk penilaian terhadap asuhan kebidanan yang dilakukan oleh mahasiswa kepada pasien langsung untuk dapat memberikan feedback oleh pembimbing kepada mahasiswa guna meningkatkan keterampilan yang sudah dimilikinya. Sebelum melakukan DOPS terdapat banyak proses yang dilakukan sampai akhirnya mahasiswa melakukan ujian ANC yaitu pada semester dua (2) mahasiswa mendapatkan pelajaran Askeb 1a (kehamilan) yang terdiri dari 2 SKS (teori 1 SKS dan praktikum 1 SKS) dan mahasiswa juga masih mendapatkan 2 SKS praktikum. Yaitu praktik yang dilakukan 1 minggu dalam 1 semester yang bertujuan untuk mengenalkan mahasiswa ke lahan praktek. Semester 4 mahasiswa mendapatkan Askeb patologi sebanyak 4 SKS dan Awal semester 5 sebelum mahasiswa diterjunkan ke lapangan mahasiswa melakukan ujian praklinik dengan metode Osca, terdapat 10 stase ketrampilan yang akan di ujikan salah satunya stasi ANC yang terdiri dari ANC dan Konseling, dan ujian teori ANC. Jika pada tahap ini mahasiswa tidak lulus maka mahasiswa tersebut belum bisa terjun ke lapangan dan disinilah peran seorang pendidik untuk membimbing mahasiswa yang belum lulus sampai mahasiswa lulus dan bisa diterjunkan kelahan praktik, mahasiswa yang sudah lulus akan melakukan janji Praklinik yang akan diorientasikan ke praktek klinik. Praktek klinik pencapaian Askeb kehamilan (ANC) dilakukan pada saat PK II sebanyak 3 SKS selama 28 hari ( 4 minggu) di BPS/RB, Puskesmas dan Rumah sakit di sekitar jogja dan jawa tengah. Dalam melakukan praktek klinik mahasiswa melakukan BST (Bed Side Teaching) yang bertujuan untuk meningkatkan ketrampilan yang dimiliki oleh mahasiswa. BST dilakukan oleh mahasiswa secara berulang-ulang yang didampingi oleh pembimbing lahan sampai mahasiswa terampil, setelah mahasiswa di anggap terampil oleh pembimbing lahan maka pembimbing akan memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk melakukan perasat

sendiri (ANC), kemudian setelah mahasiswa merasa bahwa dirinya sudah bisa melakukan perasat khususnya ANC, mahasiswa bisa mendaftarkan diri untuk melakukan penilaian DOPS yang bertujuan untuk mengukur ketrampilan yang dimiliki oleh mahasiswa. Setelah mahasiswa melakukan DOPS mahasiswa bisa mengikuti ujian ANC dengan ketentuan mahasiswa sudah melakukan DOPS minimal 1 kali dan lulus, sudah memenuhi target Askeb minimal 5 Askeb kehamilan, dan mahasiswa sudah melakukan self assesment yaitu penilaian diri sendiri untuk mengetahui sejauh mana ketrampilan yang dimilikinya. Setelah syarat untuk melakukan ujian ANC terpenuhi barulah mahasiswa tersebut boleh mengikuti ujian ANC yang dilakukan dengan metode Osler yaitu penilaian kompetensi klinis berdasarkan kasus dan ujian ANC tidak dilakukan di tepat mahasiswa praktek tetapi ujian ANC dilakukan di 10 tempat yang sudah ditentukan oleh pihak STIKES. Faktor internal yang berasal dari dalam diri mahasiswa sendiri juga bisa mempengaruhi nilai ujian ANC salah satunya adalah minat mahasiswa (Muhibin, 2010). Minat adalah kecenderungan dan kegairahan yang tinggi atau keinginan yang besar terhadap sesuatu. Banyak di antara mahasiswa yang mengambil kuliah bukan atas dasar keinginannya melainkan keinginan orang tua. Sehingga mahasiswa merasa terpaksa dalam mengikuti perkuliahan yang berakibat mahasiswa sering tidak hadir dalam perkuliahan. Jadi dapat disimpulkan bahwa bukan hanya frekuensi DOPS yang mempengaruhi nilai ujian ANC, tetapi banyak faktor yang mempengaruhi nilai ujian yaitu mulai dari proses pembelajaran sampai mahasiswa melakukan ujian ANC serta minat mahasiwa juga berpengaruh terhadap nilai ujian ANC. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: Frekuensi DOPS ANC mahasiswa semester 5 Prodi DIII Kebidanan STIKES Aisyiyah Yogyakarta Tahun 2011 sebagian besar 1-3 kali yaitu 78 orang (76,5%).\ Nilai ujian ANC pada mahasiswa semester 5 Prodi Kebidanan D III STIKES Aisyiyah Yogyakarta Tahun 2011 sebagian besar adalah > 70 yaitu 95 orang (93,1%) Tidak ada hubungan yang bermakna secara statistik antara hubungan frekuensi DOPS dengan nilai ujian ANC pada mahasiswa semester 5 di Prodi Kebidanan DIII STIKES Aisyiyah Yogyakarta tahun 2011 (p = 0,812; p > 0,05). Tidak ada hubungan yang bermakna secara statistik antara hubungan nilai DOPS dengan nilai ANC pada mahasiswa semester 5 di Prodi Kebidanan DIII STIKES Aisyiyah Yogyakarta tahun 2011 (p = 0,538; p > 0,05). Saran Bagi mahasiswa prodi DIII kebidanan semester 5 agar dapat meningkatkan ketrampilan untuk menurunkan frekuensi DOPS Bagi bidan pendidik agar dapat melaksanakan evaluasi dalam meningkatkan kualitas bimbingan dengan metode DOPS khususnya dalam mata kuliah Asuhan Kebidanan (Kehamilan).

Bagi peneliti selanjutnya agar dapat melanjutkan penelitian dengan memperhatikan faktor-faktor lain yang mempengaruhi nilai ujian ANC. DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi. 2009. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi aksara. Dinkes dan kesejahteraan sosial DIY. 2003. Standar Pelayanan Kebidanan. Gleeson F (1997) AMEE Panduan Pendidikan Kedokteran No 9: penilaian Kompetensi Klinismenggunakan Structured Long Tujuan pemeriksaan Record (Osler). http//www.amee.org. [diakses tgl 27 april 2011] Hamalik, Oemar. 2010. Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Pendekatan Sistem. Jakarta: Bumi aksara. Hani, Ummi, Jiarti kusbandiyah, Marjati, Rita yulifa. 2010. Asuhan Kebidanan pada Kehamilan Fisiologis. Jakarta: salemba medika. Hidayat, Azis alimul. 2007. Metode Penelitian Kebidanan & Teknik Analisis Data. Jakarta: Salemba Medika. http://www.shvoong.com/exact- sciences/statistics/2027990- pengertian-frekuensi/ diakses tgl 30 april 2010 jam 08.53 Wib. Indriana, Ni Putu Riza Kurnia. 2010. Hubungan antara Penerapan Pembelajaran Praktikum dengan Pencapaian Nilai Skill Lab Mata Kuliah Asuhan Kebidanan Neonatus, Bayi dan Balita pada Program Studi DIII Kebidanan Universitas Respati Yogyakarta. STIKES Respati Yogyakarta. MAHEC Primary Care Pendidikan, Asheville, North Carolina. Mengajar di Dekat Tempat Tidur. www.oucom.edu/fd/monograp hs/bedside htm. (diakses tgl 27 april 2011) Maliana, Andelesia. 2010. Persepsi Mahasiswi DIV Kebidanan Tentang Pendekatan Pembelajaran Tutorial Pada Mata Kuliah Kegawatdaruratan Dalam Kebidanan di STIKES Aisyiyah Yogyakarta. STIKES Aisyiyah Yogyakarta. Notoatmojo. 2005. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.. 2010. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta. Pusdiknakes. 2010. Pendidikan tenaga Kesehatan. Jakarta: Bakti Husada. Sarwono, Prawirohardjo. 2005. Ilmu Kebidanan. Jakarta: YBPSP. STIKES Aisyiyah Yogyakarta, Panduan Akademik T. A. 2010/2011. Sujidono, Anas. 2011. Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada Sukardi, 2008. Evaluasi Pendidikan Prinsip dan Operasionalnya. Jakarta: Bumi aksara Syah, Muhibin. 2010. Psikologi Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya Offset. Tim Praktek Klinik Kebidanan. 2010. Panduan Praktik Klinik

Kebidanan. STIKES Aisyiyah Yogyakarta. Yanti, Herni widya Ningrum. 2009. OSCA (Objective Structure Clinical Assessment) Panduan Praktis Menghadapi UAP DIII Kebidanan. Jogyakarta: Cerdik Cendikia.